Kategori: Tanggamus

  • Polisi Tempuh Tiga Jam Perjalanan Untuk Temukan Ladang Ganja di Tanggamus

    Polisi Tempuh Tiga Jam Perjalanan Untuk Temukan Ladang Ganja di Tanggamus

    Tanggamus (SL) – Tim gabungan Satnarkoba dan Satreskrim Polres Tanggamus berhasil melacak keberadaan ladang ganja seluas dua hektare di kawasan hutan wilayah setempat. Tak mudah bagi kepolisian mengendus tanaman terlarang itu. Mereka harus menerobos hutan. Mereka harus berjalan kaki menyusuri sungai berjam-jam dan berkeliling di dalam hutan untuk menemukan lokasi ladang ganja yang tersebar di tiga titik.

    Penemuan ladang ganja di Tanggamus mengejutkan semua pihak. Di balik penemuan itu, ada jalan panjang yang harus dilalui tujuh personel gabungan dari Satnarkoba dan Satreskrim Polres Tanggamus.

    Brigadir Polisi Herman, anggota Satnarkoba Polres Tanggamus, termasuk yang ikut dalam pencarian ladang ganja itu. Ia menyebut perjalanan menuju lokasi demi mendapatkan tanaman ganja di Talang Balak, Dusun Kedaung, Kecamatan Kota Agung Timur, cukup panjang.

    Herman mendapatkan perintah dari atasannya pada Minggu (29/11/2018). Tak perlu waktu lama bagi Herman mencerna perintah dari sang komandan. “Asrama Polisi di Kota Agung sebagai titik kumpul bagi tim terdiri gabungan anggota Satnarkoba dan Satreskrim,” kata Herman saat ditemui di Tanggamus, Sabtu (10/11/2018).

    Setelah briefing beberapa saat, perburuan pun dimulai. Tim gabungan bergerak mulai pukul 14.00 WIB, Minggu. Mereka berkendara selama 5 jam menuju sekitar Dermaga Batu Balai.

    Setibanya di sana, perjalanan belum berakhir. Tim gabungan cuma menitipkan kendaraan. Lokasi tujuan tim gabungan tersebut memang tak bisa dilintasi kendaraan. Alhasil, mereka harus berjalan kaki menuju hutan kawasan hutan di Talang Balak, Dusun Kedaung, Kota Agung Timur.

    Medan yang dilalui bukanlah jalan setapak yang mulus. Melainkan semak belukar dan sungai berbatu. Ditambah lagi selama perjalanan turun hujan beberapa kali. “Setelah titip mobil itu ya jalan kaki. Pertama lewat jalan biasa terus mulai menyusuri sungai besar, berliku-liku banyak batu. Untung pas tidak besar air sungainya jadi bisa dilewati,” kisah Herman.

    Dalam perjalanan itu, ada dua sungai yang dilintasi tim gabungan. Menurut Herman, sungai pertama cenderung mudah dilalui. Medan sulit mulai terasa saat menyusuri sungai kedua. Sebab sungai tersebut cukup panjang dan banyak batu. Perhitungan Herman, total perjalanan kaki tersebut memakan waktu sampai tiga jam.

    Usai menyusuri sungai, Herman dkk harus berjalan lagi masuk ke kawasan hutan. Medan perjalanan pun cukup menguras tenaga karena harus turun naik melewati dua bukit. Belum sampai di lokasi yang diinformasikan, matahari sudah mulai terbenam. Kondisi hari yang gelap membuat tim gabungan tak leluasa bergerak. Jalan pun tidak terlihat. Meski begitu, tim gabungan tersebut terus memaksakan diri untuk sampai di lokasi sasaran.

    Setelah sampai, Herman dkk merasa beruntung karena di kawasan hutan tersebut ada gubuk milik Awi, pemilik ladang ganja yang kini buron, dan Mat Yusuf, pekerja yang merawat tanaman ganja dan kini mendekam di sel tahanan. “Akhirnya kami bermalam di gubuk itu karena capek. Pakaian basah semua sebab saat itu hujan juga,” terang Herman.

    Di gubuk berukuran 5×4 meter itulah tim mendapati bahan makanan, beras, dan mi instan. Akhirnya bahan-bahan itu dimasak untuk makan. Setelah itu barulah semua istirahat. “Kami mulai mencari besoknya. Tanaman pertama yang ditemukan yang kecil-kecil, baru tumbuh usai disemai,” ujar Herman.

