Kategori: Tulang Bawang Barat

  • Pemerintah Dianggap Bohong,  Gerbang Tol Tubaba Ditutup Banyak Pemudik Terjebak

    Pemerintah Dianggap Bohong, Gerbang Tol Tubaba Ditutup Banyak Pemudik Terjebak

    Tulang Bawang Barat (SL)-Selaini bermasalah dengan nama Gerbang Tol, para pengemudi mobil khususnya para pemudik baik yang hendak ke wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) maupun Kabupaten Tulang Bawang (Tuba) mengeluhkan ditutupnya Gerbang Tol Menggala di Tiyuh Penumangan Kecamatan Tulang Bawang Tengah (TBT) Kabupaten Tubaba. Kamis (30/5)
    Ditutupnya Gerbang Tol tersebut, membuat pemudik yang terlanjur masuk jalan tol dari Gunung Batin menuju Tuba dan Tubaba harus berputar arah lagi kembali ke gunung batin Lampung Tengah sehingga harus menempuh jalan sekitar 50 kilometer. Jalur gerbang tol ditutup rapat dengan balok beton pada badan jalan tol. “Penutupan kemarin (Rabu), kata yang sering jaga disini penutupan atas perintah dari Waskita Karya,”kata salah seorang warga yang sering melintas di gerbang tol itu.
    Dedi, salah seorang pemudik dari pulau Jawa hendak pulang ke seputaran Kecamatan Tulangbawang Tengah Kabupaten Tubaba sempat kesal lantaran yang dia tahu Pemerintah Pusat telah mengumumkan para pemudik sudah diperbolehkan melintas di Gerbang Tol untuk mudik lewat Jalan Tol Trans Sumatera.
    “Yang berbohong ini Pemerintah Pusat atau Waskita Karya, atau kami pemudik ini memang nggak paham. Digembor-gemborkan kalau mudik lewat jalan tol tapi mau keluar dimana kami kalau pintu tol ini ditutup, siapa sebenarnya pembohong ini,” kata Dedi dilokasi Gerbang Tol yang langsung bergegas memutar arah pada Kamis (30/5/2019) siang sekitar pukul 13.30 wib.
    Pemudik kesal karena harus memutar arah dengan jarak tempuh kurang lebih sekitar 50 kilometer. Hal yang sama diakui Hendra, pemudik lainnya. “Kalau tau nggak bisa keluar karena gerbang tol masih ditutup mendingan lewat jalan lintas saja yang seharusnya cuma kena 20 kilometer, kalau sudah begini malah tambah jauh lebih 50 kilometer,” katanya kesal. (red)
  • Polsek Tumijajar Tangkap Pelaku Sodomi Anak Dibawah Umur

    Polsek Tumijajar Tangkap Pelaku Sodomi Anak Dibawah Umur

    Tulang Bawang Barat (SL)-Polsek Tumijajar mengungkap pelaku cabul sesama jenis terhadap anak dibawah umur yang dilakukan oleh pelaku LH (34), yang berprofesi wiraswasta, warga Tiyuh/Desa Margo Mulyo, Kecamatan Tumijajar, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba).

    Kapolsek Tumijajar AKP Dulhapid, mewakili Kapolres Tulang Bawang AKBP Syaiful Wahyudi mengatakan, pelaku ditangkap saat sedang berada di rumahnya, Pada hari Rabu (22/5/19), sekitar pukul 13:00 WIB. “Penangkapan terhadap pelaku, berdasarkan laporan dari HE (37), berprofesi Ibu rumah tangga (IRT), warga Tiyuh Margo Mulyo yang merupakan ibu kandung dari korban RA (14), berstatus pelajar. Tertuang dalam Laporan Polisi Nomor : LP / 45 / V / 2019 / Polda Lpg / Res Tuba / Sek Tumijajar, tanggal 22 Mei 2019,” ujar Dulhapid. Kamis (30/5).

