Kategori: Tulang Bawang Barat

  • BPBD Tubaba Sosialisasi Peran Pemuda Pasca Bencana

    Tulang Bawang Barat (SL)-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) gelar Sosialisasi Peranan Pemuda Pasca Bencana Yang Diikuti 10 Perwakilan Tiyuh (Desa) Se-kabupaten Tubaba, di balai Keluarahan Pusiban Panarangan Jaya Tulang Bawang Tengah, Selasa 24 November 2020.

    Kegiatan di nara sumberi oleh Sekretaris BPBD Provinsi Lampung Drs. Indra Utama, ST. Dan Kabid RR Provinsi Lampung Zaili FM, ST., MT. Kepala Pelaksana (Kalaksa) Nisom, SH., MM. Serta Kabid RR Tubaba Puryanto Serta 30 peserta perwakilan dari 10 Tiyuh di Tubaba.

    Kepala BPBD Kabupaten setempat Nisom, SH., MM. dalam sambutanya menyampaikan bahwa Kabupaten Tubaba termasuk salah satu daerah rawan akan bencana, maka kegiatan sosialisai ini merupakan pembekalan arahan kepada pemuda atau pun pelajar dalam antisipasi bencana alam”ujarnya

    Lanjutnya, adapun sosialisasi pembekalan dan penegakan yang kita akan diterapkan, seperti bagai mana peran kita terhadap masyarakat terdampak bencana dan menjadi korban bencana serta upaya menghibur korban bencana sekaligus keaktifan kita dalam kesiaptanggapan kita dalam penanganan bencana tersebut” jelasnya.

    Saya berharap dengan di gelarnya sosialisasi ini bisa menjadi pembekalan yang bermanfaat dan pemahaman terhadap pemuda Tubaba, karna jiwa kemanusiaan sangatlah penting untuk keaktifan terhadap penangan bencana alam,” pungkasnya.

    adapun perwakilan peserta sebanyak 30 pemuda dari 10 Tiyuh/desa diantaranya tiyuh Penumangan, Gedung Ratu, pegar dewa, gunung terang, gunung katun, perwakilan dikecamatan Lambu Kibang, bandar dewa (panaragan), gunung menanti, Sumber Rejo dan kelurahan Panaragan jaya. (angga)

  • Baru Selesai Dibangun Proyek Jembatan Way Tritunggal PUPR Tubaba Rp949,3 Juta Ambrol

    Baru Selesai Dibangun Proyek Jembatan Way Tritunggal PUPR Tubaba Rp949,3 Juta Ambrol

    Tulang Bawang Barat (SL)-Proyek Jembatan Way Tritunggal, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) di Kecamatan Gunung Agung, Kabupaten Tulang Bawang Barat, yang dikerjakan oleh CV Varel Konstruksi ambrol sebelum diserah terimakan. Diduga kualitas pengerjaan proyek Rp949.349.000 itu dikerjakan asal jadi.

    Ketua Pemuda Pancasila (PP) Tulang Bawang Barat (Tubaba), Roni menyayangkan proses pengerjaan jembatan yang tidak berkualitas tersebut. ”Masak dengan Dana Rp949.349.000 jembatan yang baru selesai dikerjakan sudah longsor gara-gara curah hujan yang cukup tinggi,” kata Roni, kepada wartawan Senin 23 November 2020.

    Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat menyebutkan pengerjaan jembatan pengganti tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi yang diatur dalam kontrak antara rekanan dan dinas PUPR setempat, “Sehingga bakal berimbas terhadap kekuatan jembatan yang diprediksi tidak akan bertahan lama,” kata Arya Saputra.

    Menurut Arya, kesalahan pelaksana proyek adalah penimbunan, “Kesalahan mereka itu adalah melakukan penimbun jembatan badan jembatan diambil dari samping jembatan,dan saya pernah ribut dengan pemborongnya alasan mereka rugi-rugi terus, inilah itulah dan tidak sesuai,” katanya.

