Kategori: Tulang Bawang Barat

  • Bupati Umar Ahmad Buka Acara Konferensi Cabang Ke III Muslimat NU Tubaba

    Bupati Umar Ahmad Buka Acara Konferensi Cabang Ke III Muslimat NU Tubaba

    Tulangbawang Barat (SL)- Bupati Tulang Bawang Barat Umar Ahmad membuka secara resmi Konferensi cabang ke III Muslimat NU Tulang Bawang Barat yang berlangsung di Pondok Pesantren Nurul Qur’an, Kelurahan Dayamurni, Senin  29 Juni 2020.

    Turut hadir pada acara tersebut ketua TP-PKK Tulang Bawang Barat Kornelia Umar, Wakil Ketua TP-PKK Devi Fauzi, ketua Dharma Wanita Soleha Herwan dan ketua MNU Etik Sartika. Dalam sambutannya, Umar ahmad mengajak semua unsur yang ada di muslimat NU Tubaba bersama-sama membangun Sumber daya manusia (SDM) untuk Kabupaten Tubaba.

    “Mari kita bersama-sama, berfikir bagaimana untuk membangun SDM di Kabupaten Tubaba ini. Saya yakin dan percaya, muslimat ini adalah sebuah organisasi yang besar dan mampu membangun sebuah sistem di Tubaba untuk kemajuan SDM dan ikut serta membangun kabupaten Tubaba,” ungkapnya.

    Umar menegaskan, bahwa pemerintah terus membuka peluang kepada siapapun untuk mendukung dalam memajukan dan membangun SDM dikabupaten Tubaba. “Artinya, mereka secara tidak langsung ikut andil dalam memajukan sekaligus membangun kabupaten yang sama-sama kita cintai ini,” tuturnya. (angga)

  • Agustus 2020 Dinas Sosial Tulang Bawang Barat Segera Realisasikan Program Mantra Rp6,6 Miliar

    Agustus 2020 Dinas Sosial Tulang Bawang Barat Segera Realisasikan Program Mantra Rp6,6 Miliar

    Tulang Bawang Barat (SL)-Melalui Dinas Sosial Pemerintah Kabupaten Tulang bawang barat akan segera mencairkan Program Bantuan Maju dan Sejahtera (Mantra) Tahab ke dua dengan nilai Rp6,6 Milyar yang akan digulir pada bulan Agustus 2020 mendatang.

    Hal itu di katakan Somad,.SP. Plt Kepala Dinas Sosial yang di wakili Muhamad Yusuf (Kabid Perjamsos) Bahwa saat ini Pemkab Tubaba sudah menganggarkan 6,6 milyar untuk Program Mantra tahap dua. “Program ini sudah dalam Perencanaan bahkan sudah kita susun jauh-jauh hari sebeleumnya, dan saat ini tinggal menunggu perintah pimpinan, Setelah sudah ada persetujuan pimpinan maka dalam waktu dekat ini akan kita cairkan juga akan kita salurkan kepada penerima,” Ungkap Yusuf saat dikonfirmasi melalui via celular 23 Juni 2020.

    Lanjut yusuf, bahwa pembagian ini ada perbedaannya dimana kita ketahui bahwa data penerima Mantra pada tahun 2019 sebanyak kurang lebih 13.205 dan sebanyak 6.000 lebih sudah terkaper oleh bantuan sosial tunai (BST). Sedangkan sisanya sebanyak 7.000 data akan kita gulirkan untuk anggaran 6,6 milyar ini dan perlu juga di pahami,penerima Mantra ini yang berhak adalah di luar penerimaan BST.

    “Dalam pencairan dana Mantra nantinya kemungkinan besar tidak bisa kita cairkan sekaligus namun kemungkinan akan kita bagikan dua tahap, Tahab pertama senilai Rp 500.000 di tahap pertama dan di tahap berikutnya Rp 500. 000. Ini sebagai mana kita lakukan guna untuk pemerataan terhadap bantuan mantra yang tidak menerima BST dan penerima BST biar bernilai adil di masyarakat, serta tidak akan adanya kecemburuan sosial,” tuturnya. (Angga)

  • Polres Tulang Bawang Barat Manfaatkan Lahan Dengan Tanaman Sayuran Hidroponik

    Polres Tulang Bawang Barat Manfaatkan Lahan Dengan Tanaman Sayuran Hidroponik

    Tulang bawang barat (SL)-Humas Polres Tulang Bawang Barat Manfaatkan lahan kosong dihalaman rumah dalam program ketahanan pangan dalam manfaat pandemi Covid-19.

