Kategori: Tanggamus

  • Dewi Handajani Salurkan Bantuan Kepada Khotib dan Guru Ngaji

    Dewi Handajani Salurkan Bantuan Kepada Khotib dan Guru Ngaji

    Tanggamus (SL). Bupati Tanggamus Hj.Dewi Handajani,SE.,MM. menghadiri kegiatan  Silahturrahmi Forum Komunikasi Majelis Taklim, Guru Ngaji, Khotib dan PPN untuk wilayah Wonosobo, Bandarnegeri Semuong, Semaka dan Pematang Sawa di Pekon Sridadi Kecamatan Wonosobo. Senin (5/11/18).

    Dalam acara tersebut Bupati Tanggamus menyerahkan dana operasional kepada 556 Majelis Taklim, PPN, Khotib dan Guru Ngaji di 4 (empat) Kecamatan tersebut. Dalam sambutanya Bunda Dewi berharap silahturrahmi antara Pemerintah Daerah dan Para Jemaah Pengajian,Guru Ngaji, Khotib dan PPN tetap terjalin.

    Hal tersebut sangat sejalan dengan konsep pembangunan manusia seutuhnya selain pembangunan fisik juga pembangunan spiritual pun harus di jalankan.  Itu tidak bisa dijalankan sendiri oleh Pemerintah tetapi harus ada peran langsung dari penggiat Agama di masing-masing Pekon.

    “Untuk itulah saya juga sangat mengharapkan peran serta para khotib,guru ngaji, jemaah Majelis Taklim dan PPN dalam memberikan pelajaran keagamaan di tengah masyarakat,dan Insyaallah tahun 2019 Marbot juga akan dapat perhatian dan bantuan dari kami” Terang Hj. Dewi Handajani,SE,MM.

    Kemudian di depan pengajian Majelis Taklim ,Bunda juga menyampaikan kedepan akan ada upaya kemajuan ekonomi kerakyatan berbasis Majelis Taklim. Disamping mempelajari ajaran Agama dirinya berharap Majelis Taklim diberdayakan untuk menggali potensi-potensi Ekonomi sehingga dapat menambah kesejahteraan keluarga.

    “Sejalan dengan Komitmen pembangunan Rohani kedepan pada tahun 2019, Bunda akan memberikan beasiswa kepada para santri berprestasi dan tidak mampu yang ada di Kabupaten Tanggamus,” pungkasnya.

    Turut hadiri Camat Wonosobo Edi Fakhrurozi, Bandar Negeri Semuong Suwandi, Camat Semaka Wawan dan Tokoh Masyarakat Wonosobo, Tokoh Agama dan ratusan pengurus dan anggota Majelis Taklim. (hrd)

  • Operas Zebra, Lantas Tanggamus-Pringsewu Tindak 1253 Pelanggar

    Operas Zebra, Lantas Tanggamus-Pringsewu Tindak 1253 Pelanggar

    Tanggamus (SL)- Hingga hari ke-7 Operasi Zebra Krakatau 2018, Satuan Lalu Lintas Polres Tanggamus menindak 1.253 pelanggar di wilayah Kabupaten Tanggamus dan Pringsewu. Mayoritas pelanggaran tidak menggunakan helm standar, melawan arus, dan pengendara dibawah umur. Termasuk sabuk pengaman, dan kelebihan muatan.

    Kasatlantas Polres Tanggamus AKP Dade Suhaeri, S.Kom menyatakan rincian dari 1.253 pelanggaran itu total rajia yang dilakukan diwilayah di Tanggamus dan Pringsewu. Sebanyak 797 pelanggaran di Tanggamus dan 486 pelanggaran di Pringsewu. “Dari seluruh pelanggaran, terbanyak pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm standar nasional Indonesia (SNI) ada 374 pelanggaran,” kata AKP Dade Suhaeri, mewakili Kapolres Tanggamus AKBP I Made Rasma, Senin 5 November 2018.

    Selanjutnya rincian pelanggaran, untuk sepeda motor yakni melawan arus 78 pelanggaran, pengendara di bawah umur 62 pelanggaran, tidak menyalakan lampu pada siang hari untuk sepeda motor 235 pelanggaran, lainnya pelanggaran kelengkapan 285 pelanggaran.