    Terungkapnya aksi bejat yang dilakukan oleh pelaku terhadap korban, bermula hari Rabu (22/5), sekitar pukul 03.00 WIB, saat ibu korban terbangun karena bunyi alarm Handphone (HP) yang dipasang untuk bangun persiapan makan sahur. Saat ibu korban bangun dan mengambil HP miliknya, di HP tersebut terdapat percakapan messenger antara korban dengan pelaku yang tidak senonoh, yang mana sebelumnya HP tersebut digunakan oleh korban.

    Lalu ibu korban bersama suaminya langsung membangunkan korban dan menanyakan perihal percakapan tersebut, korban pun mengakui bahwa dirinya telah menjadi korban pencabulan yang dilakukan oleh pelaku. Usai mengetahui kejadian tersebut, pagi harinya ibu korban langsung melaporkan peristiwa tersebut ke Mapolsek Tumijajar.

    Berdasarkan keterangan dari korban kepada petugas saat dilakukan pemeriksaan, bahwa aksi bejat yang dilakukan oleh pelaku telah berlangsung sejak Desember 2018 dan sudah terjadi sebanyak 14 kali. “10 kali terjadi di belakang rumah korban yang tidak jauh dari kandang sapi, 3 kali di dalam kamar mandi rumah korban dan 1 kali di dalam rumah korban. Setiap melakukan aksi bejatnya pelaku hanya berdua saja dengan korban dan tidak ada orang lain yang mengetahuinya,” ungkap AKP Dulhapid.

    Aksi bejat yang dilakukan oleh pelaku terhadap korban, terakhir kali terjadi hari Sabtu (27/4), sekitar pukul 18.00 WIB, di belakang rumah korban yang tidak jauh dari kandang sapi. Dalam perkara ini, petugas kami menyita Barang bukti (BB) berupa satu helai baju kemeja, satu helai celana dasar panjang, satu helai baju kaos dan satu helai celana pendek.

    Pelaku saat ini sudah ditahan di Mapolsek Tumijajar dan akan dijerat dengan Pasal 82 ayat 1 Jo Pasal 76E Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp. 5 Miliar. (rls/robert)

  • Staf Dinas BPKAD Tubaba Berlaku Tak Pantas Diruang Kerja?

    Staf Dinas BPKAD Tubaba Berlaku Tak Pantas Diruang Kerja?

    Tulang bawang Barat (SL)-Warga prihatin ulah staf/pegawai Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset daerah (BPKAD) II kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) yang berprilaku kurang pantas saat diruang kerja. Tidur tiduran diatas kursi tanpa pakaian, dan kaki diatas meja. Diduga prulaku itu akibta kurang pengawasan oleh Kepala bidang pembendaharaan.

    Hal tersebut terlihat saat salah satu staf /pegawai BPkAD II tertangkap kamera awak media sinarlampung.com sedang kedapatan beristirahat diruang kerja dengan tiduran disejumlah kursi ruangan disaat yang lainnya sedang bekerja. Masyarakat yang kebetulan memasuki ruangan tersebut sangat menyayangkan menyaksikan tindakan staf/pegawai yang kedapatan sedang asyik leha leha diwaktu jam kerja.

    “Saya prihatin melihat perilaku tersebut. Ini kantor apa pos ronda, saya tidak tahu itu pegawai honor atau ASN yang terpenting itu tidak terpuji, apa tidak ada pimpinanya dikantor itu yang melihatnya dan menegornya,” ujarnya kepada sinarlampung.com (29/05)

    Sementara itu, saat akan dikonfirmasi awak media kepada pimpinann BPKAD II khususnya Kepala Bidang Pembendaharaan Aidil tidak dijumpai diruang kerjanya ,serta tidak ada kontak yang bisa dihubungi. (Angga)

  • Fauzi Hasan Pimpin Tim II Safari Ramadhan Di Tiyuh Sumberrejo

    Fauzi Hasan Pimpin Tim II Safari Ramadhan Di Tiyuh Sumberrejo

    Tulang Bawang Barat (SL)-Tim II Safari Ramadhan yang di pimpin oleh wakil bupati Tubaba Fauzi Hasan, SE, MM berlangsung khidmat. Kegiatan tersebut bertempat di Masjid Darussalam Tiyuh/Desa Sumber Rejo kecamatan Tumijajar kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), Rabu (29/5/2019). Sekitar pukul 17:00 WIB.

