Kategori: Tulang Bawang

  • Polres Tulang Bawang Gelar Perlombaan Menembak

    Polres Tulang Bawang Gelar Perlombaan Menembak

    Tulang Bawang (SL) – Kepolisian Resor (Polres) Tulang Bawang menggelar perlombaan menembak dengan menggunakan pistol, hari Sabtu (13/10/18) sekira pukul 09:30 WIB, bertempat di Lapangan Tembak Wira Satya Mapolres setempat.

    Kapolres Tulang Bawang AKBP Raswanto Hadiwibowo, SIK, M.Si dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini diselenggarakan untuk memperingati HUT (hari ulang tahun) TNI (tentara nasional indononesia) ke 73 tahun 2018.

    “Perlombaan menembak ini bertujuan untuk meningkatkan soliditas antara personel TNI dan Polri, sehingga terjalin rasa kebersamaan dalam menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif,” ujar AKBP Raswanto.

    Lanjutnya, yang dicari dalam perlombaan ini bukanlah pemenangnya, tetapi rasa kebersamaan dan tetap junjung tinggi sportivitas antar peserta.

    Ditempat yang sama, Dandim 0426 Tulang Bawang Letkol Arm Kus Fiandar Yusuf, SE yang membuka kegiatan ini secara simbolis mengatakan, ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kapolres Tulang Bawang yang telah menjadi isiator dalam kegiatan ini.

    “Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kapolres Tulang Bawang dan jajarannya, berkat inisatornya perlombaan menembak untuk memeriahkan HUT TNI ke 73 ini dapat diselenggarakan di Mapolres Tulang Bawang,” ujar Letkol Arm Kus Fiandar.

    Kasat Narkoba Iptu Boby Yulfia, SH, MH selaku Ketua Panitia penyelenggara mengatakan, bahwa perlombaan menembak menggunakan pistol akan diselenggarakan selama 2 hari (13 -14 Oktober 2018).

    “Hari pertama ini yang diperlombakan adalah Presisi Putra dan Putri, di hari kedua nanti yang diperlombakan adalah Shoot Off Putra dan Putri,” ujar Iptu Boby.

    Lanjutnya, peserta yang mengikuti perlombaan ini adalah personel TNI dan Polri serta masyarakat umum yang tergabung dalam Perbakin dan Shooting Club, karena senjata yang digunakan adalah senpi (senjata api) jenis pistol.

    Tampak hadir dalam kegiatan ini, Kapolres Tulang Bawang, Dandim 0426 Tulang Bawang, Dandim 0427 Way Kanan Letkol Inf Uchi Cambayong, S.IP, Ketua Perbakin Provinsi Lampung, Wakapolres Kompol Djoni Aripin, S.Sos, MM, Pejabat Utama Polres, Kapolsek Jajaran dan peserta yang berasal dari personel TNI dan Polri yang ada di jajaran Polda Lampung.

    (Robert)

  • SMA 3 Mangala Tulang Bawang Ada Kelas Khusus Diduga Dengan Biaya Jutaan Rupah

    SMA 3 Mangala Tulang Bawang Ada Kelas Khusus Diduga Dengan Biaya Jutaan Rupah

    Tulangbawang (SL) – Dinas Pendidikan Provinsi Lampung harus memberikan penjelasan kepada masyarakat, terutama orang tua murid. Terkait persoalan yang terjadi di SMA N 3 Menggala Kabupaten Tulang Bawang Lampung.

    Pasalnya Kepsek SMA N 3 Menggala Hermono telah membuat cemburu sosial antar siswa /siswi dan wali murid atas adanya kebijakan program kelas khusus dan kelas biasa. “Itulah program yang menjadi pro kontra”, seperti penuturan wali murid kepada media.

    Menurut keterangan salah satu wali murid yang tidak mau di sebutkan namanya kepada media Tribunterkini di kediamannya belum lama ini. Kepsek membebankan  biaya  kepada wali murid untuk kelas khusus sebesar Rp 3.856.000, dan rinciannya untuk SPP ruang kelas khusus sebesar Rp 150.000, per bulan dan untuk yang lainnya tidak jelas” keluhnya.

    Yang lebih ironisnya lanjut wali murid keputusan itu sepihak tanpa ada mesyawarah dengan wali murid. Pada saat pendaftaran ajaran Baru kami wali murid disuruh menghadap keruangan panitia satu persatu.

    Dengan alasan wawancara, namun setelah di dalam ruangan panitia kami suruh mendatangani berita acara persejuan dana tersebut dan hal ini juga terjadi dengan kelas biasa yang di tarik biaya penerimaan sisiwa baru sebesar Rp 1.500.000 kami wali murid mengharap kan agar Dinas Pendidikan Provinsi Lampung bisa menghapus kan pungutan-pungutan di SMA N 3 menggala kab. Tulang Bawang” harapnya.

