Menggala (SL)-Kapolres Tulangbawang (Tuba), AKBP Raswanto Hadiwibowo, berkunjung ke balai wartawan Sai Bumi Nengah Nyappur, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tulangbawang, Rabu (19/9/2018).
Dalam kunjungan Kapolres Tulangbawang AKBP Raswanto Hadiwibowo mengatakan, saya merasa kaget atas penghargaan yang telah diberikan kepada saya. Jabatan adalah amanah yang harus kita jalani dengan sebaik-baiknya. “Saya merasa terharu bisa mendapat penghargaan dari PWI Tulangbawang sebagai Kapolres ‘Best Partner’,” katanya.
Lanjut Kapolres selama saya menjabat, saya baru kali ini menyambangi kantor PWI. Saya berharap kepada kawan-kawan pers yang sudah saya anggap mintra dan saudara bisa menjalankan tugasnya secara profesional, dan bisa menjaga marwah profesi sebagai jurnalis yang selalu berpegang teguh pada kode etik jurnalistik (KEJ). ”Karena, tidak selamanya saya bertugas di Tulangbawang, kalaupun nanti saya pindah tugas dari Tuba, ada kenangan tersendiri antara saya dan PWI Tulangbawang,” terang Kapolres.
Sementara, Ketua PWI Tulangbawang Abdul Rohman, SH menyampaikan, kedatangan Kapolres ke balai wartawan Tulangbawang sekedar bersilaturahmi dan mempererat sinergitas antara PWI dan Polres Tulangbawang. ”Dalam kunjugan ini kita berikan piagam penghargaan kepada Kapolres Tulangbawang atas kemitraan yang terjalin baik dengan insan pers yang bertugas di kabupaten yang berjuluk Sai Bumi Nengah Nyappur,” terangnya.
Menurut Abdul Rohman, SH kita berikan penghargaan ini tentunya ada dasarnya, selama Kapolres Tulangbawang AKBP Raswanto Hadiwibowo menjabat di sini. Dia sangat dekat dengan semua media baik Tv, online, surat kabar. “Semua media di satukan di dalam group Whattsapp Jurnalis Polres Tulangbawang, tampa membeda-bedakan setatus media masing-masing baik muda maupun tua semuanya di layani dengan baik,” paparnya. (rls)
Tulangbawang (SL) – Ribuan ikan mati di Sungai Kalimiring, Bujung Tenuk, Menggala Selatan, Kabupaten Tulangbawang. Diduga akibat limbah pabrik tapioka Grup Bumi Waras yang dibuang ke sungai.
Menurut beberapa warga, Jumat (14/9), setelah hujan deras empat hari sebelumnya, ikan banyak yang mabok dan mati di sungai tersebut.
Saman, salah seorang warga Tiuh Tohow, menduga penyebab ikan mati karena limbah yang digelontorkan Pabrik Tapioka Budi Starch dan Sweetener, grup Bumi Waras.
Antori, kepala Kampung Tiuh Tohow, Menggala, juga mendengar kabar ikan mati diduga akibat limbah perusahaan grup Bumi Waras di hulu sungai Abung Gunungbatin Udik, Lampung Tengah.
Warga banyak yang memungut ikan-ikan mati dari sungai. Namun, setelah dikonsumsi, badan jadi gatal, mual, dan sakit perut.