    Sedangkan untuk kendaraan roda empat atau lebih, pelanggaran tidak gunakan sabuk pengaman 117 pelanggaran, menggunakan handphone saat mengemudi 2 pelanggaran, muatan melebihi kapasitas 22 pelanggaran dan pelanggaran lainnya sebanyak 78. “Kemudian untuk barang bukti yang diamankan berupa 467 STNK, 781 SIM dan 5 sepeda motor,” ujarnnya.

    Kesempatan ini Kasat Lantas menghimbau masyarakat agar melengkapi surat-surat kendaraan dan kelengkapan perorangan, seperti helm SNI, nyalakan lampu utama. Kemudian setelah itu patuhi peraturan lalu lintas untuk tertib di jalan sehingga dapat mencegah kecelakaan lalu lintas. “Stop Pelanggaran, Stop Kecelakaan, Keselamatan untuk Kemanusian” pungkasnya. (hrd/Nn)

  • Adat Budaya Sai Batin Masih Lestari di Pekon Sanggi Kabupaten Tanggamus

    Adat Budaya Sai Batin Masih Lestari di Pekon Sanggi Kabupaten Tanggamus

    Tanggamus (SL) – Lampung kaya akan tradisi budaya, salah satunya acara tradisi kebudayaan Arak-arakan, Tari Ighol, Khattaman Qur’an, Deduaian serta Acara Pemacaran, menunjukkan bahwa Adat budaya Sai Batin masih lestari di Pekon Sanggi unggak, Kecamatan Bandar Negeri Semuong, Kabupaten Tanggamus. Adat dan Budaya leluhur Masyarakat Lampung itu masih sangat melekat di pemekonan Sanggi Unggak.

    Di selenggarakannya acara ini dalam rangka memeriahkan khitanan putra dari Abu Sahlan Tokoh Adat Sai Batin yang juga Kepala Pekon Sanggi unggak. Abu Sahlan bergelar Pangeran Punyimbang Keratuan Semaka yang juga masih keturunan dari Ratu Semaka. Acara digelar dikediamannya, Senin, – (5/11/18)

    Kegiatan yang diawali dengan arak-arakan putra tokoh adat itu dihadiri Wakil Bupati Tanggamus Hi. AM. Syafi’i, Anggota DPRD Tanggamus Ahmadiyan dan seluruh Kepala Pekon se-Kecamatam Bandar Negeri Semuong.

    Setelah selesai melakukan Arak-Arakan, selanjutnya dilaksanakan pertunjukan Seni Tari Ighol. Perlu diketahui, Tari Ighol merupakan tarian tertua di Provinsi Lampung. Selanjutnya acara dulanjutkan dengan kegiatan Khattaman Qur’an oleh putra keturunan Keratuan Semaka, acara Deduaian serta Pemacaran.

    Tokoh adat Sai Batin Pekon Sanggi unggak Abu Sahlan menjelaskan bahwa, digelarnya kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan adat dan budaya Sai Batin agar tidak punah. ” Ini adalah adat budaya leluhur kami, jadi harus dilestarikan, agar tidak punah,” katanya.

    Senada, Anggota DPRD Tanggamus Ahmadiyan juga berharap agar adat budaya Sai Batin ini bisa terus ada kedepannya. “Ya, harapan kami agar Sai Batin – Sai Batin lainnya bisa terus melestarikan budaya ini, agar budaya leluhur kita ini bisa terus terjaga, ” ungkapnya.

    Sementara itu, Wabup Tanggamus Hi. AM. Syafi’i mengapreasi kegiatan adat dan budaya yang dilaksanakan di Pekon Sanggi unggak. Ia mengaku, Pemkab Tanggamus sangat mendukung kelestarian adat dan budaya masyarakat Lampung.

    “Pemkab Tanggamus terus mendokumentasikan setiap peristiwa Adat , yang selanjutnya akan dicetak dan dibagikan kepada siswa-siswi mulai dari Sekolah Dasar (SD), agar pengetahuan tentang sejarah Adat dan Budaya ini tidak terputus, sehingga kedepannya mereka bisa melestarikan adat dan budaya leluhur ini, ” pungkasnya. (hrd/iyan)

  • Seorang Kakek Temukan Tewas Terbakar di Tengah Sawah

    Seorang Kakek Temukan Tewas Terbakar di Tengah Sawah

    Tanggamus (SL)-Polsek Pagelaran Polres Tanggamus melakukan identifikasi jenazah Kasim (65), seorang kakek yang tewas diduga tersambar petir di areal persawahan, Dusun Tanjung Rejo Pekon Tanjung Dalam Kecamatan Pagelaran.

