Kategori: Tanggamus

  • Sekawanan Gajah Amuk Pemukiman Warga di Tanggamus, Sawah dan Kebun Siap Panen Rusak

    Sekawanan Gajah Amuk Pemukiman Warga di Tanggamus, Sawah dan Kebun Siap Panen Rusak

    Tanggamus (SL) – Konflik antara manusia dengan gajah kembali terjadi di Kabupaten Tanggamus. Kawanan gajah berjumlah 14 ekor merusak kebun, sawah dan rumah warga di Talang Pulut, Talang Arifin, Talang Sebaris, Dusun Ilahan, di Pekon Sinar Bangun, Kecamatan Bandar Negeri Semoung, Kabupaten Tanggamus.

    Pasalnya kawanan gajah liar kelompok Bunga itu pada Selasa, 26 Oktober 2021 sore sekitar pukul 16.30 WIB mulai merangangsek ke kebun dan sawah warga siap panen, serta merobohkan tanaman seperti kopi, kakao, pisang, kelapa, pepaya dan tanaman hortikultura lainnya. Bahkan menghancurkan gubuk-gubuk warga, dan mencuri perbekalan pangan warga.

    Para ibu dan anak-anak ketakutan dan mengungsi ke tempat yang aman. Sementara para bapak-bapak dan pemuda berupaya mengusir kawanan gajah liar dengan cara halus.

    “mbah bali mbah bali, damai” atau “mbah mulang ( kek pulang kek)” suara warga bersahut-sahutan mencoba mengusir kawanan gajah liar tersebut.

    Tetapi upaya itu tidak membuat kawanan gajah liar bergeming. akhirnya warga mengusir dengan petasan. Gajah-gajah liar yang dipimpin seekor betina dominan (betina) ini terus merangsek menunju kebun, sawah dan gubuk warga.

    Imroni, Kepala Dusun Ilahan, Pekon Sinar Bangun, Kecamatan Bandar Negeri Semoung, Kabupaten Tanggamus menggambarkan upaya warga menghalau gajah liar Kelompok Bunga ini bak perang griliya.

    “Suasananya mirip perang, warga membakar mercon/ petasan kearah kawanan gajah, dan terdengar letupan mercon mirip rentetan bunyi senjata, sudah itu warga lari menjauh, sembunyi. Kemudian nyerang lagi ngebunyiin mercon, begitu seterusnya,” kata Imroni.

    “Tanaman warga seperi kopi, cokelat pisang, kates, kelapa, padi dan sebagainya yang dilewati kawanan gajah ini, habis dilibasnya. Termasuk beberapa gubuk dirusak dan perbekalan pangan warga,” pungkas Imroni.

    Sementara Kepala Pekon Sinar Bangun, Alimuddin mengaku belum bisa menghitung berapa kerugian materi akibat “teror” kawanan gajah liar Kelompok Bunga ini.

    “Alhamdulillah tidak ada jatuh korban. Tapi yang pasti, kerugian materi akibat kebun, sawah, gubuk dan perbekalan, banyak,” terang Alimuddin.

    Saat ini sebanyak 40 keluarga dilanda ketakutan, dan frustasi menghadapi teror kawanan gajah liar ini, pihak pekon saat ini hanya bisa menghimbau warga untuk selalu siaga, mengadakan ronda, menyalakan perapian di sekitar gubuk, dan untuk sementara tidak beraktivitas di kebun dan sawah.

    “Saat ini warga butuh bantuan terutama kebutuhan pokok dan bahan untuk memperbaiki gubuk yang rusak, dan menanam ulang tanaman yang rusak, kawanan gajah liar itu masih berkeliaran di dusun-dusun yang berbatasan dengan kawasan hutan register 39, dekat bendungan,” pungkasnya.

    Kepala Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BBTNBBS), Ismanto membenarkan adanya kawanan gajah liar yang masuk dan merusak tanaman warga.

    “Saat ini kelompok gajah berada di blok 3 register 39 Kotaagung Utara, di areal Hkm Hutan Lestari. Kelompok Bunga ini yang biasa masuk ke Kecamatan Semaka (Tanggamus) dan Suoh (Lampung Barat,” kata Ismanto.

