Kategori: Tanggamus

  • Polisi Beberkan Motif Pembunuhan Dede Saputra

    Polisi Beberkan Motif Pembunuhan Dede Saputra

    Tanggamus (SL) – Pembunuhan bos counter Dede Cell Gisting  yang mayatnya ditemukan terbungkus kantong plastik di Pekon Tiuh Memon, Kecamatan Pugung, Tanggamus pada 12 Juli 2021, terkuak. Pelaku yang merupakan teman kencan sesama jenis dengan korban pada hari Rabu (13/7/2021) berhasil diringkus Polisi bersama temannya.

    Dalam presscon nya di Mapolres Tanggamus Kasat Reskrim Polres tanggamus Iptu Ramon Zamora menuturkan, setelah adanya kejadian penemuan mayat, pihak kepolisian langsung melakukan penyelidikan. Pada 13 Juli 2021, Unit Reskrim berhasil menangkap seorang laki-laki yang diduga pelaku pembunuhan bernama Zahrial Aswad.

    “Setelah dilakukan pengembangan, polisi berhasil menangkap Bakas Maulana alias Alan, di Kecamatan Talang Padang Kabupaten Tanggamus”, Kata Ramon dalam keterangan tertulisnya yang diterima Sinarlampung.co, Kamis (15/7/2021).

    Iptu Ramon Zamora melanjutkan, barang bukti yang didapat yakni, motor milik korban merk honda scoopy warna abu-abu, motor milik tersangka yamaha mio warna biru, benda tumpul jenis batu, plastik ikan yang digunakan untuk membungkus korban dan pakaian yang digunakan tersangka saat melakukan.

    Sementara barang yang belum di temukan HP milik korban merk Oppo, pakaian korban, benda tajam yang digunakan oleh tersangka Bagas alias Akan.

    Kasat Reskrim menambahkan, pelaku, Bakas Maulana yang merupakan teman kencan (hubungan sesama jenis) dengan Zahri Aswad yang juga merupakan mantan pacar korban (Dede Saputra_red) berencana melakukan hubungan badan dengan korban dan dijanjikan menerima pembayaran Rp500ribu.

    Namun, setelah melakukan hubungan badan sesama jenis, hanya dibayar Rp300ribu dan kata Ramon, menurut pengakuan pelaku, sebelumnya hal tersebut sering dilakukan korban kepada pasangannya.

    “Pelaku kecewa, seketika terjadi adu argument. Tersangka Bakas melakukan penusukan beberapa kali di dada sebelah kiri korban dan Syahrial membantu dengan memukul kepala korban, lalu mengikat dan membuang tubuh korban”, beber Ramon.

    “Kemudian, setelah membuang korban, uang milik korban senilai Rp1juta diambil dan dibagi dua oleh pelaku”, tambah ucap Kasat Iptu Ramon Zamora SH.

    Dalam konferensi pers hanya dihadirkan satu orang tersangka yakni Bakas. Sementara Syahrial setelah di rapid tes anti gen hasilnya reaktif covid-19. (hardi)

  • Kepala Pekon Kampung Baru Tanggamus Meninggal Dunia

    Kepala Pekon Kampung Baru Tanggamus Meninggal Dunia

    Tanggamus (SL) – Kabar duka datang dari Pekon Kampung Baru Kecamatan Kota Agung Timur Kabupaten Tanggamus, pasalnya sang kepala pekon meninggal dunia, Kamis (15/7/2021).

    Telah meninggal dunia Sdr. Pungut Sarifuddin/Kepala Pekon Kampung Baru, Semoga Amal Ibadah beliau di terima Allah Subhanahuwata’ala.. Aamiin,” akun Facebook Pekon Kampung Baru.

    Sontak postingan tersebut dikomentari warganet yang menyampaikan turut berduka cita.

