Kategori: Tanggamus

  • Atasi Teror Buaya di Wonosobo Ditjen KSDAE Bengkulu dan Lampung Turunkan Tim Penangkap Buaya

    Atasi Teror Buaya di Wonosobo Ditjen KSDAE Bengkulu dan Lampung Turunkan Tim Penangkap Buaya

    Tanggamus (SL)-Ditjen KSDAE Wilayah Bengkulu dan Lampung  turunkan Tim untuk menangkap buaya yang meresahkan masyarakat di Sungai Semaka. Kedatangan Tim disambut antusias oleh masyarakat Banjarsari, Wonosobo, Tanggamus, Kamis 24 Oktober 2019.

    Baca: Marak Tambang Pasir, Buaya Sungai Way Semaka Mulai Serang Warga Wonosobo

    Baca: Hadapi Teror Buaya, Masyarakat Pekon Banjarsari dan Sudimoro “Gerebek” Buaya Sungai Way Semaka

    “Kami ditugaskan dari KSDAE wilayah Bengkulu dan Lampung untuk menangkap buaya ganas di sungai semaka, yang meresagkan masyarakat. Kami mempunyai waktu lima hari, dan kegiatan kami pusatkan di Banjar sari ini, dimulai nanti sore kita identifikasi lokasi dan malamnya di lanjutkan penelusuran sungai untuk mengetahui di mana keberadaan buaya tersebut,” kata Ketua Tim, Rusmaidi, (24/10/2019).

    Baca: Anak Buaya Mulai Serang Warga Yang Kesungai di Pekon Banjar Sari Wonosobo

    Buaya-buaya tersebut sempat membuat geger masyarakat, pasalnya  sudah dua orang warga yang diterkam oleh buaya yang dianggpa gans tersebut, di aliran Sungai Semaka. Kedatangan tim tersebut menjadi harapan masyarakat agar buaya dapat segera di tangkap, dan masyarakat tidak lagi takut untuk beraktifitas di sungai. “Saya berharap tim dapat menangkap buaya ganas itu, agar kami dapat beraktifitas di sungai dengan tidak takut, apalagi sekarang lagi kemarau,” Ungkap Wati, warga Banjar Sari (24/10)

    Kedatangan Tim BSDAE di sambut oleh Camat Wonosobo dan Camat Semaka beserta Kapolsek Wonosobo, dan rencananya nanti buaya hasil tangkapan akan dibawa untuk dipindahkan kepenangkaran Way Kambas Lampung Timur. (Hardi/wisnu)

  • Dua Rumah Ludes Terbakar di Pekon Balak Wonosobo

    Dua Rumah Ludes Terbakar di Pekon Balak Wonosobo

    Tanggamus (SL)-Dua rumah bersebelahan ludes terbakar, di Pekon Balak, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus, Selasa (22/10) sekitar pukul 03.00 Pagi.  Rumah milik Bunyamin dan Ajroni cepat ludes karena sebagian besar banguna terbuat dari papan.

    Kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta. belum ada keterangan resmi dari apara keamanan terkiat penyebab kebakaran. Polisi sduah melakukan oleh TKP, dan menyelidiki kasus kebakaran tersebut. Sementara korban sementara mengungsi di rumah kerabatnya.

    Suheri, tetangga korban mengatakan musibah kebakaran itu terjadi sekitar Pukul 03.00 Wib. Awalnya api berasal dari rumah Bunyamin. Warga pun sudah berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya sampai Tim Damkar tiba. “Namun besarnya kobaran api dan kencangnya angin tidak mampu menahan kobaran api, hingga menjalar ke bangunan sebelahnya. “Sepertinya api dari rumah Bunyamin, lalu merembet ke rumah Ajroni,” katanya.

    Warga lainnya kepada sinarLampung.com menyebutkan sekitar Pukul 03.40 Wib mobil pemadam kebakaran tiba dilokasi kejadian. Beberapa kali mobil pemadam kebakaran tersebut tampak bolak-balik ke sungai untuk mengambil stok air. Kemudian api baru berhasil dipadamkan sekitar Pukul 04.30 Wib.

