Kategori: Tulang Bawang Barat

  • SMA Negeri 1 Way Kenanga Milad ke Tujuh Tahun

    SMA Negeri 1 Way Kenanga Milad ke Tujuh Tahun

    Tulang Bawang Barat (SL)-Kepala SMAN 1 Way Kenanga, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) Hendra Setiawan,S.Pd menegaskan bahwa sekolah yang dipimpinnya bisa berkembang bukan karena kepala sekolahnya yang kuat.

    “Sekolah ini bisa berdiri dan berkembang hingga saat ini bukan karena kuat kepala sekolahnya, melainkan berkat adanya kerjasama seluruh stakeholders yang ada, baik itu Pemerintah Tiyuh, Pemerintah Kabupaten maupun Provinsi, serta kebersamaan kepala sekolah dan guru, juga masyarakat semuanya,” kata dia.

    SMAN 1 Way Kenanga saat ini berusia 7 tahun, dan pada Sabtu (29/02/2020) lalu digelar perayaan secara sederhana yang dihadiri Kepalo Tiyuh Pagarbuana Tumidi, bhabinkamtibmas, serta Kepala Sekolah SD, SMP, dan SMK Se- Kecamatan Way Kenanga.

    Saat perayaan itu, Hendra Setiawan,S.Pd dengan kerendahan hati menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berjasa bagi kemajuan sekolah, termasuk kepada para orang tua yang telah bersedia memberikan kepercayaan dalam mewujudkan sekolah yang disiplin dengan mendukung anak-anak dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dan ekstrakulikuler.

    Sementara, Kepalo Tiyuh Pagarbuana, Tumidi mengapresiasi kinerja kepala sekolah dan para guru-guru yang serius memajukan sekolah, hingga bisa membawa anak-anak meraih pengalaman baik di kancah kabupaten maupun nasional. “Saya semakin yakin apabila semua kepala sekolah memiliki jiwa semangat maka Kecamatan Way Kenanga akan semakin maju dan menjadi rujukan pendidikan layaknya di kota-kota besar,” kata dia.

    Wakil Kepala SMAN 1 Way Kenanga, Ni Wayan Luh Tantri mengatakan bahwa pada usianya ke-7, SMAN 1 Way Kenanga sudah meluluskan lebih dari 500 alumni dan rata-rata sudah diserap dunia usaha serta kuliah di beberapa perguruan tinggi negeri maupun swasta di Lampung maupun Pulau Jawa. (Adv/Robert)

  • Kadishub Tulang Bawang Barat Rakornis Perhubungan Darat di Jakarta

    Kadishub Tulang Bawang Barat Rakornis Perhubungan Darat di Jakarta

    Tulang Bawang Barat (SL)-Kepala Dinas Perhubungan Tulang Bawang Barat (Tubaba) Marwan hadir mengikuti Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Perhubungan Darat tahun 2020 yang diselenggarakan oleh Kementrian Perhubungan, di Hotel Bidakara Grand Pancoran, Jakarta, Senin (02/03/20).

    Rakornis diikuti oleh para kepada dinas provinsi dan kabupaten/kota se tanah air, dan akan berlangsung hingga besok. “Kehadiran Kepala Dinas Perhubungan Tulang Bawang Barat memenuhi undangan dari Kementrian Perhubungan melalui surat Nomor: UM/207/15/B/DJPD/2020 tertanggal 21 Februari 2020. Dalam surat itu disebutkan bahwa Rakornis digelar dalam rangka peningkatan pelayanan dan kinerja penyelenggaraan transportasi darat,” ujar Marwan.

    Rakornis dibuka oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, membahas tema penguatan sinergi stakeholder transportasi darat untuk mewujudkan visi misi pemerintah. (Robert)

  • SMK Negeri 1 Gunung Agung UTS Berbasis Online

    SMK Negeri 1 Gunung Agung UTS Berbasis Online

    Tulang Bawang Barat (SL)-SMKN 1 Gunung Agung, Tiyuh Marga Jaya, Kecamatan Gunung Agung, menerapkan Ujian Tengah Semester (UTS) berbasis online dengan menggunakan smartphone. Ujian menggunakan aplikasi “CandyCbt” dengan  jaringan Lokal Area Network (LAN), berlangsung Senin (02/03/20) dan akan berakhir pada Senin depan.

