Kategori: Tanggamus

  • Banjir Luapan Way Liwok di Wonosobo Jalinbar Macet Total hingga 5 Jam

    Banjir Luapan Way Liwok di Wonosobo Jalinbar Macet Total hingga 5 Jam

    Tanggamus (SL)-Banjir akibat luapan Sungai Way Liwok menggenangi Jalur Lintas Barat (Jalinbar) di Pekon (Desa,red) Bandarkejadian, Kecamatan Wonosobo, Tanggamus. Akibatnya selain menggenangi empat pekon setinggi 50 cm, terjadi kemacetan panjang dari Bandarkejadian hingga pekon Sinar Saudara, Selasa, 21 September 2021, malam.

    JALINBAR Macet total hingga 5 jam

    Hujan deras yang terjadi sejak pukul 19.00 WIB – 23.00 WIB, volume air Sungai Wayliwok meluap. Puluhan sepeda motor yang nekat menerobos genangan air mati mesin. Sebagian kendaraan roda empat memilih balik arah.

    Menurut warga, banjir yang menggenangi hingga empat pekon itu adalah banjir terbesar saat ini. Belum laporan korban jiwa. Ratusan rumah dipastikan tergenang banjir.

    “Hujan dari sore tadi, air meluap kejalan raya dan banyak rumah warga tergenang. Belum ada info korban jiwa bang, tapi mudah-mudahan tidak ada, sementara kerugian materi belum kami ketahui karena kami masih fokus menyelamatkan diri dan membantu para pengguna jalan,” Kata Sidi warga Pekon Bandar kejadian.

    Pantauan sinarlampung.co dilokasi banjir, terlihat CamatWonosobo Edi Fahrurrozi turun menijau lokasi. “Kami sudah menghubungi Bupati dan wakil serta BPBD dan pihak kepolisian serta Koramil untuk mengevakuasi warga yang terdapat,  serta menjaga kelancaran lalulintas dan keamanan pengguna jalan,” kata Camat. (Wisnu/Jun)

  • Mayat Pria Anonim Telungkup di Semak Perkebunan Pekon Sukamaju

    Mayat Pria Anonim Telungkup di Semak Perkebunan Pekon Sukamaju

    Tanggamus (SL)-Sosok mayat laki-laki tanpa identitas ditemukan warga dalam kondisi telungkup miring di jalan setapak bersemak belukar menuju perkebunan di Pekon Sukamaju, Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus, Senin, 20 Sepetember 2021 pagi.

    Penemuan mayat tersebut membuat geger warga setempat dan sempat viral di jejaring sosial setelah seorang warga disana mengunggahnya di salah satu group facebook dan video yang beredar di jejaring WhatsApp.

    Diperkirakan mayat pria tersebut berusia lebih dari 50 tahun, dengan ciri fisik berbadan kurus dengan rambut yang sudah mulai memutih, mengenakan kemeja kuning kecoklatan, bercelana jeans dan memakai sendal jepit warna hijau.

    Mayat laki-laki tersebut pertama kali ditemukan warga ketika melintas hendak mencuci pakaian di aliran air di dekat lokasi kejadian. Ia kaget ketika melihat sosok laki-laki yang sudah berbaring kaku tidak bergerak di semak-semak pinggir jalan setapak.

    Saat ditemukan, di dekat mayat laki-laki itu terdapat karung warna hijau yang tergulung serta sebatang tongkat. Diduga tongkat tersebut untuk menopang tubuhnya ketika berjalan.

    Sejumlah aparat kepolisian Polsek Pugung dan Inafis Polres Tanggamus bersama tenaga kesehatan dari Puskesmas kecamatan setempat sedang melaksanakan identifikasi.

    Kapolsek Pugung Ipda Ori Wiryadi mengatakan timnya sudah berada di tempat kejadian perkara (TKP) guna melakukan identifikasi korban. “Kami sudah berada di lokasi, akan melakukan identifikasi bersama Inafis dan pihak Puskesmas. Mudah-mudah segera teridentifikasi,” katanya singkat.