    Kapolsek Pagelaran Iptu Edi Suhendra, SH mengatakan, ada laporan masyarakat tentang ada warga yang ditemukan tewas,  diduga akibat tersambar petir. Setelah menerima informasi adanya warga tersambar petir, anggota mendatangi rumah duka, dan korban sedang disemayamkan. Petugas juga sudah meminta keterangan saksi-saksi.

    “Korban ditemukan pertama kali oleh cucunya Feri (18) malam ini, Minggu (4/11/18) sekitar pukul 19.00 Wib dalam kondisi telungkup dengan luka bakar sekitar 80 persen di wajah sampai kakinya,” kata Iptu Edi Suhendra mewakili Kapolres Tanggamus AKBP I Made Rasma, SIK. M.Si melalui Whatsapp.

    Kemudian, lanjut Iptu Edi Suhendra, korban juga telah di lakukan pemeriksaan medis petugas Puskesmas Pagelaran, Sriyati. “Hasil pemeriksaan medis dipastikan korban benar meninggal akibat luka bakar tersambar petir,” ujarnya.

    Menurut Edi Suhendra, kronologis kejadian pada pagi tadi sekitar pukul 09.00 Wib, korban pergi kesawah sendirian hendak membajak sawah milik Sular di dusun Tanjung Rejo Pekon Tanjung Dalam. “Namun sekitar pukul 18.00 Wib, tidak juga pulang sehingga cucunya menyusul dan sekitar pukul 19.00 Wib menemukannya dengan kondisi meninggal dunia dengan luka bakar,” jelasnya.

    Saat ini jenazah disemayamkan dirumah duka guna proses pemakaman, “Berdasarkan informasi keluarga, besok Senin (5/11) jenazah akan dimakaman di pemakaman pekon setempat,” tegasnya.

    Mengantisipasi hal itu terjadi kembali, Kapolsek juga menghimau masyarakat untuk lebih memperhatikan cuaca yang memang kurang bersahabat. “Masyarakat agar lebih waspada terhadap cuaca, pasalnya beberapa hari ini hujan disertai petir dengan intensitas yang tinggi,” pungkasnya. (Wsn/NN)

  • Polres Tanggamus Tegaskan Isu Penculikan di Wonosobo  Sebagai Hoax

    Polres Tanggamus Tegaskan Isu Penculikan di Wonosobo Sebagai Hoax

    Tanggamus(SL) – Isu dugaan penculikan di Kecamatan Wonosobo yang sempat viral di media sosial (Medsos) Facebook pada Selasa (30/11/18) lalu dipastikan Polres Tanggamus sebagai berita bohong alias Hoax.

    Kasat Reskrim AKP Devi Sujana, SH. SIK. MH. mengatakan bahwa isu penculikan khususnya yang terjadi di wilayah hukum Polres Tanggamus semuanya hanya berita bohong atau hoax.

    “Berdasarkan keterangan saksi-saksi dan hasilnya ternyata miskomunikasi masyarakat disebabkan adanya paranoid warga disebabkan isu penculikan anak,” kata AKP Devi Sujana mewakili Kapolres Tanggamus AKBP I Made Rasma, SIK. M.Si dalam keteranganya pers di Aula Wirasatya Polres Tanggamus, Sabtu (3/11/2018) siang.

    AKP Devi Sujana menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan dan identifikasi sidik jari, didapatkan data bersangkutan bernama Gopar (24) warga Kampung Kidalkam, Desa Sukasari Kecamatan Cipanas Kabupaten Lebak Provinsi Banten.

    “Hasil identifikasi, kemudian Polres Tanggamus berkoordinasi dengan Polda Banten dan Polsek Cipanas, sehingga dapat diketahui orang tua Gopar bernama Marnan (50),” jelasnya.

    Lanjutnya, berdasarkan keterangan ayahnya, bahwa Gopar saat pergi meninggalkan rumah dalam kondisi mengalami gangguan kejiwaan.

