Kategori: Tanggamus

  • Tujuh Bulan Aparat Pekon Tak Masuk Karena Mengundurkan Diri, Camat Wonosobo Tolak Keluarkan Rekom Penjaringan Baru

    Tujuh Bulan Aparat Pekon Tak Masuk Karena Mengundurkan Diri, Camat Wonosobo Tolak Keluarkan Rekom Penjaringan Baru

    Tanggamus- (SL)-Camat Wonosobo, Kabupaten Tanggamus, Edy Fachrurozi, selama tujuh bulan tidak juga memberikan izin (rekomendasi) untuk menjaring aparatur di Pekon Karang Anyar. Padahal lima orang aparatur pekon telah resmi pengunduran diri secara tertulis.

    Camat justru menganggap pengunduran diri kelima aparatur pekon tersebut tidak sah. Edy Fachrurozi, mengaku telah melakukan klarifikasi langsung kepada lima aparatur pekon yang telah dinyatakan mengundurkan diri.

    Setelah diklarifikasi diketahui bahwa pengunduran itu bukan dari hati nurani melainkan ada dorongan dari pihak lain yang meminta mereka untuk mengundurkan diri.

    Namun demikian dia tidak menyebutkan siapa yang menyuruh kelima aparatur tersebut mundur. “Kita nunggu kelima aparat yang mengundurkan diri di panggil inpektorat, kita lihat hasil investigasi nya” terangnya melalui sambungan WhatsApp

    Atas hal itu Edy Fachrurrozi mengaku tidak mengeluarkan rekomendasi penjaringan aparatur pekon khawatir dikemudian hari ada tuntutan meskipun saat ini terjadi kekosongan untuk jabatan selama tujuh bulan.

    Sementera Kepala Pekon Karang Anyar, Endar Frihantoro berharap agar dari pihak Kecamatan Wonosobo segera memberikan surat rekomendasi untuk menjaring aparat pekon yang baru supaya tidak adanya kekosongan jabatan dalam menjalankan pemerintahan di Pekonnya.

    “Harapan saya agar pihak kecamatan segera mengizinkan saya untuk menjaring aparat pekon yang baru, yang memenuhi syarat dan mampu bekerja, karena kalau sudah mengundurkan diri berartikan sudah tidak mau bekerja lagi,” terangnya.

    Dijelaskannya bahwa pada 21 Maret 2021, dirinya tidak meminta aparat pekon untuk mundur melainkan hanya menyodorkan surat pertanggungjawaban dalam penyelesaian administrasi untuk ditanda tangani oleh aparat pekon dan terkait tidak adanya Kaur Keuangan di tempat, tidak memenuhi syaratnya dua orang Kadus dan pertanggungjawaban atas adanya pungutan dalam kepengurusan surat tanah pada pendaftaran PTSL.

    “Saya cuma mengajukan surat pertanggungjawaban ke aparat pekon untuk ditandatangani, karena mereka belum bisa menyelesaikan administrasi untuk keperluan sertijab, tapi bukannya ditandatangani, malahan mereka membuat surat pernyataan pengunduran diri keesokan harinya, dan itu sudah saya laporkan ke Pak Camat,” jelasnya.

    Diakuinya bahwa Camat Wonosobo tidak bisa memberikan izin untuk melakukan penjaringan aparat pekon, bahkan dirinya diminta oleh camat untuk mengajak aparatur pekon yang telah mengundurkan diri tersebut agar bekerja kembali di pemerintahan Pekon Karang Anyar.

    “Anehnya, setelah saya laporkan surat pengunduran diri mereka ke Pak Camat, tapi bukannya menyuruh saya untuk melakukan penjaringan aparat pekon yang baru, malahan memerintahkan saya untuk mengajak aparatur pekon yang telah mundur itu untuk bekerja kembali, dengan alasan mereka mundur tidak legowo,” kata Endar.

    “Kalau gak legowo kenapa mereka menulis surat pengunduran diri, saya kan hanya meminta pertanggungjawaban kinerja mereka waktu itu,” imbuhnya.