    Penemuan itu melahirkan keyakinan tujuh personel itu terkait adanya ladang ganja di kawasan tersebut. “Terus kami mengelilingi kebun itu. Cukup berat juga karena harus babat semak-semak. Di sana kan banyak juga tanaman yang bikin gatal itu, tanahnya licin karena hujan,” terang Herman.

    Titik kedua tanaman ganja ditemukan agak jauh dari lokasi penemuan pertama. Penemuan kebun ganja di Talang Balak, Dusun Kedaung, Pekon Sukabanjar, Kecamatan Kota Agung Timur.

    Di titik kedua itu, tanaman ganja diperkirakan sudah berusia cukup lumayan. Penemuan titik kedua makin mempertajam insting ketujuh personel itu akan masih adanya ladang ganja lainnya. “Akhirnya kami terus cari lagi, dan tempat tanaman ketiga ditemukan di sekitar belakang gubuk, cuma tertutup tanaman aren dan tanaman yang buat gatal, daun jelatong,” ujar Herman.

    Dari ketiga ladang ganja tersebut didapat tanaman siap panen setinggi dua meter berjumlah 80 batang. Kemudian di titik kedua ditemukan 20 batang dengan ketinggian 70 cm, dan tanaman tumbuh usai disemai setinggi 18 cm berjumlah 21 batang. Berat seluruh tanaman 15,3 kg.

    “Setelah itu kami pulang, perjalanan pulang juga sama dengan perjalanan berangkat, jalan kaki lewat sungai, harus buka-buka jalan juga saat di kebun,” terang Herman.

    Dengan berat dan lamanya perjalanan itulah maka tidak banyak yang tahu jika di kebun milik Awi seluas dua hektar ada tanaman ganja. Bisa diibaratkan tersembunyinya tanaman ganja itu hanya diketahui oleh Awi dan Mat Yusuf. “Bahkan jalan ke kebun ini juga mungkin yang tahu cuma Awi dan Yusuf. Orang lain tidak ada yang tahu,” ujar Herman.

    Menurut Kasatnarkoba Polres Tanggamus, Inspektur Satu Anton Saputra, cara pelaku menanam ganja termasuk cerdik dengan mencampurkan pohon ganja dengan tanaman lain. “Jadi kalau tidak masuk ke dalam kebun itu dan mencari-cari, tanaman ganja tidak akan ditemukan. Pemilik sudah persiapan supaya tanaman tidak diketahui orang,” ujar Anto.

    Menurut Anto, petugas sebenarnya hampir mendapatkan pemilik ladang ganja yang diketahui bernama Awi. Sayangnya, anggota tidak paham betul dengan wajah Awi, sehingga pemilik ladang ganja itu bisa lolos. “Saat kami tanya ke warga tentang siapa pemilik kebun, warga menjawab kalau orangnya baru saja turun dari kebun,” ujar Anto.

    Menurut Anto, tim gabungan tersebut memang sempat berpapasan dengan seorang petani, yang belakangan diketahui ternyata pemilik ladang ganja, Awi. Secara sekilas, Awi nampak biasa seperti petani lainnya dengan membawa tas berbahan karung bekas dan mengenakan topi.

    Setelah mendapat informasi dari warga, tim gabungan langsung mencari rumah Awi. Sayang, kediaman Awi sudah kosong saat didatangi petugas. “Terus kami cari lagi informasi dan didapat informasi orang yang bekerja pada Awi, yakni Mat Yusuf,” terang Anton.

    Saat tim ke rumah Mat Yusuf, ternyata pria berusia 56 tahun itu pun sudah meninggalkan rumahnya. Tim tetap terus mencari informasi terhadap keduanya dan barulah diketahui keberadaan Mat Yusuf di Ciamis, Jawa Barat. “Tim bergerak ke sana dan berhasil didapatkan Mat Yusuf yang sedang ada di rumah anaknya,” ujar Anton. (tribunnews)

  • Pekom Umbar Masih Lumpuh Pemda Tanggamus Diminta Cepat Tanggap Bencana

    Pekom Umbar Masih Lumpuh Pemda Tanggamus Diminta Cepat Tanggap Bencana

    Tanggamus (SL)-Kondisi Pekom Umbar pasca bencana banjir bandang, Kecamatan Kelumbayan Kabupaten Tanggamus,  sejak tiga hari yang lalu, meninggalkan lumpur. Kondisi pekon memprihatinkan, ekonomi dan insfrastruktur belum pulih. warga masih membutuhkan bantuan, Minggu (11/11 )

    warga bergotong royong sedanaya memperbaiki lokasi pekon

    Pekon Umbar belum bisa beraktifitas bahkan stok makanan terbatas. Bantuan relawan tersisa dua sdak beras. Sementara anak-anak belum bisa sekolah, karena pakaian sekolah berlum ada. Jalan masih terputus dan insfrastrutur rusak.

