Kategori: Tanggamus

  • Tak Memenuhi Standar Kesehatan, Pembangunan Pansimas Diduga “Asal-asalan”

    Tak Memenuhi Standar Kesehatan, Pembangunan Pansimas Diduga “Asal-asalan”

    Tanggamus (SL) – Pembangunan pansimas yang berada di Pekon sumur tujuh Kecamatan Wonosobo tahun 2017 diduga pembangunannya terkesan dipaksakan dan diduga dikerjakan asal-asalan pasalnya pembangunan pansimas tersebut tidak memenuhi standar kesehatan yang menjadi acuan dalam pembangunannya.

    Hal tersebut dikemukaan oleh salah satu petugas kesehatan dari Puskesmas Siring Betik Kecamatan Wonosobo Danak mihardjo, SKM saat diwancarai dikantornya, jum’at-(6/4/18)

    Dia mengatakan bahwa air tersebut tidak layak konsumsi itu dikarenakan air tersebut mengandung bakteri coliform lebih dari 1600 MPM Coliform per 100 mili liter dengan catatan berdasarkan parameter yg di periksa tidak memenuhi standar sebagai air bersih.

    “Saya sudah mengecek langsung ke lokasi sumber mata air tersebut, pada bulan november tahun 2017 yang lalu untuk mengambil sampel air tersebut yang akan diuji ke laboratorium UPTD Balai laboratorium Provinsi Lampung dengan pengujian lab nomor 20-2/AR/XI/2017, hasil labnya adalah bahwa air tersebut mengandung bakteri coliform lebih dari 1600 MPM Coliform per 100 mili liter, dengan catatan berdasarkan parameter yg di periksa tidak memenuhi standar sebagai air bersih,” jelasnya.

    Setelah mendapat keterangan dari Petugas medis tersebut, tim langsung menuju lokasi pembangunan pansimas tersebut. Tampak terlihat bahwa pembangunannya tidak sesuai dengan standar kesehatan, hal tersebut dapat dinilai dari sumber mata air pamsimas sumur tujuh yang tidak layak untuk dikategorikan sebagai air bersih. Karena sumber mata air tersebut diambil bukan dari sumber mata air langsung tetapi dari resapan air hujan yang berada di sekeliling perkebunan, bahkan sumber mata air tersebut adalah pembuangan air hujan yang dikumpulkan di penampungan.

    Dugaan tersebut juga dikuatkan oleh keterangan salah satu Kaur Pekon Sumur tujuh yang tidak mau disebutkan namanya, Dia menceritakan kepada Tim bahwa dari awal perencanaan mereka sudah ragu dengan petugas fasilitator Kabupaten Tanggamus saat menunjukan lokasi sumber mata air yang kami nilai debit airnya sangat kurang memadai.

    “Dari awal kami ragu mas, saat petugas fasilitator menjukkan lokasi sumber mata air yang akan dibuat untuk progaram pansimas, ditambah lagi waktu pengerjaan kurangnya pengawasan fasilitator dalam pengerjaan pembangunan Pamsimas tersebut,” ujarnya.

    Ditambahkannya juga bahwa petugas fasilitator dalam pengelolaan anggaran kurang transparan dengan mereka, hal ini terlihat dari pernyataan fasilitator kepada mereka.

    “Anggaran Pamsimas sumur tujuh tahun 2017 adalah Rp: 240.000.000, oleh petugas fasilitator anggaran tersebut dinyatakan kurang dan meminta bantuan dana DD sebesar 77 juta, sementara yang kami dengar program Pamsimas anggarannya mencapai 350 juta per-Pekon,” tambahnya

    Program Pamsimas merupakan program pemerintah pusat dan daerah untuk pengadaan air bersih dan air minum yang berstandar kesehatan untuk masyarakat, orogram Pamsimas ditujukan untuk meningkatkan akses pelayanan akan kebutuhan air bersih berbasis bagi masyarakat miskin di perdesaan agar bisa berperilaku hidup sehat, dengan membangun atau menyediakan prasarana dan sarana air bersih dan sanitasi berbasis masyarakat.

    Saat dikonfirmasikan terkait program pamsimas di pekon sumur tujuh ke Dinas PU, Awak Media belum bisa bertemu dengan petugas KKM dan Petugas FKM sehingga belum ada kejelasan terkait masalah ini. (Hardi)

  • Proyek Pamsimas Rp350 Juta Di Wonosobo Tak Fungsi

    Proyek Pamsimas Rp350 Juta Di Wonosobo Tak Fungsi

    Tanggamus (SL) – Program Pamsimas merupakan program pemerintah pusat dan daerah untuk air bersih dan air minum yang berstandar kesehatan untuk masyarakat apalagi program Pamsimas ditujukan untuk meningkatkan akses pelayanan akan kebutuhan air bersih sanitasi bagi masyarakat miskin di perdesaan untuk berperilaku hidup sehat dengan membangun atau menyediakan prasarana dan sarana air bersih dan sanitasi berbasis masyarakat.