    Kepala SMKN 1 Gunung Agung, Supriyatno, SP, M.M menjelaskan bahwa program ini bertujuan melatih siswa agar lebih bisa menggunakan smartphone secara optimal. “Saya meyakini ini akan lebih mudah dibandingkan ujian menggunakan kertas,” kata dia.

    Supriyatno menambahkan bahwa saat ini sekolah sudah memiliki internet dengan kapasitas 20 Mbps dan fasilitas 3 buah Laboratorium Komputer. Fasilitas itu menurutnya harus dimanfaatkan, ditunjang dengan adanya Tenaga Pendidik dan Kepedidikan yang ahli di bidangnya. “Ini semua akan dimanfaatkan untuk perkembangan skill siswa-siswi kami.”

    Ketua Pelaksana UTS sekolah tersebut, Maridi, mengatakan bahwa dunia teknologi sudah berkembang. “Kita hanya ada 2 pilihan, tertinggal atau berubah, oleh karenanya kami selaku panitia selalu berkordinasi dengan Top leader dan Tim Pelaksana UTS, karena kami ingin mewujudkan sekolah ini memiliki perubahan yang maksimal dalam hal apa pun,” kata Maridi.

    Pada bagian lain, Irwan Budi Susilo selaku teknisi di sekolah itu menjelaskan bahwa ujian ini sebenarnya bukan kali pertama dilaksanakan secara online, melainkan sudah kesekian kali. “Akan tetapi sebelumnya hanya untuk mata pelajaran kejuruan saja, dan kali ini dilaksanakan secara serempak, diikuti 163 siswa-siswi kelas X,” jelas Irwan Budi. (Robert)

  • MAN 1 Tulang Bawang Barat Jalan Sehat Anak TK-SMP

    MAN 1 Tulang Bawang Barat Jalan Sehat Anak TK-SMP

    Tulang Bawang Barat (SL)-Madrsah Aliyah Negeri (MAN) 1 Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), mengelar Gebyar jalan sehat yang di ikuti beberapa perwakilan sekolah mulai dari tingkat Taman Kanak – Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menegah Pertama (SMP), Kegiatan tersebut sebagai ajang Promosi program unggulan yang ada di sekolah.

    “Ya hari ini MAN 1 TBT memang mengelar acara Gebyar jalan sehat, tujuannya agar kita dapat mempromosikan program – program unggulan yang ada di sekolah ini, dengan harapan nantinya para orang tua wali siswa dapat mensuport anak meraka dapat bersekolah disini,” Ujar Kepala MAN 1 TBT H. Imam Kahfi,  Jum’at (29/02/2020).

    Menurir Imam Khafi. MAN 1 TBT mempunyai program Unggulan yaitu Tahfidzul Qur’an, KSM, Olah raga, Drum Band, Hadroh, Syarhil Qur’an, Paskibraka, Pramuka, Fahmil Qur’an, Kaligrafi, penghijauan Madrasah, serta Peningkatan Akreditasi.

    “Memang untuk memajukan madrasah ini belum berpikir untuk bersaing secara akademik, namun yang akan kami lakukan adalah bagaimana sekolah mempunyai Eksistensi dengan guru yang profesional, serta didukung siswa yang mempunyai kemampuan sebagai predator di bidangnya masing – masing,”tuturnya.

    Ia menambahkan Kalau sekolah ini telah membangun tiga lokal ruang kelas, dengan harapan dapat meningkatkan pertambahan jumlah siswa kedepannya. Demi untuk kemajuan MAN 1 TBT sebagai Madrasah Hebat, Madrasah bermartabat.

    “Dengan didukung sarana dan prasana yang cukup memadai, sesuai dengan motto Madrasah hebat, madrasah bermartabat saya yakin apa yang menjadi cita – cita dan tujuan kita bersama akan tercapai,”harapnya.

    Dijelaskannya juga, Acara gebyar jalan sehat tersebut peserta akan mendapatkan Doorprize dan hadiah seperti TV, KULKAS, MESIN CUCI, SEPEDA, KOMPOR GAS, KIPAS ANGIN, HP dan Hadiah Lainya.

    “Sedangkan pada malam harinya kita mengadakan Sholawatan dan Istighotsah Kubro Bersama Habib Ali Bin Idrus Alkff di halaman sekolah. Untuk doorprize dan hadiah ini adalah Sumbangan dari Alumni bahkan ada Alumni dari luar negeri yang memberikan Doorprize, dan juga ada sumbangan dari pihak ketiga yg suka rela menyumbang untuk terselenggara nya acara ini, pungkasnya,” katanya. (Robert)

  • Oknum Guru SMK Muhammadiyah Tumijajar Ancam “Bedil” Wartawan di Facebook?