    Warga yang kehilangan tempat tinggal dan harta benda, masih tinggal dipengungsian. Beberapa warga mulai membersihkan puing puing sias banjir. Umumnya masyarakat membutuhkan pasokan makanan dan pakaian. Data terkini 22 rumah warga hanyut dan ratusan rumah rusak.

    “Saat ini yang warga butuhkan tidak lain sejenis makanan dan pakaian, karna saat ini stok makanan sendiri hanya tersisa 2 sak beras, itupun dari uluran tangan relawan-relawan yang bersumbangsih, juga dari segi pendidikan anak-anak sangat membutuhkan seragam sekolah seperti halnya baju, sepatu, buku, dan semua alat tulis,” kata Kepala Pekon.

    Warga Pekon Umbar mengharapkan aksi tindakan cepat dari Pemerintah, agar segera membangun infrastruktur guna memulihkan perekonomian warga mesyarakat Pekon Umbar. “Kami mengharapkan segera di tanganinya infrastruktur yang saat ini sangat menghambat, terutama jembatan penghubung antar dusun yang saat ini terputus,” katanya.

    Termasuk tanggul penahan yang harus disegerakan diperbaiki, “Karena jika tidak segera di tangani besar kemungkinan akan adanya banjir-banjir yang lain akan menyusul,” kata warga korban banjir. (Wisnu/Tim)

  • Aqli Kavinza,  Bocah Penderita Jantung Bocor Butuh Bantuan

    Aqli Kavinza, Bocah Penderita Jantung Bocor Butuh Bantuan

    Tanggamus (SL) -Aqli Kavinza (8), putra ke 4 dari 5 bersaudara, sejak 3 tahun, menderita penyakit jantung bocor. Warga dusun 2 Pekon (Desa), Sukaraja kecamatan Gunung Alip, Kabupaten Tanggamus, Lampung.

    Demas Delvina (36) orang tua dari Aqli mengatakan, awalnya anak saya pada sekitar tahun 2016, saat sedang bersekolah PAUD dia mengalami batuk-batuk tidak renda-renda sehingga kami bawa ke Puskesmas Gunung Alip kamu khawatir terkena penyakit Tuberculosis (TB) dari hasil cek medis negatif.

    Namun bentuknya tak kunjung reda, akhrinya dia kami bawa berobat ke Rumah Sakit terdekat Panti Secanti di kecamatan Gisting Tanggamus, “Kamipun kaget Aqli dinyatakan mengidap jantung bengkak awalnya dan dirawat di RS tersebut,” kata Demas.

    Setelah itu Aqli dirawat dirumah karena keterbatasan biaya. “Walaupun ada BPJS. Karena juga saya harus mengurus ke-3 orang kakaknya yang masih sekolah semua juga adiknyapun masih butuh perhatian karena masih balita,” ucap Demas, dengan berlinang air mata, Minggu (11/11/18)

    Demas,  hidup mejanda, dan harus merawat lima anak,  dan ibunya, seorang diri dirumahnya. “Dengan keadaan kami seperti ini, saya mengharapkan bantuan dari pemerintah melalui Pemkab Tanggamus agar bisa membantu biaya pengobatan anak saya ini, yang selama ini belum tersentuh bantuan dari pihak pemerintah,” harapnya.

    Tim relawan Komil bantu fasilitasi penginapan untuk berobat di Jakarta.

    Dikunjungi Relawan Komil 

    Disaat disambangi oleh tim relawan sosial yang dipimpin Ny.  Sutarti, ketua KOMIL (Komunitas Mutiara Independent Lampung) dari Bandar Lampung, yang datang menjenguk Aqli, terbaring diatas ranjang dengan kondisi napasnya agak tersengal-sengal disertai sesekali menahan sakit disela batuknya.

    Aqli hanya bisa mengangguk saat ditanya Sutarti. “Aqli mau diobati supaya lekas sembuh ya Nak,” ucap Sutarti.

    Sutarti, menuturkan kedatangan mereka ini akan memfasilitasi transportasi dan tempat penginapan juga rumah sakit di Jakarta. “Sementara kami berupaya dan berusaha untuk mencari donatur untuk biaya berobat Aqli,” tuturnya.

