Kategori: Uncategorized

  • YBM BRI Launching IP2BK di Lampung

    YBM BRI Launching IP2BK di Lampung

    Bandarlampung (SL)-Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia (YBM BRI) menggulirkan Integrasi Program Pemberdayaan Berbasis Keluarga (IP2BK) di Provinsi Lampung. Program Integrasi Pemberdayaan diresmikan oleh Pemerintah Provinsi Lampung melalui Kepala Biro Ekonomi Lukmansyah yang mewakili Gubernur di Mushola Nurul Hikam Desa Rejomulyo Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan.

    Bantuan IP2BK senilai Rp.214.500.000,- dan Program Peningkatan keterampilan Usaha Rakyat unit usaha Perbengkelan kota Metro senilai Rp.56.500.000,- secara simbolis melalui penyerahan mock up oleh Lukmansyah mewakili Gubernur Lampung kepada Siti Rohani dan Sukandar ketua kelompok masing masing program.

    Dalam sambutan Gubernur Lampung yang disampaikan Lukmansyah, bahwa Pemerintah Provinsi Lampung memberikan apresiasi kepada YBM BRI sebagai lembaga zakat nasional yang fokus programnya pada kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat kecil dan mengucapkan terima kasih telah menggulirkan programnya di Provinsi Lampung.

    Melalui Lukmansyah, Gubernur berpesan kepada masyarakat dan aparat terkait untuk mensukseskan program yang digulirkan agar keluarga keluarga Indonesia tangguh dan kuat baik secara finansial dan spiritual nya.

    Dalam kesempatan yang sama, Dewan Pembina YBM BRI Yosfi Enofa yang juga Pemimpin Cabang BRI Metro menyampaikan bahwa program IP2BK mempunyai visi untuk berkontribusi dalam mewujudkan kesejahteraan lahir dan batin keluarga Mustahik, IP2BK di gulirkan di 27 titik di 17 kantor wilayah di seluruh Indonesia, “Dalam rangka menguatkan aspek ekonomi, pendidikan, kesehatan dan mental spiritual keluarga Mustahik” tegasnya.

    Siti Rohani yang mewakili penerima program mengucapkan terima kasih kepada YBM BRI yang telah memberikan program yang sangat bagus sekali, “Semoga lembaga atau pihak lain dapat mencontoh program YBM BRI agar semakin banyak masyarakat yang mendapatkan manfaat yang lengkap,” kata Siti.

    Turut hadir dalam acara tersebut Nanik Wijayanti Kepala Unit BRI Sukadamai, Tus Handoyo Lurah Rejomulyo, M Yakkub ketua YBM dan Amir Mudaris Pelaksana Harian, Marsudi Mentor PKUR Perbengkelan kota Metro, Hj. Komariyah ketua Majlis Taklim dan Mahasiswa Penerima Beasiswa YBM. (rls)

  • Mulai 2019 Garuda Indonesia Dan Citilink Hadirkan Fasilitas Free Infligh Connectivity

    Mulai 2019 Garuda Indonesia Dan Citilink Hadirkan Fasilitas Free Infligh Connectivity

    Jakarta (SL)-Garuda Indonesia Group bekerjasama dengan PT. Mahata Aero Teknologi (Mahata) mengumumkan kerjasama peluncuran fasilitas free inflight connectivity di Jakarta Rabu (14/11/2018). Pengguna jasa Garuda Indonesia dan Citilink dapat menikmati layanan akses internet secara cuma-cuma di seluruh penerbangan Citilink dan Garuda Indonesia pada penerbangan domestik, dan layanan ini dapat dinikmati 2019 mendatang.

    Foto bersama usai peluncuran kerjasama

    Untuk menyediakan fasilitas free inflight connectivity, Garuda Indonesia akan melengkapi armada pesawatnya dengan layanan GX Aviation Sistem yang merupakan produk dari Inmarsat Aviation yang memungkinkan penumpang untuk menjelajah internet dan menggunakan media sosial selama penerbangan. GX Aviation adalah layanan konektivitas nirkabel global berkecepatan tinggi yang dikirimkan melalui jaringan High- Throughput Satellites (HTS ).

    Layanan konektifitas ini sepenuhnya dimiliki dan dioperasikan oleh Inmarsat bekerjasama dengan Lufthansa Technik sebagai penyedia perangkat keras, teknik, desain dan sertifikasi untuk proyek tersebut, sementara Lufthansa System sebagai integrasi perangkat lunak.

