Kategori: Tulang Bawang

  • Peringati HPN di Surabaya, AKBP Syaiful Wahyudi Lepas Kontingen PWI Tuba

    Peringati HPN di Surabaya, AKBP Syaiful Wahyudi Lepas Kontingen PWI Tuba

    Menggala (SL) –Kapolres Tulangbawang AKBP Syaiful Wahyudi, SIK, MH secara simbolis melepas keberangkantan kontingen Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tulangbawang menuju tempat peringatan Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2019 di kota Surabaya, Jawa Timur.

    Kegiatan ini, dilaksanakan hari Kamis (7/2), sekira pukul 07.00 WIB, bertempat di depan kantor PWI Tulangbawang, yang beralamat di Jalintim (jalan lintas timur), depan SPBU Terminal Menggala. Hadir mendampingi Kapolres Tulangbawang Kasubbag Humas Iptu Endri Junaidi.

    Kapolres dalam sambutannya mengatakan, agar PWI Tulangbawang yang berangkat untuk memperingati HPN Tahun 2019 di Surabaya, Jawa Timur dapat menyerap semua ilmu dari berbagai provinsi yang ada di seluruh indonesia yang berkumpul jadi satu disana. “Ilmu yang didapatkan tersebut nantinya dapat diaplikasikan dengan metode ATM (amati, tiru dan modifikasi), sehingga dapat bermanfaat untuk kemajuan dan pembangunan di Kabupaten Tulangbawang,” ujar AKBP Syaiful.

    Sebanyak 45 personel PWI Tulang Bawang yang berangkat ke acara HPN tahun 2019, mereka dipimpin langsung oleh Ketua PWI Abdul Rohman, SH beserta para pengurus dan anggotanya dengan menggunakan kendaraan Bus Edy Putra. Mereka yang berangkat ini, akan memulai perjalanan dari hari ini tanggal 7 Mei dan akan kembali lagi ke Tulangbawang tanggal 14 Mei 2019.

    Dalam kesempatan tersebut ketua PWI Tulangbawang Abdul Rohman, SH didampingi Sekretaris Erwinsyah mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Tulangbawan, Forkapimda beserta jajaran yang telah membantu kelancaran dalam keberangkatan pengurus PWI Tulangbawang menuju tempat perhelatan HPN di kota Surabaya. “Saya berharap apa yang telah diberikan oleh para donatur untuk melancarkan keberangkatan ini, bisa bermanfaat dengan cara kita mengikuti semua rangkayan acara yang sudah di siapkan panitia pelaksana HPN. Ilmu dan pengalaman yang di peroleh di kota metropolitan terbesar nomor dua di Indonesia kota Surabaya ini bisa kita aplikasikan di Kabupaten yang berjuluk Sai Bumi Nengah Nyappur,” terangnya.

    Lanjut Rohman menarik tema pada HPN Tahun ini yaitu “Pers menguatkan ekonomi kerakyatan berbasis digital” dengan tema ini tentunya Pers sangat berperan dalam mengawal kemajuan ekonomi kerakyatan. “Tentunya ini menjadi tanggung jawab kita bersama insan Pers Indonesia membantu Indonesia kususnya kabupaten Tulangbawang menguatkan ekonomi kerakyatan berbasis digital,” paparnya.

    Selain itu pesan dari Ibu Bupati Tulangbawang Hj. Winarti, SE, MH meminta seluruh pengurus PWI yang berangkat HPN ke Surabaya, agar bisa menjaga nama baik kabupaten Tulangbawang. “Selain itu ilmu yang di peroleh pada kegiatan HPN bisa di tularkan di kabupaten Tulangbawang, apa lagi nanti kalian bertemu dengan insan pers seluruh indonesia kumpul menjadi satu di Surabaya bisa saling tukar pengalaman,” jelas ketua PWI menirukan ucapan Bupati Tulangbawang. (red)

  • Polsek Rawa Jitu Selatan Evakuasi Korban Bencana Puting Beliung

    Polsek Rawa Jitu Selatan Evakuasi Korban Bencana Puting Beliung

    Tulangbawang (SL) Polsek Rawa Jitu Selatan melakukan evakuasi dan pendataan terhadap korban terdampak bencana alam angin puting beliung.

    Kapolsek Rawa Jitu Selatan AKP Mahbub Junaidi mewakili Kapolres Tulang Bawang AKBP Syaiful Wahyudi mengatakan, kejadian bencana alam terjadi di areal tambak, blok 4, Kampung Bumi Depasena Utama, Kecamatan Rawa Jitu Timur sekira sekira pukul 17.45 WIB pada Selasa (05/02/2019).

