Kategori: Tulang Bawang Barat

  • Sebanyak 2120 Vaksin Sinovac Sampai Di Tubaba

    Sebanyak 2120 Vaksin Sinovac Sampai Di Tubaba

    Tulang Bawang Barat (SL)-Pemerintah Kabupaten Tulangbawang Barat melalui Dinas Kesehatan setempat, menerima vaksin Covid-19 sebanyak 2120 dari Dinkes Provinsi Lampung, Senin 25 Januari 2021.

    Vaksin tersebut diserahkan langsung oleh Aries Aviantoro (Kepala instalasi farmasi provinsi Lampung) dan terima langsung oleh Bupati Umar ahmad serta didampingi Kapolres dan Dandim Lampung Utara, di gudang farmasi dinkes Tubaba

    Bupati Tubaba Umar Ahmad SP, mengatakan, kabupaten Tubaba menerima pengiriman Vaksin Covid-19 dari Instalasi Farmasi Provinsi (IFP) Lampung sebanyak 2120 dosis.

    “Kita baru saja menerima Vaksin dari Instalasi Farmasi Provinsi (IFP) Lampung sebanyak 2120 dosis,” kata Umar Ahmad.

    Nantinya, lanjutnya Umar, vaksinasi tersebut akan disuntikan untuk tenaga kesehatan, jajaranforkopimda, tokoh masyarakat, dan pada wartawan.

    Ditempat yang sama, Sekretaris Dinas kesehatan kabupaten Tubaba, Eka Riyana juga mengatakan, vaksinasi tersebut nantinya akan dilakukan secara 2 tahap yaitu di tanggal 2 Februari 2021 dan tanggal 16 Februari 2021 mendatang.

    Lanjut Eka, Dinas kesehatan Tubaba telah menyiapkan 85 tenaga kesehatan sebagai vaksinator yang masing-masing tersebar dipuskesmas , kita siapkan 5 vaksinator ” tuturnya.(Angga)

  • Terkait Dugaan ‘Kongkalikong’ Program Mantra , Ini Penjelasan Kepala Dinas Sosial Tubaba

    Terkait Dugaan ‘Kongkalikong’ Program Mantra , Ini Penjelasan Kepala Dinas Sosial Tubaba

    Tulang Bawang Barat (SL) – Menindaklanjuti terkait pemberitaaan dugaan ‘kongkalikong’ Dinas Sosial (Dinsos) dalam bantuan Maju dan Sejahtera (Mantra) yang merupakan Program unggulan Bupati Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) Umar Ahmad, Tiyuh Penumangan Kecamatan Tulangbawang Tengah menggelar rapat terbuka.

    Pembahasan terkait program bantuan Mantra tersebut dilakukan Dinsos bersama aparatur Tiyuh Penumangan, di balai desa tiyuh setempat, pada Rabu (20/1/2021).

    Kepala Dinas Sosial, Somad mengatakan bahwa keputusan mengenai data 368 orang dan tambahan 32 orang penerima mantra tersebut berdasarkan evaluasi dan kesepakatan bersama yang dilakukan antara aparatur Tiyuh dengan BPT setempat.

    “Sudah kita selesaikan tadi, artinya penambahan kuota sebanyak 32 calon penerima sebelumnya akan divalidasi kembali. Tidak ada pengurangan melainkan penambahan kuota khusus di tiyuh penumangan, yang tahun sebelumnya hanya 368 orang, saat ini menjadi 400 penerima. Jadi tidak ada lagi data 368 dan 32 itu,” tegas Somad dalam sambutannya.

    “Dan terkait titipan atau data siluman yang sebelumnya itu hanya kesalahan atau mis komunikasi antara kepala bidang dan aparatur tiyuh setempat. Hanya saja ada warga yang mengajukan penerimaan program tersebut sebanyak 31 secara langsung ke pak Yusufnya ” lanjutnya.

    Somad berharap program unggulan Bupati ini dapat berjalan dengan sukses dan tidak ada lagi keributan serta kesalahpahaman diantara masyarakat ataupun aparatur desa. (Angga)

  • Ada Tambang Emas Ilegal di Tulang Bawang Barat

    Ada Tambang Emas Ilegal di Tulang Bawang Barat

    Tulang Bawang Barat (SL)-Polres Tulang Bawang Barat menggerebek lokasi tambang pengolahan emas ilegal alias bodong di Tiyuh (desa) Candra kencana RK 06 RW 34 Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat Lampung. Kegiatan penambangan yang sudah berlangsung Tujuh bulan lamanya baru diketahui oleh pihak aparat pemerintah setempat atas laporan warga terkait bahaya limbah pengolahan emas di desa itu. Senin, 28 Desember 2020.