    Oknum Guru SMK Muhammadiyah Tumijajar Ancam “Bedil” Wartawan di Facebook?

    Tulang Bawang Barat (SL)-Seorang wartawan TV liputan wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), Budiman mengaku resak lantara mendapatkan ancaman akan di bedil (ditembak,red) dari salah seorang oknum Guru, melalui akun facebook, bernama Sri Widodo, Jum’at 28 Februari 2020 sekira pukul 15.00 Wib.

    akun fb

    Hal itu berawal saat akun Facebook resmi milik Budiman yang merupakan Reporter dari Today TV Indonesia memposting sebuah hasil karya Jurnalistik dalam bentuk vidio dengan judul “Maraknya Pungli Di SMPN 1 Lambu Kibang Mengatasnamakan Sumbangan di Beranda akunnya pada Jum’at 28 Februari 2020 sekira pukul 15.00 Wib.

    Postingan Budiman itu juga nenadai Akun Facebook Jalal Pers beserta 7 orang lainya. “Iya benar itu akun Facebook nama Budiman resmi milik saya pribadi dan memang itu postingan saya yang menggunggahnya,” Ucapnya saat di konfirmasi awak sinarlampung.co melalui via selular,Sabtu 29/02/2020.

    Menurut Budiman, postingan tersebut terdapat banyak komentar percakapan namun, ada sebuah komentar percakapan yang dilakukan oleh Akun Facebook Sri Widodo yang menurut Budiman kurang mengenakkan. ‘Dia menulis adakah sekolah gratis., jawabnya gak ada, silahkan cari tambahannya monggo”, dalam sebuah kolom komentar sekira pukul 22.00 Wib,” kata Budiman.

    Lalu, sempat saling jawab, dan terakhir di jawaab Sri Widodo, dengan tulisan, “hati hati nanti kena bedil,” tulisnya. Kontan screenshot atau tangkapan layar percakapan itu menjadi ramai, lantaran berbau Ancaman, yang kini menjadi perbincangan warganet di Tulang Bawang Barat dan sekitarnya. Diketahui, percakapan itu dilakukan oleh Akun Budiman dari Today tv Indonesia dan Akun Sri Widodo yang diketahui sebagai Guru di SMK Muhammadiyah Tumijajar yang melakukan percakapan dengan nada mengancam.

    0brolan melalui komentar lewat Akun Facebook tersebut disinyalir kurang pantas untuk itu Budiman screenshot pesan itu dan di unggah pada Group WhatsApp Humas polres Tubaba agar dapat respon dari pihak kepolisian.
    Karena dinilai percakapan dengan bahasa ancaman serta kurang pantas apabila di lakukan oleh seorang guru.

    Jurnalis adalah komponen penting demokrasi dan perlindungan hak asasi manusia (HAM), sehingga keberadaannya harus dihormati oleh semua pihak , harus diakui bahwa kekerasan terhadap jurnalis seringkali terjadi akibat ketidaksukaan atas pemberitaan media dengan alasan yang beragam, namun menghalangi-halangi aktivitas jurnalisme jelas-jelas mengancam pilar demokrasi. (angga)

  • Pemkab Tubaba Mulai Bahas RKPD 2021

    Pemkab Tubaba Mulai Bahas RKPD 2021

    Tuba Barat (SL) – Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) menyelenggarakan Rapat Forum Perangkat Daerah Dalam Rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2021 yang bertempat di Ruang Rapat Sekda setempat. Rabu (26/02/2020).

    Rapat tersebut dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat Herwan Sahri, serta dihadiri oleh Kepala Bappeda, Kepala BPKAD, Inspektur, dan seluruh anggota tim penyusun RKPD Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2021.

    Rapat yang membahas penyusunan RKPD Kabupaten Tulang Bawang Barat yang diawali dengan pemaparan target dan realisasi sasaran makro Kabupaten Tulang Bawang Barat yang meliputi Pertumbuhan ekonomi; Tingkat kemiskinan, Tingkat pengangguran terbuka, Indeks pembangunan manusia, Rasio gini, Inflasi, Pendapat perkapita. Capaian sasaran makro ini menjadi salah satu poin penting sebagai dasar penyusunan rencana untuk pembangunan Kabupaten Tulang Bawang Barat pada tahun selanjutnya.