    “Innalillahi waina ilaihi rojiun smga Husnul khotimah dan diterima seluruh amal perbuatannya alfatihah dan yg ditinggal tetap tabah dan ikhlas menerima-Nya,” tulis Ridwan Lanang.

    Pantauan di rumah duka, banyak pelayat bertakziah di rumah kepala pekon yang dilantik Bupati Tanggamus pada Senin (08/03/2021) lalu.

    Berdasarkan keterangan warga setempat, Kepala Pekon Pungut Syarifudin meninggal dunia sekitar pukul 05.00 Wib di RSUD Batin Mangunang.

    “Meninggal karena awalnya sakit perut sekitar pukul 05.00 WIB, dibawa ke RSUD Batin Mangunang meninggal disana,” tandas Diki via telpon, Kamis (15/7/2021). (Hardi)

  • Keluarga Bos Dede Cell Gisting Apresiasi Polisi, Satu Pelaku Masih Kerabat Pensiunan Jenderal?

    Keluarga Bos Dede Cell Gisting Apresiasi Polisi, Satu Pelaku Masih Kerabat Pensiunan Jenderal?

    Bandar Lampung (SL)-Keluarga almarhum Dede Saputra, bos Dede Cell Gisting, Tanggamus, mengapresiasi kerja Sat Reskrim Polres Tanggamus yang telah berhasil menangkap pelaku pembunuhan sadis tersebut. Terkait motif cinta segitiga sejenis, kerabat korban mengaku tidak tahu soal itu. Karena dalam kehidupan hari hari korban dan para pelaku normal normal saja. Polisi masih memburu kemungkinan tersangka lainya.

    BACA: Pembunuh Bos Dede Cell Gisting Ditangkap, Ada Dugaan Hubungan Cinta Segitiga Sejenis

    Sepupu korban  Agus Muhni mengatakan keluarga besar memgucapkan terimakasih kepada kepolisian yang sudah mengungkap kasus itu. “Kami apresiasi kepolisi yang berhasil mengungkap kasus ini. Terimakasih sudah kerja keras menangkap pelaku. Kami juga tidak menyangka jika para pelaku justru teman dekat korban,” kata Agus via whatshapp.

    Menurut Agus selama ini keluarga hanya tahu jika kedua pelaku Syahrial Aswat dan Bakas Maulana alias Alan adalah mitra Dede dalam berbisnis. Keluarga sangat kaget dan tak menyangka kedua pelaku ternyata orang yanv pernah lama bekerja dan berbisnis hingga membangun Dede Cell bersama korban. “Kedua pelaku ini dulu kerja sama dengan korban. Setelah korban menikah dan mau punya anak, pelaku ini jarang dipanggil bekerja lagi,” kata Agus.

    Hubungan Dede dan Syahrial sambung Agus, berlangsung sebelum Dede membuka konter sendiri. Perihal ada hubungan khusus antara korban dan pelaku, Agus mengatakan keluarga tidak mengetahuinya. “Pihak keluarga ngak mengatuhi ada hubungan tertentu dengan tersangka. Pernah sekali kali ditanya kenapa tersangka ngak ikut kerja lagi. Dede menyebutkan tersangka sudah tidak baik kerjanya,” kata Agus.

    Dede dan Syahrual itu, kata Agus, sudah akrab dan menjalin kerjasana sejak masih bujang, baru kemudian ada Bakas Maulana atau Alan. “Sya itu kawan lamanya. Keluarga juga tahu, tapi karena sempat ketahuan maling dia diberhentikan. Sementara Al itu baru kenal,” kata Agus.

    Jenazah Dede dikebumikan di Sinar Banten, Talang Padang, Tanggamus, Selasa 13 Juli 2021 sekitar pukul 19.00 WIB. Dari hasil otopsi di RS Bhayangkara Bandar Lampung, kata Agus, ada empat lubang yang menembus jantung.