    Program yang digagas langsung oleh Kapolre AKBP Hadi Saepul Rahman dengan menjalankan budidaya lele, ternak ayam, bercocok tanam Sayur-sayuran dengan sistem hidroponik akhirnya berbuah manis.

    “Kegiatan hari ini kita lakukan bersama pejabat utama Polres serta bersama Bhayangkari, melaksanakan panen serta membagikan kepada warga hasil dari ketahanan pangan yang telah kita lakukan tempo lalu. Alhamdulillah upaya yang kami rintis selama masa pandemi ini tidak sia-sia dan hasilnya pun bisa dirasakan sekarang,” ungkap Kapolres Tuba Barat.

    Menurut Kapolres Tuba Barat, dampak pademi Covid-19 ini pastinya berpengaruh terhadap ketahanan pangan seperti hasil pertanian maupun perikanan, “Sehingga kita mencoba menempuh langkah antisipasi dengan menciptakan inovasi baru pada saat dirumah. Kegiatan ini merupakan contoh hasil dari memanfaatkan waktu dirumah agar lebih produktif pada masa pandemi Covid-19,” pungkasnya. (angga)

  • Tokoh Masyarakat Tolak Perpanjangan Jabatan Sekda Tulang Bawang Barat?

    Tokoh Masyarakat Tolak Perpanjangan Jabatan Sekda Tulang Bawang Barat?

    Tulang Bawang Barat (SL)-Tokoh masyarakat Kabupaten Tulang Bawang Barat menolak perpanjangan jabatan sekertaris daerah (Sekda) Tulang Bawang Barat Herwan Sahri. Mereka meminta dilakukan seleksi terbuka atas jabatan tersebut, dan mengadukan kepada Gubernur Lampung Arinal Djunaidi te,busan kepada Mendagri dan DPRD Provinsi Lampung, Selasa 9 Juni 2020.

    Protes itu dibuat dalam surat terbuka, yang memuat pernyataan sikap yang dibuat pada tanggal 04 Juni 2020 dan ditanda tangani oleh Tokoh Adat,Tokoh Pemekaran Daerah, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama, Tokoh Pemuda langsung kepada Gubernur Lampung sebagai perwakilan pemerintah pusat, dengan tembusan Menteri Dalam Negeri, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Komisi ASN, Bupati Tubaba dan Komisi 1 DPRD Tubaba.

    Sodri Helmi, mewakili tokoh yang menandatangani surat tersebut mengatakan dasar pemikiran dari surat terbuka dan pernyataan sikap ini, berkaitan dengan UU ASN No.5 Tahun 2014 yang substansinya adalah terselenggaranya manajemen ASN yang berdasarkan kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, RAS, warna kulit.

    Termasuk agama,asal-usul, jenis kelamin, status penikahan,umum atau kondisi kecacatan. “Oleh karena itu, pengembangan karir ASN dilakukan dengan mempertimbangkan integritas dan moralitas. Berpijak dari pemikiran tersebut, bahwa setiap PNS yang memenuhi syarat mempunyai hak yang sama untuk dipromosikan ke jenjang jabatan yang lebih tinggi,itulah sesungguhnya makna dari jabatan karir.” kata Sodri Helmi.

    Menurut Sodri Helmi melalui Gubernur Lampung Tokoh masyarakat di Kabupaten Ragem Sai Mangi Wawai (Tubaba), meminta Bupati Tubaba agar dapat melaksanakan Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Sekretaris Daerah Kabupaten setempat, “Termasuk seleksi terbuka kepala Dinas atau OPD yang saat ini dilaksanakan oleh Pelaksana Tugas Kepala Dinas, seperti Kepala Dinas Sosial,Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi,Kepala Dinas Perikanan.” Terangnya

    Seleksi Terbuka ini. katanya tentu akan mendapatkan pejabat yang Benar-benar memiliki kualifikasi, kompetensi sesuai dengan kebutuhan Instansi Pemerintah, sehingga dapat bersinergi melaksanakan visi dan misi pembangunan di Kabupaten Tubaba menjadi Kabupaten yang berdaya saing,terdepan,optimis dan pasti maju (TOP).

