Tulang bawang (SL) – Bupati Tulang bawang Winarti mengimbau masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat guna mencegah penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Caranya, dengan menggalakkan gotong royong membersihkan tempat sampah dan saluran air yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal.
Ini dilakukan agar penyakit DBD tidak menyebar menyusul ditemukannya kasus warga di Kecamatan Menggala Timur dan Menggala yang mulai terjangkit DBD. Winarti mengatakan, penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan kepada manusia melalui perantara nyamuk Aedes Aegypty dan Aedes Albopictus.
“Nyamuk ini biasanya berkembang biak di saluran air yang tidak mengalir. Nah untuk mencegahnya kita mesti rutin menggalakkan kebiasaan 3 M, yakni, Menguras, Menutup, Menimbun agar tidak ada genangan air,” terang Winarti, Kamis (15/11). “Ayo gotong royong membersihkan lingkungan sekitar,” sambungnya.
Dengan adanya kasus warga di Tuba yang mulai terjangkit DBD, Winarti menginstruksikan jajarannya khususnya Dinas Kesehatan untuk siaga melakukan pencegahan Salah satunya, menurut Winarti, melalui fooging. “Kemarin (Rabu) Dinkes sudah turun fogging ke wilayah Kecamatan Menggala, Perumnas Griya Menggala (Talang Tembesu). Dan Kamis rencananya akan di fogging wilayah Menggala Timur sekitar kantor Samsat,” papar Ketua DPC PDIP Tulangbawang ini.
Winarti mengatakan, Pemkab Tuba melalui Dinkes Kabupaten akan terus melakukan fogging didaerah yang dianggap rawan DBD, sebagai antisipasi perkembangbiakan jentik nyamuk. Dia juga meminta warga untuk cepat dan tanggap melaporkan bila ada keluarga atau warga lainnya yang didapati demam tinggi lebih dari tiga hari.
“Lapor ke Puskesmas terdekat, ini untuk mencegah akibat lebih parah lagi bila telah terjangkit DBD. Bagi masyarakat yang telah terkena DBD segera dirawat,” ujar Bupati Gotong Royong ini. Winarti pun menginstruksikan RSUD Menggala agar memberi pelayanan dan perhatian lebih untuk perawatan warga yang terjangkit DBD.
“Kesehatan masyarakat adalah prioritas Pemkab Tulangbawang,” sambungnya. Nyamuk yang menyebabkan DBD, tidak seperti jenis nyamuk pada umumnya. Nyamuk Aedes Aegypty dan Aedes Albopictus umumnya menggigit di pagi sampai sore menjelang petang. Jentik-jentik nyamuk Aedes Aegypty dan Aedes Albopictus sering ditemukan di selokan atau genangan air yang tidak mengalir, kolam, waduk bahkan di kolam rumah.
“Itu artinya, nyamuk tersebut menjadikan air yang tergenang sebagai media untuk berkembang biak, maka sering-seringlah melakukan 3 M, Menguras, Menutup dan Menimbun,” tandasnya. Seperti diketahui, penyakit demam berdarah dengue (DBD) mulai mewabah di Kabupaten Tulangbawang. Sedikitnya 10 warga di Kampung Menggala Kecamatan Menggala Timur mulai terjangkit DBD.
Ini menyusul masuknya musim penghujan. Menurut Ahmad Syafei, penyakit DBD mulai menyerang warga di Kampung Menggala sejak sebulan terakhir. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak umur dibawah 10 tahun pun mulai terjangkit DBD. Menurut Syafei, anak serta istrinya pun tak luput dari serangan DBD.
“Korbannya Rahkmad Sanjaya, umur 10 tahun, Susilawati umur 27 tahun, Zaskia Mareta umur 7 tahun. Masih ada tetangga yang belum saya data. Ini saya lagi sibuk ngurusin istri dan anak yang di rawat di rumah sakit,” kata Ahmad Syafei kepada sinarlampung.com Rabu (14/11).
“Semuanya warga kampung menggala tepat di belakang samsat,” ujar Syafei. Menurutnya, sudah sebulan terakhir masyarakat di belakang Samsat banyak terserang DBD “Sekarang istri dan anak di rawat di rumah sakit mutiara bunda,” katanya. Selain Kampung Menggala di Kecamatan Menggala Timur, masyarakat Perumnas Grian nuansa Talang tembesu Kecamatan Menggala juga mulai terjangkit DBD.
Diwilayah itu, sudah satu warga atas nama Thafana yang menjadi korban DBD. Dia pun terpaksa menjalani perawatan medis lantaran menjadi korban gigitan nyamuk tersebut. Menurut Hermanto ayah Thafana, anaknya terkena DBD sehingga terpaksa dirawat enam hari di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Menggala.
“Saya berharap dinas kesehatan Tulangbawang dan Puskesmas setempat secepatnya melakukan pencegahan penyebaran DBD. Kalau tidak cepat di cegah takutnya akan menambah korban yang lebih banyak lagi, tandasnya. (Mardi)