    Tidak ada korban jiwa dan belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran tersebut. Namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah, sampai berita ini diturunkan masih dalam penyidikan pihak berwajib. (Wisnu)

  • Wabup AM Safi’i Buka Konferkan ke VII PWI Tanggamus

    Wabup AM Safi’i Buka Konferkan ke VII PWI Tanggamus

    Tanggamus (SL)-Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menggelar Konferensi Kabupaten (Konferkab) ke VII di Gedung PKK Kabupaten Tanggamus, Selasa (22/10/19). Bertajuk, “Melalui Konferkab VII Kabupaten Tanggamus, Tingkatkan Profesional Pers dan Kompetensi Wartawan dalam Mendukung Pembangunan Kabupaten Tanggamus” itu dihadiri Wakil Bupati H. AM. Safii.

    Kemudian, Sekretaris PWI Provinsi Lampung Hi. Nizwar, Wakil Ketua I PWI Provinsi Lampung Juniardi dan Ketua PWI Tanggamus Sunaryo. Kasubbag Humas Polres Tanggamus Ipda M. Yusuf turut hadir bersama Kasdi Kodim 0424/Tanggamus Mayor Inf. Suhada Erwin, perwakilan Kejaksaan dan sejumlah OPD/instansi di Kabupaten Tanggamus.

    Dalam Laporannya ketua Panitia, Nusmanto mengatakan, dalam acara konferensi Kabupaten ke-7 Kabupaten Tanggamus periode 2019-2022, pelaksanaan Konferensi ke VII, kepanitiaan yang dibentuk berdasarkan hasil rapat pengurus PWI Kabupaten Tanggamus pada tanggal 18 September 2019.

    “Pelaksanakan Konferensi ini diagendakan selama 1 hari yaitu pada tanggal 22 Oktober 2019 bertempat di gedung PKK Kabupaten Tanggamus. Konferensi ini dihadiri langsung oleh ketua dan pengurus PWI Provinsi Lampung,” kata Nuswanto.

    Sekretaris PWI Lampung Hi. Nizwar menyampaikan permohonan atas nama Ketua PWI Provinsi Lampung Suryadi Alfian yang memiliki agenda sangat padat hingga akhir bulan nanti. Kemudian juga, sementara PWI Provinsi saat ini yang paling dekat adalah sedang mempersiapkan rapat kerja nasional luar biasa seksi ikatan wartawan olahraga Indonesia di provinsi Lampung.

    “Konferensi pada hari ini adalah Menindaklanjuti amanat dari peraturan dasar peraturan rumah tangga Pwi yang mana bahwasanya kepengurusan di Kabupaten itu harus dilaksanakan oleh generasi selama 3 tahun, karena itu dalam Konferensi nanti juga akan disusun program kerja dan juga dilanjutkan dengan pemilihan ketua PWI untuk mewujudkan pengurus PWI yang berkualitas,” ucapnya.

    Wabup Hi. AM. Safii dalam sambutan sekaligus membuka kegiatan mengatakan bahwa Bupati Tanggamus Hj. Dewi Handajani menyampaikan salam hangatnya, ia tidak dapat menghadiri sebab sedang melaksanakan kegiatan lain. “Selamat atas dilaksanakan Konferkab ke VII, semoga suksesi di PWI berjalan dengan baik sesuai harapan, dan dapat menjadikan output yang baik,” kata

    Wabup juga berharap semoga kerjasama PWI dan Pemkab Tanggamus dapat terus bersinergi untuk pembangunan. “Peran serta rekan-rekan pers semuanya, untuk memberikan yang terbaik menuju, makmur tanggamus yang maju dengan disokong kesiapsiagaan Wartawan yang bersinergi wartawan dan Pemkab Tanggamus terkait publikasinya,” harapnya.

    Ditempat sama Kasubbag Humas Ipda M. Yusuf mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Hesmu Baroto menyampaikan ucapan selamat atas pelaksanaan Konferkab PWI Tanggamus. Menurutnya, Polres Tanggamus tentunya sangat mendukung seluruh kegiatan dengan menerjunkan 2 personel pengamanan.