    Endar merasa adanya diskriminasi dari camat dari 20 Pekon yang ada di kecamatan Wonosobo hanya pekon Karanganyar yang di persulit. “Saya tidak tahu kenapa demikian sikap pak camat, jelas sudah 7 bulan mereka gak bekerja kok camat terkesan tidak terima dan harus menunggu hasil investasi dari inspektorat dan apakah itu tidak melanggar peraturan yang berlaku, kan lucu kebijakan seperti itu,” katanya.

    Sementara saat ditemui diruang kerjanya, Gustam sekretaris jenderal inpektorat membenarkan pihaknya akan memangil aparat pekon yang telah mengundurkan diri. “Setelah kami disurati camat Wonosobo terkait pengunduran diri aparatur pekon Karanganyar kami akan segera memanggil dan menginvestigasi dan nanti akan kita sampaikan hasil,” terangnya. (Wisnu)

  • Kunjungi PWI Tanggamus, Calon Ketua PWI Juniardi Kembali Ditantang Untuk Hapus Budaya Upeti ke Provinsi

    Kunjungi PWI Tanggamus, Calon Ketua PWI Juniardi Kembali Ditantang Untuk Hapus Budaya Upeti ke Provinsi

    Tanggamus (SL)-Bakal Calon Ketua PWI Provinsi Lampung, Juniardi SIP MH, kembali ditantang pengurus dan anggota PWI Kabupaten untuk menghapus budaya upeti dan setoran kepada Pengurus Provinsi Lampung, yang selama ini diberlakukan. Mereka harus mengikuti tradisi itu selama ini, karena jika tidak patuh, maka akan dimusuhi, dicari kelemahannya hingga ancaman pembekuan sebagai pengurus.

    Baca: Bangun Budaya Transparan Juniardi Diminta Hapus Budaya Arisan Yang Tak Pernah Diundi

    “Kami berharap jika calon ketua terpilih, hal hal itu harus dibenahi. Karena itu menjadi beban. Saya sendiri saat itu mengalami. Karena tidak patuh diancam akan dibekukan, ini organisasi apa. Maka saya menolak, dan begini akhirnya, komunikasi menjadi tidak baik,” kata salah satu senior PWI Tanggamus, saat menerima kunjungan Juniardi, yang didampingi Abdullah Asma’ud, Senin 8 November 2021.

    Menurutnya, hal ini juga banyak dialami pengurus PWI Kabupaten lainnya di Lampung. “Bang Jun juga sudah dengan sendiri, dari kawan kawan di daerah lainnya. sama problemnya, dan lagi itu tidak transparan. Mau dilantik saja harus setor sekian, amu acara dipatok iuran sekian. Maka kadang pengurus daerah itu malah untuk datang ke Provinsi,” katanya, diamini pengurus lainnya yang hadir.

    Menanggapi hal itu, mantan Ketua Komisi Informasi Provinsi Lampung itu membenarkan bahwa kabar budaya upeti, setoran untuk kegiatan, hingga acara berbayar itu sama dialami beberapa daerah yang sudah dia kunjungi.

    “Ya, intinya itu akan menjadi progres perbaikan program ke depannya. Sehingga tidak lagi cara cara yang memberatkan pengurus daerah ada. Itu harus di hapus, harusnya pengurus provinsi ikut mensejahterakan pengurus di daerah, bukan menjadikan sapi perahan,” katanya.

    Selain persoalan upeti, pengurus juga berharap upaya perlindungan dan advokasi bagi wartawan anggota PWI di daerah dapat di perkuat, sehingga betul betul anggota PWI itu merasa terlindungi secara hukum, dalam menjalankan tugas tugas jurnalistik.

    “Betul itu, kedepan kita akan adakan penguatan perwakilan daerah dalam hal yang membidangi perlindungan dan advokasi terhadap wartawan di daerah. Jadi bidang pembelaan aja maju terus, apalgi jadi ketua, ” kata Juniardi yang selalu mengenakan almamater PWI disambut gelak tawa belasan pengurus PWI Tanggamus.