    Menurut Ismanto, di kawasan hutan TNBBS ada beberapa kelompok gajah liar, seperti Kelompok Talang Bamban yang wilayahnya Semaka dan Pesisir Barat, Kelompok Bunga yang wilayah jelajahnya Semaka dan Lampung Barat, dan kelompok lainnya.

    Waktu di Suoh, kelompok gajah 12 ekor ketemu kelompok gajah 5 ekor. Jadi sempat 17 ekor lalu misah lagi jadi dua kelompok, jadi 14 ekor dan 3 ekor. Jadi yang saat ini di Sinar Bangun itu Kelompok Bunga berjumlah 14 ekor, gabungan kelompok 12 dan kelompok lima,” terangnya.

    Dikatakannya, Satgas Penanganan konflik dibantu warga masih di lokasi keberadaan gajah liar itu, dan tengah berupaya melakukan penggiringan ke kawasan hutan TNBBS. “Petugas dan warga masih terus memantau dan menggiring kawanan gajah liar ini ke hutan,” tutupnya.

    Masih kata Ismanto, kawanan gajah liar ini memiliki home range atau daerah jelajah masing-masing, dan rute yang mereka lalui tetap. Tetapi hewan memiliki gading ini tidak mengetahui jika terjadi perubahan fungsi hutan home range nya menjadi kebun, sawah dan pemukiman. (Wisnu)

  • Modus Praktik Wudhu, Oknum Guru Ngaji di Tanggamus Cabuli 7 Muridnya

    Modus Praktik Wudhu, Oknum Guru Ngaji di Tanggamus Cabuli 7 Muridnya

    Tanggamus (SL) – Untuk kesekian kalinya aksi pencabulan terhadap anak dibawah umur kembali terjadi di Kabupaten Tanggamus. Kali ini peristiwa terjadi di wilayah Kecamatan Kotaagung, pelakunya adalah oknum guru ngaji berinisial R.

    Ketua RT di Kecamatan Kotaagung Anwar Munir mengungkapkan, pelaku adalah R, yang kesehariannya mengajar ngaji dan ngojek.

    “Korbannya adalah anak-anak perempuan yang merupakan muridnya, sementara ini ada tujuh anak yang mengaku menjadi korban pencabulan,” terangnya.

    Dikatakan Anwar modus yang gunakan oleh R adalah praktik wudhu, saat praktik wudhu itulah R melakukan aksinya dengan menggerayangi kemaluan korban. Yang sebelum wudhu korban diminta lepas celana.

    “Ada enam anak yang dicabuli saat praktik wudhu pada Rabu 20 Oktober 2021, lalu satu anak saat setoran hafalan pada Minggu 24 Oktober digerayangi tapi tidak sampai lepas baju, iming-imingnya kalau hafal dan mau dipegang-pegang maka akan diberi hadiah berupa Al-Quran kecil”, kata Anwar.

    Salah satu korban yang diiming-imingi hadiah Al Quran kecil berontak dan langsung mengadu kepada orang tuanya.

    Setelah kejadian tersebut keenam anak lainnya menceritakan kejadian serupa. Kemudian para orang tua yang anaknya menjadi korban berembuk untuk mengambil langkah hukum.

    Dijelaskan Anwar, setelah para orang tua mengadu, dirinya langsung melapor kepada kepala lingkungan, disusunlah rencana, agar pelaku R dipanggil kerumah kepala lingkungan pada Minggu, 24 Oktober 2021.

    ”Saat pelaku sudah di rumah kepala lingkungan, anggota Bhabinsa datang, kemudian pelaku dibawa ke Polsek Kotaagung,” jelas Anwar

    Anwar mewakili para orang tua yang anaknya menjadi korban berharap agar pelaku diberi hukuman sesuai dengan perbuatannya.

    “Kami tidak menyangka sebab R ini dikenal religius setiap malam Jumat rutin pengajian, dan juga salah satu marbot di masjid yang ada di Kecamatan Kotaagung, selain itu juga pelaku ini sudah memiliki istri dan anak, maka dari itu orang tua korban meminta agar dihukum sesuai dengan peraturan yang berlaku”, pungkasnya.

    Kapolres Tanggamus AKBP Satya Widhy Widharyadi membenarkan penangkapan oknum guru ngaji tersebut, namun untuk kronologi lengkap, kapolres meminta wartawan untuk bersabar sebab akan ada rilis resmi dari Polres Tanggamus.