    Buka bersama Wabup Tubaba

    Hadir dalam kesempatan itu unsur ForkopimdaTubaba, camat Tumijajar Rasyid, sejumlah kepalo Tiyuh yakni kepalo Tiyuh Sumber Rejo Joko Supriyanto beserta aparatur Tiyuh, kepalo Tiyuh Makarti Edi Ismanto, jamaah pengajian Muslimah Masjid Darussalam, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, serta para tamu undangan.

    Dalam sambutannya Wakil bupati Tubaba Fauzi Hasan, mengatakan, pemerintah kabupaten Tubaba sangat mendukung program pembangunan di Tiyuh Sumber Rejo khususnya dalam fasilitas keagamaan.  Pada kesempatan ini yang bertepatan pada bulan suci ramadhan yang penuh barokah dapat memberikan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp.10 juta rupiah.

    “Bantuan tersebut, diserahkan langsung kepada pengurus Masjid Darussalam guna keperluan renovasi masjid Darussalam agar masyarakat dalam melaksanakan ibadah lebih nyaman dan khusuk. Pada kesempatan yang baik dan mulia tersebut pemerintah kabupaten Tubaba dapat membantu renovasi masjid Darussalam,” kata Fauzi.

    Selain itu juga Fauzi berharap, agar masyarakat Tiyuh Sumber Rejo kecamatan Tumijajar dapat bersinergi dalam mendukung program pembangunan pemerintah kabupaten Tubaba yang sedang giat-giatnya membangun. (Robert)

  • Mobil Milik Anggota DPDR Tubaba Tambrak Rumah Warga di Panaragan

    Mobil Milik Anggota DPDR Tubaba Tambrak Rumah Warga di Panaragan

    Selasa (28-5-2019)

    Menurut para saksi mobil tersebut berjalan dari arah Berebes menuju Panaragan Jaya Utama, namun sesampainya di tingkungan Poned mobil tersebut mengalami kecelakaan dan menabrak satu rumah milik warga. “Kalau cepat atau tidaknya kami gak tau tapi yang jelas kejadian nya pas cuacanya masih hujan, terus dan terdengar suara letusan satu kali,” kata Andre, warga Panaragan.

    Dari hasil konfirmasi di lapangan belum di ketahui pasti siapa pengemudi mobil naas tersebut namun informasi menyebutkan bahwa pengemudi mobil naas itu dalam keadaan baik baik saja. “Kalau sopir nya gak apa apa, usai kejadian dia langsung pergi tapi gak tau kemana,” katanya. Kasus itu di tangani Polsek Tulang Bawang Tengah. (red)

  • Lebaran dan Libur Panjang PWI Tubaba Tetap Sampaikan Informasi ke Masyarakat

    Lebaran dan Libur Panjang PWI Tubaba Tetap Sampaikan Informasi ke Masyarakat

    Tulang Bawang Barat (SL)-Menjelang libur panjang Hari Raya Idul Fitri 1440 H, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Tulang Bawang Barat memastikan tidak libur memberikan informasi ke masyarakat publik. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Ari Sobari mewakili Ketua PWI Tubaba Edi Zulkarnain saat dikonfirmasi rekan media sinarlampung.com (28 /05).

    Ari memastikan, selama libur lebaran akses informasi khususnya seputar Tubaba akan terus disampaikan ke publik. Pemberitaan selama libur hari raya idul fitri ke masyarakat tetap di sajikan, tetapi semua tetap kembali kepada jurnalis dan redaksinya yang on time atau bisa menerbikan berita” Ungkapnya.

