Kategori: Tanggamus

  • Lapor Bu Dwi Handajani, 30 Tahun Jalan KM 3 Pekon Sinar Banten Tak Tersentuh Pemerintah

    Lapor Bu Dwi Handajani, 30 Tahun Jalan KM 3 Pekon Sinar Banten Tak Tersentuh Pemerintah

    Tanggamus (SL)-Masyarakat Pekon Sinar Banten mengeluhkan kondisi Jalan Kabupaten KM 3 milik Kabupaten, yang melintasi kampung mereka dengan kondisi sangat memprihatinkan. Jalan itu berlumpur hingga sulit dilalui, dan sudah puluhan tahun tidak tersentuh pembangunan.

    Mobil terperosok lumpur

    Peyusuran sinarlampung.com, jika musim kering jalan tanah itu masih bisa dilalui, tapi jika saat ini kondisi jalan licin berlumpur dan sulit di lalui. Jalan itu merupakan jalan lintas kabupaten yang harus mendapat perhatian dari pemerintah daerah setempat. “Hampir 30 tahun jalan ini tak disentuh pembangunan oleh pemerintah. Jalan ini jalan kabupaten mas,” kata warga, Senin 21 Januari 2020.

    Sinarlampung yang mencoba melintasi jalan itu, memang dengan kondisi jalan mirip kubangan. Jika roda duaa yang melintas, rata rata motor menggunakan memakai rantai ban, jika tidak aakan sulit melintas. Sepanjang perjalan tiga kilo meter, sinarlampung menemukan dua mobil yang amlas terjebak lumpur, dan harus menunggu keesokan harinya untuk bisa melanjutkan perjalanannya.

    “Masyarakat sangat mengeluhkan dengan kondisi jalan yang sangat parah dan berharap agar secepatnya pemerintah Kabupaten Tanggamus bisa merespon keluhan kami yang berada di desa ini,” kata Sukamto, tokoh masyarakat Sinar Banten.

    Kepala Pekon Sinar Banten, Rusdiyanto (40) mengatakan pihak sudah sering mengajukan pada setiap Musrenbang, mulai dari Kecamatan, hingga Kabupaten, agar jalan itu untuk di bangun namun belum juga dapat respon. “Dalam kesempatan Musrenbang tiap tahun sudah kami utarakan, bahwa kondisi jalan sepanjang 3 KM menuju Pekon Sinar Banten parah, dan bukan seperti jalan. Tapi sampai saat ini pemerintah daerah belum mengabulkan permohonan pembangunan jalan ini,” katanya. (Ahmad/red)

  • Sri Winarni,  Perempuan Pendiri Rumah Baca Berlian Harumkan Nama Pekon Kanoman

    Sri Winarni, Perempuan Pendiri Rumah Baca Berlian Harumkan Nama Pekon Kanoman

    Semaka (SL)  – Sri Winarni, S.Pd menjadi ibu yang  paling bahagia saat acara pengukuhan Bupati Tanggamus Dewi Handayani sebagai Bunda Literasi. Pada acara yang ramai dihadiri pejabat Tanggamus dan provinsi, Sri diumumkan menjadi juara pertama Taman Baca tingkat Kabupaten Tanggamus.

    Kerja kerasnya membentuk Komunitas Rumah Baca Berlian di Pekon Kanoman, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, Lampung diakui tim juri sebagai Taman Baca terbaik.

    “Terimakasih kami ucapkan kepada seluruh pihak yang senantiasa peduli, mendukung, membantu dan mendoakan kami. Saking banyaknya tidak saya sebutkan satu persatu. Doa kami Jazakallahu khoiron untuk yang sudah membantu kami,” kata sri Winarni.

    Ada sejumlah nama yang sempat disebutnya sebagai orang yang turut berjasa banyak pada kesuksesan yang diraih taman bacanya. Mereka adalah Pramudita,  Ica, Lidiyasari, Levina,  Nanda, dan Nia.  (wagiman)

  • Warga Wonosobo Tewas Terhimpit Tiga Ton Durian Yang Terperosok Ke Jurang 200 Meter di Cukuh Balak

    Warga Wonosobo Tewas Terhimpit Tiga Ton Durian Yang Terperosok Ke Jurang 200 Meter di Cukuh Balak

    Tanggamus (SL)-Satu warga Wonosobo tewas dan rekannya kritis, setelah mobil L300 sarat muatan durian, tak kuat menanjak di tanjakan Karau, Dusun Karau, Pekon Doh, Kecamatan Cukuh Balak, Kabupaten Tanggamus, mundur dan terguling masuk kedalam jurang sedalam 200 meter, Selasa 15 Januari 2020 sore .

