Kategori: Tulang Bawang Barat

  • Warga Tumijajar “Hentikan” Pembangunan Tower BTS

    Warga Tumijajar “Hentikan” Pembangunan Tower BTS

    Tulangbawang Barat (SL) – Sebanyak 37 warga tiyuh Margo Dadi Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang bawang barat (Tubaba) melakukan aksi Protes mereka dengan cara menyetop pembangunan bangunan Menara Tower Base Tranciever Station (BTS) yang berada di tiyuh Margo Dadi RK06/RT13, belum lama ini. Selasa, (17/04/2018)

    Aksi penyetopan itu dilakukan, lantaran dari Pihak terkait seperti Perusahaan dan instansi yang membidanginya belum mendapatkan Sosialisasi dari manapun bahkan, kekecewaan juga dilampirkan warga terkait ganti rugi yang tidak merata.

    Mukhlis, salah satu warga yang seharusnya terkena ganti rugi merasa kecewa karena pembagian uang tersebut yang tidak merata. Sedangkan, jelasnya, rumah yang jauh dari bangunan Tower BTS yang masih dalam tahap membangun mendapatkan ganti rugi. Dan ini artinya dirinya merasa ada tebang pilih dalam pelaksanaan ini.

    “Yang lebih jauh aja kena, seperti Asep, Mahbub, anton, aris, dian, yatno, yang nyatanya diantara mereka kalau dilihat pakai kasat mata lebih jauh dari tower tapi kenapa saya yang didepan tower kok gak kena, dan juga saya berharap Pihak perusahaan dapat memberi Sosialisasi, dan juga kedepanya ada gak untuk kesehatan bagi warga sekitar bangunan itu,” jelasnya

    Dilain pihak, Badan Permusyawaratan Tiyuh (BPT), Sayuti, mengatakan, dirinya menerima surat tembusan dari warganya bahwa mereka mempertanyakan kejelasan tentang Sosialisasi baik dari Perusahaan ataupun dari Dinas yang terkait mempertanyakan kegiatan tiyuh yang sebagai mana dimaksud. Namun sampai saat inipun belum ada titik terangnya.

    “Janjinya sih dari Perusahaan atau instanai gak lama pada saat kejadian itu akan melalakukan Sosialisasi tentang dampak negatif Radiasi dan itu pak lurahnya (Kepala tiyuh) sudah berjanji akan mendatangkan, namun sampai saat ini belum ada,” pungkaanya.

    Mengenai warga yang belum mendapatkan Kompensasi di radius 62, lanjutnya, baik adanya bangunan ataupun lahan kosong yang seharusnya mendapatkan Kompensasi dari Perusahaan, namun kenyataan yang didapat dibawah dari warga adalah hanya omong kosong dari oknum tertentu. hal inilah yang menjadikan warga kecewa karena merasa ditipu oleh oknum tersebut.

    “Kalau kata Kepalo tiyuhnya, yang dapet Kompensasi itu hanya yang ada pondasinya , dan itu tidak termasuk tanah Kosong, karena informasi dari Perusahaan itu mengatakan lahan Kosong emang tidak dapet, tapi gak tahu nya lahan kosong semua yang dekat dengan bangunan itu seharusnya dapat,” cetusnya.

    Warga tiyuh Margo Dadi berharap agar ada kejelasan dan penyelesaian secepat mungkin mengenai Sosialisasi dan ganti rugi yang saat ini masih jadi perbincangan warga, karena warga menilai belum ada keterbukaan terkait hal semacam ini, “intinya secepatnya kalau bisa lakukan sosialisasi dan pengarahan terhadap warga,” harap mereka. (Robert).

  • Baznas Tubaba Gelar Sosialisasi Satker Dinas Pendidikan

    Baznas Tubaba Gelar Sosialisasi Satker Dinas Pendidikan

    Tulangbawang Barat (SL) – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) Gelar Sosialisasi Satuan kerja (satker) Dinas Pendidikan Kabupaten Tubaba.

    Kegiatan yang diikuti Jajaran Satker Disduk dan Kordinator Pengawas Sekolah (Korwas) di 9 kecamatan se-Tubaba, acara diadakan di Rumah kediaman Sahmin Stan Seimbang, kelurahan Daya Murni kecamatan Tumijajar Kabupaten Tubaba. Pada senin (16/4/2018).

    Sahmin Stan Seimbang Ketua Baznas menyampaikan, Agenda Tersebut,”peserta sosialisasi merupakan para pejabat Dinas Pendidikan, Kemenag, Serta Jajaran Korwas Kecamatan.

    “Tujuan kegiatan ini mengajak seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) Khususnya Satker Pendidik membersihkan harta dengan membayar zakat Profesi sebesar 2,5%, sekaligus meningkatkan kepedulian terhadap sesama yang membutuhkan,”yang nanti nya masalah alokasi dana Baznas Kami tetap berkordinasi Dengan Bupati Tulang Bawang Barat.”Ujarnya,

    Dirinya berharap,”Melalui kegiatan tersebut peserta dapat mensosialisasikan kepada seluruh PNS Pendidik lingkungan kerja masing-masing tentang pentingnya membayar zakat Propesi tersebut dan kami terus terang belum ada uang yang masuk ke Baznas karna Baru hari ini mensosialisasikan khusus satker pendidikan.”Harapnya.

