Kategori: Tulang Bawang

  • Polres Tulang Bawang Milineal Road Safety Festival Dengan Ratusan Pelajar SMA

    Polres Tulang Bawang Milineal Road Safety Festival Dengan Ratusan Pelajar SMA

    Tulang Bawang (SL)-Polres Tulang Bawang sosialisasi Milenial Road Safety Festival (MRSF) kepada ratusan pelajar Sekolah Menengah Umum (SMU) se Tulang Bawang. Kegiatan diikuti 233 pelajar dilaksanakan di SMU Negeri 2 Menggala, di Jalan Lintas Timur (Jalintim), Kampung Tiuh Toho, Menggala, Tulang Bawang. Senin (21/2/19).

    Para pelajar antusias dengarkan pengarahan Kapolres

    Kapolres Tulang Bawang AKBP Syaiful Wahyudi, SIK, MH bersama Kasat Lantas AKP Agustinus Rinto, SE, MH, Kasat Binmas Iptu Joni Abdullah, Kapolsek Menggala Iptu Zulkifli dan Kasubbag Humas Iptu Endri Junaidi, memberikan arahannya agar pelajar yang sudah berumur 17 tahun agar segera membuat Surat Izin Mengemudi (SIM).

    “Pelajar merupakan kaum milenial, hendaknya menjadi pionir dalam keselamatan berlalu lintas. Untuk itu kami datang dan hadir disini dengan harapan para pelajar disini bisa berpartisifasi aktif dalam kegiatan MRSF yang akan digelar hari Minggu (24/3/19) mendatang, di Islamic Centre Tulang Bawang Barat,” tutur AKBP Syaiful yang mengajak para pelajar aktif dalam kegiatan disekolah dan berlomba-lomba mengukir prestasi baik di sekolah maupun di luar sekolah, tentunya dengan kegiatan yang bersifat positif.

    Kasat Binmas menambahkan para pelajar jangan sampai terlibat dalam pergaulan yang negatif. “Faktor utama penyebab terjadinya kenakalan di kalangan pelajar adalah karena salah pergaulan dan kurangnya ahlak agama dari orang tua saat mereka berada di rumah,” katanya.

    Kasat Lantas yang juga turut serta dalam kegiatan tersebut, menyampaikan agar seluruh pelajar untuk tetap mematuhi peraturan dan rambu-rambu lalu lintas. “Kami datang ke sekolahan ini, tentunya mengajak para pelajar yang merupakan kaum milenial untuk aktif dalam kegiatan MRSF yang akan kami selenggarakan bulan Maret nanti. Sehingga apa yang menjadi tujuan utama dari MRSF dapat terwujud yaitu mewujudkan milenial cinta lalu lintas, menuju indonesia gemilang,” ujar AKP Agustinus. (rls/Robert)

  • Lima Puluh Pengurus dan Anggota PWI Tulang Bawang Siap Hadiri HPN 2019

    Lima Puluh Pengurus dan Anggota PWI Tulang Bawang Siap Hadiri HPN 2019

    Tulang Bawang (SL)-Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tulangbawang, menggelar rapat pemantapan persiapan Hari Pers Nasional (HPN) di Surabaya, Jawa timur. Rapat digelar di Rumah makan Laban Jaya, Tulangbawang, Senin (21/01/2019). HPN tahun ini sendiri akan di gelar pada tanggal 5-11 Februari 2019.

    Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tulangbawang Abdulrahman, mengatakan, dalam rangka ikut mengsukseskan HPN di surabaya, rencana sebanyak 50 orang penggurus beserta anggota Pwi Tulangbawang akan berangkat pada acara HPN tersebut. Keberangkatan ini, lanjutnya, salah satu bentuk kecintaan dan kebersamaan seluruh anggota dalam mengsukseskan kegiatan tersebut.

    “Selain mengsukseskan HPN disurabaya, disini juga rencana kita akan langsung melanjutkan keberangkatan bertandang menuju bali dalam rangka kunjungan kesana,”terangnya

    Lanjutnya lebih dalam, tanpa adanya dukungan dan kerjasama yang baik antar anggota dan penggurus maka semua ini tidak akan berjalan dengan baik sebagaimana mestinya, “Maka dari itu mari kita bersama bergotong royong dalam mengsukseskan kegiatan HPN yang akan digelar februari mendatang,” ajaknya. (Mardi)

  • Supriyadi Alfian Sambangi Penambak Udang di Bratasena

    Supriyadi Alfian Sambangi Penambak Udang di Bratasena

    Tulang Bawang (SL) – Calon Legislatif (Caleg) DPRD Lampung Supriyadi Alfian kembali menyerap aspirasi masyarakat. Kali ini, Caleg Partai Golkar itu menyambangi petambak udang di Bratasena Kecamatan Dente Teladas Kabupaten Tulangbawang, Sabtu (19-1-2019).