    Korban tewas, Iyon (40), sopir pickup L300, warga Pekon Way Liwok, Wonosobo, dan Jarni (42) warga Peko Lakaran, Wonosobo mengalami luka berat. Sementara Atori (45) warga Pekon Sukaraja, Semaka, Tanggamus, selamat, karena lompat sebelum mobil masuk ke jurang.

    Petugas POlsek Cukuh Balak, bersama warga melakukan evakuasi dan sempat direkam dan beredar di media sosial, Proses evakuasi memakan waktu karena medan yang sulit dan terjal. Ratusan buah durian tercecer di tebing.

    Kapolsek Cukuh Balak Polres Tanggamus Ipda Eko Sujarwo, memimpin proses evakuasi bersama Tagana dan warga. Korban sempat dibawa ke Puskesmas Cukuh Balak. “Kecelakaan tunggal itu terjadi sekitar pukul 17.40 Wib, ketika L300 bermuatan sekitar 3 ton buah duren dari arah Pekon Doh tujuan Jakarta yang dikemudikan oleh Iyon dengan 2 penumpang,” kata Eko.

    Setiba ditanjakan Karau kendaraan L300 tidak menanjak dikarnakan tarikan tenaganya tidak kuat dan mati mesin, lalu kendaraan L300 mundur kebelakang sebelah kiri terus masuk kejurang. “Akibat kecelakaan itu, pengemudi meninggal dunia, 1 penumpang luka berat dan 1 selamat,” kata Eko Sujarwo mewakili Kapolres Tanggamus.

    Berdasarkan keterangan korban selamat yakni Atori, lanjut Kapolsek, sebelum masuk Jurang Atori loncat dari mobil sedangkan korban Iyon dan Jarni turut jatuh kedalam jurang bersama mobil kedalaman jurang sekitar 200 meter. “Selain mendatangi TKP, kita dibantu masyarakat mengevakuasi para korban ke puskesmas Cukuh Balak dan berkoordinasi dengan Sat Lantas Polres Tanggamus,” katanya. (Erwin Syahrir)

  • Sudah Damai, Edo dan Indah Dirawat Satu Kamar

    Sudah Damai, Edo dan Indah Dirawat Satu Kamar

    Tanggamus (SL)-Joko Waluyo (65), keluarga dari Edo (34) dan Indah (24) warga Kalisari kecamatan Wonosobo kabupaten Tanggamus yang menjadi menjadi korban insiden penusukan kemarin (13/1/2020), menepis tuduhan bahwa anaknya depresi karena akan dicalonkan menjadi kepala pekon.

    Hal tersebut diungkapkan Joko selaku orang tua Edo kepada sinarlampung.com di depan kamar rawat inap RSUD Tanggamus. Dia menjelaskan bahwa anaknya tidak mempunyai persoalan di dalam keluarga maupun semua hal terkai persiapannya sebagai kepala pekon. Menurutnya, insiden tersebut terjadi secara tiba-tiba dan diluar kesadaran dari anaknya.

    “Sebenarnya pada waktu itu tidak ada masalah antara anak saya dan istrinya. Hanya memang mungkin istilah orang , waktu itu setan lewat, jadi mungkin pada saat itu pas anak saya pikiran kosong kemudian masuk kamar terus kejadian,” terangnya

    Atas insiden tersebut Joko segera membawa  kedua anaknya ke RSUD Tanggamus untuk mendapatkan penangan medis. Akibat kejadian itu Edo mengalami dua tusukan di dadanya. Sementara Indah mengalami 5 luka di bagian badan dan 2 luka di tangan.

    “Masalah Edo mau kami calonkan sebagai salah satu figur milenial. Dia seorang sarjana dan saya beserta warga sudah mempersiapkannya untuk maju besok,” tutup Joko.