    Untuk PNS Gaji di Atas Rp.3.500.000 di potong 2.5% perbulan dan untuk gaji di bawah Rp.3.500.00. di potong Rp.50.000. Perbulan husus Muslim, untuk infak lalu Dana itu nanti langsung di kordinir serta langsung di tranfer ke Baznas Tubaba yang saat ini kantornya di Kelurahan Daya Murni Samping Bank Lampung.”imbuhnya.

    Hal senada di sampaikan Amrullah Selaku Kepala Dinas Pendidikan Tubaba, mengatakan menyambut baik terselenggaranya Sosialisasi Baznas. pengelolaan zakat di Kabupaten Tulang Bawang Barat ini dapat lebih tertata dengan baik, efektif dan profesional.

    “Harus diyakini ‎bahwa dari harta kekayaan yang kita miliki, sesungguhnya ada sebagian merupakan hak dari kaum dhuafa. Semoga setelah zakat dikeluarkan, Insya Allah dapat membersihkan harta kita,”katanya.

    Lanjutnya Amrullah, Baznas merupakan lembaga pemerintah non-struktural yang melakukan pengelolaan zakat secara nasional. Baznas dibentuk berdasarkan Undang-Undang No.23 tahun 2011 serta Peraturan Pemerintah No.14 tahun 2014.

    “Baznas tingkat kabupaten/kota dibentuk oleh Dirjen Bimas Kementerian Agama atas usul bupati/walikota. Baznas di daerah bertanggungjawab kepada pemerintah kabupaten/kota dan Baznas provinsi,”terangnya. (Robert/Efendy)

  • Gelar Aksi Simpatik Cara Lain DPD Nasdem Tubaba Dukung Mustafa-Ahmad

    Gelar Aksi Simpatik Cara Lain DPD Nasdem Tubaba Dukung Mustafa-Ahmad

    Tulangbawang Barat (SL) – Dalam rangka memenangkan pasangan Calon gubernur Lampung Mustafa-Ahmad Jajuli, DPD partai Nasdem Tulang bawang barat (Tubaba), menggelar Kampanye bentuk lain/aksi simpatik.

    Para relawan paslon Gubernur Lampung nomor urut 4 Mustafa – Ahmad Jajuli tersebut tetap optimis jagonya akan mendapat suara signifikan. Kegiatan tersebut digelar di Simpang 4 titin Tiyuh Pulung Kencana Kecamatan Tulang Bawang Tengah (TBT). Dan di Bundaran Tugu Roto/Tugu Naga Keleruhan Panaragan Jaya Kecamatan Tulang bawang Tengah Kabapaten setempat. Pada Minggu (15/4/2018).

    Hadir dalam kegiatan tersebut sekaligus melakukan monitoring adalah Ketua DPD Partai NasDem Tubaba S.Joko Kuncoro,S.IKom, Anggota DPRD asal  Partai Nasdem Gunawan Agung Kuncoro,SH, sekretaris  DPD NasDem Tubaba Jhonson, A.Md, Koordinator lapangan Elan Wirda S., Komisioner Panwaslu Tuba Barat Sukirman Hadi S.H, Kapolsek Tuba Tengah Kompol Leksan Ariyanto S.IK, dan 10 orang Anggotanya, Staf anggota panwascam Tuba Barat dan anggota PPL serta Para kader dan simpatisan paslon Gubernur Lampung No urut 4 Mustafa dan Ahmad Jajuli.

    “Karena masyarakat sudah cerdas, sudah pinter maka kami lakukan kampanye simpatik yakni pemajangan Poster, Slayer dan Papan bertuliskan Angka No 4 Warna Putih dengan Lingakan warna Merah dalam dukungan Kepada Paslon Gagub Cawagub Mustafa=Ahmad Jajuli,” ujar ketua DPD partai NasDem Tubaba S.Joko Kuncoro.

    Selain pemasangan sejumlah atribut paslon dirinya juga menyampaikan Yel-yel “Maju terus, Tetap Maju, Tetap Kece”.

    Kemudian pada pukul 09:30 wib Kader partai dan simpatisan paslon Gubernur Lampung Mustafa – Ahmad Jajuli, melanjutkan kegiatan menuju Tugu Rato Kelurahan Panaragan Jaya Kecamatan TBT dengan kegiatan pemajangan Poster, Slayer dan Papan bertuliskan Angka No 4 Warna Putih Lingkaran Merah dalam Dukungan Kepada Paslon Cagub Cawagub Mustafa + Ahmad
    Jajuli.