    “Selamat atas pelaksanaan kegiatan ini, semoga dapat terpilih ketua PWI Tanggamus yang dapat mensejahterakan anggotanya dan dapat lebih berkontribusi dalam pembangunan Kabupaten Tanggamus,” ungkap perwira yang baru 2 hari menjabat Kasubbag Humas Polres Tanggamus tersebut. (red/*)

  • Pidsus Kejari Tanggamus Mulai Proses Penyidikan Kasus Dugaan Korupsi Anggaran KPPS

    Pidsus Kejari Tanggamus Mulai Proses Penyidikan Kasus Dugaan Korupsi Anggaran KPPS

    Tanggamus (SL)-Kejaksaan Negeri Tanggamus terus melakukan proses hukum terkait dugaan korupsi pemotongan anggaran KPPS saat Pilpres dan Pileg 2019, di Wilayah Tanggamus. Kasus dugaan pemotongan dana operasional KPPS Pilpres – Pileg 2019 sebelumnya ditangani tim Opsin bid. Intelijen, kini ditangani  Bidang Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanggamus.

    Baca: Dugaan Pemotongan Dana KPPS Tanggamus Hingga 45%, Kejari Baru Periksa 5 Kecamatan

    Baca: Kejari Pastikan Perkara Kasus Dugaan Korupsi Dana Operasional KPPS se Tanggamus

    Penyidik jaksa menilai telah terdapat indikasi bukti permulaan perbuatan penyimpangan yang dilakukan oleh oknum terkait pada KPU Tanggamus, sebagai pihak yang berwenang dan bertugas membayar dan menerima uang. Namun dengan sengaja dan melawan hukum dan telah melakukan pemotongan dana oprasiomal yang menjadi hak KPPS.

    Oleh sebab itu, untuk pendalaman lebih lanjut, Bidang Pidsus kejari Tanggamus merubah status dari Penyelidikan ketahap penyidikan guna menentukan secara pasti siapa yg bertanggung jawab atas pemotongan dana Kpps tersebut, serta perhitungan besaran kerugian keuangan negara atas perbuatan pelaku nantinya. Demikian diungkapkan Kasi Pidsus Kejari, Tanggamus Faisal Rachman, SH., mewakili Kepala Kejaksaan Negeri Tanggamus, David P Duarsa, SH.,MH., diruang kerjanya, selasa – (22/10/19).

    Baca: Korupsi Dana KPPS Tanggamus, Kajari Periksa Seluruh Sekertaris PPS

    Baca: Undang Wartawan di Cafe, PPK Tanggamus Bantah Pemotongan Anggaran KPPS, Jika Ada Itu Oknum?

    Faisal menjelaskan bahwa proses penyidikan tersebut membutuhkan banyak waktu, hal itu disebabkan jumlah saksi-saksi dan PPK Kecamatan yang harus dihadirkan meliputi 20 PPK. 302 PPS dan 1.975 KPPS. “Proses hukum telah ditingkatkan ke Pidsus dan sedang mencari aktor yang bertanggung jawab yang akan ditetapkan sebagai tersangka,” terangnya.

    Oleh sebab itu, kata Faisal, untuk memenuhi unsur penyimpangan secara spesifik atau menentukan siapa yang paling bertanggung jawab atas pemotongan tersebut, kami akan menggandeng BPKP guna menghitung secara detail kerugian negara. “Diharap kepada masyarakat Tanggamus, dalam hal perkara yang di tangani pihak kejaksaan saat ini, masih dalam prosesnya Diharap dapat bersabar, percayakan kepada kami (kejaksaan) dalam penegakkan hukum di wilayah Tanggamus,” ujarnya.

    Perkara dugaan pemotongan dana KPPS, menjadi bahan tanya banyak kalangan. Informasi beredar juga ada salah satu lembaga memanfaatkan momen untuk melakukan aksi dan mendesak pihak kejaksaan memproses perkara terkait. Belum diketahui nama ormas atsu LSM yang dimaksudkan.

    Sementara Aliansi Jurnalistik Online Indonesia (AJOI) DPC Tanggamus yang secara langsung berkaitan atas perkara tersebut menyampaikan bahwa, sepengetahuan tim AJOI atas perkara yang disampaikan ke Kejaksaan, telah sampai ke tahap sidik dan saat ini masih proses. “Berkenaan ada informasi pihak – pihak yang memanfaatkan hal ini, terang hal itu hanya untuk kepentingan dan mencari popularitas,” kata Ketua AJOI DPC Tanggamus, Budi Widayat M.

