Kategori: Tanggamus

  • Polres Tanggamus Ikut Cari Dua Penumpang Kapal Hilang

    Polres Tanggamus Ikut Cari Dua Penumpang Kapal Hilang

    Tanggamus (SL) – Jajaran Polres Tanggamus terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait, dalam penanganan tenggelamnya dua penumpang kapal penyebrangan di perairan Batu Tangkai Kecamatan Pematang Sawa Kabupaten Tanggamus.

    Kapolres Tanggamus AKBP I Made Rasma, S.IK. M.Si mengatakan kecelakaan tersebut diketahui berdasarkan laporan warga Kota Agung, Ikbal pada Kamis (12/4/18) sore. “Atas laporan tersebut, kami telah mengkoordinasikan dengan Basarnas, BPBD, Syahbandar, Polairud Polda Lpg dan Kodim 0424 Tgms. Selain itu juga, dengan pihak Jasa Raharja guna penanganan santunan terhadap korban,” kata AKBP I Made Rasma, S.IK. M.Si di kantor Syahbandar Kota Agung, Kamis (12/4) malam.

    Kapolres menjelaskan, berdasarkan data yang dihimpun Kecelakaan pelayaran, nama lambung kapal “Berkah Saudara” dengan rute Kota Agung – Karang Brak – Pulau Tabuan mengalami kecelakaan dihantam gelombang di perairan Batu Tangkil Kecamatan Pematang Sawa Tanggamus pukul 15.00.

    “Data sementara Kapal penumpang tersebut mengangkut 17 orang berikut ABK dan beras Rastra diduga dihantam gelombang dan 2 penumpangnya terjatuh ke laut mengakibatkan keduanya meninggal dunia dan 1 orang dalam perawatan Puskesmas Teluk Brak” jelas Kapolres.

    Informasi tersebut, sambung Kapolres merupakan data sementara. Namun korban meninggal dunia dipastikan hanya 2 orang, “pertama bernama Satiyem (60) warga Dusun Teluk Baru Pekon Teluk Brak Kecamatan Pematang Sawa dan yang kedua, Aminah (50) warga Desa Sidodadi Kecamatan Kalirejo Lampung Tengah,” jelasnya.

    Guna memastikan informasi terkini, di dermaga Kota Agung juga hadir Wakapolres Kompol M.Budhi Setyadi, S.IK. MM, Kabag Ops Kompol Aditya Kurniawan, SH. S.Ik. Kasat Reskrim AKP Devi Sujana, SH. S.Ik, Kapolsek Kota Agung AKP Syafri Lubis, Danramil dan Syahbandar Kota Agung serta anggota Sat Sabhara Polres Tanggamus dipimpin Ipda Sukarjo. Sekeretaris BPBD Maryani, serta Kasdim 0424 Tanggamus Mayor Inf Suhada Erwin dan Kepala Pekon Karang Brak Suminem.

    Menurut Adi Nugroho, Kabid Kedaruratan mewakiki Kepala BPBD Tanggamus Romas Yadi, perahu yang dimiliki Kasiman (51) tersebut karam sekitar pukul 15.00 WIB. Semula perahu berlayar dari Pelabuhan Perhubungan Kota Agung sekitar pukul 12.00 WIB.

    Kemudian saat berlayar dan berada di lokasi kejadian perahu mengalami mati mesin. Lantas anak buah kapal melakukan perbaikan. Pada saat yang sama ombak datang dan menerjang perahu tersebut hingga terguling.

    Ia menambahkan sampai saat ini informasi masih bersifat sementara, sebab tim BPBD, Basarnas juga masih di lokasi untuk melengkapi data. Seluruh penumpang adalah adalah warga Kecamatan Pematang Sawa.

    “Untuk saat ini kondisi cuaca masih ada badai di laut, maka tim kami juga belum bisa kembali. Sementara ini penyebab tenggelam karena faktor alam. Jika ada penyebab lain kami sudah koordinasi dengan kepolisian, Syahbandar, Dinas Perhubungan untuk memastikan penyebab lainnya,” terangnya.