    “Yang bersangkutan pergi dari rumah sejak 3 tahun lalu dan setelah orang tuanya mendapatkan informasi anaknya diamankan Polres Tanggamus sehingga hari ini datang menjemput didampingi ketua RT, dengan membawa bukti diri berupa KTP dan KK yang bersangkutan,” terangnya.

    Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan disebabkan isu penculikan anak, Polres Tanggamus menghimbau masyarakat untuk tidak percaya isu yang merebak saat ini di media sosial.

    “Mohon jika ada yang mencurigakan segera di laporkan ke pihak kepolisian, jangan sampai warga melakukan hal-hal yang melanggar hukum,” himbaunya.

    Sementara Marnan selaku ayah Gopar menuturkan bahwa memang benar anaknya telah mengalami gangguan kejiwaan bahkan sejak kurun waktu tahun 2011 telah dua kali namun juga pernah sembuh. Tetapi sekitar bulan Agustus 2015 penyakit anaknya kembali kambuh dan hilang tanpa diketahui jejaknya.

    “Kumatnya, disebabkan ada dua hal, yang pertama pada saat SMP pernah dipukuli temannya sehingga tidak lanjut sekolah, kemudian setelah sembuh 2,5 tahun, anak saya berniat nikah namun pacarnya dinikahi orang lain sehingga kumat lagi,” tutur Marnan.

    Hal itu juga dibenarkan ketua Saefudin selaku ketua RT di Kampung Kidalkam, mengetahui warganya mengalami gangguan kejiwaan dan hilang karena rumahnya tidak jauh dari keluarga Gopar.

    “Rumah Gopar dekat sama saya, dia sebenarnya pekerja keras, kerjanya di saumil/gesek kayu, nah setelah ditinggal pacarnya menikah dia mulai oleng dan menghilang,” kata Saefudin.

    Kesempatan tersebut, Marnan dan Saefudin mengucapkan terima kasih kepada Polres Tanggamus, Polsek Wonosobo yang telah mengamankan dan merawat Gopar. Serta kepada masyarakat Kecamatan Wonosobo yang tidak main hakim sendiri.

    “Terima kasih Polres Tanggamus dan Polsek Jajaranny, serta masyarakat yang telah mengamankan Gopar sehingga kami dapat bertemu kembali,” ucapnya keduanya. (hrd/Nn)

  • Camat Wonosobo Pimpin Pegawai dan Aparat Pekon Bakti Jumat Bersih

    Camat Wonosobo Pimpin Pegawai dan Aparat Pekon Bakti Jumat Bersih

    Tanggamus (SL) – Camat Wonosobo Edi Fahrurozi, MM dengan di dampingi pegawai Kecamatan dan  aparat Pekon turun kelokasi melakukan kegiatan Jumat bersih di sepanjang jalan Pekon Banyu urip menuju Pekon Dadirejo dan Dadisari, Jumat(2/11/18).

    Kegiatan ini rutin dilakukan sebagai bentuk kepedulian pemerintah dalam hal kebersihan lingkungan. Dan apalagi Kecamatan Wonosobo mendapatkan kepercayaan dari Kabupaten Tanggamus untuk ikut serta dalam lomba Kesatuan Gerak PKK (KESRAK)  tingkat Provinsi Lampung Tahun 2018 yang akan di laksanakan  Tanggal, 27 November 2018.

    “Setiap Jumat  kita lakukan kegiatan gotong royong  yang melibatkan warga pekon untuk membersihkan ling kungan kita masing-masing,  karena lingkungan bersih maka kesehatan wargapun akan terjamin”. “Kegiatan jumat bersih ini selain kegiatan rutin juga partisipasi kami dalam melaksanakan program Kabupaten Tanggamus yaitu Agamis, Sejahtera, Inovatif dan Kondusif (ASIK). Ucap Edi Fahrurozi, MM

    Selain itu Kepala Pekon dadisari yang ikut mengerahkan warganya dan Ibu-ibu PKK,  turut serta bergotong royong membersihkan lingkungan untuk mempersiapkan Pekonnya dalam mengikuti lomba KESRAK nanti. “Kami warga Pekon Dadisari dengan didukung Ibu-ibu PKK  semangat untuk melaksanakan kegiatan ini,  toh lingkungan kami jadi bersih,  indah dan, rapih. Apalagi kami di suport oleh pak camat”.Tutup Isdiono Kakon Dadisari. (hrd)