    “informasi yang disampaikan ke publik oleh berbagai media yang wartawan – wartawannya tergabung di PWI Tubaba. Khususnya informasi seputar Tubaba, dari menjelang, kemudian hari H idul Fitri dan pasca lebaran,” katanya.

    Selanjutnya ia juga menyebutkan bahwa setiap reporter atau Jurnalis PWI Kabupaten Tubaba dibekali identitas dalam melakukan aktivitas jurnalistik. “Memang semua anggota kita bekali identitas dari organisasi PWI Tubaba, selain dari medianya masing-masing, keberadaan anggota kami dilapangan juga diperkuat dengan tanda pengenal dari PWI nya sendiri, jadi kalau ada yang mengaku anggota PWI narasumber maupun masyarakat bisa meminta mereka menunjukan identitasnya,” cetus Ari.

    Aktivitas jurnalistik dirinya juga meyakini bahwa seluruh jurnalis PWI Tubaba yang meliput musim mudik lebaran berstatus profesional. PWI Tubaba yang melakukan aktivitas jurnalistik khususnya mudik lebaran 2019 ini, semua menyandang status profesional. “Mereka telah lulus uji kompetensi dari berbagai tingkatan, baik itu muda, madya maupun tingkat utama. Yang pasti nya sampai lebaran nanti akses informasi tetap tersampaikan ke masyarakat,” pungkasnya (Angga)

  • Kepala Tiyuh Margodadi Sardiman Dilaporkan Ke Inspektorat

    Kepala Tiyuh Margodadi Sardiman Dilaporkan Ke Inspektorat

    Tulang Bawang Barat (SL)-Uring uringan Kepalo Tiyuh Margodadi Sardiman, yang menuduh wartawan minta THR saat akaan konfirmasi, waktu lalu berbuntut ke Inspektorat. Wartawan dan kepala biro media di Tulang Bawang Barat melaporkan ke Inspektorat dan di terima Sekretaris Inspektorat M Roni mewakili kepala Inspektorat Tubaba Bustam Efendi, Senin (27/5/19).

    Sekretaris Inspektorat M.Roni mengatakan, laporan pemberitaan tentang kepalo Tiyuh Margo dadi Sardiman akan di sampaikan ke kepala Inspektorat Bustam Efendi. Barulah laporan tersebut akan di tindak lanjuti sesuai dengan instruksi kepala Inspektorat kabupaten Tubaba. “Laporan ini kami terima dan akan kita pelajari dahulu dan nanti akan kami sampaikan kepada inspektur selanjutnya baru dapat di tindak lanjuti laporan tersebut,” kata M.Roni.

    Menurut Roni, setelah laporan ini di sampaikan kepada kepala inspektorat, maka selanjutnya kawan-kawan awak media akan di kasih informasi terkait laporan yang telah di sampaikan ke Inspektorat kabupaten Tubaba. “Nanti akan kami informasikan kepada kawan- kawan tentang tindak lanjut laporan yang telah di sampaikan ke inspektorat,” tegas Roni.

    Para awak media berharap kepada Indpektorat kabupaten Tubaba dapat menindak lanjuti laporan tersebut, agar arogansi yang telah dilakukan oleh kepalo Tiyuh Margo dadi kepada kawan-kawan media tidak terulang lagi serta Kepalo Tiyuh tersebut meminta maaf kepada awak media. (Robert).

  • Mau Diwawancara Wartawan Soal Dana Desa, Sardiman Kepalo Tiyuh Margodadi Tuding Wartawan Minta THR

    Mau Diwawancara Wartawan Soal Dana Desa, Sardiman Kepalo Tiyuh Margodadi Tuding Wartawan Minta THR

    Tulang Bawang Barat (SL)- Kepalo Tiyuh Margodadi, Kecamatan Tumijajar, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) Sardiman uring-uringan dengan wartawan, yang akan meminta konfirmasi soal dana desa di wilayahnya. Sardiman menuding wartawan mau minta THR, Sabtu (25/5/2019).

