Tulang Bawang Barat (SL)-Puluhan guru honorer dan penyuluh pertanian di Tulangbawang Barat kembali mencari Bupati Umar Ahmad, dengan mendatangi rumah dinas Bupati di Panaranjaya, Jumat (22/2) sekitar pukul 17.30. Sehari sebelumnya mereka juga mendatangi kantor bupati namun kedatangan mereka tidak ditanggapi satu pejabatpun.
Kedatangan para tenaga honor tersebut ingin bertemu langsung dengan bupati untuk memprotes tidak adanya perekrutan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) seperti yang dilakukan 13 kabupaten/kota di Lampung. “Pokoknya kami mau ketemu bupati. Sudah dua hari ini kami mencari dia. Kami sudah puluhan tahun mengabdi sebagai guru honorer kok gak diperhatiin,”ujar Nita selaku juru bicara guru honorer.
Selaku guru honorer dia meyayangkan Bupati tidak membuka pendaftaran PPPK, padahal pembiayaannya ditanggung dari APBN. “Kabupaten lain sudah ada MoU dengan pusat. Tapi, Tubaba gak ada upaya jadi kami gak bisa daftar,” ujarnya yang diamini puluhan guru lainnya.
Hal serupa juga dikatakan Masro’i, selaku PPL pertanian dia juga menyayangkan tidak adanya pembukaan PPPK di kabupaten setempat. Padahal, perekrutan tersebut merupakan momen yang ditunggu pegawai honorer yang tidak tidak memenuhi syarat tes dari jalur K2 dan umum. “Kami dapat informasi perekrutan PPPK inikan dibiayai dari pusat dengan dana APBN. Tapi, kok pak bupati gak respon,”ujarnya.
Para guru dan PPL berharap Pemkab dapat mencarikan solusi terhadap nasib mereka dengan memberikan priotitas menjadi ASN. “Kalau lewat PPPK gak mungkin lagi karena sudah tutup, dan usia kami semakin bertambah,”ujar Masro’i yang diamini Samsul hadi
Karena tidak ketemu satupun pejabat, para guru mengaku akan kembali mendatangi kantor bupati dan rumah dinas. “Pokoknya kami harus ketemu bupati. Kalau tuntutan kami tidak dipenuhi kami akan membuat tenda didepan rumdis ini,” teriak mereka.
Perlu diketahui bupati dan wakil bupati beserta sejumlah pejabat sedang melakukan kunjungan kerja ke Bali. Sedangkan, Sekdakab juga sedang DL di Bandarlampung. (Angga)