    “Perencanaan pembangunan di daerah sebaiknya juga memperhatikan prioritas pembangunan nasional dan provinsi supaya terbentuk sinergi antar dokumen perencanaan dan pelaksanaan pembangunan,”katanya.

    Selanjutnya Sekda menjelaskan Kabupaten Tulang Bawang Barat memiliki (5) Program prioritas daerah yaitu: Pembangunan Insfrastruktur yang berkualitas, Pembangunan SDM yang berkarakter melalui peningkatan aksesbikitas dan kualitas pelayanan dasar,  Pemberdayaan Masyarakat melalui pengembangan ekonomi rakyat, Pengembangan ekowisata dan pelestarian budaya, Repormasi birokrasi.

    Berdasarkan program prioritas daerah dan sinergitas dengan program nasional, tema RKPD Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2021 adalah “Membangun Insfrastruktur dan Kualitas Sumber Daya Manusia Menuju Tulang Bawang Barat Maju, Sejahtera, Berdaya Saing.” (Robert)

  • Wartawan Gelari Kaban BPPRD Tubaba “Raja DL”

    Wartawan Gelari Kaban BPPRD Tubaba “Raja DL”

    Tuba Barat (SL) – Salah satu pejabat Tuba Barat yang paling sulit ditemui awak media adalah Kepala Badan Pengelola Pajak dan Ritribusi Daerah (BPPRD). Ia seolah terkesan selalu menghindar menemui wartawan, dengan alasan Dinas Luar (DL). Wartawan pun memberinya gelar “Raja DL”.

    Gelar “Raja DL” kini dilekat pada dirinya karena begitu sulit ditemui. Ia juga dituding jarang ngantor. Jika masuk kantor pun, ia tetap menolak menemui wartawan. Lewat pegawainya, “Raja DL” dikatakan sedang rapatlah,  lagi di luarlah.

    “Tiap hari gitu, kami hanya di beri buku tamu dan tanda tangan, setelah itu pegawainya janji akan menyampaikan maksud wartawan ke atasannya itu. Tapi sampai saat ini tidak ada jawaban dari mereka,” ujar beberapa wartawan yang engan di sebutkan namanya. Selasa (25/02/2020).

    Wartawan kadang dibikin kesal karena kesulitan sekali mendapatkan konfirmasi dan data, terkait bidang kerja Kaban. Misalnya soal PAD  Tubaba tahun 2019, atau soal keluahan masyarakat tentang mahalnya pajak.

    “Kita ingin menanyakan soal PAD 2019, untuk itu apa saja,  serta besarnya berapa? Tapi bagaimana mau tau, Kaban susah untuk bertemu. Sebenarnya ada apa sih dengan Kaban,” ketus seorang wartawan.

    Ia menambahkan seharusnya seorang Kaban pandai mengomunikasikan dan meminta kepala bidang di kantornya untuk melayani wartawan. “Jangan selalu diberi jawaban yang tidak pasti, kami berharap kepada Pemerintah Tubaba menegur Kaban BPPRD agar lebih kooperatif dan komunikatif,” ujarnya.

    “Saya sudah mendatangi kantor BPPRD Tubaba sudah 4 hari, namun hasilnya nihil. Kata pegawai di sana Bapak DL, nanti saya sampaikan, begitu terus–terusan jawabnya. Capek jika tiap ke sana hanya disuruh mengisi buku tamu,“ tutupnya. (Robert)

  • Balita Anak Penyadap Karet Penderita Hydrosipalus Tak Tersentuh Pemda Tulang Bawang Barat

    Balita Anak Penyadap Karet Penderita Hydrosipalus Tak Tersentuh Pemda Tulang Bawang Barat

    Tulang Bawang Barat (SL)-Balita Wilda Indiani (3), penderita Hidrocefalus atau penumpukkan cairan di rongga otak sejak lahir, warga Tiyuh (Desa) Tirta Kencana, Rk03/Rt10 Kecamatan Tulangbawang Tengah, Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), butuh uluran tangan. Sebulan sekali berobat ke rumah sakit Abdoel Moeleok, dibawa naik motor, karena hingga kini pengajuan BPJS Pemerintah belum direstui.