    “Iya, betul, namun untuk kronologis lengkapnya, nanti ya, saat ini sedang disiapkan bahan untuk rilisnya oleh humas berkoordinasi dengan Satreskrim,” ujar Satya Widhy melalui sambungan telepon. (Wisnu)

  • Antusiasme Warga Kecamatan Semaka Semakin Meningkat Lakukan Vaksinasi Covid-19

    Antusiasme Warga Kecamatan Semaka Semakin Meningkat Lakukan Vaksinasi Covid-19

    Tanggamus (SL) – Antusiasme masyarakat Pekon Padawaras dan Srikaton, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus yang ingin divaksin covid-19 semakin meningkat, seiring kegiatan vaksinasi yang gencar dilaksanakan pemerintah daerah. Hal ini sebagai upaya percepatan kekebalan kelompok (herd immunity).

    Seperti pelaksanaaan vaksinasi di Balai pekon Padawaras, yang diikuti oleh ratusan warga. Kegiatan yang menggunakan vaksin AstraZeneca itu yang di dapat Polri-TNI.

    “Warga sini alhamdulillah antusias. Sudah hampir 80% warga yang tervaksin dari target 1000. Bahkan, tadi sekitar ada 250-an lebih (yang mendaftar vaksin). Jadi hari ini kita gabungkan dengan warga pekon Srikaton,” kata Teriatmaja Kepala Pekon Padawaras, Senin, 25 Oktober 2021.

    Ia berharap untuk vaksin kali ini dapat mencapai target yang diusulkan. “Sisanya kita bekerja sama dengan Pekon Srikaton, karena antusiasme warga kami sangat besar mereka yang ada di luar pekon (merantau) sudah banyak yang di vaksin”, tambahnya.

    Pada kesempatan yang sama Wardoyo Kepala Pekon Srikaton sangat mendukung kegiatan vaksinasi.

    “Warga kami menyambut baik dan sangat antusias mengikuti vaksin karena menurut mereka ini sangat bermanfaat”, jelasnya.

    Target untuk pekon Srikaton dikatan Wardoyo seluruh warganya wajib divaksin.

    “Sementara warga kami yang tervaksin baru mencapai 250 dan pada hari ini yang terdaftar 125 orang dari target kami 1000 vaksin”, tutupnya.

    Sementara warga yang telah di vaksin sangat berterima kasih kepada pemerintah pekon yang sudah dapat melaksanakan vaksin di balai pekon.

    “Terimakasih kepada pemerintah pekon yang sudah mengadakan vaksinasi di balai Pekon, kita tidak perlu jauh-jauh ke puskesmas lagi karena dekat kami sangat antusias dan tidak ragu lagi”, uar Ronasir. (Wisnu)

  • Oknum Kepala Pekon PHP Anak SMA di Room Karaoke, Udah Grepe-Grepe Ditinggalin

    Oknum Kepala Pekon PHP Anak SMA di Room Karaoke, Udah Grepe-Grepe Ditinggalin

    Tanggamus (SL)-Oknum Kepala Pekon (Kakon) Pariaman, yang juga selaku Sekretaris Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kecamatan Gunung Alif, Kabupaten Tanggamus diduga memperdaya ABG dibawah umur, diroom Karaoke, di Pringsewu. Sudah dibugilin dan gerepe grepe, janji dikasi Rp300 ribu, tapi ditinggal begitu saja.

    Informasi dilokasi kejadian menyebutkan, oknum kepala pekon bersama aparaturnya nge-room disalah satu karoke di wilayah Pringsewu dan menjanjikan akan uang Rp300 ribu, kepada salah satu ABG berinisial T yang juga pelajar SMA, tapi zong.

    Menurut T, awalnya dia bersama dua temannya sedang karaokean. Pada saat itu aparatur dan kakon tersebut bergabung dengan T bersama dua orang temannya. Sebelumnya mereka sempat berkenalan di depan Karaoke. “Awalnya kami berkenalan dengan mereka diparkiran dan saat itu temannya Kepala Desa itu minta nomor hp saya, ya saya kasih. Terus saya dengan temen-temen lagi karoke, temennya lurah nge-wa (WhatsApp) minta gabung,” katanya.