“Kami menderita kerugian besar karena dari dulu rata-rata warga yang rumahnya berada di pinggir sungai mencari nafkah sebagai nelayan,” kata Saman. (rml/nt/jun)
Menggala (SL) – Ratusan Petani dan Nelayan asal Tulung Seribu, Kampung Ujung Gunung Udik (UGU) Menggala, ngeluruk serta menduduki Kantor Bupati Tulangbawang mulai dari tanggal 13 hingga 14 September 2018, hari ini. Aksi mereka, sebagai bentuk kekesalan terhadap Bupati Tulangbawang Hj Winarti, yang terkesan cuek atas permintaan warga untuk memfasilitasi pertemuan antara warga dengan pihak PT. Waskita Karya sebagai Pengelola Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Menurut Koordinator Massa Eliyanto mengatakan, tuntutan warga terhadap PT. Waskita agar membuatkan Jembatan Penyebrangan dan jalan khusus bagi petani dan nelayan mendapat respon dari pihak waskita. Tetapi kata Eliyanto pihak waskita sanggup mengakomodir semuanya namun persyaratanya pemkab Tulangbawang diharuskan ikut serta dengan menjadi fasilitator antara warga dengan perusahaan.
“Waskita sanggup penuhi permintaan kami namun Pemkab harus turut serta sebab nantinya jalan maupun jembatan yang dibuat oleh waskita harus tercatat didalam aset pemerintah,saya sudah kirimkan surat permintan secara resmi namun sampai sekarang belum direspon oleh Bupati tidak jelas apa alasan beliau namun kami sepertinya di cuekin dengan bupati, “keluhnya.
Menurut Eliyanto, akibat tidak diresponya permintaan tersebut oleh Bupati sampai sekarang tuntutan warga belum direalisasikan oleh Waskita, sehingga seluruh warga merugi lantaran hasil panen petani dan hasil ikan para nelayan tidak bisa dipanen.
Oleh sebab itu, Elian tegaskan akan kembali menggelar aksi pada Senin 17/09 disekretariat Bupati, bahkan jika dakam kurun waktu sebulan Bupati masih saja tidak mengubris permintaan tersebut maka pihaknya akan menyegel kantor Bupati. “Kami akan kembali mengelar aksi dengan massa yang besar, dan jika masih saja tidak ditanggapi maka kantor bupati akan kami segel, “ katanya. (fs/jun)
Bandarlampung (SL)-SPBU 24.345.107 terminal Menggala, milik Pemda Tulang Bawang, yang disangsi satu bulan tanpa pengiriman BBM jenis premiun meminta masyarakat tidak perpandangan negatif atas viralnya kasus cor jerigen di SPBU, waktu lalu. Pasal peristiwa yang sebenarnya adalah tidak seperti yang tersiar sepihak di media sosial. SPBU hanya melayani kepentingan masyarakat itu sendiri dengan berbagai pertimbangan, dan prosedur.
Manager SPBU 107, Sri Ayuni, mengatakan bahwa pemberhentian sementara distribusi BBM Premium terhadap SPBU 107 itu adalah sudah berdasarkan hasil hearing bersama Komisi II DPRD Tulang Bawang, Polres Tulang Bawang, dan pengusaha SPBU di Tulang Bawang, termasuk Hiswana Migas dan Perwakilan Pertamina.
“Yang lebih jelas sebenarnya pengawas di lapangan. Tapi kita patuhi keputusan itu. Bagi kita tidak ada masalah, karena ada atau tidak BBM Premium SPBU tetap berjalan dengan kondisi yang ada BBM lain lancar lancar saja,” kata Sri Ayuni, kepada sinarlampung.com, Kamis (13/9)
Ayuni menjelaskan bahwa sebenarnya kondisi BBM Premium itu tidak mengalami kelangkaan. Akan tetapi memang pengiriman Premium yang memang di batasi oleh Pertamina. “SPBU kita di kirim hanya 8 ton perhari, dan tiba di SPBU selalu pada malam hari,” katanya.
Terkait proses pengecoran dengan Jerigen, kata Sri Ayuni, sebenarnya memang tidak diperbolehkan. Pihaknya melakukan hal itu, karena ada kebijakan sebelumnya, melalui Dinas Perdaganan, Polres, dan DPRD, bahkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang jauh di pedalaman, dalam setiap 8 Ton Premiun, dibagi 70 persen masyarakat umum, dan 30 persenya untuk masyarakat daerah pedalaman dengan jumlah maksimal satu kelompok 100 liter.