    Apalagi air bersih yang berstandar kesehatan harus tidak berbau berwarna dan berasa berbeda dengan pembangunan pansimas yang berada di Pekon sumur tujuh Kecamatan Wonosobo dalam program Pamsimas 2017 tersebut diduga pembangunan Pamsimas terkesan dipaksakan dan diduga dikerjakan asal-asalan

    Hal tersebut dapat Dinilai dari segi sanitasi sumber mata air pamsimas sumur 7 yang tidak layak untuk dikategorikan sebagai air bersih karena sumber mata air tersebut diambil bukan dari sumber mata air langsung tetapi dari resapan air hujan yang berada di sekeliling perkebunan di sumber mata air tersebut dan dapat dikatakan sumber air tersebut merupakan pembuangan air hujan yang dikumpulkan di penampungan sumber mata air Pamsimas hal ini dikuatkan dengan pernyataan dari salah satu petugas kesehatan dari Puskesmas Siring Betik Kecamatan Wonosobo yaitu Danak mihardjo SKM keoada awak media, kamis (6/4/18)

    Mengatakan bahwa air tersebut tidak layak konsumsi hal tersebut dikatakan beliau karena karena beliau langsung datang ke lokasi sumber mata air tersebut pada bulan November tahun 2017 dan mengambil sampel air tersebut untuk diuji ke laboratorium maka pada tanggal 2 November 2017 beliau atas nama dinas kesehatan Wonosobo menguji sampel air tersebut ke UPTD Balai laboratorium Provinsi Lampung dengan pengujian lab nomor 20-2/AR/XI/2017, tangal pengujian 02 nov 2017 pukul 10.30 wib dan d periksa di hari yg sama pukul 11.00 wib dgan hasil lab air tetsebut mengandung bakteri coliform lebih dari 1600 MPM Coliform per 100 mili liter dengan catatan berdasarkan parameter yg di periksa tidak memenuhi standar sebagai air bersih.

    Karena air di katagorikan sebagai air yang bersih jika bakteri colinya tidak boleh lebih dari 50 per 100mili liter air bersih berstandar air pipa, tandas petugas kesehatan puskesmas siring betik tersrbut.

    Selain itu juga pembangunan pansimas terkesan dipaksakan dan tidak tepat dalam perencanaan hal tersebut dikatakan salah satu aparat Pekon sumur tujuh yang namanya tidak mau disebutkan.

    Kepada awak media dia menjelaskan bahwa dari awal perencanaan kami sudah ragu dengan petugas fasilitator Kabupaten Tanggamus dalam penunjukan lokasi sumber mata air yang kami nilai debit airnya sangat kurang dan ditambah lagi kurangnya pengawasan fasilitator dalam pengerjaan pembangunan Pamsimas di sumur tujuh ini apalagi masalah anggaran yang kurang transparan yang dikatakan oleh fasilitator kepada kami anggaran Pamsimas sumur tuju tahun 2017 dengan anggaran 240 juta sehingga anggaran tersebut dinyatakan kurang oleh fasilitator dan meminta bantuan dana DD sebesar 77 juta.

    Sementara yang kami dengar program Pamsimas anggarannya mencapai 350 juta per desa, di awal bulan Februari 2017 pihak SKM dan KKM menyampaikan serah terima bangunan Pamsimas tersebut akan tetapi kami dari aparatur Pekon mewakili masyarakat Pekon sumur tujuh belum dapat menerima bangunan Pamsimas tersebut karena air yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat tidak kunjung datang dan hal itu kemudian kami langsung bersama-sama meninjau lokasi sumber mata air tersebut dan pada saat itu sumber mata air tersebut sangat berlimpah kami pun kaget dan selanjutnya kami melakukan penyisiran di atas kami temukan 2 mesin pompa air yang mengambil air sungai dialirkan ke sumber mata air Pamsimas dengan demikian berarti pihak pelaksana teknis akan membodohi kami, ujar aparat pekon yg tidak mau di sebutkan namanya.

    Untuk mengkonfirmasi hal tersebut kami dari media selanjutnya menemui pihak KKM dan FKM namun tidak dapat bertemu dan tidak mendapat konfirmasi. (Hardi)

  • Warga Kota Agung Prihatin Masjid Nurul Faidzin Yang Tak Terawat

    Warga Kota Agung Prihatin Masjid Nurul Faidzin Yang Tak Terawat

    Masjid Nurul Faidzin Islamik Center Kota Agung Tanggamus (Foto/Dok/Hardi)

    Tanggamus (SL) – Tak terawatnya masjid Nurul Faidzin Islamik Center Kota Agung dan tidak adanya anggaran perawatan dari Pemkab menjadi pertanyaan jamaah.