    “Akibat kejadian tersebut, sebanyak 22 unit rumah mengalami kerusakan, dengan rincian 4 unit rumah mengalami rusak berat dan 18 unit rumah mengalami rusak ringan,”tutur AKP Junaidi, Rabu (06/02/2019).

    Selanjutnya AKP Junaidi menjelaskan, kejadian bencana tersebut, terjadi ketika sedang turun hujan lebat sehingga sempat membuat panik warga masyarakat yang ada di sekitar tempat kejadian perkara (TKP). “Mengetahui adanya bencana tersebut, petugas kami bergerak cepat bersama Koramil Rawa Jitu dan Kecamatan untuk membantu warga masyarakat yang terdampak bencana dengan cara membersihkan pohon yang tumbang dan puing-puing reruntuhan rumah,”lanjutnya.

    “Tidak ada korban jiwa dalam kejadian bencana angin puting beliung ini, pihak Kecamatan segera melaporkan kejadian tersebut ke Badan Penanggulan Bencana Daerah Tulang Bawang, agar masyarakat yang terkena bencana dapat segera mendapatkan bantuan,”tambah Kapolsek.

    Informasi yang diperoleh, hujan angin terjadi sekitar pukul 15.20 WIB saat acara turnamen Bola Volly se-Rawajitu Timur masih berlangsung. Menurut Ketua Perhimpunan Petambak Plasma Udang Wilayah ( P3UW) Lampung Nafian Faiz, “dampak terberat dari angin kencang ini berpusat di 2 Charlie, 3 Charlie dan Jalan Infra 2/3, ” katanya, Rabu (06/02/2019).

    Peristiwa ini mengakibatkan 2 rumah warga rusak berat dan puluhan rumah rusak ringan. Bahkan pohon di Jalan Infra 2/3 pun terkena angin besar ini. “Ada sekitar 4 pohon besar roboh menutupi akses jalan utama kampung. Membuat warga kesulitan untuk beraktivitas,”paparnya.

    Tak hanya itu, Nafian mengatakan, masjid Nurul ‘Ulum dan sebagian Pasar Infra 2/3 juga mengalami kerusakan akibat angin yang disertai hujan deras tersebut. Sebagian besar rumah warga di Kampung Bumi Dipasena Utama berupa rumah non permanen dengan bahan utama asbes dan besi sebagai penyangga. Rumah rumah tersebut dibuat pada masa perusahaan tahun 1993 dan di huni sampai sekarang.

    Sehingga saat ada hujan dan angin kencang seperti yang terjadi saat ini membuat warga tidak bisa menghindar dari kerusakan yang cukup parah akibat di terpa angin kencang, “pungkas nafian. (Mardi)

  • Sidang Gugatan Penyerobot Lahan Kampus STAI Tuba,  Majelis Hakim Pemeriksaan Setempat

    Sidang Gugatan Penyerobot Lahan Kampus STAI Tuba, Majelis Hakim Pemeriksaan Setempat

    Tulang Bawang (SL) – Majelis Hakim Pengadilan Negeri Menggala menggelar sidang pemeriksaan ditempaf, dalam perkara sidang lanjutan kasus gugatan penyerobotan lahan Kampus STAI Tulang Bawang di Tiyuh Cahyo Randu, Kecamatan pagar dewa Kabupaten Tulang Bawang Barat kembali digelar oleh Pengadilan Negeri Menggala, Rabu (06/02).

    Sidang beragenda pemeriksaan setempat atau sidang yang dilakukan di obyek atau lahan, yang kini lahan tersebut sudah ada bangunan megah berlantai 3 adalah bangunan dari Sekolah Islam (STAI) Tulangbawang (Tuba) Yang menjadi tergugat dengan nomor perkara 27/Pdt.G/2018 di Pengadilan Negeri Tulangbawang.

    Hasil pemeriksaan di lokasi objek perkara,  yang menjadi Kampus STAI  itu ternyata tidak mempunyai legalitas kepemilikan lahan, izin mendirikan Bangunan (IMB) dan legalitas izin pendirian, termasuk izin operasional Sekolah Tinggi Agama Islam Tulang bawang dari kementerian Agama. “Lahan ini diserobot,  lalu dibangun,  tanpa hak milik,  dan ijin ijin proses bangunan, ” kata Irfan Rinaldi selaku kuasa hukum atas nama ahli waris Samudji (Alm).