    Beberapa warga yang sempat melihat korban berjalan jalan di Pekon Sukamaju dan mengaku warga Talangpadang. (Wisnu/ rilis)

  • Lagi, Buaya di Way Semaka Serang Warga, Hendri Selamat dengan Betis Luka 52 Jahitan

    Lagi, Buaya di Way Semaka Serang Warga, Hendri Selamat dengan Betis Luka 52 Jahitan

    Tanggamus (SL) – Hendri (30), Warga Pekon Kanoman, Kecamatan Semaka, nyaris jadi korban mangsa buaya Sungai Semaka, Kabupaten Tanggamus, Jumat sore 17 September 2021. Hendri sempat bergulat untuk melepaskan gigitan buaya sepanjang tiga meter yang akhirnya merobek betisnya yang luka hingga 52 cm jahitan.

    Informasi di lokasi kejadian menyebutkan, saat itu Hendri, sedang memasang bubu (alat pencari ikan red), yang rutin dilakukan tiap hari, dan ternyata berjarak sekitar 50 meter dari sarang buaya.

    “Tiba tiba ada buaya menyambar kaki saya. Saya diseret, saya sempat berjuang melepaskan gigitan buaya,” kata Hendri.

    Hendri berhasil selamat, dan dibantu rekan rekannya untuk berobat ke puskesmas terdekat. Dan mendapat 52 jahitan di betis kanannya.

    Akhir bulan lalu, seekor buaya juga dikabarkan menyerang betis seorang wanita, yang sedang mencuci, di tepi sungai Way Rilau, Kecamatan Cukuhbalak, Kabupaten Tanggamus, Senin 23 Agustus 2021, pukul 08.30 WIB.
    Desi Asnita, wanita yang digigit buaya berhasil lolos setelah dengan sekuat tenaga melepaskan gigitan dan keluar dari sungai. Dia mengalami sobek betis sekitar 10 cm.

    Warga Pekon Way Rilau itu kemudian dibawa ke tenaga medis terdekat untuk diobati dan dijahit lukanya. Desi pergi ke sungai sebagaimana aktivitas warga setempat untuk mandi dan mencuci pakaian. Uspika Cukuhbalak langsung melihat korban dan lokasi buaya.

    Meski tidak ada korban jiwa, sudah banyak kasus korban warga digigit buaya di sejumlah lokasi di Tanggamus. Selasa 23 Maret 2021 Yatimah, warga Pekon Sidodadi, Kecamatan Semaka digigit buaya saat sedang mencuci di Way Semaka. Tangan kiri wanita 62 tahun ini diterkam dan digigit buaya jenis moncong panjang dengan perkiraan ukuran sekitar 1,5 meter.

    Buaya muara juga menyerang warga di Pantai Sawmil, Kecamatan Wonosobo. Korbannya adalah Irwan (25), nelayan asal Pekon Tanjungagung, Kecamatan Kotaagung Barat. Dia diserang buaya, saat mencari udang rebon bersama tiga orang rekannya, sekitar pukul 06.30 WIB, Jumat (27/11/2020). Meski berhasil lepas dari gigitan buaya, Irwan mengalami luka cukup parah di kakinya. Ia mendapat 11 jahitan.

    Tiga hari sebelumnya, Parwito (41), warga Pekon Karanganyar, Kecamatan Wonosobo digigit buaya saat berada di pinggir pantai Sawmil. Tiba-tiba buaya muncul dan mengigit kaki kanannya. Beruntung ia dapat menyelamatkan diri, dengan lima luka robek dan dilarikan ke UPTD Puskesmas Siringbetik.

    Tim BKSDA sudah pernah turun memasang perangkap untuk menangkap buaya yang berkeliaran di sungai Way Semaka maupun anak sungai di Pekon Banjarsari, Kecamatan Wonosobo. Sayang, upaya tersebut tak membuahkan hasil. Buaya juga kerap terlihat di sekitar pantai Muara Indah, Kecamatan Kotaagung, Oktober 2020 silam.