    Para jamaah menyayangkan kurangnya perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanggamus terhadap perawatan Masjid megah tersebut dan peran Pemkab memakmurkan Masjid.

    Keluhan tersebut terkait sarana prasarana Masjid seperti minimnya suara speaker masjid, tempat wudhu perempuan yang tidak berfungsi serta lampu penerangan yang sangat minim, bahkan terkesan remang-remang, mirisnya lagi atap Masjid juga bocor.

    Menurut Awen salah seorang jamaah masjid Nurul Faidzin, sangatlah miris melihat kondisi masjid yang termegah di Kabupaten Tanggamus tersebut, jika sudah menjelang malam terkesan remang bahkan nyaris gelap.

    Kemudian suara speaker Masjid juga sangat kecil, sehingga radius yang mendengar hanya sekitaran Masjid tersebut saja. Selanjutnya tempat berwudhu perempuan sepertinya tidak berfungsi, karena dari keterangan jamaah perempuan air di sana tidak mengalir.

    “Apalagi saat ada acara besar seperti Tanggamus Ekspo kemaren, tempat wudhu laki gabung sama perempuan, jadi tidak pantas, itupun habis airnya. Kemudian lampu penerangan minim, jadi seperti remang remang disekitaran masjid, belum lagi suara speaker sayup-sayup terdengan jika jarak rumah jamaah agak jauh, jadi bertanya tanya ada yang sholat ga ya, mirisnya jika hujan deras atap masjid bocor, air masuk mengucur kedalam masjid, ” katanya, Kamis (05/04/2018).

    Selain itu, menurut Awen, seharusnya ada peran Pemkab dalam memakmurkan Masjid Nurul Faidzin, agar jamaahnya menjadi ramai, tidak seperti saat ini sangat sepi, bahkan terkadang kosong. Adapun memakmurkan disini bisa dengan melengkapi sarana prasarana Masjid, termasuk lampu penerangannya dilengkapi, suara speaker dimaksimalkan, dan air wudhu lancar. Ataupun bisa dengan memfokuskan kegiatan-kegiatan keagamaan di Masjid tersebut, seperti menghidupkan pengajian-pengajian, juga membuat perpustakaan keagamaan di areal Islamik Center dan pada bulan puasa memfokuskan membuat lapak takjil, jangan panggung dangdut saja yang digelar.

    “Masjid inikan wewenang Pemkab, jadi jamaah ataupun takmir masjid tidak bisa mengambil keputusan, sehingga serba canggung, harus persetujuan pemkab. Nah akhirnya, masjid sepi dari jamaah, jadi harapan kami semoga pemkablah yang mencarikan solusinya untuk memakmurkan masjid. Karena ingat konsepnya, inikan Islamik Center, yang berarti pusat keagaaman Islam di Tanggamus, jadi hidupkan konsep itu. Pemkab ada anggaran, atudy banding lah ke kota yang pengelolaan Islamik Centernya hidup, daripada study banding yang ga jelas hasilnya, ” ujarnya.

    Diketahui, dari pantauan di Masjid Nurul Faudzin Islamik Center Kota Agung, Tanggamus tersebut, dari jumlah lampu penerangan yang berjumlah 90 titik, hanya 25 saja yang hidup selebihnya padam yakni 65 titik. Kemudian dari jumlah 15 unit speaker Masjid, hanya 1 saja yang berfungsi normal, sehingga wajar jika terdengar sayup-sayup, sedangkan kendala air pam sering habis kalau jamaah ramai, karena sistem aliran air, ditampung dahulu ke bak galon warna oranye diatas bangunan wudhu, padahal dari keterangan pihak PDAM, air PAM cukup kuat untuk areal Islamik Center, tidak perlu tampungan.