    Karena, lanjut Juniardi, selain penguatan sebagai profesi jurnalistik, PWI didaerah juga harus ikut andil melakukan edukasi kepada narasumber, baik birokrat, aparat, guru, Kepala Desa, hingga masyarakat umum. “Kita sama sama wajib memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama para narasumber, agar memahai tugas fungsi wartawan, hingga metode jika berhadapn dengan wartawan,” kata Juniardi. (red)

  • Jasad Pelajar SMK Muhammadiyah Kota Agung Yang Tenggelam di Pantai Terbaya di Temukan

    Jasad Pelajar SMK Muhammadiyah Kota Agung Yang Tenggelam di Pantai Terbaya di Temukan

    Tanggamus (SL)-Korban tenggelam saat berenang saat laut pasang dan hujan deras di Pantai Terbaya menjadi dua orang. Hari ini, Tim Sar bersama warga berhasil menemukan rekannya, Dandi Saputra (16) pelajar SMK Muhammadiyah Kota Agung, terapung 300 meter dari lokasi tenggelam, Senin 8 November 2021 pagi, sekitar pukul 07.00.

    Baca: Berenang Saat Hujan dan Air Pasang di Pantai Terbaya Dua Remaja Terseret Ombak Satu Selamat Satu Hilang

    Sebelumnya M. Fauzi (16) warga Kelurahan Kuripan, Kecamatan Kota Agung Pusat, yang ditemukan sesaat setelah tenggelam juga tewas dalam perjalanan ke rumah sakit (sebelumnya di kabarkan hanya pinsan,red).

    Ketua RT Bumi Jaya, Terbaya, Fahyuri mengatakan pihaknya mengevakuasi Dandi Saputra yang ditemukan tidak jauh dari lokasi penemuan jenazah rekannya. “Korban ditemukan mengapung sekitar 300 meter dari titik awal tenggelam, pagi ini sekitar pukul 07.30 Wib,” kata Fahyuri.

    Korban kemudian langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Batin Mangunang (RSUD-BM) untuk pemeriksaan medis selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga. “Tadi langsung dibawa ke RS, saat ini telah diserahkan kepada pihak keluarga,” katanya.

    Rumah duka korban di Lingkungan Sukamaju, Pekon Kusa, Kota Agung ramai warga menyambut jenazah putra pasangan Masriyadi dan Yuliati tersebut. Korban bersama rekannya M Fauzi tenggelam Minggu 7 November 2021.

    M Fauzi dan Dandi tenggelam di pantai Jalan Bumi Jaya Pekon Terbaya Kecamatan Kota Agung Kabupaten Tanggamus, Minggu sekira pukul 16.11 Wib. (Wisnu)

  • Berenang Saat Hujan dan Air Pasang di Pantai Terbaya Dua Remaja Terseret Ombak Satu Selamat Satu Hilang

    Berenang Saat Hujan dan Air Pasang di Pantai Terbaya Dua Remaja Terseret Ombak Satu Selamat Satu Hilang

    Tanggamus (SL)-Keasyikan berenang di laut saat hujan dan air pasang, dua remaja, Dendi Saputra (17) dan M Fauzi (17) warga Pekon Kusa, Kecamatan Kota Agung, tenggelam di Pantai Cukuh Batu, Pekon Terbaya, Kecamatan Kota Agung, Minggu 7 November 2021, sekitar pukul 15.00.

    M Fauzi berhasil diselamatkan dalam kondisi pinsang, sementara Dendi Saputra, hilang terseret arus. Hingga malam, Tim Basarnas Tanggamus masih melakukan pencarian dan belum membuahkan hasil.

    Informasi dilokasi kejadian menyebutkan, sore itu, kedua korban, asyik mandi dan berenang di Laut bersama dua teman lainnya. Sementera dua teman lainnya memilih tidak ikut berenang ketenagh namun hanya mandi di pinggiran.

    “Kami berenam main di pantai. Lalu 4 orang mandi di laut, yang dua hanya berenang dipinggir. Saya dengan Wahyu teman saya duduk di tepi pantai saja. Sementara Fauzi dan Dendi berenang ke tengah,” kata temena korban, Mesya (14) warga Pekon Terbaya.

