Kategori: Tulang Bawang Barat

  • Kepergok Istri Sedang Setubuhi Putrinya, Er Beraksi Sejak Maret 2018

    Kepergok Istri Sedang Setubuhi Putrinya, Er Beraksi Sejak Maret 2018

    Tulang Bawang Barat (SL)-Kasus perkosaan seorang pria kepada putri kandungnya, di Tiyuh Kibang Budi Jaya Kecamatan Lambu Kibang Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), ternyata bukan yang pertama. Pelaku juga sempat menyetubuhi Ds, putrinya sejak bulan Maret 2018. Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Tubaba, akan mengawal proses hukum di Polres Tulang Bawang.

    BACA : Cabuli Anak Kandung, ER Dipergoki Istri sedang ‘Main Kuda-Kudaan’

    Sekretaris LPAI Tubaba Tri Andika Setiawan mengatakan, sekitar pukul 17.20 Wib ada warga sekitar Lambu Kibang Budi Jaya menelpon dan melaporkan ada kejadian tadi pagi diduga seorang ayah berinisial IW menggauli putri kandung DS (15) tahun. “Iya betul mas tadi ada yang telpon dan melaporkan telah terjadi diduga perbuatan asusila, yakni seorang ayah tega menggauli anak kandungnya,” kata Andika.

    Kronologinya sebelumnya juga pernah saat DS sedang menonton televisi dan sang istri di belakang rumah sedang mencuci pakain, lalu pelaku langsung menggauli korban. Dan menurut keterangan dari tetangga korban bahwa kasus itu bukan kali pertama, namun sudah pernah terjadi dan telah didamaikan.

    “Yang pasti team LPAI Tubaba akan menindak lanjuti kebenaranya atas informasi yang di dapat hasil laporan via telepon dari tetangga korban. Kalaupun ini benar LPAI sangat menyayangkan kelakuan bejat ini terjadi. Dan pihak LPAI Tubaba akan mengawal serta menyeret pelaku ke ranah hukum. Seharusnya seorang ayah menjadi pelindung bagi anaknya, apalagi ini anak kandung sendiri,” pungkasnya. (rls/Robert)

  • Cabuli Anak Kandung, ER Dipergoki Istri sedang ‘Main Kuda-Kudaan’

    Cabuli Anak Kandung, ER Dipergoki Istri sedang ‘Main Kuda-Kudaan’

    Tulangbawang Barat (SL) – Saat sedang menyetrika pakaian, DA, (16), warga Kecamatan Lambukibang, Kabupaten Tulangbawang Barat, jadi korban pencabulan yang dilakukan ayah kandungnya sendiri. Peristiwa pencabulan anak di bawah umur itu dilakukan ER, (36), pada Sabtu (13/07/2019), pagi, sekitar pukul 05.30 WIB, di dalam rumah mereka.

    Barang bukti pencabulan

    Kapolsek Lambukibang, Iptu. Abdul Malik, mewakili Kapolres Tulangbawang, AKBP Syaiful Wahyudi, mengatakan, kejadian mengenaskan yang dialami korban diketahui oleh ibu kandung korban sesaat setelah terbangun dari tidur. “Dugaan pencabulan anak kandung yang dilakukan ER, terungkap setelah istrinya melihat secara langsung saat suaminya itu menodai anaknya sendiri,” ujar Iptu. Abdul Malik, Minggu, (14/7/2019).

    Dikatakan Abdul Malik lebih lanjut, saat melihat peristiwa itu, istri dari pelaku pencabulan dimaksud baru saja terbangun dari tidurnya. Melihat kejadian tersebut, sontak berteriak dan menghubungi keluarganya yang tak jauh dari tempat tinggal mereka.

    “Mendengar suara jeritan dari istri pelaku, keluarganya yang tinggal berdekatan langsung menuju ke tempat kejadian perkara (TKP). Tak lama berselang, keluarganya berdatangan yang didampingi ibu mertua korban,” jelasnya.

    Saat mengetahui cucunya dinodai oleh pelaku yang tak lain anak dari mertua ibu korban, kata A. Malik, dirinya sempat tak sadarkan diri. “Karena tak kuasa menahan kaget, mertua ibu korban sempat jatuh pingsan,” urai Abdul Malik.

    Hal ini lantas dimanfaatkan ER untuk melarikan diri dan bersembunyi. Namun, istri pelaku langsung melaporkan kejadian naas yang menimpa anak kandungnya tersebut ke Mapolsek Lambukibang. “Berbekal laporan dari ibu korban, petugas kami langsung merespon dengan mencari keberadaan pelaku,” jelasnya.