    Sementara itu orang tua Indah Pawito menjelaskan selama ini keduanya tidak ada permasalahan keluarga. Terkait Edo mau dicalonkan menjadi kepala pekon beberapa hari yang lalu sudah minta izin dan doa restu.

    Saat ini kedua korban sudah mulai membaik pasca operasi dan keduanya dirawat dalam satu kamar.(hardi/wisnu)

  • Calon Kepala Pekon Kalisari Coba Bunuh Diri dan Lukai Istrinya?

    Calon Kepala Pekon Kalisari Coba Bunuh Diri dan Lukai Istrinya?

    Tanggamus (SL)-Calon Kepala Pekon (desa, red) Kalisari, Kecamatan Wonosobo, Tanggamus, Edo (34), ditemukan bersimbah darah dengan luka senjata tajam di dada di dalam kamar rumahnya. Sementara Indah (25), istrinya yang sedang hamil muda juga terluka di bagian tangan, perut, dan kaki, Keduanya kini menjalani operasi di RSUD Batin Manulang, Kota Agung, Senin 13 Januari 2020.

    Informasi di lokasi kejadian menyebutkan, Edo diduga depresi karena proses pencalonan dirinya dalam pemilihan kepala desa. Edo nekad mencoba bunuh diri dengan pisau. Aksinya sempat dipergoki istrinya Indah, dan mencoba menghalangi aksi nekad sang suami. Naas, Indah yang sedang hamil muda itu ikut terluka, akibat rebutan senjata tajam suaminya.

    Senin pagi, sekitar pukul 6.30 13 Januari 2020, warga Pekon Kalisari digegerkan atas teriakan Indah (25), yang berlari dari kamarnya sambil teriak minta tolong. Sementara suaminya Edo (34) tergeletak bersimbah darah di dalam kamar. Joko (65), Ayah Edo, mertua Indah yang mendengar teriakan itu, spontan mendobrak pintu kamar yang terkunci dari dalam.

    “Saya masih di belakang sama nenek dan ibu Edo seketika mendengar teriakan Indah saya langsung lari ke arah suara, dan saya dobrka pinu kamarnya. Saya sedang sakit begitu melihat kamar terkunci saya langsung dobrak pintunya disana saya melihat anak saya Edo sudah terkapar dan si Indah lari keluar dengan rasa ketakutan dan juga bersimbah darah,” kata Joko, saat di RSUD.

    Tanpa pikir panjang, Joko kemudian meminta bantuan ke warga lain untuk segera memberi pertolongan, dan membawa Edo kerumah sakit Batin Manulang Kota Agung. “Kami bersama warga sampai di lokasi melihat mereka bersimbah darah langsung kami bawa ke Pukesmas untuk minta rujukan dan membawanya ke  rumah sakit.” Kata Burhan (60) tokoh masyarakat pekon Kalisari.

    Burhan menduga, Edo mengalami depresi. Karena Edo dicalonkan warga untuk maju sebagai calon kepala desa. Beberapa hari ini  Edo kerap terlihat bengong sendiri, tapi apaa masalahanya belum diketahui. Jika masaalah keluarga, keduanya tidak pernah ada masalah, mereka baru empat bulan menikah.

    “Sementara kami menduga Edo mengalami depresi berat karena beberapa hari ini dia sering bengong entah masalah apa kami kurang paham. Kalau masalah keluarga saya kira bukan karena mereka menikah baru 4 bulan dugaan kami sementara mungkin beban yang dia pukul salah satunya karena dia di akan calonkan menjadi kepala pekon,” katanya.

    Pawit (55), orang tua Indah, mertua Edo, berharap tidak terjadi hal yang buruk pada kedua anaknya. “Saya yakin untuk kedua anak saya sebelumnya gak pernah cek cok. Malah mereka saat ini masih sayang sayangnya. Kemarin lusa saya sempat ngomong kalau belum siap mbok mundur daripada menjadi beban buat kamu,” kata Pawit.