    Sidang Yang beragendakan pemeriksaan setempat (PS) sebelumnya di jadwalkan pada hari Jumat (01/02) lalu, namun tertunda di karenakan pihak Badan pertanahan Nasional Kabupaten Tulang bawang berhalangan hadir, maka keputusan dari Ketua Majelis dalam persidangan ini di tunda sampai hari Rabu (06/02).

    Dalam gugatan tercatat ada 16 lembaa, yang mayoritas banyak yang berhalangan hadir. Ketua majelis dalam persidangan Aris Fitra Wijaya SH. MH Di dampingi Oleh majelis Anggota Dina Puspasari SH. MH Dan Majelis Anggota Doni SH dalam sidang dijadwalkan pukul 09.00 WIB akhirnya sidang baru bisa dilaksanakan pada pukul 17.30 Wib.

    Bersamaan Aris Fitra Wijaya SH. MH. Selaku Ketua majelis hakim pengganti dalam kasus ini semestinya Pihak Badan Pertanahan Nasional harus hadir akan tetapi kenapa Mereka tidak memenuhi undangan yang sudah kami kirimkan dari beberapa hari kemarin.

    “Karena untuk memastikan obyek permasalahan ini adalah pihak Badan Pertanahan Nasional, ini ada apa kalau mereka tidak hadir ini patut jadi pertanyaan kita, dan yang jelas saya baru pertama kalinya masuk dalam kasus ini karena saya adalah majelis pengganti kami ini bertiga semuanya Majelis pengganti, ” ungkapnya.

    Lebih lanjut, pihaknya menilai banyak kejanggalan dalam perkara nomor 27/Pdt.G/2018 di Pengadilan Negeri Menggala, “Sebelumnya pernah saya tawarkan pemeriksaan berkas ulang akan tetapi Ketua majelis hakim yang awalnya menolak tawaran saya,” pungkasnya. (Mardi)

  • Atlit Dikapasita Tulang Bawang Boyong 4 Mendali Emas di Ajang Pencak Silat Saburai Cup 2019

    Atlit Dikapasita Tulang Bawang Boyong 4 Mendali Emas di Ajang Pencak Silat Saburai Cup 2019

    Tulang Bawang (SL)-Atlet Pencak silat dari Perguruan pencak silat Dikapasita cabang Tulang Bawang harumkan nama Kabupaten Sai Bumi Bengah Nyappur dengan perolehanan prestasi yang gemilang.

    Tim memboyong 4 medali emas dan 1 medali perunggu di kejuaraan pencak silat, event bergengsi Saburai Cup Lampung 2019 tingkat pelajar SMK/SMA sederajat dan Dewasa se-provinsi lampung, di GOR saburai Bandar Kampung, tanggal 1-3 Februari 2019.

    Ketua Dikapasita cabang tulangbawang Hi.Hattop Sulaiman.AP mengatakan bahwa alhamdulillah sampai akhir penutupan kegiatan kejuaraan hari ini, atlet dari tulang bawang peroleh 5 medali dari 6 atlet yang ikut serta pertandingan,sedangkan seluruh peserta yang mengikuti kejuaraan pencak silat sekitar 610 atlet se-provinsi lampung.

    “Kita kirimkan 6 orang atlet pencak silat, namun hanya 5 atlet yang peroleh medali dan hasilnya sangat menggembirakan dapat mengharumkan nama kabupaten tulangbawang di tingkat provinsi,” katanya.

    Adapun keempat nama yang memperoleh medali emas yaitu Muarif Elhuda Lanos bin Roslan, Muhammad Ardiansyah bin Aripin Ahmad, Redo Septian bin Maryadi, Baqri Bin Azwari , dan yang peroleh medali perunggu atas nama Abdurahman Baqri bin Ansyori.

    Suatu kebanggaan untuk kabupaten Tulang Bawang, dimana olahraga seni bela diri Dikapasita belum genap setahun keberadaannya di kabupaten sai bumi nengah nyappur sudah punya sumbangsih dengan  Perolehan medali yang di raih tingkat pelajar dan dewasa se-provinsi lampung.

    Lebih lanjut, Hi.Hattop menyampaikan bahwa anak didiknya para atlet sudah lama berlatih untuk mempersiapan ikut kejuaraan tersebut walaupun dengan biaya sendiri hasil dari pada sumbangan para dermawan dan anggota perguruan pencak silat Dikapasita sendiri.