    Sementara itu kepala Sekolah SMA N 3 Menggala “Hermono” saat di komfirmasi di ruangannya kamis 11/10. membenarkan adanya ruang kelas khusus tersebut. Awal nya itu program kami untuk mempasilitasi kebutuhan masyarakat dan menciptakan ruang kelas khusus bagi yang berminat di situ

    Kita siapkan ruangan yang nyaman dan pelayanan yang bagus, di ruang kelas khusus Sarpras nya berbeda dengan kelas biasa” yang menempati ruang kelas khusus itu bukan berarti siswanya mempunyai kelebihan tetapi ini di peruntukkan bagi wali murid yang berminat” paparnya

    Dan kami pihak sekolah pun mengeluh kan kurangnya dana yang bergulir kesekolah kami” semua bantuan yang masuk disini pencairannya selalu terlambat dan tersendat-sendat saat ini kami pihak sekolah lagi kolep untuk mengatasi pendanaan,

    Salah satu contoh kami mendapatkan bantuan gedung leb dan pencairan dananya pun yaitu tadi macet sehingga kami kesusahan dan untuk sementara kami mengeluarkan uang dari kantong pribadi agar semua kebutuhan bisa terpenuhi” ungkap Kepsek.

  • Dr. Sabasdin Harahap Kembali Terpilih Sebagai Ketua IDI Cabang Tuba

    Dr. Sabasdin Harahap Kembali Terpilih Sebagai Ketua IDI Cabang Tuba

    Tulang Bawang (SL)- Pelantikan kepengurusan baru Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Tulangbawang masa bhakti 2018–2021 diadakan di aula Hotel Le’man Unit 2, Kecamatan Banjar Agung, Kabupaten Tulangbawang, sekitar pukul 10.00 WIB, Kamis (11/10)

    Dr. Sabasdin Harahap, terpilih kembali sebagai Ketua IDI Cabang Tulang Bawang masa bhakti 2018–2021, yang sekaligus menjabat sebagai Direktur Rumah Sakit Penawar Medika, dengan Wakil Ketua Dr. Ray Khah Fissa, Sekretaris Dr. Erdawati dan Dr. Aben Timbul Sibarani, serta Bendahara Dr. Dwi Ari Astanti dan Dr. Yessy Tiara. Selain itu terpilih pula Ketua MKEK (Majelis Kehormatan dan Etika Kedokteran), Dr. Hi. Lukman Pura. Pelantikan itu dilakukan langsung oleh Wakil Ketua IDI Provinsi Lampung, Dr. Boy Zaghlul Zaini.

    Turut hadir dalam acara tersebut, Sekretaris Daerah (sekda) Anthoni, yang mewakili Bupati Tulangbawang, Camat Banjar Agung Sudirman, Camat Banjar Margo Umar Ahmad, Kapolsek Banjar Agung Kompol. Rahmin, mewakili Kapolres Tulangbawang, Kadinkes Kabupaten Tulangbawang Dr. Heri Novrizal, Direktur RSUD Menggala, Direktur RS Mutiara Bunda dan ketua IDI Cabang dalam Wilayah lampung, Kepala Puskesmas Tuba I Hi. Arnandi Wilayah dan perwakilan Organisasi Profesi lain seperti PPNI, IBI, PDGI, PATELKI, IAI, Persagi dan PARI.

    Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Tulangbawang merupakan organisasi profesi kedokteran yang berperan sebagaistakeholder pelayanan kesehatan dan ikut bertanggungjawab dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan kedokteran yang bermutu. Untuk daerah Tulangbawang yang luas ini, jumlah dokter yang tergabung dalam IDI Cabang Tulangbawang berjumlah 107 orang dokter, terdiri dari 2 orang Dokter Spesialis Konsultan, 20 Dokter Spesialis, 85 orang Dokter Umum, dan Dokter Internship, 5 orang diantaranya sedang melanjutkan pendidikan dokter spesialis. Dari 107 orang dokter anggota IDI, 49 orang adalah PNS dan selebihnya mengabdi di sektor swasta/mandiri.

    Kepengurusan IDI Cabang Tulangbawang masa bhakti 2018–2021, telah menetapkan beberapa program kerja, diantaranya adalah meningkatkan profesionalisme anggota, meningkatkan mutu pelayanan dan pendidikan kedokteran serta meningkatkan kemitraan dengan pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat untuk pelaksanaan pembangunan di bidang kesehatan.

    Pengurus IDI cabang Tulangbawang akan selalu mendorong para dokter yang berada dalam naungan IDI untuk memiliki tanggung jawab bersama dengan pemerintah daerah dalam pembangunan di bidang kesehatan masyarakat. Koordinasi dan komunikasi antara pengurus IDI dengan Pemkab Tulangbawang harus terus terjaga dan terjalin dengan baik.

