Kategori: Tulang Bawang Barat

  • RS Asy-Syfa Medika Majril : Penanganan Terhadap Pasien dan Bayi Sesuai dengan SOP

    RS Asy-Syfa Medika Majril : Penanganan Terhadap Pasien dan Bayi Sesuai dengan SOP

    Tulang Bawang Barat (SL) – Maraknya issue telah melakukan malpraktek terkait kematian bayi buah hati dari Rizka Fransiska dan Saeri warga Tiyuh Kartaraharja, pihak RS Asy-Syifa Medika Tubaba angkat bicara.

    Pihak managemen rumah sakit mengklaim penanganan terhadap pasien dan bayi saat melakukan operasi cesar sudah sesuai dengan SOP.

    Demikian diungkapkan Divisi Humas RS Asy-Syfa Medika Majril saat konferensi pers di rumah sakit asyifa medika Tubaba, Pada Kamis (5/7/18).

    Majril menuturkan, sebelum dilakukan operasi pasien sudah ditangani sesuai dengan SOP. “Pasien dirujuk ke RS Asy-Syifa Medika sekitar pukul 11.00 Wib, pasien tersebut berasal dari Puskesmas Kartaraharja dengan indikasi ketuban pecah keruban dini,”ujar Majril.

    Sehubungan persiapan operasi membutuhkan berbagai tindakan, maka dokter spesialis menjadwalkan operasi pada pukul 16:00 Wib. Dengan harapan semua yang dibutuhkan pasien sudah bisa dipenuhi sebelum tindakan dilakukan.

    “Operasi caesar direkomendasikan sebagai prosedur yang direncanakan atau dilakukan dalam keadaan darurat. Namun sebelum tindakan operatif dilakukan, ditemukan anemia pada pasien. Sehingga dengan kondisi pasien yang tidak memungkinkan itu, pihak RS harus melakukan transfusi darah terlebih dahulu,” jelas Majril.

    Ditempat yang sama Divisi Pelayanan Medis dr.Pramono Satrio Wibowo menerangkan, tindakan terhadap pasien tersebut pihak RS telah melakukan penanganan sebaik mungkin. Mulai dari pemeriksaan pasien hingga penanganan operasi.

    “Pada saat itu kondisi pasien membutuhkan tindakan formatik. Sehingga pukul 17:00 Wib, kita melakukan perbaikan kondisi sang ibu sebelum operasi dilakukan,” ujar Pramono.

    Sekitar pukul 19:00 Wib, lanjut dia, pihak RS melakukan tindakan formatik. “Setelah bayi lahir masih dalam keadaan hidup, namun bayi dalam kondisi susah bernapas sehingga tidak tertolong,” tegasnya.

    Menurutnya, saat ini pihaknya telah melakukan tindakan maksimal terhadap pasien yang saat ini sedang dalam perawatan. Ia juga memastikan dugaan kelalaian pihak RS itu tidak benar. Mengingat segala sesuatu tindakan sebelumnya telah di komunikasikan terlebih dahulu dengan pihak keluarga.

    “Setiap penanganan pasien pasti ada resiko. Untuk penyebab pasti meninggalnya bayi tersebut kemungkinan besar atas kondisi sang ibu. Terkait pertangungjawaban kami terhadap musibah itu, kami telah melakukan kepedulian terhadap pasien,” pungkasnya. (Robert)

  • 28 Personel Polres Tulang Bawang Mendapatkan Kenaikan Pangkat di Hari Bhayangkara ke 72

    28 Personel Polres Tulang Bawang Mendapatkan Kenaikan Pangkat di Hari Bhayangkara ke 72

    Tulangbawang Barat (SL) – Kapolres Tulang Bawang AKBP Raswanto Hadiwibowo, SIK, M.Si memimpin langsung Upacara Korps Raport Kenaikan Pangkat Personel Polres Tulang Bawang, hari Senin (2/7/18) bertempat di lapangan polres setempat.