    “Kampanye ini kami lakukan sebagai bentuk dukungan moral dan suatu bentuk aksi simpatik kader dari Paslon Cagub Lampung No urut 4 Mustafa dan Ahmad Jajuli,” lanjutnya.

    Diketahui dalam kampaye tersebut, mendapat pengaman dan pengawasan dari pihak kepolisian polsek TBT yang dipimpin langsung oleh Kapolsek TBT Kompol Leksan Ariyanto S.Ik beserta anggotanya serta pengawasan dari Panwaslu kabupaten dan panwascam Tubaba. (Robert/Efendy)

  • Bupati Umar Ahmad Pimpin “Rolling Thunder” Penggemar Sepeda Motor

    Bupati Umar Ahmad Pimpin “Rolling Thunder” Penggemar Sepeda Motor

    Panarangan (SL) – Bupati Tulangbawang Barat Umar Ahmad memimpin “rolling thunder”, keliling kota, dalam rangka HUT ke-9 Kabupaten Tulangbawang Barat dan HUT ke-25 MACI Lampung yang dipusatkan di Islamic Centre, Sabtu (14/4/2018), pukul 10.30 WIB.

    MACI (Motor Antique Club Indonesia) Lampung mengundang MACI provinsi lain, bikers dari negara tetangga, para penggemar sepeda motor klasik berbagai klub, dan mobil klasik untuk memeriahkan acara yang diberi tajuk “Tubablaarrr”.

    Umar Ahmad keliling kota naik sepeda motor besar bersama istri dan Ketua DPRD Busroni, Kapolres Tulangbawang AKBP Raswanto Hadiwibowo. Para bikers mengular di belakang mereka. Hadir beberapa artis yang juga gemar sepeda motor, antara lain Omes, Isa Bajaj, dan lainnya.

    Umar Ahmad mengatakan kegiatan ini selain menjadi ajang silaturahmi anggota MACI juga menjadi wahana untuk memperkenalkan komplek ikon wisata Kabupaten Tulangbawang Barat yang salah satunya komplek Islamic Centre. Masyarakat setempat antusias menyaksikan.Tubablaarr. (*)

  • Peresmian Mapolsek Gunung Agung Tuai Protes Warga

    Peresmian Mapolsek Gunung Agung Tuai Protes Warga

    Tulangbawang Barat (SL) – Sosialisasi dan peresmian Mapolsek Gunung Agung, Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) menuai protes masyarakat Kecamatan Gunung Terang.

    Mapolsek Gunung Agung yang sebelumnya bernama Mapolsek Gunung Terang tersebut, beralamat di Tiyuh Tunas Jaya, Kecamatan Gunung Agung.

    Darsani, masyarakat Gunung Terang mengatakan, pihaknya sangat mendukung munculnya nama Sektor Gunung Agung yang awalnya merupakan Polsek Gunung Terang. Tetapi, masyarakat mengharapkan adanya Mapolsek Gunung Terang terlebih dahulu baru dilakukan perubahan nama tersebut.

    “Pindahkan dulu di mana letak Sektor Gunung Terang, karena Gunung Terang ini merupakan kecamatan dan kampung tua yang lahir pertama di Kabupaten Tubaba wilayah utara, terlebih bangunan Mapolsek yang saat ini berubah nama menjadi Polsek Gunung Agung adalah kami masyarakat Gunung Terang bersama para kepala kampung pada saat itu,” ungkap Darsani, Wakil Ketua pembangunan Mapolsek Gunung Terang pada tahun 2000an silam kepada Netizenku.com melalui sambungan polselnya, Kamis (12/4).

    Menurut Darsani yang saat ini menjabat Kepalo Tiyuh Gunung Terang, masyarakat meminta kejelasan dasar perubahan nama tersebut sehingga masyarakat nantinya dapat mengerti. “Perubahan nama tersebut sebelumnya tidak ada sosialisasi terlebih dahulu, muncul dengan mudah seperti kocok bekem, tiba-tiba sudah diresmikan, kalau masyarakat Gunung Agung mau bangunan itu bangun dulu Polsek Gunung Terang,” paparnya.

    Namun, pihaknya sangat mendukung jika pihak kepolisian akan membangun Mapolsek Gunung Terang. Dukungan inipun disambut oleh S Joko Kuncoro, warga Gunung Agung yang kala itu menjadi Ketua pembangunan Mapolsek Gunung Terang yang saat ini menjadi Mapolsek Gunung Agung. “Mapolsek itu dibangun pada masa Kapolres Tuba dijabat Akmal Nesal dengan Kapolseknya Nur Aminin pangkat Sersan Mayor,” kata dia.

    Menurut Joko, masyarakat meminta sebelum dilakukan perubahan nama terlebih dahulu dibangunkan Mapolsek Gunung Terang sehingga perubahan tersebut dapat diterima dengan legowo oleh masyaralat di Kecamatan Gunung Terang, sehingga ada penghargaan bagi masyarakat yang telah membangun mapolsek tersebut. “Pergantian nama tidak apa apa, tapi Polsek Gunung Terang dibangun dulu. Kalau sudah begini mari kita cari jalan keluar agar Mapolsek Gunung Terang tetap ada dengan membangun kembali di wilayah Kecamatan Gunung Terang,” tukasnya.

