Tulangbawang Barat (SL) – Sekretariat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) Provinsi Lampung, akan segera membangun Kantor keanggotaan wartawan yang tergabung dalam organisasi sekretariat PWI Tubaba, yang akan dimulai pada awal bulan Oktober 2018.
Hal itu setalah seluruh pengurus PWI Tubaba mengadakan rapat internal yang dipimpin oleh ketua PWI kabupaten tubaba Edi Zulkarnain dikantor sekretariat sementara kelurahan Panaragan Jaya pada Kamis (13/9/2018).
Usai menggelar rapat internal, seluruh pengurus langsung menuju lokasi calon Kantor Sekretariat PWI Tubaba yang telah di hibahkan oleh Umar Ahmad Bupati Tubaba, yang terletak besebelahan dengan Icon Wisata perkampungan Suku Baduy di kelurahan Panaragan Jaya Kecamatan Tulang Bawang Tengah(TBT)
“Hari ini seluruh pengurus /anggota PWI Tubaba telah menggelar rapat internal dengan agenda evaluasi program PWI Tubaba tahun 2018, terutama membahas masalah persiapan pembangunan pada kantor sekretariat yang akan di mulai pada awal bulan Oktober 2018 mendatang.” Kata Edi Zulkarnain
Lanjutnya, pembangunan kantor itu bersumber dari dana swadaya keanggotaan pengurus PWI Tubaba dan partisipasi masyarakat dan pihak lainnya yang tidak mengikat.
“PWI Tubaba punya dana kas dan partisipasi yang masuk, untuk itu Oktober ini akan segera kita realisasikan pembangunannya. Memang anggaran yang ada tidak mencukupi, namun kita berharap gagasan ini bisa didukung oleh semua pihak terutama pemerintah daerah Tubaba, intinya mohon doa restu semua pihak” terangnya
Sementara itu salah satu penasehat PWI Tubaba, Merwan berharap agar pembangunan Kantor Sekretariat itu, dapat dukungan dari semua elemen maupun masyarakat luas sekitaran kabupaten tubaba, stekholder yang ada, sehingga pembangunannya ditargetkan pada tahun 2019 selesai.
“Kita ingin pembangunan kantor PWI Tubaba segera dimulai, untuk itu kita pastikan Oktober 2018 berjalan, berapapun dana kas yang dimiliki PWI Tubaba akan kita prioritaskan pada pembangunan kantor sekretaria PWI kita,maka Kami berharap dukungan dari stacholder di Tubaba akan mengalir, sehingga 2019 akhir bisa ditempati” ujar Merwan.
Hal senada juga dikatakan Penasehat PWI Tubaba Juwaini, ia berharap pengurus organisasi profesi wartawan yang menginduk di PWI Tubaba, dapat menperkokoh kebersamaan, meningkatkan profesionalisme dan mensukseskan program pembangunan kantor tersebut.
“Ini program PWI Tubaba yang menjadi prioritas utama seluruh pengurus, artinya dukungan untuk mewujudkan pembangunan gedung itu telah menjadi fokus semua anggota, sehingga anggaran untuk pembangunannya kita harapkan dapat terkumpul dari bantuan semua pihak. Yang terpenting adalah semua Wartawan di PWI Tubaba dapat meningkatkan profesionalismenya sebagai jurnalistik.” ujar Juwaini. (angga)
Tulangbawang Barat(SL) – Unit Pembantu Tenaga Desa (UPTD) Puskesmas Rawat Inap Mampu Poned Mulya Asri menggelar Sosialisasi dalam upaya kesehatan jiwa, di Tiyuh Mulya Asri Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba). Kamis (13/09/18).
Upaya diadakan Sosialisasi tersebut merupakan upaya dinas kesehatan daerah kabupaten Tubaba dalam mengutamakan kesehatan jiwa serta kepedulian kesehatan jiwa untuk tiyuh lainnya, yang tampak dihadiri kepala tiyuh Chandra Jaya Kusno,
Saifulloh Kepala Tiyuh Candra Kencana dan Gatot Kelurahan Mulya Asri serta Para Ibu-ibu Kader Posyandu.