    Perwakilan dari Garuda Indonesia Group Juliandra Nurtjahjo mengatakan bahwa layanan tersebut sejalan dengan komitmen Garuda Indonesia Group sebagai maskapai nasional yang terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan penumpang khususnya di era digital.

    “Persaingan ketat dalam industri penerbangan saat ini kian menuntut kami untuk memilki visi teknologi dan mengoptimalkan layanan yang modern dan mampu mempertahankan loyalitas pelanggan masa kini. Tidak hanya memperkuat pasar yang sudah ada tapi keberadaan In- flight Wifi gratis ini juga ditujukan untuk mengaktivasi pangsa pasar baru yang saat ini belum tersentuh, seperti para milenial yang sering bepergian,” papar Juliandra.

    “Mobile Connectivity adalah hal vital dan akan menjadi awal baru untuk revolusi pengalaman penerbangan kedepannya. Membuat setiap orang dapat bertukar informasi setiap waktu layanan ini belum dapat dinikmati oleh banyak orang saat penerbangan. Hal ini adalah sebuah langkah besar yang kami lakukan bersama Citilink dan Garuda,” ujar M.Fitriansyah, Direktur Utama Mahata. (fri)

  • Kopi Tutuk Lesung dan Kearifan Lokal yang Hampir Punah

    Kopi Tutuk Lesung dan Kearifan Lokal yang Hampir Punah

    Bengkulu (SL)-Kopi Tutuk Lesung yang belum lama ini turut memeriahkan Pesona Daerah Bengkulu Selatan (PENDABS). Sebuah event tahunan yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan. Kegiatan yang dilaksanakan Minggu 11 November 2018 kemarin, selain menggelar Adventure Trail, juga menampilkan dan menyajikan wisata kuliner khas Bengkulu Selatan.

    Melihat event ini sebagai momentum untuk memperkenalkan Kopi Tutuk Lesung lebih luas lagi, menjadi salah satu alasan UKM Anak Negeri ambil bagian dalam PENDABS. “200 kap Kopi Tutuk Lesung kita sajikan untuk peserta Adventure Trail. Ada juga yang dijualbelikan per kap. Selain disajikan langsung, ada juga yang berbentuk kemasan, yang siap dibawa pulang atau dijadikan ole-ole,” kata Ketua UKM Anak Negeri Vika Herlina.

    Disampaikan Vika, Kopi Tutuk Lesung diproduksi UKM Anak Negeri, di Desa Suka Negeri Kecamatan Air Nipis Kabupaten Bengkulu Selatan. Kopi Tutuk Lesung juga dikelola beberapa pemuda yang masih berstatus sebagai mahasiswa. “Kebetulan saya dijadikan teman-teman sebagai Ketua UKM Anak Negeri ini,” ungkapnya.

    Cerita Vika, usaha pengolahan Kopi Tutuk Lesung ini sudah berjalan lebih kurang satu tahun. Pengolahan kopi murni menggunakan cara-cara tradisional, dengan ditumbuk menggunakan lesung. Yang juga merupakan tradisi turun-menurun di Provinsi Bengkulu, khususnya di Bengkulu Selatan.

    Namun di zaman now ini, sambung Vika, sulit untuk menemukan pengolahan kopi secara tradisional yang ditumbuk menggunakan lesung. Melestarikan nilai-nilai kearifan lokal inilah yang kemudian menjadi misi besar UKM Anak Negeri lewat Kopi Tutuk Lesungnya.

    “Artinya UKM kami selain bicara sisi ekonominya, kami coba juga mengangkat nilai-nilai budaya lokal di daerah setempat yang kami anggap sudah hampir punah,” tutur Vika.

    Tak hanya itu, UKM Anak Negeri juga memberdayakan ibu-ibu di lingkungannya untuk menumbuk kopi, yang sekarang sudah berjumlah 15 ibu-ibu. “Alhamdulillah tenaga penumbuk Kopi Tutuk Lesung ini ibu-ibu yang berasal dari desa setempat sebanyak 15 orang. Alhamdulillah kita memberdayakan masyarakat setempat, untuk menambah pemasukan buat ibu-ibu di desa setempat,” kata Vika.

    Ia pun berharap, UKM ini bisa memberi dampak yang positif bagi desa, pemerintah daerah maupun pemerintah provinsi guna menunjang pondasi perekonomian. “Kita juga berharap Kopi Tutuk Lesung suatu saat nanti menjadi ikon di Bengkulu Selatan, juga Provinsi Bengkulu, yang kemudian bisa menembus pasar nasional, bahkan internasional, Aamiin,” harap Vika.

