Kategori: Tulang Bawang Barat

  • TKSK dan TAGANA Kabupaten Tubaba Gelar Bhakti Sosial Peduli Korban Tsunami Lamsel

    TKSK dan TAGANA Kabupaten Tubaba Gelar Bhakti Sosial Peduli Korban Tsunami Lamsel

    Tulang Bawang Barat (SL)-Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) menggelar kegiatan bhakti sosial peduli korban tsunami Lamsel. Kegiatan penggalangan dana akan berlangsung satu minggu dengan posko utama depan komplek Islamik Center.

    Koordinator TKSK Kabupaten Tubaba Zainal Arifin mengatakan,kegiatan penggalangan dana ini dilakukan demi kemanusiaan “Dan sudah merupakan kewajiban bagi kami sebagai pekerja sosial,penggalangan dana ini hanya berlangsung satu minggu dengan posko utama depan komplek Islamik Center,” kata Zainal.

    Menurut Zaenal, pihaknya menerima apapun bentuk sumbangan masyarakat, yang akan disalurkan ke korban Tsunami Kalianda. “Kami menerima apapun sumbangan masyarakat baik berupa uang maupun pakaian layak pakai,nanti semua sumbangan itu akan kami antar langsung ke posko utama penanggulangan bencana dengan berkoordinasi bersama Dinas Sosial Provinsi Lampung,” ujarnya.

    Situasi sekarang ini, tambah Zainal, mereka juga berharap Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat dapat menambah anggaran pada dinas sosial Kabupaten Tubaba. “Demi pelayanan dan partisipasinya kepada sauadara-saudara kita yang saat ini mengalami musibah, baik itu kebakaran, angin puting beliung maupun korban banjir,” katanya.

    Untuk penggalangan dana yang dimulai hari ini dan baru menghasilkan beberapa ratus ribu. “Belum kami hitung dan kami juga telah mendapatkan satu karung pakain layak pakai,” katanya. (Angga)

  • Warga Tubaba Manfaatkan Kotoran Sapi Menjadi Biogas

    Warga Tubaba Manfaatkan Kotoran Sapi Menjadi Biogas

    Tulang Bawang Barat (SL)-Sejumlah warga Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) Provinsi Lampung, memanfaatkan kotoran sapi untuk dijadikan biogas guna memenuhi kebutuhan rumah tangga. Hal tersebut dikatakan Wakil Ketua I DPRD Tubaba Yantoni dari Fraksi partai Gerindra. Bahwa program pemerintah pusat tersebut sangat memberikan manfaat besar bagi masyarakat khususnya di Kabupaten Tubaba.

    “Baru kali ini saya melihat langsung program pembangunan biogas yang diberikan oleh pemerintah pusat, sangat bermanfaat, dimana dari kotoran sapi bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga dan pertanian. Manfaat besar bagi masyarakat, sebab mulai dari awal pembangun sampai dengan dipergunakan oleh warga saat ini dapat dinikmati dengan baik.” Kata Yantoni saat meninjau lokasi Biogas diwilayah Tirta Kencana, Sabtu (29/12/2018)

    Diakui Yantoni, dirinya mengawasi langsung program tersebut. Agar pembangunan berjalan baik dan sudah harus memenuhi kriteria, “Selama ini biogas yang dibangun, kurang memberikan manfaat, sebab tidak bertahan lama, Tetapi tahun ini bisa kita lihat sendiri hasilnya dan warga pun sangat bersyukur hasilnya memuaskan, masyarakat benar -benar dapat menerima asas manfaatnya,” terangnya

    Lanjutnya, Program Pembangunan biogas yang dibantu oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Lingkungan Hidup sebanyak 19 unit telah diterima oleh warga Tiyuh (Kampung) Tirta Kencana sebanyak 3 unit, Pulung Kencana 1 unit, Candra Kencana 2 unit, Wonokerto 6 unit, Mulya Jaya 6 unit dan Kelurahan Mulya Asri 1 unit.