  • Pecah ban Belakang Fortuner Sruduk Pantat Fuso Dua Tewas Satu Luka Berat di KM 200 Tol

    Pecah ban Belakang Fortuner Sruduk Pantat Fuso Dua Tewas Satu Luka Berat di KM 200 Tol

    Tulang Bawang Barat (SL)-Pecah ban dalam kecepataan tinggi, Toyota Fortuner B-1433-NJF menabrak pantat truk fuso di Kilometer 200 B Wilayah Tulangbawang Barat. Dua penumpang Fortuner tewas, sementara satu luka berat, Senin 21 Desember 2020 sekitar pukul 06.00,

    Informasi di lokasi kejadian menyebutkan kecelakaan itu berawal saat mobil Toyota Fortuner melaju dengan kecepataan tinggi dari arah Kayuagung, Sumatera Selatan menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan. Saat melintas KM 200 B, mengalami pecah ban belakang sebelah kanan hingga mobil oleng dan menabrak truk bermuatan barang di depannya.

    “Saat ini, sopir mobil Fortuner dirawat di Rumah Sakit (RS) Harapan Bunda di Lampung Tengah. Yang meninggal dunia dua orang, yakni penumpang mobil Fortuner. Sedangkan sopir mengalami luka berat. Mobil Toyota Fortuner dan truk kita amankan ke exit tol Lambukibang, Menurut informasi korban orang Jakarta. Saat ini, keluarga sudah dalam perjalanan menjemput korban,” kata Kasatlantas Polres Tulangbawang Barat Iptu Suarjono.

    Kasat PJR Polda Lampung Kompol Fikri membenarkan kecelakaan tersebut. Menurutya peristiwa terjadi sekitar pukul 05.50 WIB. “Kendaraan dari arah Kayu Agung, Sumatera Selatan hendak menuju ke Bakauheni, Lampung Selatan. Setiba di Kilometer 200 B, mobil mengalami pecah ban bagian belakang kanan,” katanya.

    Sehingga, lanjutnya, kendaraan tidak terkendali dan menabrak Fuso nopol B-9364. “Pengendara di mobil yang mengalami kecelakaan itu tiga orang. Dua orang tewas di tempat. Satu penumpang lainnya mengalami luka berat. Untuk korban sudah dievakuasi di Tubaba,” katanya. (Red)

  • Mesin Zenset Proyek Sumur Bor Warga di Pinjam Pejabat PUPR Dikonfirmasi Kabidnya Malah Ancam Wartawan?

    Mesin Zenset Proyek Sumur Bor Warga di Pinjam Pejabat PUPR Dikonfirmasi Kabidnya Malah Ancam Wartawan?

    Tulang Bawang Barat (SL)-Sejak satu tahun terakhir, mesin genset untuk sumur bor yang di bangun pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat tiga tahun yang lalu di RK 04, Rt 01 Tiyuh Pulung Kencana, Kecamatan Tulang Bawang Tengah tidak ada ditempat. Mesin aset pemerintah itu kini berada di bawah kekuasaan Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Tubaba.

    Namun Kepala Bidang Bina Marga PUPR Tubaba menyatakan mesin itu ada dirumahnya karena rusak, dan untuk sumur bor sudah di ganti menggunakan listrik. Dia juga mengancam wartawan untuk tidak memberitakan masalah tersebut.

    ”Ya pak Genset tersebut ada dirumah pak Bahar. Sudah lama sekali, sekitar satu tahunan lebih. Alasannya pinjam untuk menghidupkan lampu dirumahnya. Namun hingga saat ini belum di kembalikan. Silahkan tanya langsung ke pak Bahar. Tapi jangan bilang dari saya,” kata warga Tiyuh Pulung Kencana, kepada wartawan, dilangsir Harian Zona Lampung Selasa 15 Desember 2020.

    Menurutnya, lokasi sumur bor itu berada di dekat rumahnya. Sempat diusulkan atas nama dirinya kepada dinas terkait. Sumur bos itu digunakan untuk 36 rumah masyarakat sekitar. ”Kita ini pak orang kecil sedangkan pak Bahar itu orang besar, orang dinas PU juga. Jadi kita takut pak. Mau ngomong apa apa, apalagi anak saya bekerja sama dia,” katanya.