Melalui UPTD Mulya Asri setempat,Mega Fitria selaku Perwakilan Dinas Kesehatan Kab Tubaba menjelaskan, “Pentingnya peran Aparatur Tiyuh khususnya kepala Tiyuh untuk bersinergi dalam masalah Kesehatan (Orang Gila) karena data-data yang ada selama ini lurang valid.
contohnya Tiyuh Candra Kencana data di kami Dinas Kesehatan itu orang gila hanya 1 tapi setelah kami cek di lapangan faktanya lebih dari 1, nah itu kan gak ada sinergi antara Dinas Kesehatan dan Tiyuh,” jelasnya saat dikutip SinarLampung dilokasi.
Lanjutnya, Mega pun mengungkapkan, “Untuk penanganan orang sakit jiwa jangan sampai di pasung, kasian itu bukan solusi untuk menyembuhkan tapi membuat korban malah tertekan mentalnya,” cetusnya.
Sementara itu bapak Saifuloh Kepala Tiyuh menanyakan, “Bagaimana penanganan dan prosedur yang harus di lakukan tiyuh untuk membawa ke dinas terkait,” tanyanya.
Kusno Kepala Tiyuh Candra Jaya menambahkan, “Bahwa untuk mengurus orang sakit jiwa perlu anggaran yang tidak sedikit dan untuk merawat bila pakai BPJS itu bagaimana Prosedurnya karna ini orang gila yang bikin BPJS nya, ” tandasnya
Mega Fitriani pun menjawab pertanyaan, “Untuk bikin BPJS bisa atas nama orang gila tersebut dan dananya pun di ambil dari Dana Desa (DD) karena Bupati dan Instansi Terkait sudah Mou jadi Bapak-bapak Kepala Tiyuh jangan takut mengunakannya karena sudah Legal dan untuk penanganannya harus melalui UPTD Puskesmas terdekat, bila tidak sanggup akan kami rujuk ke Rumah Sakit Jiwa Kurungan Nyawa Pesawaran,” pungkasnya. (angga)
Tulangbawang Barat (SL) – Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) telah menetapkan formasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) Lampung tahun 2018.
Sebelumnya Pemkab Tubaba telah mengusulkan kebutuhan Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 1.317 formasi. Namun Menpan-RB hanya menyetujui 283 formasi CPNS untuk Kabupaten Tubaba dalam rekrutmen tahun ini.
“Kuota untuk Tubaba yakni 280 untuk umum dan tiga formasi untuk honorer Kategori II (K2) yang memenuhi syarat, sehingga seluruhnya sebanyak 283 formasi CPNS. Kuota penerimaan paling banyak didominasi untuk formasi guru, dan kesehatan,” terang Kepala BKD Kabupaten Tubaba Lekok, MM didampingi Kabid Mutasi dan Pengadaan Sahlan, kepada netizenku.com, Selasa (11/9/2018).
Namun dia belum bisa memberikan secara rinci formasi CPNS tersebut, karena datanya saat ini sedang dibawa staf. Sementara dirinya sedang berada di luar kota menjalani perawatan kesehatan. “Untuk rinciannya saya tidak ingat, datanya masih dipegang staf,” jelas Lekok.
Menurut dia, pendaftaran CPNS rencananya resmi dibuka pada 19 September 2018. Pelamar bisa mendaftarkan diri melalui portal http//sscn.bkn.go.id. “Pembukaan pendaftaran dilakukan serentak di seluruh Indonesia melalui portal resmi BKN pusat,” terang Lekok.
Sedangkan untuk lokasi tes CPNS di Kabupaten Tubaba, dalam tahap persiapan rapat teknis dengan sekretaris daerah kabupaten setempat dan pihak terkait.
Namun pihaknya telah menyiapkan lokasi tes yang bakal dipakai, yakni di SMAN 1 Tumijajar, Kelurahan Daya Murni. “Teknis tesnya baru akan kita rapatkan, apakah akan ikut zonasi yang ditetapkan pemerintah pusat atau melaksanakan secara mandiri. Kalau kita mau melaksanakan test secara mandiri harus menyiapkan peralatan komputer dan akses jaringan internet. Kepastiannya pada Kamis lusa,” ungkap Lekok.
Menurutnya, dari usulan Pemkab Tubaba sebanyak 1.317 formasi, kebutuhan pegawai terdiri dari tenaga guru sebanyak 739 formasi untuk SD dan SMP, tenaga kesehatan sebanyak 220 formasi dan tenaga teknis lainnya sebanyak 358 formasi.