    “Dari rongga tulang dada, yang diketahui menyebabkan kematian. Ternyata saat jenajah tiba teman dan kerabat korban banyak yang menyambut, karena korban dikenal supel dan baik. Bisa jadi pembunuhan itu berencana dan tidak sepontan dilakukan pelaku atas dendam atau sakit hati,” kata dia.

    Informasi sinarlampung.co menyebutkan Syahrial Aswat masih kerabat (keponakan istri,red) mantan pejabat tinggi kepolisian di Polda Lampung dengan pangkat Jenderal. “Iya dia masi keluarga tokoh di Lampung. Udah pensiun, ponakan dari iatri. Kayaknya ga mungkin, Syahrial itu sebentar lagi mau nikah. Anaknya baik, penurut  rajin. Kok Bisa ya,” ujar teman pelaku terheran heran. (Red)

  • Pembunuh Bos Dede Cell Gisting Ditangkap, Ada Dugaan Hubungan Cinta Segitiga Sejenis

    Pembunuh Bos Dede Cell Gisting Ditangkap, Ada Dugaan Hubungan Cinta Segitiga Sejenis

    Bandar Lampung (SL)-Polisi menangkap dua pelaku pembunuhan sadis terhadap Dede Saputra Bos Conter Dede Cell Gisting, Senin 12 Juli 2021. Dua pelaku adalah sahabat dekat korban, yang juga menjadi pasangan sejenis (gay,red) cinta segitiga.

    Baca: Reka Ulang dan Tersangka Kasus Pembunuhan Dede Saputra Viral di Facebook 

    Baca: Keluarga Desak Polisi Ungkap dan Tangkap Pelaku Pembuhunan Bos Counter Dede Cell Gisting

    Kedua pelaku yang ditangkap adalah Syahrial Aswat, dan Bakas alias Alan. Keduanya menderita luka tembak di bagiab betis kaki kanan. Foto-foto dan video singkat berisi penangkapa dua pria yang diduga menjadi pelaku pembunuhan juga cepat tersebar di media sosial di Facebook dan WhatsApp.

    Kasat Reskrim Polres Tanggamus, Iptu Ramon Zamora, membenarkan penangakapan tersebut, belum memberikan keterangan detail. “Benar mas, sudah ditangkap, sedang menuju TKP awal dan pengembangan. Rekan-rekan harap bersabar. Nesok kita konferensi pers jam 9,” Kata Ramon Zamora.

    Motif pembunuhan Dede sempat berkembang liar di masyarakat, salah satunya motif sakit hati akibat jalinan cinta segitiga sejenis antara korban dengan dua terduga pelaku. Dede dan dua orang dekatnya itu sama sama memilik kelainan orientasi seksual penyuka sesama jenis. “Ya ada dugaan motif jalinan cinta segitiga sejenis,” kata Ramon singkat. (Red)

  • Reka Ulang dan Tersangka Kasus Pembunuhan Dede Saputra Viral di Facebook

    Reka Ulang dan Tersangka Kasus Pembunuhan Dede Saputra Viral di Facebook

    Tanggamus (SL) – Reka ulang dua pelaku pembunuhan bos counter DEDE CELL Gisting Tanggamus ramai di media sosial Facebook grup Persatuan Orang Tanggamus Lampung (Portal). Akun Tar la, Ejaan Alfaro Kloter dan akun Faqi bian menayangkan foto dua pelaku yang diduga pembunuh Dede Saputra (32) beberapa hari lalu dan Reka ulang kepolisian bersama dua pelaku di TKP, Rabu (14/7/2021).

    Foto tersebut diupload pada Rabu (14/7/2021) pukul 11.39 WIB. Dalam foto tersebut ditayangkan sebagai tersangka atas nama Bakas alias Alan dan Sahrial Aswat.

    Dalam kolom komentarnya, Dejan Alfaro Kloer menulis “Tersangka Pembunuhan Rekan kerja saya, Alm Dede Saputra. Waktu dan tempat dipersilahkan, tidak usah bicara yang tidak-tidak dan sempatkan doa buat almarhum.”
    Begitu juga akun Faqi Bian dalam postingan fotonya memberikan caption “Reka ulang pembunuhan sepertinya pelakunya sudah tertangkap dan pelakunya 2 orang“.