    Tak hanya itu, pembangunan di bidang kesehatan merupakan sektor yang sangat penting dalam mendukung dalam Pembangunan Daerah. Dengan mewujudkan masyarakat yang sehat maka aktifitas dan produktifitas sehari-hari di masyarakat dapat terlaksana dengan baik. Berjalannya kepengurusan IDI sebagai sarana organisasi dengan baik diharapkan dapat menjadi wadah aspirasi para dokter serta menjalin komunikasi yang baik antara dokter dengan masyarakat.

    Untuk menunjang hal tersebut, usai pelantikan kepengurusan baru IDI Cabang Tulangbawang, dilanjutkan dengan workshop bertema “Komunikasi Efektif” bertujuan meningkatkan profesionalisme pemberi asuhan pada pelayanan kesehatan, yang dihadiri oleh sekitar 50 dokter, bidan dan tenaga kesehatan lain di wilayah Tulangbawang. (maRdi)

  • Usut Dugaan Penyimpangan Proyek 50 Sumur Bor Rp4,5 Miliar Dinas Pertanian dan Peternakan Tulang Bawang

    Usut Dugaan Penyimpangan Proyek 50 Sumur Bor Rp4,5 Miliar Dinas Pertanian dan Peternakan Tulang Bawang

    Tulangbawang (SL)-Inspektorat Kabupaten Tulangbawang akan mengusut dugaan penyimpangan puluhan proyek sumur bor milik Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Tulangbawang tahun anggaran 2017. Selain ada indikasi mark-up anggaran, ternyata penempatan titik sumur bor juga disinyalir tidak sesuai peruntukan.

    Dilangsir harianpilar.com, pada pembangunan sumur bor di Kampung Mekar Jaya Kecamatan Banjar Margo justru lokasinya di samping rumah kepala Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).Padahal peruntukan sumur bor itu untuk perkebunan, bukan untuk pemukiman warga, ”Pada prinsipnya akan kami tindak lanjuti, kami akan lakukan pemanggilan ke Dinas Pertanian” ujar Inspektur Pembantu II Inspektorat Tuba, Hapidi, Rabu (10/10/2018).

    Menurutnya, jika proyek itu tidak sesuai dengan petunjuk pelaksana (Juklak) dan petunjuk teknis (Juknis) berarti pekerjaan tersebut salah,”Dasar mengajukannya itu apa, kebutuhannya untuk apa, karena jelas barang itu dibuat sesuai Juklak-Juknisnya. Jika tidak sesuai dengan juklak dan juknisnya ya salah,” tegasnya.

    Hapidi menambahkan, akan memanggil Ketua Gapoktan untuk klarikasi maalah itu,”Saya akan bicarakan dulu dengan Inspektur, apa masukan dari Inspektur, kalau katanya panggil, kita panggil,” katanya.

    Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Tulangbawang, Ir. Sumarno sampai saat ini belum berhasil dikonrmasi. Berulang kali hendak di konfirmasi di Kantornya selalu tidak ada ditempat.

    Diberitakan sebelumnya, proyek pembangunan 50 sumur bor milik Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Tulangbawang tahun anggaran 2017 yang menelan anggaran Rp 4,5 milyar lebih diduga kuat sarat penyimpangan.

    Sebab, dalam Rencana Belanja Anggaran (RAB) proyek itu terdapat item pekerjaan yang diduga hanya untuk memperbesar (mark-up) anggaran. Dari dokumen yang diperoleh Harian Pilar, proyek sumur bor ini menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk program Peningkatan Sarana dan Prasarana Infrastruktur Pertanian guna memenuhi kebutuhan air pada pertanian perkebunan khususnya pada saat musim kemarau.

    Namun, pada pelaksananya sumur bor ini tidak berfungsi dengan baik, yang lebih parah diduga ada potensi kebocoran anggaran pada item kegiatan yang tidak diperlukan. Proyek 50 titik sumor bor itu dijadikan dalam 34 paket pekerjaan, setiap titik menggunakan anggaran Rp91.360.000 yang tersebar di beberapa Kecamatan.

    Yaitu di Kecamatan Menggala Timur 9 tititk diantaranya di Kampung Cempaka Dalam 2 unit dengan Pagu Rp182.720.000, 1 unit di Menggala Rp 91.360.000, 1 unit  di Kampung Cempaka Jaya Rp 91.360.000, 1 unit di Kampung Sungai Luar senilai Rp 91.360.000 dan 1 unit, Kampung Lingai senilai Rp91.360.000.

    Kemudian, 5 titik di Kecamatan Banjarbaru yang tersebar di Kampung Panca Mulya 2 unit senilai Rp182.720.000, 1 unit di Kampung Karya Indah Jaya Rp91.360.000, 1 unit Kampung Bawang Tirto Mulyo Rp91.360.000, 1 unit Kampung Balai Murni Jaya Rp 91.360.000.