    “Kabupaten Tubaba mengusung tema pada pada beberapa momentum kegiatan bahwa, menuju kabupaten yang berdaya saing. Maka sudah sepantasnya benar-benar mewujudkan daya saing sesuai kompetensinya secara terbuka, bukan karena Daftar Urut Kedekatan.” katanya. (red)

  • Kepala Tiyuh Sakti Jaya Jadi “Buron” Inspektorat Tulang Bawang Barat

    Kepala Tiyuh Sakti Jaya Jadi “Buron” Inspektorat Tulang Bawang Barat

    Tulang Bawang Barat (SL)-Kepala Tiyuh/desa Sakti Jaya Kecamatan Batu Putih Kabupaten Tulang Bawang Barat, Ehfanudi mengabaikan pemanggilan Inspektorat terkait kasus dugaan pencurian listrik Kantor Tiyuh. Hal itu sampaikan Inspektur pembantu (Irban) III Aprizal.

    Aprizal mengatakan bahwa upaya pemanggilan Kepala Tiyuh sudah dilakukan dua minggu yang lalu. Namun tidak ada respon atau tanggapan dari kepala Tiyuh itu, “Sebelum ada Surat Perintas Tugas (SPT) kita mengupayakan menghubungi kepala Tiyuhnya Ehfanudi, tapi tidak ada respon dan terkesan cuek. Dan kita juga mengetahui SPJ pelaksanaan laporannya juga belum dikeluarkan,” kata Aprizal kepada sinarlampung.co melalui Via telepon Whatsapps, Kamis, 04 Juni 2020.

    Kantor Tiyuh/desa Sakti jaya Kecamatan Batu Putih Kabupaten Tulangbawang Barat yang Disinyalir melakukan pencurian arus listrik, Dari hasil Pantauan, meski sudah dicari dimanakah keberadaan KWH tersebut, Namun sayang tetap tidak ditemukan KWH Listrik kantor Tiyuh/desa Sakti jaya tersebut.

    “Dan bahkan bangunan gedung posyandu yang diberi nama mawar dan dibagun pada tahun kemarin yang berada tepat di samping kantor desa tersebut juga tak memiliki KWH. “Alah Mas, sudah lama kok kantor Tiyuh ini gak ada meterannya (KWH), Mungkin sudah berbulan-bulan. Lihat saja lampu bohlam depan kantor tiyuh/desa ini, selamanya gak pernah mati idup terus,” kata warga.

    Sampai berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan dari pihak Tiyuh/desa Sakti Jaya, Meski sudah berusaha dihubungi Via telepon selulernya. (angga)

  • Disambut Bupati dan Dua Kapolres Helikopter Ny Purwati Lee Mendarat di Tulang Bawang Barat

    Disambut Bupati dan Dua Kapolres Helikopter Ny Purwati Lee Mendarat di Tulang Bawang Barat

    Bandar Lampung (SL)-Vice President PT Sugar Group Companies, Purwanti Lee, alias Nyonya Lee, mengunjungi lokasi Kota Budaya Uluan Nughik di Panaraganjaya, Tulang Bawang Barat. Kedatangan pengusaha gula yang punya andil besar dalam Politik Lampung itu dalam rangka meninjau lahan untuk kompleks Akademik Teknik Mesin Indonesia (ATMI) yang akan dibangun di dekat Mapolres Tulang Bawang Barat, Selasa siang, 26 Mei 2020.

    Kunjungan Nyonya Lee yang didampingi sejumlah petinggi Sugar Group menggunakan helikopter pribadi, dan disambut Bupati Tubaba Umar Ahmad, Kapolres Tubaba AKBP Hadi Saepul Rahman, dan Kapolres Tulangbawang AKBP Andy Siswantoro.

    Kehadiran Nyonya Lee di Bumi Ragem Sai Manggi Wawai itu menjadi tontonan warga. Helikopter mendarat di lapangan Pasar Panaraganjaya. Sebelum melakukan kunjungan ke lokasi kompleks ATMI, rombongan Ny Lee melakukan silaturahmi di rumah dinas Bupati.