    Di Pematangsawa, Bakarudin (45), warga Pekon Kampung Baru, digigit buaya dan mendapatkan 37 jahitan. Ia mengalami luka serius di paha dan betis. Peristiwa itu terjadi di perairan pantai Saumil, Pekon Karanganyar, Kecamatan Wonosobo, Oktober 2020 lalu. Saat itu Bakarudin dan Husnudon (27), anaknya sedang mencari udang kecil untuk umpan memancing. (Jun/red)

  • MoU dengan BNI, Pemkab Tanggamus Sosialisasikan Pembiayaan KUR

    MoU dengan BNI, Pemkab Tanggamus Sosialisasikan Pembiayaan KUR

    Tanggamus (SL) – Pemkab Tanggamus adakan sosialisasi Kemitraan Pemerintah Kabupaten Tanggamus dan BNI 46 Pembiyaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Produk BNI lainnya, secara virtual meeting di ruang rapat utama Setdakab Tanggamus, Selasa, 14 September 2021.

    Hadir dalam kegiatan tersebut, Bupati Tanggamus Hj. Dewi Handajani, Sekretaris Daerah Hamid Heriansyah Lubis, para Asisten, para Kepala Perangkat Daerah, Camat, Lurah dan Kepala Pekon se Kabupaten Tanggamus .

    Adapun dari BNI, dihadiri Pimpinan PT. BNI (Persero) Wilayah 03 Sumbagsel, Juma Indra, Pimpinan Bank BNI Kantor Cabang Tanjungkarang, Herry Juhaeri, dan Pimpinan Cabang Pembantu BNI Talangpadang, Yohanes Lio.

    Dalam laporan Kepala Bagian Kerjasama Pemkab Tanggamus, Maryani, disampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman (MoU) antara Pemkab Tanggamus dengan BNI kantor Cabang Tanjungkarang, yang ditanda tangani minggu lalu di Bandar Lampung.

    Menurutnya, Sosialisasi Kerjasama yang dilakukan akan sangat menguntungkan Pemerintah Kabupaten Tanggamus. Karena melalui KUR akan meningkatkan akses pembiayaan kepada petani, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

    “Diharapkan dapat memberikan manfaat dan bantuan luar biasa bagi para petani. Walaupun sementara baru dapat dirasakan sebagian orang petani kopi, kami sangat berharap juga kiranya program KUR dari BNI 46 nantinya merambah ke koperasi, sebagai wadah para petani kakao, lada, cengkeh, padi, sampai dengan peternak dan nelayan,” katanya.

    Sementara Bupati Dewi Handajani dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan terimakasihnya kepada PT. BNI (Persero) Tbk, yang telah melaksanakan Sosialisasi Bisnis Kemitraan BNI Agen 46, KUR dan produk lainnya kepada Camat, Lurah dan Kepala Pekon di Kabupaten Tanggamus.

    “Dengan harapan agar BUMDes atau warga masyarakat dapat bergabung menjadi salah satu agen ataupun mendapatkan manfaat dari produk layanan yang di keluarkan oleh Bank BNI, sehingga BUMDes dan warga masyarakat mendapatkan pendapatan dan penghasilan yang lebih besar lagi,” harap Bupati.

    Bupati juga berharap BUMDes dapat dijadikan sebagai jaringan BNI untuk penyaluran berbagai program pemerintah, seperti KUR.

    “Oleh karena itu, pada kesempatan ini Saya minta agar pihak bank lebih menggencarkan program ini melalui sosialisasi ke masyarakat, baik di kecamatan hingga pelosok pekon. Dengan demikian, seluruh masyarakat dapat bertransaksi keuangan dengan memanfaatkan program tersebut, tanpa harus datang ke kantor cabang pembantu, tapi cukup di warung-warung dan toko milik rakyat, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan warga masyarakat Tanggamus,” harap Bupati.

    Selanjutnya Pimpinan PT. BNI (Persero) Wilayah 03 Sumbagsel, Juma Indra, mengatakan bahwa secara bertahap BNI akan mulai menjadi tulang punggung ekonomi nasional dan diharapkan menjadi gerakan nasional untuk dapat menjadikan UMKM secara nasional, khususnya di Kabupaten Tanggamus menjadi tulang punggung ekonomi kerakyatan.

    “BNI dipercaya untuk membantu BUMDes yang ada di Kabupaten Tanggamus, serta (memberikan) KUR Bank BNI melalui Kartu Petani Berjaya.”