“Selama ini proses itu yang berjalan. Masyarakat yang di pedalaman membawa surat keterangan dari dinas. Maksimal 100 liter untk satu kelompok. Dan mereka menggunakan jerigen. Untuk kepentingan mesin jenset,” kata Dia.
Sri Ayuni mengaku sempat kaget dengan persitiwa itu. Karena tidak tahu apa masalah. Karena jika soal malam hari, pengiriman BBM Premium memang malam. “Mereka yang mengisi bawa surat hiswana dan perdagangan karena kebijakan untuk jenset masyarakat yang daerahnya tidak ada listru. Saat peristiwa itu, hanya melihat satu sisi, belum dijelaskan, tapi sudar ramai dan ya viral yang negatif,” katanya.
Karena viral, dan menjadi pertimbangan dalam hearing komisi II, dinyatakan BBM Premium tidak boleh lagi dijerigenkan. “Ya kami ikut aturan saja. Dan khawatir tidak kondusif, kami juga di disangsi stop satu bulan, ya kita ikuti,” ujarnya.
Sri Ayuni, justru menyarankan untuk wilayah Tulang Bawang sebaiknya distop semua pengiriman BBM Premium, karena justru menjadi biang masalah yang selalu dicarai cari. “Lebih baik di stop saja, gak ada juga gak apa. Karena masyarakat ikut dengan stok yang ada. Pertamax dan perlite aman. Karena kita bisnis ya mau nyaman. Apalgi nanti akan ada kebijakan setiap satu minggu akan dikirim lima sampai enam kali setiap minggu dengan julah 8 ton persatu kali kirim,” katanya.
Sementara SPBU 107 diberikan sangsi sesuai perjanjian dengan Pertamina adalah Stop penyaluran Preium selama satu bulan, sesuai perjanjian SPBU.
Sales Eksekutif Reatil V Provinsi Lampung RM Januar Adi mengatakan Pertamina melakukan pengawasan kepada setiap SPBU sesuai dengan wilayah reatilnya. Terkait kasus SPBU 24.345.107 terminal Menggala, milik Pemda Tulang Bawang, pihak Pertamina sudah memberikan saksi. “Sejak pekan lalu sudah kita berikan sangsi. Stop penyaluran BBM Premium selama satu bulan, sesuai perjanjian dengan Pertamina,” kata RM Januar Adi, Senin (10/9).
Januar menegaskan bahwa untuk penyaluran BBM bersubsidi, khususnya solar dan premiun agar dislaurkan sesua dengan peraturan. SPBU agar selalu menjag aspek HSSE dalam operasional SPBU. “Kami menghimbau untuk SPBU yang lain, khusunya dalam penyaluran BBM bersubsidi, khususnya solar dan premium, agar disalurkan sesuai dengan peraturan yang ada, dan agar selalu menjaga aspek HSSE dalam operasional SPBU,” katanya.
Hal senada disampaikani Hiswana Migas. Ketua bidang SPBU Hiswana Migsa Lampung, Donni Irawan menyatakan bahwa sangsi bisa diberikan kepada siapapun yang melakukan pelanggaran, dan yang memberikan sangsi adalah pertamina. Hiswana Migas selalu mengingatkan SPBU untuk mematuhi prosedur yang diatur. “Sangsi akan diberikan kepada siapaun yang melakukan pelanggaran. Dan yang memberikan sangsi adalah pertamina. Hiswana Migas selalu mengingatkan SPBU untuk mematuhi prosedur,” kata Donni Irawan. (Juniardi)
Tulang Bawang (SL) – Selama tiga pekan, 36 Pelaku C3 dan Premanisme berhasil diungkap Satreskrim Polres Tulang Bawang dan Jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tulang Bawang menggelar Konferensi pers tentang keberhasilan mengungkap para pelaku tindak pidana, hari Rabu (12/9/18) sekira pukul 11.00 WIB, bertempat di GSG (gedung serba guna) Wira Satya Polres setempat.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kapolres Tulang Bawang AKBP Raswanto Hadiwibowo, SIK, M.Si bersama Lakhar Wakapolres Kompol Drs. Sujodo, Kasat Reskrim AKP Zainul Fachri, SIK dan Kasubbag Humas Iptu Endir Junaidi.