    Hal itu ditanggapi oleh Demas sebagai orang tua Aqli, didampingi Darwin Kepala dusun 2 mewakili Kakon tersebut, termasuk Nenek dan Pakde Aqli. “Saya ucapkan terima kasih atas kunjungannya Bu, yang telah meluangkan waktu untuk kesediaannya membantu kesembuhan Aqli. Namun kami saat ini masih berupaya meminta rujukan dari rumah sakit umum Abdul Moeloek (RSUAM) di Bandar Lampung, sebab sebelumnya Aqli sudah kami Rontgen di RS tersebut dan hasilnya pada saat ini jantung Aqli dinyatakan bocor,” ungkap Demas. (wisnu/tim)

  • Kasat Reskrim dan Enam Kapolsek Jajaran Polres Tanggamus Diserahterimakan

    Kasat Reskrim dan Enam Kapolsek Jajaran Polres Tanggamus Diserahterimakan

    Tanggamus (SL) – Kapolres Tanggamus AKBP I Made Rasma, SIK. M.Si memimpin serah terima jabatan Kasat Reskrim, Kapolsek Wonosobo, Kapolsek Talang Padang, Kapolsek Sumberejo, Kapolsek Limau, Kapolsek Sukoharjo dan Kapolsek Pardasuka.

    Serah terima jabatan dilaksanakan melalui upacara di lapangan Mapolres Tanggamus, Sabtu (10/11/18) siang, dihadiri pejabat utama (PJU), anggota dan ASN Polres, Kapolsek dan Anggota Polsek Jajaran.

    Prosesi diawali dengan pelepasan tanda jabatan pejabat lama dan pemasangan kepada pejabat baru. Kemudian Kapolres membacakan sumpah yang diikuti oleh pejabat yang mengikuti prosesi sertijab, menyaksikan penandatanganan pakta integritas oleh pejabat lama dan pejabat baru dan penandatanganan memori serah terima jabatan.

    Adapun pejabat baru tersebut adalah Kasat Reskrim AKP Edi Qorinas, SH. menggantikan AKP Devi Sujana,
    Kapolsek Wonosobo Iptu Amin Rusbahadi, S.Sos. menggantikan AKP Edi Qorinas, Kapolsek Talang Padang Iptu Khairul Yassin Ariga, S.Kom. menggantikan AKP Yoffi Kurniawan,
    Kapolsek Sumberejo Iptu Takarinto menggantikan AKP M. Samsari, Kapolsek Limau AKP Ichwan Hadi menggantikan Iptu Rukmanizar, Kapolsek Sukoharjo Iptu Eddy Wahyudi, SH. menggantikan AKP Wahidin dan Kapolsek Pardasuka AKBP Martono, SH. MH. menggantikan AKP Harry Suryadi.

    Kapolres AKBP I Made Rasma mengungkapkan, pergantian jabatan merupakan tindak lanjut telegram Kapolda Lampung.

    “Mutasi merupakan pembinaan karir dan penyegaran di tubuh organisasi,” kata AKBP I Made Rasma dalam keterangan persnya usai sertijab.

    Kepada pejabat yang baru, Kapolres berharap segera menyesuaikan dengan tuntutan pelaksanaan tugas baik dibidang operasional maupun pembinaan.

    “terutama menghadapi gelaran agenda Kamtibmas kedepan yang cukup padat yaitu Pileg dan Pilpres 2019. Dan saat ini juga Polres Tanggamus sedang melaksanakan operasi zebra krakatau 2018,” harapnya.

    Demikianpula kepada pejabat yang lama Kapolres mendoakan ditempat yang baru dapat lebih berprestasi lagi. “Karena apa yang telah mereka tunjukan dan laksanakan di Polres Tanggamus berdasarkan penilaian sangat baik, diharapkan ditempat yang baru dapat lebih meningkat lagi dalam pelaksanaan tugasnya,” pungkas Kapolres. (hrd/Nn)

  • Dinkes Tanggamus Tangani Sunaini Penderita Tubuh Melepuh

    Dinkes Tanggamus Tangani Sunaini Penderita Tubuh Melepuh

    Tanggamus (SL)-Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus mengunjungi kediaman Sunaini (23) Warga Dusun Repong Bakau, Pekon Pardasuka Kecamatan Kota Agung, penderita tubuh melepuh, yang kesulitan biaya pengobatan.

    Kepala Dinas Kesehatan, diwakili Sekrataris Dinas Kesehatan M. Taufik mengatakan melalui Puskesmas Kota Agung telah menerima laporan tentang kasus Sunaini, yang menderita penyakit langka. “Pihak RSUD Batin Mangunang Kotaagung kemudian dilanjutkan untuk dirujukan ke RSU Abdul Muluk, tetapi keluarga pasien masih keberatan terkendala masalah dana. Dan selama sakit Pasen tidak mau makan, Dia hanya di beri air tajin,” jelasnya melalui pesan whatsapp, Sabtu – (10/11/18).