    “Terima kasih atas sumbangsih rekan-rekan semuanya dan mohon dukungan serta do’a agar kedepan dapat meraih prestasi ditingkat nasional bahkan internasional,” pungkasnya. (Mardi)

  • Bupati Winarti Ingatkan ASN di Tuba Untuk Fokus Layani Masyarakat

    Bupati Winarti Ingatkan ASN di Tuba Untuk Fokus Layani Masyarakat

    Tulang Bawang – (SL) Dalam upacara mingguan dilingkup Pemkab Tulangbawang, Bupati Tulangbawang Hj. Winarti SE MH, berpesan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk bekerja secara fokus agar dapat melayani masyarakat secara maksimal.

    Demikian hal tersebut diungkapkan Bunda Winarti melalui Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Tulangbawang Ir. Anthoni MM saat upacara mingguan rutin yang dilaksanakan di Lapangan Pemda Tulangbawang, yang pada kesemptan itu Dinas Perhubungan sebagai petugas upacara. “Saya mengucapkan terimakasih pada saudara semua yang telah mengikuti upacara dengan baik, dan tidak malas-malasan,” ujar Bunda Winarti diwakili Sekdakab Tulangbawang Ir. Anthoni MM.

    Lebih lanjut dalam amanatnya Bunda Winarti menekankan bahwa semua harus dapat bekerja maksimal, lalu terkait peresmian Mal Pelayan Publik (MPP) dan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Tulangbawang ke-22 yang jatuh pada 20 Maret mendatang, ASN diharapkan dapat berkerja dengan totalitas. “Satuan terkait diharapkan agar lebih memantapkan persiapan grand opening Mal Pelayanan Publik dan persiapan HUT Tulangbawang, karena ini salah satu kegiatan prioritas terdekat kita,” imbuh Bunda Winarti. (rls/Mardi)

  • Warga Sekitar STAI Tulang Bawang Benarkan Lahan Itu Milik (Alm) Samudji

    Warga Sekitar STAI Tulang Bawang Benarkan Lahan Itu Milik (Alm) Samudji

    Tulang Bawang (SL)-Menelusuri kebenaran atas kepemilikan tanah yang sekarang di “duduki” oleh STAI Tulang Bawang, yang berada di Wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat, sinarlampung.com mencoba mewawancarai warga yang bermukim disekitar lokasi STAI, dan tetangga kanan kiri lokasi yang dulunya adalah lahan pemukiman trasmigrasi. Minggu (03/02).

    Hampir seluruh tetangga STAI,  menyebutkan bahwa lahan itu memang sebelumnya adalah milik (alm) Samudji,  yang kini ahli warisnya sedang melakukan gugatan ke Pengadilan, terkait sengketa penyerobotan lahan,  bahkan kini juga di proses di Polres Tulang Bawang.

    Umumnya warga pahan tentang pemilik lahan,  akan tetapi warga memilih tidak mau ikut campur terkait sengketa lahan itu.  Karena khawatir dengan keselamatan,  dan kenyamanan mereka,  apalagi tidak sedikit mereka adalah pendatang.

    Parman (54), warga yang sudah puluhan tahun berada dan tinggal menetap di daerah sekitar komplek Pergudangan BULOG itu mengatakan bahwa awalnya dia juga mengaku kaget,  tiba tiba lahan itu dibangun gedung megah tiga lantai,  yang ternyata perguruan tinggi.

    “Awalnya kami kaget siapa yang membangun dilahan itu. Senang juga ada perguruan tinggi,  ya itu semua orang juga tahu,  sejak tramigrasi unit 5, 6, 7, 8, pasti paham, lahan itu milik siapa dan ditempati siapa,” kata Parman polos.

    Namun,  saat Parman tahu sinarlampung.com yang bertanya tanya, Parman spontan wajahnya berubah. “Memangnya ada apa pak tentang lahan itu. Saya takut pak, saya orang suku jawa pendatang,  nanti dibawa bawa lagi. Tapi pak ya, di sekeliling ini pasti tau pak sapa yang sebenarnya pemilik lahan itu,” katanya.

    Bahkan kata dia, kemungkinan seluruh warga Trans yang ada di unit 5, Unit 7 unit 8 pasti tau. “Ya tetapi saya rasa mereka juga takut. Seingat saya pak Samudji yang nempati lahan itu. Tidak tahu apa sudah dijual atau bagaimana.  Tapi jangan libatkan saya pak, saya gak mau pak kalau nanti di panggil panggil pihak kepolisian pak,” ungkapnya.