    Perlu diketahui juga, bahwa tim AJOI Tanggamus saat mengumpulkan informasi dan data fakta dilapangan, murni berniat untuk membantu kepentingan masyarakat atau pihak-pihak yang dirugikan. “Kami berjuangan agar pihak-pihak yang berbuat curang, mendapatkan hukuman seadil-adilnya,” katanya.

    “Terlebih berharap pihak kejaksaan Tanggamus dapat benar – benar menegakkan hukum di Tanggamus dan dalam perkara ini diharap juga jangan terlalu berlama – lama, karena menyangkut nama institusi, trust publik kepada pihak Kejaksaan, sesuai salah satu fungsinya memberantas KKN,” ungkapnya. (hardi/tim)

  • Hadapi Teror Buaya, Masyarakat Pekon Banjarsari dan Sudimoro “Gerebek” Buaya Sungai Way Semaka

    Hadapi Teror Buaya, Masyarakat Pekon Banjarsari dan Sudimoro “Gerebek” Buaya Sungai Way Semaka

    Tanggamus (SL)-Resak dan khawatir dengan serangan buaya di aliran sungai Way Semaka, warga masyarakat Pekon Banjarsai dan Sudimoro beramai- ramai memburu buaya dengan menggunakan peralatan seadanya. Mereka khwatir menjadi korban seperti dua warga lainnya. Sementara akses MCK warga hanya di aliran sungai itu.

    Baca: Anak Buaya Mulai Serang Warga Yang Kesungai di Pekon Banjar Sari Wonosobo

    Baca: Marak Tambang Pasir, Buaya Sungai Way Semaka Mulai Serang Warga Wonosobo

    “Sungai ini menjadi satu- satunya sumber air untuk kebutuhan sehari- hari oleh masyarakat Banjar Sari wonosobo dan Sudimoro Semaka Tanggamus. Rasa trauma dan takut kami sangat beralasan karena sebelumnya sudah dua orang warga di terkam buaya saat  sedang mandi di sungai semaka,” kata Usup, di lokasi aliran sungai.

    Warga pria dan wanita di pimpin Ketua RT dan tokoh masyarakat menyisir sepanjang aliran sungai di wilayah desa mereka untuk mengusir buaya. “Setelah kejadian pak Muhajir yang digigit kemarin lusa saya mengajak warga untuk memburu buaya itu sudah dua hari satu malam ini kami terus mencari buaya itu,” kata Usup, ketua RT di Pekon Banjarsari, Selasa (21/10).

    Hal tersebut dibenarkan oleh Suratman seorang tokoh masyarakat di pekon Banjarsari. “Memang benar kami setiap habis Isa sampai jam sebelas malam menelusuri bantaran sungai untuk mencari jejak buaya yang membuat resah warga sudah dua malam kami lakukan, hari ini dari jam sembilan  sampai siang ini sampai anda datang kami terus mengitai keberadaan buaya itu,” terang Suratman (21/10)

    sinarlampung.com juga menemui para emak emak yang sedang melakukan kegiatan cuci mencuci dan mandi di pinggir sungai way Semaka. “Kami terpaksa pak mandi dan mencuci disini mau bagaimana lagi sumur kami kering. Walaupun khawatir kami terpaksa dan harus rame-rame,” tutur seorang ibu yang sedang mencuci,

    Warga sangat berharap kepada pihak yang berwenang  dan pemerintah Kabupaten Tanggamus dalam hal ini agar segera menangkap buaya-buaya yang berkeliaran di sepanjang daerah aliran sungai way Semaka. (hardi/wisnu)

  • M Irwan Pimpin PWI Tanggamus 2019-2022

    M Irwan Pimpin PWI Tanggamus 2019-2022

     Tanggamus (SL)-M. Irwan terpilih sebagai Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Perwakilan Tanggamus periode 2019-2022. Irwan terpilih secara aklamasi dalam Konferensi Kabupaten (Konferkab) VII di gedung PKK komplek pemkab setempat, Selasa (22/10).

    Kegiatan ini dihadiri Wakil Bupati AM. Syafi’i, Forkopimda, Sekretaris PWI Lampung Nizwar, Wakabid Organisasi PWI Lampung Zahdi Basran, Wakabid Pembelaan Wartawan Juniardi, Wakabid Pendidkan Wirahadikusumah dan Kepala Sekretariat PWI Lampung Hermansyah.