    Terkait tudingan Kabid Bina Marga PUPR Tubaba, Baharudin membenarkan jika mesin genset tersebut ada dirumahnya sejak satu tahun dengan kondisi rusak, maka dari itu diganti dengan listrik, “Kamu kesini saja berdua. Datang kerumah saya, kamu lihat sendiri gensetnya sudah rusak untuk sumur bor tersebut dan sudah saya ganti dengan listrik silahkan tanya dengan masyarakat,” katanya dengan tinggi.

    Baharudin meminta wartawan jangan konfirmasi melalui telpon celuller, tapi datang kekantor dan jangan ke rumah apalagi kalau direkam. “Nanti kamu saya laporkan ke polisi karena tidak di izinkan untuk merekam sebab telah menyalahi undang – undang ITE. Omongan saya jangan di rekam. Karena saya tidak mengizinkan dan kalau berita ini sampai di terbitkan kamu akan saya laporkan ke Polisi, karena sudah menyalahi undang – undang ITE. Dirumah saya saat ini sudah ada polisi,” katanya. (zl/red)

  • Pelaksana Proyek Jalan Rp6,5 Miliar lebih di Tulang Bawang Barat Lambat Rekanan Terancam di Blackslist

    Pelaksana Proyek Jalan Rp6,5 Miliar lebih di Tulang Bawang Barat Lambat Rekanan Terancam di Blackslist

    Tulang Bawang Barat (SL)-Perusahaan pemenang tender kegiatan pembagunan proyek rekonstruksi peningkatan badan jalan Tiyuh (Desa) Panaragan Bandar Dewa, Kecamatan Tulang Bawang Tengah (TBT) Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) terancam dikenakan sanksi dan di blacklist jika tidak menyeselesaikan proyek tepat waktu yaitu diakhir Tahun 2020.

    Kepala Dinas BPBD Tulang Bawang Barat Nizom mengatakan, proyek Rekonstruksi peningkatan Badan Jalan Tiyuh (Desa) Panaragan, Bandar Dewa dikerjakan oleh rekanan PT. Saraswati Cipta Talenta (SCT) dengan Nomor Kontrak 600/K-05/SP /PPK/III. 07/TUBABA/2020 proyek tersebut dari Badan nasional penangulangan Bencana (BNPB) melalui BPBD Tubaba, sumber dana dari ABPN pada Tahun 2020 sebesar, Rp. 6.535. 680. 421.94 dengan jangka Waktu selama 120 hari kalender.

    “Kegiatan itu terhitung kontrak sejak 14 Agustus hingga 14 Desember 2020, Berdasarkan informasi yang diterima, proyek tersebut baru selesai dikerjakan mencapai 70, jika nanti terjadi keterlambatan penyelesaian pekerjaan tersebut dari waktu yang telah ditetapkan kemungkinan rekanan akan kita berikan toleransi perpanjangan waktu oleh PPK,” kata Nizom.

    “Namun apa bila pihak rekanan tidak menyelesaikan proyek tersebut tepat waktu sesuai dengan kontrak pekerjaan di tahun 2020 maka akan kita berikan sanksi. Selaku Pengguna Anggaran (PA) pada kegiatan pembangunan Rehabilitasi Rekonstruksi (RR) dua paket proyek jalan Panaragan Bandar Dewa dan Gedung Ratu Lama, dan Gedung Ratu Baru,” ujar Nizom.

    Sementara, Akhmadi selaku PPTK pada kegiatan yang juga Sekretaris Dinas BPBD mengatakan, proyek RR yang ada di Gedung Ratu Lama – Gedung Ratu Baru berjalan baik dan sesuai perencanaan. Namun, pengerjaan proyek RR Panaragan Bandar Dewa berdasarkan laporan terakhir 2 Minggu lalu, itu baru mencapai 53 Persen saja yang dikerjakan belum 100 persen.

    Menurut Akhmadi pihaknya akan turun kelapangan untuk melihat semua kegiatan tersebut, jika rekanan tidak berhasil menepati waktu sesuai kontrak maka mereka bisa mengusulkan perpanjangan kepada PPK, apakah 7 hari, 10 hari, atau 14 hari, karena mengingat akan pergantian tahun 2020 makin dekat. “Jika rekanan tidak bisa lagi menyelesaikan sesuai rencana dan harapan, maka pasti akan dikenakan Sanksi berupa Blacklist, denda, atau pengembalian anggaran sesuai pekerjaan yang belum selesai.” kata Akhmadi.

