Kategori: Tulang Bawang Barat

Tulang Bawang Barat (SL)-Muhammad Mahdari, pemulung rongsokan, Warga Tiyuh Pulung Kencana, Kecamatan Tulangbawang Tengah, ditemukan tergeletak tak bernyawa, di perkebunan singkong belakang eks kantor BRI, Tiyuh Pulung Kencana, RK 03 RT 07, Kecamatan Tulang Bawang Tengah Sabtu, 30 Maret 2019.

Jasad korban kali pertama ditemukan seorang pelajar yang melintas pulang sekolah. “Siang tadi ada beberapa Siswa yang melaporkan bahwa mereka menemukan seseorang dalam kondisi terkapar dan diduga sudah tidak bernyawa di area kebun singkong RK 3 belakang eks kantor BRI lama tiyuh kita,” kata Kepala Tiyuh Pulung Kencana, Hendrawan, di lokasi korban ditemukan.

Korban ditemukan telungkup, dengan memar dibagian wajah, dan mulut mengeluarkan darah, mengenakan pakaian kerja kaos berwarna putih, celana pendek warna biru, dan sepatu boat hitam. Sementera disampingnya sepeda diduga milik korban, yang masih terikat sebuah mutan drum, terguling disamping korban. Aparat Tiyuh, dan aparat kepolisian mendatngi lokasi, dan memanggil petugas medis. Jasad korban kemudian dibawa ke rusam sakit umum daerah Tulang Bawang Barat.

Hendrawan berharap agar kejadian tersebut dapat diusut tuntas oleh pihak kepolisian, mengajak para warga agar turut serta membantu pihak keluarga korban guna prosesi pemakaman nantinya. “Kami berharap agar ini dapat diusut hingga tuntas oleh pihak Kepolisian kita. Dan untuk warga Pulung kencana, mati kita bantu pihak keluarga guna prosesi pemakaman nantinya,” katanya.

Kabar penemuan mayat itu cepat menyebar ke masyarakat, dan ramai warga menyaksikan lokasi penemuan mayat itu. “Orang pulung Kencana, RK 03 RT 07 baru ketemu abis Zuhur tadi mas, yang nemuinya anak sekolah mas,” ucap salah satu warga yang menyaksikan tempat kejadian tersebut. Mayat diketahui bernama Muhamad Mahdari dibawa ke RSUD Tubaba untuk ditindak lebih lanjut.

Menurut keterang dari keluarga nya, Muhamad Mahdari tidak pulang kerumah sejak semalam hingga saat ini. “Dia memang belum pulang dari tadi malem mas,” ucap orang tua korban

Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Tulang Bawang Tengah, Ipda Beny mengatakan mayat tersebut ditemukan oleh salah satu siswa sekitar pukul 12:00 WIB. mendengar laporan dari warga, Anggota Polsek Tulang Bawang Tengah langsung terjun ke lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP).

“Untuk saat ini saya belum bisa berkomentar banyak, tapi di TKP ditemukan satu Unit sepeda warna Ping terikat di drum bekas, umur jenazah tersebut diperkirakan sekitar 32 tahun dengan kondisi hidung berdarah”. jelasnya di lokasi. (Robert).

Tulang Bawang Barat (SL)-Gowes akbar mengendarai sepeda menyemarakkan dan memeriahkan HUT kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) yang ke-10, Sabtu (30/03/19). Kegiatan diikuti 252 peserta dari 84 tim, mereka berasal dari berbagai daerah. Acara yang berlangsung di depan Islamik Center kelurahan Panaragan Jaya kecamatan Tulang Bawang Tengah, dilepas oleh Kapolres Tulang Bawang AKBP Syaiful Wahyudi.

Gowes Akbar yang dipimpin langsung oleh Bupati Tubaba Umar Ahmad SP. mengambil jarak tempuh star dari Islamic Center, menuju Tiyuh Penumangan – Pagar Dewa – dan kemudian berlanjut ke kecamatan Lambu Kibang. Kemudian masuk Jalur Tol Lambu Kibang menuju arah Jalan Tol ke Tiyuh Wonokerto – Mulya Asri – Mulya Jaya – Tirta Kencana – Pulung Kencana – Kagungan Ratu – Panaragan Jaya Utama, lanjut menuju titik finish kemabali di depan Komplek Islamik Center.