    Di akhir ceritanya, Vika mengungkapkan kendala yang dihadapi guna mengembangkan Kopi Tutuk Lesung ini, yakni masih terbatasnya fasilitas penunjang dalam pengolahan bubuk kopi. “Kalau stok kopinya, In shaa Allah masih melimpah di desa kami dan sekitarnya,” demikian Vika. (Garudadaily)

  • Masakan Rumah Khas Balikpapan  Kini Dipasarkan ke Seluruh Nusantara

    Masakan Rumah Khas Balikpapan Kini Dipasarkan ke Seluruh Nusantara

    Balikpapan (SL)-November 2018, tiap daerah memiliki produk makanan khas masing – masing, begitu pun Balikpapan yang berada di Kalimantan Timur. Jika masyarakat kesana dan mencari informasi jenis makanan khas yang kerap dijadikan oleh – oleh, maka sudah tentu makanan ringan seperti amplang menjadi salah satu makanan favorit.
    Snack khas Balikpapan ini terbuat dari bahan dasar ikan tenggiri, namun banyak juga yang menggunakan ikan pipih atau ikan belida yang jarang ditemukan di wilayah lain, sehingga memiliki keunikan tersendiri dari rasanya.

    Ibu Sri Astuty – BDS Snack1

    Salah satu produsen dan merek amplang yang terkenal adalah BDS Snack. Produk ini juga menjadi salah satu makanan khas asal Balikpapan favorit pelanggan Pesona (Pesanan Oleh – Oleh Nusantara) yang merupakan wadah dan dukungan untuk UKM yang dibuat JNE.

    Namun dibalik kepopulerannya saat ini, BDS Snack yang didirikan oleh Sri Astuty merupakan hasil dari perjuangan panjang dan juga kegagalan dalam merintis bisnis sebelumnya.

    Sri Astuty, atau yang akrab disapa Bu Tuty, adalah mantan guru dan karyawan swasta yang beralih ke dunia usaha dengan memanfaatkan hobinya dalam memasak serta mengolah bahan makanan. Berbagai jenis makanan dan beragam jenis kue kering Ia buat dengan keterampilan yang Ia pelajari secara otodidak tanpa mengikuti pendidikan atau kursus tertentu.

    Dari keterampilannya tersebut, Tuty yang lahir di Palembang 49 tahun silam ini mendirikan bisnis kuliner di beberapa tempat di Jakarta maupun Depok setelah tidak lagi bekerja sebagai pegawai. Namun, semuanya berubah dan bisnisnya tersebut pun terpuruk ketika krisis moneter serta peristiwa kerusuhan Mei 1998 terjadi. Situasi sulit yang melandanya sejak itu, memaksa Bu Tuty hijrah ke Balikpapan pada tahun 2001.

    Tidak berhenti berusaha, dengan menggunakan sisa – sisa tabungan hasil usahanya di Jakarta, Bu Tuty lalu mencoba menerima pesanan makanan sebagai catering dan membuat beragam kue – kue kering dengan menggunakan rumah tinggalnya sendiri sebagai tempat produksi. Dibantu oleh seorang asisten, Ia pun memasarkan produknya secara tradisional dengan menitipkan di toko – toko milik kerabat atau keluarga.

    Perlahan namun pasti, bisnisnya itu mendapatkan banyak permintaan, dan ketika itu pula Ia mulai menjual kerupuk ikan yang dipasok dari supplier yang dikenalnya. Dalam perjalannya ini Bu Tuty melihat potensi penjualan kerupuk ikan yang terus meningkat, sehingga Ia pun memutuskan untuk fokus menjual produk tersebut. Tapi tantangan besar kembali harus Ia hadapi karena produsen dan pemasok produk tidak mampu memenuhi jumlah pesanannya yang terus bertambah.

    Agar tidak mengecewakan pelanggan, Bu Tuty pun belajar memproduksi kerupuk ikan sendiri. Dalam prosesnya, trial and error berulang kali terjadi untuk membuat kerupuk ikan dengan racikan bumbu yang sesuai dengan permintaan para pelanggannya. Tapi dengan semangat serta kegigihannya dalam berfokus pada produk tersebut, akhirnya Ia bisa membuat kerupuk ikan dengan bumbu yang pas setelah kurang lebih 2 tahun.