    Rosita Putri berkomentar, “Alhamdulillah…udah ketangkap.

    Sementara Bambang Indrawan Jaya Negara berkomentar sambil berdoa “Semoga mereka bisa benar2 bertaubat saat dipenjara nanti dan jika ada keturunan semoga nak keturunannya menjadi orang yang beriman,” tulisnya.

    Tetapi ada juga komentar miring tentang pelaku. Kata pemilik akun wan, “Pelaku motifnya cemburu sesama laki-laki bisa dikatakan homo lebih jelasnya lagi guy,” tulis komentar itu.

    Pemilik akun Tar La, dalam Facebook Portal menulis, “Sungguh kejamnya ! Sahabatnya sendiri dibunuh. Ini wajah pelaku pembunuh alm Dede Syaputra,” tulisnya seraya mengupload foto pelaku sedang pose berbaris bersama tiga temannya berbusana batik.

    Sampai berita ini disampaikan belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian Polres Tanggamus. (Hardi)

  • Keluarga Desak Polisi Ungkap dan Tangkap Pelaku Pembuhunan Bos Counter Dede Cell Gisting

    Keluarga Desak Polisi Ungkap dan Tangkap Pelaku Pembuhunan Bos Counter Dede Cell Gisting

    Tanggamus (SL)-Keluarga Dede Saputra (32), Warga Kebon Kelapa, Pekon Sinar Banten, Kecamatan Talang Padang, Tangamus, bos Conter Dede Cell Gisting yang jasadnya ditemukan terbungkus plastik dengan penuh luka tusukan, mendesak Polisi dapat mengungkap kasus kematian Dede, dan menangkap pelaku yang berbuat sangat sadis itu.

    Baca: Mayat dalam Plastik itu Bos Counter ‘Dede Cell’ Gisting

    Baca: Motor Milik Dede ‘Mayat dalam Plastik’ Ditemukan di Natar Lampung Selatan

    Kepada sinarlampung.co, Amriadi, kakak Dede, menyebutkan pihak keluarga tidak menyangka atas musibah yang menimpa Dede. Karena keluarga sebelumnya tidak mendapat firasat dan tanda-tanda. Apalagi Dede memang diketahui tidak punya musuh. “Kami keluarga berharap kasus ini cepat terungkap saja. Selama ini tidak ada firasat apa apa,” kata Amriadi.

    Menurut Amriadi, Dede selama ini tinggal dengan istrinya dirumah mertua di Pekon Tegal Binangun, Kecamatan Sumber Rejo. Dan untuk aktivitas hariannya, Dede membuka konter ponsel Dede Cell di Gisting, dan mengajar di sekolah di Pekon Tegal Binangun, bersama istrinya.

    Amriadi membenarkan bahwa sebelum kejadian, pada Minggu 6 Juli 2021 malam, Dede pulang dari konter sekitar pukul 22.30 Wib, lalu rencananya mau menginap di rumah orang tuanya di Pekon Sukarame, Kecamatan Talang Padang.

    Namun Dede tidak kunjung tiba di rumah orang tuanya. Keluarga mengira kemungkinan Dede tidak jadi menginap. Sampai akhirnya ada kabar dari kepolisian bahwa ada mayat dan diduga Dede.

    Amriadi menyebutkan barang barang milik Dede yang hilang berupa sepeda motor, ponsel dan tas kecil, kemungkinan berisi uang dan kartu-kartu identitas. “Barang barang di konter tidak ada yang hilang, cuma barang yang dibawanya saja yang tidak ada,” jelas Amriadi.