“Dari usulan itu, Alhamdulillah Tubaba disetujui 283 formasi. Semoga kekurangannya bisa terealisasi pada penerimaan CPNS berikutnya, sehingga kebutuhan PNS di Tubaba dapat terpenuhi,” harap Lekok. (nt)
Tulangbawang Barat (SL) – Jelang malam Tahun Baru 1440 Hijriyah, masyarakat Tiyuh Dayasakti kecamatan Tumijajar kabupaten Tulangbawang Barat (Tubabar) sempat dihebohkan dengan penampakan babi jadi-jadian atau yang biasa dikenal dengan babi ngepet.
Hewan berkaki empat dan memiliki congor panjang tersebut, sempat mengusik warga yang sedang merayakan malam pergantian tahun hijriyah atau yang dikenal dengan suroan. “Tolong mas saya dan teman-teman tadi mengejar babi ngepet, sekarang. belum ketemu pak Pjs kepalo tiyuh juga ikut ngejar babi itu,”ujar Mail kepada nenemonews.com, Senin (10/9/2018) sekitar pukul 23.59 wib.
Sementara itu, Pjs Kepala Tiyuh Daya Sakti Sahri, SH mengatakan diduga babi tersebut mau mengambil uang milik juru tulis tiyuh Dayasakti.”Iya benar warga dihebohkan dengan penampakan yang diduga babi ngepet, mungkin mau nyuri yang panitia pilkati, “ungkap Sahri penuh canda.
Sementara itu juru tulis tiyuh Daya Sakti yang juga ketua panitia pilkati tiyuh Dayasakti Awal Ahza Kuncoro, SP mengatakan, babi tersebut sempat berada disekitar rumahnya. Terbukti bekas kaki binatang yang bertaring runcing itu masih terlihat di sekitar rumah. ” Babi itu lagi gesek-gesekan badannya di tembok dapur, mamak saya yang melihat secara langsung, malah semula dikira anjing, itu bekas kakinya masih ada mas, kayaknya sih itu bekas kaki babi, kalau sapi disini gak mungkin ada sapi lepas, dan itu bukan bekas anjing gak mungkin juga disini jarang ada anjing,”ujarnya.
Sebagai ketua panitia pilkati Jebolan Universitas Megow Pak ini meminta masyarakat jangan gaduh lantaran penampakan babi ngebet. “Kami minta jangan ada yang bikin gaduh, masyarakat harus tenang masalah babi ngebet itu jangan sebesar-besarkan, nanti kita akan koordinasi dengan pihak kepolisian jika memang benar ada babi ngebet, “ujarnya. (nnm/nt)
Tulangbawang Barat (SL)-Pelaksana Kegiatan Pembangunan Jalan Ruas Penumangan Baru – Unit VI (Link 091), Angga Irawan SE, ST, dari PT. Alam Karya Abadi , membantah dugaan penyimpangan pelaksanaan kegiatan provek APBD Provinsi Lampung Rp 5,9 miliar lebih itu.
Tim gabungan Dinas, Pengawas, Konsultas, dan Petugas melakukan sidak lokasi proyek.
Angga Irawan menjelaskan pelaksana kegiatan adalah PT Alam Karya Abadi, (AKA) dengan alamat Jalan Nusa Indah no 9, Way Dadi Baru, Sukarame, Bandar Lampung (bukan Jalan Raden Saleh No. 30 Bandar Lampung,red). “Kita pelaksana kegiatan, dan memang belum rampung. Waktu kita 180 hari. Saat ini baru jalur sebelah, dan masing kurang 150 meter.” kata Angga, yang datang ke kantor redaksi sinarlampung.com, Senin (10/9).
Angga menjelaskan, proses pengerjaan proyek yang dikatakan ketebalan dan kualitas tidak sesuai adalah tidak benar. Karena dikerjakan sesuai standar dan aturan RAB dan bestek. “Kita kerjakan sesua Rab, ketebalan LC 10 Cm, lalu rigit beton 30 cm, jadi bukan 50 cm seperti berita. Yang diributkan orang orang adalah yang baru dasar LC, belum rigid,” kata Angga, didampingi empat orang kerabat dan Tim pelaksananya.