    Menurutnya Taufik Hidayat, berdasarkan laporan pihak Puskesmas Kota Agung, 12 hari yang lalu, Sunaini sepulang dari sawah timbul gatal-gatal dan gelembung berisi cairan di badannya. “Pihak keluarga telah berupaya untuk berobat ke Klinik Alhafa Kota Agung, namun karena tidak kunjung sembuh pihak keluarga membawa pasien ke RSUD Batin Mengunang,” katanya.

    Dia menambahkan, Sunaini memiliki kartu BPJS yang terdaftar di Puskes Pasar Simpang. Dia sekarang telah dirujuk ke RS di Kabupaten Pringsewu. Hasil analisis dokter, Sunaini menderita penyakit autoimun pemfigoid bulosa. Untuk sementara ini dana didapat dari dana swadaya, ditambah sumbangan pihak Puskesmas Kotaagung yang akan diikuti oleh Puskesmas lainnya. “Kewenangan kami memfasilitasi pelayanan kesehatan di Puskesmas dan Rumah Sakit, dengan memastikan penggunaan BPJS bagi masyarakat yang tidak mampu,” tandas Taufik.

    Sakdiah, kakak Sunaini, membenarkan bahwa, Adiknya telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Ganjaran di Kabupaten Prungsewu. “Alhamdulillah, minta doanya ya mas, semoga cepat sembuh. Dan trimakasih ya mas atas perhatiannya, kami sekeluarga cuma bisa bilang terimakasih,” tuturnya.

    Sebelumnya diberitakan bahwa, Sunaini menderita penyakit langka yaitu penyakit kulit melepuh di sekujur badannya. Dia hanya bisa terduduk lesu dipembaringan, menahan sakit yang dideritanya. Keluarganya tidak memiliki biaya untuk berobat dan sangat membutuhkan bantuan dana untuk biaya pengobatan penyakit yang dideritanya.

    Dan bila ada Dermawan yang mau membantu bisa transfer ke rekening BRI : 5774 01 024987 53 9 An Sunaini dan bisa konfirmasi ke Sakdiah keluarga pasien dengan Nomor Hp.082380591154. Terimakasih. (hardi/tim)

  • Derita Penyakit Langka, Sunaini Hanya Bisa Terduduk Lesu

    Derita Penyakit Langka, Sunaini Hanya Bisa Terduduk Lesu

    Tanggamus (SL) – Sunaini (23) Warga Dusun Repong Bakau, Pekon Pardasuka Kecamatan Kota agung, Kabupaten Tanggamus menderita sakit bertahun-tahun, Dia hanya bisa terduduk lesu, menahan sakit yang dideritanya. Sunaini adalah anak ke tiga dari lima bersaudara, anak dari Ibu Roheti (58) seorang janda dari pasangan almarhum Saipudin. Di vonis menderita penyakit langka, yaitu penyakit kulit melepuh di sekujur tubuh termasuk telapak kakinya.

    Hal itu diungkapkan oleh Sakdiah, Kakak Sunaini. Dia menceritakan bahwa, penyakit yang di derita adik tersebut sudah berlangsung kurang lebih 10 hari. Dan merekapun telah melakukan upaya pengobatan, baik ke dokter Haidir di Kota Agung dan RSU Batin Mengunang.

    “Kata Dokter penyakit ini mungkin cacar air, lantas kami membawa ke RSU Batin Mengunang Kotaagung. Namun pihak Rumah Sakit tidak sanggup mengobati dan kami dianjurkan rujuk ke RSU Abdul Muluk Bandar Lampung. Akan tetapi kami belum bisa berobat kesana, dikarenakan terkendala tak ada biaya,” jelasnya.

    Dia melanjutkan, penyakit Adiknya tersebut berawal dari gejala gatal gatal, seperti terkena ulat bulu, tambah lama tambah menyebar hingga keseluruh badan. Beruntung Kepala Pekon mereka memberikan bantuan materil untuk tambahan biaya berobat adek mereka.

    “Kami sangat berharap, semoga ada dermawan yang mau mengulurkan tangan, untuk membantu pengobatan adek kami,” harapnya. Disisi lain, Yuriza sekaku Kepala Pekon Pardasuka, mengatakan bahwa selaku Kakon, Dia sudah mendatangi dan melihat langsung keadaan yang di derita oleh masyarakatnya dan berupaya membantu pihak keluarga sesuian dengan kemampuannya.