    Lambat laun, lanjut Arya, jembatan tersebut meskipun sudah diperbaiki dikhawatirkan kembali terjadi longsor, dikarenakan kekuatan tanah jembatan tidak kuat, “Itu akibat penimbunan tanah tersebut bercampur akar pisang dan masih banyak lagi yang di masukkan di dalam timbunan tersebut,” katanya.(Red)

  • Rugi Ratusan Juta Warga Tubaba Bersama Pengacara Laporkan Kepala Desa ke Polda Lampung

    Rugi Ratusan Juta Warga Tubaba Bersama Pengacara Laporkan Kepala Desa ke Polda Lampung

    Tulang Bawang Barat (SL)-Merasa dirugikan ratusan juta rupiah, A Syahnuri didampingi Kuasa Hukumnya Ivin Aidyan dan Patners, melapor ke Polda Lampung terkait dugaan pungutan liar (Pungli) yang dilakukan Hendarwan, Kepalo Tiyuh (Desa) Pulung Kencana, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba).

    Laporan pengaduan dalam Surat permohonan bantuan yang ditujukan ke Kapolda Lampung dan Direskrimum Polda Lampung tersebut tertuang dalam Nomor : 62/SRT-KLR/IX/2020 dengan Tembusan Presiden Republik Indonesia, Kapolri, Irwasum Polri, Kabareskrim Polri, Kadiv Propam Polri, dan Kabid Propam Polda Lampung.

    Advokat dan konsultan Hukum dan  Patners, Ivin Aidyan Firnandez, dan Hendra Dinades, mengatakan, kliennya A. Syahnuri adalah pihak ketiga yang diamanatkan oleh Pemerintah Kabupaten Tubaba untuk mengelola lahan parkir yang ada di wilayah Kabupaten Tubaba.

    “Ya, Klien kami diamanatkan Pemkab Tubaba melalui Dinas Perhubungan Kabupaten Tubaba dengan Nomor : 180/49.b/MOU/TUBABA/2018 Tentang pengelolaan lokasi parkir Se-Kabupaten Tubaba dengan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang telah disepakati,” kata Ivin Aidyan, Sabtu 14 November 2020.

    Namun, lanjut Ivin Aidyan, disayangkan pada bulan November 2018 lalu hingga sekarang terhitung 23 bulan, Hendarwan selaku Kepala Tiyuh Pulung Kencana tidak pernah menyetorkan kewajibannya. “Sehingga klien kami mengalami kerugian Rp148.810.000,_ dari retribusi parkir roda dua dan roda empat,” katanya.

    Ivin mengaku, kliennya selama 23 bulan tidak sepenuhnya dapat mengelola lokasi tersebut, dikarenakan Kepala Tiyuh (Hendarwan) sendiri memperkerjakan orang lain untuk melakukan pungutan parkir tanpa dilengkapi dengan Surat Perintah Tugas (SPT) dari Dinas Perhubungan setempat.

    “Kami selaku kuasa hukum A. Syahnuri berharap kepada Kapolda Lampung dan Direskrimum Polda Lampung, untuk dapat menindak-lanjuti laporan ini. Sebagai mana arahan Presiden RI  Ir. H. Joko Widodo dan Kapolri dalam rangka memberantas Pungli,” tutur Ivin.

    Lapor ke Polres Tuba

    Diceritakan Ivin Aidyan, sebelum surat perihal permohonan bantuan ke Polda Lampung, pihaknya sudah berkoordinasi ke pihak Polres Tubaba melalui SPKT pada tanggal 17 Oktober 2020 lalu. “Ketika kami berkoordinasi dengan petugas piket Reskrim, kami tidak dapat melaporkan tindak pidananya dengan berbagai alasan, karena yang harus melaporkan adalah Dishub Kabupaten Tubaba. Kurang alat bukti dan lainnya,” ucap Ivin Aidyan, menirukan petugas piket tersebut.