    Hal senada dikatakan, Munawaroh (57), warga yang dulu juga orang terdekat Pak Samudji (Alm) dan asli warga transmigrasi. Dia menceritakan bahwa seluruh warga Unit 5, tahu dan kenal siapa pemilik lahan kampus itu.  “Ya sebenarnya pak, warga yang ada di unit lima ini tau pak, bahwa siapa yang memiliki dan yang mempunyai lahan itu. Tapikan kami ini orang lemah pak, takut dan kami warga transmigrasi ini tertindas,” katanya mengenang masa laku.

    Menurutnya,  sudah banyak warga tramigrasi yang kehilangan lahan yang digarap dari pemberian pemerintah itu. “Banyak pak yang sudah jadi korban, lahannya diserobot. Padahal warga transmigrasi yang sudah susah payah pak. Kami urus, tanami dan kalau ingat masa masa dulu pak, gak ada yang mau ngaku ngaku karena masih hutan. Tetapi setelah ramai mereka dengan bermodal surat surat umbul, berani mengakui lahan yang mana sudah puluhan tahun kami garap,” ucapnya.

    Ibu dari sembilan anak itu membenarkan bahwa lahan STAI itu milik (alm) Samudji. “Ya setau saya itu milik pak Samudji. Semasa beliau hidup sering saya kesana dan bahkan keseringan, tetapi kalou mungkin sudah di jual beliau pak. Tetapi ini hanya cerita antara kita aja pak, saya takut,” ungkapnya kepada sinarlampung.com

    Warga lain,  Hasan (56), juga membenarkan jika lahan itu adalah milik (alm) Samudji. “Ya memang setau saya, dulu itu yang punya tanah tersebut ya pak Samudji, dan kemungkinan orang pribumi yang sudah lama bertempat tinggal disini tau semua bahwa itu milik pak Samudji. Saya orang Lampung pak dan asli orang Pagar Dewa.  Tetapi pak saya kalau di jadikan saksi saya gak mau pak. Karena Abu Tholib itukan orang pribumi. Saya nanti disudutkan tetangga tetangga sini. Memangnya masalah ini belum selesai pak. Itu kok sudah megah megah ngebangun di lahan orang,” kata Hasan,  balik bertanya kepada sinarlampung.com. (Mardi)

  • Kemenag Tubaba Bantah Pernah Salurkan Bantuan Rp350 Juta ke STAI Tuba

    Kemenag Tubaba Bantah Pernah Salurkan Bantuan Rp350 Juta ke STAI Tuba

    Tulang Bawang (SL)-Kementerian Agama Kabupaten Tulang Bawang Barat membantah pernah menyalurkan bantuan apapun, termasuk hibah Rp350 juta, untuk Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Tulang Bawang. Karena Kemenag hanya mengelola anggaran untuk Pendidikan MAN, Mts RA, Ponpes dan sejenisnya. Untuk STAI biasanya langsung dibawah Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

    Bantahan itu disampaikan Kapala Seksi Pendidikan Agama Islam (Kasi PAI) Kementerian Agama Kabupaten Tulang Bawang Barat H. Hizbulloh Safari, S.Ag. “Sama sekali tidak benar. Kami juga tidak pernah mengetahui masalah urusan STAI, apa lagi masalah memberikan bantuan hibah sarana prasarana Sekolah Tinggi Agama Islam Tulang Bawang,” kata Safari kepada sinarlampung, Sabtu (02/02/2018). Safari mengaku heran dengan keterangan itu. “Saya heran jika Pak Abu Thalib berbicara begitu. Dari mana sumbernya?” kata Safari.

    Hizbulloh Safari menjelaskan bahwa Kemenag Tulang Bawang Barat, hanya mengelolaan anggaran untuk Pendidikan seperti Sekolah MAN, Mts RA ponpes dan sejenisnya, “Kalau untuk STAI yang saya tahu mereka langsung di bawah direktorat jenderal pendidikan tinggi. Dan masa sekelas perguruan tinggi kok bantua segitu untuk dua tahun. Dana bantuannya hanya segitu Hmzzzz kok level Perguruan tinggi dalam dua tahun hanya Rp350 juta, tidak masuk akal. Kalau nilainya milyaran bisa jadi,” katanya.

