Kategori: Tanggamus

  • Riana Sari Arinal Launching Sarung Pelangi Belah Ketupat dan Serahkan Bantuan di Tanggamus

    Riana Sari Arinal Launching Sarung Pelangi Belah Ketupat dan Serahkan Bantuan di Tanggamus

    Tanggamus (SL)-Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Lampung juga Ketua Dekranasda Hj. Riana Sari Arinal melaunching kain sarung Pelangi Belah Ketupat produksi Kabupaten Tanggamus, di lokasi air terjun Way Lalaan Tanggamus, Kamis 25 Juni 2020.

    Launching sarung Pelangi Belah ketupat ditandai dengan penandatanganan oleh Ketua Dekranasda Lampung Riana Sari Arinal dan Ketua Dekranasda Kabupaten Tanggamus, disaksikan oleh Bupati Tanggamus Hj. Dewi Handajani, SE, MM. Riana Sari Arinal memuji kreatifitas pengrajin di Tanggamus. Ia berharap dengan launching Sarung Pelangi Belah Ketupat akan menambah kekayaan seni dan budaya Kabupaten Tanggamus khususnya dan Provinsi Lampung.

    Riana Sari Arinal mengajak masyarakat untuk mencintai produk daerah dan produk dalam negeri. Kepada para pengrajin dan usaha kecil agar jangan ragu-ragu membeli bahan dari masyarakat sendiri. Masyarakat juga dihimbau agar membeli produk dari UKM. Agar program bela beli UKM dapat terealisasikan. Karena produk dari UKM juga tidak kalah berkualitas dengan produk lainnya.

    Sementara itu, Bupati Tanggamus Dewi Handajani, ikut memuji kepedulian Ketua Dekranasda Provinsi Lampung terhadap kerajinan Provinsi Lampung. “Semangat Ibu Gubernur dalam meningkatkan produk-produk Lampung luar biasa. Ini bisa menjadi semangat bagi kami untuk terus meningkatkan produksi kerajinan daerah Lampung,” ujar Bupati Dewi.

    Bupati Tanggamus Dewi Handajani melanjutkan, Tanggamus dengan 20 kecamatan yang ada, didukung dengan berbagai potensi alam, laut dan budaya terus berbenah. Bupati juga mengucapkan terimakasih atas Gubernur Lampung Ir. Arinal Djunaidi dan Ibu Riana Sari Arinal, sehingga ke depan Kabupaten Tanggamus semakin maju dan Provinsi Lampung semakin berjaya.

    Dengan launching sarung Pelangi Belah Ketupat salah satu kekayaan budaya Tanggamus yang sebagian wilayahnya merupakan masyarakat pesisir, Bupati berharap akan diminati masyarakat Lampung dan bisa bersaing di tingkat nasional bahkan internasional.

    Serahkan Bantuan Sembako

    Dalam kunjungan ke Kabupaten Tanggamus, Riana Sari Arinal menyerahkan ratusan paket sembako dan masker kepada masyarakat Tanggamus. Selaku Ketua TP PKK, Ketua Dekranasda dan Ketua Umum LKKS, Riana Sari menyerahkan bantuan berupa paket sembako kepada para pengrajin, warga berkebutuhan khusus, kader Posyandu, UP2K dan masyarakat.

    Rombongan TP PKK dan Dekranasda yang menyerahkan bantuan paket sembako dan masker kepada masyarakat Tanggamus antara lain, Mamiyana Fahrizal, Rusdiana Adi Erlansyah, Fera Mulyadi, dan sejumlah pengurus PKK, Dekranasda dan LKKS.

    Riana Sari juga mengatakan, Provinsi Lampung memborong 3 Juara sekaligus dalam Lomba Video Inovasi Daerah Tatanan  New Normal : Juara 1. Sektor Rumah Makan, Juara 2. Sektor Pasar Modern, Juara 3. Sektor Pasar Tradisional. Semua itu tidak lepas dari kerja keras Tim Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Lampung, dukungan para bupati/walikota serta peran masyarakat Lampung.