    Lantas menurut Kakon Karang Brak Suminem, selain mengangkut penumpang, perahu tersebut juga mengangkut beras sejahtera (rastra) sekitar 8 kwintal, 90 kg. “Beras itu untuk pekon kami sebab awalnya diberitahu beras sudah ada dan saya perintahkan untuk dibawa ke pekon,” ujarnya.

    Ia mengaku untuk saat ini tidak memikirkan rastra tersebut, melainkan warga dan peristiwa ini. “Untuk beras nanti kami laporkan tapi itu tidak dipikirkan karena memikirkan musibah ini dulu,” tandasnya.(hardi/rls.)

  • DPC AWPI Tanggamus Rayakan HUT ke-1

    DPC AWPI Tanggamus Rayakan HUT ke-1

    Tanggamus (SL) – Mengangkat tema “Kita tingkatkan pesonalisme kerja untuk pemberitaan berimbang dan akurat, guna menuju Tanggamus yang lebih baik” Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia (AWPI) Tanggamus merayakan Hari Ulang Tahun ke1.

    Kegiatan yang dipusatkan diseketariat DPC AWPI Tanggamus, yang terletak di lingkup Pemda setempat turut dihadiri, Ketua DPD AWPI Provinsi Lampung Hengki Ahmad Jajuli, Ketua DPC AWPI Tanggamus Imron Tara, Ketua DPC AWPI Pringsewu H. Ahkmad Khotob, Seketaris Daerah Kabupaten Tanggamus H. Andi Wijaya, Ketua DPC Ikatan Wartawan Online (IWO) Tanggamus, Ketua DPC KWRI Tanggamus, Ketua Advokasi Legal Tanggamus Dian S Melyandi, anggota DPRD Tanggamus Kurnain S. Ip, beserta kepala dinas Kabupaten Tanggamus dan insan pers.

    Dalam laporannya ketua panitia pelaksana Denni Ramdo mengatakan, dalam rangka hut ke1, telah menyelengarakan beberapa kegiatan, yang diantaranya adalah lomba merpati kolongan, bhakti sosial dengan kegiatan membersihkan pantai terbaya, dan antisipasi berita hoax.

    “Sebagai puncak acara hut awpi1, kami AWPI Tanggamus memberikan santunan kepada anak yatim berupa insentif dan buku pelajaran,” ujar Kepala Biro Poros Daily itu (14/4)

    Ditempat yang sama, Ketua DPD AWPI Lampung Hengki Ahmad Jajuli mengutip dari Piagam Perserikatan Bangsa Bangsa, Tentang Hak Asasi Manusia pada pasal 19, setiap orang berhak atas kebebasan mempunyai dan mengamalkan pendapat. Dalam hal ini termasuk kebebasan memiliki pendapat tanpa ganguan untuk mencari, menerima, dan menyampaikan infomasi dan buah pikiran melalui media apa saja dan dengan tidak memandang batas-batas wilayah.

    “Dalam melaksanakan fungsi, hak, kewajiban dan peranannya, pers menghormati hak asasi setiap orang. Karena itu pers dituntut profesional dan terbuka dikontrol oleh masyarakat dan kode etik jurnalistik,” papar Hengky

    Sebagai organisasi pers yang baru, lanjut dia, tentunya AWPI akan disiapkan sesempurna mungkin. Baik secara kelembagaan, sumberdaya manusia, program, maupun tata nilai dan konsep perjuangan.