    Namun kata dia, terkait pekerjaan di Panaragan – Bandar Dewa sebenarnya memang lebih banyak, yakni mulai dari Penimbunan, Talud, Base, LC, Rigid, Guardril, Jembatan, dan 3 Gorong-gorong. Sedangkan Gedung Ratu Lama – Gedung Ratu Baru yakni Penimbunan, Talud, Base, dan Guardril saja. “Kita berharap agar pengerjaan kegiatan RR itu bisa selesai tepat waktu dan mengutamakan kualitas dengan baik,” katanya. (mds/red)

  • Arinal Djunaidi dan Purwati Lee Lakukan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Kampus ATMI

    Arinal Djunaidi dan Purwati Lee Lakukan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Kampus ATMI

    Tulang Bawang Barat (SL)-Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan Vice President PT Sugar Group Companies Purwanti Lee, melakukan peletakan batu pertama dimulainya pembangunan Gedung Akademi Teknik Mesin dan Industri (ATMI), di Kota Wisata dan Budaya Uluan Nughik, Panaragan Jaya, Tulang Bawang Barat, Rabu 2 Desember 2020.

    Gubernur yang juga didamingi Bupati Tulang Bawang Barat Umar Ahmad mengapresiasi peranan PT Sugar Group Companies dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dengan membangun lembaga pendidikan. Karena pendidikan sebagai salah satu pilar penting dalam meningkatkan kualitas manusia dalam kerangka pembangunan manusia seutuhnya.

    “Pendidikan pada hakekatnya merupakan proses untuk membangun peradaban bangsa. Oleh karena itu, saya mengapresiasi kepada Vice President PT Sugar Group Companies Purwanti Lee yang telah mendukung mencerdaskan anak bangsa dengan turut membangun akademi teknik mesin dan industri,” kata Gubernur.

    Menurut Gubernur, tugas mencerdaskan anak bangsa sesungguhnya bukan hanya tugas Pemerintah, tetapi tugas semua pihak. Dan antisipasi Vice President PT Sugar Group Companies Purwanti Lee sangat luar biasa.
    “Dengan segala konsekuensi, ini akan menarik dan mencerdaskan masyarakat desa, sekolah akan semakin efisien, sehingga masyarakat dapat membangun daerahnya,”  ujarnya.

    Kemudian, lanjut Gubernur Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat, dan Mesuji tidak bisa dipisahkan. Hal ini akan terintegrasi, sehingga industri perkebunan kita kedepan akan semakin lebih baik lagi. Karena itu Gubernur berharap dengan kehadiran ATMI di Kabupaten Tulang Bawang Barat, dapat meningkatkan citra Provinsi Lampung. “Pemerintah Daerah harus mengawal pembangunan ini,” katanya.

    Purwati Lee Puji Bupati Umar Ahmad

    Vice President PT Sugar Group Companies Purwanti Lee, mengatakan bahwa investasi yang dilakukan di Tulang Bawang Barat bukan investasi yang bersifat masukan, bunga, dan lainnya. Tapi investasi untuk membangun SDM di Provinsi Lampung.

    Investasi di Tulang Bawang Barat, lanjut Purwanti Lee, karena dirinya melihat adanya ketekunan dan keinginan maju dari Bupati Umar Ahmad. Oleh karena itu, dirinya sangat mendukung pembangunan Uluan Ughik di Tulang Bawang Barat. “Nantinya akademi ini bukan hanya menerima calon mahasiswa dari tulang bawang barat, tapi juga menerima calon mahasiswa dari 14 kabupaten/kota lainnya yang ada di provinsi Lampung,” ujarnya.

    Bupati Tulang Bawang Barat Umar Ahmad menyampaikan rasa terimakasih karena VP PT. Sugar Group Company telah memutuskan untuk membebaskan tanah ini untuk turut mendukung pembangunan disini, terutama pendidikan. “Tentunya ini akan sangat membantu sistem pendidikan di Tulang Bawang Barat. Atas nama keluarga besar Tulang Bawang Barat sangat berterimakasih kepada ibu,” ujarnya. (Red)

  • Arinal Djunaidi dan Purwanti Lee Kunjungi Las SengoQ Tiyuh Karta

    Arinal Djunaidi dan Purwanti Lee Kunjungi Las SengoQ Tiyuh Karta

    Tulang Bawang Barat (SL)-Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan Vice President PT Sugar Group Companies Purwanti Lee, didampingi Bupati Tulang Bawang Barat Umar Ahmad, melakukan peninjauan Las SengoQ, di Tiyuh Karta, Kecamatan Tulangbawang Udik, Tulang Bawang Barat. Arinal Djunaidi dan Purwanti Lee disuguhkan penampilan gitar klasik sambil menikmati keindahan situs purbakala dan keindahan di sore hari, , Rabu 2 Desember 2020 sore.

