Kategori: Tulang Bawang Barat

  • Komisi III DPRD Tubaba Minta Provinsi Lampung Audit Proyek Rigit Beton Penumangan-Unit VI

    Komisi III DPRD Tubaba Minta Provinsi Lampung Audit Proyek Rigit Beton Penumangan-Unit VI

    Tulang Bawang barat (SL)-Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) menyayangkan kualitas pembangunan proyek jalan rigid beton ruas Penumangan Baru-Unit VI yang ada di Tiyuh Pagardewa, Kecamatan Pagardewa, karena baru hitungan hari selesai kini sudah rusak kembali.

    Baca : Pekerjaan Jalan Rigit Beton Provinsi Lampung Di Tiyuh Penumangan Diduga Asal Jadi

    “Rigit beton itukan sangat tebal, kalau sudah mulai pecah, artinya memang banyak penyimpangan dari draf, sebagai warga Tubaba sekaligus anggota DPRD yang setiap hari melintasi jalan tersebut meminta pada rekanan untuk memperbaikinya,” kata Sekretaris komisi III DPRD Wawan Irawan kepada sinarlampung.com dikediamanya, Sabtu 18 Januari 2020.

    Wawan juga meminta untuk kepada Pemerintah Provinsi Lampung khususnya Dinas PUPR UPTD Balai Pengelolaan Jalan untuk meng-audit kembali serta melakukan tindakan agar kondisi rusak tidak semakin meluas. “Saya meminta untuk di lakukan audit yang mendalam terhadap perbangunan tersebut ,serta dari dinas PUPR provinsi langsung kroschek kelokasinya, kalau memang ada indikasi pelanggran hukum harus di tindak secara tegas,” katanya. (angga/red)

  • Kantor Pertanahan Tuba Barat Optimistis Sertifikatkan Ribuan Hektare Tanah Tahun Ini

    Kantor Pertanahan Tuba Barat Optimistis Sertifikatkan Ribuan Hektare Tanah Tahun Ini

    Tulangbawang Barat ( SL)-Kantor Pertanahan Tulangbawang Barat optimis akan menerbitkan sertifikat 4000 hektare tanah pada tahun ini. Ini sesuai Pasal 19 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria (UUPA) menetapkan bahwa untuk menjamin kepastian hukum oleh Pemerintah diadakan pendaftaran tanah di seluruh wilayah Republik Indonesia.
    Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Tubaba Abdul Aziz Heru Setiawan ,A. Ptnh.,MH mengungkapkan sepanjang  tahun 1960  sampai 2020 baru 60% tanah di seluruh indonesia yang sudah bersertifikat. Oleh sebab itu, jelasnya, pemerintah menggencarkan Program Prona atau  Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap ( PTSL ).
    “Tahun ini kita menargetkan 4000 hektare tanah bersertifikat,” katanya saat dikonfirmasi media sinarlampung.com di ruang kerjanya, Rabu 15/01/2020.
    Masyarakat diminya memenuhi tiga kewajiban pokok untuk pengurusan sertifikat yakni  dokumen seperti  KTP, KK. Syarat lainnya bukti pembayaran pajak bumi dan bangunan, Apabila tanah itu diperoleh dari orang lain, maka harus membawa KTP pemilik tanah sebelumnya. Apabila tanah objek waris maka harus  melengkapi data  ahli waris.
    Heru menjelaskan,  data dokumen tentang tanah yang dimaksud adalah  surat-surat tanah , bukti jual beli, segel (surat dibawah tangan bermaterai) dan pembatas tanah. Selain melengkapi dokumen tersebut,  masyarakat juga diingatkan memasang tanda batas tanah , menanda tangani tanda pembatas tanah, mendampingi petugas ukur pada saat pengukuran, serta menyaksikan bahwa saat pengukuran berjalan dengan lancar.
    Selain itu juga tambah Heru , para pemilik tanah diminta memberikan data yang sebenarnya kepada petugas BPN, (angga)
  • Proyek Jalan Beton Rp12,750 Miliar Panumangan Baru-Unit VI Oleh PT Sarat Korupsi

    Proyek Jalan Beton Rp12,750 Miliar Panumangan Baru-Unit VI Oleh PT Sarat Korupsi

    Tulang Bawang Barat (SL)-Pembangunan ruas jalan Rigid beton Penumangan Baru-Unit VI Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) milik Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Lampung, anggaran Rp12,750 miliar, tahun anggaran 2019 yang Dikerjakan oleh PT. Belibis Raya Group (BRG) di duga bermasalah, dan sarat korupsi. Kondisi jalan yang baru rampung dibangun itu kini sudah rusak, Senin, 13 Januari 2020.