    “Sebanyak 28 personel yang mendapatkan kenaikan pangkat TMT (terhitung mulai tanggal) 1 Juli 2018, 24 personel naik pangkat dari Bripka ke Aipda, 2 personel naik pangkat dari Brigpol ke Bripka dan 2 personel naik pangkat dari Bripda ke Briptu,” ujar AKBP Raswanto.

    Lanjutnya, kenaikan pangkat dilingkungan Polri mempunyai arti yang sangat penting, baik bagi kesatuan, personel dan keluarga yang bersangkutan, karena kenaikan pangkat merupakan salah satu bagian dari sistem pembinaan karir dalam tubuh Polri, yang bertujuan untuk meningkatkan SDM (sumber daya manusia).

    “Kenaikan pangkat bukan merupakan suatu pemberian atau hadiah dari pimpinan, tapi merupakan wujud dari penghargaan dan kepercayaan yang diberikan kepada personel, berdasarkan prestasi kerja dan disiplin,” terang AKBP Raswanto.

    Atas nama pribadi dan pimpinan, saya mengucapkan selamat kepada personel Polres Tulang Bawang dan polsek jajaran yang naik pangkat serta dapat segera menyesuaikan diri dengan tingkat kepangkatan yang baru.

    Tampak hadir dalam kegiatan ini, Wakapolres Kompol Djoni Aripin, S.Sos, MM, PJU Polres Tulang Bawang, Kapolsek jajaran dan Ibu Ketua Bhayangkari beserta ibu-ibu Bhayangkari Cabang Tulang Bawang. (Robert)

  • Pemkab Tubaba Terus Lakukan Persiapan Jelang Pemilihan Pilkayuh Serentak

    Pemkab Tubaba Terus Lakukan Persiapan Jelang Pemilihan Pilkayuh Serentak

    Tulangbawang Barat (SL) – Pemerintah Kabupaten Tulang bawang Barat (Tubaba), Provinsi Lampung, terus melakukan persiapan untuk menyelenggarakan Pemilihan Kepala Tiyuh/Desa (Pilkayuh) serentak tahun 2018.

    Somad Kepala Bagian Tata Pemerintahan Sekretarian Pemkab Tubaba mengatakan, pilkayuh serentak itu akan digelar di 19 tiyuh di tujuh kecamatan. “Saat ini kita sudah memasuki tahap pembentukan panitia pemilihan di tingkat tiyuuh,” kata Somad pada (2/7/18).

    Dia merinci19 tiyuh yang akan menggelar pesta demokrasi itu: Tiyuh Bandardewa, Menggala mas, Pulung kencana, Daya sakti dan Tiyuh Makarti.

    Selanjutnya: Tiyuh Gunung Menanti, Daya Asri, Sumbe Rejo, Setiabumi, Margasari, Totokaton. Kemudian: Tiyuh Margo Mulya, Saktijaya, Totowono, Dadijaya Murni, Pagarjaya, Gunungsari serta Tiyuh Indraloka I dan Indraloka II.

    Somad menerangkan, dasar pelaksanaan pilkayuh serentak itu adalah Peraturan Bupati Tubaba Nomor:4 Tahun 2018 tentang pemilihan kepala tiyuh serentak.

    “Untuk pelaksanaan pilkayuh serentak ini, pemkab memberikan bantuan dana Rp5 juta  kepada setiap tiyuh. Dana bantuan tersebut bersumber dari APBD kabupaten, penyaluranya langsung ke rekening tiyuh masing-masing,” terangnya.

    Terpisah, Sekretaris Daerah Kabupaten Tubaba Herwan Sahri mengimbau seluruh elemen ikut berperan aktif menyukseskan pelaksaan pilkayuh serentak tersebut. “Semua harus berperan aktif, agar pilkayuh serentak tahun ini berjalan sukses. Mari kita sama-sama menjaga suasana kondusif,” imbaunya. (Robert)

  • HUT Bhayangkara ke-72, 33 Personel Polres Tulang Bawang Mendapatkan Reward

    HUT Bhayangkara ke-72, 33 Personel Polres Tulang Bawang Mendapatkan Reward

    Tulang Bawang Barat (SL) – Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Tulang Bawang AKBP Raswanto Hadiwibowo, SIK, M.Si menjadi inspektur upacara, pada pembukaan Expo Jambore Lintas Komunitas II untuk merayakan Hari Bhayangkara ke 72 tahun 2018, yang dilaksanakan hari Minggu (1/7/18) sekira pukul 08.30 WIB bertempat di lapangan Mapolres Tulang Bawang.