    “Hal ini sangat diperlukan untuk memberikan keyakinan kepada publik, bahwa AWPI dikaola secara profesional oleh pengurus berkomitmen dan memiliki program nyata. Karena itu, saya meminta agar para wartawan yang bernaung di AWPI se-Provinsi Lampung khususnya dalam bekerja memiliki integritas. Karena menjadi wartawan adalah profesi yang mulia. Untuk itu, para wartawan dalam bekerja harus mengedepankan UU Pers dan Kode Etik Jurnalistik. Bebas tapi harus bertanggungjawab,” Pungkas Ketua DPD AWPI Lampung.

    Sementara itu, dalam sambutannya Sekdakab Tanggamus H. Andi Wijaya menyampaikan permohonan maaf atas ketidak hadiran Pj Bupati Tanggamus Ir. Zainal Abidin, hal tersebut lantara adanya keperluan diprovinsi Lampung.

    Lebih lanjut Andi Wijaya mengatakan, kebersamaan insanpers yang ada di Tanggamus Khususnya banyak meberikan hal baik yang telah dilaksanakan. Hal ini dinilai tidak adanya polemik yang menggangu hubungan antara Pers dan Pemerintah.

    “Banyak program yang telah di agendakan Kabupaten Tanggamus. Seperti infrastruktur, kesehatan, dan lain sebagainya, yang membutuhkan dukungan insanpers. Dengan adanya insan pers yang bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat melalui pemberitaan dan dokumentasi,” Kata Andi Wijaya.

    Pada kesempatan itu juga Andi berharap, agar  insan pers dapat memberikan berita yang seimbang, dengan fakta sebagai panduan. Yang bisa menetralkan opini yang berkembang.

    “Saya harap hubungngan yang baik ini dapat berjalan secara berkesinambungan. Sekali lagi saya ucapkan selamat hut awpi yang kesatu semoga allah melimpahkan rahmat dan hidayatnya,” Harap Sekda.

    Sebagai Sekda, lanjut dia, saya mengucapkan apresiasi dan rasa bangga kepada AWPI Tanggamus, dengan berbagai rangkaian kegiatan yang telah diselenggarakan. AWPI juga melakukan kegiatan yang positif bagi Tanggamus, yang sejalan dengan program bupati. Didalam masyarakat adalah kita semua.

    “Tolong kerjasama yang baik dan dapat menjaga netralitas, khususnya dalam pilkada. Jangan bergerak atas suatu kepentingan. (rls)

  • Perahu Penyebrangan Tenggelam, Aktivitas Warga di Tanggamus Tersendat

    Perahu Penyebrangan Tenggelam, Aktivitas Warga di Tanggamus Tersendat

    Tanggamus – (SL) Akibat banjir yang terjadi di Semaka (4/5/18) yang lalu, penyeberangan antar kecamatan melalui Pekon Banjar Sari Kecamatan Wonosobo dengan Pekon Sudimoro Kecamatan Semaka terputus.

    Pasalnya perahu yang menjadi alat penyebrangan hanyut tenggelam tersapu banjir sungai semaka sehingga menyebabkan penyebrangan terhenti beberapa hari yang lalu hingga sekarang.

    Hal ini di keluhkan oleh banyak warga yang mau dan akan beraktifitas sehari-hari menggunakan jasa penyebrangan  perahu antara Sudimoro dan Banjar sari, sehingga mereka harus memutar melalui jembatan Bandar Negri Smuong atau Jembatan Merah Karang Rejo yang berjarak sekitar 1.5 Km baik dari Pekon Banjar Sari maupun  Sudimoro.

    Di Banjar Negara memang ada jembatan gantung, namun hanya beberapa orang yang berani melintasi jembatan tersebut karena dalam keadaan rusak apa lagi pernah memakan tiga korban.

    Seperti yang di sampaikan seorang warga Pekon Sudimoro yang berprofesi sebagai penjual ayam di pasar yang setiap harinya menggunakan penyebrangan perahu tersebut mengatakan “Saya pusing mas, gara-gara perahu penyebrangan tenggelam saya mau kepasar harus muter, jauh lagi berat di ongkos dan waktu mas “, Tuturnya kepada awak media, Rabu (11/4/18).