    “Saya sangat berterima kasih kepada media dan pihak pihak yang telah peduli dengan penderitaan yang di alami masyarakat saya, karena secara ekonomi, keluarga Sunaini adalah keluarga kurang mampu. Ibunya hanya seorang janda, mudah-mudahan dengan pemberitaan ini, ada dermawan yang mau membantu biaya pengobatannya,” tutupnya(hrd/rsd)

  • Tim Gabungan Tekab 308 dan Satresnarkoba Polres Tanggamus Temukan Ladang Ganja

    Tim Gabungan Tekab 308 dan Satresnarkoba Polres Tanggamus Temukan Ladang Ganja

    Tanggamus (SL) – Tim Gabungan Tekab 308 dan Satresnarkoba Polres Tanggamus berhasil mengungkap ladang ganja yang terletak di Pedukuhan Tulung Balak Dusun Kedaung Pekon Sukabanjar Kecamatan Kota Agung Timur Kabupaten Tanggamus.

    Dari lahan ganja yang mencapai 2 hektar tersebut dan dari tiga titik lokasi ladang tersebut diamankan batang ganja siap panen berjumlah 80 batang pohon setinggi 2 meter, 20 batang kecil setinggi 70 cm serta 21 masih dalam semaian.

    Walapun dengan pengorbanan yang cukup melelahkan dengan jarak tempuh kurang lebih sekitar 10 Km dari Kota Agung menggunakan kendaraan, ditambah 3 jam berjalan kaki mendaki gunung. Bahkan Tim harus bermalam dilokasi hutan tersebut sehingga berhasil menemukan batang ganja di 3 titik peladangan itu.

    Selain itu, seorang tersangka turut diamankan Polres Tanggamus bernama M. Yusuf (59) selaku pengurus tanaman ganja. Polres Tanggamus juga menetapkan pemilik ladang bernama Awi sebagai DPO. Kapolres Tanggamus AKBP I Made Rasma, SIK. M.Si mengungkapkan, pengungkapan tersebut berdasarkan penyelidikan informasi masyarakat adanya penjualan daun ganja basah.

    “Pada hari Senin 29 Oktober 2018, tim gabungan Tekab 308 dan Opsnal Satresnarkoba berhasil mengungkap adanya ladang ganja di Pedukuhan Tulung Balak Dusun Kedaung Pekon Sukabanjar Kecamatan Kotaagung Timur,” kata Kapolres AKBP I Made Rasma didampingi Kasat Reskrim AKP Devi Sujana, Kasat Narkoba Iptu Anton Saputra dan Kasat Intelkam AKP Samsuri dalam konfrensi pers di Mapolres Tanggamus, Kamis (8/11/18) sore.

    Lanjutnya, petugas gabungan kemudian melakukan pengembangan, mendapati satu nama sebagai pemilik lahan berinisial Awi warga Pekon Kagungan Kecamatan Kota Agung Timur, namun ia telah melarikan diri. Tidak sampai disitu, akhirnya petugas juga berhasil mengidentifikasi M. Yusuf warga Dusun Bayur Kecamatan Kota Agung Tanggamus selaku penggarap/pengurus lahan tersebut.

    “Awalnya tersangka M. Yusuf sempat melarikan diri ke pulau Jawa, bersembunyi di Kecamatan Cimanggis Kota Depok Provinsi Jawa Barat. Namun akhirnya berhasil ditangkap dirumah anaknya pada Senin (5/11/18),” terang AKBP I Made Rasma.

    Kapolres menjelaskan, dari hasil pemeriksaan sementara terhadap tersangka M. Yusuf, ia melakukan penanaman ganja atas perintah DPO Awi, tersangka mengaku sudah tiga kali memanen ganja tersebut dan mengaku mendapatkan upah Rp. 100 ribu – 250 ribu perminggu dari hasil penjualan panen tanaman ganja itu.

    “Selain batang ganja tersebut, barang bukti yang diamankan juga terdapat satu unit handphone untuk berkomunikasi mereka. Atas perbuatannya tersangka M.Yusuf dipersangkakan pasal 111 ayat (2) UU RI Nomor 35 tahun 2009 dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup, penjara paling singkat 5 tahun paling lama 20 tahun,” tandasnya.