    Dalam sambutannya Sekretaris PWI Lampung Nizwar mengucapkan selamat kepada M. Irwan. ”Kepengurusan baru PWI Tanggamus periode 2019-2022  mempunyai tugas besar menjaga nama baik organisasi dan memberikan informasi secara luas kepada masyarakat,” kata Nizwar.

    Ia berharap kepengurusan PWI Tanggamus periode 2019-2022 dapat concern untuk meningkatkan kapasitas wartawan yang tergabung di PWI. “Pengurus harus melakukan pendataan secara internal. Di mana, sekarang ini banyak tumbuh organisasi wartawan,” kata Bang Niz–sapaan akrab Nizwar.

    Sementara M. Irwan mengharapkan pengurus PWI Tanggamus periode 2019-2022 yang baru saja dikukuhkan untuk dapat meningkatkan etos kerja sebagai jurnalis yang professional. ”Lebih dari itu, kita ciptakan kebersamaan sesama anggota PWI, khususnya di Tanggamus,” kata Irwan. ujar Atin sapaan akrab Irwan.

    Dilanjutkan, berbagai perbedaan dan permasalahan yang dihadapi oleh pengurus di masa lalu hendaknya dijadikan pelajaran berharga. Sehingga tidak terulang lagi pada masa-masa yang akan datang. “Mari kita bersatu, bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Tanggamus guna menunjang pembangunan di kabupaten ini,” pungkas M. Irwan. (red)

  • Marak Tambang Pasir, Buaya Sungai Way Semaka Mulai Serang Warga Wonosobo

    Marak Tambang Pasir, Buaya Sungai Way Semaka Mulai Serang Warga Wonosobo

    Tanggamus (SL)-Dua warga Wonosobo Tanggamus, M Kiflan (9) dan seorang kakek Muhajit (60), digigit buaya liar, di aliran Sungai Way Semaka, saat sedang mandi cuci, Sabtu 19 Oktober 2019. Muhamad Kiflan digigit buaya kaki kanannya. Sementara Muhajit digigit kaki kirinya.

    Buaya aliran sungai Way Semaka

    Kiflan digigit saat dia hendak mandi di sungai bersama ibunya yang setiap harinya mencuci dan mandi  di Sungai itu. Ibu Kiflan sempat tarik menarik dengan buaya yang menggigit anaknya Kiflan. Ibunya dengan kuat memegang tangan kiflan, beruntung gigitan buaya dapat terlepas, sehingga Kiflan tertolong dan dibawa ke petugas kesehatan. Akibtanya Kiflan mendapat 20 jahitan.

    “Saat itu jam 06.30 Wib, seperti biasa saya mencuci di sungai dan anak saya mandi untuk bersiap kesekolah, tapi dengan tiba-tiba buaya menggit kaki anaku yang waktu itu masih duduk di pinggir sungai. Melihat kaki anaku di tarik buaya saya langsung pegang tangan anak saya, lalu sekuat tenaga saya tarik, lalu terlepas,” kata Supriati, ibu korban (19/10).

    Berbeda dengan Kiflan di Pekon Banjar Sari Kecamatan Wonosobo yang mandi bersebelahan dengan Pekon Sudimoro, Muhajit (60) di gigit buaya pada paha kaki kirinya. Saat itu, Muhjait baru pulang dari sawah hendak mandi membersihkan badan untuk sholat Zuhur. Tiba-tiba paha kirinya digigit buaya. “Saya pulang dari sawah mau mandi dan berwudhu di sungai untuk sholat zhuhur, tiba-tiba kaki saya di gigit buaya, saya panik dan meronta, untung terlepas”. Ujar Muhajir sambil menahan sakit(19/10) di rumahnya.

    Akibat gigitan buaya Muhajir di bawa Ke Puskesmas Banjar Negara untuk pengobatan. Atas peristiwa itu, masyarakat merasa trauma dan takut untuk melakukan aktifitas mencuci, mencari ikan, mandi dan menambang pasir.