    Yakin bahwa kualitas produknya layak dipasarkan secara luas, Bu Tuty kerap mengikuti dan menjadi juara serta menerima penghargaan dalam program atau event untuk UKM, yang kerap diselenggarakan oleh pihak pemerintah mau pun instansi lainnya. Oleh karena itu pula, Bu Tuty secara bertahap mengukuhkan produk buatannya dengan meresmikan melalui sertifikasi. Kini kerupuk ikan merek BDS Snack telah mendapatkan sertifikat merek dari Kementerian Hukum dan HAM RI, sertifikat mutu produk dari Dinas Kesehatan, sertifikat halal dari MUI, dan sebagainya.

    Tuty yang saat ini memiliki 18 orang karyawan untuk membuat produk – produk olahan berbahan dasar ikan seperti amplang, kerupuk, abon, ikan asin, dan yang lainnya, mengungkapkan bahwa saat ini omzet penjualan kerupuk ikan amplang buatannya telah mencapai 100 juta setiap bulan. Selain membuka toko offline dan online untuk menerima pesanan eceran, ia juga bertindak sebagai supplier bagi beragam supermarket besar mau pun toko oleh – oleh di berbagai kota di seluruh Indonesia.

    “Sekitar 20 ribu kg kami produksi dalam setahun, sehingga diperkirakan sebanyak 1600 kg kami pasarkan melalui offline mau pun online per bulan. Tentu saja banyak juga yang kami kirimkan melalui JNE atau mendapatkan pesanan dari Pesona (Pesanan Oleh – Oleh Nusantara)”, jelas Ketua Koperasi Industri Kecil Micro Semayang Balikpapan ini.

    Walaupun BDS Snack telah berhasil merambah pasar ke seluruh nusantara, namun Bu Tuty menyampaikan harapannya agar di masa mendatang dapat memasarkan produknya tersebut ke pasar global. “Kami masih berupaya untuk meningkatkan kualitas produk, mau pun kemasan, dan yang lainnya, agar memenuhi serta menjaga standar SNI yang telah kami dapatkan, sehingga tidak hanya diterima oleh pasar nasional, tapi juga global”, harapTuty yang juga menjabat sebagai Sekretaris Poklahsar Melawai Biru Balikpapan.

    Selain harapan untuk produknya sendiri, Bu Tuty juga menyampaikan harapan agar para pelaku UKM lain di Indonesia dapat terus berkembang dan maju. Ia pun berbagi tips dengan mengatakan, “Sinergi dengan pihak pemerintah dapat menjadi langkah strategis untuk memajukan bisnis para wirausahawan mau pun wirausahawati lain di seluruh Indonesia. Salah satu caranya dengan memanfaatkan program atau event yang disediakan untuk para UKM di tiap daerah, seperti perlombaan, pameran atau eksibisi, dan yang lainnya”.

    Tidak hanya itu, Tuty pun menyarankan para pelaku UKM lain agar memiliki berbagai perijinan dan sertifikasi yang diperlukan, sehingga peluang memperbesar bisnis dapat semakin terbuka lebar. “Saya sebagai pelaku UKM dari Balikpapan Kalimantan Timur sangat berterima kasih kepada pemerintah.

    Langkah pengembangan BDS Snack sampai dengan saat ini telah banyak didukung, baik dari Pemkot, Pemprov, mau pun Kementerian Perindustrian, Kementerian Perikanan, BSN (Badan Standarisasi Nasional), dan yang lainnya, sehingga produk kami pun sudah bersertifikat SNI 7762-2013”, tutur penerima penghargaan Adhikarya Pangan Tahun 2016 dari Presiden RI dan penghargaan bergengsi lainnya baik tingkat lokal mau pun nasional ini.

    Tuty, yang juga merupakan salah satu member JLC (JNE Loyalty Card), juga menyampaikan bahwa memiliki niat berwirausaha agar memberikan manfaat bagi orang lain dan lingkungan sekitar adalah hal yang penting. Selama ini, Ia berusaha untuk mewujudkan niatnya tersebut melalui nama BDS Snack.