    Mendapatkan penjelasan tersebut dan melalui proses perdebatan, petugas piket akhirnya menelepon Kanit Krimsus. “Berdasarkan saran dari Kanit krimsus, Kami disarankan untuk membuat Laporan Informasi (LI) sebagai dasar mereka melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap pungli parkir yang terjadi. Namun hingga surat ini saya buat, Polres Tubaba belum ada tindakan,” katanya. (Red)

  • Bos SGC Ny Lee Tamu Kehormatan Festival Bamboo International Tulang Bawang Barat

    Bos SGC Ny Lee Tamu Kehormatan Festival Bamboo International Tulang Bawang Barat

    Tulang Bawang Barat (SL)-Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim dan Bupati TuLang Bawang Barat menyambut tamu istimewa Pimpinan PT Sugar Group Company (SGC), Purwanti Lee alias Ny Lee di acara Tubaba Bamboo International Festival (TBIF),  yang diselenggarakan Pemkab Tulang Bawang Barat (Tubaba), Jumat 6 November 2020. Nyonya Lee datang usai pembukaan  TBIF di Kota Budaya Uluan Nughik, Kelurahan Panaraganjaya, Kecamatan Tulang Bawang Tengah.

    Semarak Festival Bamboo Tulang Bawang Barat abaikan Protokol Kesehatan

    Nyonya Lie bersama rombongannya berkeliling Kota Budaya Uluan Nughik, melihat beberapa ikon pameran yang terbuat dari bambu. Seperti alat penangkap ikan atau Bubu baling-baling. Dia juga menyempatkan foto bersama dengan Bupati Umar Ahmad dan Wagub Chusnunia Chalim.

    Kemudian, Nyonya Lie juga menerima sebuah lukisan yang menggambarkan rumah-rumah adat yang ada di Uluan Nughik tersebut. Nyonya Lie menyampaikan apresiasi terhadap seniman yang telah memberikan lukisan kepadanya. “Lukisan ini sangat elok dan bernilai artistik. Saya sangat senang melihat lukisan ini, kebetulan saya juga sangat senang dengan seni. Saya juga gemar mengkoleksi lukisan-lukisan yang bernilai budaya seperti ini,” kata Ny Lee, usai menerima lukisan.

    Langgar Protokol Kesehatan

    Sementara Festival Bambu Internasional 2020 di langsungkan di Uluan Nughik, dibuka oleh Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim, alias Nunik Jum’at, 06-November-2020 sepertinya mengabaikan Protokol Kesehatan. Padahal Pemerintah Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) mensosialisasikan mentaati protokol kesehatan (3 M) ditengah wabah covid-19,

    Hal itu terlihat dari banyaknya peserta yang tidak mentaati prokes saat acara berlangsung. Bahkan  beredar foto di lokasi Festival Bambu Internasional 2020 itu, banyqk pejabat setingkat kepala Dinas dan jajaran yang tidak menggunakan masker sama sekali dan tetap berkerumun.

    “Kok seperti tidak ada Corona, banyak yang mengabaikan protokol kesehatan. Kita suruh tertib tapi Pemerintahan kabupaten Tubaba justru melanggar aturan yang memang mereka buat untuk Masyarakat. Itukan aneh, giliran Masyarakat aja dirazia baik dijalan raya ataupun Pasar-pasar,” kata seorang warga di kejauhan.

    Bahkan, katanya, Bupati mengeluarkan edran, bahwa acara-acara dibatasi. “Tapi ini malah Pemerintah mengadakan acara besar yang dihadiri orang dari berbagai Daerah. Parahnya lagi terlihat banyak yang tidak mentaati Prokes,” ujar warga lainnya yang menyaksikan Kegiatan Internasional tersebut.