Kapolres mengatakan, sebanyak 28 kasus berhasil diungkap oleh Satreskrim dan Polsek jajaran, dengan jumlah pelaku sebanyak 36 orang. “22 Kasus dengan pelaku sebanyak 28 orang, diungkap selama pelaksanaan Operasi Sikat Krakatau 2018, yang dilaksanakan selama 14 hari (20 Agustus 2018 – 2 September 2018). Sedangkan 6 Kasus dengan pelaku sebanyak 8 orang merupakan hasil ungkap selama sepekan (3 – 9 September 2018),” ujar AKBP Raswanto.
Lanjutnya, adapun BB (barang bukti) yang berhasil disita dari para pelaku berupa kendaraan roda empat sebanyak 1 unit, kendaraan roda dua sebanyak 15 unit, 4 pucuk senpi (senjata api) rakitan, 5 butir amunisi aktif, 6 unit HP (handphone) berbagai merk dan perhiasan emas dengan total 11 gram.
“Selain berhasil menangkap para pelaku C3 (curas, curat dan curanmor) dan kepemilikan senpi illegal, anggota kami juga berhasil menangkap 1 orang premanisme dengan BB berupa 16 lembar karcis tarif kendaraan, uang tunai sebanyak Rp. 236 Ribu serta sepeda motor.” Tutup AKBP Raswanto. (Robert).
Bandarlampung (SL)-SPBU 24.345.107 terminal Menggala, milik Pemda Tulang Bawang, yang tertangkap tangan warga sedang melakukan aktifitas cor jerigen untuk BBM Premium akhirnya diberikan sangsi. Sangsi sesuai perjanjian dengan Pertamina Stop penyaluran Preium selama satu bulan, sesuai perjanjian dengan pertamina.
Sales Eksekutif Reatil V Provinsi Lampung RM Januar Adi mengatakan Pertamina melakukan pengawasan kepada setiap SPBU sesuai dengan wilayah reatilnya. Terkait kasus SPBU 24.345.107 terminal Menggala, milik Pemda Tulang Bawang, pihak Pertamina sudah memberikan saksi. “Sejak pekan lalu sudah kita berikan sangsi. Stop penyaluran BBM Premium selama satu bulan, sesuai perjanjian dengan Pertamina,” kata RM Januar Adi, Senin (10/9).
Januar menegaskan bahwa untuk penyaluran BBM bersubsidi, khususnya solar dan premiun agar dislaurkan sesua dengan peraturan. SPBU agar selalu menjag aspek HSSE dalam operasional SPBU. “Kami menghimbau untuk SPBU yang lain, khusunya dalam penyaluran BBM bersubsidi, khususnya solar dan premium, agar disalurkan sesuai dengan peraturan yang ada, dan agar selalu menjaga aspek HSSE dalam operasional SPBU,” katanya.
Hal senada disampaikani Hiswana Migas. Ketua bidang SPBU Hiswana Migsa Lampung, Donni Irawan menyatakan bahwa sangsi bisa diberikan kepada siapapun yang melakukan pelanggaran, dan yang memberikan sangsi adalah pertamina. Hiswana Migas selalu mengingatkan SPBU untuk mematuhi prosedur yang diatur. “Sangsi akan diberikan kepada siapaun yang melakukan pelanggaran. Dan yang memberikan sangsi adalah pertamina. Hiswana Migas selalu mengingatkan SPBU untuk mematuhi prosedur,” kata Donni Irawan.