    Amriati menyatakan bahwa perilaku Dede adalah pendiam, mengalah dan sejak kecil tidak pernah berkelahi. Tapi, kata Amriadi, Dede juga pernah jadi korban begal saat melintas di Pesawaran dan semua barang diserahkan. “Kalau setahu kami tidak ada musuh, sebab orangnya ngalahan, tapi tidak tahu juga ini,” ujar Amriadi.

    Kepergian Dede meninggalkan seorang istri yang dinikahinya pada Oktober 2020 dan kini sedang mengandung dengan usia kandungan delapan bulan. Jasad Dede Saputra ditemukan di Dusun Pagar Jarak, Pekon Tiuh Memon, Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus, Senin 12 Juli 2021.

    Teranyar motor Scoopy BE -6468-ZF miliknya ditemukan warga di Desa Hajimena, Natar, Lampung Selatan. “Benar itu milik Dede. Saat ini kami sedang di RS Bhayangkara Rajabasa menunggu hasil otopsi,” kata keluarga Dede di RS Bhayangkara, Selasa 13 Juli 2021.

    Dede dan istrinya, Deta, sama-sama menjadi guru honor SD di Tanggamus. “Kami atas nama keluarga menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian. Korban INI anak yang baik dan tidak pernah berbuat yang aneh aneh,” katanya.

    Pihak keluarga masih menunggu hasil otopsi Polda Lampung di RS Bhayangkara. Keluarga sudah menyiapkan lokasi pemakaman, di TPU kampung kelahiran korban, Kampung Sinar Banten, Talang Padang. “Ya, jika sudah selesai otopsi jenanah akan kami kebumikan di Sinar Banten, Talang Padang,” katanya. (Wisnu/Red)

  • Motor Milik Dede ‘Mayat dalam Plastik’ Ditemukan di Natar Lampung Selatan

    Motor Milik Dede ‘Mayat dalam Plastik’ Ditemukan di Natar Lampung Selatan

    Tanggamus (SL) – Sepeda motor milik Bos Counter Dede Cell Gisting korban pembunuhan di Tanggamus ditemukan di wilayah Hajimena Natar Kabupaten Lampung Selatan. Hal ini menjadi bukti petunjuk pihak kepolisian untuk segera mengungkap siapa pelaku peristiwa pembunuhan yang terjadi di Pugung, Tanggamus.

    Kabar tersebut tersiar melalui salah satu akun facebook yang menginformasikan bahwa telah ditemukan sepeda motor Honda Scopy BE 6568 ZF.

    Mohon satu putaran, yang tau pemilik scoopy ini ditelantarkan tadi pagi Senin 12 Juli di halaman BRIlink Hajimena, sdh diamankan ke polsek natar,” tulis akun Wilhelmus Wasian di group facebook Portal Tanggamus, Senin (12/7/2021) malam.

    Amatan pada sejumlah komentar postingan ini, memastikan bahwa motor tersebut benar milik Dede Saputra korban dugaan pembunuhan di Dusun Pagar Jarak Pekon Tiuh Memon Kecamatan Pugung, Tanggamus.

    Motornya bang dede ini,” tulis akun Dejan Alfaro Kloer.

    Akun lainnya, Rama Reynaldi kembali memastikan dalam komentarnya bahwa benar motor tersebut milik Dede. “Iya bener ini motornya ka dede,” tulisnya.

    Komentar akun lainnya, berharap atas temuan motor tersebut dapat menjadi petunjuk terhadap pelakunya. “Mudah-mudahan bisa menjadi titik terang aparat kepolisian mengungkap siapa pelakunya,” tulis PenDi AlasTa.

    Kekinian postingan tersebut tidak ditemukan alias hilang dari halaman group Facebook Portal Tanggamus.

    Sebelumnya diberitakan, aktivitas harian Dede membuka konter ponsel Dede Cell di Gisting, dan mengajar di sekolah di Pekon Tegal Binangun, bersama istrinya.