    Merekapun mempertanyakan, kalau memang pemerintah boleh menggelar acara besar dan mengundang orang banyak, kenapa dikalangan masyarakat tidak boleh. “Apakah Covid-19 ini sudah tidak ada lagi makanya begitu, tapi kenapa Akhir-akhir ini di Kabupaten kita bermunculan berita kalau Covid-19 terus bertambah, sengat membingungkan memang, sehingga Masyarakat menjadi kebingungan atas Informasi-informasi yang didengar dan apa yang terjadi didepan mata,” katanya. (Red)

  • Wagub Buka Festival Bambu International Tulang Bawang Barat Ditengah Covid-19

    Wagub Buka Festival Bambu International Tulang Bawang Barat Ditengah Covid-19

    Tulang Bawang Barat (SL)-Tulang Bawang Barat menggelar Festival Bambu International perdana di Tulang Bawang Barat. Acara di buka Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim alias Nunik, Jumat 6 November 2020. Acara dihelat sampaai tanggal 8 Nopember 2020, di Kota Budaya Uluan Nughik, Kelurahan Panaragan Jaya, Kecamatan Tuba Tengah.

    Dalam sambutannya Wakil Gubernur Lampung berterima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan khususnya dari Dirjen Kebudayaan telah mendukung kegiatan di Provinsi Lampung. “Saya baru datang ,festival internasional baru kali ini dan ini luar biasa kegiatan berjalan lancar sampai dengan hari terakhir dan tentu saya yakin manfaatnya juga pasti akan luar biasa,” kata Nunik.

    Menurut Nunik, secara fisik maupun yang paling utama adalah untuk membangkitkan lagi Bambu bukan hanya di Tulang Bawang Barat tapi di seluruh Kabupaten kota, “Karena bambu ini isinya banyak sekali dan kalau kita bicara manfaat sederhana aja. Festival internasional ini mungkin menggugah lagi bisa ditanam lagi banyak di provinsi Lampung dan pemanfaatan yang bisa dirasakan oleh warga di provinsi Lampung,” ujarnya.

    Nunik yang sempat memuji kinerja Bupati Tulang Bawang Bara Umar Ahmad, dan menyebut sebagai pengagungnya, yakin Umar Ahmad membangun dengan baik Tulang Bawang Barat. “Pak Umar Ahmad mampu meramu sedemikian elok indah. Kita senang rasanya bahagia sampai-sampai mau ngomong apa bingung. Intinya saya bahagia berada disini berterima kasih kepada kepala kepala daerah yang begitu cinta kepada daerahnya,” kata Nunik.

    “Saya termasuk fans Umar Ahmad, saat saya menjadi Bupati di Lampung Timur saya banyak toleh kanan kiri, dan salah satu yang saya toleh adalah Umar Ahmad. Dikit-dikit dan contek dikit cara pembangunan yang dilakukan Umar Ahmad, kreatifitas yang dimiliki dan totalitas yang luar biasa dan penuh cinta Beliau curahkan untuk kemajuan daerahnya,” ungkap Nunik.

    Sementara Bupati Umar Ahmad mengatakan, kegiatan festival bambu ini untuk meneguhkan kembali Tubaba “Pulang ke Masa Depan” dengan menyadari bahwa kita bagian dari proses alam semesta, dan turut serta menjaga melestarikan dan meningkatkan kualitas kehidupan, keseimbangan ekologis.

    “Festival ini meneguhkan kembali keinginan Tubaba kembali ke masa depan. Sebuah masa yang di mana manusia memiliki tidak hanya sekedar mengakui dirinya sebagai makhluk yang tinggal di bumi ini, namun dituntut untuk lebih menyadari bahwa kita adalah menjadi bagian dari seluruh proses alam semesta ini,” kata Umar.

    Umar juga menegaskan Tubaba tidak sedang memfokuskan membangun sistem kepariwisataan, tetapi bagaimana masyarakat bisa menjaga kelestarian alam, lingkungan, dan meningkatkan semua kualitas dari sendi kehidupan. (Red)

  • Menjelang Festival Bambu, Covid-19 di Tulang Bawang Barat Bertambah

    Menjelang Festival Bambu, Covid-19 di Tulang Bawang Barat Bertambah

    Tulang Bawang Barat (SL)-Menjelang digelarnya acara akbar Festival Bambu Internatioanal di Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) Lampung, Kasus Corona Virus disease 2019 (Covid 19) kembali bertambah 1 orang. Hal demikian disampaikan juru bicara satuan Petugas (Satgas) Covid-19 Tubaba Eri Budi Santoso pada (4/11/2020), berdasarkan hasil Pemeriksaan Swab pada Labkesda Provinsi Lampung tanggal 02 November 2020 lalu.