Sementara Manager SPBU 24.345.107 terminal Menggala, milik Pemda Tulang Bawang, Sri Ayu, yag dihubungi sinarlampung.com, via phone belum tersambung. Meski dalam keadaan aktif, tapi tidak tersambung.
aktifitas cor Premium di spbu Menggala
Sebelumnya, warga Tulang Bawang, mengaku resah karena kerap kesulitan premium, ternyata dicor jerigen oleh pengelola SPBU. Sementara aparat keamanan cuek. Alhasil warga yang kesal, mendapat jawaban atas keresahan dan kekecewaan masyarakat Menggala, Kabupaten Tulang Bawang yang selama ini.
Warga mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) bersubsi di SPBU jika setiap mobil tangki Pertamina tiba malam hari, langsung dicor jerigen. Namun hingga saat ini belum direspon dengan cepat oleh pihak-pihak terkait, Minggu (02/08/2018), dan vidionya ramai di medsos.
Ahmad Mustafid, warga Menggala, mengatakan padahal, masyarakat banyak berharap kepada para Wakil Rakyat, Pemerintah, dan Penegak Hukum, untuk dapat bertindak menegakan Pancasila ke-5 yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Mirisnya SPBU milik BUMD Pemkab Tulang Bawang diduga melakukan permainan kotor di Kota Menggala yang lebih mementingkan pengecor pakai Jerigen, “Pantas saja masyarakat umum sampai tidak kebagian, walau itu dibuka selama 2 Jam setiap harinya dari pukul 06.00 – 08.00 WIB, mengingat kendaraan pengecor telah antri lebih dulu dari malam harinya,” kata Ahmad Mustafid.
Ahmad Mustafid, menjelaskan berdasarkan info yang didapat, di SPBU 24.345.107 Terminal Menggala, disetiap malam dini hari, untuk BBM jenis Premium dengan stok 8 Ton, dihabiskan oleh pengecor Jerigen 5 hingga 6 Ton, belum lagi ditambah pengecor yang menggunakan kendaraan mobil dengan jumlah hingga puluhan kendaraan. “Alhasil di pagi dan siang stok BBM terutama premium dikatakan pihak pengelola SPBU habis. Dengan ulah pihak pengelola SPBU yang lebih mementingkan pengecor daripada masyarakat,” katanya.
Jika tidak ada reaksi aparat, kata dia, warga Menggala mengancam akan turun ke jalan, “Jika pihak-pihak berwenang pemegang tongkat kekuasaan tindak bertindak kami akan unjuk rasa,” jelasnya.
Dhaliem, warga lainnya, menyebut bahwa SPBU yang ada di Menggala terutama di SPBU 24.345.107 Terminal Menggala, harus ditutup karena tidak mementing warga. “Lebih baik di bakar atau disegel agar tutup saja, dari pada tidak bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Kalo malam rame karyawan yang mengecor, tapi kalo pagi hanya 1 orang karyawan, itupun tutup jam 8 pagi. Saya sendiri sudah lupa bau dan warna Premium itu seperti apa,” katanya.
Richard, warga lainnya menambahkan, bahwa ternyata pernah ada masyararakat yang mobilnya hanya takaran full tangki 30 liter. Namun ketika diisi di SPBU menjadi 34 liter, padahal tangki kendaraannya juga masih ada sisa, tidak kosong. “Anehkan, kok sampai berani begitu, mungkin ada oknum tertentu yang membekingi, soalnya bukan kali itu aja terjadi kecurangan, maka lebih baik ditutup total saja dahulu karena sudah jelas melanggar,” kata Richad.
Menurut Dia, jika managemennya dan pengelolanya sudah ganti semua baru buka lagi, dari pada tidak ada faedahnya. Adapun terjadinya kecurangan ini, kata dia, lantaran pihak SPBU berdalih BBM yang dicor untuk di kirim ke daerahdaerah pelosok Kabupaten Tulangbawang.