Menurut Angga, proses pelaksanaan kegiatan boleh dilihat secara transfaran di lokasi, bahkan besi anyaman juga semua dirakit di lapangan, termasuk alat berat, dan proses adukan. Bahkan untuk menghormati sekitar lokasi pengerjaan, pengawasan dan pekerja melibatkan masyarakat Pekon. “Sekali lagi, rigit beton tidak sesuai itu tidak benar, abang boleh ikut kami ke lapangan, karena proyek itu sedang dalam pengerjaan,” katanya.
Plang pengumuman Proyek
Angga menjelaskan, akibat pemberitaan itu juga, Tim CV, Dinas PUPR, Tim Pengawas, Konsultan, Hingga LSM dan wartawan, ramai ramai ikut turun, dan menyaksikan proses pengerjaan, pada tanggal 6 September 2018 kemarin. “Kami tidak mungkin brani mengada ada. Sudah kami jelaskan kepada para pihak, termasuk LSM juga ikut mengawasi. Kawan kawan wartawan, juga tahu, dan ikut menyaksikan Tim yang turun ke lapangan. Semua diukur ulang, lebar, ketebalan, dan adukan,” katanya.
Pengawas lapangan
Bahkan, kata Angga, mereka juga kaget disebut tidak memasang plang merek. Karena plang banner ada terpasang. “Waktu awal sudah dipasang, rupanya ada yang iseng mengambil, kini sudah dipasang lagi. Jadi kami tidak mungkin melakukan hal hal yang dituduhkan, ” katanya.
Sebelumnya diberitakan pembangunan jalan Rigid Beton yang menghubungkan Tiyuh Penumangan – Unit VI Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) milik Provinsi Lampung disinyalir bermasalah. Pasalnya, kegiatan yang menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Lampung yang diperuntukan pembuatan jalan tersebut tidak disertai dengan Plang nama kegiatan dan bahkan bangunan tersebut disinyalir Asal Jadi serta tidak sesuai dengan Bestek yang ada. Selasa, (04/09/2018).
Suhar, salah seorang pekerja saat di jumpai dilapangan dirinya menerangkan bahwa besi yang di gunakan adalah besi sisa, dengan ukuran yang berpariasi, serta ketebalan lapisan pertama yang berbeda-beda ukuran hal itu menurutnya disebabkan akibat kondisi tanahnya tidak rata, dan itupun mereka kerjakan pada malam hari.
Ketua DPRD Lampung Tunggu Laporan
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lampung, Dedi Afrizal, menanggapi pemberitaan Pembangunan ruas jalan Rigid Beton yang menghubungkan Tiyuh Penumangan Baru – Unit VI Senin, (10/09/2018). Dedi Afrizal berjanji akan segera minindak lanjuti permasalahan ini.
Namun dalam hal ini, dirinya harus terlebih dahulu menerima Laporan baik secara lisan ataupun secara tulisan yang kemudian akan ditindak lanjuti segera oleh Anggotanya.”Segera kirim fotonya, nanti akan kita tindak lanjuti biar nanti kita minta sama Komisi 4 buat nanti di tindak lanjuti sama Pekerjaan PU (PUPR Lampung) dan juga buat pengaduan secara resmi gak papa, karena itukan pengaduan masyakat, karena masyakat juga berfungsi dalam pengawasan,” katanya.
Ketua DPD Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Barisan Muda Indonesia (Basmi), Hamdani M,SH secepatnya akan segera layangkan surat pengaduan ke DPRD Provinsi Lampung. “Dalam waktu dekat ini kita akan segera Surati DPRD provinsi Lampung dan juga Inspektorat Provinsi Lampung mengenai beberapa temuan di lokasi pekerjaan,” ucapnya.
Berita Sebelumnya
Diberitakan sebelumnya, Pembangunan jalan Rigid Beton yang menghubungkan Tiyuh Penumangan – Unit VI Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) yang diketahui milik Provinsi Lampung disinyalir bermasalah.
Pasalnya, kegiatan yang menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Lampung yang diperuntukan pembuatan jalan tersebut tidak disertai dengan Plang nama kegiatan dan bahkan bangunan tersebut disinyalir Asal Jadi serta tidak sesuai dengan Bestek yang ada. Selasa, (04/09/2018).
Menurut informasi yang didapat dari salah satu tukang yang mengerjakan jalan Rigid Beton tersebut mengatakan, bangunan Rigid tersebut tingginya 50 CM dengan lapisan pertama (Subbase or base) setinggi 10 CM dan Lapisan kedua (Dowel Bars) setinggi 40 CM.”Kalau tinggi nya itu kami disuruh 10 CM kemudian yang atasnya 40 Cm,”. Ucap salah satu tukang yang mengerjakanya.