    Pada malam harinya, lanjut A. Malik, sekitar pukul 22.30 WIB, ER yang sempat kabur dan bersembunyi akhirnya pulang ke rumah orang tuanya yang berada tidak jauh dari TKP. “Saat mengetahui pelaku pulang ke rumah orang tuanya, dirinya langsung ditangkap paksa guna diamankan ke Mapolsek Lambukibang,” kata Malik.

    Saat diperiksa di hadapan petugas, tersangka ER mengakui jika dirinya telah mencabuli anak kandungnya sejak Maret 2018. “Menurut keterangan dari pelaku, dirinya telah mencabuli anak kandungnya tersebut sejak Maret 2018. Setiap hendak mencabuli korban, anak kandungnya itu selalu diancam akan dibunuh dengan menggunakan senjata tajam (sajam),”

    Diterangkan Abdul Malik, turut diamankan barang bukti bersama tersangka berupa sajam jenis pisau dapur, baju tidur lengan panjang motif kembang-kembang, celana panjang jenis short garis-garis putih kombinasi coklat, pakaian dalam korban dan tikar plastik.

    “Atas kejadian ini, tersangka akan dijerat dengan Pasal 82 ayat 2 Jo Pasal 76E Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman pidana penjara paling singkat 6,6 tahun dan paling lama 20 tahun dengan denda paling banyak Rp. 6,6 miliar,” tegas Kapolsek Lambukibang. (Robert)

  • Taman Buah Agrowisata Pulung Kencana Diduga Jadi Lahan Basah “Korupsi” Dinas Pertanian Tubaba, Jaksa Segera Proses Hukum?

    Taman Buah Agrowisata Pulung Kencana Diduga Jadi Lahan Basah “Korupsi” Dinas Pertanian Tubaba, Jaksa Segera Proses Hukum?

    Tulang Bawang Barat (SL)-Pembelian Pupuk dengan harga diatas harga eceran tertinggi (HET) diduga jadi ajang bisnis oknum Dinas Pertanian Kabupaten Tulangbawang Barat, untuk mencari keuntungan dalam pengelolaan Taman Buah Agro Wisata Pulung Kencana.

    Taman Agrowisata Tubaba yang bermasalah

    Pengurus Gerakan Nasional Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (GNPK-RI), Hamdani mengendus adanya aroma korupsi di Dinas tersebut. “Taman Buah Agrowisata yang berada di Pulung Kencana, rupanya terus mendapat suplai dana yang cukup besar tiap tahun anggaran yang dikelola oleh Dinas Pertanian. Anggaran tersebut ditengarai jadi alat untuk keuntungan pribadi oleh oknum tertentu,” kata Hamdani, mendampingi ketua Umum N.S. Hadiwinata, dilangsir media online di Tubaba.

    Data wartawan menyebutkan Dinas Pertanian Tubaba, pada tahun 2014 menganggarkan belanja bibit buah tanaman senilai Rp10 juta, dan pengadaan pupuk kandang 60.000 ton, senilai Rp30 juta, serta pengadaan pupuk organik 150.000 kilogram senilai Rp300 juta.

    Selanjutnya, pada tahun 2015, Dinas Pertanian melakukan pengadaan bibit tanaman buah naga senilai Rp19,5 juta, pengadaan pupuk NPK 2.000 kilogram senilai Rp19 juta, pengadaan pupuk kandang 65 ribu kilogram senilai Rp97,5 juta, dan rehab pagar Agrowisata senilai Rp25 juta.

    Kemudian, pada tahun 2016, kembali dianggarkan untuk pengadaan bahan kimia dan pupuk senilai Rp77,8 juta, pengadaan bibit tanaman senilai Rp280 juta, lalu kembali diadakan untuk bahan kimia dan pupuk senilai Rp17,9 juta, serta pengadaan bahan obat-obatan senilai Rp75 juta.

    “Jika ditelisik, maka dari tahun ke tahun pengadaan pupuk di Dinas Pertanian Tuabba untuk Taman Agrowisata ini sangatlah mencolok sekali. Indikasinya, oknum itu bermain pada jumlah pupuk yang dinilai hanya menghambur-hamburkan anggaran. Dinas Pertanian diduga bermain pada harga pupuk yang dibelanjakannya lebih dari ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sudah ditentukan pemerintah pusat,” bebernya.