    Sedangkan di Kecamatan Dente Teladas terdapat 12 titik yakni di Kampung Kekatung 2 Unit senilai Rp182.720.000, 2 unit di Kampung Dente Makmur Rp 182.720.000, 2 unit Kampung Way Dente Rp 182,720.000, 2 unit Kampung Pendowo Asri Rp182.720.000, 2 unit Kampung Teladas Rp 182.720.000, 2 unit di Kampung Teluk Baru Rp182.720.000.

    Untuk di Kecamatan Gedung Meneng terdapat 7 unit yakni di Kampung Gedung Bandar Rejo 1 unit senilai Rp91.360.000, 1 unit di Kampung Gunung Tapa Ilir Rp91.360.000, 2 unit di Kampung Gedung Bandar Rahayu Rp182.720.000, 2 unit di Kampung Gedung Meneng Rp 182.720.000 dan 1 unit sumur bor di Kampung Gunung Tapa Udik dengan Pagu Rp 91.360.000.

    Selanjutnya beberapa titik sumur bor tersebar di beberapa kecamatan yaitu 2 unit di Kampung Bujung Tenuk Kecamatan Menggala dengan nilai Rp 182.720.000, 1 unit di Kampung Wono Agung Kecamatan Rawa Jitu Selatan Rp 91.360.000, 2 unit di Kampung Hargo Rejo Kecamatan Rawa Jitu Selatan Rp182.720.000, 2 unit di Kampung Sido Mekar Kecamatan Gedung Aji Baru Rp 182.720.000, 2 unit Kampung Mekar Asri Kecamatan Gedung Aji Baru Rp182.720.000, 1 unit Kampung Sido Mulyo Kecamatan Penawar Tama Rp 91.360.000, 1 unit Kampung Sido Harjo Kecamatan Penawar Tama Rp 91.360.000, 2 unit Kampung Tri Darma Wira Jaya Kecamatan Banjar Agung Rp 182.720.000, 1 unit Kampung Banjar Dewa Kecamatan Banjar Agung Rp 91.360.000, 1 unit Kampung Mekar Jaya Kecamatan Banjar Margo Rp91.360.000, 1 unit Kampung Purwa Jaya Kecamatan Banjar Margo Rp 91.360.000, 1 unit Kampung Panca Tunggal Jaya Kecamatan Penawar Aji Rp 91.360.000 dan 1 unit sumur bor di bangun di Kampung Paduan Rajawali dengan nilai Rp 91.360.000.

    Dari RAB proyek sumur bor itu, ditemukan dugaan terdapat pekerjaan yang tidak diperlukan yakni pelebaran lubang dengan harga satuan biaya Rp20 juta setiap titik. Bahkan, ada dugaan pekerjaan pelebaran lubang ini tidak dikerjakan namun masuk dalam itempekerjaan pada RAB.

    Dalam RAB dijelesakan pada pekerjaan pengeboran Diamensi Penampang a. Diameter 12 inch Volume 5M dengan jumlah biaya Rp 1.954 ribu b. Diameter 6 inch volume 45 M dengan jumlah biaya Rp20.500 ribu. Anehnya, diameter lubang sumur bor tersebut dilakukan pelebaran kembali yaitu dari diameter 6 inch menjadi 10 inch dengan volume 5M dengan jumlah biaya Rp2 juta, dan dari diameter 6 inch menjadi 8 inch dengan volume pekerjaan 45 M dengan biaya Rp18.300 ribu.

    Sedangkan pipa jambang (Casing) dan pipanaik dan carne yang dipakai adalah pipa dengan diameter 6 inch dengan volume 5M dan pipa naik dan crane dengan diameter 4inch dengan volume 40M.

    Sejatinya pekerjaan pelebaran sumur bor tersebut tidak diperlu. Sebab pada item pekerjaan pengeboran diamensi penampang telah dibuat lubang bor dengan Diameter 12 inch dengan volume kedalaman 5 M dan lubang sumur bor berdiameter 6 inch dengan volume kedalaman 45 M, apa bila pipa casing memakai pipa berdiamensi 6 inch dengan kedalaman 5 M maka cukup menggunakan lobang 12 inch yang telah ada dan tidak perlu dilakukan pelebaran kembali, begitu juga dengan lubang bor berdiamensi 6 inch untuk pemakaian pipa naik dan crane dengan diameter 4inch tidak perlu dilakukan pelebaran lubang menjadi 8 inch.

    Melihat realitas itu, sangat jelas untuk pekerjaan pelebaran lubang bor yang menelan anggaran bekisar Rp20 jutaan setiap titik sumur bor tidak di perlukan, dan patut diduga hanya untuk memebengkakkan anggaran. Bahkan, patut diduga pekerjaan pelebaran lubang itu tidak dilakukan oleh pihak rekanan.

    Mengingat diamenter pipa casing dan pipa naik serta crane yang dipakai lebih kecil dari diamensi sumur bor pada pekerjaan pertama pengeboran jadi tidak perlu lagi dilakukan pelebaran diamensi sumur bor.