    Sementara, Aripin (40) pelaku usaha tempe Rk 5 Tiyuh Tirta Kencana Kecamatan Tulang Bawang Tengah mengatakan sangat bersyukur atas program yang diberikan dan bisa dapat dipergunakan dengan baik. “Saya berterimakasih kepada pemerintah pusat dan DPRD Tubaba melalui pak Yantoni yang telah merealisasikan biogas dari kotoran sapi dirumah saya, dengan adanya biogas ini, kotoran sapi yang ada bisa saya olah menjadi gas dan juga pupuk untuk pertanian, sekarang saya tidak perlu beli gas lagi. Apinya bagus dan mudah untuk dipergunakan,” ujar Aripin. (angga)

  • Realisasi Dana Desa Tahap Tiga Tiyuh Pagar Jaya Sesuai Aspirasi Masyarakat

    Realisasi Dana Desa Tahap Tiga Tiyuh Pagar Jaya Sesuai Aspirasi Masyarakat

    Tulangbawang Barat (SL)-Penggunaan Dana Desa (DD) Tahap ke Tiga pada tahun 2018 Tiyuh Pagar Jaya, Kecamatan Lambu Kibang Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) telah dilaksanakan untuk berbagai pembangunan sesuai dengan kebutuhan Tiyuh setempat.

    Sukoyo, kepalo Tiyuh setempat kepada Sinarlampung.com mengatakan, untuk Dana Desa Tahap ke 3 Tahun 2018 Rp. 294.508.000 lebih sudah teralokasi dan telah di laksanakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat dan sudah di peruntukkan berbagai program yang sudah terealisasi.

    “Untuk Realisasi tahap ke 3 Dana Desa tahun 2018 diperuntukkan pembangunan Onderlahg sepanjang 700 meter yang terletah di suku 3 dan Suku 2 dengan anggaran Rp. 227.954.000, berikut di peruntukkan pemberdayaan dan penyertaan modal Badan Usaha Milik Tiyuh (BUMT),”Jelas Sukoyo.

    pembangunan jalan onderlagh
    REhap onderlagh

     

     

     

     

     

     

     

     

    Peria ramah ini berharap kedepannya Tiyuh Pagar Jaya dapat menjadi lebih maju dan lebih meningkat lagi. Serta bermanpaat dan dirasakan oleh masyarakat.

    “Saya berharap kedepannya Tiyuh Pagar Jaya ini menjadi lebih maju dan lebih meningkat, Tentunya kepada seluruh elemen Masyarakat tiyuh Pagar Jaya hususnya, dapat menjaga serta mengawasi sekaligus bersama-sama mengawal, merawat hasil daripada pembangunan yang ada di tiyuh kita agar bermanpaat dan dirasakan oleh masyarakat yang saya pimpin saat ini,” Harapnya. (Robert).

  • Dinas PUPR Akan Perbaiki Bangunan Rusak Tugu Rato Nago Bersanding

    Dinas PUPR Akan Perbaiki Bangunan Rusak Tugu Rato Nago Bersanding

    Tulang Bawang Barat (SL)-Kepala Dinas PUPR Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) Iwan Mursalin meninjau lokasi Tugu Rato, yang retak dan amblas. Pihaknya akan segera memperbaiki kerusakan, dan menyebutkan bahwa keretakan dan amblasnya pada pondasi bangunan tersebut tidak mempengaruhi struktur bangunan utama, dan hanya terjadi pada bangunan tambahan, yaitu bangunan lingkaran kolam dan struktur sayap dinding, Kamis (27/12).

    “Retak dan amblasnya bangunan Tugurato Nago Besanding hanya pada pondasi bangunan. Tidak mempengaruhi struktur bangunan utama dan hanya terjadi pada bangunan tambahan seperti bangunan lingkaran kolam dan struktur sayap dinding. Retak dan amblasnya sejumlah titik bangunan itu, dikarenakan timbunan tanah dibawah tugu bergerai akibat getaran karndaraan yang melintas, Kalau bangunan utamanya tetap kokoh. Yang retak dan amblas inikan hanya bangunan tambahan, jadi tidak perlu khawatir. Bisa jadi juga, retak dan amblasnya bangunan ini karena pengaruh letusan anak gunungkrakatau,” katanya.