    Pada kegiatan ini, sebanyak 33 personel Polres Tulang Bawang dan Polsek jajaran yang mendapatkan penghargaan (reward) langsung dari Kapolres. “3 Pama (perwira pertama) mendapatkan reward karena telah terpilih menjadi pama teladan, 6 personel Satreskrim mendapatkan reward karena telah berhasil ungkap kasus curas (pencurian dengan kekerasan) yang terjadi di jalan lintas rawa jitu PT. BNIL, 6 personel Polsek Gedung Aji mendapatkan reward karena telah berhasil ungkap kasus curanmor (pencurian kendaraan bermotor) di Gedung Aji dan Penawar Tama, 10 personel Satreskrim mendapatkan reward karena telah berhasil ungkap kasus penemuan mayat di Gedung Meneng, 7 personel staff mendapatkan reward karena memiliki loyalitas dan berdedikasi tinggi dalam pelaksanaan tugas, dan 1 personel yang merupakan PS. Kasi Keu juga mendapatkan reward karena telah berdedikasi tinggi dalam mengelola keuangan satker polres,” ungkap AKBP Raswanto.

    Dalam amanatnya, Kapolres memberikan ucapan selamat kepada personel Polri yang telah mendapatkan reward dan menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh peserta Expo Jambore Lintas Komunitas II yang telah berkenan hadir.

    “Saya ucapkan selamat dan terima kasih yang sebesar-besarnya, kepada personel Polres Tulang Bawang dan Polsek jajaran yang telah berhasil dalam melaksanakan tugas-tugas kepolisian sehingga mendapatkan reward dari pimpinan, jadikan ini sebagai penyemangat dalam bekerja dan untuk seluruh peserta yang telah hadir disini, saya ucapkan terima kasih karena telah ikut serta meramaikan perayaan Hari Bhayangkara ke 72 di Polres Tulang Bawang,” ujar AKBP Raswanto.

    Lanjutnya, kepada seluruh peserta yang mengikuti event (kejuaraan) diajang ini, tetap junjung tinggi sportivitas dalam bertanding dan utamakan kebersamaan untuk meraih kemenangan yang diinginkan.

    Tampak hadir dalam upacara ini, Kapolres Tulang Bawang, Bupati Tulang Bawang Hj. Winarti, SE, MH, Wakil Bupati Tulang Bawang Barat Fauzi Hasan, SE, MM, Dandim 0426 Tulang Bawang, Danlanud Pangeran M Bunyamin, Ketua DPRD Kabupaten Tulang Bawang dan Ketua DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat. (Robert)

  • DPRD Tubaba Desak Usut Tuntas Kasus Sumbangan PSB

    DPRD Tubaba Desak Usut Tuntas Kasus Sumbangan PSB

    Tulangbawang Barat (SL) – DPRD Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) Provinsi Lampung, mendesak pihak terkait segera menindaklanjuti kasus pungutan sumbangan dalam proses Penerimaan Siswa Baru (PSB) di Sekolah Menengah Kejuraan Negeri 1 Tulangbawang Tengah.

    Ketua  Komisi B DPRD Tubaba Edison menyayangkan terjadinya pungutan sumbangan kepada orang tua calon siswa di SMKN 1 Tulangbawang Tengah.

    “DPRD Tulangbawang Barat tidak memiliki kewenangan untuk menindaklanjuti masalah ini, karena kewenangan pengelolaan SMA/SMK sederajat ada di pemerintah provinsi. Sebab itu, kita minta DPRD Provinsi Lampung dan pihak terkait yang punya kewenangan segera mengusut masalah ini hingga tuntas, “ kata Edison pada harianmomentum.com, Sabtu (30/6).