Bupati Umar Ahmad mengucapkan terima kasih kepada peserta gowes akbar yang telah berpartisipasi menyambut HUT Tulang Bawang Barat yang ke-10. “Mudah-mudahan kita semua yang hadir diberikan kesehatan sampai finish nanti,” kata Umar.

Pantauan di lokasi kegiatan, semua peserta antusias dengan digelarnya kegiatan tersebut, mereka sangat berterima kasih kepada bupati Umar Ahmad SP. Dengan adanya gowes akbar ini dan akan menjadikan dan mempererat tali silahturahmi kepada masyrakat kususnya Tulang Bawang Barat. (Robert)

Tulang Bawang Barat (SL)-Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) menggelar Gathering bersama insan pers dengan Tema “Peran Media Dalam Melawan Hoaxs, Ujaran Kebencian, dan Politisasi SARA” pemilu tahun 2019, bertempatan di Penginapan Asri Tiyuh Tirta Makmur kecamatan Tulang Bawang Tengah kabupaten Tubaba, Kamis (28/3/19) malam.

Hadir dalam kesempatan ini ketua Bawaslu Tubaba Midiyan, komisioner Bawaslu Lampung Iskardo P Panggar, komisioner KPU Holdin, ketua (PWI) Tubaba Edi Zulkarnaen, (IWO) Tubaba diwakili Abdi Fathoni, ketua (FH-MHTB) Wardi Saputra, dan puluhan para wartawan serta tamu undangan lainnya.

Pada kesempatan tersebut Ketua Bawaslu Tubaba Midiyan.S.Sos, mengucapkan selamat datang dan akan terus melakukan sinergi dengan insan pers yang ada Tubaba untuk mensukseskan Pemilu 17 April 2019.

“Saya ucapkan selamat datang kepada teman-teman media semua, Kami akan terus mensinergikan antara bawalu dengan media yang ada di Tubaba agar saling bekerjasama untuk mensukseskan pemilu, karena peran media sangat penting sekali untuk pengawasan dan kontrol sosial, pemilu mendatang,” ungkap Midiyan.

Selain itu Komisioner bawaslu Lampung Iskardo.P Panggar meminta saran dan dukunguan yang berkaitan dengan persiapan Pemilu yang perlu pengawasan secara bersama kepada insan pers. “Kami meminta dukungan informasi dari teman-teman media apabila adanya dugaan dalam kegiatan kampanye pesert pemilu dengan peraturan yang telah ada untuk di laporkan dan ditulis beritanya,” ujarnya.

Ia pun mengatakan media menjadi salah satu sumber informasi. “Kami akan membangun kerjasama dengan media apabila ada informasi temuan dilapangan dapat disampaikan ke Bawaslu, karen informasi yang rekan-rekan media dapat dilapangan, kami belum tentu mengetahui,” pungkasnya. (Robert).

Tulang Bawang Barat (SL)-Rahma Melia (13), pelajar SMP, warga Tiyuh Margodadi, Kecamatan Tumijajar, Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), tenggelam saat mandi di rawa aliran sungai Tiyuh Margodadi. Korban ditemukan, Selasa (26/3/2019) pukul 16.00. Korban yang berenang kearah tengah tiba tiba tenggelam.

Sebelumnya Rahma pukul 13.30, bersama teman temannya, Ratna dan Stevi pergi pamit ke rumah Halimah untuk belajar kelompok. Pada pukul 14.00 WIB Ratna, mengajak korban dan ketiga temannya untuk bermain sambil mandi di rawa dengan aliran air yang sangat deras, yang berada sekitar 100 meter dari rumah Halimah.

Sesampainya di pinggir kali ketiganya langsung masuk kedalam sungai sedangkan, Halimah dan Yuni hanya melihat dari pinggir kali tidak ikut mandi. Beberapa saat kemudian mereka melihat korban berenang kearah yang lebih dalam dan akhirnya tenggelam. “Pada saat melihat Rahma tenggelam, saya langsung berlari ke arah rumah warga untuk meminta pertolongan,” kata Halimah.

Mengetahui hal tersebut, beberapa warga diantaranya, Dendi Hermawan, Suratim,  dan Sariyanto, langsung berlari menuju kali dan langsung berenang kelokasi korban tenggelam. Baru 15.00 WIB korban berhasil ditemukan di lokasi dengan kedalaman dua meter. Selanjutnya korban dibawa oleh saksi dan warga ke Puskesmas Dayamurni untuk dilakukan visum, namun sudah tak tertolong.