    Untuk menjaga keindahan bangunan tersebut, tambah iwan Pemkab akan melakukan pemeliharaan menyeluruh tahun depan, “Bagian yang rusak-rusak ini akan kita perbaiki semua tahun depan. Termasuk amblasnya jalan paping yang melingkari tugu,” kata dia.

    Selaku kadis PUPR, dirinya memohon maaf kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Tulang Bawang Barat, termasuk wisatawan luar kabupaten terkait ditutupnya sementara ikon kabupaten tersebut selama pekerjaan pembangunan rigid betton dilakukan. “Tahun baru jalan ini tetap kita tutup karena untuk menjaga struktur betton yang belum kering. Tapi, masyarakat tetap kami perbokehkan masuk keareal tugu,” kata dia. (Angga)

  • Ketua Komisi C Paisol : Jebolnya JIB Way Gersik Akibat Bangunan Tak Berkualitas dan Harus Dibongkar

    Ketua Komisi C Paisol : Jebolnya JIB Way Gersik Akibat Bangunan Tak Berkualitas dan Harus Dibongkar

    Tulang Bawang Barat(SL)-Hasil kroscek Komisi C DPRD Tulang Bawang Barat dilokasi jebolnya Pembangunan Jaringan Irigasi Baru (JIB), yang baru saja Provisional Hand Over (PHO) dikerjakan oleh CV Rahmat Jaya, di Way Gersik Suku VII Suka Maju, Tiyuh Panaragan, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), adalah akibat kualitas bangunan yang buruk. Komisi C meminta bangunan itu dibongkar

    Ketua anggota DPRD Komisi C Paisol, mangatakan Jebolnya JIB tersebut, akibat kurangnya pengawasan dari dinas terkait, yaitu  dinas PU. Sehingga kualitasnya menjadi tidak baik. “Kalau dilihat dari banyaknya yang rusak dan jebol bangunan ini, bukan hanya karena faktor alam namun, bangunan ini kurang berkualitas,” kata Paisol saat meninjaau lokasi JIB, Rabu (26/12/18) sekira pukul 11:00 WIB.

    Menurutnya, meskipun hujan deras, jika pembangunannya maksimal terutama dari adukan semen dan pasirnya sesuai dengan bestecknya tidak mungkin bisa jebol. “Ini pasti dari dinas PU nya kurang aktif melakukan pengawasan di lapangan. Saya mengharapkan, baik dari dinas terkait atau pun dari pihak kontraktor yang mengerjakannya harus bertanggung jawab,” katanya.

    Komisi C meminta bangunan itu dibongkar, dan dibangun ulang sesuai besteknya. “Bangunan ini harus di bongkar lagi, dimana yang rusak (jebol). Karena ini akan berdampak kepada petani. Yang mana padinya sudah harus tumbuh baik namun padinya rusak tergerus air, dan mereka sudah rugi dengan waktu,” katanya kesal.

    Sementara ditempat yang sama, Mulkan, selaku pengawas kegiatan tersebut dari pihak rekanan mengungkapkan, mereka siap untuk memperbaiki perkerjaannya itu dan siap bertanggung jawab. “Saya mewakili pemilik perusahaan ini, kami akan siap untuk memperbaiki pekerjaan ini. Karena ini lagi dalam masa perawatan, jadi tanggung jawab kami. Kemudian, masalah areal sawah yang kena timbun tanah itu kami sudah ada kesepakatan dengan pemiliknya,” kata Mulkan. (Tim/red)

  • Keluarga Korban Kecelakaan Lalu Lintas Tuntut Tanggung Jawab Oknum Pegawai BRI

    Keluarga Korban Kecelakaan Lalu Lintas Tuntut Tanggung Jawab Oknum Pegawai BRI

    Tulang Bawang Barat (SL) – Keluarga Putri (15) siswa SMP Negeri 1 Tumjajar, Kabupaten Tulangbawang Barat yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas beberapa hari lalu, menuntu tanggung jawab.

    Tuntutan tanggung jawab tersebut disampaikan kepada Susmaleni pegawai BRI Simpang PU yang diduga mengendarai mobil Toyota Fortuner BE 1870 AG yang menyerempet Putri  di Jalan Raya Tiyuh/Desa Dayaasri, Selasa (18-12-2018).