    Hal senada disampaikan Ketua Komisi C DPRD Tubaba Paisol. Dia menyatakan sangat prihatin atas terjadinya kasus tersebut. “Ini harus jadi perhatian semua pihak. Jangan sampai terulang lagi. Kasihan anak mau sekolah tidak diterima, hanya gara-gara orang tuanya tidak mampu membayar sumbangan yang ditetapkan panitia pendaftaran,” tegasya.

    Diberitakan seblemunya, Supadi orang tua salah satu calon siswa SMKN Tulangbawang Tengah menyampaikan surat kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Surat tersebut berisi aduan tentang anaknya yang gagal diterima di SMKN 1 Tulangbawang Tengah, karena Supadi tidak mampu memenuhi sumbangan yang ditetapkan panitia penerimaan siswa baru di sekolah tersebut. (HM/Frk)

  • Pencurian Marak di Tulangbawang Barat

    Pencurian Marak di Tulangbawang Barat

    Tulangbawang Barat (SL) – Pencurian kembali marak di Tiyuh (Desa) Tirtakencana Kecamatan Tulangbawang Tengah Kabupaten Tulangbawang Barat.

    Kali ini pencuri membawa kabur sepeda motor suzuki smash bernomor polisi BE 4220 QJ terjadi pada Jumat (29/6) sekira pukul 1.30 WIB. Selain itu, pencuri juga menggondol satu unit motor lainnya yaitu Suzuki Shogun bernomor polisi BE 7970 TE.

    Sakat, pemilik kedua sepeda motor tersebut mengatakan, ada tetangga yang melihat tiga orang berboncengan dengan menggunakan sepeda motor matic (automatis).

    “Menurut keterangan saksi itu, ketiga orang tersebut tiba di depan rumah saya dan masuk lewat pintu depan kemudian keluar melalui jalan samping,” katanya.

    Ia menerangkan, kedua motor itu memang berdada di dapur dengan kuncinya. “Kebiasaan mas, emang selama-lamanya kontaknya gak pernah saya cabut. Ya atas kerugian itu sih saya mengalami kerugian lebih Rp7 jutaan. “Memang motornya udah jelek tapi lengkap semua atas nama sendiri semua,” paparnya.

    Kejadian itu, ia melanjutkan, telah melaporkan kepada pihak kepolisian dan semalam sudah ada yang hadir untuk olah tempat kejadian perkara (TKP).

    Salah satu anak korban pencurian, nunik menyayangkan kejadian tersebut, sebetulnya Tiyuh Tirtakencana ini sudah lama jadi incaran para maling, dan sudah sering warga mengetahui adanya maling itu.

    “Tapi tetap saja tiyuh ini gak ada yang ronda, coba saja rondanya dihidupkan kembali, mungkin rumah saya dan bapak saya tidak kemalingan,” pungkasnya. (HM/Frk)

  • Supadi Mengadu ke Mendikbud, Ini Penyebabnya

    Supadi Mengadu ke Mendikbud, Ini Penyebabnya

    Tulangbawang Barat (SL) – Orang Miskin Juga Ingin Sekolah. Itu judul surat yang dilayangkan Supadi (55), kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), beberapa hari lalu.

    Warga RK 5 RT 11 Tiyuh (desa) Penumanganbaru Kecamatan Tulangbawang Tengah, Kabupaten Tulangbawang Barat, Provinsi Lampung itu mengirim surat kepada Menduikbud. Penyebabnya,  anak Supadi tidak diterima menjadi siswa Sekolah Menengah Kejurana Negeri 1 Tulangbawang Tengah.

    Menurut Supadi, anaknya didiskualifikasi dalam proses Penerimaan Siswa Baru (PSB) SMKN Tulangbawang Tenggah, karena dia tak mampu memenuhi biaya sumbangan masuk sekolah yang ditetapkan panitia PSB setempat.

    Selain kepada mendikbud, Supandi juga mengatakan mengantarkan langsung tembusan surat tersebut kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Lampung, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tubaba, Komisi B DPRD setempat.

    “Sekarang anak saya sudah sekolah di SMA Negeri 02 Tulangbawang Udik di Tiyuh Margakencana. Ya karena saya tidak mampu memenuhi sumbangan yang ditetapkan pihak SMK itu,”kata Supadi.