  • Satlantas Tanggamus Gelar Operasi Zebra Krakatau 2018 di Simpang Traffic light Kota Agung

    Satlantas Tanggamus Gelar Operasi Zebra Krakatau 2018 di Simpang Traffic light Kota Agung

    Tanggamus (SL) – Satuan Lalu Lintas Polres Tanggamus dipimpin langsung Kasat Lantas AKP Dade Suhaeri, S.Kom menggelar razia operasi zebra krakatau 2018 di simpang traffic light Kota Agung Tanggamus, Jumat (2/10/18) pagi.

    Dari razia digelar sekitar 2 jam, sekitar pukul 08.00 – 10.00 WIB, setidaknya puluhan pelanggar pengendara sepeda motor ditindak dengan tilang.

    Kasat Lantas AKP Dade Suhaeri mengatakan ada beberapa tempat pelaksanaan razia Operasi Zebra baik di Kabupaten Tanggamus maupun Pringsewu. Dan saat ini ia memimpin langsung razia di simpang traffic light Kota Agung.

    “Tindakan tilang diberikan kepada 50 pelanggar, dengan barang bukti meliputi 5 sepeda motor, 35 stnk dan 10 sim,” ungkap AKP Dade Suhaeri usai pelaksanaan razia.

    Lanjutnya, dari seluruh pelanggaran, terbanyak pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm, maupun helm standar nasional. “Rata-rata pelanggar tidak menggunakan helm maupun helm SNI,” ujarnya.

    Untuk itu, Kasat Lantas memberikan trik agar penggendara tidak ditilang, agar melengkapi surat-surat kendaraan dan kelengkapan perorangan, seperti helm SNI. “Kemudian setelah itu patuhi peraturan lalu lintas untuk tertib di jalan sehingga dapat mencegah kecelakaan lalu lintas,” tandasnya. (hrd/Nn)

  • Mencoba Salurkan Syahwatnya Kepada Wanita Bersuami Bujangan Ketangkap Warga

    Mencoba Salurkan Syahwatnya Kepada Wanita Bersuami Bujangan Ketangkap Warga

    Tanggamus (SL) – Seorang pria berinisial H diduga hendak melakukan perbuatan asusila, menyalurkan syahwatnuya kepada terhadap M (35 ), seorang wanita yang sudah bersuami di Pekon Karang Anyar Kecamatan Wonosobo, Selasa (30/10/18). Wanita itu diancam gunting. Korban sempat berpura pura mau meladeni, hingga menunggu suaminya pulang.

    Warga Pekon Way Liwok itu hendak melancarkan aksinya, saat M sedang menidurkan anak dikamar rumahnya sekitar pukul 15.30 wib. Tiba-tiba korban dikejutkan oleh kehadiran pelaku, yang menodongkan gunting dengan mengancam korban akan membunuh, jika tidak dilayani, dan memberi tahu kepada suaminya. Pelaku dengan beringas menindih korban, dan menyingkap daster sambil tangan meremas dada korban.

    Dengan nada ketakutan korban mencoba mencari siasat untuk menghindar dari kelakuan bejat pelaku. Korban mengalihkan pembicaraan agar selamat dari bahaya. Korban mencoba membujuk pelaku dengan gemetaran, “Jangan sekarang nanti malam aja. Suami saya pergi yasinan, nanti kamu saya telfon, saya minta no telfon kamu ya,” bujuk korban kepada pelaku.

    Pelaku yang terpengaruh balik bertanya, “Jam berapa suami kamu pergi,” kata Pelaku. “Jam tujuh selepas magrib,” kata korban. ”Awas jika kamu bohong, kamu akan saya bunuh,” ancam pelaku.

    Saat pelaku mau mencatat nomor hp, kebetulan suami korban pulang. Pelaku langsung kabur lewat pintu belakang. Sementara korban menangis dan lari kearah suami , dan minta diantar kerumah ibunya. Korban menceritakan kejadian yang baru dialaminya. Setelah mengantarkan istri dan anaknya, suami korban R mencari orang yang menjadi pelaku pencabulan terhadap istrinya.