“Tapi lucunya, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar saja tidak bisa, namun sudah memikirkan wilayah pelosok, hal ini ditenggarai karena pihak pengelola SPBU mencari keuntungan dari pengecoran BBM bersubsidi tersebut, tanpa memikirkan masyarakat sekitar,” katanya. (juniardi)
Tulangbawang (SL) – Kepolisian Sektor Menggala menangkap FE (21) dan CH (22)
pencuri uang tunai puluhan juta di Toko Adi Jaya Kampung Tiuh Tohou, Kecamatan Menggala,
Tulangbawang. Keduanya terciduk berkat rekaman closed circuit television (CCTV) yang dipasang di toko tersebut.
Menurut Kapolsek Menggala Iptu Zulkii pelaku ditangkap di sebuah gubuk di Bolak Sesat Agung,
Menggala, Jumat (7/9/2018) pukul 02.00 WIB. Keduanya warga Kampung Menggala, Kecamatan
Menggala.
Kedua pemuda ini menjadi buruan polisi setelah korban Mawardi (40), melapor ke Polsek Menggara pada Kamis (6/9/2018). Akibat ulah keduanya, Mawardi merugi Rp30 Juta. Aksi pelaku baru diketahui korban, Rabu (5/9/2018) pukul 18.00 WIB saat akan memasukkan uang hasil penjualan di tokonya.
Saat mencari celengan yang terbuat dari kaleng bekas oli merk Union, tidak ditemukan. Korban lalu membuka CCTV dan melihat ada orang masuk toko miliknya dari pintu belakang, menuju ke ruang tengah. Kemudian mengambil celengan yang korban simpan di laci ruang toko.
Berbekal rekaman CCTV tersebut, anggota melakukan penyelidikan siapa pelaku dan dimana
keberadaannya. Berkat keuletan dan kegigihan anggota di lapangan. Akhirnya para pelaku berhasil
ditangkap saat sedang bersembunyi di sebuah gubuk.
Dari tangan para pelaku berhasil disita uang tunai Rp17 Juta 500 Ribu, celana jeans pendek, baju
kaos warna merah, cincin emas seberat 2 gram, HP Nokia, dan sepeda motor Yamaha Vega warna
putih. “Saat ini para pelaku sedang dilakukan pemeriksaan di Mapolsek Menggala dan akan dijerat
dengan Pasal 363 ayat 1 ke 4 KUHPidana tentang pencurian. Diancam dengan pidana penjara paling lama 7 tahun,” kata Zulkii.
Tulang Bawang (SL)-Warga tangkap basah SPBU 24.345.107 terminal Menggala, milik Pemda Tulang Bawang, yang sedang melakukan aktifitas cor jerigen untuk BBM Premium. Warga mengaku resah karena kerap kesulitan premium, ternyata dicor jerigen oleh pengelola SPBU. Sementara aparat keamanan cuek.
Alhasil warga yang kesal, mendapat jawaban atas keresahan dan kekecewaan masyarakat Menggala, Kabupaten Tulang Bawang yang selama ini kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) bersubsi di SPBU. Ternyata setiap mobil tangki Pertamina tiba malam hari, langsung dicor jerigen. Namun hingga saat ini belum direspon dengan cepat oleh pihak-pihak terkait, Minggu (02/08/2018), dan vidionya ramai di medsos.
Ahmad Mustafid, warga Menggala, mengatakan padahal, masyarakat banyak berharap kepada para Wakil Rakyat, Pemerintah, dan Penegak Hukum, untuk dapat bertindak menegakan Pancasila ke-5 yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Mirisnya SPBU milik BUMD Pemkab Tulang Bawang diduga melakukan permainan kotor di Kota Menggala itu, hal tersebut karena pihak pengelola lebih mementingkan pengecor pakai Jerigen, “Pantas saja masyarakat umum sampai tidak kebagian, walau itu dibuka selama 2 Jam setiap harinya dari pukul 06.00 – 08.00 WIB, mengingat kendaraan pengecor telah antri lebih dulu dari malam harinya,” kata Ahmad Mustafid.