    “Warga Tubaba kembali ada Penambahan 1 (satu) kasus baru Terkonfirmasi Positif Covid-19/Sars Cov2 , Atas nama Ny.EL (P-28) umur 38 tahun warga Kelurahan Daya Murni Kecamatan Tumijajar.” Kata Eri.

    Menurutnya, pasien tersebut saat ini menjalani perawatan dan Isolasi di RS Imanuel Bandar Lampung. Dan akan dilakukan tracking terhadap orang – orang yang pernah kontak erat dengannya. “Total yang sedang menjalani isolasi saat ini berjumlah 3 orang dengan rincian. RSUD Tubaba 2 orang, dan RS Imanuel Bandar Lampung 1 orang.” Jelasnya.

    Dengan demikian Jumlah pendatang lama 6.799 orang, Jumlah pendatang baru 0 orang, Jumlah total pendatang 6.799 orang. Sementara orang dalam pemantauan (ODP) 0 orang, Pasien dalam pengawasan (PDP)/Suspect 0 orang, Pasien Total konfirmasi positif (+) 32 orang, Pasien positif (+) dirawat ada 3 orang, Pasien Negatif (-)/selesai isolasi 28 orang, Pasien positif (+) meninggal dunia 1 orang.

    Orang Tanpa Gejala (OTG)/ Kontak Erat 38 orang, ODP selesai pemantauan 91 orang, dan OTG / Kontak Erat selesai pemantauan 192 orang. (Angga)

  • Bertentangan Dengan Edaran Umar Ahmad Festival Bambu Tulang Bawang Barat Terancam Batal?

    Bertentangan Dengan Edaran Umar Ahmad Festival Bambu Tulang Bawang Barat Terancam Batal?

    Tulang Bawang Barat (SL)-Festival Bambu Internasional di Kabupaten Tulang Bawang Barat terancam gagal, pasca di tetapkankanya Kabupaten Tulang Bawang Barat menjadi zona ornge. Dan jika dilaksanakan akan bertentangan dengan edaran Bupati Tulang Bawang H Umar Ahmad, tentang larangan keramaian dan protokol kesehatan. Rencananya Fetival Bambu dijadwalkan berlangsung selama dua hari yaitu tanggal 6 – 8 November 2020.

    Ditetapkannya Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) menjadi Zona Orange Covid-19, Pemkab Tubaba langsung menginstuksikan Satgas, untuk meningkatkan Operasi Yustisi, penerapan protokol kesehatan di berbagai lini dan pengawasan lebih intens setiap kegiatan masyarakat seperti Pesta Pernikahan hingga acara keagamaan.

    Juru bicara gugus tugas Covid-19 Tulang Bawang Barat Eri Budi Santoso mengaku terkait rencana pelaksanaan acara akbar skala Nasional Festival Bambu, hingga saat ini pihak Satgas belum menerima laporan lanjutan dari pihak pelaksana. “Kita berharap hari ini pihak pelaksana festival ada koordinasi dengan Satgas Covid,” kata Eri.

    Pasalnya, Tim Covid-19 Tulang Bawang Barat harus tahu sisten mekanisme yang di lakukan, terkait penanggulangan Covid-19. “Sistem apa yang akan mereka terapkan di lapangan nanti, mengingat wilayah Tubaba telah ditetapkan menjadi zona Orange, dan ada edaran bupati,” katanya.

    Tim panitia pelaksana Festival Bambu, Semi Ikra Anggara, sekaligus pemilik Sekolah Seni di Rumah Tenun Tubaba mengatakan. Perubahan zona dari kuning ke orange di Tulang Bawang Barat juga harus jadi perhatian panitia pelaksana Festival Bambu Internasional yang akan berlangsung di Uluan Nughik, Kelurahan Panaragan Jaya pada 6 sampai 8 November 2020.