    Saat itu, kata Mesya, tiba tiba terlihat Dandi terseret ombak, lalu kemudian Fauzi. Mesya dan teman temannya kemudian meminta tolong kepada warga terdekat dan melaporkan ke Basarnas di Pos Lanal.

    Tim Basarnas Tanggamus dipimpin Sulis AP bersema warga segera melakukan pencarian terhadap korban. “Saat dilakukan pencarian, salah satu korban bernama M Fauzi berhasil ditemukan dalam keadaan tidak sadarkan diri, lalu korban dibawa ke Klinik Alhafa Medika. Sementara seorang lagi bernama Dandi belum diketemukan,” kata Sulis.

    Menurut Sulis, Tim pencarian gabungan dari anggota TNI Kodim 0424 Tanggamus, anggota Pos Lanal Kota agung, anggota Polisi Airud dan Polsek Kota agung, Tim Basarnas Tanggamus, BPBD Tanggamus dan warga setempat terus melakukan pencarian.

    Kasi Kedaruratan BPBD Tanggamus Budiman menjelaskan, hingga pukul 17.00 WIB, pencarian terhadap korban Dandi belum juga membuahkan hasil, sehingga pencarian akan dilanjutkan pada malam hari dengan menyisir pantai.

    “Pencarian akan tetap kita lanjutkan hingga malam nanti, namun tidak ke tengah laut karena faktor cuaca, pencarian korban akan dilakukan dengan menyusuri pantai,” kata Budiman. (wisnu/Red)

  • KWT Karya Ummi ikut Penyuluhan Pupuk Organik di Perpustakaan Rumah Baca Berlian

    KWT Karya Ummi ikut Penyuluhan Pupuk Organik di Perpustakaan Rumah Baca Berlian

    Tanggamus (SL)-Pekon Kanoman, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus menghasilkan kotoran sapi yang melimpah namun penduduk belum bisa mengelola dan memanfaatkan kotoran sapi secara maksimal. Ketika kotoran sapi tidak dimanfaatkan, karena sangat banyak terbuang, itu sama saja dengan membuang pupuk, membuang nitrogen, fosfor, serta nutrien yang dibutuhkan tanaman.

    “Sebetulnya pupuk kandang atau pupuk organik itu diperlukan untuk kesuburan tanah, itu yang paling penting. Komoditas pertanian dan perkebunan di Pekon Kanoman Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus juga sangat potensial dan strategis dalam mendukung kemandirian pangan masyarakat setempat,” kata Sri Winarni Ketua Pengelola Perpustakaan Rumah Baca Berlian, Pekon Kanoman, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus.

    Sri Winarni, melalui Pengembangan perpustakaan Program  Pelibatan Masyarakat berbasis Inklusi Sosial bekerja sama dengan KWT Karya Ummi Pekon Kanoman mengadakan Penyuluhan  Pembuatan Pupuk Organik dengan menghadirkan pemateri dari Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Semaka, kata Sri winarni, Sabtu, 06 NOvember 2021.

    Sri Winarni membuka acara tersebut dengan sederhana serta  mengenalkan program Pelibatan Masyarakat berbasisi Inklusi Sosial seperti penyuluhan Pembuatan Pupuk Organik.“Penyuluhan ini diharapkan dapat memberikan dampak yang positif bagi masyarakat terutama untuk KWT Karya Ummi, sehingga dapat membuat pupuk organik secara mandiri,” katanya.

    Selain itu juga, KWT Karya Ummi diharapkan dapat memposting semua kegiatan di Media Sosial seperti Facebook, Instagram, dan Youtube dengan nama akun KWT Karya Ummi. “Sehingga semua pihak atau stackholder dan pemerintah dapat melihat, memantau, atau memonitoring kegiatan KWT Ummi Kanoman,” Ungkap Pengelola RBB ini.

    Ketua KWT Karya Ummi Kanoman Sulistiani mengucapkan terimakasih atas diadakannya kegiatan Penyuluhan  Pembuatan Pupuk Organik ini, semoga bermanfaat dan kedepannya anggota KWT dapat mempraktekan di kelompok. Sulis juga berharap agar kegiatan ini dapat berkelanjutan dengan pendampingan dari pihak BPP Semaka.