Polsek Tumijajar datang ke lokasi melakukan olah TKP tenggelam Rahma. Tim dipimpin Kapolsek Tumijajar AKP Dulhapid, mewakili Kapolres Tulang Bawang AKBP Syaiful Wahyudi, mengatakan, penemuan tersebut terjadi hari Selasa (26/3/19), sekitar pukul 15:00 WIB, di Tiyuh/Desa Margo Dadi. “Identitas dari korban yaitu Rahma Melia (13), perempuan, status pelajar, warga Tiyuh Margo Dadi, Kecamatan Tumijajar, Kabupaten Tulang Bawang Barat,” ujar Dulhapid.

Petugas yang mendapatkan laporan tentang kejadian tersebut langsung berangkat menuju ke TKP untuk melakukan olah TKP, memasang police line di sekitar TKP dan mendata para saksi. Petugas bersama warga selanjutnya membawa korban menuju ke Puskesmas Daya Murni, setelah sampai disana korban langsung dilakukan Visum et repertum (VER).

“Petugas medis menyebutkan tidak ditemukan luka ataupun tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh korban dan terdapat buih yang keluar dari hidung korban. Selanjutnya korban di bawa ke rumah duka untuk dimakamkan,” kata Kapolsek. (rls/Robert)

Tulang Bawang Barat (SL)-Dalam upaya mengawasi dan mengawal penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan digelar serentak pada tanggal 17 April 2019, Masyarakat dan Pers Pemantau Pemilu Persatuan Wartawan Indonesia (Mappilu-PWI) Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) setempat berkomitmen untuk bersama-sama bersinergi demi menghasilkan Pemilu yang demokratis, berintegritas, dan berkeadilan.

Ketua Bawaslu Tubaba, Midiyan, S.Sos, sangat mengapresiasi atas kehadiran Mappilu di Tubaba. Menurutnya, dengan adanya Mappilu tentu akan berdampak positif pada kegiatan pengawasan yang dilakukan Bawaslu.”Mappilu adalah mitra kerja kami. Untuk itu, kami berharap antara Bawaslu dan Mappilu akan terus bersinergi bersama- sama mengawasi jalannya seluruh tahapan pemilu,”ungkapnya saat silaturahmi antara Mappilu PWI dan Bawaslu di Sekretariat Bawaslu Tubaba, Selasa (26/3/2019).

Ketua Mappilu PWI Tubaba, M. Shobari, S.Pd.I, berharap Pemilu serentak 2019 bisa berjalan baik tanpa ada pelanggaran atau kecurangan dalam hal pengawasan atau pemantauan dalam Pemilu yang akan datang.

Disamping itu juga. lanjutnya, Mappilu PWI Tubaba akan terus menjalin koordinasi dengan Bawaslu dalam hal pengawasan.”Kita juga berharap, Bawaslu juga tidak ragu untuk melibatkan kami dalam kegiatan pengawasan yang dilakukan Bawaslu. Kami sudah menyiapkan kontak pengaduan, jadi apapun laporan yang kami terima, akan kami sampaikan kepada Bawaslu untuk di tindaklanjuti,” singkatnya. (angga)

Tulang Bawang Barat (SL)-Inspektorat Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) melakukan proses terkait kasus dugaan pemalsuan tanda tangan Komite Sekolah, oleh Kepala Sekolah, di SD Negeri 3 Marga Kencana, Kecamatan Tulang Bawang Udik, dalam pencairan BOS tahun 2018.. Inspektorat akan memanggil oknum kepala sekolah, dan pihak terkait.

Inspektur Inspektorat Kabupaten Tubaba Drs. Bustam Effendi di dampingi sekretaris M Roni mengatakan, pihaknya akan segera menyikapi informasi pemberitaan dari media massa, terkait dugaan oknum kepsek yang memalsukan tanda tangan ketua komite dan tidak transparan dalam pengelolaan BOS SDN 03 Marga Kencana. “Kita dari Inspektorat nantinya akan segera menurunkan Team untuk croscek ke sekolah tersebut, untuk menelusuri terkait pemalsuan tanda tangan ketua komite,” tegas Bustam Efendi. kepada sinarlampung.com, di ruang kerjanya, Senin (25/3/19).