    Arinal Djunaidi menjelaskan bahwa Kabupaten Tulang Bawang Barat merupakan salah satu yang mempunyai potensial dari berbagai macam sisi, terutama perkebunan dan peternakan. Suasananya masih normatif normal, dan potensi lahannya masih luar biasa. “Ini yang saya ingin ajak Bupati agar jangan sampai membangunnya emosional. Tapi saya lihat, Bupati Umar memiliki keseimbangan antara keinginan dan kebutuhan,” kata Arinal.

    Menurut Arinal, Umar Ahmad dapat menempatkan sisi infrastruktur yang berkaitan dengan ekonomi, budaya, dan hal penting lainnya. “Yang membangun Negara itu tidak hanya Pemerintah, tapi bersama-sama dengan Swasta. Ketika Swasta sudah menunjukkan positifnya, maka kita harus mendukungnya,” ujarnya.

    Arinal menuturkan bahwa Kabupaten Tulang Bawang Barat juga memiliki potensi di bidang wisata. Apa yang dilakukan Bupati Umar Ahmad, cukup kreatif. Wisatanya banyak dikunjungi masyarakat lokal dan kabupaten lainnya.

    Tulang Bawang Barat juga memiliki tempat tempat batu bersejarah dan lahannya terintegrasi. Hal ini tidak bisa dilakukan di Bandar Lampung, Metro, dan daerah lainnya. “Tidak harus cepat. Tetapi harus secara alami. Nantikan ada selera masyarakat, dan itu yang harus dilihat dan dikembangkan oleh Bupati,” tutur Gubernur.

    Las SengoQ merupakan salah satu dari bangunan situs purbakala di Bumi Ragem Sai Mangi Wawai. Situs purbakala tersebut diberi nama Megalithic Millenium Art dengan konsep taman megalitik atau taman purbakala. Adapun lokasi dua situs purbakala lainnya terdapat di Uluan Nughik di Tiyuh Panaragan dan kompleks Sesat Agung, Kecamatan Tulangbawang Tengah.

    Di lokasi tersebut, terdapat sederet batu-batuan besar ditata sedemikian rupa. Ada yang berdiri tegak, miring, dibuat melingkar, dan bertumpuk yang menyerupai situs-situs megalitik tua di dunia, seperti situs Stonehenge di Inggris.

    Di Las SengoQ, ruang terbuka di bantaran Way (sungai) Kiri yang dihiasi dengan ornamen batu-batu besar dengan formasi batu berbentuk bintang Orion dibangun sebagai ajakan kepada masyarakat untuk memiliki visi menjaga keselarasan dengan lingkungan.

    Las SengoQ dahulu kala merupakan hutan larangan yang dianggap angker. Ini adalah konsep yang dijalankan leluhur dahulu untuk mengajak masyarakat sekitar menjaga kelestarian hutan, merawat sumber-sumber mata air dan flora fauna yang ada.

    “Las SengoQ berasal dari kata Las (hutan), Sengok (angker) yang merupakan produk dari kebudayaan masyarakat nughik. Sebuah konsep menjaga kelestarian alam, merawat pohon, menjaga sumber air, relasi manusia dengan manusia, manusia dengan alam dan seluruh isinya,” ujar Bupati Umar.

    Nughik (kehidupan) merupakan peradaban sebelum Gunung Krakatau Purba meletus memisahkan Pulau Jawa dan Sumatera. “Gerbang Las SengoQ dibangun di penyiloan (yang berarti silakan), kata yang sering diucapkan di gerbang atau pintu. Karena letaknya di belahan selatan bumi. Gerbang Las Sengoq juga dikenal sebagai Gerbang Selatan Bumi,” jelasnya.

    Batu-batu yang  tegak di gerbang selatan ini, jelas Umar, diambil dari  letusan Krakatau Purba dan disusun dengan formasi rasi bintang orion. “Rasi Bintang orion ini mudah dilihat dari berbagai posisi. Orion merupakan simbol keterbukaan Tubaba,” tambahnya.