    Mereka berharap saat Supriyadi terpilih menjadi anggota legislatif, agar dapat memperjuangkan aspirasinya, terutama soal penyakit udang yang kerap menyerang tambaknya.

    Menanggapi hal itu, Supriyadi Alfian mengaku siap memperjuangkan aspirasi mereka, apabila menjadi anggota DPRD Lampung 2019-2024. “Petambak ini masih mengeluhkan penyakit White Spot Syndrome Virus (WSSV) atau bintik putih yang menyerang pada udang budidaya,” kata Calon Anggota DPRD Lampung, Supriyadi Alfian di Bratasena Mandiri Kecamatan Dente Teladas Kabupaten Tulangbawang, Sabtu (19-1-2019).

    Menurut dia keluhan-keluhan itulah yang harus kita tampung sebagai calon legislator sehingga dapat diberikan solusi untuk mengatasinya. “Mudah-mudahan kelak bisa terpilih, sehingga bisa maksimal membantu para petambak di Bratasena ini,” katanya.

    Petambak Bratasena Mandiri, Yatijo mengatakan pembudidaya sangat membutuhkan solusi atas adanya penyakit udang itu. “Penyakit ini menjadikan udang mati mendadak dengab lebih dahulu ditandai dengan perubahan warna komoditas ini,” kata Yatijo, petambak.

    Menurut dia udang yang terindikasi terkena penyakit itu akan berbintik putih atau merah muda, kemudian mati. “Kalau sudah begitu, petambak tidak bisa berbuat banyak selain memanen dini. Apabila ukurannya sudah pas memang tidak menjadi masalah,” ujarnya.

    Selain itu, Heri, petambak lainnya mengaku masih kesulitan mengeringkan kolam pasca panen karena kurangnya fasilitas pompa penyedot air. “Kami harap Pak Supriyadi Alfian bisa terpilih menjadi wakil di DPRD Provinsi Lampung sehingga bisa membantu untuk memfasilitasi usaha rakyat di daerah ini,” katanya.

    Senada disampaikan petambak udang di Bratasena Adiwarna, Azirwan. “Selain masalah penyakit dan sarana prasarana, petambak juga masih kesulitan soal infrastruktur jalan,” katanya.

    Dia menyebutkan infrastruktur jalan yang masih belum lancar karena statusnya masih Hak Guna Usaha (HGU) PT Central Pertiwi Bahari. “Kami harap jalan itu dapat dialihkan ke kampung atau kabupaten sehingga bisa segera diperbaiki atau di aspal,” katanya.

    Dengan kata lain, infrastruktur yang baik itu dapat menunjang peningkatan kesejahtetaan masyarakat di wilayah setempat. (rls)

  • ICS Dorong Penegak Hukum Mengusut Dugaan Penyimpangan Angaran Dinkes Tulang Bawang

    ICS Dorong Penegak Hukum Mengusut Dugaan Penyimpangan Angaran Dinkes Tulang Bawang

    Tulang Bawang (SL)-Aparat penegak hukum diminta melakukan tindakan hukum terkait dugaan penyimpangan anggaran Dinas Kesehatan Pemda Tulang Bawang diduga kerap tidak tersalur dengan baik. Anggaran miliaran sejak tahun 2014-2017, diduga masuk ke kantong pribadi oknum kepala Dinas.

    Tim Kerja Institute on Corruption Studies (ICS), Apriza, di Bandarlampung, mengatakan indikasi mengarah korupsi itu harusnya segera ditindak lanjuti aparat pengakan hukum. “Dari indikasi itu, harusnya aparat penegaka hukum, sesuai bidangnya misal Polisi kan ada bidang Tipikor atau Krimsus, di Jaksa juga ada. Jika Penagak hukum didaerah riskan, maka ada Polda dan kejati,” kata Apriza.