    “Kami ucapkan banyak terima kasih atas kepercayaannya untuk memajukan para petani yang ada di Kabupaten Tanggamus, baik UMKM dan para petaninya,” tandasnya. (rls/wisnu)

  • Gunakan Siger 9, DPRD Singgung Perasaan 3 Penyimbang Adat di Tanggamus

    Gunakan Siger 9, DPRD Singgung Perasaan 3 Penyimbang Adat di Tanggamus

    Tanggamus (SL) – Kabupaten Tanggsmus berdomisili di tanah Saibatin dengan makna satu batin atau memiliki satu junjungan. Dan kantor pemerintah daerah Kabupaten Tanggamus berdampingan dengan penyimbang adat Buai Belunguh, Buai Turga dan Buai Nyata.

    Ciri khusus dari ketiga penyimbang adat adalah bentuk siger (sigekh) atau mahkota pengantin Suku Saibatin yang memiliki tujuh lekuk/pucuk (sigokh lekuk pitu). Tujuh pucuk ini melambangkan tujuh adoq.

    Hal tersebut berbanding terbalik dengan para anggota DPRD Tanggamus, yang notabene mereka adalah waki rakyat khususnya warga Tanggamus, seharusnya menjunjung tinggi adat istiadat dimana bumi di pijak langit dijunjung.

    Memang hal sepele sifatnya secara umum bagi warga yang tidak paham akan adat Lampung Saibatin, tetapi sebaliknya sangat menyinggung perasaan dan harkat martabat 3 penyimbang adat yang menjadi tempat pemerintah daerah Kabupaten Tanggamus berdiri.

    Pasalnya nomenklatur nama para wakil rakyat Kabupaten Tanggamus mengunakan siger 9 yang seharusnya siger yang ada di Tanggamus 7, mengetahui hal tersebut salah satu tokoh adat Buai Turga dengan gelar Raja Penata Bandakh raja Robinson angkat bicara.

    “Mereka itu wakil rakyat yang terhormat apakah mereka tidak menghormati dan menjujung tinggi adat istiaddat yang kita pakai selama ini, di Tanggamus itu makai adat Saibatin mengapa mereka diam dan ada kesan mengacuhkan hal tersebut. Bagi mereka itu hal sepele, tapi bagi kami hal tersebut sangat menodai harkat dan martabat kami, besok kami akan langsung menemui bupati, dan ketua DPRD Tanggamus,” terangnya.

    “Sekalian bila perlu kami akan turunkan ketiga penyimbang adat yang ada karena kami merasa di lecehkan karena adanya kesan pembiaran dari para anggota dewan dan para petinggi lainnya,” tambahnya.

    Dengan nada marah dan jengkel saat di jumpai awak media dirumahnya Raja Robinson berjanji akan segera menindaklanjuti hal ini.

    Senada dengan Raja Robinson, Pengawa Marga Buai Nyata Batin Pamuka Adat helmi sangat menyayangkan apa yang sudah dilakukan wakil rakyat yang terkesan menyepelekan hal tersebut.

    “Yang harus kita hormati di sini Tanggamus maksudnya, adat Saibatin terdiri dari 4 Paksi 9 kebandaran yang sangat di sayangkan mereka para anggota dewan ada yang lebih memahami adat Saibatin tetapi selama hampir satu tahun mengetahui hal ini kok diam ada apa dengan mereka, itu patut di pertanyakan”, jelas Helmi.

    “Kami sebagai marga Buai Nyata siap turun menghadap para petinggi Tanggamus untuk mempertanyakan hal ini dan akan mengajak Marga Buai Turga dan marga Buai Belunguh untuk saling mendukung demi menjujung harkat dan martabat adat istiadat Lampung Saibatin”, pungkasnya.