    “Selama ini kami selalu berkomunikasi dengan gugus tugas Covid-19, jadi saya membantah pernyataan juru bicara gugus Covid-19 soal pemberitaan di media bahwa panitia belum koordinasi gugus tugas,” kata Semi Ikra, Selasa 27 Oktober 2020.

    Menurutnya, pihaknya selalu berkomunikasi, dan belum melakukan pres rilis kepada media karena masih harus hati hati. “Kami selalu berkomunikasi dan ini juga belum kami lakukan press rilis resmi, karena kita mesti hati-hati. Jadi untuk persiapan (Festival Bambu) boleh dibilang sekarang sudah 75%,” katanya Semi.

    Soal protokol kesehatan pada kegiatan festival nanti, Semi mengaku tidak akan menghalangi kegiatan itu. “Sifatnya bukan jaminan, tapi kita mengusahakan karena kita tidak kerja sendiri, jadi disini bukan hanya ada panitia tetapi ada juga pemerintah daerah,” terangnya.

    Dan hingga saat ini, Semi mengaku tidak menerima surat keputusan Bupati Tubaba, terkait batasan-batasan untuk penyelenggaraan keramaian. “Saya tidak menerima surat Bupati atau pun Gubernur. Tapi saya membaca surat itu di media sosial. Kami rapat itu sekitar hari senin, kemudian Pemerintah Daerah dan gugus tugas Covid-19, kemarin rapat lagi, kan itu seharusnya rapat bersama kita tapi di cancel,” katanya. (Angga/red)

  • Tubaba Zona Orange Covid-19 Disdik Tubaba Kembali berlakukan Daring Untuk Tiga Kecamatan

    Tubaba Zona Orange Covid-19 Disdik Tubaba Kembali berlakukan Daring Untuk Tiga Kecamatan

    Tulang Bawang Barat (SL)-Terkait perubahan Zona Covid-19 di kabupaten Tulang Bawang Barat yang meningkat dari zona kuning menjadi zona orange, Dinas Pendidikan Kabupaten Tubaba memberlakukan kembali Belajar Dari Rumah (BDR) yang tersebar di tiga kecamatan.

    Hal ini dikatakan langsung Kepala Dinas Pendidikan Tubaba Budiman jaya,” guna upaya memutus penyebaran Covid-19 di kabupaten Tubaba yang memasuki zona orange,terkait pasien covid-19 di tiga kecamatan, yakni kecamatan Tulang Bawang Tengah, Tumijajar Dan Tulang Bawang Udik, kita segera berlakukan BDR” kata Budiman Jaya, Senin 26 Oktober 2020.

    Lanjutnya, kegiatan BDR tersebut berdasarkan surat Keputusan Dinas Pendidikan tentang pemberitahuan kepada sekolah untuk melakukan kegiatan BDR sejak tanggal 26 oktober Berdasarkan Nomor :800/893/II.01/Tubaba/2020. “jadi untuk mencegah penyebaran Covid-19 Dinas Pendidikan kabupaten Tubaba memberlakukan kembali BDR untuk Siswa-siswi dari Sekolah Menengah Pertama (SMP. Sekolah Dasar (SD),”Terangnya

    Dari dengan diberlakukan nya BDR ini, Untuk dewan guru dan tenanga kependidikan tetap melakukan piket yang telah diatur oleh sekolah masing-masing. “Kita berharap kepada anak didik kita yang melaksanakan kegiatan BDR dirumah dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan dan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19,” harapnya (Angga)

  • Sekolah Dasar Negeri 01 Way Sido Rehab Gedung Perpustakaan Sekolah

    Sekolah Dasar Negeri 01 Way Sido Rehab Gedung Perpustakaan Sekolah

    Tulang Bawang Barat (SL)-Sekolah Dasar Negeri 01 Way Sido gunakan anggaran bantuan Pemerintah Tulang Bawang Barat melalui Dinas Pendidik untuk rehab ruang perpustakaan sekolah. Selain bersyukur dengan bantuan itu, pihak sekolah mengalokasi anggaran sesuai kebutuhan dengan menjaga kualitas.