    Bupati Umar Ahmad mengatakan kunjungan rombongan Sugar Group dalam rangka meninjau lokasi lahan untuk pembangunan kompleks ATMI. “Sugar Group berencana membangun perguruan tinggi di kabupaten ini. Rencana pembangunan ATMI ini kami sambut dengan tangan terbuka,” kata Umar Ahmad.

    Menurut Umar, pembangunan ATMI tersebut sepenuhnya dibiayai Yayasan Pendidikan Sugar Group, termasuk lahan dan pembangunan rumah dosen. “Lahan sudah disiapkan, sekarang proses pembangunan diawali dari pembangunan rumah dosen dengan desain rumah panggung,” kata Umar. (rls/red)

  • Dapat BLT Rp600 Dobel, 47 Warga Desa Bandar Desa Kembalikan BTL Dana Desa

    Dapat BLT Rp600 Dobel, 47 Warga Desa Bandar Desa Kembalikan BTL Dana Desa

    Tulang Bawang Barat (SL)-Puluhan warga Tiyuh atau Desa Bandardewa, Kecamatan Tulangbawang Tengah, Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) mengembalikan uang bantuan langsung tunai (BLT) Rp600 ribu per keluarga yang bersumber dari dana desa (DD) untuk masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 tahap pertama.

    Warga mengembalikan BLT DD karena yang bersangkutan juga mendapatkan bantuan sosial tunai (BST) dari Kementerian Sosial (Kemensos). Pengembalian uang BLT sekiar 47 KK itu dilakukan di Balai Tiyuh Bandardewa, Sabu 23 Mei 2020).

    Camat Tulangbawang Tengah Achmad Nazaruddin mengapresiasi kesadaran masyarakat mengembalikan BLT DD. “Sebagai wujud rasa kebersamaan, sebanyak 47 warga Tiyuh Bandardewa mengembalikan dana BLT DD untuk disalurkan kembali kepada warga lain yang membutuhkannya,” katanya.

    Aditia Pranata, Sekretaris Tiyuh Bandardewa yang mendampingi kepala tiyuh juga menyampaikan terimakasih kepada warganya yang telah mengembalikan BLT DD. “Dengan sikap mereka ini sama saja sudah membantu pemerintah Tulang Bawang Barat khususnya Tiyuh Bandardewa untuk saling bahu-membahu dalam keadaan seperti ini,” ucapnya. (red)

  • Pembangunan Jaringan Irigasi Way Sampang Berkualitas Buruk dan Kini Terbengkalai

    Pembangunan Jaringan Irigasi Way Sampang Berkualitas Buruk dan Kini Terbengkalai

    Tulang Bawang Barat (SL)-Pembangunan Jaringan Irigasi Way Sampang di Tiyuh Karta Sari kecamatan Tulang Bawang Udik, Kabupaten Tulang Bawang Barat Terbengkalai. Proyek yang dikerjakan oleh CV Ilyasa Perkasa dengan pagu anggaran Rp875 juta dan di bangun antara perkebunan karet itu sudah dalam kondisi rusak, dan ditumbuhi belukar.

    Baca: Pembangunan dan Peningkatan Jaringan Irigasi Tahun 2019 di Tubaba Diduga Bermasalah

    Proyek dengan kualitas buruk dan terbengkalai

    Proyek Pembangunan Irigasi Way Sampang, yang dikerjakan oleh CV Ilyasa perkasa Rp875 juta, adalah bagian dari  Kegiatan Rp12 miliar itu dikerjakan oleh banyak rekanan dengan berbagai perusahaan. Berdasarkan dokumentasi diperoleh Tim sinarlampung.co kegiatan pembangunan jaringan irigasi Way Seluang dikerjakan oleh, CV. Bangun Karya Sakti dengan pagu anggaran senilai Rp1,125 miliar.

    Lalu pembangunan Irigasi way Jualow dikerjakan oleh CV Rias Gunung Katun dengan pagu Rp1,875 miliar. Selanjutnya, kegiatan peningkatan Jaringan irigasi way Tulung balak yang dikerjakan oleh CV Aulia Akbar dengan pagu anggaran Rp3,749 miliar. Kemudian peningkatan Jaringan irigasi Way Bujung Sari Marga yang di kerjakan oleh CV Cakrawala Construct dengan pagu anggaran Rp1,342 miliar. Untuk peningkatan Jaringan Irigasi Way Kendi dikerjakan oleh CV Nesya Karya dengan pagu Rp7,500 miliar.