    Selain itu, karena dalam RAB pembangunan sumur bor pertanian dengan kedalaman 50 M tersebut tidak menganggarkan gravel pack berupa batu-batuan keras dengan ukuran 8 mm – 10 mm. Penempatan gravel pack sendiri untuk ditempatkan ke dalam rongga annulus di sekeliling pipa produksi.

    Artinya setelah pemasangan pipa sumur selesai dan sesuai dengan yang direncanakan maka gravel pack dengan ukuran yang telah ditentukan dimasukkan ke dalam rongga di luar pipa sumur didalam lubang bor (ruang anulus),
    jadi apabila ada pekerjaan pelebaran diamensi lubang sumur bor pastilah konsultan perencana akan memasukan pengadaan gravel pack dalam RAB tersebut.

    Yang lebih anehnya lagi, proses pembangunan sumur bor yang dilakukan oleh Dinas Pertanian ini khususnya pada proses pekerjaan pengeboran tidak ada yang berbeda dengan pembangunan sumur bor untuk air bersih milik warga, lubang yang di bor berdiameter sesuai dengan diameter casing yang akandipergunakan.

    ”Lubangnya ngpres dengan pipa casing yang dipakai, karena pipa casing tersebut untuk penahan longsor, kalau pipa casingnya longgar karena lobanggnya terlalu besar pasti tanahnya longsor pak,” ujar Edi, Warga Kampung Cempaka Kecamatan Menggala Timur, Edi.

    Warga Banjar Margo, Suhaimi, juga mengaku heran dengan proyek sumur bor itu, ”Kalau semua RAB pembangunan sumur bor itu ada item pekerjaan pelebaran diamensi lubang bor, bisa dibayangkan berapa uang negara yang raib. Karena pekerjaan pelebaran lubang itu percuma dan mungkin tidak dikerjakan,” ujarnya.

    Menurut Suhaimi, anggaran Rp 91.360.000 dengan spesikasi pekerjaan hanya pembuatan sumur bor kedalaman 50 meter dan menggunakan casing 6 inch 5 M dan 40 M, ditambah bak penampung serta mesin disel untuk aliran listrik saja, maka anggarannya terlalu besar.”Gak mungkin menghabiskan anggaran sebanyak itu, itu namanya sudah gak bener yang buat RAB, pekerjaan ini patut ditindak lanjuti oleh penegak hukum, karena dapat dipastikan adanya indikasi penyimpangan,” ungkapnya.

    Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Tulangbawang, Valeri Wahab, ketika dikonrmasi di ruangannya enggan berkomentar banyak.”Saya akan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan Kepala Dinas terkai permasalahan ini, karena dalam kegiatan itu saya bukan PPK atau PPTK,” pungkasnya. (hrp/nt/jun)

  • Gunadi Ibrahim Intruksikan Kader Gerindra Lampung All Out Menangkan Prabowo-Sandi

    Gunadi Ibrahim Intruksikan Kader Gerindra Lampung All Out Menangkan Prabowo-Sandi

    Tulang Bawang (SL) Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Provinsi Lampung Gunadi Ibrahim instruksikan seluruh jajaran Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerindra bekerja all out menangkan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Probowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno di Pilpres 17 April 2019.

    Hal itu, ia ungkapkan saat rapat koordinasi daerah (Rakorda) dengan agenda pemantapan pemenangan Pilpres dan Pileg 17 April 2019, di posko pemenangan caleg Gerindra, di Kampung Lebuhdalem, Kecamatan Menggala Timur, Rabu (10/10/2018).

    Menurutnya, kemenangan pasangan Prabowo-Sandi harga mari, tidak ada alasan bagi para kader partai besutan Prabowo Subianto itu untuk tidak bekerja keras dan maksimal. “Tidak ada pilihan lain Prabowo-Sandi harus menang. Seluruh kader Gerindra akan bekerja secara all out untuk kemenangan Prabowo-Sandi,” kata Gunadi.

    Gunadi enggan menjelaskan secara rinci strategi apa yang akan dilakukan mesin partainya. Namun, dia memastikan Kabupaten Tulangbawang akan menjadi salah satu daerah lumbung suara bagi pasangan calon presiden Prabowo-Sandi.

    Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kabupaten Tulangbawang Aliasan mengaku, akan siap bekerja maksimal. Dia menargetkan, paslon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo-Sandi dapat memperoleh lebih dari setengah jumlah suara di wilayahnya.

    “Target kita Prabowo-Sandi akan mendapatkan 70 persen suara di Tulangbawang,” ujar Aliasan yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua l DPRD Kabupaten Tulangbawang. ( Mardi)

  • 28 PNS Tulangbawang di Sorot KPK, Nama Masih Dirahasiakan

    28 PNS Tulangbawang di Sorot KPK, Nama Masih Dirahasiakan

    Tulangbawang (SL) – Dugaan korupsi yang diduga melibatkan 28 Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Tulangbawang sontak membuat khalayak tercengan. Hal tersebut terungkap pada saat acara pelatihan bersama peningkatan Kapasitas Aparat Penegak Hukum Dalam Penanganan Perkara Tindak Pidana Korupsi yang digelar Novotel, Bandarlampung, Senin (8/10/2018) kemarin.