    Melihat keadaan akan kebutuhan warga tersebut pengurus penyebrangan perahu pekon Banjar Sari Rabu, 11/4/18 melakukan pengangkatan dan perbaikan perahu yang rusak tenggelam akibat banjir.

    Pekerjaan tersebut di lakukan secara gotong royong oleh Warga Banjar sari yang di pimpin Bapak Liwon. Mewakili dari beberapa warga, dia mengatakan, “Kami baru hari ini berani mengangkat perahu menimbang beberapa hari yang lalu arus sungai Semaka masih besar”.

    “Pengangkatan perahu ini kami lakukan secara manual menggunakan tali, selanjutnya setelah naik perahu baru dapat kami perbaiki sekitar seminggu mungkin baru bisa di operasikan” pungkasnya. (hardi/wsn).

  • Hutan Lindung Register 30 Gunung Tanggamus “Gundul”

    Hutan Lindung Register 30 Gunung Tanggamus “Gundul”

    Tanggamus (SL) – Hutan lindung register 30 Gunung Tanggamus kondisinya kini mengkhawatirkan, sebagian telah berubah menjadi lahan budidaya sayuran oleh sebagian perambah demi keuntungan pribadi, bahaya banjir dan longsor menghantui.

    Ari salah satu anggota Komunitas Peduli Alam Tanggamus (Kompas) mengatakan, hutan lindung register 30 mempunyai luas 15060 hektare (ha) saat ini membutuhkan penanganan yang serius.

    Hal tersebut dikarenakan, hutan yang sangat penting fungsinya untuk menopang sistematik alam ini, telah mengalami kerusakan yang sangat parah dan dapat dibilang cukup kritis.

    Seperti diketahui, hutan register 30 gunung Tanggamus adalah sebagai hutan penyanggah atau zona inti yang melindungin beberapa Pekon diantaranya yaitu, Sidokaton, Gisting Bawah, Gisting Atas, Gisting Permai, Campang dan Pekon Dadapan.

    “Artinya hutan register 30 gunung Tanggamus ini sangat butuh perawatan dan pelestarian yang ektra jangan di biarkan saja, karna akan menjadi bom waktu kedepannya, berupa banjir dan longsor, sekarang saja sudah berdampak banjir dan longsor?. Selanjutnya Pemerintah harus serius untuk mengatasi masalah ini, sebab seperti dapat kita lihat secara kasat mata, lereng hutan register 30 sudah menjadi ladang sayuran,” katanya, Selasa (10/04/2018).

    Ari menerangkan, berdasarkan dari hasil pemantauan dan riset penelitian para pencinta alam khususnya Kompas dihutan register 30 tersebut, ternyata kerusakan hutan akibat ulah dari perambah, sudah mencapai di ketinggian 1100 mdpl, sedangkan ketinggian gunung Tanggamus mencapai 2102 mdpl.

    “Kami tegaskan, bahwa kerusakan hutan Gunung Tanggamus tersebut, khususnya yang kami cermati dihutan register 30. Tidak hanya akan berdampak kepada ekosistem yang ada di dalam hutan saja. Tapi juga berdampak terhadap sumber mata air dan cuaca secara global, serta bencana banjir dan longsor mengintai, ” terangnya.

    Ari menambahkan, mewakili dari aktivis pencinta alam dan lingkungan hidup di Bumi Begawi Jejama ini, agar pemerintah tegas dalam menjaga hutan. Menjaga dalam artian menjaga dengan benar, kemudian jangan hanya mengadakan program penanaman reboisasi, tapi juga harus ada program perawatan.

    “Dari pemantauan memang ada usaha dari Pemerintah menanggulangi kerusakan hutan tersebut, dengan cara melakukan penanaman pohon jenis kayuan kerjasama dengan petani. Namun program tidak dibarengi dengan perawatan sehingga sebagian besar tanaman mati. Oleh karena itulah kami berharap dalam menjaga kelestarian hutan register 30 ini, tidak hanya Pemerintah, namun seluruh elemen masyarakat harus peduli,” pungkasnya. Tim.