    Materi Penyuluhan Pembuatan Pupuk Organik yang difasilitatori Sadat, Staf  Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Semaka dihadiri oleh Kelompok  Wanita Tani (KWT) Karya Ummi Pekon Kanoman Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus sebanyak 17 orang.

    Pemberian materi tersebut meliputi pemahaman tentang pupuk organik, bahan-bahan pembuatan pupuk organik, cara pembuatan pupuk organik dan aplikasi pupuk organik di lahan untuk mendukung pertanian organik.

    Sadat Staf Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Semaka dalam arahannya menyampaikan teknis pembuatan pupuk organik. Awal mulanya memanfaatkan bahan-bahan disekitar kita seperti limbah rumah tangga dan atau kotoran hewan (KoHe). Adapun tata caranya adalah menggunakan Mikro Organisme Lokal (MOL) dengan menggunakan bahan-bahan yang terkandung didalamnya seperti ada karbohidrat, bakteri, dan glukosanya.

    “Bahan-bahan tersebut telah tersedia di lingkungan sekitar rumah kita. Termasuk dari karbohidratnya berasal dari cucian beras (Bahasa Jawa Leri) atau nasi yang sudah membusuk. Kalau untuk glukosa berasal dari gula merah atau gula pasir atau buah pepaya yang rasanya manis,” katanya.

    Sedangkan untuk bakteri pengurainya bisa berasal keong mas atau sisa ikan yang habis dikonsumsi. Bahan-bahan tersebut kemudian dicampuradukan sehingga dinamakan dengan Mikro Organisme Lokal (MOL). Sebagai biangnya perbanyak dengan menambahkan air kemudian diaduk dan dicampur dengan berbagai macam kotoran hewan, cacahan batang pisang, sampah –sampah rumah tangga kemudian dilapis-lapis di campur dengan air diletakan pada sebuah tong sampai menjadi organik.

    Selanjutnya, Sadat menjelaskan bahwa manfaat dari pupuk organik ini dalam skala kecil dapat digunakan untuk memupuk tanaman sayur-sayuran  disekitar kita. Dalam skala besar pupuk organik dapat memperbaiki unsur hara lahan pertanian persawahan, lahan jagung atau kedelai.

    Dan memberikan pemahaman tentang pentingnya mengembalikan dan menjaga kesuburan lahan pertanian dan perkebunan di Pekon Kanoman dan sekitarnya dengan aplikasi pupuk organik secara terpadu dan pelatihan teknologi untuk mengolah limbah organik menjadi pupuk organik.

    “Tujuannya untuk  memenuhi nutrisi dari tanaman salah satunya unsur hara itu. Fungsi selanjutnya bisa mengikat air sehingga kebutuhan air pada tanaman bisa terpenuhi pada pupuk organik,” tutupnya. (Anggithya)

  • Kepala SD SMP Tanggamus Pelatihan Pra Asasemen

    Kepala SD SMP Tanggamus Pelatihan Pra Asasemen

    Tanggamus (SL)-Asesmen merupakan salah satu proses penting dalam pendidikan yang berguna untuk menilai efektivitas pembelajaran dan ketercapaian kurikulum. Proses asesmen sangat penting dilakukan untuk mengevaluasi sekaligus memperbaiki proses pembelajaran.

    Oleh sebab itu, pada tahun 2020, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengeluarkan kebijakan Asesmen Nasional yang dirancang sebagai pengganti Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) sekaligus penanda perubahan paradigma evaluasi pendidikan nasional.

    Asesmen Nasional bertujuan untuk memetakan sistem pendidikan berupa input, proses, dan hasil melalui serangkaian tahapan. Hasil dari Asesmen Nasional tidak digunakan untuk melakukan pemeringkatan sekolah, melainkan untuk perbaikan kualitas belajar di sekolah-sekolah yang pada akhirnya diharapkan meningkatkan hasil belajar murid. Asesmen Nasional tahun ini direncanakan akan terlaksana pada bulan November 2021.