Namun, hasil dari pantauan lapangan bahwa pekerjaan tersebut jauh dari yang di inginkan, yaitu untuk lantai dasar nya hanya berdurasi dengan ketinggian 5 – 6 Cm dan dikerjakan Asal jadi dan ukuran Besi yang tidak sesuai ini diduga tidak mengacu pada RAB yang ada.
Tidak hanya disitu, menurut Suhar, salah seorang pekerja saat di jumpai dilapangan dirinya menerangkan bahwa besi yang di gunakan adalah besi sisa, dengan ukuran yang berpariasi, serta ketebalan lapisan pertama yang berbeda-beda Ukuran hal itu menurutnya disebabkan akibat kondisi tanahnya tidak rata, dan itupun mereka kerjakan pada Malam hari.
Bahkan, salah satu masyarakat Tiyuh setempat memaparkan, dirinya merasa kecewa apabila pembangunan Ruas Jalan tersebut tidak sesuai yang di RAB, karena, jelasnya, apa bila Ruas jalan yang dibangun ini tidak tinggi kemudian musim hujan datang maka jalan tersebut akan digenangi Air, dirinya berharap, agar Proyek Provinsi ini di kerjakan dengan sesuai dan semaksimal mu gkin agar tidak merugikan masyakat sekitar, mengingat kembali bahwa jalan ini akan menjadi akses Vital bagi masyarakat Tubaba karena menghubungkan 6 Kecamatan.
“Kalau dia tidak tinggi seperti biasanya, saya takut seperti jalan sebelahnya yang sudah jadi, kalau musim hujan terendam air akibat kurang tinggi, maka dari itu harapan saya adalah bangunan ini harus sesuai tanpa adanya pengurangan Volume dan juga kalau bisa Papan nama kegiatan di pasang karena kami selaku masyarakat juga ingin tahu berapa Anggaran yang dikucurkan dan sesuai tidak,” jelasnya.
Diketahui Pembangunan Jalan Ruas Penumangan Baru – Unit VI (Link 091) dimenangkan oleh PT. ALAM KARYA ABADI, dengan hasil penawaran sebesar Rp. 5.920.753.000,00. Dengan alamat Jalan Raden Saleh No. 30 Bandar Lampung. (Angga/Jun)
Tulang Bawang Barat (SL) – Satu partai pengusung dan delapan partai politik (Parpol) pendukung yang ada di Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) menggelar tim pemenang deklarasi kampanye pasangan calon presiden Ir.H. Joko Widodo dan wakil K.H. Ma’ruf Amin periode 2019-2024. Acara berlangsung di kantor sekretariat partai PDIP, Tiyuh Kagunga Ratu Kecamatan Tulang Bawang Udik, Kabupaten setempat. Senin (10/9/18).
Turut hadir pada kesempatan tersebut, Ponco Nugroho ketua DPC dari parpol PDIP, Joko Kuncoro DPD partai Nasdem, Arsyad idris Hadi DPD Perindo, Helwanda DPD partai Golkar, Abdul Roni DPD Hanura, Sholeh DPD parpol PPP, Juaini DPD parpol PSI, PKB, PKPI beserta pengurus dari masing-masing parpol.
Pembentukan tim kemenangan kampanye di pimpin langsung oleh Ponco Nugroho, yang juga terpilih sebagai ketua tim kampanye di kabupaten setempat.
Dalam pembentukan tersebut dari masing-masing partai politik dalam sambutanya mengatakan bahwa, pembentukan tim guna memenangkan calon presiden periode 2019-2024.
“Pembentukan di lakukan guna memenangkan pasangan calon presiden, republik Indonesia Ir l.Joko Widodo dan wakil K.H. Ma’ruf Amin, periode 2019-2024 semoga tim di kabupaten Tulang bawang barat ini tetap solid dalam bekerja,” ungkapnya.
Masih di tempat yang sama, Ponco Nugroho selaku DPC partai PDIP mengatakan, untuk di kabupaten Tubaba ini kita komposisi kan untuk kemenangan Jokowi dan Ma’ruf Amin.
“Kita komposisi kan di sembilan parpol yang ada di kabupaten Tubaba ini kita untuk memenangkan kedua pasangan calon presiden Jokowi dan Ma’ruf Amin, karna ini adalah amanat Nasional dari pusat, untuk kita bentuk,” imbuhnya.