    Baca: Pekerjaan Jalan Rigit Beton Provinsi Lampung Di Tiyuh Penumangan Diduga Asal Jadi

    Penyusuran wartawan dilokasi, Pembangunan ruas jalan Rigid beton dengan Nomor kontrak : 03/KTR/link.091/PJ-TBB-K.21/V.03/VII/2019 itu baru satu bulan selesai dikerjakan. Namun sudah terlihat retak retak, dan mulai mengelupas. Indikasi awal kualitas tidak sesuai RAB. “Masak baru selesai dikerjakan sudah retak dan pecah-pecah begini, hal ini tentunya menimbulkan adanya dugaan pekerjaan jalan itu dikerjakan Asal-asalan,” kata warga yang melintas, dilokasi pembangunan

    Menurut warga yang juga dilibatkan menjadi pengawas pekerjaan, mengaku sudah curiga sejak proses pengerjaan proyek pekerjaan Rigid beton ruas jalan Penumangan baru-Unit VI. Dia curiga banyak unsur permainan pada pengerjaan Proyek itu. “Saya tidak banyak tahu, namun yang saya tahu untuk proses pengecoran ada sekitar tiga petak yang tidak menggunakan besi, hanya disebarkan cairan putih yang saya juga tidak tahu cairan apa itu,” katanya.

    Menurutnya, Setiap sore dirinya disuruh pulang dengan alasan untuk mandi dan makan, disaat itulah pekerjaan pengecoran jalan tersebut dilangsungkan. “Memang sudah pernah ada yang bilang bahwa besinya kurang, mungkin karena hal itu makanya saya disuruh pulang dan itu karena mereka mau melanjutkan pengecoran itu, setelah saya kembali lagi kelokasi saya lihat benar bahwa cor-coran itu tidak ada besi di kiri dan kanan pembangunan jalan,” akunya.

    Belum ada keterangan resmi dari Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Lampung, termasuk pihak rekanan PT. Belibis Raya Group (BRG), yang beralamat di Bandar Lampung. Dikonfirmasi melalui hubungan telepon tidak aadaa yang aktif. (red/nt)

  • Pemuda Pancasila Tuba Barat Siapkan Komando Inti Amankan Pilkati Mei Nanti

    Pemuda Pancasila Tuba Barat Siapkan Komando Inti Amankan Pilkati Mei Nanti

    Tulangbawang Barat (SL)– Ketua Pemuda Pancasila (PP) Roni instruksikan Komando Inti (Koti)  mempersiapkan diri mengamankan Pemilihan Kepala Tiyuh (Pilkati) yang akan digelar Mei mendatang di sejumlah tuyuh di Tulangbawang Barat. Instuksi tersebut disampaikan Roni saaat meninjau  kantor baru Pemuda Pancasila di depan Islamic Centre, Selasa (14/01/2020).

    Roni berpendapat, Pilkati pada Mei nanti harus berjalan lancar sukses maka diperlukan tambahan personel keamanan dari  organisasi masyarakat. “Tentunya ini juga menjadi kewajiban kami untuk membantu  Polri dalam menciptakan situasi keamanan yang kondusif dan kenyamanan yang baik,” terangnya.

    Untuk memastikan instruksi tersebut berjalan baik, PP Tuba Barat telah menyusun struktur kepengurusan Pemuda Pancasila di seluruh tiyuh yang ada di Tuba Barat. PP Tuba Barat juga telah membentuk Komando Inti (Koti) Pemuda Pancasila di setiap kecamatan. Koti  PP nantinya akan bersinergi dengan pemerintah setempat dalam hal apa pun baik bidang sosial, ekonomi,budaya dan politik, dan agama. Ormas Pemuda Pancasila, tambahnya,  harus senantiasa  siap, kapan pun dan  di mana pun, untuk bekerjasama dengan pemerintah serta swasta dan melayani  masyarakat.