Ahmad Mustafid, menjelaskan berdasarkan info yang didapat, di SPBU 24.345.107 Terminal Menggala, disetiap malam dini hari, untuk BBM jenis Premium dengan stok 8 Ton, dihabiskan oleh pengecor Jerigen 5 hingga 6 Ton, belum lagi ditambah pengecor yang menggunakan kendaraan mobil dengan jumlah hingga puluhan kendaraan.
“Alhasil di pagi dan siang stok BBM terutama premium dikatakan pihak pengelola SPBU habis. Dengan ulah pihak pengelola SPBU yang lebih mementingkan pengecor daripada masyarakat,” katanya.
Jika tidak ada reaksi aparat, kata dia, warga Menggala mengancam akan turun ke jalan, “Jika pihak-pihak berwenang pemegang tongkat kekuasaan tindak bertindak kami akan unjuk rasa,” jelasnya.
Dhaliem, warga lainnya, menyebut bahwa SPBU yang ada di Menggala terutama di SPBU 24.345.107 Terminal Menggala, harus ditutup karena tidak mementing warga. “Lebih baik di bakar atau disegel agar tutup saja, dari pada tidak bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Kalo malam rame karyawan yang mengecor, tapi kalo pagi hanya 1 orang karyawan, itupun tutup jam 8 pagi. Saya sendiri sudah lupa bau dan warna Premium itu seperti apa,” katanya.
Richard, warga lainnya menambahkan, bahwa ternyata pernah ada masyararakat yang mobilnya hanya takaran full tangki 30 liter. Namun ketika diisi di SPBU menjadi 34 liter, padahal tangki kendaraannya juga masih ada sisa, tidak kosong. “Anehkan, kok sampai berani begitu, mungkin ada oknum tertentu yang membekingi, soalnya bukan kali itu aja terjadi kecurangan, maka lebih baik ditutup total saja dahulu karena sudah jelas melanggar,” kata Richad.
Menurut Dia, jika managemennya dan pengelolanya sudah ganti semua baru buka lagi, dari pada tidak ada faedahnya. Adapun terjadinya kecurangan ini, kata dia, lantaran pihak SPBU berdalih BBM yang dicor untuk di kirim ke daerahdaerah pelosok Kabupaten Tulangbawang.
“Tapi lucunya, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar saja tidak bisa, namun sudah memikirkan wilayah pelosok, hal ini ditenggarai karena pihak pengelola SPBU mencari keuntungan dari pengecoran BBM bersubsidi tersebut, tanpa memikirkan masyarakat sekitar,” katanya. (lp1/nt/jun)
Tulang Bawang (SL) — Hari Besar Umat Islam, Idul Adha 2018, yang jatuh pada hari Rabu (22/8/2018) menjadi moment keakraban bagi kalangan jurnalis anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tulangbawang (Tuba).
PWI Tulangbawang tahun ini, mendapat bantuan 1 ekor sapi dan 2 ekor kambing, yang akan di sembelih dengan bergotong royong sesama anggota PWI. Daging hewan kurban dibagikan kepada masyarakat sekitar kantor balai wartawan dan seluruh wartawan yang ada di kabupaten yang berjuluk Sai Bumi Nengah Nyappur tampa membedakan latar belakang organisasi Pers yang mereka nawungi.
Rencananya penyembelihan hewan kurban akan dilakukan besok pada hari Kamis, 23 Agustus 2018 (11 Dzulhijjah 1439 H) Pukul 10.00 Wib, di sekretariat balai wartawan Sai Bumi Nengah Nyappur / kantor Sekretariat PWI Tulangbawang.