    Selain Asasemen bagi siswa, ada juga Asasemen bagi guru dan kepala sekolah sebagai penunjang kelengkapan (survei lingkungan) bagi Hasil Asasemen sekolah yang tujuannya ahirnya adalah sebagai bahan pertimbangan untuk kemajuan dan perbaikan proses pendidikan di tahun yang akan datang.

    Wakil Bupati kabupaten Tanggamus, H. AM. Syafi’i, S.Ag membuka acara Pra Asasemen yang diikuti oleh seluruh kepala sekolah baik jenjang SD maupun SMP se Kabupaten Tanggamus, dan Beliau berharap agar seluruh peserta mengikuti kegiatan ini dengan serius, agar tercapainya tujuan dari Asasemen yang telah dirumuskan, Kata Syafi’i Jum’at, 5/11/2021.

    Di kecamatan Pugung, agenda Pra Asasemen dilaksanakan secara luring, namun tetap menjalankan protokol kesehatan ketat, cek suhu, jaga jarak dan memakai masker selama agenda berlangsung, kegiatan ini di laksanakan di SDN 2 Way Jaha, di hadiri oleh seluruh pengawas dan seluruh kepala sekolah Baik SD maupun SMP. (Ridwan)

  • Target Vaknisasi 90% Polres Tanggamus Bersama UPT Puskesmas Bentuk TIM Vaksinasi

    Target Vaknisasi 90% Polres Tanggamus Bersama UPT Puskesmas Bentuk TIM Vaksinasi

    Tanggamus (SL)-Satgas Penanganan Covid-19 Pekon Belu bekerjasama dengan Polsek Kota Agung dan UPT Puskesmas Negara Batin telah menargetkan 90 persen dari jumlah penduduk di Pekon Belu mendapatkan vaksin covid-19.

    Suplai vaksin juga terus diglontorkan dari pihak Polri untuk tercapainya target tersebut. Selain itu, Polres Tanggamus dan UPT Puskesmas Negara Batin pmenurunkan tim vaksinasi untuk mempercepat proses vaksinasi.

    Hal ini dilakukan mengingat jumlah penduduk di kecamatan Kota Agung Barat sangat banyak sehingga dipandang perlu untuk memberikan bantuan tim vaksinasi. Seperti yang terlihat saat pelaksanaan vaksinasi di Pekon Belu, Kecamatan Kota Agung Barat, Kamis 4 November 2021.

    Kepala Pekon Belu Jonlie mendampingi Polsek Kota Agung dan Poniah KaUPT Puskesmas Negara Batin saat melakukan peninjauan proses vaksinasi di Pekon Belu. Jonlie mengungkapkan, sampai saat ini realisasi vaksinasi di pekonnya sudah mencapai 70 persen dari jumlah penduduk.

    “Jadi kalau kita hitung yang hari ini belum masuk laporannya karena masih berjalan. Dengan bantuan dari Polres Tanggamus dan bantuan dari pemkab Tanggamus khususnya di Pekon Belu, kita menghitung sudah sampai 70 persen dengan target 90 persen untuk vaksinasi dosis satu Astrazeneca,” ungkapnya.

    Sementara KaUPT Puskesmas Negara Batin mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Polres Tanggamus dengan target 500 dosis Astrazeneca untuk 2 pekon. “Dan kami berharap seluruh Tanggamus masyarakatnya tervaksin semua, sementara di puskesmas kami ada 16 pekon kita bertahap akan keliling dapat mensukseskan program percepatan vaksinasi di Tanggamus”. Ujar Poniah

    Warga sangat antusias mengikuti vaksinasi, selain mensukseskan progam pemerintah juga sebagai salah satu prasyarat mengurus administrasi di pekon. “Saat ini kami hanya dengan mendengar pengumuman di masjid bahwa ada vaksin di Balai pekon. Kami warga Belu datang karena adanya vaksin akan di permudah dalam pengurusan administrasi di pekon,” Ujar Indra salah satu peserta vaksin. (wisnu)

  • Cabuli 7 Muridnya, Oknum Guru Ngaji di Tanggamus Terancam 15 Tahun Penjara

    Cabuli 7 Muridnya, Oknum Guru Ngaji di Tanggamus Terancam 15 Tahun Penjara

    Tanggamus (SL) – RH (35), oknum guru ngaji di Kecamatan Kotaagung, Kabupaten Tanggamus yang mencabuli 7 anak muridnya di bawah umur terancam hukuman 15 tahun penjara.