    Safari, sapaan akrabnya menyatakan bahwa dirinya memastikan bahwa setiap penggunaan dana dari manapun bantuannya itu harus ada pertanggung jawabannya. Menurutnya Abu Thalib bisa mengelak, tetapi auditpun tetap dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan dan Inspektorat Jenderal Kementerian setiap tahunnya. “Kalau ada penyimpangan, pasti ditelusuri,” katanya.

    Selaku kepala seksi pendidikan Islam Kementerian Agama di Kabupaten Tulang Bawang Barat, dia memastikan tidak bantuan untuk STAI. “Saya tegaskan kementerian agama kabupaten tulang bawang barat tidak pernah menyalurkan bantuan untuk STAI Tulang Bawang karena bukan wewenang kami,” katanya.

    Sebelumnya, Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Tulang Bawang, Kabupaten Tulang Bawang Barat menyebutkan bahwa pihaknya mendapatkan bantuan dalam dua tahun anggaran sebesar Rp350.000.000. Bantuan tersebut diperoleh pada tahun Anggaran 2013 Rp150 juta, dan tahun Anggaran 2016 Rp200 juta.

    Bantuan itu diperoleh dari Kemenag Kabupaten Tulang Bawang Barat, karena saat mengajukan ke Dirjen Pendidikan Islam Dikti, pihak Dirjen sudah diposkan, ke anggaran Depag saja. “Waktu saya mengajukan ke kementerian agama Dirjen Pendidikan Islam Perguruan Tinggi, pihak dirjen menjawab itu sudah di pos anggaran Depag saja. Pihak dirjen tidak memiliki wewenang lagi masalah memberikan bantuan kepada pihak perguruan tinggi,” Kata Abu Thalib. (Mardi)

  • Penerima Bantuan Bedah Rumah BSPS Dipotong Rp1 Juta Perumah Dan Material Dikurangi?

    Penerima Bantuan Bedah Rumah BSPS Dipotong Rp1 Juta Perumah Dan Material Dikurangi?

    Tulang Bawang (SL)-Panitia pelaksana realisasi bedah rumah program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Kabupaten Tulang Bawang diduga melakukan pemotongan kepada setiap penerima bantuan. Pemotongan berupa uang tunai Rp1 juta perumah, dan pengurangan material bangunan. Panitia juga mewanti wanti penerima tidak memberitahu siapapun, apalagi kepada media.

    Pengakuan para penerima bantuan bedah rumah, saat diwawancarai wartawan.

    Penyusuran sinarlampung.com, di Kampung Kecubung Mulya, Kecamatan Gedung Aji, Tulang Bawang, menyebutkan Kampung Kecubung Mulya adalah menjadi pusat peresmian oleh Bupati Tulang Bawang, saat menyerahkan simbolis dan peletakan batu pertama, untuk bantuan 500 unit bedah rumah program pemerintah PU-PR Pusat, melalui PUPR Provinsi dan ditambah 60 unit dari Dinas PUPR Tulang Bawang. Bantuan bedah rumah itu untuk tersebar di 15 Kecamatan di Tulang Bawang.

    Dari pengakuan para penerima program bedah rumah itu, masing masing penerima mendapat bantuan Rp15 juta. Dengan cara Rp2,5 juta untuk biaya tukang, dan Rp12,5 juta untuk material. Warga menerima Rp2,5 juta, kemudian dipotong Rp1 juta. Warga juga dimintai tanda tangan, surat pernyataan persetujuan pemotongan tersebut untuk administrasi oleh panitia penyelenggara.

    “Ya kami dikasi Rp2,5 juta untuk bayar tukang. Dan itu dipotong Rp1 juta, jadi cuma Rp1,5. Gak tau katanya untuk adm. Dan kami tidak boleh cerita cerita dengan siapapun. Pokoknya jangan ada yang tau, apalgi ke wartawan,” kata salah seorang penerima bantuan dirumahnya.

    Selain itu, nilai material juga dikurangi batu split yang satu kubik hanya dikirim 1/4 kubik, termasuk pasir dan semen. Sehingga warga penerima bantuan harus mencari cari tambahan untuk memenuhi kekurangan. “Harusnya satu kubik dikasi 1/4, pasir, semen juga, jadi kami cari cari lagi. Pusing mas,” katanya diamini beberapa warga penerima lainnya.

    Ketua Pelaksana penerima bantuan bedah rumah, didesa itu saat dihubungi dikediamannya, sedang tidak ada ditempat. “Suami saya tidak ada dirumah. Besok saja kesini lagi,” kata wanita yang mengaku istrinya itu.