    Riana Sari juga istri Gubernur Lampung Arinal Djunaidi ini menyampaikan pesan agar masyarakat menerapkan pola hidup bersih dan sehat sehingga terhindar dari Covid-19. Memasuki New Normal (Kebiasaan Baru), Riana Sari menghimbau masyarakat tetap menjaga kesehatan, di rumah saja, sedia hand sanitizer.

    “Bila kemana-mana jangan lupa pakai masker, tetap jaga jarak, sering cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir, setibanya di rumah langsung mandi, tidak bersalaman dulu. Riana Sari juga mengajak kepada masyarakat untuk mematuhi himbauan pemerintah dan selalu berdoa agar pandemi Covid-19 segera berlalu,” katanya. (rls/red)

  • Pangdam II Siwijaya Kunjungi Kodim 0424 Tanggamus

    Pangdam II Siwijaya Kunjungi Kodim 0424 Tanggamus

    Pringsewu (SL)-Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) II Sriwijaya Mayor Jenderal TNI Irwan, S.IP, M.Hum melakukan kunjungan kerja ke Komando Distrik Militer (Kodim) 0424/Tanggamus. Kedatangan Pangdam disambut Komandan Kodim 0424/TGM Letnan Kolonel Infanteri Arman Aris Sallo, didampingi Bupati Tanggamus Hj. Dewi Handajani dan Wakil Bupati Pringsewu Dr.H.Fauzi beserta jajaran Muspida Tanggamus dan Pringsewu serta jajaran Kodim 0424 di Markas Kodim 0424/TGM di Kota Agung, Rabu 24 Juni 2020.

    Pangdam II Sriwijaya mengatakan kunjungan kerja ke Kodim 0424/TGM, selain mengecek kondisi kekuatan personel maupun yang lainnya, sekaligus memberikan semangat dan motivasi kepada seluruh jajaran Kodim 0424/TGM yang memiliki 2 wilayah teritorial yakni Kabupaten Tanggamus dan Pringsewu dalam menjalankan tugas negara.

    Pada kesempatan tersebut, Wakil Bupati Pringsewu juga memberikan cinderamata kepada Pangdam II Sriwijaya, yakni berupa replika atau miniatur Gapura Selamat Datang di Ibukota Kabupaten Pringsewu. (wagiman)

  • Wanita Tunawisma Disabilitas di Kota Agung Dua Kali Melahirkan Tanpa Jelas Lelakinya

    Wanita Tunawisma Disabilitas di Kota Agung Dua Kali Melahirkan Tanpa Jelas Lelakinya

    Tanggamus (SL)-Seorang wanita penyandang disabilitas dan tinggal sebatang kara di gubuk milik orang lain. Jumairah alias Suprihatin (29) warga Tanjung Agung, Kecamatan Kota Agung Barat sudah dua kali melahirkan tanpa kejelasan siapa bapak dari anaknya itu. Jumairah tinggal bersama Sarkomah (42) kakak kandungnya yang seorang janda dan Yartinem alias Nenek Gambreng (70) bibiknya.

    Hal tersebut di benarkan oleh keluarganya, Suprihatin sudah dua kali melahirkan anak tanpa ada kejelasan siapa bapaknya. “12 tahun yang lalu Supri dateng kesini dari Gisting sudah dalam keadaan hamil dan melahirkan seorang anak perempuan dan diasuh oleh pamannya,” ujar Nenek Gambreng, kepada sinarlampung.co, Selasa 23 Juni 2020.

    Lalu, yang kedua, sekitar empat bulan yang lalu, Supri kembali pulang dan sudah dalam keadaan hamil lagi, dan melahirkan seorang anak perempuan lagi dan saat ini diasuh sama kerabat lain lagi. “Kemarin 4 bulan lalu melahirkan lagi, anaknya perempuan lagi, dan diasuh saudar yang lain,” katanya.