Ponco pun berharap dari sembilan parpol yang di bentuk untuk Jokowi di Kabupaten Tubaba, insyaallah siap untuk memenangkan dan bekerja semaksimal mungkin.
“Kita sepakat dari sembilan parpol untuk pendukung Jokowi ini insyaallah kemenangan di Kabupaten Tubaba ini dan mudah mudahan dapat tercapai,” harapnya. (Robert)
Tulang Bawang Barat (SL) – Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) menggelar kegiatan Bursa Inovasi Desa atau Program Inovasi Desa (PID), yang bertempatan di Sesat Agung Komplek Islamic Center kelurahan Panaragan Jaya. Senin (10/9/18).
Tampak hadir dalam kegiatan tersebut Forkopemda, Camat, Kepalo Tiyuh/Desa, Aparatur tiyuh, para tenaga pendamping tiyuh se-kabupaten Tubaba.
Kegiatan di selenggarakan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa dan peningkatan kapasitas desa dalam mengembangkan rencana dan pelaksanaan pembangunan desa secara berkualitas.
Dalam sambutan Bupati Tulang Bawang Barat yang di Wakili Asisten I, Agus Subagio, berharap dalam hal penggunaan Dana Desa benar-benar tepat guna dan bermanfaat oleh masyarakat.
Mengacu berdasarkan UU No 6 tahun 2014 tentang Dana Desa yang dua kewenangan khusus yaitu: kewenangan sebagai hak asal usul dan kewenangan lokal sekala desa.
“Oleh karena itu Program Inovasi Desa(PID) di munculkan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa secara berkualitas. Serta peran pungsi BPT di tiyuh benar- benar berpungsi maksimal. Program Inovasi Desa dan Akademi Desa 40, bertujuan guna meningkat SDM Aparatur tiyuh dan perangkat tiyuh sehingga menciptakan desa yang bernilai inovatif dan bersaing” ungkapnya.
Dilain pihak secara teknis disampaikan oleh Bpk. Hakim ST, selaku konsultan wilayah Lampung 2(dua), mengatakan bursa Program Inovasi Desa merupakan sebuah forum penyebaran dan pertukaran Inisiatif atau inovasi masyarakat yang berkembang di desa-desa di lingkup kabupaten.
“Bursa Program Inovasi Desa merupakan sebuah forum penyebaran dan pertukaran Inisiatif atau inovasi masyarakat yang berkembang di desa-desa di lingkup kabupaten. Bursa Inovasi Desa ini merupakan bagian tak terpisah dari Model Pengelolaan Inovasi di tingkat kabupaten,” ungkapnya.
Lanjut Hakim ST, dalam acara pelatihan terbagi beberapa inovasi bidang bursa, yaitu inovasi bursa A membidangi sumber daya manusia, inovasi bursa B membidangi kewirausahaan ekonomi lokal, Inovasi Bursa C membidangi infrastruktur yang nantinya para peserta bursa inovasi desa akan di berikan sertifikat kelayakan.
Dia berharap dengan adanya program tersebut berbagai inovasi dan program tingkat desa bisa berimbas pada kesejahteraan masyarakat. (Robert)
Tulangbawang Barat (SL)- Wakil Ketua 1 Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), Yantoni, mengecam keras rekanan yang mengerjakan Rigid Beton yang menghubungkan Tiyuh Penumangan Baru – Unit VI yang hingga saat ini masih bermasalah dalam kegiatanya. Jumat, (07/09/2018),
Proyek milik Pemprov Lampung itu adalah Pembangunan Jalan Ruas Penumangan Baru-Unit VI (Link 091), yang dimenangkan oleh PT. Alam Karya Abadi , dengan hasil penawaran sebesar Rp. 5.920.753.000,00. Dengan alamat Jalan Raden Saleh No. 30 Bandar Lampung. Sementara pekerjaannya diduga asal asalan.
Yantoni menegaskan, dalam pelaksanaan yang saat ini masih dalam tahap pengerjaan, seharusnya Kontraktor tersebut harus lebih Transparansi terhadap masyarakat, karena menurutnya masyarakat juga berhak tahu tentang kejelasan Proyek besar tersebut.