Hasil pemeriksaan, kata Dia, apa bila nanti ditemukan kuat dugaan ada penyimpangan dalam pengelolaan dana BOS dan pemalsuan tanda tangan dalam pengelolaan BOS maka pihak inspektorat akan memeriksa kepala sekolah secara detail. “Jika kesalahan yang bersangkutan ditemukan bersifat fatal maka kami akan segera proses sesui prosedur,” katanya.

Sebagaimana tercantum dalam UU No 14 tahun 2004 tentang keterbukaan informasi publik, dan dalam Permendikbud nomor 75 tahun 2016 pasal 3 ayat 1 di sebutkan bahwa, tugas komite sekolah salah satunya adalah melakukan pengawasan terhadap rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah/rencana kerja dan anggaran sekolah (RAPBS/RKAS), kriteria kinerja sekolah, kriteria fasilitas pendidikan di sekolah dan kriteria kerjasama sekolah dengan pihak lain. (Robert).

Tulang Bawang Barat (SL)-Dalam rangka Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-10 Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) yang tepatnya jatuh pada 03 April 2019 mendatang, pemerintah kabupaten Tubaba menggelar Bazar dan Expo Millenial Road Safety Festival dan mendapatkan dukungan dari Polres Tulang Bawang, acara yang berlangsung di halaman komplek Islamic Center kelurahan Panaragan Jaya Kabupaten Tubaba. Kamis (21/3/2019).

Dalam sambutannya Bupati Tulang Bawang Barat Umar Ahmad yang di bacakan oleh Sekretaris Daerah Herwan Sahri mengatakan, kepada masyarakat mari kita bekerja sama untuk ikut serta mensukseskan acara tersebut semoga Bazar dan HUT Tulang Bawang Barat yang ke-10 tahun, bisa berjalan dengan lancar tanpa ada halangan suatu apapun.

“Selain mensukseskan acara ini, kita juga harus senantiasa untuk membangun dan terus bergerak maju demi kesejahteraan masyarakat Tulang Bawang Barat, Kepada pihak-pihak terkait supaya dapat ikut serta mendukung masyarakat Tulang Bawang Barat untuk terus maju, dalam pembangunan yang berjuluk Bumi Ragem Sai Mangi Wawai ini,” ujarnya.

Selain itu Herwan Sahri juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada jajaran Polres Tulang Bawang yang telah berkenan menjalin kerja sama dengan Pemerintah Daerah Tulang Bawang Barat dalam melaksanakan kegiatan. “Saya juga menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada segenap aparatur, masyarakat, PKK, UMKM, dan dunia pelaku usaha di Kabupaten Tulang Bawang Barat yang telah berperan aktif dalam penyelenggaraan kegiatan ini,” ucapnya.

Iapun berharap kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kita semua, dalam rangka menjalin kebersamaan, saling tukar informasi, dan sekaligus berupaya memajukan usaha kecil dan menengah di Kabupaten Tulang Bawang Barat. “Mudah-mudahan, kegiatan ini akan berdampak positif bagi kita semua, membawa peningkatan dan kemajuan bagi perekonomian, dan juga bagi pembangunan Kabupaten Tulang Bawang Barat,” harapnya. (Robert).

Tulang Bawang Barat (SL)-Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) Menyelenggarakan Olimpide Olahraga Siswa Nasional (02NS) dan Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) Tingkat Sekolah Dasar (SD) se-Kabupaten Tubaba. Kegiatan berlangsung di SDN 1 Mulya Kencana, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kamis (21/3/2019).

Kepala Bidang Dinas Pendidikan Tubaba Jumadi didampingi Kasi SMP dan SD Kodri, kepada sinarlampung.com mengatakan, kegiatan 02SN dan FLS2N bertujuan untuk meningkatkan sportivitas anak didik serta mengasah dan mengembangkan bakat seni yang masih terpendam agar dapat menghasilkan prestasi di bidang olahraga dan seni sehingga dapat mewakili kabupaten Tubaba yang lebih baik lagi.

“Adapun peserta kegiatan 02SN dan FL2SN di ikuti oleh semua SD se-kabupaten Tubaba, masing-masing SD mewakili Tujuh Orang Siswa/siswi, Peserta yang bertanding pada cabang Atletik, Renang, Bulu Tangkis, Karate, dan Pencak Silat. dan berlomba Pada ajang Solo Song, Tari Kreasi, Kriya Anyam, Gambar Bercerita, dan Pantomim,” Ungkapnya.