    Joko mengaku siap menjadi orang nomor satu yang akan memperjuangkan pembangunan Mapolsek Gunung Terang. Untuk itu pihaknya mengajak masyarakat untuk kembali melakukan gotong royong dan menyiapkan lahan untuk pembangunan Mapolsek tersebut. “Ayo masyarakat di dua kecamatan Gunung Terang dan Gunung Agung bangun bersama. Jika saya ditunjuk jadi ketua panitia saya siap, dan saya akan mencari lokasi lahan yang akan dihibahkan untuk Mapolsek tersebut bersama masyarakat,” ujar dia.

    Menanggapi adanya reaksi ini, lanjut dia, diharapkan Camat Gunung Terang jangan tidur, segara melakukan koordinasi dengan Camat Gunung Agung dan Lambu Kibang untuk merealisasikan pembangunan Mapolsek Gunung Terang, karena, kata dia, pada saat pembangunan Mapolsek Lambu Kibang, masyarakat Gunung Terang dan Gunung Agung ikut andil dalam pembangunannya.

    “Hasil komunikasi dengan Kapolsek sebenarnya camat sudah mengetahui rencana perubahan ini jauh-jauh hari dengan menghadiri rapat ditingkat Polres maupun polsek, tetapi tidak menyampaikan ke masyarakat. Camat harus bertanggung jawab, segara ditindaklanjuti harapan masyarakat ini, jika tidak ini bakal jadi runyam,” tukasnya.

    Sementara, pada sosialisasi dan peresmian Polsek Tumijajar juga mendapat reaksi protes. Hal itu diutarakan H. Sahmin Stan Seimbang,  selaku Tokoh masyarakat Kecamatan Tulangbawang Udik‎ menolak perubahan nama Polsek Tulangbawang Udik menjadi Polsek Tumijajar, jika Polsek ‎Tulangbawang Udik belum dibangunkan gedung baru.

    “Sebab, bedasarkan hibah masyarakat Tulangbawang Udik pada tahun 1974 bahwa tanah polsek tersebut jelas diperuntukkan Polsek Tulangbawang Udik bukan Tumijajar,” kata dia saat memberikan tanggapannya pada kegiatan peresmian Polsek tersebut, Kamis (12/4) siang.

    ‎Hal senada diamini oleh Bandarsyah Yusuf, tokoh masyarakat Tulangbawang Udik yanh menyayangkan atas perubahan nama Polsek setempat karena tidak dilakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat umum. “Dengan tegas kami sampaikan keberatan, sebab dari awal masyarakat Tulangbawang Udik telah banyak berkiprah dengan melakukan dukungan penyediaan fasilitas kepolisian, kami ini ‘diwongke’ lah. Semoga menjadi atensi Kapolda agar segara dibangun Polsek Tulangbawang Udik,” harapnya.

    Menanggapi itu, Kepala Bagian Perencanaan Mapolres Tulang Bawang Kompol Drs. Sujodo menjelaskan, perubahan nomenklatur tersebut berdasarkan Keputusan Kapolda Lampung nomor : Kep/240/III/2018 tanggal 26 Maret 2018 tentang perubahan nomenklatur 8 polsek di jajaran Polda Lampung.

    “Polres Tulangbawang ada tiga yakni,  yang sebelumnya Polsek Tulangbawang Udik menjadi Polsek Tumijajar, Polsek Gunung Terang menjadi Polsek Gunung Agung, dan Polsek Gedung Meneng menjadi Polsek Dente Teladas,” terangnya.

    Namun, perubahan nama ini tidak merubah wilayah hukum yakni tetap membawahi kecamatan yang ada sebelumnya, bahkan kapolsek dan jajarannya tetap seperti semula.

    Menurutnya, reaksi atas perubahan nomenklatur ini tidak hanya terjadi di Tulangbawang Udik, juga di protes masyarakat Kecamatan Gunung Terang dan Gedung Meneng. Ini bukan menjadi polemik bagi kami bahkan ini memacu semangat untuk mendirikan polsek-polsek baru.

    “Masukan-masukan ini akan kami laporkan sesegera mungkin kepihak Kapolres, dan saya juga akan segera melakukan pengajuan ke pihak Mapolda Lampung bahkan kami juga akan berkoordinasi dengan bapak Bupati Tulangbawang Barat agar dapat melakukan pembahasan terkait pembangunan Mapolsek,” kata dia sembari menjelaskan pergantian Nama 3 Polsek di Polres Tulangbawang telah menjadi keputusan mutlak Kapolda Lampung, nomenklatur ini disesuaikan dengan letak domisili keberadaan wilayah berdirinya Mapolsek tersebut.