    Di lain kesempatan awak media mencari keterangan mengenai hal tersebut dengan menemui sekertaris dewan di ruangannya.  “Memang itu suatu kesalahan, tetapi kami juga tidak berbuat apa-apa karena sudah ada di anggaran tahun lalu, sementara kasubagnya kini sudah mutasi. Kami tidak bisa membuat tindakan begitu saja harus melalui proses,” ujar Herli Rahman. Senin, 13 September 2021. (Wisnu)

  • Pemantapan Program Kerja Asosiasi Jurnalis Online Lampung, Salah Satunya Dayagunakan SDM

    Pemantapan Program Kerja Asosiasi Jurnalis Online Lampung, Salah Satunya Dayagunakan SDM

    Tanggamus  (SL) – Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Jurnalis Online Lampung gelar rapat kerja pemantapan program kegiatan organisasi. Rapat kerja berlangsung di Sekretariat Dewan Pengurus Daerah (DPD) Kabupaten Tanggamus, Jl.Babinsa, Pekon Tanjung Anom, Kecamatan Kota Agung Timur, Senin, 13 September 2021.

    Dalam agenda itu dihadiri, Ketua Umum DPP Asosiasi Jurnalis Online Lampung, Romzy H.R.SP, Sekretaris Umum, Pazri Romi didampingi Wakil Ketua Umum I Bidang SDM, Keorganisasian dan Kejurnalistikan, Junaidi Ismail, Wakil Ketua Umum II Bidang Literasi Media, Usaha Bisnis Digitalisasi, Kerjasam dan Kemitraan, Damhir Idris, Bendahara Umum D.Sodiq Permono, di ikuti segenap kepengurusan Asosiasi Jurnalis Online Lampung DPD Kabupaten Tanggamus dan perwakilan pengurus DPD Kota Metro.

    Dikesempatan itu, pemaparan program kerja disampaikan oleh Waketum I dan Waketum II, sekaligus penegasan tugas fungsi setiap bidang-bidang keanggotaan tergabung.

    Dijelaskan juga oleh Ketum DPP, Romzy Hermansyah. R.SP, sekaligus menegasan bahwa, Asosiasi Jurnalis Online Lampung bukan organisasi yang hanya duduk berkumpul. Organisasi kejurnalistikan ini mempunyai progja yang cukup panjang dan penuh dengan komitmen menjalankannya.

    Pertama, mendayagunakan SDM kerjurnalistikan dalam menjalankan tugas dan profesi sesuai kaedah dan kode etik serta UU Pokok Pers. Keberadaan Asosiasi Jurnalis Online Lampung, mempunyai visi misi mewujudkan kemerdekaan pers, membantu serta menjalankan ketentuan program Dewan Pers dalan sertifikasi serta kompetensi jurnalis digital, dimulai dari lokal Provinsi Lampung.

    “Dapat kita buktikan dengan giat kinerja profesi jurnalis bagaimana sejatinya jurnalis tergabung dalam organisasi kita. Secara bertahap dilaksanakan semua progja organisasi sesuai ADART dan Peraturan Organisasi serta etik Asosiasi Jurnalis Online Lampung. Semua di tekankan pada peningkatan SDM internal kepengurusan dan keanggotaan. Jika semua terlaksana dengan baik, maka output nya juga akan baik,” tegasnya.

    Bicara soal digitalisasi media, Romzy mengatakan, semua lini menengenai hal digitalisasi ada di Asosiasi Jurnalis Online Lampung, selain dari peningkatan SDM jurnalis digital, juga ada giat progja penyajian informasi berbasis data base tingkat desa yang berisikan potensi SDA, giat dan data lain yang pastinya perlu di Up berkala dalam data base informasi desa melalui platform Asosiasi Jurnalis Online Lampung.

    “Ini semua masuk dalam keharusan dilaksanakan yang nantinya menghasilkan output database riil sebagaimana penyetaraan informasi data yang di laksanakan oleh pemerintah melalui program-programnya, termasuk juga dalam program pengentasan kemiskinan. Artinya, Asosiasi Jurnalis Online Lampung lengkap dengan SDM digitalisasi hingga lini masayarakat dan dunia bisnis usaha di sajikan dan di latih bersama dengan Dewan Profesi kita yakni Edukasi 4.0 Lampung bertaraf Nasional Go Internasional dibawah pimpinan Ketua Dewan Profesi Rajive Dewangga,” jelasnya.

    Semuanya, Romzy menambahkan, ada pada wadah profesi kita dalam Asosiasi Jurnalis Online Lampung dengan Pembina di Pusat yakni Pembina I, Hendrata Yudha, Bidang Kejurnalistikan dan Digitalisasi, Pembina II Maria Olivia, Bidang SDM, Usaha bisnis Digitalisasi.