Selain itu kata Jumadi, seleksi FLS2N dan O2SN tersebut untuk mencari bibit-bibit terbaik atau duta perwakilan Kabupaten Tubaba. Seleksi peserta di laksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten/kota dan provinsi, seleksi di laksanakan oleh koordinator wilayah kecamatan/UPTD/satuan pelayanan yang menangani bidang pendidikan pada tingkat kecamatan.

“Peserta seleksi tingkat kabupaten adalah wakil dari hasil seleksi tingkat kecamatan, peserta seleksi tingkat kabupaten adalah peserta didik SD/MI atau yang sederajat baik Negeri maupun Swasta yang masih duduk di kelas lV dan V dengan usia maksimal 13 tahun,” katanya.

Ia pun berharap kedepannya kepada para pemenang lomba tingkat kabupaten Tubaba dapat mewakili kabupaten Tubaba di tingkat provinsi dan membawa nama harum kabupaten Tubaba yang berjuluk Bumi Ragem Sai Mangi Wawai. (Robert)

Tulang Bawang Barat (Sl)-Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA N 1 Tumijajar menggelar Pelaksanaan Olimpide Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat SMA se-kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), Bertempatan di SMA N 1 Tumijajar kabupaten Tubaba, Rabu (20/3/19).

Ketua MKKS SMA kabupaten Tubaba Drs. Pujiyanta di ruang kerjanya kepada sinarlampung.com mengatakan, pelaksanaan O2SN tingkat SMA se-Kabupaten Tubaba di ikuti oleh 104 peserta yang terdiri dari 15 SMA Negeri dan Swasta yakni:

SMN 1 Tumijajar, SMAN 2 Tumijajar, SMAN 3 Tumijajar, SMAN 1 Tulang Bawang Tengah, SMAN 2 Tulang Bawang Tengah, SMAN 3 Tulang Bawang Tengah, SMAN 1 Tulang Bawang Udik, SMAN 2 Tulang Bawang Udik, SMAN 1 Pagar Dewa, SMAN 1 Gunung Agung, SMAN 1 Gunung Terang, SMAN 1 Way Kenanga, SMAN 1 Batu Putih dan SMA PGRI 1 Tumijajar.

“Tujuannya 02SN ini adalah Untuk menelusuri bakat dan minat Siswa/Siswi SMA hususnya di kabupaten Tubaba ini, dimana 02SN ini di adakan dari tahun 2008 sampai pada saat sekarang ini yaitu untuk mewujudkan cita-cita Tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantara,” ungkap Pujiyanta.

Selain itu lanjut Pujiyanta pendidikan bukan hanya olah pikir tetapi olah rasa, olah hati dan olahraga. “Dengan tujuan siswa/siswa sehat bermartabat dan berdidikasi serta bersahabat, yang paling utama adalah Cinta Tanah Air,” ujarnya.

Dalam pelaksanaannya ada Lima cabang Olahraga yang di lombakan, yakni: Atletik, Renang, Bulu Tangkis, Karate dan Pencak Silat yang di laksankan di sejumlah tempat.

“Siswa yang menang di tingkat kabupaten nanti akan maju ke tingkat provinsi selanjutnya dari tingkat provinsi akan maju ke tingkat nasional,” katanya.

Untuk mempersiapkan peserta yang akan mengikuti lomba 02SN ketingkat provinsi, maka perlu di lakukan kompetisi 02SN di tingkat kabupaten.

“Saya berharap untuk peserta 02SN dapat mengikuti ke tingkat provinsi untuk mengembangkan sistem pembelajaran olahraga yang kondusif untuk peningkatan kecerdasan, kesehatan dan kemampuan peserta didik dalam mengembangkan karakter yang kuat dan positif,” harapnya. (Robert).

Tulang Bawang Barat (SL)-Program bantuan ternak kambing Etawa, yang digulirkan Bupati Tulang Bawang Barat Bachtiar Basri, melalui program Ragem Sai Mangei Wawai (RSMW) menggunakan anggaran APBD sejak tahun 2012 lalu, dengan nilai Rp20 juta untuk setiap desa di Tubaba hingga kini tidak jelas keberadaan.