  • Mantan Kepala Dinas Perizinan Kabupaten Tubaba Benarkan Masalah Menara Tower BTS

    Mantan Kepala Dinas Perizinan Kabupaten Tubaba Benarkan Masalah Menara Tower BTS

    Tulangbawang Barat (SL) – Marwan Aziz, Mantan Kepala Dinas Perizinan Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), membenarkan kalau permasalahan perizinan Menara Tower BTS yang ada di Tiyuh Margo Dadi Kecamatan Tumijajar melalui dirinya.

    Hal tersebut di ungkapkan Marwan Aziz saat dijumpai di Ruang Kerjanya di Dinas Perhubungan Kabupaten Tulang bawang Barat, Senin (9/4/2018).

    Dalam penyampaiannya, Marwan Aziz mengatakan kalau permasalahan perizinan Menara Tower BTS tersebut memang satu paket dengan Menara Tower BTS yang ada di Tiyuh Tirta Makmur dan di Tiyuh Karta Raharja.

    “yang melalui saya itu ada tiga Perizinan untuk Menara Tower BTS sesuai dengan Rekomendasi dari Pak Sekda yang saya sampaikan dulu, namun untuk yang di Tiyuh Margo dadi itu tertunda karena berkasnya belum lengkap jadi tidak bareng dengan berkas Menara Tower BTS lainnya, tapi akhir bulan maret lalu berkasnya sudah masuk kok ke Bappeda karena sudah lengkap,” jelas Marwan.

    Namun Marwan Aziz membantah jika dirinya terlibat dalam permasalahan pembangunan Menara Tower BTS tersebut, karena kata dia yang melalui dia hanyalah sebatas perizinan saja bukan termasuk pembangunan.

    “Kalau untuk pembangunan saya tidak tahu, karena yang melalui saya itu hanya sebatas perizinannya saja, jadi kalau untuk pembangunan silahkan saja konfirmasikan ke pihak PT. CMI selaku pemilik Menara Tower BTS itu,” imbuhnya.

    “Kalau untuk permasalahan yang sudah melanggar aturan dan Perda, ya itukan sepenuhnya wewenang Pemkab, terserah apa saja langkah yang akan diambil Pemkab, mau dirobohin atau mau diapakan tidak ada masalah dengan saya karena yang melalui saya hanya sebatas perizinannya saja dan berkasnya sudah masuk ke Bapedda, tinggal nunggu kapan agenda rapat untuk rekomendasi BKPRDnya,” tutup Marwan.

    Terpisah, salah satu PPTK di Bappeda saat ditemui membenarkan kalau berkas milik PT. CMI untuk Menara Tower BTS yang ada di Tiyuh Margo dadi sudah masuk pada akhir bulan maret.

    “Iya mas sudah masuk berkasnya dan kami juga sudah survey kelokasi Menara Tower BTSnya, dan kami masih mengagendakan rapatnya, sekaligus dalam rapat itu nanti akan dibahas juga terkait permasalahan Menara Tower BTS itu yang sudah selesai di bangun namun perizinannya belum diurus, jadi nanti apapun keputusan yang akan diambil kita lihat saja setelah rapatnya,” jelasnya. (Robert)

  • Mengaku Anak Camat Sekelompok Orang Intimidasi Warga Tiyuh Mulya Kencana

    Mengaku Anak Camat Sekelompok Orang Intimidasi Warga Tiyuh Mulya Kencana

    Tulangbawang Barat (SL) – Belasan masyarakat Tiyuh Mulya Kencana dan Mulya Jaya ngeluruk ke Kantor DPRD Tulangbawang Barat (Tubaba). Mereka mengaku mendapat intimidasi dari orang-orang tak dikenal yang mengaku dari Tiyuh Bandar Dewa Kecamatan Tulangbawang Tengah.

    Kedatangan mereka langsung disambut Ketua Komisi A DPRD, Tubaba Ruslan, anggota Edi Ismanto, dan Wakil Ketua I DPRD Yantoni.

    Sawijo, warga Tiyuh Mulya Kencana, Kecamatan Tulangbawang Tengah mengatakan intimidasi tersebut terjadi lantaran tanah yang dimilikinya berdasarkan sertifikat saat ini, tengah bersengketa dengan masyarakat Tiyuh Bandar Dewa yang mengaku pemilik lahan seluas 50 Ha yang awalnya diperuntukkan untuk lembaga sosial desa (LSD) Tiyuh Bandar Dewa.

    “Kami sudah memiliki lahan tersebut sejak tahun 1978 dan sudah banyak yang bersertifikat, AJB, SKT, dan kami mendapatkan tanah itu dengan cara beli,” ungkapnya di ruang Komisi A DPRD setempat, Senin (9/4) siang.