    Menyikapi hal tersebut, Bupati Tulangbawang Winarti menegaskan bahwa hingga saat ini ia belum mengetahui siapa pejabat Tulangbawang yang diduga terlibat korupsi. Ia mengetahui adanya PNS Tulangbawang yang diduga terlibat korupsi dari beberapa media baik cetak maupun online.

    Winarti menegaskan, sebagai Bupati Tulangbawang, ia akan mengikuti apapun instruksi dari pemeritah pusat. Terkait nama-nama yang masuk dalam list KPK ia mengaku belum mengetahuinya.

    “Pada prinsipnya kami sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat yang pasti mengikuti peraturan yang ditetapkan oleh pusat”, tegas Bunda Winarti Selasa (9/10/2018).

    Sebagai informasi, dalam rapat bersama peningkatan Kapasitas Aparat Penegak Hukum Dalam Penanganan Perkara Tindak Pidana Korupsi yang digelar Novotel Senin (8/10/2018) kemarin, Wakil Ketua KPK, Basaria Panjaitan, berharap pemrintah daerah Provinsi Lampung dan Kabupaten transparan terkait data PNS yang terjerat kasus korupsi. (Net)

  • Dua Perwira Naik Pangkat di Hari Kesaktian Pancasila Polres Tulang Bawang

    Dua Perwira Naik Pangkat di Hari Kesaktian Pancasila Polres Tulang Bawang

    Tualng Bawang (SL) – Dua perwira pertama (Pama) Kepolisian Resor (Polres) Tulang Bawang mendapat kenaikan pangkat, di upacara memperingati hari Kesaktian Pancasila, Polres Tulang Bawang, Senin (01/10/18) sekira pukul 08:00 WIB. Upacara di lapangan Mapolres dipimpin Inspektur upacara Kapolres Tulang Bawang AKBP Raswanto Hadiwibowo.

    Sementara perwira upacara adalah Kasubbag Dalops Bag Ops AKP I Nyoman Cenik dan Komandan Upacara Kanit Laka Satlantas Ipda Marediyan, SH. Selain dua Pama mendapatkan kenaikan pangkat pengabdian dan 1 pama yang purnabakti (pensiun).

    Kapolres dalam sambutannya mengatakan, mengucapkan selamat kepada personel yang mendapatkan kenaikan pangkat pengabdian setingkat lebih tinggi dan mengucapkan terima kasih kepada personel yang telah purnabakti.

    “Saya ucapkan selamat kepada AKP Simin dan AKP Jumarwan atas kenaikan pangkatnya menjadi setingkat lebih tinggi, dimana kenaikan pangkat ini merupakan reward dari pimpinan atas pengabdiannya menjadi anggota polri,”ujar AKBP Raswanto.

    Lanjutnya, untuk Ipda Nasuri, SH yang telah purnabakti, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya karena selama ini telah mengabdikan dirinya di institusi polri. Dengan berakhirnya masa dinas kepolisian diharapkan saudara bisa menjadi suri tauladan bagi masyarakat yang ada di lingkungannya dan tetap mengharumkan nama polri.

    Usai pelaksanaan upacara, Ipda Nasuri, SH yang telah purnabakti diarak dengan menggunakan mobil jeep willis untuk keluar dari Mako Polres, yang diawali oleh Kapolres berserta PJU dan personel Polres serta polsek jajaran melakukan penghormatan saat kendaraan yang membawa Ipda Nasuri, SH melintas di depan mereka. (Robert)

  • Ribuan Massa Akan Unjuk Rasa di Fortal Indolampung Polda Kirim Pasukan Pengamanan

    Ribuan Massa Akan Unjuk Rasa di Fortal Indolampung Polda Kirim Pasukan Pengamanan

    Bandarlampung (SL)-Ribuan masyarakat di Tulang Bawang, dikabarkan akan menggelar aksi unjukrasa, di depan Portal Indo Lampung, menuntut beberapa permasalahan yang terjadi di PT Sugar Group Companies (SGC), Kamis (27/09). Massa menuntut sejumlah permasalahan selama ini. Termasuk menuntut pihak terkait agar dapat meninjau ulang izin Hak Guna Bangunan (HGU) PT SGC

    “Besok rencananya sekitar pukul 09:00 WIB pagi ada sekitar tiga ribuan masa akan menduduki wilayah Indo Lampung untuk menuntut sejumlah permasalahan yang ada selama ini. Termasuk menuntut pihak terkait agar dapat meninjau ulang izin Hak Guna Bangunan (HGU) PT SGC,” kata Andika selaku Korlap Aksi, dilangsir kupastuntas.com.