    Peresmian dan pembagian penerima bedah rumah oleh Bupati Tulang Bawang 22 Oktober 2018 lalu.

    Sebelumnya, Media Oktober 2018, Tahun 2018 ini Kabupaten Tulang Bawang mendapatkan bantuan bedah rumah dari pemerintah pusat sebanyak 500 unit, sementara bantuan bedah rumah dari Kabupaten Tulang Bawang sebanyak 60 unit jadi totalnya 560 unit, yang tersebar di 15 kecamatan se-kabupaten Tulang Bawang. dan waktu pengerjaannya sampai pada tanggal 25 Desember 2018.

    Di laman Kementerian PUPR melalui SNVT Penyediaan Perumahan salurkan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) untuk 500 unit Rumah tidak layak huni di Kabupaten Tulang Bawang. Penyerahan dilakukan secara simbolis oleh Bupati Tulang Bawang, Winarti, kepada Penerima Bantuan Program BSPS- NAHP LOAN tahun anggaran 2018 di Lapangan Balai Kampung Kecubung Mulya, Kecamatan Gedug Aji, Kabupaten Tulang Bawang Barat pada Senin, (22/10).

    “Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang sangat berterima kasih atas bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atas Program BSPS yang telah disalurkan, yaitu bantuan berupa peningkatan kualitas rumah, yang awalnya rumah warga merupakan rumah yang tergolong Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) akan ditingkatkan kualitasnya menjadi Rumah Layak Huni” ujar Winarti dalam sambutannya.

    Lebih lanjut, Winarti mengungkapkan bahwa pembangunan rumah harus memenuhi 3 kriteria yaitu rumah yang nyaman untuk ditinggali, rumah yang sehat dan rumah yang aman. Winarti pun berharap Kabupaten Tulang Bawang mendapatkan bantuan serupa mengingat masih tingginya kebutuhan masyarakat di Kabupaten Tulang Bawang yang belum memiliki Rumah layak.

    Program BSPS sendiri merupakan salah satu program Satu Juta Rumah oleh Kementerian PUPR yang diselenggarakan dalam rangka mengurangi jumlah rumah tidak layak huni. Bantuan berupa sejumlah tabungan yang dapat dicairkan dalam bentuk pembelian bahan bangunan. Adapun jumlah besaran bantuan adalah Rp 15 juta.

    Masyarakat yang dapat menerima bantuan ini adalah masyarakat dengan kriteria antara lain warga negara Indonesia (WNI), masuk kategori masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan penghasilan di bawah Rp4 juta, dan memiliki atau menguasai tanah. Selain itu, belum memiliki rumah atau memiliki dan menghuni RTLH, dan belum pernah menerima bantuan perumahan dari pemerintah.

    Turut hadir di acara tersebut Kepala SNVT penyediaan Perumahan, Zubaidi, PPK Rumah Swadaya, M. Sahwidin Ridho serta Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Tulang Bawang.

    Untuk diketahui sebelumnya bahwa Provinsi Lampung mendapat tambahan sebanyak 600 unit Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya yang tersebar di 2 Kabupaten yaitu Kabupaten Lampung Utara dan Kabupaten Tulang Bawang. Kabupaten Tulang Bawang menerima Bantuan Program BSPS – NAHP sebanyak 500 unit yang tersebar di 8 Kecamatan, yaitu Kecamatan Rawa Pitu, Gedung Aji, Meraksa Aji, Banjar Margo, Penawar Tama, Gedung Aji Baru, Rawa Jitu Selatan dan Dente Teladas.

    Kepala SNVT Penyediaan Perumahan, Zubaidi, mengharapkan dukungan penuh dari Tim Teknis BSPS Kabupaten Tulang Bawang baik dari tingkat desa, kecamatan hingga dinas untuk saling bersinergi agar kegiatan ini dapat berjalan dengan baik, tepat waktu, tepat mutu dan tepat biaya tanpa pungli sehingga hasilnya bermanfaat bagi masyarakat. (Juniardi)

  • Api Unggun Malam Penutupan Kemah Karya Bakti Tuba

    Api Unggun Malam Penutupan Kemah Karya Bakti Tuba

    Tulang Bawang (SL)-Dalam kegiatan malam terakhir perkemahan wirakarya III yang dilaksanakan di Komplek Bumi Perkemahan Kwarcab Tulangbawang, Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Tulangbawang, mengadakan upacara penyalaan api unggun, Sabtu (02/02/2019).