    Pertama temennya Kepala pekon yang masuk, kemudian disusul dengan lurahnya. “Pas lurah masuk temennya ngomong ke saya, ini lurah, dia banyak uang tenang aja,” ujar T.

    Bersamaan dengan itu, T ditinggal teman-teman keluar. Tinggal diroom hanya dirinya dan kakon tersebut. “Setelah itu temen-teman saya dan temannya pak lurah keluar, tinggal berdua saya dengan pak lurah didalam ruangan karoke. Pada saat kami berdua pak lurah membuka baju saya, tapi saya tidak mau,” kata T.

    Kemudian, lanjut T, oknum Kepala Pekon itu meminta T membuka bajunya. “Pak lurah ngomong ya uda buka aja baju kamu nanti saya kasih uang tiga ratus ribu. Tetapi setelah karoke selesai hingga pulang saya tidak dikasih uang sepeserpun sama pak lurah,” ungkap T, dilangsir gerbang1news.com.

    Selain itu, W teman T mengatakan, untuk minuman hingga sewa room bukan kakon dan aparatur tersebut yang bayar. “Ya, kerena kondisi pak lurah sudah mabok, ya makanya saya keluar dari room, memang benar waktu itu teman saya T dan pak lurah berdua didalam ruangan room, ya sekitar setengah jam lah mereka berdua di dalam ruangan,” kata W.

    Setelah itu pak lurah turun (red-keluar) dari room terus disusul temannya T, “Saat itu teman saya turun dari room dengan keadaan bajunya terbuka, terus teman saya langsung menghampiri saya dan ngomong, mba-mba saya sudah ditelanjangi tapi saya gak dikasih duit sama pak lurah. Enak bener pak lurah itu, uda temen saya gak dikasih uang, terus minum gratis, sewa room bukan dia (red-kakon) yang bayar, pokoknya semua serba gratis- tis,” ujar W kesal.

    W mengatakan, setelah selesai karoke dirinya pulang, pada saat itu teman dari kakon tersebut menjemput dirinya untuk jalan-jalan dan berbelanja hingga akan memberikan uang kepada dirinya. “Selesai karoke saya langsung pulang ke rumah, tiba-tiba temannya pak lurah itu nelpon mau jemput saya untuk jalan-jalan belanja dan akan ngasih uang ke saya,” kata W.

    Tapi W ngomong jika ada pak lurah (red- kakon) W tidak mau. “Saya bilang kalo ada pak lurah saya gak mau. Karena temannya pak lurah sendirian saya pun mau. Setelah saya didalam mobil teman pak lurah ngomong saya ngambil uang dulu ya, pada saat itu perasaan saya gak enak soalnya kok jauh bener ngambil duitnya,” kata W.

    Sampai di Pekon kejayaan mobil berhenti, dan temen pak lurah nelpon bicara bahasa daerah. “Dia nelpon ngomong bahasa daerah. Ini ceweknya uda sama saya tapi dia pake baju tidur, dari situ saya ketakutan, pada saat temen pak lurah keluar mobil. Diam-diam saya keluar juga dari mobil dan akhirnya saya ditolong ibu-ibu dan sembunyi dirumah ibu tersebut hingga paman angkat saya datang menjemput,” kata W.

    Paman angkat W, Hen datang karena ditelpon W, dan minta dijemput di pekon Kejayaan, Kecamatan Talang Padang. “Waktu itu saya ditelpon sama W tapi yang ngomong orang lain, ini keponakan kamu ada dirumah saya, di Kejayaan tolong jemput dia sekarang juga. Saya jawab ya sudah, saya langsung berangkat,” kata Hen.

    Sampai di sana, W langsung masuk ke mobil, “Pada saat mau pulang saya ditahan sama mereka (red-rekan kakon) jangan dulu pulang, saya disuruh nunggu pak lurah. Setelah pak lurah Pariaman datang saya sempat berdebat. Dan saat itu juga pak lurah marah-marah sama W, ngomong sama W, ya sudah selesai ya, gak ada urusan lagi ya, sambil memukul kaca pintu mobil saya berulang-ulang,” kata Hen.

    Hen mengaku diam saja, karena tidak tahu masalahnya. “Ya saya diam karena saya gak tau apa permasalahan, kok pak lurah marah-marah ke W, ya saat itu saya liat mata pak lurah merah, seperti lagi mabuk, hingga akhirnya saya pulang sama W,” ungkap Hen.