    Dalam konferensi pers Kasatreskrim Polres Tanggamus, Iptu Ramon Zamora, mengatakan, RH dikenakan Pasal 82 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2017 tentang Penindungan Anak dimana ancaman minimal 5 tahun maksimal 15 tahun penjara.

    “Atas perbuatannya tersebut, tersangka RH terancam hukuman 15 tahun penjara. Saat ini tersangka ditahan di Rutan Polres Tanggamus dan masih dalam tahap pengembangan lebih lanjut,” kata Iptu Ramon Zamora, didampingi Kasubbag Humas Polres Tanggamus, Iptu M. Yusuf, saat press release di Mapolres setempat, Senin, 1 November 2021.

    Iptu Ramon Zamora mengungkapkan, aksi tidak senonoh RH mencabuli 7 muridnya berusia 9 sampai 11 tahun, dilakukan di kamar mandi rumah RH di Kecamatan Kotaagung, Kabupaten Tanggamus pada Senin, 18 Oktober 2021, pukul 16.30 WIB.

    Aksi tidak senonoh ini kemudian terungkap saat salah seorang korban inisial A yang berusia 9 tahun pada hari Minggu, tanggal 24 Oktober 2021, berawal korban mengeluhkan sakit pada alat kelamin ketika hendak buang air kecil, kemudian ibu korban menanyakan kepada korban apa yang terjadi.

    Kemudian pelapor mendatangi orang tua masing-masing anak dan menceritakan kejadian tersebut. Orang tua anak yang menjadi korban pencabulan tidak terima dengan hal tersebut dan melapor ke Polsek Kotaagung untuk mencegah hai-hal yang tidak diinginkan.

    “Setelah dilakukan penyelidikan kemudian pada tanggal 25 Oktober 2021 dilakukan penangkapan terhadap pelaku,” ujar Ramon.

    Dalam kasus ini, polisi mengamankan barang bukti baju koko warna putih, sarung warna hitam dan visum Et Repertum.

    “Dari hasil penyidikan korban, perbuatan cabul yang saat ini dilakukan tersangka RH, ada tujuh orang yang dicabuli, seluruhnya murid mengaji RH,” pungkas Ramon.

    Sementara RH mengaku khilaf saat melakukan tersebut. “Saya minta maaf kepada korban dan keluarga korban, mau mengampuni kesalahan dan dosa saya,” kata RH sambil mencoba menahan tangis. (*/Wisnu)

  • Nizwar Kunjungi PWI Tanggamus

    Nizwar Kunjungi PWI Tanggamus

    Tanggamus (SL)-Sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Lampung Hi Nizwar yang juga bakal calon ketua PWI Cabang Provinsi Lampung mengunjungi PWI Kabupaten Tanggamus. Rombongan diterima Sekretaris PWI Tanggamus Taufik Assalam, para Dewan Pensehat, pengurus dan anggota PWI Tanggamus, di Balai Wartawan Mulyadi HS, Senin 1 November 2021.

    Nizwar hadir didampingi sejumlah pengurus PWI Lampung seperti, Bendahara PWI Lampung Hi Elkana Rio Adil, Seksi Maritim Taufik Wijaya, Seksi Wartawan Olahraga (Siwo) Syahroni Yusuf, Seksi Siber Zaini Tubara dan Seksi Hubungan Antar Lembaga Helmi Jaya.

    Nizwar mengatakan bahwa kunjungannya ke Tanggamus dalam rangka silahturahmi sekaligus memohon dukungan dari rekan-rekan PWI Tanggamus, terkait pencalonan dalam kontestasi pemilihan Ketua PWI Provinsi Lampung peroode 2021-2026. “Kehadiran kami disini juga selaku pengurus 2016-2021 yang sebentar lagi habis ingin memohon maaf apabila ada salah selama menjadi pengurus,” kata Nizwar.