    Dari temuan dugaan korupsi dana perawatan Agrowisata tersebut, ungkap Hamdani, pihaknya akan melakukan klarifikasi ke Dinas Pertanian untuk bahan laporan ke penegak hukum. “Kita klarifikasi terlebih dahulu ke Dinas Pertanian untuk kelengkapan laporan ke penegak hukum. Karena indikasi ini sudah gamblang,” tandasnya.

    Sementara Pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Tulangbawang menyatakan segera akan mengusut dugaan penyimpagan =dana perawatan Taman Agrowisata, di Pulung Kencana, Kecamatan Tulangbawang Tengah, Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba).

    Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Husni Mubaroq mendampingi Kepala Kejari (Kajari) Tulangbawang Anshari mengatakan pihaknya akan segera melakukan proses hukum atas dugaan korupsi dana perawatan Taman Agrowisata Tubaba itu. “Setiap praduga itu bisa saja, namun untuk membuktikan itu benar atau tidak, itu ada tahapan dan prosesnya,” ungkap Husni, Kamis (11/7).

    Karena, Kata Husni, Kejari Tulangbawang juga terus mendorong profesionalitas lembaga sosial kontrol yang turut membantu mengawasi pelaksanaan anggaran negara. “Dan kami akan selalu supoprt gerakan kawan-kawan sosial kontrol untuk menindaklanjuti penggunaan anggaran Dinas Pertanian itu,” katanya.

    Berkaitan dengan dana perawatan Agrowisata, Husni berjanji akan segera menindaklanjuti dengan memanggil pihak-pihak terkait. “Jika kita temukan ada kejanggalan dalam pengelolaan anggaran di Dinas Pertanian, maka akan kita panggil pihak yang terkait,” tegasnya. (net/red)

  • Kajati Diminta Usut Dugaan Penyimpangan Dana Desa Modus Bintek di Tubaba

    Kajati Diminta Usut Dugaan Penyimpangan Dana Desa Modus Bintek di Tubaba

    Tulang Bawang Barat (SL)-Aparat penegak hukum diminta segera melakukan proses hukum terkiat dugaan bancaan anggaran dana desa di Tulang Bawang Barat dengan modus bimbingan teknik. Pasalnya, Dana Desa yang di kucurkan pemerintah untuk membangun daerah pedesaan baik fisik atau pun sumber daya manusia, itu justru dijadikan lahan bagi bagi dengan berbagai modus.

    BACA: Anggaran Bintek Kepala Desa Kabupaten Tubaba Rp910 Juta?

    Tim Investigadi Indonesian Corupstion Studi (ICS) Lampung, Reza mengatakan dengan nilai kegiatan bintek dua samapi tiga hari, di Bandar Lampung, lalu biaya dibebankan kepada desa dengan nilia Rp10 juta perdesa, dengan utusan dua perangkat desa, dan uang di kumpulkan oleh Adwil, lalu berdalih ke Panitia IO, itu adalah cara cara mensiasati anggaraan dana desa.

    “Mengapa mesti di Bandar Lampung, mengapa harus ada IO, mengapa harus bintex jadi langganan tiap tahun. dana Desa itukan bukan baru. Apakah tidak bisa lebih hemat di Tubaba. Ini indikasi modus mencairkan anggaran dana desa dengan laporan fiktif. Apa jadinya jika dengan berbagai macam cara para pejabat instansi yang terkait dan berwenang, memanfaatkan anggaran tersebut untuk mendapatkan keuntungan. Ini kejahatan anggaran. Binek hingga hampir 1 miliar,” katanya.

    Menurut Reza, kegiatan serupa juga kerap dilakukan oleh beberapa Kabupaten, dan biasanya cenderung tertutup dari publik, apalagi Pers. Padahal Pemerintah Pusat memprogramkan Sistim Keuangan Desa (SISKEUDES ) dan sudah di lakukan bintek. “jadi jangan alih-alih melaksanakan kegiatan Bimtek terhadap para kepala desa,” katanya.

    Seperti diketahui, Rp910 juta, di kucurkan dari seluruh Desa di Tulang Bawaang Barat untuk mengikuti tiga hari sejak tanggal 22-25 Mei 2019 lalu,  di Hotel Horison Bandar Lampung, dana yang ditetapkan oleh pihak Kecamatan dan Kabag Adwil Tubaba,  Rp 10 juta perdesa.