    Untuk proyek Pengawasan Teknis Pembangunan Jaringan Irigasi yang di kerjakan oleh CV Piramida Enginering Consultants dengan pagu anggaran Rp202 juta lebih. serta pengawasan teknis peningkatan jaringan irigasi dengan pagu Rp220 juta.

    Pembangunan Jaringan yaitu Irigasi way Sampang dengan kondisi memprihatinkan, retak retak pada bagian dinding serta dengan kondisi tertutupi oleh Rerumputan. “Harapan Kami sebagai petani agar pembangunan itu bisa berfungsi dengan baik, untuk apa membangun,” kata warga tak jauh dari lokasi proyek

    “Ini menghabiskan uang banyak kalau tidak ada faedahnya untuk apa, Kami juga kurang tau kalau itu jaringan irigasi katanya kalau tidak salah katanya pembangunan Embung, tapi kayak gini hasilnya, mubajir tak bermanfaat. Kaya proyek siluman aja,” katanya.

    Kepala Dinas PUPR termasuk Kabid Pengairan Dinas PUPR Kabupaten Tulang Bawang Barat Belum berhasil di konfirmasi. (Red)

  • PWI Tulang Bawang Barat Protes Berita Transsumatera.id Sebut Bupati Umar Ahmad Belagu?

    PWI Tulang Bawang Barat Protes Berita Transsumatera.id Sebut Bupati Umar Ahmad Belagu?

    Tulang Bawang Barat (SL)-Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) Lampung, protes dengan pemberitaan media online transsumatera.id, yang berjudul “Hujan Pujian, Ditenggarai Bupati Tubaba Mulai Belagu” Sabtu 16 Mei 2020.

    PWI Tulang Bawang Barat akan segera menyurati media online yang bertugas di Tulang Bawang Barat untuk meminta klarifikasi terkait pemberitaan yang dianggap menyudutkan organisasi profesi wartawan dengan berbagai opini menyesatkan.

    Ketua PWI Tubaba Edi Zulkarnaen, mengatakaan bahwa pemberitaan yang terkesan beropini dan menyudutkan salah satu organisasi. Berita transsumatera.id tanggal 16 Mei 2020, dengan Judul “Hujan Pujian, Ditengarai Bupati Tubaba Mulai Belagu”, menjadi perhatian serius PWI Tubaba untuk meminta klarifikasi dari penanggung jawab media tersebut di Tubaba.

    “Kita akan panggil Kepala Biro atau wartawannya, atau bahkan pimpinannya. Berita yang dibuat memang tidak menjelaskan organisasi mana yang dimaksud anak emas, organisasi yang memuja berlebihan dan lain sebagainya. Tetapi publik tahu kalau PWI secara nasional punya program penghargaan untuk kepala daerah yang berprestasi, dan salah satunya Bupati Tubaba dapatkan prestasi itu.” kata Edi Zulkarnaen

    Dalam pemberitaan media transsumatera.id itu menyatakan Bupati Tulangbawang Umar Achmad, dinilai sejumlah wartawan mulai diskriminasi atau menganakemaskan salah satu organisasi wartawan. Mungkin sudah mendapat penghargaan dan dipuja oleh organisasi wartawan sehingga mulai mendongak terhadap organisasi pers lainnya..

    “Kita sangat menyayangkan sekali adanya prasangka buruk sebagaimana pemberitaan tersebut. Kita ketahui bersama bahwa pemerintah daerah saat ini sedang fokus terhadap penanganan covid 19, dan kita sebagai jurnalis tentu harus suport terhadap hal itu. Dalam keadaan sesulit ini jangan kita mementingkan ego diri sendiri, mungkin sudah waktunya pers itu harus menunjukan peran aktif dalam upaya pemerintah mencegah penyebaran Covid-19,” ungkapnya

    Menurut Edi terkait penghargaan yang diterima Bupati Tubaba dari PWI Pusat merupakan prestasi yang nyata dan wajar, sebab PWI merupakan organisasi profesi wartawan Indonesia yang tertua, dibawah naungan Dewan Pers. “Kami berharap setiap insan pers di Bumi Ragem Sai Mangi Wawai harus terus mengasah kemampuan Jurnalistiknya, memahami kode etik perilaku Jurnalistik dan undang-undang Pers. Oleh karena itu atas pemberitaan tersebut kami minta media tersebut dapat segera memberikan klarifikasinya,” katanya.