    “BDS awalnya adalah singkatan dari alamat tempat saya tinggal yaitu perumahan Bukit Damai Sentosa sebagai tempat pertama memulai usaha ini. Namun untuk mengingatkan diri mau pun sebagai ruh perusahaan, termasuk untuk para karyawan, maka singkatan BDS diubah menjadi “Berdayakan Daerah Sekitar”. Semangat dari merek tersebutlah yang harus senantiasa diupayakan untuk terwujud,” pungkasnya. (rls)

  • Seminar Bisnis Rumahan Tanpa Beban, Dusdusan.com Asah Keahlian Bisnis Masyarakat Medan

    Seminar Bisnis Rumahan Tanpa Beban, Dusdusan.com Asah Keahlian Bisnis Masyarakat Medan

    Medan (SL)- PT Dusdusan Dotcom Indonesia (Dusdusan.com), platform dan komunitas reseller terbesar di Indonesia menggelar seminar “Bisnis Rumahan Tanpa Beban,” di Medan, Sabtu (10/11/2018). Medan menjadi kota ke-4 yang disambangi Dusdusan.com setelah Bekasi, Bandung dan Pekanbaru dalam rangkaian Dusdusan.com Roadshow 2018.

    Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatra Utara mencatat ada 2,8 juta UMKM pada kurun waktu 2012-2017. Namun, pertumbuhan UMKM di tiap tahunnya tidak signifikan karena perlambatan ekonomi. Sektor sumber daya manusia masih menjadi isu yang disoroti oleh Dinas Koperasi dan UKM Pemprov Sumut untuk menggenjot pertumbuhan UMKM.

    Co-Founder Dusdusan.com Christian Kustedi mengatakan, kegiatan ini digelar untuk memperkenalkan Dusdusan.com sebagai peluang usaha pilihan masyarakat. Sehingga, nantinya akan tumbuh pelaku UMKM baru yang berdampak pada kemajuan perekonomian Indonesia, khususnya di Medan.

    “Kami berkomitmen mendukung program pemerintah dalam rangka meningkatkan pertumbuhan pelaku UMKM. Kegiatan ini merupakan implementasi untuk mengedukasi sekaligus memperkenalkan kepada masyarakat mengenai bisnis rumahan tanpa beban,” kata Christian.

    Melalui kegiatan ini, Dusdusan juga memberikan pelatihan mengenai cara merintis bisnis mandiri, seperti konten dan strategi pemasaran online maupun offline. Hal tersebut ditujukan untuk mengembangkan skill dan mengubah mindset masyarakat dalam berbisnis.

    “Untuk mendukung misi Dusdusan.com, kami membuat dan melakukan program pengembangan, pelatihan dan pemberdayaan masyarakat. Dengan begitu, kami berharap dapat meningkatkan kapasitas bisnis dan pendapatan tambahan bagi masyarakat,” Ujar Christian.

    Pada kesempatan kali ini, Dusdusan.com turut mengundang pembicara tamu, yaitu Indonesia’s Favourite Trainer & Seminar Speaker, James Gwee, yang membagikan ilmu bisnisnya kepada peserta kegiatan.

    “Dalam merintis sebuah bisnis, modal utama selain finansial yang harus dimiliki adalah mindset dan skill pengusaha. Dengan digelarnya pelatihan ini, saya berharap dapat membentuk mindset dan mengembangkan skill masyarakat Medan,” tambah James Gwee.

    Tentang PT Dusdusan Dotcom Indonesia

    PT Dusdusan Dotcom Indonesia (Dusdusan.com) merupakan platform dan komunitas reseller terbesar di Indonesia. Dengan keunikan model bisnisnya, Dusdusan.com menawarkan peluang bisnis tanpa beban (tanpa target, tanpa tutup poin, tidak ada upline/downline, tidak ada kewajiban rekrut, tidak harus stok barang (bisa dropship), rintis brand/toko sendiri) kepada masyarakat umum, khususnya Ibu Rumah Tangga.

    Saat ini, Dusdusan.com memiliki lebih dari 75.000 reseller dan 6 warehouse yang tersebar di Indonesia (Bekasi, Semarang, Makassar, Bandung, Sidoarjo, dan Medan). Dusdusan.com yang memfokuskan produknya pada perlengkapan rumah tangga telah melakukan ekspansi kategori produk hingga fashion. (rls/jun)

  • Keindahan Pesona Riau Saat Menjelajahi Tanah Melayu

    Keindahan Pesona Riau Saat Menjelajahi Tanah Melayu

    Riau (SL) – Keindahan pesona Provinsi Riau diberkahi sumber daya alam yang sangat kaya. Minyak bumi, gas alam, karet, hingga kelapa sawit tersimpan atau tumbuh di tanah suburnya. Sayangnya, kabut asap akibat pembakaran hutan di sana membuat keindahan dan kekayaan Riau jadi samar. Padahal, sejumlah destinasi wisata keren telah menanti kamu jamahi di tanah Melayu ini.

    Salah satunya, Berselancar di atas ombak Bono di Sungai Kampar.