    Kontan aksi Kepalo Tiyuh Margo Dadi Sardiman, yang diduga banyak menyimpan masalah dana desa itu membuat beberapa wartawan tersinggung dan merasa dilecehkan. Mereka akan melaporkan oknum kades itu kepada Inspektorat. “Saya gak ada duwit mau ngasih kamu orang, kalau kamu orang perlu duwit temuin carik saya atau bendahara,” kata Sardiman, yang kemudian menghindari wartawan.

    Namun, tak lama kemudian, Sardiman kemudina mengiris pesan SMS kepada salah satu wartwan, yang intinya menyebutkan dirinya tidak mau berdebat takut kalau puasanya batal. “Saya lagi istirahat di rumah, saya lagi puasa malas debat dan banyak omong bikin puasa saya gak pas dan jangan kerumah karena istri saya marah-marah,” kata Sardiman melalui pesan di singkatnya.

    Menyikapi hal itu kepala Biro Harian Zona Lampung Tubaba dan rekannya, menyatakan sangat mengecam perilaku seorang Kepalo Tiyuh Margo Dadi itu, dan menilai sikap itu arogan. Seharusnya Kepala Desa itu dapat bersikap sopan dan bersinergi serta mengedepankan kemitraan, jalinan kerjasama kepada wartawan.

    “Sangat disayangkan sikap seorang pemimpin yang arogan seperti itu, padahal wartawan yang akan berkunjung ke rumahnya bukan akan minta uang THR, tetapi ingin berkoordinasi dan konfirmasi tentang informasi yang berkaitan dengan penggunaan Dana Deda (DD) walaupun tidak semua pertemuan dengan kepalo Tiyuh harus di kantor Desa,” ungkap Marwan.

    Marwan meminta kepada kepalo Tiyuh Margo Dadi, Sardiman agar jangan semaunya melecehkan profesi wartawan sepanjang wartawan tersebut yang ingin menjumpainya jelas Legalitas nya dan sudah sepantasnya seorang kepalo Tiyuh bisa menghargai profesi wartawan.

    “Sebaiknya pak Sardiman dapat meminta maaf atas sikapnya yang telah melecehkan dan merendahkan profesi wartawan karena wartawan yang menjumpainya tidak seperti yang di maksud Sardiman meminta uang untuk THR,” jelas Marwan. (Rober)

  • Dinas Satpol-PP Gelar Razia Pekat Bulan Ramadhan

    Dinas Satpol-PP Gelar Razia Pekat Bulan Ramadhan

    Tulang Bawang Barat (SL) – Dinas Satuan polisi pamong praja, (Satpol-PP) dan Tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Tulang bawang Barat (Tubaba) menggelar razia pekat (penyakit masayarakat) saat bulan suci ramadhan, pada Rabu malam.(22/05/2019).

    Dalam hal menindak lanjuti surat edaran yang telah dikeluarkan Satpol-PP beberapa waktu sebelum Ramadhan,Razia pekat tersebut dilakukan disejumlah titik rawan seperti tempat hiburan malam, kost-kosan dan di lapo tuak.

    Kepala dinas Satpol-PP Sujatmiko didamping Kabid ketentraman dan ketertiban umum( trantibum) Solihin mengatakan, razia yang di lakukan Tim-nya ini dalam rangka untuk memberikan kekhusu’an masyarakat saat menjalankan puasa di bulan suci rahmadan, sekaligus mendata tempat-tempat yang di duga sebagai tempat porstitusi.