    Wilda adalah bayi kembar, dari pasangan Bambang Susilo (44) dan Sri Wahyuni (33), yang sehari hari bekerja sebagai buruh Sadap Karet. Wildan mengalami kelainan sepakn sejak lahir, Bahkan langsung dilakukan operasi di bagian kepala dan tulang punggung di RS Abdul Muluk Bandar Lampung, namun, penyakit tersebut hingga saat ini belum juga sembuh.

    Bambang Susilo, ayah Wilda kepada wartawan mengatakan hingga saat ini kepala anaknya masih mengalami Hidrosefalus dengan membesar ke bagian kepala belakang, bahkan akibat penyakit yang diderita anak tersebut tiap bulan mengalami sakit panas tinggi sehingga harus dirawat di rumah sakit hingga berhari hari.

    “Wilda sudah berumur hampir 3,5 tahun, namun kesehariannya hanya bisa terbaring dikasur lantaran belum bisa jalan sementara adik kembarnya normal dan tumbuh dengan baik. Memang dia sudah kami bawa operasi kepala dan tulang punggungnya (mokel) tetapi belum juga sembuh,” keluh Bambang yang keseharian mencari nafkah dari buruh sadap karet, Senin (24/2).

    Menurutnya, anak keduanya tersebut hingga saat ini masih sakit-sakitan, kepalanya masih besar walaupun menurut dokter fisiknya tidak berubah bahkan ketika sakit keras Wilda harus dibawa ke rumah sakit dan dirawat hingga berhari-hari terutama sering panas tinggi, dan kejang-kejang.

    “Setiap ke rumah sakit untuk kontrol tiap bulannya kami bawa pakai motor sementara kondisi tubuhnya tidak kuat kadang langsung masuk angin. Kami selama ini dalam mengobatinya mengandalkan BPJS mandiri, Kami sudah mencoba mengurus agar bisa mendapatkan BPJS dari pemerintah daerah sejak 2019, namun hingga saat ini belum juga keluar,” ulasnya.

    Dia menambahkan, pada bulan lalu keluarganya berusaha membawa Wilda ke RSUD Menggala untuk melakukan Scanning menyeluruh kepala Wilda, dan fisiotrapi lantaran hingga berumur 3 tahun belum bisa jalan. “Sebenernya untuk mengobati Wilda kami sudah tidak mampu,” kaatanya.

    “Tapi harus bagaimana namanya anak walaupun kami juga sering mendapat bantuan dari keluarga besar. Keseharian kami hanya sebagai buruh sadap yang hanya cukup untuk menghidupi keluarga dengan tiga anak,” keluh Bambang Susilo.

    Dirinya berharap ada perhatian khusus dari pemerintah daerah baik pelayanan kesehatan melalui BPJS maupun kendaraan ambulan jika Wilda mengalami sakit keras yang harus ditangani oleh dokter di rumah sakit. “Untuk terus merawat Wilda, kami butuh perhatian pemerintah dan lainnya, karena tiap bulan anak saya perlu dirawat bahkan kalau sudah sakit harus dirawat hingga berhari-hari sementara kalau anak saya sudah sakit saya tidak bisa mencari nafkah karena harus menemaninya, kalau sudah sakit saya angkat tangan,” pungkasnya.

    Kepalo Tiyuh Tirta Kencana, Samidi membenarkan terkait warganya yang mengalami penyakit hidrosefalus tersebut, dirinya mengatakan saat ini tengah mengupayakan agar keluarga Wilda bisa mendapatkan BPJS yang dijamin oleh pemerintah daerah Kabupaten Tubaba.

    “Kami sedang upaya agar BPJSnya tidak mandiri lagi, sebab kasihan setiap bulan harus mengurus anak tersebut kotrol dirumah sakit sementara dia juga tiap bulan harus membayar iuran BPJSnya,” singkatnya. (angga)

  • Pramuka Saka Bhayangkara Kwaran Lambu Kibang dan Way Kenanga Pembekalan

    Pramuka Saka Bhayangkara Kwaran Lambu Kibang dan Way Kenanga Pembekalan

    Tulang Bawang Barat (SL)-Anggota Pramuka dari Kwartir Ranting Lambu Kibang dan Way Kenanga yang tergabung dalam Saka Bhayangkara mengikuti Giat Rutin Pembekalan, di Mapolsek Lambu Kibang, Tiyuh Kibang Budi Jaya. Minggu (23/02/20).