    Saat ini keduanya telah menjalani operasi dan sedang dalam perawatan keluarga. Mereka berharap kasus ini tidak di besar besarkan dan memohon kepada semua untuk mendoakan kesembuhan kedua anaknya. “Sudahlah mohon tidak dibesar besarkan, doakan saja cempat sembuh, kedua anak kami,” katanya.. (Hardi/Wisnu).

  • Kendaraan Besar Berangsur-angsur Sudah Mulai Diizinkan Melintasi Jalinbar Semangka

    Kendaraan Besar Berangsur-angsur Sudah Mulai Diizinkan Melintasi Jalinbar Semangka

    Tanggamus (SL)-Pasca longsor beberapa hari lalu di Pekon Way Kerap Tanjung Jati, Pekon Sedayu dan Pekon Pardawaras Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus yang menyebabkan jalur transportasi terputus dan beberapa kendaraan terpaksa parkir di beberapa kantong parkir. Secara bertahap, kendaraan besar yang berada di kantong parkir rumah makan Pekon Pardawaras yang menuju Pesisir Barat (Pesibar), telah diizinkan melintasi Jalinbar Semaka, Sabtu siang (11/1/2020).

    baca : http://Breaking News: Banjir dan Longsor di Tanggamus, Jalinbar Kota Agung-Pesibar Putus

    Hal itu dilakukan Sat Lantas Polres Tanggamus sebagai upaya mengurangi penumpukan di kantong-kantong parkir daerah tersebut. Terutama bagi kendaraan yang telah menginap selama dua hari menunggu jalan terbuka.

    baca juga http://Tanggul Penahan Air di Pekon Way Kerap Mulang Maya dan Banding Agung Jebol, Akibatkan Longsor di Sedayu

    Kasat Lantas AKP Yuniarta, mengatakan bahwa kendaraan besar di kantong parkir secara bertahap telah diizinkan melintasi Jalinbar Sedayu. Walaupun darurat, namun telah dapat dilalui oleh kendaraan besar.

    “Secara bertahap, kendaraan besar di kantong parkir kita naikan guna mengurangi penumpukan,” kata AKP Yuniarta di tanjakan Sedayu.

    Lanjutnya, prioritas kendaraan yang telah diizinkan adalah kendaraan besar yang telah 2 malam menunggu jalan terbuka. “Kami coba per-sepuluh kendaraan secara bergantian melintasi tanjakan semaka,” ujarnya.

    Kasat juga menghimbau kepada pengguna jalan yang melintasi Jalinbar Semaka untuk tetap berhati-hati, sebab jalan masih dalam kondisi darurat dan licin oleh lumpur.

    “Pengguna jalan agar tetap berhati-hati. di Jalinbar Semaka masih banyak terdapat lumpur,” tandasnya. (Wisnu)

  • Seorang Balita Jatuh Di Celah Sambungan Beton Jembatan Jalinbar Sumatera yang Menganga

    Seorang Balita Jatuh Di Celah Sambungan Beton Jembatan Jalinbar Sumatera yang Menganga

    Tanggamus (SL)-Seorang balita (2th) dari pasangan (yang tidak mau di sebutkan namanya) warga pekon balak,  terjatuh dan terjepit di celah sambungan beton jembatan jalan lintas barat Sumatera, tepatnya di Pekon Balak, Wonosobo (Sabtu, (11/01/2020).

    Kejadian tersebut berawal dari sang ibu yang membawa anaknya berkendara sepeda motor. Dengan berjalan pelan saat melintas di atas jembatan sungai way ngarip pekon balak, ban sepeda motor terhentak di lubang sambungan celah jembatan tersebut yang membuat buah hatinya terlepas dan jatuh ke dalam lubang sempit yang berukuran hanya 30 cm dengan kedalaman sekitar 80 cm .

    Beruntung, saat itu banyak warga yang sedang beraktifitas di sungai bawah jembatan. Wargapun langsung berdatangan dan beramai-ramai menolong untuk mengeluarkan balita tersebut dari bawah jembatan.

    Pertolongan warga sangat dramatis, dalam keadaan bingung dan panik karena sempit dan dalamnya lubang yang terhimpit beton, warga berinisiatif menggunakan tangga dan tali naik di atas tiang penyanggah sambungan jembatan dan mengeluarkan balita naas tersebut dari celah sambungan jembatan.