  • Masyarakat Pekon Sridadi Saling Bergotong-royong

    Masyarakat Pekon Sridadi Saling Bergotong-royong

    Tanggamus (SL) – masyarakat Pekon sridadi Kecamatan Wonosobo Kabupaten Tanggamus terlihat ramai bergotong-royong selasa (10/4/18) dalam rangka untuk mengikuti lomba pekon yang akan di adakan pada tanggal 17-19/4/18.

    Pasalnya pekon sridadi merupakan pekon yang ditunjuk oleh Camat Wonosobo untuk dapat mewakili Kecamatan dalam lomba Pekon antar kecamatan di Kabupaten Tanggamus tahun 2018.

    Untuk menghadapi kegiatan ini Pemerintah pekon, lembaga pekon dan masyarakat Pekon bersama-sama berupaya mempersiapkan segala sesuatunya materi penilaian baik administrasi pemerintahan, lembaga maupun kebersihan dan keindahan lingkungan.

    Saat di temui di kantornya selasa (10/4/18) kepala pekon sridadi I Nyoman Sudana, BBA bersama Babinkamtibmas, Brigpol. Rudi Heri Sutio dari sektor wonosobo menjelaskan kepada awak media.

    “Kami pemerintah Pekon dibantu oleh babinkamtibmas berupaya semaksimal mungkin untuk mempersiapkan apa-apa yang nantinya akan menjadi penilaian oleh tim Kabupaten.”

    Selanjutnya, “kami sangat berterima kasih kepada masyarakat pekon Sridadi karena sudah berpartisipasi dalam kegiatan ini, jujur kegiatan ini tidak ada anggaran dananya tetapi masyarakat tetap bersemangat berswadaya dan bergotong-royong untuk persiapan lomba pekon nanti.” tandasnya.

    Hal tersebut tampak terbukti dengan adanya rambo-rambo yg di cat merah putih dan gapura yang atasnya berbentuk siger yg melambangkan daerah lampung, kendati semua itu bahannya terbuat dari bambu namun tidak mengurangi nilai seni dan keindahan bila di pandang mata.hardi

  • Bappeda Kabupaten Tanggamus Gelar Rakernis Penanganan Kemiskinan Tahun 2018

    Bappeda Kabupaten Tanggamus Gelar Rakernis Penanganan Kemiskinan Tahun 2018

    Tanggamus (SL) – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tanggamus pagi tadi menggelar rapat terja teknis Penanganan Kemiskinan Tahun 2018, di Hotel 21 Gisting, Selasa (10/4).

    Rapat,tersebut melibatkan  Para Kepala Inatansi BUMN/BUMD, Para Pimpinan Perusahaan  serta Camat Se-Kabupaten Tanggamus.

    Hadir juga Asisten  Bidang Ekonomi Dan Pembangunan Ir. Karjiono, Kepala Bidang Perencanaan Pemerintah dan Pembangunan Manusia Pemprov Lampung Fitrianita Damhuri, A.S.STP,M.Si (Pemateri), Kepala Bappeda Tanggamus Hi.Hendra Wijaya Mega,S.T., M.T., M.M.

    Dalam arahan Bupati Tanggamus Ir. Zainal Abidin,MT., yang di wakili oleh Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Ir.Karjiono menyampaikan  bahwa dari info terakhir Kabupaten Tanggamus tinggal 28 Desa lagi yang masih miskin keberadaannya yang sebelumnya terdapat  100 Desa/Pekon.

    Hal tersebut merupan tanggung jawab dan pekerjaan kita bersama, Para OPD dengan program program  dan kegiatannya  serta Para Camat dengan ketersediaan dana yang ada di Desa Desa.