    Bupati Umar juga menjelaskan bahwa peresmian ini dihadiri oleh perwakilan dari 14 Negara, salah satunya Keith Miller, pelestari cagar budaya asal Inggris. Sebelum melakukan peninjauan Megalithic Millenium Art, Las SengoQ, Arinal Djunaidi Purwanti Lee juga meninjauan ke Pasar Tradisional Pulung Kencana. (Red)

  • Mengunjungi Peninggalan Abad ke 4 Situs Benteng Sabut dan Talang Kappung Tulang Bawang Barat

    Mengunjungi Peninggalan Abad ke 4 Situs Benteng Sabut dan Talang Kappung Tulang Bawang Barat

    Tulang Bawang Barat (SL)-Usai mengukuhkan kepengurusan SMSI Tulangbawang Barat masa bakti 2020-2025, di tugu pahlawan Desa Penumangan, Pengurus SMSI Lampung Sambangi Situs Benteng Sabut dan Talang Kappung, Rabu 25 November 2020. kemarin.

    Pengurus SMSI Provinsi Lampung, langsung bertandang ke Kampung Gunung Katun Tanjungan, menuju situs peninggalan Megalitikum Benteng Sabut abad ke-4 SM, dan menocoba memancing dialiran sungai Tulang Bawang, dilanjutakna santap sore di Talang Kappung, sembari disuguhkan suasana alami perkebunan karet dikelilingi rawa-rawa yang terletak di ujung kampung berpenduduk asli pribumi ini.

    Qodri, warga masyarakat yang menjadi Guide menuju Talang Kappung di Kampung Gunung Katun Tanjungan, mengatakan bukan saja warga biasa yang sering bertandang ketempat ini, bahkan turis mancanegara dan artis ibukota Marcella Zalianty pernah datang ke tempat ini (Talang Kappung) saat orang nomor satu di Tulangbawang Barat, Umar Ahmad membawa mereka ke Talang Kappung.

    “Ditempat ini, artis ibukota Marcella Zalianty dan turis mancanegara pernah mampir sembari menyantap hidangan saat di undang oleh Bupati Tulangbawang Barat Umar Ahmad beberapa waktu lalu,” ujar Qodri kepada pengurus SMSI Provinsi Lampung usai santap sore sembari ngobrol santai dilengkapi dengan secangkir kopi.

    Ditempat yang sama, pengurus SMSI Pusat, Juniardi mengatakan, sebelumnya pernah tau dan melihat suasana perkebunan karet yang dikelilingi aliran sungai ini melalui berita. “Akhirnya bisa ke Gunung Katun juga,” ucap owner media sinarlampung.co usai menyantap hidangan bersama pengurus SMSI Provinsi Lampung, Rabu sore.

    Sebelumnya, Bupati Tulangbawang Barat, Umar Ahmad ketika diwawancarai usai pengukuhan SMSI Tulang Bawang Barat mengatakan, jika Talang Kapung merupakan suatu pulau yang dikelilingi oleh rawa yang terletak di kampung Gunung Katun Tanjungan. “Talang Kapung semacam pulau dikelilingi oleh rawa,” jelas Umar Ahmad saat ngobrol santai usai pengukuhan SMSI Tulangbawang Barat.

    Tak hanya Talang Kapung yang menjadi bahasan saat ngobrol santai bersama Bupati juga pemerhati peninggalan bersejarah ini. Situs megalitikum Benteng Sabut, yang pernah diteliti oleh arkeolog dari Bandung, Nanang Saptono juga menjadi bahasan sang Bupati. “Benteng Sabut itu merupakan benteng pertahanan. Benteng umumnya di Indonesia itu ke atas. Kalau Benteng Sabut ini kebawah. Kalau dulu kedalamannya lebih dari satu meter,” ujarnya.

    Dikutip dari hasil penelitian Arkeologi Bandung, Nanang Saptono pada tahun 2008 silam, mengungkap sejarah Benteng Sabut pada masa Minak Kemala Kota, bahwasanya keberadaan orang Bugis menjadikan bukti sejarah bahwasanya Benteng yang terletak di Kampung Gunung Katun Tanjungan.

    Saat itu, pada masa Minak Kemala Kota bersemayam di Benteng Sabut terjadi peristiwa konfrontasi dengan orang Bugis. Ketika itu orang-orang Bugis berkedudukan di Umbul Petay (Petou) sebelah timur Benteng Sabut. Dalam mengatasi peristiwa ini Minak Kemala Kota meminta bantuan Minak Trio Deso yang juga menantunya yaitu suami Putri Bulan.