    Menurutnya, Suprihatin kerap pergi dari rumah, dan itu sudah sering terjadi dan bukan kali pertamanya. “Ya maklumlah pak si Supri orangnya mah kayak gitu kalau lagi ngambek pergi gitu aja orang nya susah di kasih tau tau pulang hamil aja,” Tambahnya

    Keluarga berharap ada perhatian dari pemerintah kabupaten Tanggamus. “Saya mah maunya Suprihatin dapat diurus sama pemerintah karena dari kecil dia ada kelainan secara fisik maupun mental dan supaya segera di tangkap pelaku pemerkosaannya,” kata Nenek Gambreng berharap.

    Sekdes Pekon Tanjung Agung Burgandi (50) membenarkan hal tersebut dan mempunyai harapan yang sama dengan keluarga. Dinas P3A ( Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak) dan Dinas Sosial Tanggamus, mendatangi gubuk tempat tinggal Supri.

    Mereka akan segera menindak lanjuti peristiwa ini. “Kami dari P2TP2A Tanggamus berkoordinasi dengan dinas sosial sudah mempelajari peritiwa yang dialami Supri untuk pemulihan mental dan tepat tinggal Supri. Selanjutnya akan ditangani dinas sosial dan akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian supaya dapat menangkap pelaku pemerkosaannya,” kata Ratnawiyah, pelaksana harian P2TP2A Tanggamus.

    “Kasus ini juga akan laporkan kepada pimpinan dan selanjutnya akan berkoordinasi dengan Pemprov untuk menitipkan korban di panti karena yang punya kewenangan adalah provinsi,” kata Indra Mahyudin, Perwakilan dari Dinas Sosial. (Hardi/ Wisnu)

  • Ketua PKH Potong Rp10 Ribu Tiap Penerima BPNT di Pekon Kuto Dalom?

    Ketua PKH Potong Rp10 Ribu Tiap Penerima BPNT di Pekon Kuto Dalom?

    Tanggamus (SL)-Pengelola e-Warung Bantuan Pemerintah Non Tunai (BPNT) dan ketua Program Keluarga Harapan (PKH) Pekon Kuto Dalom di Dusun Tegal Sari, Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus mengakui telah menarik uang dari warga terkait BNPT berdasarkan kesepakatan warga.

    Ketua PKH Pekon Kuto Dalom, Eni menjelaskan bahwa, uang yang ditarik dari warga tersebut untuk biaya transportasi. “Memang betul saya meminta uang Rp10 ribu itu, Rp5 ribu buat bayar ojek, dan yang Rp5 ribu saya serahkan kepada pengelola e-Warung,” katanya.

    Sementara, pengelola E warung Desmala, ketika dijumpai di kediamannya juga membenarkan bahwa benar dirinya menarik uang dari warga sebesar Rp5 ribu, “Benar itu, tapi itu sudah kesepakatan bersama,” ujarnya dengan nada marah, di Pekon Banjar Manis, Kecamatan Gisting, Tanggamus, Minggu 14 Juni 2020.

    Kepada wartawan Desmala juga sempat mengumpat kerja birokrasi, dan wartawan. “Saya tidak mau birokrasi semakin gila, tapi saya bisa lebih gila lagi dari wartawan dan birokrasi, saya gak mau diam gitu aja, siapa namanya warga yang protes biar saya laporkan sama bu ning!,” katanya.

    Entah siap nama ning, Desmala kembali meluapkan emosinya. “Anda sudah bermain-main dengan kami mau merusak reputasi, gak usah diberitakan kalau mau gila-gilaan, anda penerima bukan, kenapa harus anda yang mengorek ngorek saya!. Birokrasi yang sudah gila-gilaan. Anda ini wartawan hanya ingin mencari cari permasalahan karena anda ingin naik,” ucapnya kesal sambil mengusir wartawan.