    Suwijo mengatakan, lokasi tanah tersebut berada di perbatasan Tiyuh Candra Kencana dengan Mulya Jaya tepatnya di jalur pipa gas sekitar tiyuh tersebut yang saat ini menjadi kebun karet dan sawit. Intimidasi yang terjadi di masyarakat pemilik lahan yang berada di luasan tanah 50 Ha yang di klaim tanah milik LSD Tiyuh Bandar Dewa tersebut dengan menakut-nakuti dan akan mematok tanah yang ada. “Saya anak camat Bandar Dewa akan patok tanah LSD,” ungkapnya meniru perkataan oknum tersebut.

    Selain melakukan intimidasi dan melakukan pengukuran lahan, oknum yang mengatasnamakan masyarakat Bandar Dewa tersebut meminta agar masyarakat yang memiliki tanah di atas lahan seluas 50 Ha yang juga diakui milik Lembaga Sosial Desa (LSD) Tiyuh Bandar Dewa dapat segera menyerahkan dana kompensasi atas tanah tersebut senilai Rp25 juta/Ha, dan dana pengurusan surat senilai Rp3 juta/Ha. “Yang harus segera dilakukan pembayaran adalah Rp. 3 juta/Ha, kalau dana kompensasi bisa dicicil menurut mereka sehingga tanahnya nantinya tetap menjadi milik kami. Tapi, kami tetap kekeh ini tanah milik kami, kami mendapatkannya dari beli, dan sudah diterbitkan sertipikat, AJB, dan SKT,” tuturnya.

    Menanggapi hal ini, Ketua Komisi A DPRD Tubaba, Ruslan mengatakan agar masyarakat jangan takut dan dapat menghadapinya jika tanah yang saat ini dikuasai memang benar-benar milik masyarakat yang dibuktikan dengan surat menyurat yang sah oleh hukum. “Jangan takut, kami wakil bapak. Jika terjadi apa-apa laporkan ke pihak hukum, dan kami akan membackup permasalahan tersebut sampai tuntas,” terangnya.

    Untuk menindak lanjuti laporan masyarakat, lanjut dia, pihaknya akan memanggil tim sengketa tanah yang dibentuk oleh Pemkab Tubaba dalam mengurusi tanah tersebut. “Kami juga belum tahu apa hasil penyelesaian tim sengketa tanah, kenapa dibawah sudah sampai pada permintaan kompensasi senilai Rp25 juta/ha dan dana pengurusan surat dan pengukuran tanah senilai Rp3 juta/ha, sementara kami dari DPRD belum tau apa hasilnya,” tukasnya.

    Sementara, Ketua Forum Masyarakat Bandar Dewa (FMBD) Tiyuh Bandar Dewa, Idris Hadi, saat dikonfirmasi melalui sambungan teleponnya terkait aduan masyarakat ke DPRD tersebut, dirinya menampik adanya perlakuan intimidasi kepada masyarakat yang menguasai lahan diatas lahan LSD seluas 50 Ha dan mengakui adanya permintaan dana senilai Rp 25 juta untuk kompensasi dan Rp3 juta untuk urusan surat menyurat tanah tersebut.

    Tanah LSD tersebut, menurutnya, merupakan tanah ingklab Bandar Dewa, bukan tanah transmigrasi dan tanah ini sudah diurus dari tahun 1975 hingga sekarang. Lahan itu awalnya dimiliki masyarakat Candra Kencana dan masyarakat Mulya Kencana mendapatkannya dari Masyarakat Candra Kencana. “Masalah tanah ini sudah pernah diurus hingga tingkat kabupaten Tubaba dan duduk satu meja dengan Asisten I Agus Subagio, Kabag Hukum, Ketua Komisi A pada waktu itu Sukardi di ruang Asisten I. Hasil kesepakatan waktu itu penyelesaiannya dikembalikan ke kecamatan, dan ditingkat tiyuh masing-masing,” kata dia.

    Sehingga pada tahun ini, lanjut dia, timbul kesepakatan yang disambut baik oleh masyarakat Candra Kencana, sementara masyarakat Mulya Kencana, dan Mulya Jaya tidak mau hadir setiap ada undangan untuk menyelesaikan permasalahan ini. “Awalnya kami minta ganti Rp100 juta, turun Rp50 juta, dan akhirnya masyarakat Candra Kencana hanya mampu memberi Rl25 juta/Ha diluar surat menyurat, dan Rp 3 juta meminta untuk biaya pengurusan tanah dari SKT sampai AJB. Semua ini ada berita acaranya semua terlampir,” paparnya.

    Idris Hadi menambahkan, tanah tersebut merupakan tanah milik LSD Tiyuh Bandar Dewa yang dibuktikan dengan surat yang sah yang membuatnya Bapak R Enggot Panji Negara saat menjabat selaku camat, dan saat ini masih hidup berada di Tiyuh Bandar Dewa. “Masyarakat Candra Kencana juga sudah menyatakan bahwa tanah tersebut merupakan tanah milik LSD Masyarakat Bandar Dewa,” pungkasnya.