    Menurut dia, tujuan surat yang dikirimnya ke mendikbud  bukan agar anaknya bisa diterima kembali bersekolah di SMK Negeri 01 Tulangbawang Tengah. Dia berharap, kejadian tersebut tidak terulang lagi pada anak-anak orang miskin lainnya.

    “Supaya Pemerintah dapat memahami kami rakyat kecil yang sangat ingin sekolah kejuruan. Karena, kalau sekolah kejuruan, lulus dari sekolah sudah punya bekal kemampuan untuk bekerja. Semoga dengan jalan seperti ini pemerintah bisa mendengarkan suara hati orang miskin seperti saya,”  harapnya.

    Tekait hal tersebut Kepala SMKN 1 Tulangbawang Tengah belum dapat dikonfirmasi. Salah satu staf tata usaha di sekolah tersebut mengatakan, kepala sekolah dan wakilnya belum masuk.

    “Kalau kepala sekolah pak Titis dan wakil kelapa sekolah lainnya belum ada yang masuk mas. Ini kan masih suasana libur sekolah. Paling nanti tanggal 16, baru masuk sekolah.  Tunggu dia (kepala sekolah) aja kalau mau klirifikasi,” kata staf TU terebut. (frk)

    Berikut isi surat Supadi kepada Mendikbud: 

    Tanggal 2018 Angel Puspita masuk sekolah di SMK 1 Tulangbawang Tengah dengan nomor pendaftaran 521, kemudian tanggal 7 Juni 2018 anak tersebut dengan diantarkan oleh orang tuanya kesekolahan mengikuti tes tertulis yang diadakan oleh panitia dengan jumlah 10 soal dalam waktu mengerjakan 10 menit.

    Sementara, orang tua calon siswa di-interview panitia pendaftaran. dalam interview tersebut keluarlah kalimat SUMBANGAN dengan ketentuan diatas satu juta, satu juta rupiah, dibawah satu juta. Dengan keterangan uang tersebut akan digunakan untuk perbaikan MCK dan membuat pagar tanpa menunjukan RAB pembangunan.

    Karena ketidakmampuan kami untuk menyumbang dengan nominal besar, sedangkan anak saya (Angel Puspita) sangat ingin masuk sekolah di sekolah yang d impi-impikannya yaitu SMK 1 Tulangbawang Tengah jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ), maka saya memilih menyumbang di bawah satu juta (Rp100.000). Kemudian panitia memberi penjelasan kepada saya, besarnya sumbangan pilihan saya tersebut (di bawah satu juta) harus TUJUH RATUS RIBU RUPIAH.

    Sering terdengar di media Televisi, bahwa pemerintah ingin mencetak generasi-generasi yang siap bekerja dan terampil dibidangnya, dengan membuka sekolah- sekolah kejuruan di setiap kabupaten, akan tetapi bagaimana mungkin hal tersebut dapat tercapai kalau untuk masuk sekolah kejuruan sudah begitu mahal, karena selain uang sumbangan yang sudah menjadi wajib siswa juga masih harus menebus satu stel seragam olahraga, satu stel bahan seragam kejuruan dan bahan seragam batik sebesar Rp490.000,-

    Pupus sudah nasib si miskin untuk dapat merubah nasibnya melalui sekolah jangka pendek (Sekolah kejuruan) demikian. (HM)

  • Apresiasi Atas Loyalitas Dan Pengabdian Tinggi Ipda Ismailsyah Menjalankan Tugas

    Apresiasi Atas Loyalitas Dan Pengabdian Tinggi Ipda Ismailsyah Menjalankan Tugas

    Tulangbawang Barat (SL) – Loyalitas dan Pengabdian tinggi dalam melaksanakan tugas yang ditunjukkan oleh Ipda Ismailsyah, Panit I Binmas Polsek Tulang Bawang patut diberikan acungan jempol. Karena usai melaksanakan tugas di Pos Pengamanan Islamic Centre pada pelaksanaan Operasi Ketupat Krakatau 2018, selama 14 hari (7-24 juni) yang lalu.