    Menurut Amriadi selaku keluarganya, sebelum kejadian, yakni pada Minggu (6/7/2021) malam, Dede pulang dari konter sekitar pukul 22.30 WIB, lalu rencananya mau menginap di rumah orang tuanya di Kecamatan Talang Padang.

    Namun Dede tidak kunjung tiba di rumah orang tuanya, kemungkinan tidak jadi menginap.

    “Sampai akhirnya ada kabar dari kepolisian bahwa ada mayat dan diduga Dede,” ujar Amriadi.

    Amriadi mengaku, barang milik Dede yang hilang berupa sepeda motor, ponsel dan tas kecil, kemungkinan berisi uang dan kartu-kartu identitas.

    “Barang konter tidak ada yang hilang, cuma barang yang dibawanya saja,” kata dia. (Hardi)

  • Mayat dalam Plastik itu Bos Counter ‘Dede Cell’ Gisting

    Mayat dalam Plastik itu Bos Counter ‘Dede Cell’ Gisting

    Tanggamus (SL) – Mayat dalam bungkus plastik dengan penuh luka tusukan di tubuhnya dan dibuang di areal pembuang air ladang warga itu adalah seorang pengusaha muda Dede Saputra (32), warga Kebon Kelap, Pekon Sinar Banten, Kecamatan Talang Padang, Tangamus. Dede belum lama menikah, dan pernikahannya hanya berumur dua bulan kemudian cerai.

    Kabar tersiar kasus yang menimpa Dede pengusaha counter Dede Cell Gisting itu masih simpang siur, dan dalam proses penyelidikan kepolisian Polres Tanggamus. Putra pemilik toko jam Swiss Talang Padang itu juga pernah menjadi TKS honorer di Pemda Tanggamus, bahkan Dede yang dikenal agak “gemulai” juga sempat mengajar di salah satu SD.

    Informasi dari kerabat, Dede kemarin malam berada di Gisting, dan pamitan ingin pulang ke Talang Padang. Namun sejak itu HP korban dalam kondisi tidak aktif. Jam 10.00 pagi keluarga baru mendapat kabar, bahwa korban telah meninggal dengan kondisi mengenaskan. Jenazah masih di otopsi di RS Bhayangkara Polda Lampung.

    Dari bekas luka tusukan di tubuh korban terdapat 25 lubang tusukan, dan satu lubang agak besar besar di dada kiri tepat jantung, dan luka di kening, dan tangan.

    Jasad Dede ditemukan di tempat penampungan air di ladang warga Dusun Pagar Jarak, Pekon Tiuh Memon, Kecamatan Pugung  Kabupaten Tanggamus, Senin (12/07/2021) pagi. Mayat ditemukan terbungkus plastik yang biasa digunakan untuk wadah ikan.

    Kapolsek Pugung Ipda Okta Devi, mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi masyarakat adanya penemuan mayat sekitar pukul 08.00 WIB dan mendatangi TKP bersama tim Inafis dan Polres Tanggamus.

    “Setelah diperiksa diketahui mayat tersebut berjenis kelamin laki-laki diperkirakan berumur 30 tahun,” kata Ipda Okta Devi mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Oni Prasetya, SIK.

    Menurut Kapolsek, berdasarkan hasil pemeriksaan, pada tubuh korban ditemukan 19 luka tusukan pada di dada, 1 luka bacok di kening sebelah kiri, luka lecet dibahu sebelah kiri, luka sobek di tangan sebelah kiri.

    Kapolsek menjelaskan, korban ditemukan sekitar pukul 08.00 WIB oleh Sutejo (65), seorang penggarap kebun karet milik saudara Bidin yang mendatangi TKP dengan tujuan untuk menyiram cabai sekitaran kebun.

    Pada saat saksi akan mengambil air dipenampungan, ia melihat plastik ikan mengapung. Karena curiga saksi Sutejo memanggil rekannya Eeng (40) selaku Kadus Dusun Jarak Pekon Tiuh Memon untuk memeriksa. “Berdasarkan kecurigaan bahwa pelastik ikan tersebut berisi mayat manusia maka saksi Eeng menghubungi Polsek Pugung,” jelasnya.