    “Ya, semoga ini menjadi masukkan bagi Bupati kita yang baru menjabat sebagai Pjs, ini hanya sekedar aspirasi dari rakyat dan jamaah masjid Nurul Faidzin, semoga dapat bermamfaat bagi kita semua, ” pungkasnya. (Hardi)

  • BEM STMIK/STEBI Kota Agung dan Forum Pecinta Alam Tanggamus Bakti Sosial

    BEM STMIK/STEBI Kota Agung dan Forum Pecinta Alam Tanggamus Bakti Sosial

    Badan Excekutif Mahasiswa STMIK/STEBI Kampus Kota Agung Kabupaten Tanggamus dan Forum Pecinta Alam Tanggamus Mengadakan Kegiatan Bakti Sosial di Pekon Karang Anyar Kecamatan Wonosobo,kamis (5/4/18)

    Tanggamus (SL) – Badan Excekutif Mahasiswa STMIK/STEBI kampus Kota agung Kabupaten Tanggamus dan Forum Pecinta Alam Tanggamus mengadakan kegiatan bakti sosial di Pekon Karang anyar Kecamatan Wonosobo,kamis-(5/4/18)

    Kegiatan ini diikuti oleh 15 Anggota yang diketuai oleh Galih nur adityo sebagai Persiden BEN dari STMIK/STIBI kampus kota agung dan anggota Forum Pecinta Alam Tanggamus, dalam rangka untuk mengsosialisasikan gerakan untuk melestarikan hutan kepada seluruh masyarakat di Pekon setempat.

    “Kegiatan ini dalam rangka untuk memberikan penyuluhan kemasyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian hutan dan menjaga kebersihan sungai. Oleh sebab itu kami menghimbau dan mengajak kepada seluruh warga masyarakat kecamatan wonosobo agar bersama-sama menjaga lingkungan dan melestarikan hutan, dan juga mari kita jaga sungai kita dengan cara tidak mencemari sungai,” jelasnya saat diwawancarai awak media.

    Seperti diketahui Pekon Karang anyar adalah salah satu Pekon yang terkena musibah banjir bandang dua hari yang lalu, dan dampak dari banjir tersebut masih terlihat dengan banyaknya matrial sampah dan lumpur yang menumpuk di pekon tersebut.

    Sehingga acara bakti sosial yang dilakukan anggota BEM STMIK/STIBI kampus kota agung ini dampaknya bisa langsung dirasakan masyarakat karena sangat membantu warga yang terkena musibah banjir.

    Ketua BEM berharap kepada pemerintah daerah kususnya dinas terkait agar rutin memberikan sosialisasi dan arahan yang terstruktur dan terukur untuk giat mensosialisasikan gerakan Hutan Lestari dan Gerakan Sungai Bersih kepada masyarakat di Kabupaten Tanggamus.

    “Harapan kami semoga Pemerintah Daerah khususnya Dinas terkait agar giat memberika penyuluhan kepada masyarakat agar bersama-sama bisa melestarikan hutan dan menjaga kebersihan sungai dan lingkungan, ” tandasnya.

  • Akibat Itensitas Hujan Tinggi Jalan Raya Gisting Tanggamus Terendam

    Akibat Itensitas Hujan Tinggi Jalan Raya Gisting Tanggamus Terendam

    Di Titik Seputaran Kecamatan Gisting, Luapan Air Hujan Genangi Jalan Raya Gisting, Titik Pekon Gisting, Selasa (3/4/18)

    Tanggamus (SL) – Hujan deras sejak sore pukul 17.00 WIB, Selasa 02 April 2018 hingga pukul 02.00 WIB, Rabu 04 April 2018, beberapa titik Kecamatan Tanggamus siaga banjir.

    Di titik seputaran Kecamatan Gisting, luapan air hujan genangi Jalan Raya Gisting, titik Pekon Gisting. Atas dari itu, Satuan Lantas Polres Tanggamus terjun mengatur arus lalu lintas arah Talang Padang dan arus balik hampir terputus.

    Kasat Lantas AKP Sopyan bersama anggotanya dan Polsek Talang Padang mengatur arus lalu lintas serta memantau debit air. “Kami langsung melakukan pemblokiran arus serta berkoordinasi dengan instansi terkait,”katanya.

    Seputaran Pekon Batu Kramat Kecamatan Gisting KM 82-38 juga terjadi pohon tumbang dan separuh badan jalan tertutup longsong.

    Kemudian di Kecamatan Semaka, air sungai Way Semaka meluap, merendam ratusan rumah dan sawah milik warga.

    Diungkapkan salah satu warga sekitar, Sarinem (50) Warga Kali Pasir Pekon Sinar Bangun Kecamatan setempat mengatakan, banjir kali ini, tiga kali lipat dari banjir sebelumnya. Sebagian warga mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi sekitar pukul 22.00 WIB, (Selasa) sesaat hujan mulai reda dan deras kembali.

    Kasat Lantas AKP Sopyan Bersama Anggotanya dan Polsek Talang Padang Mengatur Arus Lalu Lintas Serta Memantau Debit Air, Selasa (3/4/18)

    Terkait hal ini, anggota Komisi IV DPRD Tanggamus, Ahmadian, mengatakan berharap pihak BPBD setempat segera turun dengan cepat. Kejadian banjit, sudah berulang terjadi, khususnya wilayah Kecamatan Semaka yang sangat parah kondisi banjirnya.