    Kegiatan yang dipimpin Brigpol Hariyanto dan diikuti 38 anggota pramuka tersebut bertujuan membentuk karakter pemuda yang berjiwa Pramuka dan cinta tanah air Indonesia, khususnya bagi para pelajar dan pramuka di Lambu Kibang dan Way Kenanga.

    Saka Bhayangkara adalah Satuan Karya wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat, meningkatkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan pengalaman para Pramuka dalam berbagai bidang kejuruan serta memotivasi mereka untuk melaksanakan kegiatan nyata dan produktif sehingga dapat memberi bekal bagi kehidupannya dan pengabdiannya pada masyarakat.

    Dalam kesempatan ini Brigpol Haryanto mengajak anggota Saka Bhayangkara untuk selalu mencintai lingkungan dan budaya agar kita bisa tumbuh menjadi manusia yang baik dan berguna bagi semua orang. “Jangan jadi manusia biasa, jadilah manusia yang luar biasa,” katanya.

    Brigpol Haryanto meyakini masalah-masalah pemuda yang sering terjadi seperti miras dan meresahkan warga akan bisa dicegah jika diisi dengan hal-hal positif. (Robert)

  • Terungkap, Petugas Pasar Lama Daya Murni Dirumahkan karena Setoran Kurang

    Terungkap, Petugas Pasar Lama Daya Murni Dirumahkan karena Setoran Kurang

    Tuba Barat (SL) – Dinas Koperasi UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag ) Tulang Bawang Barat (Tubaba), Telah melakukan kesepakatan (MoU) dengan pihak ketiga yang diklaim sudah sesuai prosudur.

    Kesepakatan tersebut memberikan kuasa penuh kepada pihak ketiga dalam mengelola tiga pasar, yaitu Pasar Daya Murni, Mulia Asri, serta Pasar Panaragan.

    “Kita memang telah menandatangani MoU dengan pihak ketiga, tentunya sesuai  mekanisme aturan,” jelas Kadiskoperindag Khairul Amri di ruang kerja saat, Rabu (19/02/2020)

    Kesepakatan mendasarkan proposal yang diajukan pihak ketiga, yakni menyanggupi menyetor Rp600 juta/per tahun sebagai bagian dari Pendapatan Asli Daerah (PAD).

    Terkait nasib petugas pasar lama, ia menjelaskan sudah jelas di MoU bahwa petugas pasar yang lama itu akan dipekerjaan kembali setelah selesai uji petik selama dua bulan. Bahkan selama masa uji petik petugas pasar masih tetap digaji sebesar Rp850 ribu bulan.

    “Jadi soal mereka akan dipekerjakan kembali atau tidak adalah wewenang pihak ketiga. Tapi kami menyarankan 10 orang itu terus bekerja, “jelasnya.

    Kadiskoperindag Khairul Amri membantah pihaknya berniat membohongi para petugas lama. “Itu tidak benar karena sebelum diundang datang untuk makan-makan, sebelumnya kami sudah menyosialisasikannya. Jadi sebenarnya mereka tahu, sebab kita sudah beritahukan sebelumnya,” pungkasnya.

    Di tempat terpisah, Pihak Ketiga, Sahnuri membenarkan para petugas yang lama di rumahkan selama masa uji petik. “Bukan diberhentikan dan mereka masih menerima gaji Rp850 ribu,” tegasnya.

    Dijelaskannya, pihaknya sudah dua kali melakukan musyawarah dengan petugas pasar yang terkait progres setoran dari penarikan retribusi.

    Ternyata, pada minggu pertama, para pedagang lama hanya mampu menyetor Rp1.600.000. Dan pada minggu ke dua dilakukan uji petik dengan  pekerja baru. dimana hasilnya berbeda signifikan, bisa mencapai 3.022.000.

    “Itu sebabnya, petugas pasar yang lama kita rumahkan sementara,”terangnya.

    Ke depan, pihaknua akan melakukan penertiban dengan membuat surat edaran kewajiban pedagang. Jika masih ada penarikan ritribusi di luar dari ketentuan pihak ketiga maka itu dikatakan Pungutan Liar (Pungli).

    “Kami berharap jika memang pedagang pasar merasa diminta uang tidak sesuai ketentuan, silahkan laporkan ke polisi melalu via SMS,” tutupnya. (Robert)