    Dengan ketersedian dana desa dan dari dana bagi hasil seperti sekarang ini  yang jumlahnya mungkin ada yang lebih dari Satu Miliyar dan dengan Tiga komponen tersebut di tambah dengan dana dari Pemprov  untuk Desa yang masuk dalam program Gerbang Saburai Beliau meyakini dengan banyaknya dana yang tercurah ke Desa Desa tersebut  mampu membantu untuk meningkatkan kemajuan dan kuwalitas Desa tersebut, Sehingga sumber sumber yang menjadikan Desa tersebut miskin dapat teratasi dan tidak ada lagi keberadaan Desa miskin dan tertinggal lagi di Kabupaten Tanggamus.ungkapnya.hardi

  • Terkait Berita Pungli di Tanggamus, Tim AJOI Klarifikasi Langsung Warga Penerima PKH

    Terkait Berita Pungli di Tanggamus, Tim AJOI Klarifikasi Langsung Warga Penerima PKH

    Tanggamus (SL) – Terkait pemberitaan beberapa media online tanggal 5 april 2018 yang lalu, bahwa Dinas Sosial Kabupaten Tanggamus telah melakukan klarifikasi langsung kepada masyarakat penerima Program Keluarga Harapan (PKH) di Pekon Suka Padang Kecamatan Cukuh Balak

    Untuk mengecek kebenaran berita tersebut Tim AJOI (Aliansi Jurnalist Online Indonesia) langsung melakukan Investigasi ke masyarakat penerima PKH yang di rugikan akibat pungli, minggu-(8/4/18)

    Diambil dari kutipan beberapa media online yang tergabung dalam salah satu organisasi di Tanggamus, diduga membekingi praktik pungli oknum pendamping melalui ketua kelompok penerima PKH tersebut, karena menurut berita medianya “tidak ada pemotongan atau pemaksaan pemotongan,” dengan sumbernya dari salah satu masyarakat penerima PKH, Nurlaila Sari, warga Pekon Sukapadang kecamatan cukuh balak.

    Aneh…!! Karena sumbernya adalah oknum yang selama ini diberitaan media online lainya sejak bulan desember 2017 yang lalu, adalah ketua kelompok 2 yang diduga melakuan pungli atas perintah pendamping PKH kecamatan. Mirisnya, warga yang menjadi korban dugaan pungli tersebut tidak diikutsertakan sebagai sumber.

    Oleh sebab itu untuk memastikan kebenaran berita tersebut, Tim AJOI (Aliansi Jurnalist Online Indonesia) menyambangi rumah Karnamah (41) salah satu penerima PKH warga pekon sukapadang yang mengalami pemotongan dana PKH tersebut. Dan Dia pun membenarkan adanya pemotongan dana tersebut oleh ketua kelompaknya.

    “Memang ada pemotongan sebesar Rp: 150.000. untuk ketua kelompok PKH dan pendamping PKH, saat cairan PKH yang keempat di tahun 2017 lalu,” jelasnya.

    Dia menambahkan besaran pungutan oleh oknum pendamping melalui ketua kelompok ke peserta PKH cukup beragam, mulai dari cair Rp1.500.000 di potong Rp.150 ribu per orang dan saat cair Rp.350.000 dipotong lagi Rp50 ribu per orang.untuk setiap kali tahap pencairan.

    “Peserta PKH diminta membayar sejumlah uang, katanya seikhlasnya, kalau suruh ikhlas kok di target harus sekian,” pungkasnya.

    Dengan pemberitaa ini di harapkan Pemerintah Kabupaten Tanggamus segera mengambil sikap maupun tindakan kepada oknum yg telah melakukan pungli, mengingat Program PKH adalah Program Pemerintah Pusat untuk masyarakat miskin yang wajib di sukseskan.-TIM

  • Hermaqn HN-Sutono Kampanye di Pulau Panggung

    Hermaqn HN-Sutono Kampanye di Pulau Panggung

    Tanggamus (SL)- Calon Gubernur (cagub) Lampung nomor urut 2, Herman HN, berkampanye di Lapangan Tekad, Pulau Panggung Tanggamus, Senin, 9 April 2018. Dihadapan ribuan pendukungnya, cagub yang berpasangan dengan Sutono ini berbicara tentang kesejahteraan petani dan perbaikan jalan provinsi.