    Kapolsek menambahkan, dilihat dari luka yang ditemukan, dan ditemukan tetesan darah dekat TKP, dugaaan mayat tersebut merupakan korban pembunuhan. “Dilihat dari luka-luka korban, diduga merupakan korban pembunuhan. Korban selanjutnya dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan identifikasi,” pungkasnya. (Red)

  • Mayat Pria Tanpa Identitas Dibungkus Plastik dengan 25 Luka Tusukan Gegerkan Warga Pugung

    Mayat Pria Tanpa Identitas Dibungkus Plastik dengan 25 Luka Tusukan Gegerkan Warga Pugung

    Tanggamus  (SL)- Warga Dusun Pagar Jarak, Pekon Tiuh Memon, Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus, digegerkan debgan penemuan sosok mayat dibungkus plastik dengan lebih dari 25 luka.tusukan di dada, di tempat penampungan air, areal ladang warga, Senin 12 Juli 2021 sekira pukul 08.00 Wib.

    Mayat ditemukan terbungkus plastik yang biasa digunakan untuk wadah ikan dengan kondidi tanpa busana. Tidak ditemukan identitas pada mayat berjenis kelamin laki-laki diperkirakan berumur 30 tahunan, dengan tubuh sedang, berkulit putih, memiliki jenggot, kumis dan berjambang.

    Mayat ditemukan oleh Sutejo (65), seorang penggarap kebun karet milik saudara Bidin yang mendatangi TKP dengan tujuan untuk menyiram cabai sekitaran kebun.

    Mendapatkan informasi masyarakat adanya penemuan mayat sekitar pukul 08.00 Wib, Polsek Pugung mendatangi TKP bersama tim Inafis dan Polres Tanggamus.

    Dalam beberapa jam melakukan olah TKP dan pemeriksaan dugaan korban pembunuhan, Inafis Polres Tanggamus akhirnya berhasil mengidentifikasi mayat.

    Mayat diketahui bernama Dede warga Kecamatan Talang Padang Kabupaten Tanggamus yang juga diketahui membuka konter handphone di wilayah Kecamatan Gisting.

    Menurut Kasat Reskrim Polres Tanggamus Iptu Ramon Zamora, mayat tersebut telah teridentifikasi bernama Dede, Warga Kecamatan Kebon Kelapa, Kecamatan Talang Padang Kabupaten Tanggamus.

    “Dari pukul 08.30 Wib menerjunkan tim Inafis, Alhamdulillah pukul 13.00 Wib berhasil mengidentifikasi, korban berinisial Dede (32) warga Kebon Kelapa, Talang Padang,” kata Iptu Ramon

    Menurutnya, hasil identifikasi tersebut juga disesuaikan dengan keluarga korban dan hasilnya cocok. “Kami juga memanggil keluarga korban, untuk memastikan kebenaran. Sehingga didapatkan identitas lengkapnya,” ujarnya.

    Iptu Ramon menambahkan, ditubuh korban ada beberapa luka tusuk di dada sebelah kiri dan luka bacok di kepala. “Atas hal tersebut, korban akan dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan visum mayat,” tandasnya

    Berdasarkan hasil pemeriksaan, pada tubuh korban ditemukan 19 luka tusukan pada di dada, 1 luka bacok di kening sebelah kiri, luka lecet dibahu sebelah kiri, luka sobek di tangan sebelah kiri. (Wisnu)

  • Soal Dana CSR PT TEP, Asisten 1 Tanggamus Giring Tiga Kepala Pekon Tanda Tangan Pernyataan

    Soal Dana CSR PT TEP, Asisten 1 Tanggamus Giring Tiga Kepala Pekon Tanda Tangan Pernyataan

    Tanggamus (SL) – Tiga kepala Pekon yang mempertanyakan bantuan CSR PT Tanggamus Elekrik Power (TEP) diduga dipaksa menandatangani pernyataan mencabut pernyataannya kepada wartawan, dan diminta meminta maaf kepada Bupati Tanggamus, terkait bantuan CSR dengan nilai miliaran yang telah di salurkan PT TEP selama tahun 2019-2020.