    Buaya mulai banyak terlihat di Sungai Semaka sejak setahun yang lalu. Bahkan hingga aliran Sungai ditengah pemukiman padat penduduk. Dugaan sementara tempat habitat dan ekosistem aslinya rusak akibat tambang pasir besar-besaran di muara sungai semaka. (hardi)

  • Ditinggal Beli Buku, Kakek Temon Karang Anyar Tewas Gantung Diri

    Ditinggal Beli Buku, Kakek Temon Karang Anyar Tewas Gantung Diri

    Tanggamus (SL)-Warga Pekon Karanganyar Kecamatan Wonosobo Kabupaten Tanggamus digegerkan atas meninggalnya Temon (60). Temon di ditemukan meninggal dunia dengan posisi tergantung di Steger kayu yang berada didapur rumah korban , Minggu (20/10/19).

    Korban pertama ditemukan dalam posisi tergantung istrinya Parida (50) yang baru pulang dari warung bersama anaknya pada pukul 11. 00 Wib. “Saya keluar rumah dengan anak hendak membeli buku tulis diwarung dekat rumah sekitar pukul 10.30 WIB, kemudian kembali kerumah pukul 11.00 WIB dan melihat bapak sudah tergantung di steger kayu yang berada di dapur rumah, saya langsung berteriak meminta tolong terang Parida,” katanya.

    Hal tersebut dibenarkan oleh tetangganya. Arian yang kebetulan saat itu sedang nukang di samping rumahnya mendengar teriakan Parida. “Saat mendekat kesumber suara, saya melihat lek Parida menangis sambil memluk jasad suami yang masih tergantung. Kemudian saya dan lek Parida langsung membuka tali ikatan dileher dan langsung menurunkan dengan harapan masih dapat tertolong,” ujarnya.

    Menurut keterangan warga, Temon diketahui mengalami depresi yang sudah terjadi tujuh bulan lalu. Berbagai upaya bunuh diripun sempat dilakukan namun selalu gagal lantaran ketahuan. Atas informasi tersebut, Polsek Wonosobo menurunkan sejumlah personel untuk melakukan olah TKP dan berkoordinasi dengan bidan desa setempat.

    Kapolsek menegaskan, berdasarkan pemeriksaan pihak medis tidak ada bekas kekerasan disekujur tubuh korban. “Berdasarkan keterangan saksi dan pemeriksaan medis, dipastikan korban murni bunuh diri,” tegasnya. Ditambahkannya, Istri dan pihak keluarga sudah ikhlas dan menerima keadaan dan ingin langsung memakamkan korban secepatnya. “Dari hasil olah TKP, diamankan tali yang mengikat leher korban,” pungkas. (Wisnu)

  • Dua Jam Sampe Rumah, Kurniawan Empat Bulan Buron Kasus Narkoba Ditangkap Polisi

    Dua Jam Sampe Rumah, Kurniawan Empat Bulan Buron Kasus Narkoba Ditangkap Polisi

    Tanggamus (SL)- Satresnarkoba Polres Tanggamus menangkap seorang daftar pencarian orang (DPO), tersangka perkara penyalahgunaan Sabu. Tersangka ditangkap selang beberapa jam kembali ke rumahnya di Kelurahan Baros Kecamatan Kota Agung Kabupaten Tanggamus.

    Tersangka bernama Kurniawan (30) ditangkap tanpa perlawanan berdasarkan laporan polisi tanggal 21 Juni 2019 dan DPO nomor DPO/39/VI/2019, sebab ia kabur saat penggerebegan di rumahnya kala itu. Mirisnya, saat pelarianpun ternyata tersangka sama sekali tidak menjauhi barang haram tersebut, sebab setelah dilakukan test urine terhadapnya, alat test menunjukan urinenya positif metafetamin.

    Kasat Resnarkoba Polres Tanggamus AKP Hendra Gunawan, SH mengungkapkan, tersangka Kurniawan ditangkap saat pihaknya mengetahui kepulangan tersangka setelah buron 4 bulan lebih. “Tersangka ditangkap saat berada di rumahnya di Kelurahan Baros, pagi kemarin Selasa, 15 Oktober 2019 sekitar pukul 07.30 Wib,” ungkap AKP Hendra Gunawan dalam keterangannya Kamis (16/10/19) pagi.