    Para kepala desa (Kepalo Tiyuh, red) mengakui bahwaa mereka setiap  Desa diminta dua orang saja, dan membayaar uang Rp10 juta. Sementara sebagaai penanggung jawaab anggaran, Para Kades mengaku tidak tahu rincian penggunaannya. “Kami sebagai penanggung jawab Dana Desa tersebut, tidak tau berapa habisnya Dana tersebut dan kami tidak diberi tahu oleh Camat, Adwil atau Panitia pelaksanaan Kegiatan tersebut,” ujar salah satu Kades, yang tidak mau disebut namanya.

    Kepala Bagian Adwil Tubaba, Miral Hayadi, yang di dampingi kasubag pengelolaan keuangan Tiuh, Andika,kepada wartawan mengatakan, tidak tau tentang besaran dana yang di keluarkan oleh pihak pelaksana atau EO yang menangani masalah Bimtek Siskeudes ole 91 Tiuh se- Tubaba.

    “Dan dari jumlah dana Rp910 juta itu, kami pun tidak tau berapa habisnya dana yang di gunakan untuk mengikuti pelatihan atau Bimtek SISKEUDES itu, segala sesuatu yang menyangkut pendanaan kegiatan ini adalah urusan Panitia pelaksanaan,” kilah Miral Hayadi, yang  mengaku jika kegiatan Bimtek Siskeudes itu sebelumnya sudah di Rapatkan dengan seluruh Camat se Kabupaten Tubaba dengan Sekda. (nt/red)

  • Kelurahan Mulya Asri Mulai Salurkan Prioritaskan Pembangunan Infrastruktur

    Kelurahan Mulya Asri Mulai Salurkan Prioritaskan Pembangunan Infrastruktur

    Tulang Bawang Barat (SL)-Seperti halnya Dana Desa, setiap kelurahan yang sejak tahun 2019 ini mulai digelontorkan dengan harapan dapat menunjang kesejahteraan masyarakat wilayah perkotaan dan sekitarnya. Kebijakan ini harus disambut dan segera dilaksanakan dengan persiapan dan perencanaan yang matang, termasuk kesiapan aparatur di tingkat pemerintahan kota yang berada di posisi paling bawah.

    Melihat hasil pekerjaan dd

    Hal ini tentu merupakan salah satu aspek penting supaya dana yang digulirkan disetiap kelurahan bisa berjalan optimal sesuai peruntukannya. “Kami memprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan serta lainnya dengan pertimbangan beberapa factor skala prioritas Dan Ini sangat diperlukan mengingat apa yang dilakukan perlu strategi untuk mencapai tujuannya,” kata Lurah Mulya Asri Prambumi Restu Aji, Kamis (7/7/2019).

    Sejalan dengan perubahan paradigma pembangunan yang semula sentralistik berubah menjadi desentralisasi pasca disahkannya UU yang mengatur otonomi (UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah), maka pendekatan lebih bersifat demokratis salahsatunya melibatkan peran serta masyarakat. Pola pendekatan bottom up (dari bawah) ini menjadi pilihan agar tepat sasaran.

    “Sebelum kami laksanakan program pembangunan kami lakukan penelitian atau observasi terhadap wilayah/lingkungan kelurahan yang akan kami bangun, dengan cara pendataan dan identifikasi masalah kemudian selanjutnya kami programkan serta kami tindaklanjuti dan melibatkan semua pihak,”ungkapnya.

    Adapun realisasi pembangunan yang dilakukan yakni pembangunan onderlagh atau pengerasan jalan dengan panjang jalan 500 meter. Dengan rincian 100 meter terletak di Rt.01/Lk.01, onderlagh panjang 100 meter terletak di Rt.08/Lk.02 serta 300 meter terletak di Rt.01/Lk.02. “Kami bangun onderlagh tersebut dengan anggaran yang bersumber dari dari Anggaran Dana Kelurahan yakni dari Pemerintah Pusat,”ujarnya.

    Selain pembangunan sarana dan prasarana lanjut Prambumi, yang tidak kalah penting kami juga bangun sektor pendidikan yakni pengadaan meja kursi & meubeler gedung Taman Kanak-kanak (TK) yang pembinaannya dibawah naungan Kelurahan Mulya Asri. “Dalam menopang sektor kesehatan kami juga merealisasikan pembangunan MCK Posyandu dengan tujuan untuk mendukung pelayanan kesehatan lingkungan dan fasilitas umum lainnya,” pungkasnya. (Robert)

  • Upacara HUT Bhayangkara Ke-73, Kapolres Tuba Syaiful Wahyudi Bacakan sambutan Presiden RI

    Upacara HUT Bhayangkara Ke-73, Kapolres Tuba Syaiful Wahyudi Bacakan sambutan Presiden RI

    Tulang Bawang Barat (SL)-Puncak Hari Bhayangkara Ke-73 tahun 2019 di peringati oleh Polres Tulang Bawang dengan menggelar Upacara, di Lapangan Kampung Bedarou Indah, Kecamatan Menggala Timur, Kabupaten Tulang Bawang. Rabu (10/07/2019), pukul 08.00 WIB.