    Menurut  Kepala Bagian Tata Pemerintahan (Tapem ) Mansur S.E M.M, ada lima tiyuh yang akan menggelar Pllkati serentak pada Mei 2020, yakni Tiyuh Bangunjaya, Panaragan, Penumangan Baru, Gunungkatun Tanjungan, dan Mulya Kencana. (Angga)

  • Sharing Time Megalithic Millenium Art: Membangun Manusia, Membangkitkan Kebudayaan Tuba Barat

    Sharing Time Megalithic Millenium Art: Membangun Manusia, Membangkitkan Kebudayaan Tuba Barat

    Tulangbawang Barat (SL)-Kabupaten Tulangbawang Barat akan menggelar acara Bertajuk “Sharing Time Megalithic Millennium Art” pada 22-26 Januari 2020. Lokasi yang dipilih adalah  Kota Budaya Ulluan Nughik, Sessat Agung, Las Sengok (Tiyuh Karta) dan Situs Patung Megoupak. Dua lokasi ini dinilai dapat memberi karakter yang kuat pada kegiatan itu.

    Acara ini digagas oleh Suprapto Suryodarmo (Alm) dan Bupati Tubaba Umar Ahmad. Suprapto Suryodarmo adalah seniman yang dikenal dengan  performance Joget Amerta, sebuah olah yang menekankan pada pencarian ke dalam inner dari diri si penari itu sendiri.  Joget Amerta juga diyakini dapat membangu kesadaran diri dengan lingkungan sekitar, manusia, juga Tuhan.

    Joget Amerta bukanlah tari dalam pengertian teknis. Gerak Amerta memiliki teknik-teknik gerak yang baku. Tetapi, seperti apa yang dikatakan oleh maestro Sardono W Kusumo, apa yang dilakukan Suprapto Suryodarmo justru menjadi lebih penting karena dia mampu menciptakan atmosfer tari itu sendiri.  Maka tak heran jika sebagian orang menyebut Joget Amerta sebagai meditasi gerak.

    Intinya, Joget Amerta adalah menyenangkan, membawa kenyamanan, dan lebih penting, menyehatkan. Itulah sebabnya, Bupati Tuba Barat Umar Ahmad langsung tertarik dan menjadikan Joget Amerta sebagai atraksi budaya daerah.  Seperti apa jogetnya, silakan saksikan pada “Sharing Time Megalithic Millennium Art” pada 22-26 Januari 2020 nanti. Sekedar bocoran, Joget Amerta bukanlah joget biasa. Ini joget beradab yang asyik. Makanya, datang ya…!

    Dalam lima tahun terakhir anak-anak di Tubaba biasa berlatih kesenian seperti teater, sastra, seni rupa, musik, film, fotografi dan tari. Juga berlatih pendidikan ekologi untuk membangun kesadaran diri. Menumbuhkan kesadaran dimaksud adalah  seperti tidak membuang sampah sembarangan, atau menanam pohon.

    Semua kegiatan dan latihan itu juga akan ditampilkan pada Sharing Time: Megalthic Millennium Art nanti, di mana akan mempertemukan dua tradisi dengab konsep  Mbah Prapto yang selama puluhan tahun berlatih Joget Amerta di situs-situs Megaltik (selain candi), sebagai ruang sunyi yang mendekatkan diri dengan Alam,  Tuhan dan peradaban masa silam.

    Sedangkan kata Millennium merujuk pada manusia dan situasi masa kini, berkorelasi pula pada masifnya pendidikan kesenian dan lingkungan pada anak-anak di Tubaba di masa kini dan kelak menjadi pewaris Tubaba di masa depan. Maka, sesungguhnya,  tema Sharing Time: Megalithic Millennium Art memiliki spektrum pengertian teramat kaya.  Kita akan lebih memahaminya dalam seluruh gelaran acara yang berupa. Bisa berupa sarasehan, workshop dan pertunjukan.

    Menurut rencana acara ini akan dibuka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nadiem Makarim.  Sejumlah pejabat negara juga telah menyatakan kesiaphadirannya, seperti Hilmar Farid ( Dirjen Kebudayaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia) yang akan menjadi pembicara dalam sarasehan dengan tajuk “ Membangun Manusia lewat jalan Kebudayaan”.

    Para penyajinya keren-keren,  seperti Andy Burnham (arkeolog, pendiri dan editor web Megalithic Portal, Inggris), Alex Gebe (seniman, anggota Teater Kober, Lampung), Ari Rudenko (seniman lintas disiplin  dari Amerika Serikat),  dan Anna Thu.