    “BPBD harus cepat tanggap bergerak, kalau BPBD,Tanggamus tidak tanggap, ganti saja. Sampai saat ini, belum ada tindakan dari BPBD, apakah pihak BPBD tidak melihat berita dari beberapa media yang telah mepublish nya,”ungkapnya.

    Sementara itu, Kepala BPBD Tanggamus, Romas Yadi, dihubungi melalui via telepon mengatakan, bahwa dirinya sedang berada di Kalimantan. Dirinya akan segera menghubungi petugas BPBD, agar segera meninjau lokasi banjir.

    Disisi lain, Wilayah Kecamatan Kota Agung Timur dan Kecamatan Gisting, tejadi longsor dan pohon tumbang, di titik KM 82-83 Jalan Lintas Barat, lokasi Pekon Batu Kramat Kecamatan Kota Agung Timur.

    Petugas Gabungan Polres Tanggamus dipimpin Kasat Sabhara AKP Rohmadi bersama BPBD Tanggamus dan warga membersihkan material tanah bercampur batuan yang menutupi sebagaian jalan raya Pekon Batu Kramat.

    Selain itu di perbatasan Pekon Gisting Bawah dan Pekon Gisting Bawah Kecamatan Gisting, terjadi luapan banjir sehingga menggangu arus lalu lintas dan sempat memacetkan arus lalu lintas.

    Dijelaskan, Kabag Ops Kompol Aditya Kurniawan, petugas gabungan melakukan pengamanan di lokasi longsor Batu Kramat dan banjir Gisting. Untuk saat ini kendaraan dari dua arah bisa dilalui.

    Dari kejadian tidak ada korban jiwa, hanya 1 unit sepeda motor Honda Beat terseret arus, saat melintas. Sementara pengendara dan penumpangnya berhasil menyelamatkan diri, yakni Doni Chandra (26) Warga Desa Hanura Kecamatan Teluk Pandan Pesawaran yang berboncengan dengan Mayasari (20) warga Pekon Terbaya Kota Agung. (NN/Budi WM)

  • Diduga Salah Paham Dua Anggota Dewan Tanggamus Nyaris Adu Fisik

    Diduga Salah Paham Dua Anggota Dewan Tanggamus Nyaris Adu Fisik

    Ilustrasi Perkelahian (Foto/Dok/Net)

    Tanggamus (SL) – Tidak puas adu argumen di sidang Paripurna, dua anggota DPRD Tanggamus berlainan partai dan komisi, nyaris adu fisik. Namun aksi keduanya dapat dilerai oleh wakil rakyat yang lain, Selasa (3/4) sekira pukul11.00 WIB.

    Kurnain  anggota DPRD Komisi II Partai Nasdem menjelaskan nyaris saja terjadi insiden rak sehat dalam sidang Paripurna, pasalnya kedua rekannya sejawatnya itu hampir saja tersulud emosi. Adu argument keduanya menjurus komunikasi tidak sehat dan menimbulkan emosi.

    Petistiwa itu terjadi jelang berlangsungnya rapat pansus, mengenai aset daerah. Tiba tiba keduanya adu mulut dan saling dorong, bahkan mereka saling singgung soal hutang piutang negara.

    “Kalau saja kami tidak lerai kedua belah pihak, kami tidak tahu apa yang akan terjadi. Kalau saya lihat Herlan Adianto, curhat dengan saya tadi, kalau saja Herwan anggota Komisi IV itu tidak mau damai besok dia akan saya laporkan ke Polres Tanggamus,” kata Kurnain menirukan ucapan Herlan.

    Herlan dari Fraksi Partai Gerindra di Komisi II DPRD, mengatakan kalau debat itu biasa di dewan ini. “Kalau masalah tadi saya no comment, kita lihat saja besok perkembanganya,” ucap Herlan.

    Kepada wartawan Herwan menjelaskan keributan tadi awalnya baik sekali hanya debat biasa dengan pihak keuangan di sana. “Ada kepala dinas BPKAD, Hilman Yoscar dan beberapa anggota DPRD membahas pansus aset,” terang Herwan.