    Persiapan upacara peringati HUT Bhayangkara ke-73

    Bertindak selaku Inspektur Upacara Kapolres Tulang Bawang AKBP Syaiful Wahyudi, SIK, MH. Dan Perwira Upacara Kasat Sabhara AKP Anas Sobirin serta Komandan Upacara Kanit Regident Sat Lantas Iptu Amsar, S.Sos.

    Presiden RI Joko Widodo dalam sambutannya yang dibacakan Kapolres Tulang Bawang AKBP Syaiful Wahyudi  menyampaikan bahwa Presiden dan atas nama rakyat, bangsa dan negara mengucapkan selamat Hari Bhayangkara Ke-73 kepada seluruh anggota dan keluarga besar Polri (Kepolisian Negara Republik Indonesia) dimana pun bertugas.

    Dalam sambutan seragamnya, Presiden RI Joko Widodo mengapresiasi konerja polri dalam mengamankan sejumlah agenda nasional.

    “Kerja keras dan pengabdian Polri telah dirasakan hasilnya oleh seluruh masyarakat Indonesia. Situasi keamanan dalam negeri sepanjang tahun 2018 dan 2019 terpelihara dengan baik. Polri bersama TNI telah mengamankan perhelatan internasional yang diselenggarakan oleh pemerintah dan juga telah mengamankan penyelenggaraan Pilkada serentak tahun 2018 dan Pemilu tahun 2019, sehingga terselenggara dengan aman, damai dan demokratis,” kata Syaiful Wahyudi.

    Selanjutnya, dalam pengelolaan organisasi, Polri telah meningkatkan akuntabilitas dan transparasi. Laporan keuangan Polri meraih opini WTP (wajar tanpa pengecualian) dan BPK (badan pemeriksa keuangan) selam 6 tahun berturut-turut.

    Polri juga telah berhasil mewujudkan 69 ZI (zona integritas), terdiri dari 64 satker dengan predikat WBK (wilayah bebas korupsi) dan 5 satker dengan predikat WBBM (wilayah birokrasi bersih melayani). Hal ini menempatkan Polri pada urutan kedua Kementerian/Lembaga dengan ZI terbanyak setelah kementerian keuangan.

    Tingkat kepercayaan publik terhadap institusi terus meningkat, hal tersebut ditunjukkan oleh berbagai hasil survei yang telah diselenggarakan oleh lembaga-lembaga survei kredibel, Polri menjadi salah satu lembaga yang dipercaya publik setelah KPK (komisi pemberantasan korupsi) dan TNI.

    Selain itu, dalam sambutannya Presiden juga menyampaikan lima instruksi sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas, yakni pertama untuk terus meningkatkan kualitas SDM Polri guna menghadapi berbagai tantangan tugas yang semakin kompleks, serta untuk mendukung terwujudnya Indonesia Emas 2045.

    Kemudian yang kedua dengan mengkedepankan strategi pemolisian proaktif dan tindakan humanis dalam mencegah dan menangani berbagai permasalahan sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Ketiga, terus tingkatkan kualitas pelayanan publik yang modern, mudah, murah, cepat, secara konsisten dan berkelanjutan.

    Selanjutnya yang keempat, meningkatkan profesionalisme dalam penegakan hukum, guna mewujudkan penegakan hukum yang profesional, transparan dan berkeadilan. Dan terakhir, memperkuat koordinasi dan kerjasama dengan TNI, Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, serta masyarakat dalam memelihara keamanan dalam negeri.

    Upacara dihadiri Bupati Tulang Bawang Hj. Winarti, SE, MH, Wakil Bupati Tulang Bawang Barat Fauzi Hasan, SE, MM, Ketua DPRD Tulang Bawang Sopi’i Ashari, SH, Dandim 0426 Tulang Bawang Letkol Inf. Kohir, PJU Polres dan Kapolsek Jajaran, PJU Kodim 0426, Tokoh Masyarakat, Camat Menggala Timur dan Kakam Sekecamatan Menggala Timur. (rls/Robert)

  • Wabup Tubaba Lonching BPNT Rp110 Ribu Perbulan Pengganti Rastra

    Wabup Tubaba Lonching BPNT Rp110 Ribu Perbulan Pengganti Rastra

    Tulang Bawang Barat (SL)-Wakil Bupati Tulang Bawang Barat (Tubaba) Fauzi Hasan, membuka launching Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Tahun 2019 Di Balai Adat Bumi gayou Islamic Centre kelurahan Panaran Jaya. Selasa (09/07/2019).