    Ibu Li warga pekon Kejayaan yang menolong W mengatakan, dirinya benar telah menolong W hingga membantu menelpon Hen paman angkat dari W. “Saat itu saya mau ke warung tiba-tiba ada perempuan pegang tangan saya. Terus perempuan itu ngomong, buk tolong saya,” katanya.

    “Kerena perempuan itu gemetaran, mukanya ketakutan, ya saya tolong dia, laki-laki aja pasti kasian lihat perempuan itu, apalagi saya sesama perempuan, ya saya tolong dia. Kalau masalah ribut-ribut setelah paman perempuan itu datang ya saya gak tau, memang dari dalam rumah kedengaran ribut-ribut didepan tapi saya gak tau apa permasalahannya,” tutur ibu Li.

    Ditempat yang sama, HY warga Pekon Kejayaan mengatakan, pada saat itu ada pria yang membawa mobil putih berhenti dan bertanya kepada dirinya, pak lihat perempuan istri lewat disini tidak, dirinya pun menjawab tidak melihat. “Ya benar waktu itu ada ribut-ribut dipinggir jalan, saya hampiri dan saya tanya ada apa dijawab oleh salah satu dari mereka, gak ada apa-apa cuma masalah biasa,” kata HY.

    “Tapi saya lihat di dalam mobil ada laki-laki dan disebelahnya ada cewek, terus diluar mobil saya lihat ada kakon kejayaan, saat itu saya lihat mata kakon kejayaan itu merah sepertinya sedang mabuk, setelah itu saya langsung pulang, ya saya pikir paling-paling masalah cewek,” ujar HY warga kejayaan.

    Sementara Kepala Pekon Pariaman, Kecamatan Gunung Alif saat dikonfirmasi via telepon mengatakan, dirinya membantah semuat yang disampaikan T, W, dan hen. “Ya enggak lah lur, ngapain, enggak-gak ada lah, Insyallah lur sampean percaya lah sama saya, saya gak gak enggak mau aneh-aneh, saya kesana karaoke sama kaur pemerintahan saya, sama staf, saya hanya mesen kopi dua gelas terus aqua satu udah,” ujar kakon Pariaman.

    Kakon membenarkan bahwa rekannya menjemput dan membawa W hingga ke Pekon Kejayaan. Dan dirinya pun tidak merasa jika ia marah-marah hingga memukul-mukul kaca pintu mobil milik Hen pada saat W dijemput pulang. “Enggak lah lur ngapain saya mukul-mukul, saya cuma nanya aja, enggak-gak pernah saya mukul-mukul. Enggak ada saya bicara kasar-kasar,” kata kakon.(gerbang1news.com/Red)

  • Dua Oknum ASN Tanggamus Ditetapkan Tersangka Kasus Narkoba

    Dua Oknum ASN Tanggamus Ditetapkan Tersangka Kasus Narkoba

    Tanggamus (SL) – Pasca pengamanan empat orang terduga penyalahguna narkoba jenis sabu di salah satu rumah perumahan Abdi Negara, Pekon Kampung Baru, Kecamatan Kota Agung Timur. Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Tanggamus menetapkan keempatnya sebagai tersangka dan dikategorikan sebagai pemakai.

    Diketahui ASN Pemkab Tanggamus tersebut Cecep (45) warga Kecamatan Gisting, Jonson (43) warga Bandar Lampung, Agus cahyono (43), eorangnya warga sipil Joni (31) warga Kota Agung Timur.

    Menanggapi adanya ASN Tanggamus dengan dugaan penguna narkoba, Sekda Tanggamus Hamid Heriansyah Lubis menyatakan bahwa Tanggamus dibawah kepemimpinan Bupati Bunda Dewi Handajani akan tegas menindak ASN tersebut sesuai dengan prosedur dan Undang-Indang yang berlaku tidak pandang bulu,” tegasnya.

    “Saat ini komunikasi intens kita dengan pihak Polres, begitu pihak Polres mengeluarkan dasar kemudian konfirmasi, maka kita akan segera tindaklanjuti. Intinya kebijakan tegas akan diambil tetapi harus dilandasi Peraturan Perundang-undangan”, imbuhnya.