    Beliau langsung terlibat sebagai petugas Pam (pengamanan) di TPS (tempat pemungutan suara) Tiyuh/Kampung Tunas Asri, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat pada Pemilukada Serentak tahun 2018.

    Kapolres Tulang Bawang AKBP Raswanto Hadiwibowo, SIK, M.Si mengatakan, kejadian yang dialami oleh Ipda Ismailsyah berawal dari usai melakukan Pam di TPS, Rabu (27/6/18) sekira pukul 15.45 WIB.

    Saat dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Jupiter MX warna hitam merah BE 3306 CE menuju ke Polsek Tulang Bawang Tengah, untuk melaporkan hasil pelaksanaan tugas yang telah dia lakukan, sepeda motor tersebut terlibat kecelakaan dengan mobil avanza.

    “Saat sedang melintas di jalan umum Tiyuh Mulya Asri, sepeda motor yang dikendaraai oleh Ipda Ismailsyah ditabrak dari arah berlawanan oleh Mobil Toyota Avanza warna abu-abu BG 1369 NV, yang melaju dengan kecepatan tinggi,” ungkap AKBP Raswanto.

    Lanjutnya, akibat kejadian tersebut, Ipda Ismailsyah mengalami luka yang cukup serius, dengan patah tulang dibagian tangan kanan dan paha kaki sebelah kanan.

    “Usia kejadian kecelakaan, korban sempat menjalani perawatan di Puskesmas Mulya Asri, karena luka yang dialaminya cukup serius, tadi malam korban langsung dirujuk ke Rumah Sakit Urip Sumoharjo Bandar Lampung,” terang AKBP Raswanto.

    Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Unit Laka Satlantas Polres Tulang Bawang, penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas tersebut dikarenakan sopir mobil berinisial RU (29), yang berprofesi wiraswasta, warga Gunung Batin Baru, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah, mengemudikan kendaraannya dalam kecepatan tinggi dan hilang kendali sehingga menabrak sepeda motor yang sedang dikendarai oleh Ipda Ismailsyah.

    “Pelaku saat ini sudah ditahan di Mapolres Tulang Bawang dan akan dijerat dengan Pasal 310 ayat 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2009, tentang lalu lintas dan angkutan jalan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 10 Juta.” Tukasnya. (Robert)

  • Kapolres Tuba AKBP Raswanto Pimpin Apel Serpas Guna Pam Pilkada 2018

    Kapolres Tuba AKBP Raswanto Pimpin Apel Serpas Guna Pam Pilkada 2018

    Tulangbawang Barat (SL) – Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Tulang Bawang AKBP Raswanto Hadiwibowo, SIK, M.Si memimpin langsung Apel Serpas (pergeseran pasukan) menuju ke TPS (Tempat Pemungutan Suara).

    Pada Senin (25/6/18) sekira pukul 15.00 WIB, bertempat di Lapangan Mapolres Tulang Bawang.

    Dalam amanatnya, Kapolres mengatakan bahwa apel ini bertujuan untuk mengecek langsung kesiapan terhadap personel Polri, yang terlibat dalam Pam (pengamanan) pada tahap pemungutan dan rekapitulasi suara hasil Pemilukada serentak, serta kesiapan sarpas (sarana dan prasarana) yang akan digunakan.

    “Sebanyak 651 personel Polri dan TNI dilibatkan dalam pelaksanaan kegiatan ini, mereka terdiri dari 439 personel Pam TPS, 67 personel BKO Polda Lampung, 100 personel BKO Brimob dan 45 personel TNI,” Ujar AKBP Raswanto.

    Lanjutnya, untuk personel BKO dari Polda Lampung, Brimob dan TNI, mereka ditempatkan di Polsek jajaran dan bersama Kapolsek melakukan kegiatan patroli bersinggungan, guna mencegah terjadinya tindak pidana selama berlangsungnya tahap pemungutan dan rekapitulasi suara.

    “Saya ingatkan kepada personel yang melaksanakan tugas Pam di TPS, agar mempedomani arahan pimpinan, apa yang menjadi kewajiban dan apa yang menjadi larangan sebagai anggota Polri,” Tegasnya.