    Sekretaris PWI Tubaba Dedi Priyono, SH, akan menegaskan untuk mengundang Penanggungjawab media transsumatera.id yang bertugas di Tubaba. “Senin 18 Mei 2020, PWI Tubaba akan layangkan surat undangan untuk meminta klarifikasi karya Jurnalistik media yang dimaksud, dan pengurus PWI Tubaba akan menggelar rapat terbatas dengan dewan penasehat terkait berita itu. Kita berharap seluruh pengurus PWI tetap tenang,” ungkap Dedi Priyono

    Menurut Dedi, meneliti isi pemberitaan media tersebut, justru opini yang dibuat ada pada penulis berita, dan bukan dari narasumber. “Oleh karena itu PWI ingin klarifikasi dari Wartawan atau pimpinan yang bertanggung jawab. Senin pagi surat akan dikirimkan bagian media online PWI Tubaba,” katanya.

    Ini Berita transsumatera.id

    Sebelumnya, dilangsir transsumatera.id, Bupati Tulangbawang Umar Achmad, dinilai sejumlah wartawan mulai diskriminasi atau menganakemaskan salah satu organisasi wartawan. Mungkin sudah mendapat penghargaan dan dipuja oleh organisasi wartawan sehingga mulai mendongak terhadap organisasi pers lainnya.

    Harus diakui, beberapa waktu lalu, sebuah organisasi pers memberikan penghargaan dan memuja secara berlebihan Bupati Tulangbawang Umar Achmad. Bahkan saking kenyang pujaan itu, Umar Achmad sampai rela datang ke Jakarta. Padahal di Tulangbawang Barat, selama ini organisasi pers tidak pernah merusak hubungan baik antara wartawan dan Pemerintah Tulangtbawang Barat, begitu juga dengan bupati.

    Kini, mereka merasakan kekecewaan yang sangat mendalam. Seperti Organisasi Wartawan Tulangbawang Barat seperti Forum Wartawan Media Harian Tulangbawang Barat Bersatu (FW-MTB), Ikatan media online (IWO) dan Komite wartawan reformasi indonesia (KWRI) Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) mengaku, kecewa atas sikap pemerintah kabupaten setempat yang tidak memperhatikan serta mempedulikan para insan pers.

    Bahkan diketahui, didalam anggaran yang digelontorkan Pemkab Tubaba, sebesar puluhan milyar untuk tanggulangi dampak Covid-19 ini, tidak ada sedikitpun perhatian kepada media dan insan pers, Jum’at, 15 Mei 2020. “lni sungguh disayangkan, dan sangat mengecewakan. Media dan pers juga menjadi garda terdepan dalam mengedukasi masyarakat. Tetapi mengapa malah tidak diperhatikan, padahal insan pers ini juga sangat rentan terpapar Covid-19,”kata Ari Irawan selaku Ketua FW-MTB pada Jum’at, 15 Mei 2020 siang di Kantor Sekretariat.

    Di satu sisi, kata Irawan (Sapaan akrab ketua FW-MTB), pihaknya mengapresiasi pemerintah dalam memperhatikan masyarakat dengan memberikan berbagai bantuan sosial terutama, untuk mereka yang berada di bawah garis kemiskinan, yang sedang tidak bekerja atau buruh dengan penghasilan harian menjadi sulit mencari nafkah di luar rumah karena adanya peraturan Work For Home (WFH) atau anjuran dirumah saja, serta mereka yang terpapar Covid-19.

    Namun, di sisi lain, pemerintah melupakan satu komunitas seperti pers. Padahal banyak juga pers yang mengharapkan penghasilan ditengah pandemi covid-19 ini. “Tentu pers ini juga masih dikategorikan prasejahtera. Selain itu, perusahaan media saat ini juga sedang mengalami guncangan hebat karena situasi dan kondisi (sikon) perekonomian yang tidak stabil,”paparnya.

    Sementara Abdi Patoni, Ketua IWO Tubaba juga menuturkan, Penghasilan perusahaan media bersumber dari oplah, iklan dan jalinan kerja sama dengan mitra, baik instansi pemerintah, BUMN, swasta maupun pengusaha. Sementara, selain sikon saat ini yang tidak stabil, munculnya wabah Covid-19 di dunia hingga memasuki wilayah Indonesia, menjadi ketakutan tersendiri bagi setiap orang.