    Dengan hati- hati dan memakan waktu cukup lama akhirnya sang balita dapat di keluarkan dengan kondisi selamat dan luka ringan di kening dan lecet dibagian tangannya.

    “Tadi saya di bawah terdengar ada yang menjerit minta tolong , gak taunya ada anak balita jatuh dari motor dan masuk di lubang jembatan. Ramai warga tadi gotong-royong dengan makai tangga dan tali berusaha mengeluarkan  anak balita itu dari bawah,”  terang I’ib (50), warga pekon balak kepada sinarlampung.com.

    Sambungan celah jembatan yang di maksudkan untuk memberikan ruang saat pemuaian pilar besi atau pun beton saat suhu panas ataupun dingin, seharusnya tertutup dengan plat besi. Namun kenyataannya  terbuka menganga dan tentu saja sangat berbahaya bagi pengguna jalan yang melintas. Oleh karenanya, agar tidak terulang lagi kejadian serupa. “Pemerintah diharapkan segera menutup celah jembatan yang terbuka,” ujarnya. (hardi)

  • Kapolres Tanggamus Dan Masyarakat, Gotong Royong Bersihkan Material Banjir di Masjid Baiturrahman

    Kapolres Tanggamus Dan Masyarakat, Gotong Royong Bersihkan Material Banjir di Masjid Baiturrahman

    Tanggamus (SL)-Pasca banjir dan tanah longsor, Kapolres Tanggamus AKBP Hesmu Baroto, memimpin langsung personelnya membersihkan material banjir di Masjid Baiturrahman Pekon Way Kerap, Kecamatan Semaka, Tanggamus, Jumat (10/1/20) siang.

    Pembersihan yang dilakukan secara gotong-royong bersama masyarakat tersebut dengan melakukan pembuangan material lumpur bercampur batuan dan ranting pohon setinggi sekitar 150 cm.

    “Alhamdulillah, pembersihan sedang dilaksanakan. Mudah-mudahan segera selesai dan masjid kembali dapat dipergunakan,” ungkap AKBP Hesmu Baroto di sela kegiatan.

    Di tempat yang sama, nampak sekelompok warga dari pekon Sridadi, Kecamatan Wonosobo yang ikut bergoyong-royong. Rombongan dipimpin oleh Widodo dan 12 anggotanya. ” Iya, kami kemari ikut bergotong-royong membersihkan material longsor yang ada di dalam masjid Baiturrahman,” kata Widodo.

    “Kami datang atas nama Dinas PU. Kebetulan kami sering jadi rekanan pekerja di Dinas PU,” pungkasnya.

    Sementara itu, berdasarkan pemantauan Jalinbar Semaka, sejumlah kendaraan kecil maupun sepeda motor telah dapat melalui jalan walaupun material lumpur masih dalam proses pembersihan. (Wisnu)

  • Penebangan Liar Diduga Penyebab Tanah Longsor di Tanggamus

    Penebangan Liar Diduga Penyebab Tanah Longsor di Tanggamus

    Tanggamus (SL)-Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Provinsi Lampung Irwan S. Marpaung bersama Kadis Sosial Provinsi Lampung Sumarju Saeni, Kadis PSDA Provinsi Lampung Budhi Darmawan, dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Lampung, sejak Jumat pagi (10/1/2020) sudah berada di lokasi bencana banjir dan tanah longsor di Tanggamus. Sesuai perintah Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Irwan bersama rombongan harus bergerak cepat datang melihat lokasi bencana sekaligus menginventarisir bantuan yang dibutuhkan masyarakat.
    Irwan mengatakan,  tim penanggulangan sudah mengerahkan 5 unit alat berat untuk menormalisasi  jalan. Dari investigasi ringan yang dilakukannya, Irwan menemukan banyaknya timbunan potongan kayu di jalanan. Ini menjadi bukti ada penebangan pohon secara liar di hutan. “Praktik penebangan liar pohon di hutan diduga menjadi penyebab utama tanah longsor.  Untuk itu, kami minta praktik ini segera dihentikan, dan kami minta masyarakat lebih  peduli pada pelestarian hutan,” jelas Irwan.
    Terkait bantuan yang dibutuhkan korban banjir dan tanah longsor, Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung Sumarju Saeni membeberkan bahwa pihaknya telah menyerahkan bantuan berupa makanan siap saji, perlengkapan dapur, tenda gulung, selimut, dan perlengkapan keluarga (pakaian dan perlengkapan mandi).
    Sementara itu, Kadis PSDA Provinsi Lampung Budhi Darmawan mengatakan dirinya mendapat perintah dari Gubernur Arinal untuk melihat kondisi terkini pasca banjir di Pekon Way Kerap dan Pekon Sedayu Kecamatan Semaka. “Saat ini kami sedang koordinasi dengan Dinas PU Tanggamus, Polres, Pemkab Tanggamus untuk mengumpulkan data terkait kejadian semalam,” jelas Budhi.