    Sekali lagi, ini adalah event yang sangat menarik. Sayang untuk dilewatkan. (Angga)

  • Kaya Situs Sejarah, Camat Pagardewa Berambisi Jadikan Daerahnya Destinasi Wisata Budaya

    Kaya Situs Sejarah, Camat Pagardewa Berambisi Jadikan Daerahnya Destinasi Wisata Budaya

    Tulangbawang Barat (SL)-Kekayaan situs sejarah yang ada di Tiyuh Pagardewa diproyeksikan menjadi andalan wisata budaya  di Kabupaten Tulangbawang Barat. Untuk memperkaya kekayaan itu, Kecamatan Pagardewa  membangun rumah adat Sesat Budayo Pagardewo.
    Eriko Fernando, Camat Pagardewa  mengungkapkan, pihaknya terus berusaha memperkenal situs-situs sejarah di Tiyuh Pagardewa kepada masyarakat  luas, termasuk rumah adat khas pagar dewa yang kelak berdiri di kantor kecamatan.
    Ia menjelaskan, Sesat Budayo Pagardewo akan menjadi pusat informasi bagi wisatawan domestik maupun  lokal yang mengunjungi Kecamatan Pagardewa. “Para wisatawan yang ke sini dapat memperoleh segala informasi terkait situs-situs peninggalan sejarah Pagardewa. Kita juga akan siapkan ruang pameran objek wisata religi dan alam, kesenian tradisional,” jelasnya.
    Eriko mengakui, gagasan besar ini bagian dari program Bupati Tulangbawang Barat Umar Ahmad yang gencar menggiatkan program kebudayaan dan pariwisata. “Kami merespon positif penghargaan Anugerah Kebudayan dari PWI Pusat yang diraih Pak Bupati dan berupaya memastikan Tiyuh Pagardewa menjadi destinasti wisata budaya, “pungkasnya. (Angga)
  • Mantan Ketua LPA Tulang Bawang Barat Elia Sunarto Terjaring OTT Dugaan Pemerasan BB Rp27 Juta

    Mantan Ketua LPA Tulang Bawang Barat Elia Sunarto Terjaring OTT Dugaan Pemerasan BB Rp27 Juta

    Tulang Bawang Barat (SL)-Mantan Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Tulang Bawang Barat Elia Sunarto (50), warga Tiyuh Candra Mukti, terjaring OTT Team Opsnal Polres Tulangbawang Bawang Barat (Tubaba), karena terlibat pemerasan terhadap warga yang dituduh melakukan asusila terhadap seorang wanita. Es ditangkap dengan barang bukti sejumlah uang, dan mobil milik korban, Jum’at 10 Januari 2020, sekitar pukul 15.00

    Informasi di lokasi kejadian menyebutkan, kasus itu bermula pada Desember 2019, pelaku ES bersama wanita Nd, rekannya Rd, rekannya, menghubung T (49), Warga Tiyuh (Desa,red) Margo Mulyo, Kecamatan Tumijajar, Tulang Bawang Barat, yang disangka telah berbuat asusila kepada ND. Korban T diminta datang ke rumah kepala Desa, dan Nd menuntut T bertanggung jawab, dengan ganti rugi Rp50 juta.

    Kapolres AKBP Hadi Saepul Rahman membenarkan penangkapan tersebut. “Dasar penangkapan karena danya laporan dari saksi inisial T (49) warga Tiyuh (Desa) Margo Mulyo, Kecamatan Tumijajar. Tersangka, saksi, dan barang bukti sedang di proses di Polres,” katanya.

    Kapolres memastikan anggotanya menindaklanjuti informasi dari masyarakat itu telah terjadi dugaan tindak pidana pemerasan di rumah korban T. Team Opsnal melakukan penyelidikan dan mengamankan 1 orang diduga pelaku tindak pidana pemerasan ES. ”Selain terduga pelaku kita amankan juga uang tunai sejumlah Rp27 juta. Saat ini Korban dan saksi sudah diperiksa juga BAP terduga tersangka,” Terangnya.