    Tampaknya Minak Trio Deso tak mau meninggalkan peran saudaranya yang lain. Moyang Runjung yang juga menantu Minak Kemala Kota yaitu suami Namo dilibatkan dalam mengatasi ancaman orang-orang Bugis.

    Pada saat itu Minak Kemala Kota dengan Minak Runjung mengatur siasat. Di Benteng Sabut dibuat suatu rumah yang bagus. Didalam rumah tersebut disajikan berbagai macam kue yang lezat, ketika sudah siap Runjung minta dipukul. Minak Kemala Kota pura-pura memukul Runjung. Padahal yang dipukul sebenarnya hanyalah pelepah Pinang. Bersamaan dengan ditemukannya pelepah pinang, Moyang Runjung menyemburkan diri di sungai dan menghanyutkan badan sambil berteriak-teriak minta tolong.

    Setelah menceburkan diri kesungai, Moyang Runjung sengaja menghanyutkan tubuhnya sampai di Umbul Petay dan ditolong oleh orang-orang Bugis. Dari Moyang Runjung, Bugis memperoleh keterangan bahwa Minak Kemala Kota dan orang-orang yang berdiam di Benteng Sabut sangat bengis dan tidak mempunyai rasa perikemanusiaan.

    Mendengar penjelasan Minak Runjung akan kebengisan Minak Kemala Kota di Benteng Sabut. Orang-orang Bugis marah dan tak terima, menurutnya orang-orang di benteng Sabut sangat pantas diserang. Mereka tak menyadari jika ini merupakan strategi agar seluruh seluruh orang-orang Bugis dibunuh.

    Sesampainya di Benteng Sabut, Justru orang-orang Bugis tak menemui satu orangpun di Benteng Sabut, melainkan hanya didapati rumah kosong lengkap dengan banyaknya hidangan. Orang-orang Bugis mengira bahwa orang-orang di Benteng Sabut ketakutan. Kemudian orang-orang Bugis berpesta pora memakan kue yang tersedia didalam rumah.

    Karena kekenyangan seluruh orang Bugis tertidur pulas. Dan pada saat itulah Minak Kemala Kota, Moyang Runjungm Minak Trio Deso membakar habis orang-orang Bugis sampai tak tersisa di Benteng Sabut.

    Gambaran Umum Situs Benteng Sabut

    Situs Benteng Sabut secara geografis berada pada kelokan sungai utama Kiri) pada30’20” LS dan 105(Way 00’21” BT, Way Kiri mengalir di posisi 4 sebelah tenggara hingga timur situs. Di sebelah barat situs terdapat aliran Way Pikuk.

    Sungai ini berhulu pada bukit kecil di sebelah utara situs, kemudian berkelok-kelok ke arah tenggara hingga timur dan bermuara di Way Kiri di sebelah selatan Benteng Sabut. Di sebelah selatan muara Way Pikuk terdapat muara Way Papan. Sungai ini mengalir dari arah barat daya.

    Di sekitar Benteng Sabut terdapat beberapa rawa (bawang) antara lain Bawang Kelapo terdapat di sebelah barat dan Bawang Petahi di sebelah timur laut benteng. Lokasi Benteng Sabut oleh masyarakat setempat juga dikenal dengan sebutan Bujung Menggalou.

    Fakta arkeologis yang terdapat di situs Benteng Sabut berupa fitur parit (cekungan), benteng dan tanggul (gundukan tanah), makam kuna, serta sebaran artefak. Parit pada bagian dekat Way Kiri berpola segi lima. Pada sisi dalam parit terdapat benteng.

    Benteng dan parit ini pada sisi barat bermula dari tepi Way Kiri ke arah barat laut sepanjang 110 m hingga sudut barat daya. Benteng dan parit kemudian belok ke arah utara agak ke timur hingga sepanjang 70 m yang merupakan pertengahan sisi barat laut benteng dan parit, selanjutnya agak berbelok ke arah timur hingga mencapai jarak 70 m yang juga merupakan sudut timur laut.

    Pada sudut ini parit ada yang ke arah barat laut sepanjang 20 m hingga ke Bawang Petahi, dan juga ada yang ke arah tenggara sejauh 110 m hingga Way Kiri. Parit pada bagian ini lebarnya berkisar antara 5 hingga 7 m dengan kedalaman berkisar 0,5 hingga 1,5 m. Lahan bagian ini merupakan inti pemukiman yang luasnya sekitar 1,4 hektar.