    Dalam kampanyenya, Herman HN membeberkan kondisi jalan rusak dan penyebab rendahnya pendapatan petani.

    Mansyur (41), warga Tekad, meminta Herman HN untuk perduli nasib petani kopi dan lada Tanggamus. Menurutnya, selama 3 tahun terakhir, harga kopi dan lada tidak pernah naik. “Kami, petani Tanggamus, berharap Pak Herman membantu menaikan harga jual kopi dan lada,” harap Mansyur kepada Herman HN.

    Menanggapi harapan warga tersebut, Herman HN menjelaskan bahwa salah satu penyebab harga kopi dan lada tidak naik adalah sulitnya transportasi karena jalan yang rusak. Selain itu, menurut cagub nomor urut 2 ini, harga yang tidak stabil disebabkan lemahnya intervensi pemerintah dalam membantu petani meningkatkan mutu panen.

    “Bagaimana mau jual hasil panen kalau mau angkut lada dan kopi saja sulit karena jalannya rusak semua. Mana ada pembeli yang mau masuk desa kalau jalan rusak semua,” kata Herman HN.

    Pasangan Sutono dalam Pilgub Lampung 2018 ini meambahkan, untuk menghadapi kesulitan petani ini, Herman HN – Sutono punya program Petani Pintar untu meningkatkan keskahteraan petani.

    “Ibu, bapak tak usah ragu. Pilih Herman HN – Sutono jadi Gubernur Lampung. Kita perbaiki seluruh jalan Provinsi. Pemerintah akan bantu petani untuk tingkatkan pendapatan petani,” jelas Herman HN. (trs/nt/8)

  • Kepsek SDN 1 Diduga Selingkuhi Guru SDN 2 di Tanggamus

    Kepsek SDN 1 Diduga Selingkuhi Guru SDN 2 di Tanggamus

    ilustrasi selingkuh

    Tanggamus (SL) – Oknum Kepala Sekolah SDN I Sinar Petir, HT dan Mawar, seorang guru SDN 2 Sukamara, Kecamatan Bulok, Kabupaten Tanggamus diduga terlibat perselingkuhan. Hubungan terlarang ini diketahui RF suami Mawar melalui chatingan via whatsApp di telepon selular milik istrinya.

    Kepada wartawan, RF mengungkapkan kecurigaan dirinya terhadap istrinya yang melakukan percakapan via whatsApp bersama oknum kepsek SDN I Petir dengan bahasa percakapan mengarah vulgar.  “Sepertinya mengarah ke perselingkuhan. Dan kemungkinan hal ini dilakukan bukan hanya sekali ini jika melihat dari percakapan mereka melalului WA tersebut, “ ungkap RF, Jumat (06/04).

    Selain bukti dugaan perselingkuhan adanya percakapan via whatsApp tersebut, RF juga sebelumnya sudah mendengar perselingkuhan itu dari informasi yang didengarnya dari cerita paman dan bibi RF. Mendapati informasi mengejutkan itu, RF tidak lantas percaya begitu saja. Dirinya bertekad membongkar perselingkuhan itu dengan menyelidiki dan melihat dengan mata kepalanya sendiri.

    “Berhubung saya memiliki kesibukan sehingga saya tidak leluasa untuk mencari tahu kedekatan hubungan mereka. Saya menyuruh orang yang dapat saya percaya. Dan ternyata kejadian itu benar,kawan saya memergoki keduanya mereka sedang berduaan diluar ketika jam kerja di sekitaran Pringsewu,” kata RF.