    Memerangi narkoba merupakan program atau kampanye Pemerintah Kabupaten Tanggamus.
    “Kita ikuti mekanisme dan akan transparan, biarkanlah aparat yang berwenang bekerja, apabila sudah ada kepastian hukum dan prosedur yang akan dilaksanakan, kita akan segera tindaklanjuti sesuai dengan aturan, dimulai dari sanksi ringan sampai dengan pencopotan,” pungkas Sekda. (Wisnu)

  • Pemerintah Pekon Belu Kembali Salurkan BLT Dana Desa ke Puluhan KPM

    Pemerintah Pekon Belu Kembali Salurkan BLT Dana Desa ke Puluhan KPM

    Tanggamus (SL) – Pemerintah Pekon Belu, Kecamatan Kota Agung Barat, Kabupaten Tanggsmus kembali menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa. Kali ini tahap ke-9 dan 10, periode September dan Oktober 2021 sebesar Rp600.000.

    Bantuan tersebut diberikan kepada 73 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang ada di pekon tersebut. Pembagian BLT dilakukan di aula Kantor pekon Belu, Selasa, 12 Oktober 2021.

    Hadir dalam acara tersebut sekcam Kota Agung Barat, Babinsa, Kepala Pekon Belu beserta aparatnya, BHP dan 73 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Pekon Belu.

    “Karena kebetulan pada saat ini irigasi persawahan sedang di renovasi saya harap bantuan ini dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, karena kita belum dapat menggarap sawah,” pesan singkat Zailani (sekcam kecamatan Kota Agung Barat).

    Jonlie kepala Pekon Belu mengatakan, bantuan tahap ke-9 dan 10 tersebut diberikan kepada 73 keluarga yang memang layak menerima bantuan.

    “KPM tersebut benar-benar layak mendapatkan bantuan dan merupakan hasil musyawarah dari tingkat dusun sampai pekon. Masing-masing penerima mendapatkan uang tunai sebesar 600 ribu rupiah,” katanya.

    Tambahnya, warga yang menerima bantuan langsung tunai dari dana desa tersebut merupakan warga yang tidak terdaftar sebagai penerima bantuan, baik itu PKH, BPNT atau BST.

    Dalam kesempatan itu pihak desa menerapkan protokol kesehatan dengan sangat ketat, salah satunya menjaga jarak, memakai masker dan juga mencuci tangan sebelum masuk ruangan. Itu dilakukan guna mencegah penyebaran. (Wisnu)

  • Salahgunakan Narkoba, Dua Oknum ASN Pemkab Tanggamus Digerebek Polisi

    Salahgunakan Narkoba, Dua Oknum ASN Pemkab Tanggamus Digerebek Polisi

    Tanggamus (SL) – Dua (2) oknum ASN di lingkungan Pemkab Tanggamus diamankan Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Tanggamus, karena penyalahgunaan narkoba.

    Informasi yang santer terdengar keduanya merupakan anggota Polisi Pamong Praja (Pol PP), berstatus Kepala Bidang (kabid) Kasi bagian Pol PP Tanggamus, Senin, 11 Oktober 2021.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, ada empat orang yang digerebek petugas. Dua di antaranya merupakan oknum ASN. Penggerebekan berlokasi di Perum Griya Abdi Negara Lokasinya tidak jauh dari komplek perkantoran Pemkab Tanggamus. sekitar pukul 14.00 WIB.

    “Satu ASN Pol PP Tanggamus, berinisial Ce. Dia diketahui menjabat sebagai kepala bidang (kabid). Lalu satu lagi inisial Jo, menjabat sebagai kepala seksi (kasi). Sementara yang dua orang lagi, kami belum tahu identitasnya,” ujar salah seorang narasumber.

    Kasatres Narkoba Polres Tanggamus, Iptu Deddy Wahyudi saat dikonfirmasi oleh wartawan di depan ruang satresnarkoba setempat, Senin, 11 Oktober 2021, membenarkan adanya operasi penangkapan di Perum Griya Abdi Negara.

    “Untuk kegiatan tadi siang, betul kami mengamankan empat orang. Dua di antaranya merupakan ASN di Pemkab Tanggamus,” ujar Deddy Wahyudi.