    Menurut Apriza, ICS ikut memantau perkembangan temuan temuan pers, dan masyarakat lain, terkait indikasi korupsi didaerah. “Kita baru pelajari temuan dugaan penyimpangan anggaran Dinas Kesehatan Tulang Bawang, sejak tahun 2014 itu. ICS mensinyalir modus yang sama juga terjadi di Dinas Kesehatan di Kabupaten Lain di Lampung,” kata Apriza.

    Sebelumnya diberitakan ada dugaan anggaran ratusan juta rupiah melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang di peruntukan untuk berbagai kegiatan serta administrasi perkantoran, di 15 Puskemas yang ada di 15 Kecamatan se-Kabupaten Tulang bawang (Tuba). Pada T.A 2014 s/d 2015 masing-masing puskesmas sebesar Rp331.000.000 (Tiga ratus tiga puluh satu juta rupiah ) dan di T.A 2015 berjumlah Rp203.000.000 (Dua ratus tiga juta) di Ta 2015 melalui dana APBD, yang juga diduga tidak tersalur.

    Data lain menyebutkan terjadi penyimpangan dan dugaan mark-up, pada beberapa anggaran. Pada anggaran TH 2014, Dinas Kesehatan Tulang Bawang sebagaian anggaran tidak disalurkan, yaitu anggaran bahan Bakar minyak (BBM) untuk di 5 Puskemas yaitu Puskemas Rawa Pitu, Rawa Jitu Timur, Gedung Rejo Sakti dan Way Dente, dengan total anggaran sebesar Rp81.000.000 lebih di Tahun 2014, sumber APBD.

    Selanjutnya terkait anggaran kegiatan anggaran perawatan kendaraan mobil ambulan di 18 puskemas yang ada di Tulang Bawang dan puskemas rawat inap dengan pagu Rp150.000.000 (seratus lima puluh juta) dan puskemas non rawat inap dengan Rp150.000.000 (seratus lima puluh juta) anggaran pada TH 2014. Termasuk pada tahun berikutnya, diduga juga pada mata anggaran 2015 seperti tagihan rekening listrik selama satu tahun untuk untuk 18 puskemas dengan besaran pagu sebesar Rp1040.000.000 lebih. Serta anggaran BBM di 18 puskemas anggaran Th 2015 sebesar Rp.103.000.000 (seratus tiga juta).

    Indikasi lainnya pada anggaran Tahun 2014/2015, tapi di Tahun 2016 dan Th 2017 APBD/ APBN juga diduga di Mark-Up oleh Kadis Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang. Seperti Pengadaan Barang dan Jasa Tahun 2016 yaitu Pengadaan Kalibrasi alat alat Kesehatan / Laboratorium, Volume 1 Paket dengan pagu Rp68.540.000.
    Belanja Sepeda dengan Volume 6 Unit Rp29.500.000. Belanja Leptop 2 Unit Rp19.100.000.

    Lalu belanja peralatan Studio Visual (Handyicam 3 Unit dan Camera 2 unit) dengan pagu Rp 76.500.00, Belanja Company Profile dengan Volume 1 Unit Rp 179.500.00 Belanja Alat Bantu Keamanan Kamera CCTV dengan pagu Rp 79.500.000, Belanja mebulaer dengan Pagu Rp 30.000.000. Serta Pengadaan Genset dengan Volume 1 Unit dengan Pagu Rp 180.000.000, Instalasi jaringan Listrik Genset dengan Volume 1 PT dengan Rp 50.000.000 dan Pembagunan Rumah Genset dengan Pagu Rp 50.000.000.

    Kemudian di Tahun 2017 Pengadaan Barang dan Jasa yang diduga Mark-up dengan rincian seperti pengadaan kendaraan Tak Bermotor Berpenumpang (Sepeda) dengan Volume 1 Paket dengan Pagu Rp29.500.000 dengan Kegiatan Peningkatan Pembinaan Pelayanan Kesehatan seperti (Retensi).

    Belanja Modal Pengadaan Mebeluer (Retensi) dengan Volume 1 Paket dengan Pagu Rp296.464.000. Dan Pengadaaan Company Profile Volume 1 Paket dengan Pagu Rp 179.500.000 . Ada Belanja Modal peralatan dan mesin pengadaaan alat bantu kemananan (Retetensi) Dengan Volume 1 Paket dengan Pagu Rp 79.500.000 dan Belanja Modal Pengadaaan Peralatan Studio Visual (Retensi) Volume 1 paket dengan pagu Rp76.500.000.