     Mulai Normal

    Budhi ke Tanggamus membawa tim inventarisasi untuk menelisik kondisi Sungai Semaka. Dari hasil inventarisir sementara,  jelas Budhi, ditemukan  jalanan tertutup longsor. Namun Pemkab setempat bersama Balai Besar Jalan dan Balai Besar Air sudah berhasil mengatasinya. Laporan terkini menyebutkan, secara umum kondisi jalanan di sekitar bencana sudah membaik.
    Setelah ini, lanjut Budhi, pihaknya juga akan melihat Sungai Semaka untuk melihat pendangkalan. Ia menilai perlu pembuatan tanggul atau perkuatan tebing.
    Dalam kesempatan yang sama, Korwil Tagana Tanggamus Ruhan menjelaskan bahwa banjir terjadi karena Sungai Semaka meluap akibat intensitas hujan yang tinggi sejak Kamis (9/1) sore pada pukul 18.30 WIB.  Ia mengaku  langsung menurunkan tim ke sini pusat bencana pada pukul 1 dinihari. “Dan sejak padi tadi kami bergerak kembali.  Saat ini jalan-jalan sudah mulai terbuka, kami membantu membuka akses jalan, dengan kerjasama TNI/Polri, masyarakat, dan pihak lainnya,” jelasnya. ((IWA)
  • Tanggul Penahan Air di Pekon Way Kerap Mulang Maya dan Banding Agung Jebol, Akibatkan Longsor di Sedayu

    Tanggul Penahan Air di Pekon Way Kerap Mulang Maya dan Banding Agung Jebol, Akibatkan Longsor di Sedayu

    Tanggamus (SL)-Pasca Hujan yang mengguyur Tanggamus sejak sore hingga malam hari beberapa hari ini, menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa titik di Kecamatan Semaka.

    Berdasarkan data yang dihimpun, daerah yang terdampak musibah alam tersebut meliputi Pekon Way Kerap Tanjung Jati, Pekon Sedayu dan Pekon Pardawaras Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus.

    Sedangkan daerah terdampak longsor di Jalan Lintas Barat Pekon Sedayu meliputi Simpang Sedayu dan Simpang Pemancingan sehingga mengakibatkan arus lalu lintas lumpuh total dan beberapa rumah rusak.

    Menurut keterangan salah satu warga setempat, Sobri  mengatakan bahwa hujan  lebat yang menguyur Tanggamus  kemarin sejak pukul 15:30 WIB menyebabkan sungai Way Semaka meluap dan menggenangi jalan raya serta  permukiman warga. “Tidak hanya banjir, kondisi diperparah lagi dengan jebolnya tanggul penahan air yang ada di Pekon Way Kerap Mulang Maya dan Way kerap Banding Agung,  sehingga banjir meluap dan merendam rumah warga dengan ketinggian dari lutut sampai pinggang orang dewasa,” ujarnya.

    Pemkab Tanggamus sudah memberikan bantuan makanan siap saji melalui Dinas Sosial dan diserahkan secara simbolis kepada warga yang terdampak banjir. Sementara TNI dan polri dibantu warga setempat bahu-membahu bergotong royong membersihkan material longsor yang dibantu alat berat.

    Dari semalam terlihat antrian mobil, baik mobil barang maupun kendaraan pribadi. Pasalnya titik longsor terjadi di simpang Sedayu sampai  jalan raya depan Polsek Semaka. (Wisnu)