Dan juga, dirinya meminta kepada pihak rekanan yang mengerjakan Proyek Miliaran tersebut harus benar-benar dikerjakan semaksiamal mungkin tanpa adanya Pengurangan Volume seperti yang dilakukan mereka saat ini.”Kemarin sudah kita ingatkan mereka itu, kita butuh Tranparansi, kita butuh Pekerjaan itu sesuai Bestek dan Plang nama itu harus dipasang dan mereka jangan banyak alasan, karena itu alasan konyol kalau bilang hilang atau baru buat, karena Mereka itu ada yang menjaga di sana,” kata Yantoni.
Disinggung mengenai masalah adukan itu apakah sudah pakai K30 atau tidak, dirinya tidak menjamin apakah Lisensinya jelas dan siapa yang bertanggung jawab, bukannya mereka buat dilapangan, apa lagi itu nilai Proyeknya 6 Milyar.
Tidak hanya disitu, Yantoni juga mengatakan bahwa itu memang sudah kebiasaan mereka bahwa Provinsi itu menempatkan proyek-proyek di pedalaman yang dirasa kurang di awasi oleh lembaga dan masyarakat sehingga itu tempat untuk ajang Korupsi.
“Jadi kita khusus Tubaba meminta yang sebaik mungkin dalam pembangunan itu, bukan khusus tempat buang duit di situ, saya minta semua pekerjaan itu bisa di tanggung jawab baik secara moral ataupun secara Hukum baik itu dari Kontraktor ataupun Pemerintah,” tegas Yantoni.
Kondisi Proyek Pembangunan Jalan Ruas Penumangan Baru-Unit VI (Link 091), yang dimenangkan oleh PT. Alam Karya Abadi , dengan hasil penawaran sebesar Rp. 5.920.753.000,00. Dengan alamat Jalan Raden Saleh No. 30 Bandar Lampung. Sementara pekerjaannya diduga asal asalan.
Diberitakan sebelumnya, Pembangunan jalan Rigid Beton yang menghubungkan Tiyuh Penumangan – Unit VI Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) yang diketahui milik Provinsi Lampung disinyalir bermasalah. Pasalnya, kegiatan yang menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Lampung yang diperuntukan pembuatan jalan tersebut tidak disertai dengan Plang nama kegiatan dan bahkan bangunan tersebut disinyalir Asal Jadi serta tidak sesuai dengan Bestek yang ada. Selasa, (04/09/2018).
Menurut informasi yang didapat dari salah satu tukang yang mengerjakan jalan Rigid Beton tersebut mengatakan, bangunan Rigid tersebut tingginya 50 CM dengan lapisan pertama (Subbase or base) setinggi 10 CM dan Lapisan kedua (Dowel Bars) setinggi 40 CM. “Kalau tinggi nya itu kami disuruh 10 CM kemudian yang atasnya 40 Cm,”. Ucap salah satu tukang yang mengerjakanya.
Namun, hasil dari pantauan lapangan bahwa pekerjaan tersebut jauh dari yang di inginkan, yaitu untuk lantai dasar nya hanya berdurasi dengan ketinggian 5 – 6 Cm dan dikerjakan Asal jadi dan ukuran Besi yang tidak sesuai ini diduga tidak mengacu pada RAB yang ada.
Tidak hanya disitu, menurut Suhar, salah seorang pekerja saat di jumpai dilapangan dirinya menerangkan bahwa besi yang di gunakan adalah besi sisa, dengan ukuran yang berpariasi, serta ketebalan lapisan pertama yang berbeda-beda Ukuran hal itu menurutnya disebabkan akibat kondisi tanahnya tidak rata, dan itupun mereka kerjakan pada Malam hari.
Bahkan, salah satu masyarakat Tiyuh setempat memaparkan, dirinya merasa kecewa apabila pembangunan Ruas Jalan tersebut tidak sesuai yang di RAB, karena, jelasnya, apa bila Ruas jalan yang dibangun ini tidak tinggi kemudian musim hujan datang maka jalan tersebut akan digenangi Air, dirinya berharap, agar Proyek Provinsi ini di kerjakan dengan sesuai dan semaksimal mu gkin agar tidak merugikan masyakat sekitar, mengingat kembali bahwa jalan ini akan menjadi akses Vital bagi masyarakat Tubaba karena menghubungkan 6 Kecamatan.