    Sementara terkait dugaan itu DPRD Tulang Bawang akan melakukan heraring, untuk membahas dugaan tersebut. “Hari Senin ini, akan kita panggil Kadis Kesehatan HN. Karena sebelum pemanggilan, berita tersebut sudah kita pelajari. Jadi senin ini akan kita panggil,” kata Anggota Komisi IV Sondang Raja Guguk melalui WhatsAap Kamis (17/01/2019), dilangsir kabardaerah.com.

    Menurut Sondang Raja Guguk Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tulang Bawang, pemanggilan Kadis Kesehatan HN, terkait dugaan penyeleewengan Anggaran Dinas Kesehatan Ta 2014 S/d Ta 2017.

    Hingga berita ini diturunkan, Kepala Dinas Kesehatan Tulang Bawang, HN, sedang tidak ada di tempat. Sumber menyebutkan Kadis berkantor ditempat lain, dan tidak pernah masuk Kantor karena takut di kompirmasi wartawan. Melalui akun mediasosiallnya, Kadinkes Tulang HN, juga belum membalas. (Kbd/nt/Jun)

  • Gugatan Lahan STAI Tulang Bawang, Tergugat Kembali Mangkir

    Gugatan Lahan STAI Tulang Bawang, Tergugat Kembali Mangkir

    Tulang Bawang (SL)-Untuk ke dua kalinya,  pihak Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Tulang Bawang kembali mangkir alias tidak hadir dalam sidang gugatahan lahan Kampus STAI, yang diklaim oleh ahli waris, dengan agenda menghadiri saksi saksi dan penunjukan bukti bukti kepemilikan oleh pihak tergugat pada sidang, di Pengadilan Negeri Menggala, Senin (21/01/2018.

    Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Tulangbawang (Tuba) yang menjadi tergugat dengan nomor perkara 27/Pdt.G/2018 di Pengadilan Negeri Tulangbawang, sejak 18 Juni 2018 dan hingga kini telah memasuki sidang yang ke 11 kalinya.

    Gugatan tersebut dilayangkan oleh Irfan Rinaldi selaku advokat pada LAW Firm Dr. Toyo Sumitro Asmita Kusuma warga Jalan Utan Kayu Utara, Kelurahan Utan Kayu Utara, Kecamatan Matraman, Jakarta timur, atas nama ahli waris Samudji (Alm) selaku pemegang sertifikat SHM No. 129/1998 dan SHM No. 160/1998  yang terletak di Desa Panca Karsa, Purnajaya yang saat ini telah di kuasai oleh lembaga STAI Tulangbawang yang beralamat di jalan lintas timur KM 19, Cahyo Randu, Kecamatan Pagardewa. Kabupaten Tulangbawang Barat.

    “Lahan tersebut sekarang digunakan untuk pendirian STAI Tuba tanpa memberitahu dan terlebih dahulu mohon pencabutan kepada pemilik sertifikat ke BPN sebagaimana diatur dalam peraturan presiden nomor 165/2006 tentang pengadaan tanah bagi pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum,” ujar Irfan, usai sidang, di Tulang Bawang, sabtu (19/01).

    Dalam tuntutannya, penggugat membebani para tergugat untuk membayar ganti rugi sebesar Rp8,799 miliar, kepada penggugat secara tanggung renteng, mengembalikan lahan milik penggugat dalam keadaan kosong, serta membebani bunga kepada tergugat sebesar 16% per tahun. “Dan membayar ganti rugi atas keuntungan yang diharapkan yaitu 10% dari Rp3 miliar,” katanya.

    Lebih lanjut, Irfan berharap dan memohon kepada majelis hakim memberikan putusan yang seadil-adilnya. Namun apabila nantinya Majelis Hakim berpendapat lainnya ya kami akan mencari keadilan yang mana kami akan harus memperjuangkan atau melanjutkan perkara ini. (Mardi)

  • Kapolres Tulang Bawang AKBP Syaiful Berbaur Dalam Milinel Road Safety Festival

    Kapolres Tulang Bawang AKBP Syaiful Berbaur Dalam Milinel Road Safety Festival

    Tulang Bawang (SL)-Polres Tulang Bawang menggelar acara sosialisasi Milenial Road Safety Festival kepada para ratusan pelajar Sekolah menengah umum (SMU). Kegiatan dilaksanakan di Aula SMU Negeri 1 Banjar Agung, yang berada di Kampung Moris Jaya, Kecamatan Banjar Agung, Kabupaten Tulang Bawang. Sabtu (19/1/19).