    “Maka itu, kepada segenap kepengurusan dan anggota tergabung, harus pahami ADART, PO dan Kode Etik Asosiasi Jurnalis Online Lampung. Kepada segenap Kepengurusan DPD diminta untuk segera membentuk Pengurus Kerja (Pengja) tingkat Kecamatan guna terlaksananya program kerja nyata dalam organisasi kita. Kita mulai di Provinsi Lampung melakui tiap daerah yang ada,”pungkasnya. (Red)

  • Masyarakat Pulau di 12 Pekon Tanggamus Punya Kapal Ambulan

    Masyarakat Pulau di 12 Pekon Tanggamus Punya Kapal Ambulan

    Tanggamus (SL)-Masyarakat di 12 Pekon (desa,red), yakni 4 pekon di Kecamatan Cukuhbalak, dan 8 Pekon di Kecamatan Pematangsawa, yang tinggal pulau, mendapatkan bantuan Kapal Ambulan Pekon, yang dapat digunakan untuk pasilitas pelayanan kepada masyarakat. Denga harapan, Kapal Ambulan dapat menjadi sarana peningkatan kesehatan masyarakat yang di seberang lautan itu.

    Secara simbolis, Kapal Ambulan diserahkan Bupati Tanggamus Hj. Dewi Handajani, yang dipusatkan di Pekon Waynipah, Kecamatan Pematangsawa, Kamis 9 September 2021. Bupati juga menyerahkan 100 paket sembako bantuan dari BAZNAS Tanggamus.

    “Pengadaan Kapal Ambulance Pekon ini merupakan implementasi dari salah satu Program 55 Aksi Bupati, sebagai program Pemerintah Kabupaten Tanggamus. Untuk menyediakan fasilitas ambulance bagi masyarakat di setiap pekon,” kata Dewi Handajani.

    Menurut Bupati, mengapa Kapal Ambulan, dikarenakan tidak semua wilayah di Kabupaten Tanggamus dapat dilalui dengan kendaraan roda empat, dengan adanya wilayah yang berada di seberang lautan, yakni 4 pekon di Kecamatan Cukuhbalak, dan 8 Pekon di Kecamatan Pematangsawa.

    “Kita berharap dengan adanya ambulance pekon, akan mempercepat pelayanan masyarakat yang membutuhkan ambulance. Salah satunya untuk menekan angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi yang terjadi akibat keterlambatan pelayanan di Puskesmas atau Rumah Sakit. Terima kasih atas sinergi pemerintah pekon dalam pengadaan ambulance ini,” kata Bunda Dewi

    Bupati meminta Kapal Ambulan itu dapat dirawat dengan baik, dan tidak disalahgunakan untuk kepentingan lain. “Saya mohon ambulance ini dapat dirawat secara bersama-sama, untuk kepentingan masyarakat, khususnya untuk pelayanan kesehatan. Jangan sampai disalahgunakan, perlu saya ingatkan diluar dari pada kepentingan kesehatan. Saya yakin dan percaya, semoga ini akan memberikan manfaat yang banyak untuk masyarakat, dalam peningkatan layanan kesehatan masyarakat,” harap Bupati.

    Pada kesempatan itu Bupati didampingi Ketua DPRD Tanggamus Heri Agus Setiawan, Kapolres Tanggamus AKBP. Satya Widhy Widharyadi, Kadis Perikanan dan Kelautan Edy Narimo, Kalak BPBD Ediyan M Toha, Kabag Tapem Syarif Zulkarnaen, Camat Pematangsawa Asriyanto, serta Uspika Kecamatan Pematangsawa, menyerahkan secara simbolis 100 paket bantuan bagi para mustahiq. (Juniardi/red)

  • Jelang Musda II DPD AWPI, Praktisi dan Pengamat Organisasi Angkat Bicara

    Jelang Musda II DPD AWPI, Praktisi dan Pengamat Organisasi Angkat Bicara

    Tanggamus (SL) – Menjelang Musda ll DPD AWPI (Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia) Lampung, muncul beberapa nama kandidat calon ketua. Hingga saat ini, Senin, 13 September 2021 telah muncul 4 nama dari Kader dan Pengurus AWPI kabupaten/kota yang ada di Lampung. Para kandidat tersebut Yonaldi, Rifki, Verry dan Khotob yang mempunyai kelebihan dan kemampuan yang berbeda satu sama lainnya.