    Menurut Kapolres. awalnya pada  Desember 2019 sekitar pukul 14.30 Wib, ketiga terduga pelaku ND, Rd, dan ES (Elia Sunarto) melakukan pemerasan terhadap korban T (49). Mereka menuduh korban telah melakukan tindakan asusila terhadap ND. “Kemudian ketiga orang tersebut menyuruh korban untuk datang ke rumah kepala Tiyuh, di rumah kepala tiyuh ND meminta pertanggung jawaban korban dengan meminta ganti rugi sebesar Rp50 juta,” Kata Kapolres.

    Selanjutnya, karena korban merasa tertekan dan tidak memiliki uang sebesar lima puluh juta, ketiga terduga pelaku ND alias S, R, dan ES mengambil satu unit mobil jenis toyota kijang super beserta STNK dan BPKB milik T, dan korban diminta menambah bayaran uang sebesar Rp27 juta yang harus diberikan tanggal 10 Januari 2020 ini.

    “Karena korban merasa tertekan pada saat itu korban menyanggupi apa yang diminta oleh ND alias S, R, dan ES, kemudian pada hari Jum’at tanggal 10 Januari 2020 korban menyerahkan uang sebesar Rp27 juta yang diminta ketiga pelaku. Merasa diperas korban melaporkan kejadian itu  ke Polres Tubaba,” katanya.

    Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tubaba, Pais, meminta jajaran kepolisian dapat mengusut tuntas terkait OTT terhadap Elia Sunarto itu. “Kami dari DPRD minta pihak kepolisian dapat mengusut tuntas kasus ini, karena perbuatan terduga pelaku itu diduga tidak sekali saja.” kata Pais. (red)

  • Pak Bupati Umar, Warga Kartasari Bilang Kualitas Proyek Irigasi Way Pengacaran Buruk Sekali

    Pak Bupati Umar, Warga Kartasari Bilang Kualitas Proyek Irigasi Way Pengacaran Buruk Sekali

    Tulangbawang Barat (SL)-Pembangunan jaringan irigasi  Way Pengacaran  dikeluhkan dan dipertanyakan warga Tiyuh Kartasari, Kecamatan Tulangbawang Udik. Pasalnya , proyek senilai miliaran tersebut diketahui sudah ambrol  retak-retak. Proyek  jaringan irigasi itu diketahui dilaksanakan oleh CV. Daun  Diandra dengan No kontrak 600/19/Kontrak /PU Tubaba/VII/2019 senilai Rp 2.682,909.000 bersumber APBD tahun 2019.
    Salah satu warga Tiyuh Kartasari,  Dayat Andika menjelaskan bangunan  jaringan irigasi itu rampung beberapa bulan lalu. Namun sudah rusak dimana-mana karena dibangun asal-asalan. Ia meminta dinas terkait melakukan evaluasi terhadap proyek tersebut.
    “Proyek itu rampung beberapa bulan lalu tahun 2019 kemarin, namun sudah rusak parah. Retaknya banyak, bahkan ada yang ambrol. Kami menduga dibangun asal-asalan. Kualitasnya buruk sekali,” paparnya saat dihubungi awak media sinarlampung.com melalui Whatsapps. Jumat, 10/01/2020.
    “Kami berharap kepada dinas terkait agar memberi teguran keras kepada pihak kontraktor untuk segera memperbaikinya,”cetusnya lagi. Ditempat terpisah pihak dinas terkait atau rekanan kontraktor belum bisa memberikan tanggapan hingga berita ini diterbitkan. (Angga).
  • Pemerasan di Tulangbawang Tengah, Tiga Orang Terlibat Baru Satu yang Ditangkap