    Kapolres Tulang Bawang AKBP Syaiful Wahyudi memberikan arahan di acara Milineal Safety Festival

    Kapolres Tulang Bawang AKBP Syaiful Wahyudi, SIK, MH mengatakan, sebanyak 781 siswa/siswi yang didampingi oleh Wakil Kepala Sekolah dan seluruh dewan guru tampak antusias mengikuti kegiatan ini. “Polres Tulang Bawang akan menyelenggarakan acara Milenial Road Safety Festival pada tanggal 24 Maret 2019, yang rencananya akan di gelar di Islamic Centre Tulang Bawang Barat. Diharapkan nantinya para pelajar bisa menjadi pionir dalam kegiatan tersebut,” ujar AKBP Syaiful.

    Selalu taati peraturan lalu lintas dan jangan mudah terprovokasi oleh berita hoax yang sumber kebenarannya belum jelas. Saring sebelum sharing karena ancaman pidana yang tertera pada undang-undang Informasi dan transaksi elektronik (ITE) cukup tinggi.

    “Jangan sekali-kali mencoba atau menyentuh Narkotika, karena kalau sudah sekali mencoba akan menyebabkan ketagihan dan itu merupakan awal mula kehancuran masa depan bagi para pemakai dan penyalahguna Narkotika,” terang AKBP Syaiful.

    Tak lupa Kapolres mengajak dan memotivasi para pelajar untuk terus berprestasi di dalam bidang pendidikan dan khusus untuk para pelajar yang sudah kelas III SMU serta berminat untuk menjadi anggota Polri untuk segera menyiapkan diri mulai dari sekarang, karena pendaftaran menjadi anggota Polri sebentar lagi akan segera dibuka.

    Tampak hadir dalam kegiatan ini, Kapolres, Kasat Lantas AKP Agustinus Rinto, SE, MH, Kasat Binmas Iptu Joni AB, Kanit Regident Satlantas Iptu Amsar, S.Sos, PS. Kanit Dikyasa Satlantas Aipda Deni Ertanto, PS. Kanit Bintibmas Satbinmas Brigpol Fajar Nuriman, Baur Tilang Satlantas Aipda Wahidin, Baur SIM Aipda Khayani dan 5 orang personel Satlantas. (rls/Robert).

  • Dugaan Kasus Korupsi Proyek RSUD Menggala Diadukan ke KPK

    Dugaan Kasus Korupsi Proyek RSUD Menggala Diadukan ke KPK

    Tulang Bawang (SL) – Merasa tidak digubris oleh aparat penegak hukum terkait dugaan perbuatan korupsi sejumlah proyek RSUD Menggala Tulangbawang, sejumlah elemen mengadukan masalah ini ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

    Dilansir dari Warta9.com, Kamis (17/1/2019) ada lembaga swadaya masyarakat yang telah membawa kasus dugaan penyimpangan proyek RSUD Menggala yang diduga melibatkan Direktur Rumah Sakit dan pejabat Dinas PUPR Tulangbawang. Sebelumnya, Ketua P3UW Lampung Nafian Faiz, merasa prihatin ada dugaan korupsi di RSUD Menggala yang menjadi rumah sakit rujukan. Menurut dia, perbuatan itu sangat memalukan.

    Karena itu, moment ini merupakan saat yang tepat bagi Bupati Tulangbawang Hj. Winarti untuk membersihkan birokrasinya  dari perilaku korup. “Ini penyakit dan harus segera diamputasi, kalau tidak, sulit Kabupaten Tulangbawang akan mampu bersaing dengan kabupaten lain. Kita mau bergerak melayani warga (BMW) seperti apa? Kalau untuk peralatan rumah sakit saja digarong. Rumah sakit itu vital sekali,  kalau fasilitasnya tak berfungsi pasti pelayanan tak maksimal,” kata Nafian Faiz.

    Menurut dia, ini tahun kedua Winarti memimpin Kabupaten Tulangbawang. Ketegasan dalam memimpin sangat dibutuhkan. “Tindak tegas dan perintahkah pihak-pihak yang berwenang untuk menindaklanjuti ini agar ada efek jera dikemudian hari. Agar kedepan seluruh layanan masyarkat Tulang Bawang bisa maksimal,” tegas Nafian Faiz.