    Andika yang juga ketua LSM Fortuba itu mengatakan untuk saat ini pihaknya sedang mempersiapkan terkait aksi besok, ada sejumlah tuntutan dari ribuan warga yang sebagian besar berasal dari Tulangbawang tersebut.
    “Terlalu banyak permasalahan yang ada di PT raksasa tersebut yang dari dulu belum ada penyelesaian, pertama kami minta untuk lakukan pengukuran ulang luas lahan HGU seluruh anak perusahaan SGC. Selanjutnya permasalahan CSR perusahan,” ungkap Andika`

    Serta untuk saat ini dampak yang sedang masyarakat rasakan yakni mengenai permasalahan pembakaran yang dilakukan pihak PT SGC. Mereka menuntut pemerintah untuk dapat turun tangan langsung menuntaskan permasalahan abu bekas pembakaran tebu dari PT. SGC yang mengganggu warga Tulangbawang, khususnya warga kecamatan yang tinggal di dekat areal perkebunan.

    Menurutnya sisa pembakaran selain mengotori rumah warga, debu tersebut juga dapat menjadi awal mula penyakit seperti ISPA, batuk dan infeksi saluran pernafasan lainnya. “Sudah jelas debu sisa pembakaran menggangu warga. Selain mengotori lingkungan, juga dapat menyebabkan penyakit yang jelas sangat meresahkan warga,“ katanya.

    Sementara dari Bandarlampung, puluhan mobil berlambang Direktorat Shabara dan Brimob Polda Lampung terlihat memacu kendaraannya dari arah Jalan Wolter Monginsidi. atau seputaran Rumah Sakit Bumi Waras menuju Jalan RA Kartini, Rabu (26/09/2018).

    Rombongan kendaraan terdiri dari Baracuda dan bus berisi penuh personil kepolisian akan berangkat ke Kabupaten Tulang Bawang untuk pengamanan unjuk rasa. Rombongan kendaraan terlihat mengular di sepanjang jalan. Terlihat pula, petugas memakai seragam lengkap.

    Karo Ops Polda Lampung Kombes Pol Yosi Hariyoso membenarkan bahwa rombongan personil tersebut ditujukan untuk pengamanan unjuk rasa. Menurut Karo Ops, keseluruhan personil yang diturunkan itu merupakan hal yang lumrah di kepolisian. “Ada unjuk rasa di PT yang ada di Tulang Bawang, bukan PT BNIL. Untuk jumlah personil yang turun, sampai sekarang saya belum tahu. Kebetulan saya lagi di Lampung Utara,” ucap Yosi.

    Unjuk rasa tersebut lanjutnya, mengenai protes warga tentang sengketa lahan. Dirinya memastikan, kondisi unjuk rasa akan berlangsung aman. “Masalah HGU di sana. Maka personil diturunkan untuk mengamankan jalannya unjuk rasa. Ini masalah biasa aja, tidak ada apa-apa,” jelasnya. (kps/nt)

  • Kali Kedua Petani dan Nelayan Ujung Gunung Udik Unjuk Rasa Bupati Tulang Bawang Tetap “Menghilang”

    Kali Kedua Petani dan Nelayan Ujung Gunung Udik Unjuk Rasa Bupati Tulang Bawang Tetap “Menghilang”

    Menggala (SL)-Ratusan Petani dan Nelayan Umbul Tulung Seribu, Lingkungan Ujung Gunung Udik (UGU),, Kecamatan Menggala, Tulangbawang kembali mendatangi kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulangbawang, Selasa (25/09). Mereka menggelar unjukrasa terkait sikap Bupati Tulangbawang Hj Winarti yang tidak respon terkait penuntasan dan penyelesaian masalah kerugian masyarakat Petani.

    Massa membentangkan spanduk tuntutan, dan konvoi mengunakan motor datang sekitar pukul 11-30 WIB. Massa yang membawa berbagai peralatan pertanian-perikanan seperti Cangkul, Beras, Bubu, Jaring Ikan serta perahu langsung mendirikan tenda, yang diletakan di halaman kantor Bupati tulangbawang.

    Dalam orasinya, perwakilan massa Eliyanto mengatakan jika Hj. Winarti, tidak layak lagi untuk dijadikan seorang pemimpin di Say Bumi Nenggah Nyappur karena tidak mampu menyelesaikan berbagai persoalan kehidupan masyarakat. “Lihat saja dampak dari pembangunan jalan tol itu. Ratusan warga harus hilang mata pencarian, lebak-lebung dan sungai tidak lagi berisi ikan, ladang petani tidak bisa lagi ditanami. Semua gagal penen itu karena dampak dari pembangunan jalan tol, bahkan akses menuju ladang dan sungai sama sekali tidak ada karena ditutup timbunan jalan sehingga dengan terpaksa untuk keladang kami harus turun dan naik jalan tol setinggi 10 meter, ” teriak Eliyanto.