“Kalau dia tidak tinggi seperti biasanya, saya takut seperti jalan sebelahnya yang sudah jadi, kalau musim hujan terendam air akibat kurang tinggi, maka dari itu harapan saya adalah bangunan ini harus sesuai tanpa adanya pengurangan Volume dan juga kalau bisa Papan nama kegiatan di pasang karena kami selaku masyarakat juga ingin tahu berapa Anggaran yang dikucurkan dan sesuai tidak,” jelasnya.
Diketahui Pembangunan Jalan Ruas Penumangan Baru – Unit VI (Link 091) dimenangkan oleh PT. Alam Karya Abadi , dengan hasil penawaran sebesar Rp. 5.920.753.000,00. Dengan alamat Jalan Raden Saleh No. 30 Bandar Lampung. (Angga/Jun)
Tulangbawang Barat (SL) -Lembawa Swadaya Masyarakat Barisan Muda Indonesia (LSM-BMI) kritik kualitas Proyek Rigit Beton, dari Propinsi Lampung di jalan penghubung Tiyuh Penumangan. Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba)
Ketua DPD LSM BMI, Basmi Hamdani, mengatakan bahwa pihaknya sudah mendengar dan membaca dari berbagai media, terkait Proyek milik Pemprov Lampung itu. “Saya menilai permasalahan dipekerjaan itu banyak sekali titik-titik kesalahan yang terjadi dalam pengerjaan rigit beton tersebut. Karena ada juga pengakuan tukang yang mengatakan bahwa besi anyam untuk kerangka rigit nya itu merupakan besi sisa yang ukurannya tidak sesuai dengan ketentuan pekerjaan itu,” kata Hamdani, dikediamannya, Kamis, (6/9/2018).
Hamdani menyayangkan pihak rekanan yang juga tidak memasang papan informasi pekerjaan itu. Terkesan ada yang disembunyikan dari masyarakat. “Dan tidak bisa diketahui publik,” katanya.
Untuk itu, BMI mendesak DPRD Tulang Bawang Barat untuk turun ke lokasi, dan meninjau kegiatan itu. Karena itu ada diwilayah Tulangbawang Barat. “Kita juga akan menindak lanjuti temuan itu. Kita ajak juga DPRD Tulang Bawang Barat untuk turun mengecek bersama-sama pekerjaan tersebut. Tegur, bila perlu kita hentikan sementara, agar nantinya bisa dilaporkan ke DPR Propinsi supaya bisa di tindak lanjut,” katanya.
BMI akan mengawal pembangunan proyek itu, dan mempersiapkan investigasi untuk ditindak lanjuti ke penegak hukum. “Kita siapkan laporan ke penegak hukum. Ada Polda Lampung dan Kajati, jika perlu hingga ke KPK,” katanya. (Angga)
Tulang Bawang Barat (SL) – Salah satu Proyek pekerjaan dari Propinsi Lampung yang berada di jalan penghubung Tiyuh Penumangan, Kecamatan Tulangbawang Tengah, Kabupaten Tulangbawang Barat (tubaba) di duga asal Jadi. Pasalnya proyek pekerjaan jalan rigit beton tersebut tidak memiliki papan informasi dan tidak jelas siapa yang mengerjakanya, seakan terkesan seperti tidak mau di ketahui publik, bahkan proses pengerjaan diduga tidak sesuai aturan.
Sepeti yang terjadi dipengerjaan pada lapisan tahap awal proses pembuatan jalan rigit beton tersebut, tampak kurang tebal dibeberapa titik bahkan besi yang di gunakan untuk kerangka cor rigit beton yang lapisan kedua juga mengunakan bahan material berupa besi berbeda-beda, ada besi ukuran (10) dan juga ada yang mengunakan besi ukuran (12).
Pak Suhar salah satu tukang pekerjaan jalan rigit beton saat di konfirmasi awak media SinarLampung.com mengenai ketebalan pada lapisan jalan rigit beton mengatakan bahwa ketebalan awalnya. “Ketebalan awalnya memang berbeda saat itu proses pengecorannya ditahap awal jalan belum sempat kering udah langsung ditimpah cor untuk lapisan kedua, dan faktor tanahnya juga tidak rata,” katanya.
Terkait jenis besi yang berbeda, dia berdalih itu adalah besi sia krangka. “Kalau soal besi yang berbeda-beda itu karena besi yang digunakan sebelumnya merupakan besi sisa untuk kerangkanya,” tuturnya. (angga)