    Diberitakan Warta9.com sebelumnya, proyek pengadaan Alat Kesehatan (Alkes) CT-Scan TA 2015 senilai Rp 5 miliar di RSUD Menggala, diduga bermasalah. Dua kegiatan di rumah sakit daerah senilai Rp1,7 miliar diduga fiktif. Kegiatan proyek di RSUD Menggala dikerjakan oleh PT. Airindo Sentra Medika, perusahaan beralamat di Jakarta, diduga dipinjam oleh oknum pejabat PUPR Tulangbawang. Perusahaan ini pernah bermasalah dalam pengadaan proyek di Kementerian Kesehatan. Karena KPK membeberkan keterlibatan PT. Airindo Sentra Medika.

    Begitu juga dalam pengadaan Alkes RSUD Menggala. Alkes CT-scan yang baru diadakan itu ternyata belum bisa dioperasikan dua tahun alias rusak. Sehingga pada APBD-P 2015 Ditektur RSUD Menggala Dr. Feby Levarina, Sp.PK, MKes, mengajukan anggaran renovasi CT-Scan sebesar Rp 850 juta berdasarakan LPSE Pemkab Tulangbawang.

    Tetapi renovasi CT-Scan itu tidak ada, namun anggaran sebesar Rp 850 juta diduga dicairkan. Sementara alat CT Scan tidak bisa dihidupkan alias mati. Mirisnya lagi, pihak RSUD Menggala menganggarkan pengadaan Rumah CT Scan tahun 2016 melalui APBD-P senilai Rp 850 juta, tetapi tidak ada kegiatan. Informasinya anggaran sebesar itu diduga dicairkan oleh pihak rumah sakit. (net/mardi)

  • Bupati Tulangbawang Lakukan Penyerahan Pagu Indikatif dan Alokasi Dana Kampung

    Bupati Tulangbawang Lakukan Penyerahan Pagu Indikatif dan Alokasi Dana Kampung

    Tulang Bawang (SL) – Gerak Cepat mendorong Percepatan Pembangunan, Bupati Tulang Bawang Pangeran Suri Hj. Winarti SE MH, Melakukan Penyerahan Pagu Indikatif Dana Kampung dan Alokasi Dana Kampung, yang dilaksanakan di Kecamatan Banjar Baru.

    Dalam Kegiatan Penyerahan Pagu Indikatif Tersebut Di pusatkan Di Kampung Panca Karsa Purnajaya Kecamatan Banjar Baru, dengan dihadiri 147 Kepala Kampung (Kakam) se-Tulangbawang. Kepala DPMK Yen Dahren Menyampaikan, Bahwa Penyampaian Pagu indikatif Bertujuan Mengoptimalkan kinerja, Supaya Kegiatan Bisa Di Mulai Dari Awal Tahun Dengan Sesuai Anggaran Yang Telah Di tetapkan

    Sementara Dalam Sambutannya Bupati Tulang Bawang Hj. Winarti SE MH, Menyampaikan Bahwa Sesuai Pesan Presiden Jokowi, Dana Desa harus digunakan untuk kepentingan rakyat, Jadi Usaha kan Dalam Belanja Juga Berbelanja di Kampung Masing-masing, Supaya Perputaran Dananya Tetap Ada di Daerah Tersebut, Selain itu Pula, Kepala Kampung Harus Selalu di Dampingi Dalam Bekerja, Supaya Secara administrasi Tidak Salah. “Dampingi Kepala Kampung dalam mengelola Dana Desa, agar penggunaannya sesuai aturan dan tidak salah peruntukan, Presiden Jokowi selalu berpesan gunakan Dana Desa untuk kepentingan rakyat, saat ini, instuksi saya jelas, layani rakyat, Buka Peluang investasi di Daerah Masing-masing, Jangan di Persulit Perizinannya, Bila Ada pejabat atau Camat Mempersulit perizinan, Silah kan Rubah Sikap, Bila tidak, Laporkan ke Saya, Saya Akan berhentikan, silahkan berhenti Pegawai Yang Bermental seperti itu,” Ultimatum Bupati Berapi-api Mengingatkan Aparatur.