    Dalam sambutannya Fauzi Hasan mengatakan, Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat menerima bantuan sebesar Rp.110.000 per bulan, yang dapat dimanfaatkan untuk membeli bahan pangan di e-Warung yang ada di beberapa titik di wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat.

    “Program BNPT merupakan peralihan dari program RASTRA. Program ini memiliki beberapa keunggulan lebih tepat sasaran, memberikan gizi yang lebih seimbang kepada masyarakat, memberikan alternatif pilihan kepada masyarakat, mendorong usaha eceran rakyat, dan memberikan akses jasa keuangan kepada masyarakat,” katanya.

    “Saya sangat berharap kiranya program ini dapat terealisasi dengan baik di Kabupaten Tulang Bawang Barat, dan karenanya seluruh unsur dan elemen yang terlibat dalam pelaksanaan program ini harus dapat berperan aktif dalam pengendalian dan juga pengawasan. Keberadaan para Koordinator dan Camat diharapkan dapat memperkuat pencapaian tujuan dan sasaran dari program BPNT ini,” ungkapnya.

    Koordinator BPNT, Koordinator PKH, beserta Koordinator TKSK dan para Pendamping harus bekerja secara maksimal sesuai tugas pokok dan fungsinya, sehingga program ini benar-benar dapat terlaksana dengan baik, aman, lancar, dan bermanfaat bagi masyarakat. “Mudah-mudahan program BPNT ini dapat benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, khususnya masyarakat yang kurang mampu di Kabupaten Tulang Bawang Barat,” harapnya.

    Turut Hadir dalam kesempatan tersebut Para Pejabat Tinggi Pratama dan Pejabat Administrator di lingkungan Pemerintah Tubaba, Ketua TP. PKK dan Selauruh Camat Pimpinan Bank Mandiri Daya Asri dan Unit II, Supervisor BPNT, Koordinator Teknis BPNT, dan Koordinator PKH Koordinator TKSK Kecamatan dan Seluruh TKSK se- Kabupaten Tulang Bawang Barat. (Robert)

  • Umar Ahmad Lantik enam Pejabat Eselon II

    Umar Ahmad Lantik enam Pejabat Eselon II

    Tulang Bawang Barat (SL)-Bupati Tulang Bawang Barat (Tubaba) Umar Ahmad melantik dan mengambil sumpah jabatan enam pejabat eselon II, yang menjabat kepada OPD di Lingkup Pemkab Tubaba. Rabu (10/7/19).

    Enam pejabat tersebut yaitu Miki SH, sebelumnya menjabat menjadi Kepala Badan Ketahanan Pangan, di lantik dalam jabatan baru sebagai Staf Ahli Bidang Urusan Wajib Pelayanan Dasar, jabatan Kepala Badan Ketahanan Pangan di ganti oleh AIwan SH., yang sebelumnya menjabat sebagai kepla badan Penanggulangn Bencana Daerah (BPBD).

    Fajril Hikmah yang sebelumnya menjabat Sebagai Kepala Dinas Kominfo di lantik dalam jabatan baru sebagai Staf Ahli Bidang Urusan Pilihan. Lalu  Nisom SH., yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Lingkungan Hidup, dalam jabatan baru sebagai kepala badan Penanggulangan Bencana Daerah.

    Eri Budi Santoso S.Sos., sebelunny menjabat sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Tiyuh, kini menduduki jabatan baru sebagai Kadis Kominfo.

    ir. Amrullah MT., Kepala Dinas Pendidikan, menduduki jabatan baru sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup.

    Sementara untuk dua Dinas Strategis masih kosong, Yaitu Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Tiyuh, Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan,

    Pelantikan tersebut berdasarkan keputusan bupati Tubaba No/B/188/III/03/HK/TUBABA/2019/Tentang Pemerintahan Pengangkatan dan Pemindahan Pegawai Negerisipil dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkup Pemkab Tubaba.

    Dalam sambutannya Bupati Tubaba Umar Ahmad mengatakan. “kepada seluruk ASN terutama pejabat Eselon II yang baru di lantik agar dapat bekerja sesui dengan tupoksinya, dan meningkatkan kualitas kerjanya untuk melayani masyarakat demi kemajuan kabupaten Tubaba,” harapnya.