    Lebih lanjut Herwan mengatakan, lantaran keributan tadi, anggapan dirinya bahwa ucapan Herlan sudah menghina lambang negara yaitu Presiden. “Saya katakan dengan Herlan sudahlah jangan diteruskan omongannya, nggak enak dengernya. Tapi dia terus mencecar omongan saya dan mengatakan saya punya hak bicara di sini,” ujar Herwan dilangsir fajarsumateta.co

    Herwan mengaku jika dirinya sudah mengatakan sudah jangan diteruskan Herlan. “Nah dari itu dia mulai memancing emosi saya, anda yang tua aja berani apalagi saya yang lebih muda kata Herlan pada Herwan. Sontak saya spaning dan mendatangi Herlan dan terjadilah keributan itu dan dilerai oleh kawan-kawan anggota DPRD yang hadir,” pungkas Herwan. (fs/nt/*)

  • KTP Tak Jadi, Nunik Sediakan Call Center Khusus Bagi Warga Bila Terpilih

    KTP Tak Jadi, Nunik Sediakan Call Center Khusus Bagi Warga Bila Terpilih

    Calon Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Saat Kampanye Dialogis di Tanggamus Didampingi Ust. Solmed, Kamis (22/3/18)

    Tanggamus (SL) – Calon Wakil Gubernur Lampung yang diusung Partai Golkar, PKB, dan PAN Chusnunia gerilya pada empat titik di Kabupaten Tanggamus, Kamis (22/3/18).

    Adapun empat titik yang dikunjungi Nunik biasa dia disapa di Bandarnegeri Semuong, Wonosobo, Semaka, dan Pematang Sawa. Dalam kampanye Nunik juga ikut Ustadz Solmed yang menjadi juru kampanye dari pasangan nomor tiga ini.

    Nunik mengatakan dalam pelayanan publik seperti administrasi kependudukan pembuatan KTP difasilitasi dengan adanya call center. “Cukup sms call center khusus melalui WhatsApps Messenger untuk urusan lapor KTP tidak jadi. Dalam menyelesaikan permasalahan provinsi juga akan digelar diskusi publik,” ucapnya.

    Dia bersama Arinal Djunaidi baru saja merilis Kartu Petani Berjaya. “Prioritas urusan petani dengan fungsi dan solusi bagi petani dan peternak. Pendidikan juga kita fokus untuk memberikan beasiswa anak petani yang kuliah di Fakultas Pertanian. Anak muda harus ingat dan mau lagi bertani,” ungkapnya.

    Perguruan tinggi harus masuk ke daerah, lanjut Bupati Lampung Timur nonkatif ini, kuliah jangan mahal. “Bayar SPP sejuta tapi ada biaya lain. Kita perbanyak perguruan tinggi, akses lapangan kerja, prioritas usahawan baru, dan kredit usaha rakyat yang dipermudah,” ujarnya.

    Hal tersebut, kata Nunik, penting disosialisasikan. “Kita ingin program yang berjalan di pendidikan, lapangan kerja dan menumbuhkan gotong royong,” imbuhnya.

    Mantan Anggota DPR RI dua periode ini juga menerangkan untuk perbaikan infrastruktur menjadi prioritas dengan dana infrastruktur terbatas. “Tidak bisa mencukupi perawatan infrastruktur, tidak mungkin kalau tidak ada partisipasi, anggaran gotong royong untuk pembangunan, dan tenaga masyarakat ikut bergerak,” harapnya.

    Nunik juga menjelsakan dalam mengatasi masalah kesehatan dengan memberikan gizi yang cukup kepada balita. “Sambang gizi dan sambang lansia dalam meningkatkan taraf hidup kesehatan masyarakat di Lampung,” tuturnya.

    Dia pun memohon doa untuk diberikan kelancaran dalam proses pemilihan kepala daerah 2018. “Mohon doa agar lancar dalam proses pilkada, terpilih sebagai pemimpin Lampung agar memenangkan jadi pemimpin yang amanah,” tandasnya.

    Sementara Ustadz Solmed menyatakan pentingnya silaturahmi dan ke depan Lampung bisa mendapatkan pemimpin yang mewujudkan harapan rakyat. “Syarat sebagai pemimpin sudah dimiliki oleh Arinal – Nunik. Semoga semua meninggalkan hal yang buruk selama ini.

    Arinal ahli pertanian yang fokus ingin membantu dan membawa kesejahteraan petani, peternak, nelayan dan membuat rakyat Lampung sejahtera. Ada 80 persen mayoritas petani penduduk Lampung, pilih yang membela hak petani dan memberikan kesejahteraan rakyat,” bebernya.

    Solmed menyebutkan pasangan Arinal – Nunik ingin membawa rakyat Lampung berjaya, layak dan pantas memimpin Lampung. “Bangga lah sebagai petani dan pilih sosok pemimpin yang bela petani,” pesannya.(rel)

  • Ny. Titin Suprayitno Kunjungi PKK Tanggamus

    Ny. Titin Suprayitno Kunjungi PKK Tanggamus

    Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Lampung Titin Surti Kustinah, Jumat (16/3/18)

    Tanggamus (SL) – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Lampung Titin Surti Kustinah melakukan kunjungan kerja ke Kantor PKK Kabupaten Tanggamus, Jumat (16/3/2018).