    Pirhan (43) orang tua Putri mengatakan kecelakaan tersebut terjadi sekita pukul 17.00 WIB.

    Saat itu Putri dalam perjalanan pulang dari mengikuti kegiatan ekstrakulikuler di sekolah. Sesampainya di Tiyuh Dayaasri, Putri yang mengendarai sepeda motor bermaksud mendahuli mobil Toyota Fortuner yang diduga dikendarai Susmaleni. “Waktu itu anak saya ingin menyali mobil fortuner itu, tapi tiba-tiba tanpa memberikan tanda lampu sen, mobil itu juga ikut menyalip, akibatnya nyerempat motor anak saya,” kata Pirhan, Rabu (26-12-2018).

    Akibat kecelakaan itu, Putri mengalami terkilir dan luka memar pada beberapa bagian tubuh. “Kami sudah menemui ibu Susmaleni untuk minta pertanggungjawaban. Tapi dia tidak mengaku menyerempet anak saya. Kami juga sudah menunjukan bukti hasil rekaman CCTV saat kecelakaan. Anehnya dia (Susmaleni) malah buang muka, tidak mau melihat bukti remakan CCT itu,” terang Pirhan.

    Padahal, lanjut Pirhan setelah terjadi kecelakaan, justru Susmaleni yang mengantarkan Putri ke Puskesmas Dayamurni. “Dia yang mengantar anak saya ke puskesmas. Waktu itu dia bilang, saya terus dulu nanti akan ada keluarga yang akan datang ke sini. Kenyataanya sampai hari tidak ada keluarga dia  yang datang ke rumah sakit dan ke rumah saya,” tuturnya.

    Terkait masalah tersebut awak media belum berhasil mengkonfirmasi Susmaleni. Di temui di kantornya BRI Simpang PU, yang bersangkutan belum bisa ditemui. Menurut satpam kantor tersebut, Susmaleni sedang sibuk dan tidak bisa diganggu. Satpam itu juga mengaku tidak memiliki nomor telepon Susmaleni. (harianmomentum)

  • Pemkab Kembali Lelang Proyek Rumdis Sekdakab Tubaba Tahap II Rp. 4 Miliar

    Pemkab Kembali Lelang Proyek Rumdis Sekdakab Tubaba Tahap II Rp. 4 Miliar

    Tulang Bawang Barat (SL) – Pemerintah kabupaten Tulang Bawang Barat kembali melelang proyek pembangunan tahap II rumah jabatan sekdakab senilai Rp4 miliar melalui APBD 2019. Sementara, pembangunan tahap I masih belum selesai dikerjakan rekanan dengan menelan dana sebesar Rp2.5 miliar yang dianggarkan melalui APBD Perubahan 2018.

    “Ya, Sudah ada pengumuman lelang di LPSE untuk rumdis sekdakab tahap II sejak tanggal 25 Desember 2018,”ujar Ketua PSI Tubaba, Juwaini kepada sinarlampung.com, Rabu (26/12). Menurut Juwaini, pembangunan rumdis sekdakab tersebut sangat fantastis karena melebihi anggaran pembangunan rumah dinas bupati dan wakil bupati sebelumnya, yakni mencapai Rp6,5 miliar.

    “Total biaya tahap I dan tahap II bangunan rumdis sekdakab ini mencapai Rp6,5 miliar. Ini belum taman dan perabotannya. Masak bangunannya melebihi nilai bangunan rumah bupati dan wakil bupati,”ujarnya. Sementara itu, ketua komisi C DPRD setempat, Paisol menyayangkan pembangunan rumdis sekdakab tahap I tidak menggunakan kontruksi pondasi cakar ayam. Padahal, diketahui lokasi rumdis tersebut berada di dataran rendah dekat aliran tulungni.

    “Kalau musim hujan, daerah ini sering banjir. Lihat saja pondasi rumdis ini hampir dua meter. Tapi sayang bangunan ini gak pake cakar ayam,”ujarnya. Yudiansah selaku Kepala Tukang mengaku sesuai dengan gambar dan kontrak kerja proyek tersebut tidak menggunakan cakar ayam dan hanya menggunakan pondasi batu belah. “Meskipun pondasinya 2 meter, tapi digambarnya tidak ada cakar ayam,”ujarnya.