    Perkembangan dan kemajuan AWPI pasca kongres luar biasa, saat dinahkodai Hengki Ahmad Jazuli (HAJ) cukup signifikan dan bahkan AWPI mendapat sambutan dan ruang di kalangan jurnalis dan pewarta di Indonesia.

    Sebagai Ketua Umum DPP HAJ dapat menempatkan dan membawa AWPI kearah yang lebih maju dan berkembang, bahkan beliau berharap kader secara bersama-sama pengurus untuk mengembangkan dan membesarkan AWPI.

    Menurut Yazmi Dona SH, MM, MH, CLA. Musda ke II ini untuk mencari sosok pemimpin DPD Provinsi Lampung, tentu semakin banyak calon atau kandidat sebagai Ketua akan lebih baik.

    “Saya berharap di Musda nantinya akan muncul dan terpilih sebagai ketua, sosok yang dapat membawa AWPI kearah yang lebih maju, jaya dan berkembang pesat di 16 kabupaten kota di Lampung, serta dapat melindungi anggota dan pengurus dari intimidasi dan jeratan hukum sesuai dengan UU 40/99 dan Kode Etik wartawan,” ujar Yazmi.

    Dalam Pelaksanaan Musda ini peserta kontestan dan pemilik hak suara tetap harus mengukuti ketentuan atau tatib dari panitia pelaksana.

    “Semoga nanti di Musda AWPI panitia pelaksana dapat membuat teknis dalam pemilihan, sehingga perwakilan dari 16 kabupaten kota mendapatkan hak suara sebagai bentuk demokrasi dan setiap perwakilan nantinya mendapatkan hak memilih dan di pilih”, tutup Yazmi. (red)

  • Pria Paruh Baya di Tanggamus Lampiaskan Hasratnya ke Anak Balita

    Pria Paruh Baya di Tanggamus Lampiaskan Hasratnya ke Anak Balita

    Tanggamus (SL) – Diduga telah terjadi kasus pelecehan seksual terhadap anak kecil. Mirisnya, kejadian kali ini menimpa seorang balita berusia 2,5 tahun.

    Pelaku berinisial LW (50) dan merupakan pria beristri. Kesehariannya LW hanya memancing ikan di sungai. Pria ini tinggal di Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus.

    LW juga merupakan tetangga dari korban yang masih balita tersebut.

    Usai dicabuli pelaku, korban mengalami luka di area organ vitalnya. Korban telah dibawa ke rumah sakit untuk melakukan visum.

    Menurut keterangan budenya korban, terungkapnya peristiwa cabul ini pada Jum’at 11 September 2021 sekitar pukul 09.00 WIB, ketika korban dan ibunya (F) bermain ke rumah pelaku. Saat itu, korban bermain dengan teman sebayanya sementara ibunya mengobrol dengan istri pelaku.

    “Setelah beberapa saat main di belakang, ponakan saya tidak nampak lagi, ibunya langsung mencarinya, ternyata di dapati korban ada di dalam rumah pelaku, ibunya menghampiri korban dan mengendongnya keluar,” terangnya.

    Sesampainya di rumah korban minta pipis dan merintih kesakitan. Saat ditanya ibunya, korban langsung menceritakan perbuatan bejat LW.

    Anuku tadi di gosok sama kakek, terus wajahku diciumi juga dan di nenen juga ma kakek,” tambahnya menirukan ponakannya.

    Diduga pelaku melakukan pencabulan dengan memasukkan jarinya ke organ vital korban. Sehingga pecah selaput daranya. Mengetahui hal itu, keluarga pun membawa korban ke bidan desa untuk memastikan kondisi korban.

    “Ini adalah kekerasan seksual terhadap korban, sah untuk melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib, tetapi saran dari bidan agar dibawa ke RSUD melakukan visum lebih lanjut,” tutupnya seraya menirukan ucapan bidan desa.

    Di sisi lain, Kapolsek Wonosobo membenarkan jika ada pelaporan terkait kasus pencabulan yang dilakukan oleh salah satu warganya.