    Kunjungan tersebut dalam rangka pembinaan, bersilaturahmi, sekaligus melihat secara langsung pelaksanaan kegiatan-kegiatan PKK di Kabupaten Tanggamus.

    “Karena seperti diketahui bersama bahwa Kabupaten Tanggamus khususnya dalam kegiatan-kegiatan PKK selalu mendapatkan penghargaan-penghargaan di Tingkat Nasional. Hal ini tentunya hasil kerja dari lbu-ibu Tim Penggerak PKK bersama OPD terkait dan tingginya partisipasi masyarakat,” ujar Titin yang merupakan istri Pjs. Gubernur Lampung Didik Suprayitno.

    Titin menuturkan warga PKK memiliki komitmen yang tinggi untuk meningkatkan kualitas kesejahteraan keluarga dan masyarakat.

    “PKK setiap saat, mampu tampil ke depan sebagai mitra pemerintah dalam pelaksanaan berbagai program pembangunan,” katanya.

    Selain itu, lanjut Titin, Kabupaten Tanggamus juga sudah sejak beberapa tahun yang lalu telah mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Provinsi Lampung dalam hal pembangunan, sehingga dapat mengantarkan Kabupaten ini meraih berbagai prestasi.

    “Rasanya tidak berlebihan jika saya menyampaikan bahwa jajaran PKK di setiap jenjang wilayah hendaknya tetap konsisten untuk mengabdikan diri di tengah masyarakat, baik sebagai penggerak sekaligus sebagai pelaksana program di wilayahnya, yang secara sukarela di dasari oleh semangat pengabdian yang tinggi,” ujarnya.

    Titin berharap melalui jalinan kerjasama yang erat dengan berbagai komponen masyarakat, jajaran PKK mampu menghadapi berbagai hambatan dan tantangan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat.

    Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tanggamus Hartati Zainal Abidin mengatakan Tim Penggerak PKK Kabupaten Tanggamus sendiri telah melakukan berbagai kegiatan, seperti mengadakan bimbingan teknis untuk pelaksanaan 10 Program Pokok PKK.

    Selain itu, melakukan Sosialisasi PKK hasil rakernas VIII PKK Tahun 2015, yaitu Bidang Kelembagaan PKK, Bimtek Kegiatan Pokja I sampai dengan Pokja IV di 20 Kecamatan.

    “Tentunya dalam melaksanakan 10 program pokok PKK ini kami membina dan memberdayakan segenap potensi masyarakat baik di pekon maupun di kecamatan yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat, baik itu adat istiadatnya, sosial budaya maupun tingkat ekonominya,” ujarnya.

    Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola 10 Program Pokok PKK, kata Hartati, Tim Penggerak PKK Kabupaten Tanggamus bekerjasama dengan Dharma Wanita Persatuan dan Pemerintah Daerah Kabupaten Tanggamus telah mengadakan kegiatan-kegiatan sosialisasi.

    Sosialisasi tersebut, papar Hartati, seperti rumah layak huni, mengkonsumsi makanan beragam, bergizi dan berimbang, kampanye penangulanggan HIV/AIDS, sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat dan sosialisasi gerakan serentak 3M Plus (Menguras, Menutup dan Mengubur).

    “Adapun Pelatihan yang diadakan antara lain pelatihan pengolahan ikan, pelatihan revitalisasi Posyandu menuju keluarga sehat sejahtera dan TOT LP3PKK. Selain itu juga dilaksanakan Kunjungan Kerja ke Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur dan Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau,” katanya.

    Hartati juga menyampaikan beberapa keberhasilan yang dicapai oleh Tim Penggerak PKK Kabupaten Tanggamus selama tahun 2017, di antaranya Juara Harapan I Tingkat Nasional Lomba Devile Jambore Kader PKK di J akarta, Juara I Tingkat Provinsi Lampung Lomba pelaksana terbaik tertib administrasi PKK Pekon di wakili oleh Pekon Sidokaton Kecamatan Gisting, dan Juara I Tingkat Provinsi Lampung Lomba Kesrak KB Kes untuk katagori Lingkungan Bersih Sehat di wakili oleh Pekon Sidokaton Kecamatan Gisting. Lalu, Juara I Tingkat Provinsi Lampung Lomba BKB di wakili oleh BKB Permata Ibu Pekon Purwodadi Kecamatan Gisting dan Juara I Tingkat Provinsi Lampung Lomba UKS di wakili oleh SMAN I Kecamatan Sumberejo.