    Menurut Eliyanto, aksi di pemkab Tulang Bawang ini merupakan aksi yang kedua kalinya, dengan tuntutan yang sama yaitu meminta sikap tegas Bupati Tulangbawang Hj Winarti terkait penuntasan dan penyelesaian masalah kerugian masyarakat Petani yang mengalami gagal panen serta kerugian para nelayan yang tidak dapat kembali mencari ikan lantaran di akibatkan dari proses pembuatan jalan Tol oleh PT Waskita Karya.

    “Kami hanya menuntut kerugian dengan diberikan jembatan penyeberangan dan jalan khusus untuk dilalui petani maupun kompensasi dibuatkan nelayan, ini adilkan tapi kenapa pemkab tidak mengubris, padahal PT. Waskita sanggup mengakomodir permintaan kami, namun syaratnya Pemkab Tulangbawang harus ikut terlibat menjadi penenggah” jelasnya.

    Akan tetapi kata Eliyanto, Bupati Tulangbawang Hj Winarti tidak mau membantu masyarakat. dan hingga sekarang tuntutan masyarakat di diamkan dan di acuhkan. “Kami ini masyarakat,, jadi wajar wajar saja kalau kami mengadu kepada Bupati. Tetapi ini kenyataannya terbalik, justru masyarakat yang melayani Bupati, bukanya Bupati yang melayani warga. Lihat saja sudah dua kali kami demo, bupati tidak ada ditempat, jadi untuk apa jadi Bupati. Kalau memang tidak mampu membantu masyarakat silahkan mundur,” tandasnya.

    Elian mengultimatum Pemkab Tulangbawang agar segera menyelesaikan persoalan warga dengan PT. Waskita dalam waktu satu bulan kedepan terhitung dari hari tersebut, massa akan menyegel Kantor Pemda Tulang Bawang. “Karena jika tidak, jangan salahkan kami jika kami akan bertindak tegas dengan menyegel sekretariat pemkab Tulang Bawang ini, ” katanya. (fs/nt/jun)

  • Irjen Pol Purwadi : Polisi Tidak Boleh Meminta Uang Untuk Pelayanan Kepada Masyarakat

    Irjen Pol Purwadi : Polisi Tidak Boleh Meminta Uang Untuk Pelayanan Kepada Masyarakat

    Tulang Bawang (SL) – Kapolda Lampung Irjen Pol Drs. Purwadi Arianto, M.Si kembali mengingatkan dua harapan masyarakat kepada pelayanan kepolisian Pertama datang ingin dilayani, dan jika terdapat persoalan jangan dipersulit. Karena Polisi beda dengan dokter. Masyarakat datang ke dokter karena organ sakit, tapi kalo masyarakat ke Polisi yang sakit adalah prilakunya.

    “Hanya ada 2 harapan yang sangat diinginkan oleh masyarakat. Pertama kalau mereka datang ke kantor polisi ingin dilayani dengan baik, kedua kalau ada masalah jangan mereka di persulit,” kata Kapolda, saat melakukan kunjungan kerja ke Mapolres Tulang Bawang, hari Jumat (21/9) sekira pukul 09.30 WIB..

    Tiba di Mapolres, Kapolda beserta rombongan disambut dengan jajar hormat (jarmat) oleh regu Polwan (polisi wanita). Komandan regu jarmat Briptu Novy Permata Sari, SH memberikan laporan bahwa markas komando (mako) dalam keadaan aman dan siap menerima kunjungan.

    Mantan Wakapolda Metrojaya itu menginsyarakat tugas kepolisian itu sebagai oli yang berfungsi menjadi pelumas untuk melancarkan sesuatu yang macet. Polisi harus memberikan kelancaran karena tugasnya itu menyelesaikan masalah. “Beda dokter dengan polisi adalah kalau orang yang datang ke dokter artinya dia sakit organnya, sedangkan kalau orang yang datang ke polisi berarti sakit tingkah lakunya. Dokter pasti meminta uang imbalan sebagai jasa, sedangkan polisi tidak boleh meminta uang kepada masyarakat,” tegas Purwadi.

    Sementara bupati Tulang Bawang Hj. Winarti, SE, MH mendapatkan kesempatan pertama untuk memberikan kata sambutan. “Kami dari pemerintah daerah (pemda) sangat perhatian dengan TNI dan Polri yang ada disini, karena kami berikan dana insentif setiap bulannya yang langsung diterima oleh Babinsa dan Bhabinkamtibmas,” ujar Bupati.

    Menurut Bupati, situasi kamtibmas yang ada di wilayah Tulang Bawang selama ini berjalan dengan kondusif. “Tokoh adat dan tokoh masyarakat, tolong bantu saya, pak Kapolres dan Dandim untuk memperlancar program nasional yaitu pembangunan jalan tol, yang mana jalan tersebut nantinya sangat membantu untuk kemajuan dan perkembangan daerah,” harap Hj. Winarti. (jun)