    Tulangbawang Barat (SL)-Polres Tulangbawang Barat mengamankan ES (50) Warga Tiyuh Candra Mukti, Kecamatan Tulangbawang Tengah setelah dilaporkan Tugiman (49) warga Tiyuh Margo Mulyo RT 023/Rw007, Kecamatan Tumijajar, Kabupaten Tubaba dengan laporan Polisi Nomor : LP/B- 06 / I / 2020/ Pld LPG / RES Tuba, tanggal 10 Januari 2020  tentang tindak pidana pemerasan.
    AKBP Hadi Saeful Rahman S.IK.  didampingi IPTU Andri Gustami, SIK,.MH. Kanit Reskrim Tubaba mengatakan, pihaknya telah menahan tersangka berikut dengan barang bukti berupa uang tunai Rp. 27 juta dengan rincian pecahan uang Rp. 100.000 sebanyak 267  lembar dan pecahan Rp 50.000ebanyak 6 lembar.
    Iptu Adri menjelaskan kasus ini berawal  pada bulan Desember 2019 lalu, sekitar pukul 14.30 WIB,  ND, RH dan ES (tersangka) melakukan pemerasan terhadap Tugiman (korban) yang dituduh melakukan tindakan asusila terhadap ND
    Tiga orang tersebut menyuruh korban untuk datang ke rumah Kepala Tiyuh Margo Mulyo. Di sini  ND meminta pertanggung jawaban Tugiman dengan  meminta ganti rugi sebesar Rp 50 juta. dan mengambil satu unit mobil jenis toyota kijang super dengan nomor polisi BE 1034 GW beserta STNK dan BPKB.
    Tak sampai disitu, berikutnya, ketiga orang itu minta Tugiman menyerahkan uang sebesar Rp 27 juta dan disanggupi korban. Kemudian pada hari Jumat,  10 januari 2020 korban menyerahkan uang yang diminta kepada ES yang diberikan korban di rumah korban. Aatas kejadian tersebut korban melaporkan ke Polres Tubaba, Tutup Iptu Adri. (Angga)
  • Umar Ahmad Siap Orasi Pembangunan Berbasis Kebudayaan di Gedung Dewan Pers

    Umar Ahmad Siap Orasi Pembangunan Berbasis Kebudayaan di Gedung Dewan Pers

    Tulang Bawang Barat (SL)-Bupati Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) Lampung, Umar Ahmad, bersama sembilan Kepala Daerah dari seluruh Indonesia hari ini, Rabu (8/1/2020) sekitar pukul 15.00 Wib melakukan registrasi persiapan Presentasi pembangunan berbasis Kebudayaan dan melek media.

    Umar Ahmad, Calon Penerima Anugerah Kebudayaan PWI Pusat, akan menyampaikan Presentasi yang telah dijadwalkan oleh panitia PWI Pusat yang akan berlangsung di Hall Gedung Dewan Pers, Jakarta, dihadapan juri, tokoh pers, wartawan senior dan ratusan undangan.

    Dikatakan Ketua PWI Provinsi Lampung H.Supriyadi Alfian, didampingi Kepala Dinas Kominfo Tubaba Eri Budi Santoso dan Ketua PWI Tubaba Edi Zulkarnain bahwa kehadiran Bupati Tubaba di Gedung PWI Pusat untuk presentasi, Pasca penetapan 10 Kepala Daerah Calon Penerima Anugerah Kebudayaan PWI Pusat oleh Juri dalam rangka Hari Pers Nasional di Kalimantan Selatan pada 9 Februari 2020 mendatang.

    “Bupati Tubaba, akan menyampaikan presentasinya besok Kamis (9/1/2020) di Gedung Dewan Pers Jakarta. Hari ini Registrasi dan silaturahmi. Umar terpilih sebagi calon penerima Penghargaan Anugerah Kebudayaan PWI Pusat bersama 10 Kepala Daerah di Indonesia. ” ungkap bang Yadi sapaan akrab Ketua PWI Provinsi Lampung saat bincang pagi disalah satu hotel di Jakarta, Rabu (8/1/2020) sekitar pukul 08.30 Wib

    Dikatakan bang Yadi, kegiatan tersebut telah diagendakan oleh panitia PWI Pusat dan Dewan Pers untuk mendengarkan presentasi kepala daerah yang Pro kebudayaan dan melek media. “Anugerah Kebudayaan itu memilih Kepala Daerah yang sepak terjangnya memberikan inspirasi dan edukasi tentang perlunya membangun kabupaten/kota berbasis kebudayaan yang berkemajuan, masyarakatnya berkarakter, melek media, dan bijak dalam memanfaatkan medsos. Oleh karenanya Bupati Tubaba H.Umar Ahmad sudah ditetapkan sebagai calon penerima Anugerah itu, bersama sembilan Kepala Daerah lainnya” pungkasnya

    Informasi yang dihimpun media, akan hadir ratusan tamu dari berbagai daerah. Sehingga Semula direncanakan di kantor PWI, Lantai 4 Gedung Dewan Pers, dipindahkan ke Hall Dewan Pers Jakarta. (Angga)