    Sebelumnya, Terkait BNPT yang diberikan tiap bulan melalui kartu keluarga sejahtera (KKS), warga Dusun Tegal Sari merasa keberatan ketika pengambilan sembako harus membayar uang sebesar Rp10 ribu. “Sebelum datang sembako kami sudah dimintai uang Rp10 ribu, katanya buat bayar ongkos sama beli plastik, kita dikasih sembako isinya 10 kg beras, salak 10 biji, labuh siam 2 biji, telurnya 10 butir tambah kacang hijau setengah kilo, katanya bantuannya senilai uang 200 ribu,” kata Ln salah satu warga. (Red)

  • Sempat Dikira Hiu, Ikan Lumba Lumba Dolpin Terdampar di Pantai Saumil Wonosobo Akhirnya Mati

    Sempat Dikira Hiu, Ikan Lumba Lumba Dolpin Terdampar di Pantai Saumil Wonosobo Akhirnya Mati

    Tanggamus (SL)-Seekor ikan lumba-lumba (dolpin,red) terdampar di pantai Saumil Wonosobo, Tanggamus. Meski telah diupayakan digiring ke laut. Namun ikan yang jadi maskot Kabupaten Tanggamus itu akhirnya mati, Jumat 12 Juni 2020 sore.

    Dolpin mati di Pesisir Pantai Sounil, Wonosobo, Tanggamus, Jum’at 12 Juni 2020

    Ikan lumba lumba itu, di lihat warga yang sedang santai di Pantai Somil. Tiba tiba lumba lumba itu menepi mengikuti ombak, dan di saksikan orang banyak lumba-lumba terdampar itu masih dalam keadan hidup, namun terlihat lemas. Sementara cuaca ombak laut kuat dengan air laut coklat

    Warga yang melihat ikan itu, berusaha menggiring agar kembali ke laut, bahkan hingga ditarik ekornya dibawa ke pantai agar bisa ke tengah. Namun upaya warga gagal, ikan itu kembali terbawa ombak, dan akhirnya mati dan menjadi tontonan warga. “Sore tadi saat saya sedang nyore di pantai kami lihat ada ikan yang minggir, pertama kami kira ikan hiu, ternyata setelah kedampar ikan lumba-lumba,.” jelas Heru, Jumat 12 Juni 2020 di pantai Somil.

    Menurutnya saat kepinggir masih terlihat hidup, tapi seperti lemas tak bertenaga. Dia dan warga lain mencoba menarik agar ke laut lagi. “Melihat ikan masih hidup kami di bantu yang lain berupaya menarik kembali ikan kedalam air, tetapi ikan udah lemas dan akhirnya mati,” katanya.

    Polsek Wonosobo melakukan koordinasi antar Forkopimcam guna penanganan matinya hewan tersebut, sebab banyak warga yang penasaran ingin melihat bangkainya menyebabkan terjadinya kerumunan. “Hasil koordinasi, akhirnya bangkai ikan lumba-lumba itu dikuburkan di belakang Balai Pekon Karang Anyar,” kata Kapolsek Wonosobo Iptu Juniko.

    Juniko mengatakan, sebelum ditemukan mati, ikan tersebut terdampar di pinggir pantai, masyarakat berupaya menarik ke tengah perairan. Namun ikan kembali terdampar dalam keadaan mati. “Siang tadi masyarakat yang melihat lumba-lumba terdampar itu, menariknya kembali ketengah lautan, namun ikan tersebut akhirnya terdampar dan mati di tepi pantai,” kata Juniko. (hardi/Nn)

  • Peras Warga di Kecamatan Pugung Tiga Wartawan “Abal-Abal” di Tangkap Tekab 308 Polres Tanggamus

    Peras Warga di Kecamatan Pugung Tiga Wartawan “Abal-Abal” di Tangkap Tekab 308 Polres Tanggamus

    Tanggamus (SL)-Dua wartawan wartawan abal abal satu diantaranya wanita, dan oknum LSM, ditangkap Tim Tekab 308 Reskrim Polres Tanggamus, karena melakukan pemeresan teradap warga di Dusun Kayu Hubi, Pekon Sumanda, Kecamatan Pugung, Tanggamus. Polisi mengamankan barang bukti uang Rp3 juta, dan identitas kartu pers yang sudah kada luarsa, Kamis 11 Juni 2020.