  • Ribuan Bikers Bakal Meriahkan Hut Ke-9 Kabupaten Tubaba

    Ribuan Bikers Bakal Meriahkan Hut Ke-9 Kabupaten Tubaba

    Tulangbawang Barat (SL) – Dalam rangka memeriahkan Hut ke-9 Kabupaten Tulangbawang Barat, sebanyak dua ribuan club bikers akan  datang dan memadati Komplek Islamic Center apada tanggal (13/04) mendatang. Rombongan bikers ini akan dimpin oleh Indrodjojo Kusumonegoro yang akrab disapa dengan sebutan Indro, anggota group lawak Warkop DKI.

    “Sebanyak empat negara diantaranya Thailand, Brunei Darussalam, Malaysia, Singapore juga bakal hadir,” kata Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Tulangbawang Barat, Herwan Sahri kepada Medinaslampungnews.co.id, Senin (09/04).

    Diterangkan Herwan Sahri, ribuan bikers tersebut merupakan pecinta Motor Antique Club Indonesia (MACI) yang juga sekaligus sahabat Umar Ahmad Bupati Tubaba. Kedatangan klub MACi ini selain turut memeriahkan Hut Tubaba ke-9, juga sekaligus untuk memperingati Hut Motor antique Club Indonesia (MACI) yang ke -25 tahun.

    “Terselenggaranya acara ini nantinya merupakan rangkaian wujud kegiatan semarak HUT ke 9 kabupaten Tubaba,’ kata Herwan.

    Setibanya pada tanggal (13/04) mendatang, rencananya kegiatan hut MACi akan berlangsung selama tiga hari. Termasuk diantaranya akan ada penyerahan berupa cidra mata SK yang akan diserahkan secara simbolis oleh Bupati Tubaba Umar Ahmad terhadap empat peserta BIKERS klub (MACI) dari negara Thailand, Brunei Darussalam ,Malaysia singapore, dan Indro salah satu anggota group lawak Warkop DKI.

    “ Mereka adalah tamu kehormatan Pemkab Tubaba. Pada momentum ini nantinya mereka akan kita SK kan, artinya bahwa mereka adalah merupakan salah satu negara sahabat Umar Ahmad,” kata Herwan.

    Mantan Kadispenda Provinsi Lampung ini menambahkan, acara itu nanti mengusung tema ‘Tubablaarrr’ yang dipusatkan di sebuah Kampung MACI yang terletak di belakang Komplek Islamic Center Tubaba. Persiapan kegiatan sendiri saat ini telah ‎mencapai 80 persen.

    “Kita monitor terus Kampung MACI ini. Semua kita lengkapi mulai dari pasilitas WC, kamar mandi, lahan parkir, tenda penginapan atau pondok umum, hingg hotel khusus tamu VIP,” papar Herwan Sahri.

    Untuk kapasitas penginapan, saat ini dapat menampung sejumlah 2000 ‎orang peserta yang meliputi 35 pondok, hotel dan Wisma Tirta Kencana. “Ini kegiatan Spektakuler‎ dan baru terjadi di Indonesia, kegiatan MACI ini sekaligus Jambore MACI,  yang juga dikuti oleh peserta dari empat negara luar yaitu Thailand,  Brunei Darussalam, Malaysia dan Singapura. Kita berharap dengan momentum ini, dapat mengenalkan Kabupaten Tubaba bumi Ragem Sai Mangi Wawai dikancah nasional bahkan Internasional,” tutupnya

  • Paranormal Dan Pasangan Selingkuhnya Diarak Warga Tiyuh Kartaraya

    Paranormal Dan Pasangan Selingkuhnya Diarak Warga Tiyuh Kartaraya

    ilustrasi pasangan diarak warga

    Tulangbawang Barat (SL) – Ratusan massa Tiyuh Kataharaja dan Tiyuh Kartaraya, Kecamatan Tulangbawang Udik, Kabupaten Tulangbawang Barat, menggirik (mengarak,red) beramai ramai, sepasang sejoli, yang diduga hidup serumah tanpa ikatan pernikahan, MY (52) dan SS (48), Sabtu (07/04) sekitar pukul 16.00 Wib. Mereka diarak dari rumah My hingga kediaman Kepalo Tiyuh Kartaraharja.

    Kepalo Tiyuh Kartaraharja, Rudi Yanto membenarkan aksi ratusan warga yang mengarak dua pelaku terduga selingkuh itu ke kediamannya. “MY merupakan warga RK-05 dan SS warga RK-04 diarak warga karena dianggap sudah melakukan hubungan terlarang,” jelas Rudi Yanto saat dihubungi via telepon genggamnya kepada koran ini, Sabtu (07/04).

    Menurut Rudi Yanto, MY dan SS  masing-masing masih memiliki pasangan hidup. Keduanya juga meiliki jumlah anak yang sama yakni 3 anak. Rudi Yanto jug amengatakan, berdasarkan keterangan warga yang mengarak kedua pelaku, MY dan SS secara terang-terangan sudah melakukan perbuatan kumpul kebo di rumah MY. “Penilaian warga, keduanya memang suka sama suka, namun warga tiyuh merasa resah dan menganggap perbuatan keduanya merupakan aib bagi kampung mereka,” imbuh Rudi Yanto.