    Sementara, dalam pesannya, Kapolres Tulangbawang AKBP Syaiful Wahyudi berpesan, agar Aparatur Kampung dalam mengelola Dana Desa dapat bekerja sesuai rencana kerja yang telah ditetapkan. “Hal ini, supaya pekerjaan bisa dipertanggung jawabkan, jangan bekerja tidak sesuai dengan anggaran yang ditetapkan,” tegas AKBP Syaiful Wahyudi.

    Turut Hadir Selain Bupati dan Kapolres, yakni Ketua Apdesi Tulangbawang Hi. Bambang Sumantri, Sekdakab Tulangbawang Ir. Anthoni MM bersama Stad Ahli Desia Kesumayuda, Inspektur Inspektorat Pahada Hidayat, Kadis DPMK Yen Dahren, Kepala DPKAD Rustam Effendi, Kepala Bappeda-Litbang Dicky Soerahman, Kadisos Sukur, Kadis PPA Amri Alvis, Kakan Pol-PP Khalik, para Kabag diantaranya Drs. Mayorie dan sejumlah Pejabat Eselon III dilingkup Pemkab Tulangbawang. (Mardi)

  • Kadis Kesehatan Tulang Bawang Diduga “Selewengkan” Anggaran Kantor dan Puskesmas?

    Kadis Kesehatan Tulang Bawang Diduga “Selewengkan” Anggaran Kantor dan Puskesmas?

    Tulang Bawang (SL)-Anggaran Dinas Kesehatan Pemda Tulang Bawang diduga kerap tidak tersalur dengan baik. Anggaran miliaran sejak tahun 2014-2017, diduga masuk ke kantong pribadi oknum kepala Dinas inisial. Terkait dugaan itu DPRD Tulang Bawang akan melakukan heraring, untuk membahas dugaan tersebut.

    “Hari Senin ini, akan kita panggil Kadis Kesehatan HN. Karena sebelum pemanggilan, berita tersebut sudah kita pelajari. Jadi senin ini akan kita panggil,” kata Anggota Komisi IV Sondang Raja Guguk melalui WhatsAap Kamis (17/01/2019), dilangsir kabardaerah.com.

    Menurut Sondang Raja Guguk Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tulang Bawang, pemanggilan Kadis Kesehatan HN, terkait dugaan penyeleewengan Anggaran Dinas Kesehatan Ta 2014 S/d Ta 2017.

    Data yang dihimpun menyebutkan anggaran ratusan juta rupiah melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang di peruntukan untuk berbagai kegiatan serta administrasi perkantoran, di 15 Puskemas yang ada di 15 Kecamatan se-Kabupaten Tulang bawang (Tuba). Pada T.A 2014 s/d 2015 masing-masing puskesmas sebesar Rp331.000.000 (Tiga ratus tiga puluh satu juta rupiah ) dan di T.A 2015 berjumlah Rp203.000.000 (Dua ratus tiga juta) di Ta 2015 melalui dana APBD, yang juga diduga tidak tersalur.

    Data lain menyebutkan terjadi penyimpangan dan dugaan mark-up, pada beberapa anggaran. Pada anggaran TH 2014, Dinas Kesehatan Tulang Bawang sebagaian anggaran tidak disalurkan, yaitu anggaran bahan Bakar minyak (BBM) untuk di 5 Puskemas yaitu Puskemas Rawa Pitu, Rawa Jitu Timur, Gedung Rejo Sakti dan Way Dente, dengan total anggaran sebesar Rp81.000.000 lebih di Tahun 2014, sumber APBD.

    Selanjutnya terkait anggaran kegiatan anggaran perawatan kendaraan mobil ambulan di 18 puskemas yang ada di Tulang Bawang dan puskemas rawat inap dengan pagu Rp150.000.000 (seratus lima puluh juta) dan puskemas non rawat inap dengan Rp150.000.000 (seratus lima puluh juta) anggaran pada TH 2014. Termasuk pada tahun berikutnya, diduga juga pada mata anggaran 2015 seperti tagihan rekening listrik selama satu tahun untuk untuk 18 puskemas dengan besaran pagu sebesar Rp1040.000.000 lebih. Serta anggaran BBM di 18 puskemas anggaran Th 2015 sebesar Rp.103.000.000 (seratus tiga juta).