    Dihadapan Kapolres, tersangka M.Yusuf menuturkan bahwa ia menanam ganja tersebut sekitar 3 tahun lamanya. Tersangka juga tau jika yang tanaman ganja adalah tanaman yang dilarang. “Tanam sekitar 3 tahun karena Awi meminta membantunya, sebab posisi ladang ganja bersebelahan dengan kebun saya,” tutur M. Yusuf. (hrd/Nn)

  • Polres Tanggamus Kirim Tim Gabungan Bantu Tanggulangi Banjir Bandang Pekon Umbar

    Polres Tanggamus Kirim Tim Gabungan Bantu Tanggulangi Banjir Bandang Pekon Umbar

    Tanggamus (SL)-Polres Tanggamus diterjunkan Tim guna membantu korban terdampak bencana banjir bandang di Pekon Umbar Kecamatan Kelumbayan Kabupaten Tanggamus. Apel keberangkatan dipimpin  Kabag Ops Kompol Bunyamin, mewakili Kapolres AKBP I Made Rasma, di lapangan Mapolres Tanggamus, Jumat (9/11/18) pagi.

    Dalam arahannya Kabag Ops meminta kepada personil gabungan untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya guna membantu korban terdampak bencana banjir bandang tersebut kemudian dilanjutkan doa sebelum pelaksanaan tugas. “Polres Tanggamus menerjunkan 50 personil gabungan meliputi Sat Sabhara, Intelkam, Lantas, Urusan Kesehatan dan Anggota Polsek Rayon C, untuk membantu korban banjir,” kata Bunyamin,

    Menurut Kabag Ops, selain anggota gabungan tersebut sejumlah perwira turut dalam dalam tim yaitu Kasat Sabhara AKP Rohmadi dan Kasat Intelkam AKP Samsuri dan Ipda Sukarjo.

    Ditambahkan Kabag Ops, Polres Tanggamus juga telah menunjuk personil kontijensi di wilayah lain terdampak maupun rawan bencana. “Anggota lain telah di sprinkan untuk wilayah rawan longsor Pekon Batu Kramat dan Pekon Tanjung Jati Kota Agung Timur serta wilayah hukum Polsek Wonosobo rawan banjir,” tandasnya.

    Untuk diketahui, akibat bencana banjir bandang disebabkan luapan Sungai Umbar Liuk dan Umbar di Pekon setempat pada Kamis tanggal 8 Nopember 2018 sekira jam 01.00 Wib mengakibatkan belasan rumah terbawa arus dan puluhan rumah rusak dan tergenang.

    Kapolsek Limau Iptu Rukmanizar mengatakan terdampak banjir di Dusun Lebuk Kejung 14 rumah hanyut terbawa arus dan 17 rumah rusak parah. Di Dusun Tanjung Iman 3 rumah hanyut terbawa arus dan 18 rumah rusak berat dan di Dusun Induk 5 rumah hanyut terbawa arus serta 80 rumah rusak.

    “Selain rumah, akibat banjir mengakibatkan seorang warga Bik Acik (80) terseret arus dan meninggal dunia, namun jenazah korban telah berhasil dievakuasi dan telah dimakamkan dipemakaman umum Pekon setempat. Serta ada juga jembatan gantung yang baru dibangun hanyut terbawa arus,” kata Iptu Rukmanizar melalui Whatsapp, Jumat (9/11) pagi. (wsn/Nn)

  • Tinjau Banjir Bandang Pekon Umar Hj Dewi Handayani Terhalang Longsor Dan Pohon Tumbang

    Tinjau Banjir Bandang Pekon Umar Hj Dewi Handayani Terhalang Longsor Dan Pohon Tumbang

    Tanggamus (SL)-Bupati Tanggamus Hj. Dewi Handayani alias Bunda Dewi yang bergerak cepat meninjau banjir bandang di Pekon Umbar, Kecamatan Kelumbayan, yang menewsakan seorang nenek, dan menghanyutkan 17 rumah penduduk, terhalang. Rombongan tak bisa melintas karena jalan tertutup longsor, dan pohon tumbang.

    Bupati yang bersikeras ingin meninjau lokasi, disarankan menunda kunjungannyanya. Karena Camat Cukuh Balak mendapatkan kabar dari masyarakat, jalan yang dilalui tidak hanya tertutup longsor, tapi juga banyak terhalang pohon tumbang.

    Bunda Dewi, sebelumnya sedang melaksanakan pembagian bantuan keagamaan dan meninjau lokasi banjir di Kecamatan Cukuh Balak. Dan dia terkejut sambil spontan mengucapkan istighfar mendengar kabar banjir bandang Pekon Umbar, yang menelan korban jiwa, Biacik (60), dan rumah hanyut tersebut.