    Fakta artefaktual yang pernah ditemukan di bagian ini berupa fragmen keramik, fragmen tembikar, serpih obsidian, kerak besi, paku, fragmen wadah perunggu, dan manik-manik. Fragmen tembikar ada yang berhias. Selain itu terdapat beberapa benda arkeologis berupa gandik, fragmen pipisan. Fragmen tembikar yang merupakan bagian dari kibu (kendi). Benda tembikar utuh berbentuk gacuk, tatap, dan cangkir.

    Di sebelah barat laut bagian inti pemukiman berjarak sekitar 50 m terdapat parit membentang arah timur laut – barat daya. Pada Ujung timur laut bermula dari Bawang Petahi ke arah barat daya sejauh 150 m. Parit ini pada ujung barat daya lebarnya 12 m, sedangkan pada ujung timur laut lebarnya 7 m.

    Kedalam berkisar 1 – 1,5 m. Di ujung barat daya parit belok ke arah tenggara sepanjang 55 m dan selanjutnya tidak tampak lagi jejak-jejaknya. Parit yang membentang arah timur laut – barat daya kemudian belok ke arah tenggara ini membentuk lahan berpola segi empat dengan luas sekitar 0,7 hektar. Di tengah lahan ini terdapat fitur tumulus berdiameter sekitar 3 m tinggi 0,7 m. Di tempat ini pada sekitar tahun 1980 pernah ditemukan guci. (red/*)

  • Umar Ahmad Rombak Kabinet Eselon II Empat Jabatan Kadis Lowong

    Umar Ahmad Rombak Kabinet Eselon II Empat Jabatan Kadis Lowong

    Tulang Bawang Barat (SL)-Bupati Tulang Bawang Barat Umar Ahmad merolling lima pejabat eselon II di Lingkungan Pemkab Tubaba. Tiga kursi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) kini kosong. Pelantikan tiga pejabat dilaksanakan di ruang rapat Bupati Jumat 27 November 2020.

    Empat  jabatan Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar), Kepala Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD), serta Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimta). kini kosong termasuk jabatan kepala Dinas Sosial yang masih dijabat Pelaksana Tugas (plt) kepala dinas.

    Drs. Gustami, M.Si yang sebelumnya menduduki jabatan Kepala Disporapar dirotasi menjadi Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Lalu, Nakhoda, SH, MH dilantik sebagai Asisten bidang Perekonomian dan Pembangunan. Sebelumnya dia menduduki jabatan sebagai Kepala BPPRD. Sementara Ir. Abdul Sani, MM, yang sebelumnya adalah Kepala Dinas Perkimta diangkat dalam jabatan baru sebagai Kepala Dinas Perikanan.

    Dua pejabat yang juga dilantik yakni Munyati, M.MPd dan Reny Dewi Rafia, SH, MM. Dua pejabat ini hanya bertukar posisi. Munyati yang sebelumnya adalah Staf Ahli Bupati bidang Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar dilantik sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP&PA), menggantikan Reny Dewi Rafia yang diberi mandat menggantikan posisi Munyati sebelumnya.

    Bupati Umar Ahmad dalam sambutannya menyatakan ada beberapa pertimbangan yang melatarbelakangi dilakukannya pelantikan tersebut. Pertama, dalam rangka untuk penyegaran karir bagi ASN terutama atas pertimbangan kompetensi, potensi, dan kemampuan yang dimiliki sehingga kinerjanya akan lebih optimal.

    Kedua, untuk memenuhi kebutuhan Pemerintah Daerah yang menargetkan percepatan pelaksanaan program-program prioritas daerah, yang tentunya hal tersebut memerlukan dukungan SDM yang lebih siap dan handal. dan ketiga, dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan organisasi dan juga peningkatan kinerja Pemerintah Daerah, terutama dikaitkan dengan upaya pencapaian visi dan misi daerah 2017-2022.

    “Untuk itu, saya berharap momentum pelantikan pada hari ini akan membuahkan dampak atau perubahan yang positif bagi kinerja Pemerintah Daerah. Apabila ternyata di kemudian hari ternyata hasilnya masih kurang memuaskan maka tentunya akan dilakukan evaluasi yang lebih komprehensif bagi pejabat di lingkungan Pemkab Tubaba,” kata Umar. (Red)