    Setelah menemukan orang yang dicurigai, suami korban bertanya kepada pelaku “Kenapa disini,” katanya. “Mencari kelapa untuk nyayur,” jawab Pelaku. “Kenapa kamu tadi masuk kerumah saya,” jawab suami korban.

    Pelaku sempat kaget, dan tidak mau mengakui dan mengelak. Suami korban yang merasa ragu, lalu menanyakan kepada istrinya. “Apa orang ini yang dimaksud,” , dan korban menjawab “Iya, ini orangnya” kata korban.

    Pelaku kemudian digiring kerumah Kepala Pekon, yang kebetulan kumpul beberapa aparat pekon setempat dan warga. Menghindari amukan warga, Pelaku kemudian langsung dibawa ke Polsek Wonosobo, dengan mengamankan barang bukti gunting yang digunakan untuk mengancam korban. Dan kemudian sore itu juga, korban melaporkan percobaan perkosaan itu ke Polsek Wonosobo.

    Korban berharap pelaku dihukum seberat beratnya, karna menurut korban pelaku mencoba berbuat pencabulan lebih dari satu kali dan selalu mengancam korban akan membunuhnya jika menceritakan kepada suaminya. Kepada korban pelaku mengaku tidak takut masuk penjara karena pernah membunuh orang.

    Korban bersyukur selalu selamat dari ancaman pelaku meskipun sangat trauma atas kejadian yang dialaminya. Menurut korban, peristiwa itu sudah beberapa kali terjadi namun pelaku selalu gagal. Sebelumnya pelaku juga pernah merayu korban untuk diajak selingkuh.  (hardi/Ridho)

  • Gagal Salurkan “Syahwat” Dengan Istri Orang HR Mendekam di Penjara

    Gagal Salurkan “Syahwat” Dengan Istri Orang HR Mendekam di Penjara

    Tanggamus (SL) – HR (28), bujangan yang gagal menyalurkan syahwatnya dengan istri orang lain itu kini ditetapkan sebagai tersangka perbuatan cabul.  Warga Pekon Way Liwok, Kecamatan Wonosobo, Tanggamus itu ditangkap massa, saat mencoba kabur dar rumah MA (35), pada Selasa (30/10/18).

    Kapolsek Wonosobo Polres Tanggamus AKP Edi Qorinas mengungkapkan, tersangka digelandang ke Mapolsek setelah menerima informasi dari Kepala Pekon Anyar. “Pada Selasa, 30 Oktober 2018 sekitar pukul 16.30 Wib, tersangka diamankan warga ke rumah Kepala Pekon Karang Anyar. Dia dipergoki warga mencabuli korban,” kata Edi Qorinas mewakili Kapolres Tanggamus AKBP I Made Rasma, SIK. M.Si, Kamis (01/11) siang.

    Menurut Kapolsek, HR ditetapkan tersangka berdasarkan alat bukti, keterangan saksi-saksi dan korban. “Pelaku juga telah mengakui perbuatanya di dalam kamar rumah korban di Pekon Karang Anyar Wonosobo,” ujarnya.

    Kapolsek menjelaskan, kronologis kejadian, pada Selasa (30/10) pukul 14.30 Wib, saat korban sedang berada di dalam kamar tidur untuk menidurkan anaknya. Tiba-tiba pelaku masuk ke dalam kamar korban dengan membawa 1 buah gunting yang dipegang ditangan kanannya.

    Pelaku langsung mengancam korban dengan mengarahkan gunting tersebut ke arah badan korban setelah itu pelaku dengan tangan kirinya meremas bagian payudara sebelah kiri korban sebanyak 1 kali. Kemudian pelaku berusaha mengangkat baju daster korban sampai setengah paha.

    “Namun korban berhasil membujuk pelaku dengan mengulur-ngulur waktu hingga suaminya pulang. Beruntung suami pelaku pulang dan pelaku melarikan diri ke luar rumah melalui pintu dapur,” jelasnya.

    Ditambahkan Kapolsek, setelah MA menceritakan kejadian pencabulan tersebut, kemudian suaminya dibantu warga mengejarnya dan berhasil mengamankannya. “Atas perbuatannya, HR dipersangkakan pasal 289 KUHP dengan ancaman maksimal 9 tahun penjara,” tandasnya.