    Pengucapan janji trisayta sebelum penyalaan api unggun

    Adapun, api unggun ini, merupakan tanda semangat pijar membara pemuda anak negeri, dan prosesi penyalaan api unggun yang didahului dengan pembacaan Tri Satya dan pengucapan Dasa Darma Pramuka. Dengan telah dinyalakannya api unggun, pertanda bahwa kegiatan padat adik-adik peserta perkemahan saat siang hari, diakhiri dengan upacara dan penyalaan api unggun.

    Ka. Kwarcab Dr. Ahmad Suharyo, mewakili Bupati Tulang Bawang Bunda Hj.Winarti sebagai Kamabicab, dalam arahannya menyampaikan bahwa, banyak hal positif yang dicapai pada kegiatan ini.

    “Kita sangat berterimakasih kegiatan ini berjalan sukses, adik-adik bersemangat, seperti pembuatan batako oleh adik-adik yang akan digunakan untuk keperluan bumi perkemahan kita, lalu pembersihan lahan bumi perkemahan dengan bergotong royong dan penanaman pohon penghijauan, hal ini sesuai arahan ibu bupati Hj. Winarti,SE.,MH sebagai Kamabicab,” ungkap  Akhmad Suharyo.

    Dijelaskan, perkemahan Wirakarya III akan ditutup besok pagi dengan upacara penutupan dan pelepasan peserta kembali ke Kwaran atau kwartir ranting masing-masing. Suasana api unggun di meriahkan dengan penampilan pentas seni dari kwaran serta dengan acara joget kewer-kewer yang menambah kecerian dan kebahagiaan para peserta.(Rls/Mardi)

  • Winarti Lantik 16 Kepada Dinas

    Winarti Lantik 16 Kepada Dinas

    Tulang Bawang (SL)-Bupati Tulang Bawang Hj Winarti memimpin pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan 16 pejabat pimpinan tinggi pratama, dan 21 pejabat Administrator dan Pejabat pengawas di lingkup pemerintahan Kabupaten Tulang Bawang yang berlangsung di aula Pemda, 1 Febuari 2019.

    Bupati Winarti serhkn sk

    Pelantikan berdasarkan keputusan Bupati Tulang Bawang Hj.Winarti,SE,MH No : B/105/VI.4/HK/TB/2018 tanggal 31 januari 2019. Para pejabat yang di lantik dan di ambil sumpah diantaranya Ferly Yuledi, SP,MM,MT sebagai asisten bidang ekonomi dan pembangunan sekdakab tulangbawang.

    Lalu, Muchammad Puncak Setiawan, SP, MM, sebagai kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penaataan Ruang, Ria Kholdi,SE.MM sebagai kepala Dinas Perikanan, Dr. Hi. Herry Novrixal sebagai Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Andi Ruslan Nur, SE sebagai  staf ahli bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Alam.

    Dra. Karmini Utari, MH sebagai kepala Dinas Kepemudaan dan Ilahraga, Drs. Ismed, MH sebagai kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dra. Desia Kusumayuda, M. SI sebagai kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Firmansyah, S. Sos.MM sebagai staf ahli bupati bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan, Drs.Amri,M.IP sebagai kepala Dinas Perdagangan.

    Ir. Nurmansyah, sebagai kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Raden Mansus,SE sebagai Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Drs. Thuhir. M.Ip sebagai kepala Satuan Polisi Pamong Praja, Drs. Halik sahril. M. Si sebagai kepala Dinas Perhubungan, R. Penliyusli Pnr, SE sebagai kepala Badan Kepagawain, Pendidikan dan Pelatihan, Yusrizal,S.Sos,MM sebagai Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tulang Bawang.

    Selain dari 16 pejabat pimpinan tinggi pratama, Bupati Hj.Winarti juga melantik dan mengambil sumpah pejabat administrator dan pejabat pengawas di lingkup pemerintahan Kabupaten Tulang Bawang sebanyak 21 orang, total pelantikan, tanggal 1 febuari 2019 sebanyak 37 orang.

    Bupati Tulang Bawang Hj. Winarti berpesan kepada pejabat yang baru di lantik agar segera beradaptasi di tempat yang baru, “Kepada pejabat yang baru di lantik, segera beradaptasi dan menjalakan program-program secepatnya, karena di setiap lingkup pemerintah pasti ada penyegaran, jadi dimana pun tempat harus profesional dalam menjalankan tugasnya.” pesannya. (rls/Mardi)