    Ketiga pelaku berinisial KM (47) warga Pekon Sindang Marga, Pulau Panggung, HS (48) warga Pekon Rajabasa, Bandar Negeri Semuong (BNS) dan seorang perempuan FA (52) warga Dusun Kota Raja, Talang Padang ditangkap Tekab 308 Polres Tanggamus atas dugaan melakukan tindak pidana pemerasan dengan pengancaman korban bernama Idim (50) warga Dusun Kayu Hubi Pekon Sumanda Kecamatan Pugung, Tanggamus.

    Kasat Reskrim Polres Tanggamus AKP Edi Qorinas, SH mengatakan, ketiga oknum pelaku pemerasan itu ditangkap setelah pihaknya menerima informasi masyarakat bahwa dirumah korban telah terjadi pemerasan oleh tiga orang yang mengaku wartawan dan LSM.

    “Atas informasi itu, Tekab 308 Polres Tanggamus mendatangi rumah korban. Ketiga terduga berhasil diamankan dengan barang bukti uang tunai Rp3 juta di dalam amplop putih dihadapan terduga KM, pada Selasa 9 Juni 2020) pukul 15.00 Wib,” kata Edi Qorinas mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Oni Prasetya, Kamis 11 Juni 2020.

    Dalam penangkapan tersebut, kata Qorinas, Tekab 308 mengamankan barang bukti berupa uang tunai Rp3 juta pecahan Rp100 ribu, surat tugas dan KTA Pers Ganyang Tahun 2019 dan KTP atas nama KM dan surat tugas dan KTA Pers Pelopor Nusantara atas nama FA.

    Menurut Kasat Reskrim, modus operadi para pelaku melakukan pemerasan dengan pengancaman yakni, menakut-nakuti akan melaporkan korban kepada pihak kepolisian dengan tuduhan korban telah menebang kayu di wilayah kawasan. “Karena korban merasa takut, sehingga korban menurut saat para pelaku meminta sejumlah uang tersebut,” katanya.

    Dari hasil pemeriksaan, Ujar Kasat, korban Idim, tidak melakukan penebangan di hutan kawasan. Tetapi yang menebang adalah rekannya yang telah di tangkap pada September 2019 lalu. “Pelaku yang menebang sudah ditangkap, karena menebang kayu di hutan kawasan kala itu, dan itu memang benar adalah rekan korban. Sehingga korban merasa ketakutan saat diancam akan dilaporkan,” ujarnya.

    Kasat menambahkan, aksi ketiga pelaku tergolong sangat tega, sebab korban tidak memiliki uang dan harus menjual kambing guna mememuhi permintaan para pelaku. “Saat ini ketiga terduga masih dilakukan pemeriksaan intensif di Satreskrim Polres Tanggamus guna proses penyidikan lebih lanjut. Jika terbukti. Ketiga terduga dapat dijerat pasal 368 ayat 1 KUHPidana ancaman maksimal 9 tahun penjara,” katanya. (Red)

  • Gerebek Rumah Saat Pesta Narkoba, Polisi Tangkap Empat Pria dan Satu Wanita Muda

    Gerebek Rumah Saat Pesta Narkoba, Polisi Tangkap Empat Pria dan Satu Wanita Muda

    Tanggamus (SL)-Satuan Reserse Narkoba Polres Tanggamus menggerebek sebuah rumah yang diduga menjadi tempat pesta sabu, di Pekon Karang Agung, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus. Polisi mengamankan empat pria dan seorang wanita, termasuk bandarnya, Jumat 5 Juni 2020 sore sekitar pukul 17.00 Wib.