    Sementara itu, Nurul selaku pengawas dari dinas PUPR mendampingi PPTK, Rihmi mengatakan pekerjaan proyek tersebut hanya sebatas batamerah dengan atap kerangka baja dengan menggunakan genteng beton serta pemasangan pintu.

    “Inikan tahap I, makanya belum selesai. Untuk finishingnya dilakukan tahap II nanti,”kata dia. Dia meminta, rekanan dapat mempercepat pekerjaan sesuai dengan kontrak yang tanggal 30 Desember 2018. “Saya optimis kerjaan ini selesai tepat waktu. Kalau untuk pembayaran kegiatan tetap akan dilakukan tahun depan,”pungkasnya. (angga)

  • Perayaan Natal 2018, Kapolres Tuba Terjun Langsung dalam Pengamanan Gereja

    Perayaan Natal 2018, Kapolres Tuba Terjun Langsung dalam Pengamanan Gereja

    Tulang Bawang Barat (SL) – Kapolres Tulang Bawang AKBP Syaiful Wahyudi, SIK, MH turun langsung untuk melakukan pengecekan terhadap pelaksanaan pengamanan di gereja-gereja yang ada di Kabupaten Tulang Bawang dan Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), Selasa (25/12/18) pagi.

    Kapolres mengatakan, setiap gereja yang ada di wilayah hukum Polres Tulang Bawang dilakukan pengamanan secara all out oleh personel Polres dan Polsek jajaran bersama personel TNI dan Brimob. “Sebanyak 209 personel Polres dan Polsek jajaran yang kami diturunkan hari ini untuk melakukan pengamanan, ini kami lakukan secara maksimal agar semua umat kristinani yang merayakan Hari Natal tahun 2018 di gereja dapat lebih khusyuk dan terjamin keamanannya,” ujar AKBP Syaiful.

    Kami tidak pernah underestimate dalam kegiatan pengamanan ini, walaupun ini merupakan agenda rutin tahunan, tetap kami lakukan dengan serius dan sungguh-sungguh karena kita tidak tahu dimana dan kapan para pelaku terorisme akan melakukan aksinya.

    Disela-sela kegiatannya melakukan pengecekan dan mengontrol langsung kegiatan pengamanan di gereja, tidak lupa Kapolres menyempatkan diri menyampaikan pesan-pesan kamtibmas serta mengajak umat kristiani untuk sama-sama berdoa atas musibah tsunami yang terjadi di Banten dan Lampung. “Alhamdulillah, kegiatan pengamanan yang kami lakukan mulai dari kegiatan Misa Natal semalam sampai dengan hari ini berjalan dengan lancar dan kondusif, semua itu berkat kerja keras dari semua personel yang terlibat baik itu Polri maupun TNI yang saling bersinergi”, tutup AKBP Syaiful.(rls/Robert)

  • Patroli Pencegahan Curas, Polsek TBT Tangkap Remaja Pemilik Sajam Ilegal

    Patroli Pencegahan Curas, Polsek TBT Tangkap Remaja Pemilik Sajam Ilegal

    Tulang Bawang Barat (SL) – Kepolisian Sektor (Polsek) Tulang Bawang Tengah (TBT) tangkap RS (19), yang telah membawa dan menyimpan senjata tajam (Sajam) tanpa hak dan bukan profesinya.

    Kapolsek Tulang Bawang Tengah Kompol M Zulfikar, SH mewakili Kapolres Tulang Bawang AKBP Syaiful Wahyudi, SIK, MH mengatakan, pelaku ditangkap hari Senin (24/12/18), sekitar pukul 11:00 WIB, di Tiyuh/Desa Marga Asri. “RS yang pengangguran, merupakan warga Tiyuh Mekar Asri, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat,” tutur Kompol Zulfikar, Senin (25/12/18).