    “Dan pada pemilihan yang dijadwalkan Desember tahun ini, saya sudah mendeklarasikan untuk maju pada kontestasi. Kehadiran kami bukan intervensi, bukan pengarahan kepada kawan-kawan agar memilih kami, tapi untuk menjabarkan visi misi untuk semakin memperkuat dan menegakkan marwah PWI Lampung,” kata Nizwar.

    Menurut Nizwar, kunjungan ke PWI Tanggamus merupakan kunjungan kesepuluh setelah sebelumnya, Kota Metro, Kabupaten Pesawaran, Lampung Utara, Way Kanan, Tulang Bawang Barat, Mesuji, Pringsewu, Pesisir Barat dan Lampung Barat.

    “Kami harap kawan-kawan calon lain bisa mengikuti apa yang kami lakukan dengan keliling untuk bersilahturahmi dengan kawan kawan PWI kabupaten/kota yang tujuannya semata-mata untuk memajukan organisasi PWI ke depan dan menyamakan persepsi,” ucapnya.

    Nizwar berharap, pengurus PWI Lampung lima tahun ke depan merupakan representasi kawan-kawan PWI dan media yang ada di Provinsi Lampung dengan spirit kebhinekaan berdasarkan aspirasi dari kawan-kawan PWI kabupaten/kota.

    Sementara ekretaris PWI Tanggamus Taufik Assalam dalam sambutannya mewakili Ketua PWI Tanggamus Hi. M.Irwan, mengucapkan selamat datang kepada Nizwar beserta rombongan yang sudah berkunjung ke PWI Tanggamus.

    “Mohon maaf apabila dalam penyambutan kami ada kekurangan. Semoga kunjungan ini semakin meningkatkan silahturahmi antara pengurus PWI Provinsi Lampung dengan pengurus dan anggota PWI Tanggamus,” ujar Taufik.

    Usai dari PWI Tanggamus, Nizwar berserta rombongan santap siang di Rumah Makan Bukit Pasir Kelurahan Pasarmadang dan ditutup dengan kunjungan silahturahmi ke Graha Pena Tanggamus, Pekon Terbaya Kecamatan Kotaagung. (Red)

  • Sejumlah Pelajar SMA 1 Pulau Panggung Tanggamus Ikuti Vaksinasi Covid-19

    Sejumlah Pelajar SMA 1 Pulau Panggung Tanggamus Ikuti Vaksinasi Covid-19

    Tanggamus (SL) – Guna terciptanya herd immunity di kalangan pelajar, sejumlah pelajar dari SMA 1 Pulau Panggung mengikuti serbuan vaksinasi covid-19, TNI dengan tim vaksinator petugas puskesmas yang didampingi langsung oleh Angggota Koramil 424-08/Pulau Panggung bertempat di SMA 1 Pulau Panggung, Kecamatan Pulau Panggung Kabupaten Tanggamus.

    Danramil 424-08/Pulau Panggung Letda Kav Mahroi saat memantau jalanya vaksinasi menjelaskan di tengah pandemi covid-19 seperti sekarang ini vaksinasi ini dianggap sangat penting karena akan meningkatkan kekebalan tubuh sehingga bisa melawan virus Covid-19 tersebut kalaupun masih terkena maka resiko kematian akan bisa dikurangi.

    “Apalagi kelompok anak sekolahan, yang saat ini sudah menjalani sekolah tatap muka ditengah pandemi. Sekolah tatap muka ini sangat rentang penyebaran virus Covid-19, tetapi ketika kita sudah diberikan vaksin, paling tidak bisa menangkal dengan kekebalan tubuh,” ujarnya

    Ditambahkan Danramil meskipun sudah mendapatkan vaksin, bukan berarti bisa melanggar protokol kesehatan (prokes), karena menurutnya dengan menjalankan prokes maka akan dapat melindungi diri sendiri, keluarga dan masyarakat lainya.

    “Prokes harus tetap kita patuhi dan jalankan, untuk melindungi diri kita sendiri, keluarga yang kita sayangi serta masyarakat luas”, pungkasnya. (Wisnu)