    Mereka yang ditangkap, adalah seorang wanita muda, De alisa Tata (19), warga Way Tuba Kelurahan Kuripan, Kota Agung, Dan empat pria adalah UM (49) warga Pekon Karang Agung, Semaka, AN (49) warga Pekon Bandar Kejadian Wonoboso, AP (34) warga Pekon Negeri Agung, Bandar Negeri Semoung, IK alias San (43) warga Pekon Gunung Doh, Bandar Negeri Semoung.

    Selain kelima terduga, polisi juga membawa seorang pria lain berinisial LK (19) warga Pekon Srikaton Kecamatan Semaka, sebab ia diduga hendak membeli sabu kepada salah seorang terduga. Adapaun barang bukti turut diamankan dari terduga UM yakni 10 plastik klip berisi sabu berat bruto 3,45 gram, 5 plastik bekas pakai, timbangan digital dan uang tunai Rp1,5 juta, plastik kosong, dompet dan handphone.

    Barang bukti dari tangan AN, AP, IK alias San diamankan berupa 3 plastik klip bekas pakai, 4 pipa kaca bekas pakai, 10 pipet/sedotan, 4 korek api gas dan dompet warna hitam. Barang bukti dari tangan DE alias Tata sekaligus diakui UM adalah berupa 3 pipa kaca/pirek bekas pakai, 1 alat hisap sabu/bong, 6 buah pipet/sedotan dan handphone.

    Kasat Resnarkoba Polres Tanggamus AKP Hendra Gunawan, mengungkapkan, para terduga ditangkap di salah satu rumah di Pekon Karang Agung. “Para terduga ditangkap saat pesta sabu di salah satu rumah tidak jauh dari rumah UM,” ungkap AKP Hendra Gunawan mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Oni Prasetya, SIK, Minggu 7 Juni 2020 sore.

    Kasat menjelaskan, penangkapan itu bermula adanya informasi masyarakat bahwa di rumah tersebut sering digunakan untuk bertransaksi dan pesta sabu. Kemudian pihaknya melakukan penyelidikan dan pemantuan lokasi sejak pagi hari. Setelah dipastikan kebenaran informasi tersebut, maka pada pukul 17.00 Wib, tim merangsek masuk ke rumah tersebut, sehingga berhasil mengamankan 5 terduga yang sedang pesta sabu.

    Lalu, selang beberapa menit saat melakukan pencarian barang bukti di TKP, tiba-tiba masuk ke dalam rumah tersebut seorang pria berinisial LK (19) warga Pekon Srikaton Kecamatan Semaka. “Pria berinisial LK, masuk ketika petugas berada di dalam rumah diduga hendak membeli sabu. Sehingga ia turut diangkut untuk dilakukan pemeriksaan,” jelasnya.

    Lanjut Kasat, para terduga masih dilakukan pemeriksaan intensif guna guna menelusuri siapa pemasok sabu kepada para terduga tersebut. “Terhadap para terduga masih diperiksa intensif, sebab mereka masih bungkam terkait asal sabu tersebut. Untuk sementara, para ditersangkakan Ketiga tersangka dijerat pasal 112 ayat 1 subsider pasal 127 ayat 1 huruf a dengan hukuman maksimal 12 tahun penjara,” katanya.  (hardi/Nn)

  • Gugus Tugas Pencehagan Covid 19 Pekon Sridadi, Rutin Lakukan Penyemprotan Disinfektan

    Gugus Tugas Pencehagan Covid 19 Pekon Sridadi, Rutin Lakukan Penyemprotan Disinfektan

    Tanggamus (SL)  – Relawan gugus tugas pencegahan covid 19 Pekon Sridadi Kecamatan Wonosobo, Tanggamus mekakukan penyemprotan disinfektan rutin ,Jumat (5/06/2020).