    Korban MA berharap pelaku dihukum seberat beratnya, karna telah membuatnya trauma hingga takut pulang kerumahnya karena jauh dari tetangga. “Minta dihukum berat pak, pelaku mau membunuh saya jika menceritakan kepada suami, bahkan dia mengaku tidak takut masuk penjara karena pernah membunuh orang,” kata MA dalam keterangannya, Selasa (30/10).

    Sementara itu, pelaku mengakui bahwa benar dirinya telah khilaf melakukan perbuatan cabul terhadap korban karena menyukainya. “Benar pak, saya khilaf dan menyukai MA,” tutur pria yang mengaku masih bujangan tersebut. (Wsn /NN)

  • Kapolres Tanggamus Pastikan Tidak Ada Penculikan Anak di Wilayah Wonosobo

    Kapolres Tanggamus Pastikan Tidak Ada Penculikan Anak di Wilayah Wonosobo

    Tanggamus (SL) – Beredarnya postingan pada akun facebook milik warga masyarakat di wilayah Kecamatan Wonosobo dan sekitarnya terkait ditangkapnya terduga pelaku penculikan. Menyikapi hal itu, Polres Tanggamus telah melakukan langkah-langkah kepolisian melalui penyelidikan dan pemeriksaan saksi dan pemeriksaan kesehatan seorang laki-laki yang diamankan itu.

    Berdasarkan kesimpulan, Polres Tanggamus memastikan bahwa seseorang yang diamankan tersebut bukan pelaku penculikan, hal itu berdasarkan keterangan sejumlah saksi-saksi terkait diamankannya seorang laki-laki yang mengaku bernama Mahendra (26) di jembatan Siring Betik Kecamatan Wonosobo, Selasa (30/10) sore.

    Dikatakan Kapolres Tanggamus AKBP I Made Rasma, SIK., M.Si, postingan-postingan facebook terkait penculikan di Kecamatan Wonosobo dipastikan hoax. “Itu informasi Hoax, sebab Polres Tanggamus telah menelusuri cerita awal dan keterangan saksi-saksi dan orang yang diamankan tersebut,” kata AKBP I Made Rasma, diruang kerjanya, Rabu (31/10) siang.

    Untuk itu, lanjut Kapolres, masyarakat agar tidak menyebarkan opini bahwa laki-laki tersebut merupakan pelaku penculikan. “Masyarakat agar lebih cerdas bermedia sosial, tidak membuat opini negatif terkait penculikan, sehingga berdampak menimbulkan keresahan dikalangan masyarakat,” tegasnya.

    Namun Kapolres juga berterima kasih kepada masyarakat karena tidak main hakim sendiri dan menyerahkan laki-laki tersebut ke Polsek Wonosobo. “Terima kasih kepada masyarakat karna tidak main hakim sendiri dan menyerahkan laki-laki tersebut ke Polisi,” tuturnya.

    Ditambahkan Kapolres, berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan jiwa dari Urusan Kesehatan (Urkes) Polres Tanggamus, seorang laki-laki tersebut diduga memiliki kelainan jiwa karena berdasarkan hasil observasi awal ketika ditanya seperti orang linglung. “Namun pastinya akan kita rujuk ke RS Jiwa, dan identitas aslinya masih kita selidiki guna mengetahui keluarganya,” tandasnya.

    Terpisah, kepala Pekon Padang Ratu Matnuri mengatakan, laki-laki tersebut diamankan ketika melintas di jembatan Siring Betik sekitar pukul 17.00 Wib, menurut warga laki-laki tersebut mirip di foto yang ada dimedsos. “Kemarin ada anak SMP namanya Adin, bertemu laki laki itu di Jembatan Siring Betik. Menurut adin, orang tersebut memelototinya kemudian memanggil temannya dan warga mengamankan orang tersebut,” kata Matnuri melalui sambungan telfone, Rabu (31/10) pagi.

    Lanjutnya, kemudian orang tersebut dibawa warga ke rumah Kepala Pekon/Desa, saat itu warga telah ramai saling menduga dan mendokumentasikan serta mengupload ke Medsos. “Guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan kemudian orang tersebut dibawa Polsek Wonosobo,” pungkasnya. (hrd/Nn)