    “Guna untuk melayani masyarakat dibulan suci ini,Tim kami yang terdiri sekita 13 personil, semalam,lakukan razia ditempat-tempat yang dapat menggangu ketertiban masayarakat apa lagi ini bulan suci ramadhan. Maka dari itu kita lakukan himbauan kepada pemilik tempat-tempat yang kita anggap dapat mengganggu ketertiban masyakarat,” kata Sujatmiko disela-sela berlangsung nya razia pada rabu malam sekitar pukul 01.41 dinihari.

    Beberapa penghuni kost dan tempat hiburan malam kata Sujatmiko telah dilakukan pendataan baik pemilik atau wanita yang menjadi penghuni kost, agar tidak melakukan atau mengulangi hal-hal yang di larang atau di luar aturan.

    “Ya, kita lakukan saat ini hanyalah himbauan dan pendataan saja , tidak ada pembinaan, karena kita saat ini khusus kegiatan kita sendri yang bergerak, tidak ada dari dinas sosial, kepolisian dan dinas kesehatan. Kalau razia gabungan kan biasanya kita bersama instansi lainnya juga, tapi untuk malam ini khusus kita sendri yang bergerak,” jelasnya.

    Sementara lanjut dia ada beberapa tempat atau titik yang menjadi sasaran razia yaitu, di Tiyuh Pulung Kencana, Tunas Asri, Murni Jaya, Daya Asri, Kagungan dan Simpang Makarti yang tersebar di tiga Kecamatan diantaranya Kecamatan Tulangbawang Tengah, Tumijajar dan Tulangbawang Udik.

    “Kami mengharap di kabupaten yang bermoto Ragem sai Mangei Wawai ini tidak ada lagi penyakit masyarkat, artinya sesuai peraturan daerah tentang asusila pertitusi sehingga tidak ada lagi di Tubaba.” katanya.

    “Maka dari itu kita adakan terus-menerus pembinaan oleh satpol-PP di tempat yang kita anggap tempat penyakit masyarakat dan memberikan himbawan kepada lapo tuak agar di bulan suci rahmadan untuk dapat menutup sementara lapo tuaknya, untuk menghormati bagi yang berpuasa,” harapnya. (angga)

  • Pemkab Tubaba Belum Ajukan Berkas Pelelangan Ke Kantar KPKNL Metro

    Pemkab Tubaba Belum Ajukan Berkas Pelelangan Ke Kantar KPKNL Metro

    Tulang Bawang Barat (SL)-Pemerintah Kabupaten Tulang bawang barat (Tubaba) belum mengajukan berkas pelelangan kendaraan dinas yang tidak lagi digunakan untuk kendaraan operasional dikantor pelayanan kekayaan negara dan lelang (KPKNL) metro.

    Hal ini diungkapkan salah satu staf lelang kota metro yang mengatakan bahwa sebelumnya pemkab tubaba mendatangi kantor KPKNL beberapa waktu lalu hanya menanyakan prosedur lelang. “iya sebelumnya ada dari Pemkab tubaba mendatangi kantor kami (KPKNL) untuk nanya prosedur lelangnya saja belum membawa berkas pengajuan sampai saat ini” ungkapnya saat dihubungi via telpon oleh awak sinarlampung.com

    “Dengan belum menerima berkas pelelangan dari Tubaba ,maka dari itu kendaraan dinas yang sudah mereka antar kebandar lampung lalu, kami suruh tarik kembali agar terkumpul ditubaba,”ujarnya.

    Ditempat terpisah ,Kasubbid mutasi pengawasan dan penghapusan aset kabupaten tubaba erwin syah mengatakan, bahwa pelelangan kendaraan dinas kabupaten tubaba belum bisa dilelang, hal itu terkendala dengan surat putusan Bupati.

    “Saat ini belum ada informasi resmi dari pelelangan kendaraan dinas kapan akan dilelang,dikarenakan belum ada putusan bupati untuk pelelangan tersebut,kita tunggu apa kata pak bupatinya saja”ungkapnya saat ditemui diruang kerjanya. (angga)