    “Benar ada laporan kasus pencabulan, dan kami sarankan untuk langsung lapor ke Polres, karena hanya di Polres yang bidang untuk perlindungan anak”, ujar Juniko Kapolsek Wonosobo via telepon.

    Sepulang dari Polres Tanggamus, saat ditemui sinarlampung.co ibu korban membenarkan apa yang diceritakan kakaknya.

    “Iya benar seperti yang telah diceritakan kakak saya, dan kejadian itu saya masih ngobrol dengan istri pelaku didepan rumahnya, melihat anak saya tidak kelihatan saya mencarinya ternyata anak saya dan pelaku masih rebahan, saya langsung ambil dan bawa pulang,” ujarnya.

    Milihat anaknya kesakitan dan cerita serta terlihat alat vitalnya merah ibu korban langsung menghampiri pelaku.

    “Kamu apakan anak saya kok badannya bau rokok semua dan alat vitalnya merah dan dijawab oleh pelaku kalau anak saya makan puntung rokok makanya badannya bau rokok semua,” tandanya sembari menirukan jawaban pelaku.

    Hingga saat ini pelaku masih berada di rumahnya seolah-olah tidak terjadi apa-apa, dan warga sempat jaga sampai tengah malam, memantau jika pelaku hendak melarikan diri.

    Santoso selaku Kepala Pekon menjelaskan terkait hal tersebut, ia menjamin tidak akan terjadi apa-apa dan pelaku tidak akan melarikan diri.

    “Saya dan keluarga sudah melaporkan kasus ini, menurut keterangan pihak polisi harus mengambil hasil visum dan akan didalami. Setelah itu besok atau lusa baru dilakukan penangkapan”, terangnya. (Wisnu)

  • Kebakaran Lapas Kelas IIA Kota Tangerang, Jajaran Lapas Kotaagung Ingatkan Bahaya Listrik

    Kebakaran Lapas Kelas IIA Kota Tangerang, Jajaran Lapas Kotaagung Ingatkan Bahaya Listrik

    Tanggamus (SL) – Berita duka kembali datang, kebakaran terjadi di Blok Hunian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas I Tanggerang Rabu dini hari kemarin. Meski petugas lapas telah berupaya maksimal untuk mengevakuasi Warga Binaannya, kebakaran tersebut tetap menelan korban 41 warga binaan meninggal dunia.

    Dikutip dari Tribunnews.com, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran pun mengatakan, hubungan pendek arus listrik atau korsleting listrik menjadi dugaan sementara penyebab terjadinya kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang.

    “Tadi saya sudah lihat di TKP, patut diduga karena hubungan pendek arus listrik,” ungkap Fadil dalam konferensi pers di TKP.

    Hal tersebut kemudian mendasari Jajaran Petugas Lapas Kelas IIB Kotaagung dibawah pengawasan Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas Kotaagung, M. Iqbal memberikan sosialiasi kepada warga binaan tentang bahaya kebakaran dan melakukan perapihan, perawatan dan penertiban jalur listrik di Blok Hunian WBP, Rabu, 8 September 2021.

    “Demi keamanan dan keselamatan bersama kami akan melakukan maintenance rutin terhadap jalur listrik di kamar, kami akan bertindak tegas kalau ditemukan penyambungan listrik secara ilegal”, tegas Iqbal dalam kesempatannya.

    Kegiatan ini juga merupakan instruksi langsung Menteri Hukum dan HAM RI, Yasonna H Laoly. Ia meminta jajarannya untuk mengecek instalasi di lapas-lapas untuk mencegah kebakaran karena arus pendek listrik.

    Sementara itu Kepala Lapas Kotaagung, Beni Nurrahman menegaskan, telah melakukan maintenace jalur dan kabel listrik di dalam Lapas Kotaagung untuk mengantisipasi dan meminimalisir terjadinya bencana kebakaran seperti yang terjadi di Lapas Tanggerang.

    “Ucapan belasungkawa juga saya haturkan atas musibah kebakaran tersebut, semoga keluarga korban diberikan ketabahan dan Lapas Tanggerang segera pulih kembali”, ujarnya. (Wisnu)