    Penangkapan terhadap pelaku, dilakukan saat personel Polsek Tulang Bawang Tengah sedang melaksanakan patroli rutin pencegahan Curas, Curat dan Curanmor (C3). “Saat petugas kami sedang melaksanakan patroli, petugas bertemu dengan seorang pemuda yang sedang mengendarai sepeda motor dengan gerak gerik mencurigakan, lalu dilakukan penyetopan dan penggeledahan terhadap pelaku. Petugas kami menemukan barang bukti (BB) sajam di pinggang pelaku dan didalam tas ransel milik pelaku, selanjutnya pelaku berikut BB dibawa ke Mapolsek Tulang Bawang Tengah untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” papar Kompol Zulfikar.

    Sajam yang diamankan oleh Polsek Tulang Bawang Tengah

    Dari tangan pelaku, petugas kami berhasil menyita BB berupa sajam jenis badik dengan panjang sekira 25 cm dan sajam jenis arit dengan panjang sekira 45 cm. “Saat ini pelaku sudah ditahan di Mapolsek Tulang Bawang Tengah dan akan dijerat dengan Pasal 2 ayat 1 Undang-Undang Darurat Republik Indonesia Nomor 12 tahun 1951 tentang larangan membawa sajam tanpa hak dan bukan profesinya. Dihukum dengan hukuman penjara setinggi-tingginya 10 tahun”, tutup Kapolsek. (rls/Robert)

  • Beres PHO Bangunan JIB Asalan Ambrol dan Merusak Padi, Petani Resah

    Beres PHO Bangunan JIB Asalan Ambrol dan Merusak Padi, Petani Resah

    Tulang Bawang Barat (SL) -Pembangunan Jaringan Irigasi Baru (JIB) di Tiyuh (Desa) Panaragan Suku Sukamulya 7 (Brebes) Way Tulung Gresik 1.Kecamatan Tulangbawang Tengah Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) Lampung, menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2018. Usai Provosional Hand Over (PHO) telah ambrol di terjang Air.

    Diduga hal tersebut, terjadi akibat selain lemahnya pengawasan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Tubaba, pekerjaan dilakukan asal jadi, dan tanpa terkesan takcbertuan. Irigasi dibuat tanpa pondasi.

    Ketua Komisi C DPRD Tubaba Paisol, dalam percakapan pesan singkatnya menanggapi pembangunan tersebut pada (22/12/2018) pukul 20:35 WIB mengatakan, Ambrolnya pembangunan itu, selain pengerjaan saluran irigasi diatas permukaan tanah juga pondasinya tidak digali.

    Hal itu tentunya mengkibatkan kerugian Negara hingga masyarakat terdampak. “Hancur tanaman padi masyarakat, gila bener Pekerjaan ini. Rabu nanti (26/12) kita akan turun cek kelokasi,” Kata Paisol, melalui pesan whatsapp nya terhadap translampung.com saat dikutip awak media sinarlampung.com

    Mahrudin (65), warga Kelurahan Panaragan Jaya, pemilik satu diantara area persawahan yang terdampak akibat jebolnya saluran JIB setempat menjelaskan bahwa saat waktu pengerjaan bangunan tersebut, pihak pekerja telah ditegur oleh warga, agar bangunan disudut tingkungan aliran Air dapat diperkuat. Sebab, saat hujan turun aliran Air akan meluap.

    “Bibit sudah tertanam kini tertimbun lumpur dan pasir. Sementara saat ini kami bingung, mau menanam kembali tapi irigasinya jebol dan hancur. Kami minta kepada bapak Bupati Umar Ahmad, dapat menindak tegas oknum Dinas dan Rekanan yang membangun asal-asalan. Pastinya, siapa yang mau bertanggung jawab atas kerugian kami puluhan juta.” kata Mahrudin.

    Menanggapi itu, Sadarsyah, selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pekerjaan tersebut menuturkan, Pembangunan JIB itu masih dalam masa perawatan pemeliharaan oleh pihak Rekanan. “Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Romzi, dan Pengawasnya Suhartadi, Segera mungkin akan kita minta perbaiki kepada Rekanan.” Imbuhnya.

    Pengamatan dan informasi sinarlampung.com dilokasi pembangunan JIB, bahwa sejak proses pembangun JIB tersebut tidak ditemukan papan informasi pengerjaannya serta nama Proyek dilokasi pembangunan. (angga)