    Rombongan kemudian bergerak menuju Pekon Umbar, Pekon Umbar, Kecamatan Kelumbayan. Namun ditengah perjalanan rombongan terhenti, akibat terhalang oleh tanah longsor di tengah jalan Perbatasan Cukuh Balak dan Kelumbayan Barat.

    Bupati yang kala itu didampingi Camat Cukuh Balak sempat ingin menerabas jalan ke Pekon Umbar, namun Tagana Cukuh Balak menyarankan agar Bunda Dewi tidak memaksakan perjalanan.

    Hal itu dikarenakan berdasarkan informasi warga, jalur tersebut tidak hanya longsor tetapi terdapat beberapa pohon tumbang yang menghalangi ruas jalan Kecamatan Kelumbayan Barat dan Kelumbayan. “Kalo jalan make motor bisa gak” tanya Bupati pada Kasubbag Protokol.

    Namun setelah dikonfirmasi kepada warga dan Tagana jawabnya tidak bisa. Bunda Dewi sempat menanyakan apakah bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Kembali Tagana dan warga mengatakan tidak bisa, karena selain faktor jarak, mereka khawatir juga dengan faktor keselamatan. Akhirnya diputuskan besok pagi (9/11/18) Bunda Dewi akan meninjau korban banjir di Pekon Umbar Kecamatan Kelumbayan Barat.

    Atas kejadian tersebut Bunda Dewi mengucapkan turut berbela sungkawa kepada para korban, khususnya keluarga almarhumah yang meninggal akibat hanyut terbawa arus banjir. “Bunda turut prihatin dan berduka atas bencana ini. Terlebih kepada keluarga almarhumah Biacik (60). Mudah-mudahan para korban tetap kuat, tabah dan ikhlas,” ujar Bunda dengan raut wajah sedih.

    Bunda Dewi juga menghimbau agar warga di wilayah rawan banjir senantiasa waspada terhadap resiko banjir yang terjadi di musim penghujan ini. Hal ini dikarenakan memang wilayah Kabupaten Tanggamus merupakan wilayah yang rawan terjadinya bencana banjir dan longsor di musim penghujan. (wsn/Rls)

  • Banjir Bandang Pekon Umbar, Pengungsi Butuh Makanan Dan Pakaian Satu Dusun Terisolir

    Banjir Bandang Pekon Umbar, Pengungsi Butuh Makanan Dan Pakaian Satu Dusun Terisolir

    Tanggamus (SL)-Banjir bandang menerjang Pekon Umbar, Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus, tidaknya merusak puluhan rumah dan satu korban jiwa. Banjir akibat tanggul jebol itu juga memutus jalur utama, penerangan dan hubungan komunikasi. Total rumah hilang 17 Rumah di dua dusun, dan 38 unit rumah rusak .

    Salah satu rumah yang diterjang banjir bandang.

    Sekdes Pekon Umbar, Sofik mengatakan bahwa hujan dengan intensitas tinggi, mengakibatkan air meluap dan tanggul penahan banjir di sungai Way Umbar jebol. Air deras meluluhlakan 55 rumah dan mengakibatkan seorang nenek meninggal dunia.

    “Di Dusun Sukajadi, jumlah rumah yang hilang 14 rumah, dan rumah rusak 17 rumah. Sedangkan di Dusun Sukadamai, tiga rumah hilang, 21 rumah rusak. Dan seorang Ibu bernama Baiji (65) meninggal dunia,” jelasnya.

    Samsuddin, Kepala Pekon Umbar, mengatakan bahwa pasca terjadinya banjir bandang, warga saat ini sangat kekurangan bahan makanan dan pakaian. “Saat ini banyak warga yang kelaparan, meraka kekurangan bahan makanan bahkan pakaianpun banyak yang hanya pakaian yang melekat di badan mereka. Kami sangat berharap adanya bantuan dari semua pihak, mengingat saat ini kami sangat membutuhkannya,” ujarnya dirumahnya, kamis – (8/11/18)

    Sementara Kadis BPBD, Hi. Romas, saat meninjau lokasi beserta tim tanggap darurat menyatakan bahwa, untuk sementara, pihaknya akan mendirikan tenda pengungsian dan terus menyuplai logistik baik yang sudah sampai atau yang akan menyusul untuk memback-up kebutuhan pengungsi di Pekon tersebut.

    “Ada satu Dusun yang terisolir disebabkan terputusnya jambatan penghubung dan kami akan berupaya mangatasinya. Dan saya menghimbau supaya masyarakat tetap waspada dan memperhatikan kondisi alam, apabila terjadi banjir susulan,” tandasnya. (hardi/*)