    “Tim Penggerak PKK Kabupaten Tanggamus berharap dengan kehadiran Ibu Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Lampung beserta rombongan, akan lebih memacu dan memberikan semangat dan motivasi ibu ibu Tim Penggerak PKK Kabupaten Tanggamus untuk terus maju menjadi sosok yang mandiri, kreatif, inovatif, percaya diri, dan meningkatkan kualitas dan kapabilitas diri. Sehingga bersama-sama kita dapat menjadi kekuatan yang besar dalam membangun keluarga, masyarakat dan negara,” ujarnya. (Humas Prov)

  • Sumatran Tiger Gelar Pelatihan Advokasi Konservasi Harimau Sumatera 

    Sumatran Tiger Gelar Pelatihan Advokasi Konservasi Harimau Sumatera 

    Acara Pelatihan Advokasi Untuk Mendorong Upaya Konservasi Harimau Sumatera Pada Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Kabupaten Tanggamus, Kamis (15/3/18)

    Tanggamus (SL) – Populasi dan keberlangsungan harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) yang ada di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Kabupaten Tanggamus dan Pesisir Barat perlu dijaga dan membutuhkan perhatian besar oleh semua pihak .

    Berdasarkan data Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan saat ini populasi harimau sumatera tersisa sebanyak 700 ekor. Diantara tiga spesies harimau di Indonesia, terdapat tiga spesies yakni harimau Bali,  Jawa dan Sumatera. Dari tiga spesies ini hanya harimau sumatra yang tersisa, dua diantaranya sudah punah.

    Sebagai upaya penyelamatan populasi harimau sumatera,  maka organisasi pemerhati lingkungan Sumatran Tiger merasa sangat perlu untuk melakukan berbagai upaya untuk menjaga keberlangsungan harimau sumatera.

    Hermansyah Dari Wanacala Lampung Sebagai Lembaga Anggota Forum Walhi. Kamis (15/3/18)

    Salah satu upaya tersebut yakni dengan dilakukannya pelatihan advokasi untuk mendorong upaya konservasi harimau sumatera pada Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Kabupaten Tanggamus. Pelatihan ini dihadiri unsur WCS,  pemerintah dan kalangan media yang dipusatkan di Hotel 21 Gisting,  Tanggamus, Kamis (15/3/18). (r)

  • Populasi Raja Hutan Sumatera Yang Mulai Kritis

    Populasi Raja Hutan Sumatera Yang Mulai Kritis

    Ilustrasi Foto Harimau Sumatra (Foto/Dok/Net)

    Tanggamus (SL) – Tiga spesies kunci penghuni kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) warisan cagar dunia, di Kabupaten Tanggamus dan Pesisir Barat, Harimau, Gajah dan Badak, yang merupakan spesies penjaga ekosistem di kawasan hutan terancam punah, terutama Harimau Sumatera.

    Khusus untuk harimau sumatra (Panthera Tigris Sumatrae) menjadi spesies yang kondisinya sangat mengkhawatirkan. Ancaman utama mulai Harimau Sumatera, adalah karena adanya konflik dengan manusia serta perburuan liar dan mengancam eksistensi raja hutan Sumatera, mulai langka di dunia.

    Kepala TNBBS Agus Wahyudiono mengatakan, kawasan TNBBS merupakan warisan kawasan yang sudah diakui dunia internasional. Kondisi yang terjadi saat ini di TNBBS adalah banyaknya kepentingan penggunaan kawasan yang pada akhirnya mempersempit ruang gerak satwa menjadi terbatas.

    “Jangan kaget kalau ada harimau, gajah dan badak datang ke indomart, mengapa demikian? Karena kawasan itu sebelumnya merupakan habitat asli tiga spesies tersebut,” kata Agus saat membuka acara Pelatihan Advokasi Konservasi Harimau Sumatera yang diselenggarakan oleh pemerhati lingkungan Sumatran Tiger di Hotel 21 Gisting,  Tanggamus, Kamis 15 Maret 2018.

    Menurut Agus, salah satu upaya agar populasi Harimau sumatera terjaga yakni dengan adanya pelatihan tentang pemahaman untuk mendorong upaya konservasi harimau sumatera yang bekerjasama dengan pemerintah dan kalangan media.

    Kegiatan pelatihan ini, kata Agus merupakan salah satu output sehingga diharapkan nantinya akan menimbulkan kerjasama dan dukungan semua pihak.

    “Harus ada outcam nya dan tidak sebatas pada pelatihan ini saja. Karena apa, Harimau Sumatera saat ini merupakan spesies yang masuk dalam kategori kritis,” urainya.

    Acara ini dihadiri unsur pemerintahan, pimpinan media, WCS dan Sumatran Tiger selaku tuan rumah.