Hal tersebut dijelaskan, pendiri Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Forum Komunikasi Pemberantas Korupsi (FKPK) Wahidin dilangisr kejarfakta.com menyebutkan program itu menggunakan APBD yang merupakan dana pemerintah untuk usaha masarakat dan bergerak dibidang usaha kambing  etawa, diseluruh Desa yang ada di Kecamatan Tulang Bawang tengah Tubaba.

“Usaha kambing etawa tersebut dikelola salah satunya dikelola Desa Mulya Jaya dan dimulainya ternak kambing etawa dari tahun 2015 tapi sampai tahun 2019 belum ada kejelasan apa untung apa rugi bagi masyarakat,” kata Wahidin, Selasa (19/3/19).

Ditambahkannya, pihaknya akan berupaya menelusuri  persoalan dan seperti apa mekanisme program tersebut, sebab salama ini banyak Kades yang mengatakan program tersebut gagal. “Saya belum menanyakan kebenarannya mudah-mudahanan kedepan saya akan  telusuri persoalan ini hingga saya menemukan titik terang, karna ini baru kejelasan dari kades yang merasa usaha itu gagal. Nah gagal seperti apa, karena pendapat saya, tak semudah itu bagi pengelola mengatakan gagal nanti kita akan cari paktanya dulu,” ungkap Wahidin.

Informasi lain menyebutkan ada dugaan bantuan Kambing etawa di tingkat Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) sarat masalah. Bantuan Kambing etawa tidak ada kejelasan pada tahun 2013-2015 sebesar 20 juta per Tiyuh. Setelah berjalan dua tahun, tiba tiba Kepala Tiyuh penerima kambing Etawa menyatakn gagal.

Bantuan Sejak 2013

Catatan wartawan Pemerintah Kabupaten Tulangbawang Barat melalui dinas peternakan dan perikanan (DP2 ) setempat akan memberikan bantuan kambing peranakan etawa kepada sejumlah kelompok tani. Bantuan dalam bentuk hibah tersebut akan direalisasikan melalui APBD Tubabar tahun 2013 ini.

Dilangsir tribunlampung.co.id, Abdurani, Kabid Peternakan DP2 Tubabar, mengatakan bantuan tersebut diberikan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan populasi kambing etawa di wilayah tersebut. Program pengembangan populasi kambing etawa itu telah dilakukan sejak tahun lalu, oleh pemkab melalui program Ragem Sai Mangi Wawai (RSMW).

“Peranakan etawa yang tahun lalu itu kan RSMW, untuk tahun ini adalah pengadaan di bidang peternakan (DP2), tapi tetap kambing peranakan etawa yang akan kita berikan ke kelompok tani,” ungkapnya.

Adapun jumlah kambing yang akan salurkan kepada kelompok tani itu berjumlah sekitar 445 ekor. Terdiri dari 410 ekor peranakan etawa betina dan 35 ekor jantan. “Kelompok tani yang akan mendapatkannya adalah sekitar 20 kelompok. Tapi hanya tujuh kecamatan saja yang akan mendapatkan bantuan itu, karena kelompok tani yang ada di Kecamatan Gunung Terang tidak ada yang mengajukan proposal kepada kami terkait bantuan itu, sehingga di kecamatan itu tidak mendapatkannya,” terangnya.

Resmikan Rumah Susu Etawa 2014

Satu rumah produksi susu kambing Etawa baru-baru ini diresmikan oleh Paryanto, Sekretaris daerah Pemkab Tulangbawang Barat. Launching rumah produksi susu kambing Etawa ini sekaligus sebagai kantin program Ragemsai Mangi Wawai kabupaten Tulang Bawang Barat, 23 Januari 2014.

Acara ini rupanya mendapat perhatian besar selain dari para pejabat setempat, juga masyarakat kampong Daya Asri, Tumijajar juga memenuhi lokasi ingin mengetahui proses launching susu kambing itu. Paryanto menegaskan pentingnya kesehatan masyarakat, maka hadirnya rumah produksi susu ini, diharapkan mampu memberikan arti positif bagi kesehatan masyarakat sekitarnya.

Sementara camat Tumijajar, Budiono, berharap kehadiran produksi ini juga dapat memberikan kesejahteraan masyarakatnya, dan mengentaskan kemiskinan dan pengangguran di wilayah itu. (kf/nt/red)