    Penyemprotan dilakukan oleh tim relawan di setiap hari Jum’at. Hal ini dilaksanakan sesuai dengan rencana tim relawan sebagai bentuk upaya  guna pencegahan virus corona atau covid 19 di wilayah pekon sridadi.

    “Penyemprotan disinvektan rutin kita lakukan setiap hari jumat,  penyemprotan menyasar di tempat-tempat umum dan di rumah warga,  serta di jalan utama pekon,” ungkap Sekdes pekon sridadi, Fitra kepada sinarlampung. co, saat melakukan penyemprotan.

    Lanjutnya, tim covid pekon sridadi yang terdiri dari 31 orang dibagi dalam 4 kelompok untuk melakukan penyemprotan di empat dusun.

    Penyemprotan disinvektan dilakukan untuk mengantisipasi sekaligus pencegahan virus corona di wilayah pekon Sridadi juga untuk memberikan rasa tenang kepada warga pekon.

    ‘Selain itu, tim juga membagikan masker kepada warga sebanyak 100 lusin agar  dipakai warga setiap keluar rumah, ” ujarnya.

    Pencegahan covid 19 yang dilakukan tim relawan pekon Sridadi mendapatkan apresiasi dari tokoh masyarakat sridadi.

    “Kami apresiasi dengan kinerja tim relawan covid Sridadi. Setiap harinya standby di posko dan rutin melakukan penyemprotan disinvektan di lingkungan masyarakat,  sehingga kita selaku warga merasa tenang dan nyaman. Dalam menghadapi new normal, insyaallah pekon kami terhindar jauh dengan yang namanya corona,” kata Wisnu. (hardi)

  • Rumah Pedagang Perabotan Listrik dan Rumah Tangga di Talang Padang Ludes Terbakar

    Rumah Pedagang Perabotan Listrik dan Rumah Tangga di Talang Padang Ludes Terbakar

    Tanggamus (SL)-Rumah milik Asep Azrori (41) di Dusun I Pekon Banding Agung Kecamatan Talang Padang, ludes terbakar, Rabu 3 Mei 2020 siang. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun barang dagangan berupa alat rumah tangga, elektronik serta barang berharga lainnya bahkan uang tunai dan secara keseluruhan ditaksir mencapai ratusan juta rupiah ludes.

    Kebakaran diduga dari korsleting listrik dari tengah rumah. Beruntung warga segera melakukan pemadaman dengan alat seadanya sehingga api tidak merambat ke rumah tetangga. Tidak ada pemadam kebakaran yang hadir.

    Kapolsek Talang Padang Polres Tanggamus Iptu Khairul Yassin Ariga, S.Kom mengatakan, kebakaran terjadi sekitar pukul 11.30 WIB, saat kejadian rumah dalam keadaan kosong sebab pemilik rumah sedang bekerja selaku Kasi Pemerintahan di Pekon Banding Agung.

    “Setengah jam sebelum kejadian pemilik rumah sempat pulang kerumah untuk mengambil keperluan kantor dan kembali ke kantor, setengah jam kemudian pemilik rumah dikabari warga dan tetangga bahwa rumahnya mengalami kebakaran,” kata Khairul Yassin Ariga mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Oni Prasetya, SIK. MM.

    Kapolsek mengungkapkan, berdasarkan keterangan korban, selain sebagai tempat tinggal rumah juga dijadikan sebagai tempat mengumpulkan barang dagangan berupa alat-alat rumah tangga sehingga api cepat membakar isi rumah.

    “Berdasarkan keterangan saksi yang bersebelahan rumah bahwa pada pukul 11.30 WIB, ia melihat api sudah besar di bagian tengah rumah, kemudian saksi mematikan listrik rumahnya dan berlari keluar untuk meminta bantuan untuk memadamkan api,” ungkapnya.