    Diketahui juga, MY ternyata merupakan seorang guru spiritual yang mempunyai kemampuan melakukan pengobatan dan sering membantu orang sakit di tiyuh setempat. “ Rupanya kemampuan yang dimilikinya membuat MY melakukan bujuk rayu terhadap SS,” ujar Rudi Yanto.

    Sementara itu, Bhabinkantibmas Tiyuh Kartaraharja, Bripka Sobrun membenarkan adanya penangkapan dua pelaku kumpul kebo MY dan SS. Kasus ini sudah ditangani oleh Mapolsek Tulangbawang Udik, Kecamatan Tumijajar  untuk diproses lebih lanjut.

    “ Setelah saya menerima laporan dari Kepalo Tiyuh Rudi Yanto bahwa ada masyarakat yang mengarak
    keduanya berinisial SS (48) dan YM (52), saya langsung bergegas bergerak cepat turun ke lokasi. Hal itu dilakukan bertujuan guna antisipasi hal-hal yang tidak di inginkan, seperti amukkan massa. Keduanya akan kita bawa ke kantor mapolsek tuba-udik (tumijajar) guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,”jelas Sobrunsaat berada di kediaman Kepalo Tiyuh Kartaraharja, Rudi Yanto kepada Medinas Lampung Sabtu (07/04). (mds/nt/*)

  • Bagsumda Bersama Urdokkes Polres Tuba Lakukan Kegiatan Kemanusiaan Kepada Warga Tubaba

    Bagsumda Bersama Urdokkes Polres Tuba Lakukan Kegiatan Kemanusiaan Kepada Warga Tubaba

    Kapolres Tulang Bawang AKBP Raswanto Hadiwibowo, SIK, M.Si Yang Diwakili Oleh Kabag Sumda Kompol I Gusti Ketut Wibawa Yang Turun Langsung ke Lokasi Hari Ini (5/4/18) (Foto/Dok/Robert)

    Tulangbawang Barat (SL) – Bagian Sumber Daya (Bagsumda) bersama dengan Urusan kedokteran dan kesehatan (Urdokkes) Polres Tulang Bawang (Tuba) melakukan kegiatan kemanusiaan kepada salah satu warga masyarakat tidak mampu yang ada di Kab. Tulang Bawang Barat (Tubaba).

    Kapolres Tulang Bawang AKBP Raswanto Hadiwibowo, SIK, M.Si yang diwakili oleh Kabag Sumda Kompol I Gusti Ketut Wibawa yang turun langsung ke lokasi mengatakan, warga tidak mampu yang dibantu hari ini (5/4/2018) sekira pukul 11.20 WIB adalah Suwito (69) yang sudah mengalami sakit selama 1 bulan dan hanya dirawat di rumah dengan ala kadarnya oleh pihak keluarga.

    “Suwito yang sehari-harinya bekerja sebagai petani merupakan warga Tiyuh/Kampung Karta Tanjung Selamet Kecamatan Tulang Bawang Ud (Tbu) Kabupaten Tulang Bawang Barat,” ujarnya.

    Kabag Sumda Menjelaskan, sakit yang dialami oleh suwito berawal dari luka goresan paku pada tangan kanannya, karena ketidak mampuan keluarga secara ekonomi, luka tersebut tidak dirawat sehingga berakibat gangren (kematian jaringan).

    “Kami berangkat dari Polres Tulang Bawang dengan menggunakan kendaraan ambulance milik klinik polres dengan perjalanan sekira 3 jam melewati jalan yang cukup jelek dan hutan di kiri kanan nya baru bisa sampai ke rumah suwito, saat sampai di lokasi kami memberikan bantuan berupa 2 karung beras dan 1 dus mie instan yang diterima langsung oleh pihak keluarga, lalu dilakukan pemeriksaan oleh PS. Paur Dokkes Aipda Dwi Kurniawan, S.Kep, MH dan dokter klinik dr. Adhi Ageng Wibowo terhadap suwito, kemudian dibawa ke RSUD (rumah sakit umum daerah) Kab. Tulang Bawang Barat dengan menggunakan mobil ambulance,” jelasnya.

    Kabag Sumda Menerangkan, tindakan yang kami lakukan ini sebagai bentuk bukti nyata kepedulian dan pelayanan prima dari Polres Tulang Bawang kepada warga masyarakat kurang mampu yang ada di wilayah kami.

    Direktur RSUD Kab. Tulang Bawang Barat dr. Pramono Satrio Wibowo saat bertemu dengan Kabag Sumda memberikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya karena Polres Tulang Bawang telah membantu secara sukarela warga masyarakatnya dan mengajak bekerjasama dengan pihak kepolisian serta berjanji selama suwito berada di RSUD semua biaya pengobatan dan perawatan gratis. (Robert/Efendy)