    AKP Hendra Gunawan menjelaskan, tersangka Kurniawan merupakan suami dari tersangka Wanti (28) juga kakak kandung tersangka Asep Hermawan (27), dimana keduanya sedang menjalani Vonis atas penyalahgunaan Narkoba.

    Saat penangkapan Wanti, diamankan barang bukti berupa 4 plastik klip sisa pakai, 1 pipa kaca, 4 skop terbuat dari sedotan, 2 bundle plastik klip kosong, 1 kertas alumunium foli, 1 korek gas, 1 timbangan digital.

    Kemudian dari tangan terduga Asep Hermawan juga diamankan barang bukti berupa 3 klip bekas pakai, 1 plastik klip sisa pakai, 1 sedotan, 1 korek api gas, 2 handpone dan 1 asbak rokok. “Saat penangkapan pada tanggal 21 Juni 2019 lalu, tersangka Wanti mengaku barang bukti milik Kurniawan yang merupakan suaminya dan tersangka Wanti kala itu juga positif sabu,” jelasnya.

    Lanjutnya, pengakuan tersangka Hermawan bahwa barang bukti penyalahgunaan Narkoba yang diamankan dari tangannya juga didapatkan dari tersangka Kurniawan. Saat ini, tersangka ditahan di Rutan Polres Tanggamus guna proses penyidikan lebih lanjut.

    Dalam penuturannya, tersangka mengakui semua perbuatannya, namun karena merasa kangen terhadap anaknya sehingga ia memberanikan diri pulang ke rumahnya. Pria berkulit putih itu juga mengaku, sebelum kembali ke rumahnya, di pelariannya di Jakarta ia menutup salam perpisahan kepada rekannya dengan pesta sabu. “Saya kembali ke rumah kangen anak, ya sebelum pulang, di Jakarta juga nyabu dulu dan hasil test urine positif,” katanya.

    Namun setelah ditangkap, ia mengaku menyesali perbuatannya dan berjanji tidak mengulangi menyalahgunakan Narkoba. “Saya nyesel, janji berhenti,” tutupnya sambil menunduk. (Wisnu/*)

  • Kios Bensin Tersambar Lilin Yang Dinyalakan Istri, Agus dan Anaknya Ahmad Terbakar

    Kios Bensin Tersambar Lilin Yang Dinyalakan Istri, Agus dan Anaknya Ahmad Terbakar

    Tanggamus (SL)-Rumah bahan Kayu dan Kios milik Agus, warga Pekon Sampang Turus Kecamatan Wonosobo, Tanggamus ludes di lalap si jago merah, Senin (14/10/19). Api membakar rumah juga Agus dan anaknya. Peristiwa tersebut berawal saat Agus sedang menuang bensin dari derigen untuk di kemas ke literan botol, tanpa disadari sang istri sedang mengemas gula pasir kedalam plastik dengan menggunakan api lilin.

    Kios agus ludes

    Karena jarak begitu dekat dan di pengaruhi angin dengan sekejab mata api langsung membakar bensin dan menyebabkan kebakaran. Naas, Agus yg tersiram bensin tak luput dari kobaran api yang membakar sekujur tubuhnya, sehingga menyebabkan tubuknya mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya hingga 95%,.

    Melihat sang ayah terbakar, Ahmad Rofei langsung bergegas menyelamatkan sang ayah dari kobaran api, sehingga Rofeipun tak luput dari amukan api sehingga mengalami luka bakar di sekujur tubuhya persis yang di alami Agus. (14/10/19). “Kebakaran itu terjadi saat Agus sedang menuang bensin dari derigen ke botol literan, dan saat itu istrinya sedang mengemas gula pasir dengan api lilin”. Jelas Rustam,warga sampang turus(14/10/19).

    Beruntung, saat kebakaran warga segera datang dan membantu memadamkan api secara manual dengan air, sehingga dalam waktu 30.00 menit api bisa di padam kan. “Saat kejadian beruntung warga banyak di rumah, sehingga beramai-ramai memadamkan api dengan air, sekitar setengah jam api bisa di padamkan.Imbuh Rustam.

    Akibat kebakaran kerugian harta benda di perkirakan puluhan juta, dan 2 korban luka bakar di bawa ke Rumah sakit batin mangkunabg untuk pengobatan. (hardi)