    “Hal ini tentunya berdampak terhadap perusahaan media dan insan pers. Belum lagi, perusahaan pers harus memikirkan gaji karyawannya dan juga pajak percetakan dan web untuk setiap lembar kertas yang diproduksi serta pemeliharaan web. Sementara, Iklan-iklan dan kerja sama juga sudah sulit diperoleh, bahkan kewajiban Pemkab kepada media sebelumnya pun ada yang masih tertahan belum diselesaikan, jadi, sangat memprihatinkan kondisi yang dialami ini,”Tuturnya.

    Terlebih lagi, sambung Abdi Patoni, Ditengah-tengah kegalauan tersebut, media dan insan pers harus tetap berkontribusi dan memproduksi berita secara profesional, untuk ikut mencerdaskan masyarakat dan juga ikut berperan serta dalam melawan hoaks.

    “Ini sungguh membuat kita miris. Oleh karena itu, kita meminta inisiatif Pemkab Tubaba agar memperhatikan keadaan perusahaan pers dan insan media ini. Kita tidak minta profesi kita dihargai, kita juga tidak minta secara berlebihan. Namun setidaknya ada sedikit kepeduliannya terhadap perusahaan media dan insan pers ini,”tegasnya.

    “Seperti, memberikan insentif untuk insan pers yang sudah berjibaku memburu berita di lapangan, terutama terkait Covid ini. Lalu, lalu Pemerintah untuk mengimbau instansi-instansi di Pemerintahan agar menjalin kerja sama dengan media, seperti Iklan-iklan atau advetorial. Setidaknya ini sudah sangat membantu. Janganlah pers ini dilupakan,”sambung Abdi Patoni.

    Sementara itu, Mirhan, selaku ketua KWRI Tubaba, mengajak insan pers di Kabupaten setempat agar mendesak Pemkab setempat dan gugus tugas percepatan Penanganan Covid-19 Tubaba agar transparansi soal anggaran. “Desak Pemkab dan gugus depan transparansi soal anggaran, jangan sampai ada dusta diantara kita, sehingga mengarah pada memanfaatkan kehadaan demi memperkaya diri Pihak-pihak tertentu.”Pungkasnya. (angga/red)

  • Jaringan Irigasi Way Seluang Jebol dan Tak Berfungsi Petani Gagal Panen Pemerintah Cuek

    Jaringan Irigasi Way Seluang Jebol dan Tak Berfungsi Petani Gagal Panen Pemerintah Cuek

    Tulang Bawang Barat (SL)-Pembangunan Jaringan Irigasi Way Seluang di Tiyuh Wonokerto Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat yang dibangun tahun 2019 sudah jebol dan tak berfungsi. Akibatnya para petani gagal panen.

    Berdasarkan penelusuran sinarlampung ditemukan tanggul jaringan Irigasi panjang 250 meter yang rusak dan jebol. Bahkan kerusakan hingga bagian depan pintu pembagi air. Hal tersebut juga dikeluhkan para petani, apalagi hingga kini kerusakan dibiarkan hingga berdampak buruk mengakibatkan petani gagal panen.

    Kaur Pembangunan Tiyuh Wonokerto Warno , yang juga petani sawah mengungkapkan bahwa keadaan tersebut telah berlangsung lama. Namun hingga saat ini belum terlihat adanya upaya perbaikan dari pihak terkait. Para petani sempat berinisiatif memperbaiki dengan cara menambal darurat bagian kerusakan tersebut.

    “Saluran irigasinya tidak berfungsi dengan benar dan menyebabkan saya gagal panen, terus jebol. Airnya tidak mengalir sulit mengalir, terpaksa saya timbun darurat supaya air bisa lancar dan tidak membanjiri sawah yang lain,” katanya.

    Sementara hingga berita dilansir kepala dinas PUPR dan Kabid Pengairan PUPR Kabupaten Tulang Bawang Barat masih belum bisa ditemui. Menurut salah seorang petugas jaga bahwasanya Kadis PUPR dan Kabid Pengairan sedang tidak di Kantor dan jarang masuk. (angga)