    “Dugaan sementara, kebakaran disebabkan korsleting listrik. Adapun kerugian materi uang tunai milik korban Rp35 juta, tv tabung dua unit, kulkas dua unit,alat rumah tangga, barang dagangan alat rumah tangga, dan sejumlah dokumen penting,” tegasnya.

    Sementara itu menurut keterangan Abdul Karim selaku tetangga korban bahwa ia mengetahui adanya kebakaran saat menonton televisi mendengar suara mencurigakan sehingga memeriksa sekitar. “Saat saya buka jendela, ternyata api sudah membesar. Bahkan telah membakar jendela, spontan mengambil ember melakukan penyiraman,” kata Abdul Karim. (hardi/Nn)

  • Panen Raya di Tanggamus Disambut Dengan Rendahnya Harga Gabah Rp3500/kg

    Panen Raya di Tanggamus Disambut Dengan Rendahnya Harga Gabah Rp3500/kg

    Tanggamus (SL)-Masa panen padi harusnya di sambut gembira oleh petani sawah di Tanggamus, karena hasil cocok tanamnya yang di tunggu selama empat bulan tinggal menuai hasilnya. Tapi ditengah pandemi Covid-19 justru petani harus menjerit karena harga padi kali ini anjlok, harga padi hanya laku Rp3.500-3600/kg.

    Saat ini, petani padi sawah di Kabupaten Tanggamus, khususnya di wilayah Kecamatan Wonosobo, Bandar Negeri Semuong, Semaka dan Kota Agung Barat yang sedang panen sejak awal Idul Fitri hingga sebulan kedepan, dan harga padi anjlok saat ini di banding harga padi musim sebelumnya.

    Meski dengan harga murah para petani terpaksa menjual hasil panen padinya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dan untuk membayar hutang pupuk, obat-obatan serta biaya perawatan saat tanam. “Saya jual padi di pengepul di hargai tiga ribu lima ratus untuk satu kilonya,” kata Widodo petani sawah di Pekon Kalisari, kepada sinarlampung.co, saat memanen sawahnya, Selasa 2 Juni 2020.

    Padahal, katanya, panen sekarang hasilnya juga turun dari panen kemarin, ditambah harganya anjlok, “Ya mau tidak mau kami terpaksa jual hasil panen ini untuk membayar hutang pupuk, obat-obatan dan biaya tanam. Meski sebenarnya sayang sekali di jual harga murah tapi mau bagaimana lagi karena butuh,” keluhnya.

    Musim panen padi di wilayah tanggamus kali ini dengan kualitas padi tergolong bagus. Meski dengan hasil panen yang turun di bandingkan musin panen padi sebelumnya. Kini rata-rata dalam 1 Ha nya maksimal 4-5 ton, di bandingkan panen sebelumnya bisa mencapai 5-6 ton dalam 1 Ha dengan harga mencapai Rp4800-5000 per kliogram.

    Merosotnya hasil panen dengan di barengi anjloknya harga padi di Tanggamus, tidak sebanding dengan harga beras di tanggamus yang mencapai Rp9.000-10.000 perkilogramnya. “Panen kali ini kwalitas padi sebenarnya relatif sama dengan kemaren. Petani menjerit karena harga anjlok, sebenarnya kami sebagai pengepul juga kasian sama petani,” ujar Suban, salah satu pengepul padi di wilayah Wonosobo, Selasa 2 Juni 2020.

    Tapi mau bagaimana lagi, dirinyapun menjual hanya di terima sama di bos di Kota Metro dan Pringsewu dengan harga murah, “Kat Bos, turunnya harga padi di pengaruhi banyaknya diwilayah Lampung yang sedang panen raya,” katanya.

    Hingga berita ini dilangsir belum ada keterangan resmi dari Dinas terkait an Pemerintah Kabupaten Tanggamus, terkait keluahan para petani. Saat dikonfirmasi pejabat dan Dinas terkait sedang tidak ditempat. (Hardi)