Dalam momentum perayaan Hari Raya Idul Adha 1438 Hijriyah/2018 Masehi ini, PWI Tulangbawang mendapat sebanyak 1 ekor sapi dan dua ekor kambing yang akan disembelih di Balai Wartawan, jalan Lintas Timur, Terminal, Menggala. Kamis (23/8/2018).
Ketua PWI Tulangbawang Abdul Rohman SH, mengatakan, kegiatan penyembelihan hewan kurban ini merupakan program kerja kepengurusan bidang kesejahteraan untuk tahun anggaran 2018.
“Untuk hewan kurban 1 ekor sapi berasal dari bantuan Pemerintah kabupaten Tulangbawang kepemimpinan Winarti-Hendriansyah, dan 2 ekor kambing dari Ketua PWI Tulangbawang,” ujarnya.
Dikatakan Rohman sapaan akrab ketua PWI Tuba, pihaknya berterima kasih kepada Pemerintah kabupaten Tulangbawang yang telah menyerahkan hewan kurban untuk disembelih dan dibagikan oleh keluarga besar PWI Tulangbawang.
“Tentunya amanah yang sudah di berikan kepada kami akan kami jalankan sebaik-baiknya. Dan akan kami bagikan seadil-adil nya kepada masyarakat yang membutuhkan dan seluruh wartawan yang ada di kabupaten Tulangbawang,” ujarnya.
Mudah-mudahan pada tahun yang akan datang lebih banyak lagi teman-teman PWI dan Forkopimda Plus yang akan berkurban.
“Tentu nya ini menjadi sejarah yang pertama kalinya PWI Tulangbawang menjalankan program kurban, ini harus kita pertahankan. Kedepan insya Allah hewan kurbannya bisa bertambah,” paparnya. (rls)
Tulang Bawang (SL) – Kepolisian Resor (Polres) Tulang Bawang menggelar sejumlah perlombaan untuk memeriahkah HUT RI ke-73 tahun 2018, hari Sabtu (18/8) mulai pukul 08.30 WIB s/d selesai, bertempat di lapangan Mapolres setempat.
Kapolres Tulang Bawang AKBP Raswanto Hadiwibowo, SIK, M.Si mengatakan, kegiatan perlombaan ini selain diikuti oleh seluruh personel Polres dan Polsek jajaran, juga diikuti oleh masyarakat serta insan pers baik cetak, elektronik maupun online.
“Sebanyak 8 perlombaan yang kami gelar hari ini, berupa lomba memasak, lari karung, tarik tambang, memasukkan paku ke botol, lari bawa kelereng, makan kerupuk, oper karet gelang dan panjat pinang,” ujar AKBP Raswanto.
Lanjutnya, khusus lomba memasak hanya diikuti oleh para perwira yang ada di polres maupun polsek jajaran dan saya sendiri juga ikut dalam lomba ini. Tiga menu yang diperlombakan yaitu nasi goreng, pisang goreng dan es buah.
Kapolres menambahkan, perlombaan yang cukup banyak menarik perhatian dari para penonton dan diikuti oleh insan pers yaitu tarik tambang, memasukkan paku ke botol, lari karung dan makan kerupuk.
“Untuk lomba tarik tambang, insan pers mendapatkan juara ke tiga setelah berhasil mengalahkan satuan lalu lintas, selain itu pada lomba memasukkan paku ke botol dan makan kerupuk, rekan-rekan insan pers juga berhasil menyabet hadiah,” terang AKBP Raswanto.
Semua perlombaan ini, yang diharapkan bukanlah juaranya, tetapi semangat persatuan, kerjasama dan kekompakan yang diutamakan.
Tampak hadir dalam kegiatan ini, Kapolres Tulang Bawang, Ibu Ketua Bhayangkari Cabang Tulang Bawang, Pejabat Utama Polres, Kapolsek Jajaran, Personel Polres dan Polsek jajaran, Ibu-ibu Bhayangkari, Insan Pers dan masyarakat umum. (Robert)