    Seketika, RF langsung bergegas HT di sebuah Musholah dekat rumahnya. Saat itu, RF langsung menanyakan apakah benar ada hubungan antara HT dan istrinya. Setelah banyak pertanyaan yang ditujukan RF, akhirnya HT dengan jujur mengakui adanya hubungan spesial antara dirinya dengan istri RF.

    “HT juga mengakui bahwa istri saya sudah pernah memegang barang terlarang Tomi saat berada dirumahnya. Saya punya rekaman pembicaraan Tomi saat mengakui tentang perselingkuhannya dengan istri saya,’ imbuh RF.

    Langkah selanjutnya, kata RF, dirinya akan membawa persoalan tersebut ke ranah hukum untuk diproses sesuai ketentuan hukum berlaku.” kaarna saya mempunyai bukti-bukti rekaman dan serta bukti percakapan perselingkuhan mereka di whatsApp,” tandasnya.

    Terpisah, ketika dikonfirmasi, Kepala Sekolah SDN 1 Sinar Petir , HT, membantah atas dugaan perselingkuhannya dengan istri RF yang merupakan guru SDN 1 Sukamara.(mds/nt/*)

  • Keadaan Islamik Center Kota Agung Jadi Sorotan DPRD Tanggamus

    Keadaan Islamik Center Kota Agung Jadi Sorotan DPRD Tanggamus

    Tanggamus (SL) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tanggamus sangat prihatin keberadaan Masjid Islamik Center Tanggamus yang disia siakan Pemkab Tanggamus dalam hal ini, satker yang berwenang.

    Menurut Anggota DPRD Tanggamus dari PKS Pahlawan Usman didampingi Anggota DPRD Lainnya Baharen PPP serta Kurnain dari Nasdem, melihat kenyataan kondisi Masjid Islamik Center yang fasilitas sarana prasarananya tidak memadai.

    Seperti distribusi air wudhu yang terhambat, penerangan yang kurang, bocor dan speaker yang tidak berfungsi tersebut sangat memprihatinkan DPRD Tanggamus.

    Karena dengan Pemerintah telah menggelontorkan anggaran yang sangat besar untuk keberadaan Masjid Islamik Center, yang seharusnya menjadi pusat kegiatan umat Islam, dengan kenyataan yang ada sangat disayangkan

    “DPRD Tanggamus mengharapkan Pemerintah Daerah dalam hal ini instansi-instansi terkait untuk segera menyelesaikan apa yang diharapkan masyarakat. Karena sangat mubazir manakala keberadaan aset yang menjadi kebanggaan masyarakat Tanggamus disia siakan, bahkan tidak berfungsi semestinya,” katanya, Jumat (06/04/2018).

    Pahlawan Usman menerangkan, DPRD Tanggamus saat ini sedang dalam pembahasan aset daerah bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanggamus.

    Keterkaitannya dengan Masjid Islamik Center, adalah tentunya salah satu aset daerah, yang seharusnya tidak hanya tercatat di Dinas BPKAD, namun aset tersebut haruslah berdaya guna dan berfungsi semestinya, yaitu konsepnya adalah pusat kegiatan umat Islam.

    “Saat ini DPRD Tanggamus sedang pembahasan aset bersama Pemkab Tanggamus, yang mana seyogyanya aset pemda Tanggamus ini diperhatikan dengan, dan berdaya fungsi dan berdaya guna bagi masyarakat, ” terangnya.

    Pahlawan Usman menambahkan, jika Pemkab Tanggamus beralasan minimnya anggaran untuk pengelolaan Islamik Center, harusnya dapat dikomunikasikan bersama DPRD Tanggamus.

    “Kami harapkan Pemkab dalam hal ini instansi terkait segera menyelesaikan apa yang menjadi harapan masyarakat, kami berencana akan turun kelokasi dalam waktu dekat, ” pungkas Pahlawan. (Hardi)