    Mudah-mudahan, Pemilukada Gubernur tahun 2018 di wilayah hukum Polres Tulang Bawang yang meliputi Kabupaten Tulang Bawang dan Kabupaten Tulang Bawang Barat, dapat berjalan dengan aman, lancar dan kondusif. (Robert)

  • Oknum Anggota Polres Lampura Bantah Ancam Ingin Bunuh Istrinya

    Oknum Anggota Polres Lampura Bantah Ancam Ingin Bunuh Istrinya

    Tulangbawang Barat (SL) – Oknum anggota Polisi yang diduga mengancam akan membunuh dan aniaya istri. Brigpol GPW membantah tuduhan tersebut.

    GWS menyatakan bahwa dirinya tidak pernah melakukan kekerasan berupa mengajar serta memukul hingga menyebabkan terjadinya luka lebam diseluruh tubuh Ds,seperti yang di Berita kan di beberapa media saat yang lalu,

    “Kemudian saya tidak pernah mengejar Ds yang pergi meninggalkan rumah dengan membawa anaknya secara paksa apalagi mengejar menggunakan  sebilah golok seraya mengancam akan membunuh,” kata Gws, kepada sinarlampung.com, Selasa.

    GWS menyatakan itu menanggapi adanya pemberitaan tentang indikasi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan Brigpol GPW salah satu anggota polsek Abung Timur kepada Ds istrinya, seperti yang beredar di media beberapa waktu lalu.

    Yang terjadi sebenarnya adalah hanya cekcok biasa. Saksi warga sekitar dan ketua Rt setempat, juga menyatakan tidak ada melihat peristiwa itu.

    Disampaikan saksi IW (42) warga Daya Murni Rt 05 lingkungan 01  Kelurahan Daya Nurni, Tumijajar Kabupaten Tulang bawang barat (Tubaba)  “Memang pada beberapa waktu lalu terjadi selisih pendapat antara Brigpol GPW dan DS akan tetapi hanya sebatas pertengkaran dimulut saja,” ucapnya,

    Iw mengaku mendengar cekcok mulut antara GPW dan DS masih berlanjut. “Kemudian saya masuk ke dalam rumah karena kebetulan pintu sedikit terbuka dan sama sekali tidak terkunci,” katantmya.

    Kemudian Brigpol GPW meminta keluar dan tidak ikut campur terangnya, “Mengenai adanya tindak kekerasan fisik maupun ancaman dengan mengacungkan senjata tajam dan mengancam akan membunuh  serta menyeret korban tidak seperti yang diberitakan di beberapa media dirinya memastikan tidak terjadi apapun,” ungkapnya,

    Senada disampaikan Rd, pada saat ditemui di kediaman nya, yang membenarkan tidak kekerasan. “Saya bersama rekan saya U (42) sedang melintas arah pulang kerumah tiba tiba mendengar jerit suara Ds sambil berlari meminta tolong dengan menggendong anaknya, “Tolong bang tolong, saya mau dibunuh, menirukan ucapan Ds, akan tetapi melihat tidak Seorang pun yang mengejar apalagi yang bermaksud membunuhnya. Maka kami berdua tidak turun dari sepeda motor dan tetap melanjutkan perjalanan arah pulang kerumah,” jelasnya.

    Sesampai dirumah kami berdua kembali menuju ke kediaman sodara Iw. “Dan melihat Brigpol GPW sedang ngobrol,” jelasnya,

    Ditempat terpisah ketua RT 05 saat dikonfirmasi menjelaskan, keributan yang terjadi antara Brigpol GPW dan DS adalah keributan rumah tangga biasa, serta DS berhasil di bujuk oleh Brigpol GPW untuk ikut pulang kerumah paman nya di Tiuh daya asri,

    Ketua RT menambahkan bahwa selang 30 menit dari selesainya permasalahan yang terjadi,  “Kapolsek Abung Timur tiba dilokasi bersama Dua orang Anggota kemudian selang beberapa saat dari itu datanglah dua anggota Provos dari Polres Lampung Utara untuk mengecek kebenaran yang terjadi,” jelasnya. (Robert)