    Temuan lain, anggaran Tahun 2014/2015, tapi di Tahun 2016 dan Th 2017 APBD/ APBN juga diduga di Mark-Up oleh Kadis Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang. Seperti Pengadaan Barang dan Jasa Tahun 2016 yaitu Pengadaan Kalibrasi alat alat Kesehatan / Laboratorium, Volume 1 Paket dengan pagu Rp68.540.000.
    Belanja Sepeda dengan Volume 6 Unit Rp29.500.000. Belanja Leptop 2 Unit Rp19.100.000.

    Lalu belanja peralatan Studio Visual (Handyicam 3 Unit dan Camera 2 unit) dengan pagu Rp 76.500.00, Belanja Company Profile dengan Volume 1 Unit Rp 179.500.00 Belanja Alat Bantu Keamanan Kamera CCTV dengan pagu Rp 79.500.000, Belanja mebulaer dengan Pagu Rp 30.000.000. Serta Pengadaan Genset dengan Volume 1 Unit dengan Pagu Rp 180.000.000, Instalasi jaringan Listrik Genset dengan Volume 1 PT dengan Rp 50.000.000 dan Pembagunan Rumah Genset dengan Pagu Rp 50.000.000.

    Kemudian di Tahun 2017 Pengadaan Barang dan Jasa yang diduga Mark-up
    dengan rincian seperti pengadaan kendaraan Tak Bermotor Berpenumpang (Sepeda) dengan Volume 1 Paket dengan Pagu Rp29.500.000 dengan Kegiatan Peningkatan Pembinaan Pelayanan Kesehatan seperti (Retensi).

    Belanja Modal Pengadaan Mebeluer (Retensi) dengan Volume 1 Paket dengan Pagu Rp296.464.000. Dan Pengadaaan Company Profile Volume 1 Paket dengan Pagu Rp 179.500.000 . Ada Belanja Modal peralatan dan mesin pengadaaan alat bantu kemananan (Retetensi) Dengan Volume 1 Paket dengan Pagu Rp 79.500.000 dan Belanja Modal Pengadaaan Peralatan Studio Visual (Retensi) Volume 1 paket dengan pagu Rp76.500.000.

    Namun saaat dikonfirmasi terkaih dugaan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Tulang Bawang, HN, sedang tidak ada di tempat. Sumber menyebutkan Kadis berkantor ditempat lain, dan tidak pernah masuk Kantor karena takut di kompirmasi wartawan.

    (sumber: Kabardaerah.com)

  • Sepekan Sembilan Pejahat Diringkus Polres Tulang Bawang

    Sepekan Sembilan Pejahat Diringkus Polres Tulang Bawang

    Tulang Bawang (SL)-Sepekan Polres Tulang Bawang meringkus sembilan penjahat dari delapan perkara, termasuk salah satu buron kasus pembunuhan, dan perampokan. Para tersangka kini di proses di Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tulang Bawang. Hal itu terungkap dalam konferensi pers tentang keberhasilan dalam mengungkap para pelaku tindak pidana selama sepekan, di Mako Polres setempat. Selasa (15/1/19).

    Kapolres Tulang Bawang AKBP Syaiful Wahyudi, SIK, MH didampingi Wakapolres Kompol Djoni Aripin, S.Sos, MM, Kabag Ops Kompol Edy Syafnur, Kasat Reskrim AKP Zainul Fachry, SIK, Kasat Lantas AKP Agustinus Rinto, SE, MH dan Kasubbag Humas Iptu Endri Junaidi, mengatakan, selama sepekan Satreskrim dan Polsek jajaran berhasil mengungkap 8 kasus tindak pidana. “Tiga kasus Pencurian dengan kekerasan (Curas), 3 kasus curat (pencurian dengan pemberatan), 1 kasus pembunuhan dan 1 kasus aniaya berat (KDRT),” kata Syaiful.

    Dari 8 kasus yang berhasil diungkap tersebut, petugas berhasil menangkap 9 tersangka, 2 diantaranya masih anak dibawah umur. Petugas juga berhasil menyita Barang Bukti (BB) dari para tersangka berupa 8 unit Handphone (HP) berbagai merk, 3 bilah Senjata tajam (Sajam), 2 unit sepeda motor dan 1 buah baju kaos warna hitam.

    “Untuk menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif serta meminimalisir terjadinya tindak pidana di wilayah hukum Polres Tulang Bawang, kami telah melakukan patroli bersinggungan pada daerah dan jam rawan terjadinya tindak pidana.” kata Kapolres. (rls/robert)