    Selain itu Sekda Herwan Sahri mengatakan, dalam waktu dekat akan di adakan Lelang jabatan untuk eselon II, guna mengisi jabatan yang masih kosong dan akan mengevaluasi kinerja eselon III dan eselon IV. “Untuk mengisi kekosongan jabatan pemkab Tubaba dalam waktu dekat akan melakukan lelang jabatan pada perputaran berikutnya dan melaporkan kepada pihak komisi paratur sipil negara untuk memintarekomendasi pelantikan berikutnya,” katanya. (Robert).

  • Bandarsyah Yusuf Apresiasi Polres Tuba

    Bandarsyah Yusuf Apresiasi Polres Tuba

    Tulang Bawang (SL)-Dimomen puncak perayaan Hari Bhayangkara ke-73 tahun 2019, Kapolres Tulang Bawang AKBP Syaiful Wahyudi, SIK, MH memberikan penghargaan (Reward) kepada tokoh masyarakat (Tomas). Rabu (10/07/2019).

    Salah satunya yaitu kepada Bandarsyah Yusuf (58) warga Jalan Ratu Pengadilan, Tiyuh/Desa Karta, Kecamatan Tulang Bawang Udik, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) karena telah berjasa dalam pembangunan dan kemajuan Institusi Polri dengan menghibahkan tanah untuk pembangunan Mako Polsek Tulang Bawang Udik.

    Bandarsyah Yusuf selaku Tokoh masyarakat Tiyuh Karta kepada sinarlampung.com saat di temui di kediamannya menjelaskan, mengenai pemberian penghargaan oleh Kapolres tersebut Sangat mengucapkan Terimakasih dan mengapresiasi atas kemitraan Polisi kepada masyarakat.

    “Kami selaku Mitra polisi khususnya Polsek Tulang Bawang Udik dan Polres Tulang Bawan. Mengharapkan kepada Polres Tulang Bawang dan Polda Lampung dengan adanya penghargaan yang di berikan kepada kami, kami mohon agar penghargaan ini tidak berhenti di sini, kami masyarakat Tiyuh Karta kecamatan Tulang Bawang Udik kabupaten Tubaba, telah menyiapkan lahan untuk Mapolsek Tulang Bawang Udik. Jadi kami mengharapkan agar Mapolsek Tulang Bawang Udik Segera di realisasikan,” ungkapnya.

    Selain itu paparnya, karena pada dasarnya Polsek Tumijajar adalah Polsek Tulang Bawang Udik yang keseluruhan asetny itu adalah milik Tulang Bawang Udik (Tiyuh Karta) yang menghibahkan Tanah itu adalah Tiyuh Karta.

    “Berdirinya polsek Tulang Bawang Udik itu karen adanya kecamatan Tulang Bawang Udik, Jadi kami berharap kepada Kapolres, Kapolda Lampung bahkan sampai kepada Kapolri agar segara dapat merealisasikan bangunan kantor Mako polsek Tulang Bawang Udik,” katanya.

    Selain itu kata dia, karena mako polsek Tulang Bawang Udik ini sangat kami harapkan selain dari pada untuk mengatasi kamtibmas mako polsek Tulang Bawang Udik, mengembalikan citra masyarakat Tulang Bawang Udik terhadap kepolisian.

    “Jadi sangat kami harapakan kepad seluruh jajaran polisi mulai dari Kapolsek Tumijajar Kapolrs Tulang Bawang, Polda Lampung, dan Pol-RI agar segera merealisasukan Mako Polsek Tulang Bawang Udik dan Mapolres TulangbBawang Barat,” harapnya. (rls/Robert)

  • Kasus Dugaan Penganiayaan Ketua IDI Tulang Bawang Barat Oleh Staf Sudah di Inspektorat

    Kasus Dugaan Penganiayaan Ketua IDI Tulang Bawang Barat Oleh Staf Sudah di Inspektorat

    Tulang Bawang Barat (SL)-Kasus dugaan penganiayaan kepada Kepala Puskesmas Mulyaasri, dr Edi oleh asisten apoteker pelaksana di Puskesmas, Sudiyana masuk ke Inspektorat. Melalui utusannya, dr Edi melapor ke Inspektorat untuk menindaklanjuti dugaan pelanggaran kedisiplinan dan Etika Pegawai Negeri Sipil (PNS).