    Kepala Sekolah Andreyas Darmaji S.pd menyatakan rasa berterima kasih kepada dinas pendidikan pemerintah daerah kabupaten Tulang bawang barat atas bantuan dan dukungan yang diberikan kepada sekolah mereka. “Saya merasa bersyukur kepada tuhan dan berterima kasih karena telah di perhatikan oleh pihak dinas pendidikan kabupaten Tulang bawang barat atas bantuan untuk pembangunan rehab ruang perpustakaan itu,” katanya Kepada sinarlampung.co.

    Menurut Andreyas, perhatian pemerintah daerah dan dinas pendidikan kabupaten Tulang bawang barat yang sangat memperhatikan kemajuan sekolah adalah bentuk apresiasi demi memajukan pendidikan di Tulang Bawang Barat.

    “Uang yang disalurkan kami pergunakan sebaik mungkin dalam membangun sesuai dengan yang telah direncanakan agar bangunan bagus dan berkualitas sehingga semua pihak sekolah baik siswa dan dewan guru bisa memanfaatkan bangunan tersebut,” katanya.

    Karena, selai itu, kata Andreas, apabila dinilai oleh pihak dinas pendidikan kabupaten Tulang bawang barat bangunannya bagus dan berkualitas kedepannya sekolah ini bisa mendapatkan bantuan lagi yang besar dari pemerintah.

    “Karena kalau bangunannya bagus yang merasakan manfaatnya kita juga dan kita juga bisa memanfaatkan bangunan tersebut lebih nyaman, agar anak anak murid dan dewan guru di waktu jam pelajaran bisa nyaman dan lebih hikmat,” katanya. (mardi/***)

  • SD Negeri 02 Way Sido Rampungan Bantuan Jamban dan Sanitasi Sekolah

    SD Negeri 02 Way Sido Rampungan Bantuan Jamban dan Sanitasi Sekolah

    Tulang Bawang Barat (SL)-SD Negeri 02 Way Sido, Tulang Bawang Barat rampungkan pembangunan bantuan Pemerintah, melalui Dinas Pendidikan Tulang Bawang Barat, Rp30 juta untuk bangunan sekolah. Penggunaan anggaran sesuai dengan petunjuk dengan harapan dapat bantuan di tahun berikutnya.

    Banguna jmabn dan sanitasi sekolah bantuan Disdik Tulang Bawang Barat

    Basiran S.pd selaku Plt Kepala Sekolah SD Negeri 02 Way Sido menyatakan pihaknya bersyukur kepada Allah SWT dan berterima kasih kepada Dinas Pendidikan Pemerintah Daerah Tulang Bawang Barat atas bantuan yang diberikan.

    “Kami sangat berterimakasih kepada pemerintah daerah dan dinas pendidikan kabupaten Tulang bawang barat karena telah memperhatikan semua sekolah sekolah yang ada di pelosok pelosok. Walaupun hanya mendapatkan bantuan senilai Rp30 juta, Saya merasa bersyukur kepada Allah SWT dan berterima kasih kepada dinas pendidikan,” katanya kepada sinarlampung.co.

    Menurut Basiran, uang bantuan disalurkan dan digunakan sebaik mungkin dalam membangun sarana dan prasarana sekolah, sesuai dengan yang telah direncanakan agar bangunan bagus dan berkualitas sehingga semua pihak sekolah baik siswa dan dewan guru bisa memanfaatkan bangunan tersebut.

    “Kita dapat bantuan untuk sarana jamban dan sanitasi. Apabila di nilai oleh pihak dinas pendidikan kabupaten Tulang bawang barat bangunannya bagus dan berkualitas kedepannya sekolah kita bisa mendapatkan bantuan lagi yang besar dari pemerintah,” katanya berharap.

    “Karena kalau bangunannya bagus yang merasa manfaatnya kita juga dan kita juga bisa memanfaatkan bangunan tersebut lebih nyaman, agar anak anak murid dan dewan guru di waktu jam pelajaran bisa nyaman dan lebih hikmat,” katanya. (mardi/***)