    Kemudian saat disinggung mengenai inisial dari empat orang yang diamankan dan peran masing-masing, pihak kepolisian belum dapat memberikan keterangan resmi karena masih dalam penyelidikan.

    Sementara Kasatpol PP Tanggamus, M.Suratman, saat dikonfirmasi mengenai kabar adanya penangkapan oleh Satresnarkoba terhadap kedua anak buahnya mengaku belum mendapat kabar tersebut.

    “Kalau soal itu saya belum terima laporan resmi dari kepolisian, baru dapat informasi saja, tapi info tersebut juga belum pasti kebenarannya, jadi sekarang saya belum bisa statment”, kata Suratman. (Wisnu)

  • Ngantuk, Sopir Mobil Muatan Cat Tabrak Trotoar Jalan

    Ngantuk, Sopir Mobil Muatan Cat Tabrak Trotoar Jalan

    Tanggamus (SL) – Sebuah mobil pick up L300 nomor polisi (nopol) BE 8197 IX dari arah Bandar Lampung yang hendak menuju Semaka Kabupaten Tanggamus, bermuatan Cat menabrak trotoar di Jalan Raya Ir H. Juanda Pekon Terbaya Kecamatan Kotaagung, Jum’at, 8 Oktober 2021.

    Menurut keterangan saksi mata, insiden tersebut diduga karena supir dalam keadaan mengantuk.

    “Kalau yang kita lihat, mobil itu melaju seperti kehilangan kendali sampai menabrak trotoar, dan kelihatannya supir sedang dalam keadaan mengantuk,” tutur Andre.

    Warga yang melihat kejadian itu langsung membantu mengevakuasi supir dan kendaraannya ke pinggir jalan serta mengatur lalu lintas guna menghindari kemacetan jalan lintas. Dikesempatan itu juga, warga mencoba menghubungi polisi lalulintas untuk melaporkan kejadian tersebut.

    Dalam kecelakan tunggal tersebut tidak ada korban jiwa, hanya saja kerusakan trotoar yang ditabrak dan cat yang dibawa tumpah berserakan akibat mobil terguling dan sempat membuat macet kendaraan yang melintas.

    Sopir l300 Ardianto (21), merupakan warga Sukajaya, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus menceritakan, dirinya merasa ngantuk dan kehilangan kesadaran, sehingga hilang kendali dan menabrak trotoar.

    “Atas kejadian ini saya memohon maaf kepada masyarakat dan pengguna jalan, karena sudah membuat macet. Saya ucapkan terima kasih kepada Satlantas Polres Tanggamus dan masyarakat yang sudah membantu saya,” ungkapnya. (Wisnu)

  • Puluhan Warga Pekon Padawaras Terima Sertifikat Pendaftaran Tanah

    Puluhan Warga Pekon Padawaras Terima Sertifikat Pendaftaran Tanah

    Tanggamus (SL) – Sebanyak 85 masyarakat Pekon Padawaras, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus menerima sertifikat Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) dari Badan Pertanahan Nasional kabupaten Tanggamus, di balai Pekon Padawaras, Senin, 4 Oktober 2021.

    Hadir dalam acara tersebut kepala pekon beserta perangkatnya, Camat Semaka, BHP, perwakilan BPN/ART Tanggamus, Babinsa dan warga penerima.

    Pemerintah pekon dan pokmas Pekon Padawaras berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan maksimal pada kepungurusan sertifikat tanah. Hal ini merujuk pada amanat Presiden Republik Indonesia yang menginstruksikan, Badan Petnahan Nasional (BPN) harus bisa memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam mengurus sertifikat tanah dengan target yakni hingga tahun 2025, semuanya sudah terselesaikan .

    Pada pelaksanaannya, selama kegiatan penyisiran tidak semua tanah bisa disertifikatkan karena masih bermasalah, diantaranya tanah waris yang belum dibagikan, ukuran tanah yang dalam sengketa dengan tetangga, bahkan ada tanah yang bermasalah karena tanah sudah bersertifikat, akan tetapi sebagian dari bagian tanah tersebut disertifikatkan kembali.

    Buyung Syapra ketua pokmas menjelaskan  pada tahun 2019, ia mengajukan 105 karena adanya pandemi.

    “Alhamdulillah di tahun 2021 dapat di selesaikan dan dibagikan kepada masyarakat sebanyak 85 buku sertifikat dan yang tidak terbit dikarenakan beberapa faktor”, jelasnya.