    Jasudin, yang mengaku sebagai utusan dr Edi menyatakan bahwa yang telah dilakukan Sudiyana, dengan cara melawan dan mengancam serta menganiaya atasan yaitu dr. edi Winarso pada saat jam dinas kantor, yang terjadi pada hari Selasa 2 Juli 2019 yang lalu, adalah pelanggaran disiplin ASN. Kasus itu dipicu karena tidak terima akan di pindah tugaskan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tubaba.

    Jasudin, yang juga penasehat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tubaba, menyampaikan surat  tembusan yang tertuju ke dinas Kesehatan, Dinas Inspektorat, Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Kabupaten Tubaba. Senin (8/7/2019).

    “Pada hari ini saya telah menyampaikan ada lima surat, yang pertama tertuju ke dinas kesehatan kabupaten Tubaba, yang lainnya surat Tembusan ke kantor Inspektorat dan BKD kabupaten Tubaba, adapun isinya adalah menceritakan kronologis kejadiannya beberapa hari yang lalu terhadap ketua ikatan dokter Indonesia (IDI ) kabupaten Tubaba yang juga sebagai kepala Puskesmas Mulya Asri,” kata Jasudin

    Menurut Jasudin, tujuan surat tertulis yang disampaikan ke instansi terkait tersebut agar beritanya tidak simpang siur dan dari pihak mana pun yang akan menanyakan ke dinas terkait agar tidak di tambah dan di kurang dan apa adanya.

    “Urusan ini sepenuhnya kita serahkan kepada instansi terkait sesuai dengan Aturan administrasi kepemerintahan daerah, dan untuk prosedur hukumnya sudah kita laporkan ke kepolisian dan memang sudah ada SP2HP nya dari pihak kepolisian untuk tindak lanjutnya apa kata pihak hukum,” kata Jasudin.

    Jasudin juga mengaku selain mewakili dr. Edi Winarso, dia juga adalah bagian dari keluarga dr Edi. “dr Edi itu sudah seperti keluarga seperti Adik saya. Dan juga apapun yang terjadi baik buruk nya dengan dr. Edi Winarso, haram bagi saya untuk tidak ikut campur tangan, dalam urusannya,” kata Jasudin.

    Sebelumnya Inspektorat juga masih menunggu laporan terkait kasus Kepala Puskesmas Mulya Asri, dr. Edi Winarso diduga telah dianiaya oleh bawahannya Sudiyana yang bekerja sebagai asisten apoteker.

    Inspektorat Tubaba belum melakukan tindakan apapun hal ini lantaran pihaknya belum mendapat laporan baik dari korban maupun dinas yang membidangi. “Mohon maaf kami belum mengetahui kasusnya, Inspektur juga sedang tidak ada di tempat. Nanti akan kita koordinasikan dengan Inspektur langkah yang akan kami lakukan, sebab jika banar kasus penganiayaan itu dilakukan oleh oknum bersatus PNS, tentunya akan ada saksi yang harus diterapkan” ujar M.Roni Sekretaris Inspektorat Tubaba.

    Menurut M Roni, jika benar dugaan perbuatan oknum PNS tersebut, maka telah melanggar etika dan bahkan masuk ranah pidana. “Kalau benar itu terjadi banyak yang harus kami periksa, terutama etika bawah terhadap atasnya”terangnya

    Dijelaskan M. Roni, sanksi yang akan dijatuhkan tergantung kebijakan Bupati dan Sekda Selain itu, sikap terduga pelaku, kooperatif atau tidak selama pemeriksaan, kitakan tidak tahu nantinya kalau merengek nangis minta ampun minta maaf lantaran khilaf, tentu kebijakan pimpinan,” katanya.

    Kasus dugaan penganiayaan Ketua IDI Tulang Bawang Barat ini juga menjadi perhatiaan organisasi IDI. Bahkan juga diam diam banyak pejabat dan petinggi di DPRD Tulang Bawang Barat juga terlibat dalam urusan tersebut. Pasalnya, Sudiyana juga kini di backup suaminya Fr, yang juga kerabat Pimpinan di DPRD Tulang Bawang Barat.

    Sementara kabar lain menyebutkan, informasi akan adanyaa mutasi itu bocor kepada Sudiyana, dan mengetahui yang meminta itu adalah ataas usulan kepada Puskes. Sehingga Sudiyana marah. Pemicu lain, kabarnya terjadi konumikasi tidak sehat antara dr Edi, dan Sudiyana, karena diduga ada persoalan lain dengan keluarga Sudiyana.

    IDI Tubaba juga telah melayangkan tuntutan yang ditanda tangaani 8 dokter pengurus dan aggota IDI Tulang Bawang Barat. (Red)