    Hal itu terungkap saat Pemda Tanggamus melalui asiaten 1 melakukan  pertemuan tertutup kepada tiga kepala pekon dengan PT TEP, Bappelitbang, dengan istilah mediasi dan klarifikasi, pada Rabu (7/07/2021).

    Tiga kepala pekon, Rohmat Amin (Kepala Pekon Karang Agung), Boniran (Kepala Pekon Sidomulyo), Rusli (Kepala Pekon Talang Asahan), sempat menolak menandatangani surat pernyataan tersebut, karena ada klousul bahwa pernyataan Humas PT TEP Alvico, kepada tiga kepala pekon adalah tidak ada.

    Para Kepala Pekon tersebut sempat menolak menandatangani berita acara mediasi dan klarifikasi itu. “Kami sempat menolak tandatangan berita acara mediasi itu, jika harus mencantumkan bahwa pihak PT TEP melalui pernyataan humasnya Alvico tidak pernah menyebutkan nominal. Setelah item itu di hapus baru kami mau tandatangan,” Kata Kepala Pekon Karang Agung Rohmat Amin, Jum’at (09/07/2021).

    Menurut Amin, dalam pertemuan itu mereka hadir atas undangan Asisten 1, untuk mediasi dan klarifikasi dengan dinas Bappelitbang dan PT TEP diwakili Asisten General Manajer Sangmin Park, yang mengatakan bahwa Alvico (Humas PT TEP) mengelak dan menyebutkan tidak pernah mengatakan kepada mereka (tiga kepala pekon,red) seperti yang telah di muat dalam beritakan.

    “Awalnya saat di konfrontir dia (Alvico) membantah pernyataannya. Tapi disini saya tidak sendiri ada dua rekan saya juga mendengar apa yang telah di ucapkan Alvico. Jadi kami tetap kekeh dengan pernyataannya yang mengatakan CSR yang di salurkan PT TEP ke Bappelitbang sebesar milyaran dan aneh lagi katanya 2019-2020 sudah di salurkan, tapi lain lagi bilanv bahwa selama ini PT TEP belum menyalurkan dana CSR, dan masih dalam ajuan ke pusat,” katanya.

    Saat ditanya mengapa mereka mau tanda tangan, Amin hanya menyatakan bahwa yang jelas semua yang dikatakan Humas PT TEP Alvico sebelumnya adalah benar.

    “Yang jelas saya mengatakan yang sebenarnya apa yang dikatakan Alvico itu benar adanya. Dan terkait isi berita acara tersebut karena kami tidak mengetahui alur CSR PT TEP dan harus minta maaf kepada Bupati, dan kami mau tandatangan. Kata PT TEP setelah mediasi Alvico langsung di berhentikan jadi humas,”  kata Amin.

    Hadir dalam pertemuan tersebut, Fathurahman (asisten1 Pemda Tanggamus), staf Bappelitbang, Rohmat Ami, Boniran,  Rusli, PT TEP di wakili Sangmin Park. Sementara Staf Bappelitbang Kabupaten Tanggamus yanv hadir pada acara iti tidak memberikan keterangan.

    Saat kembali dikonfirmasi di kantor Dinas Bappelitbang, sedang tidak ada di tempat. Tidak ada satupun pejabat disana yang bersedia ditemui. Wartawan sinarlampung.co hanya dihubungi melalui Satpol-PP yang berjaga, dan diberikan salinan berita acara mediasi dan klarifikasi. Termasuk Asisiten 1 yang dihubungi melalui sambungan telephone dalam kondisi tidak aktif. (Wisnu/Red)