    Sementara Teriatmaja Kepala Pekon Padawaras meminta kepada BPN/ART Tanggamus untuk dapat memberikan solusi bagi masyarakat yang belum menerima program PTSL.

    “Alhamdulillah hari ini kita sudah mendapatkan sertifikat setelah sekian lama kita tunggu-tunggu, tolong bagi bapak ibu yang sudah menerima jaga baik-baik, dan bagi yang belum menerima mohon sabar jangan kecewa, kepada BPN kami mohon petunjuk dan solusi bagi 20 warga kami yang belum mendapat sertifikat,” ungkapnya.

    Selamat Sugiyanto, S, SiT., M.si Ketua panitia ajudikasi PTSL Tanggamus 2021 mengatakan, dari hasil penyisiran tim BPN tidak semua tanah bisa disertifikatkan, karena masih bermasalah di antaranya, tanah waris yang belum dibagikan, ukuran tanah yang dalam sengketa dengan tetangga, bahkan ada tanah yang bermasalah karena tanah sudah bersertifikat, akan tetapi sebagian dari bagian tanah tersebut, disertifikatkan kembali.

    “Seperti disini juga ada yang belum selesai, tapi insyaallah kami akan membantu memecahkan masalahnya, dan bagi bapak ibu yang telah menerima tolong di jaga dengan baik-baik sertifikat ini jangan sampai di jual dan hilang karena jika buat lagi akan lebih mahal biayanya tidak seperti program PTSL”, kata Selamat.

    Masnah salah satu warga yang menerima sertifikat tanahnya mengaku gembira, karena setelah menunggu kurang lebih dua tahun, sertifikat atas namanya sudah jadi .

    “Lega dan puas rasanya, terimakasih kepada pemerintah pekon yang telah mempermudah pengurusan sertifikat ini ,” ujar Masnah. (Wisnu)

  • BHP Bersama Pekon Sripurnomo Gelar Musyawarah Desa Penyusunan RKP

    BHP Bersama Pekon Sripurnomo Gelar Musyawarah Desa Penyusunan RKP

    Tanggamus (SL) – Badan Hippun Pemekonan (BHP) bersama Pemerintah Pekon Sripurnomo, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggsmus menggelar Musyawarah Desa Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Pekon (RKP Pekon) TA 2022, Senin, 04 Oktober 2021.

    Kegiatan yang digelar di Balai Pekon Sripurnomo tersebut dihadiri BHP, Kepala Pekon beserta jajarannya, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda, Ketua RT/RW dan pihak kesehata dan pendidikan. Selain itu turut hadir dalam kegiatan perwakilan kecamatan, Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Bertindak selaku narasumber sekertaris pekon dan pendamping pekon.

    Ilmudin Kepala Pekon Sripurnomo berharap semua rencana pembangunan yang di ajukan masyarakat dapat terealisasi.

    “Saya sebagai kepala pekon tinggal melihat pagu anggaran di tahun 2022, karena kita harus tetap menyalurkan BLT-DD ke depan, oleh karena itu adanya musdes ini kita harus pandai memilah prioritas pembangunan agar tidak mengecewakan keinginan masyarakat”, ungkapnya.

    Pendamping pekon menyampaikan skala prioritas pembangunan di tahun 2022 mengacu pada permendes no7 tahun 2021. Desa tanpa kemiskinan dan kelaparan, desa ekonomi tumbuh merata, desa peduli kesehatan, desa peduli lingkungan, desa peduli pendidikan, desa ramah perempuan, desa berjejaring dan desa tanggap budaya.

    Musyawarah dipimpin oleh Ketua BHP Samsul Bahri. Dalam sambutannya ia mengungkapkan dasar pelaksanaan musyawarah desa.

    “Kita menindaklanjuti hasil dari musyawarah dusun beberapa waktu yang lalu dalam kesempatan ini kita akan mengadakan perangkingan usulan di setiap dusun, adapun kebijakan tersebut kami kembalikan kepada kepala pekon,” ujarnya.

    Setelah diskusi dan tanya jawab dengan peserta musyawarah dan disimpulkan skala prioritas Pembangunan tahun anggaran 2022, kepala pekon membentuk tim penyusunan RKP. (Wisnu)