    Ada yang unik saat kamu berkunjung ke muara Sungai Kampar, tepatnya di Desa Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan. Pada saat-saat tertentu, biasanya purnama atau bulan mati, kamu bisa menyaksikan fenomena ombak Bono, yaitu ombak besar yang muncul akibat pertemuan arus sungai menuju laut dan arus laut yang masuk ke sungai akibat pasang.

    Tinggi ombak Bono ini bisa mencapai 4-6 meter dan menjadi salah satu daya tarik bagi para peselancar. Ya, memang di mana lagi sih kamu bisa menikmati rasanya menaklukkan ombak besar dengan sebilah papan di badan sungai.

    Simak, Kenapa Bono bisa terjadi ?

    Bono merupakan gelombang atau ombak yang terjadi di Muara Sungai Kampar, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau Indonesia. Ombak Bono Sungai Kampar merupakan suatu fenomena alam akibat adanya pertemuan arus sungai menuju laut dan arus laut yang masuk ke sungai akibat pasang.

    Biasanya ombak atau gelombang hanya terjadi di tepi pantai atau laut ataupun danau yang luas akibat perubahan arus air dan angin. Ombak yang berukuran cukup besar banyak dimanfaatkan untuk bermain selancar. Maka, jika melihat orang berselancar di pantai adalah suatu hal yang sudah biasa. Tetapi melihat orang berselancar di arus sungai adalah suatu hal yang luar biasa.

    Gimana, Riau cukup layak jadi destinasi liburanmu, bukan? Yuk liburan ke Riau!

    (Terasriau)

  • Kurang Minum Air Mineral, Dapat Memicu Penyakit Berbahaya

    Kurang Minum Air Mineral, Dapat Memicu Penyakit Berbahaya

    Jakarta (SL) – Minum air mineral sering kali menjadi yang terlupakan. Padahal, meminum cairan itu sama pentingnya dengan karbohidrat dan protein yang tergabung dalam makronutrien. Sebagai makronutrien, air diperlukan oleh tubuh dalam jumlah besar untuk memberikan energi pada tubuh.

    Kekurangan air atau dehidrasi akan berakibat fatal bagi tubuh. Dalam jangka pendek, dehidrasi dapat membuat tubuh tak bertenaga, hilang konsentrasi, hingga stres. Efek jangka panjang justru lebih berbahaya karena dapat menyebabkan penyakit diabetes melitus tipe 2, kardiovaskular, infeksi kandung kemih, dan gagal ginjal.

    Pakar kesehatan hidrasi internasional dari Paul Sebatier France University, Ivan Tack menyebut, saat ini terdapat 500 juta orang dewasa di dunia yang kurang minum air mineral atau kurang dari 1,2 liter per hari. Kebutuhan cairan orang dewasa rata-rata mencapai 2 liter atau 8 gelas air per hari.

    “Orang yang kurang minum air mencapai 500 juta orang dewasa di seluruh dunia. Hal ini berakibat pada munculnya berbagai penyakit,” kata Tack dalam konferensi pers Indonesian Hydration and Health Conference di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Jakarta, Rabu (7/11/2018) lalu.

    Saat kekurangan cairan, ujar Tack, tubuh bakal mengeluarkan hormon vasopresin yang mengakibatkan peningkatan hormon stres kortisol pemicu inflamasi kronis dalam waktu lama. Akibatnya, dalam jangka panjang, tubuh bisa memproduksi batu ginjal, mengalami gagal ginjal, hingga infeksi kandung kemih.

    Selain itu, kekurangan cairan juga dapat jadi pemicu awal mula penyakit kronis seperti diabetes, kardiovaskular, dan sindrom metabolik.

    “Ini adalah efek yang tidak terduga. Jika ginjal berhubungan langsung dengan cairan, penyakit lain seperti diabetes dan kardiovaskular juga terbukti memiliki keterkaitan,” tutur Tack.

    Dengan mencukup kebutuhan minum air mineral 2 liter setiap hari, risiko terkena berbagai penyakit seperti gagak ginjal, diabetes, dan gangguan kardiovaskular bakal berkurang.

    Di Indonesia, prevalensi orang dewasa yang kurang minum mencapai 21 juta orang. Sedangkan berdasarkan publikasi Liq.in (European Journal of Nutrition) pada 2018 menunjukkan sebanyak 22 persen anak-anak, 21 persen remaja, dan 28 persen dewasa belum memenuhi kebutuhan cairan tubuh melalui air putih.

    Penelitian itu juga menemukan masyarakat Indonesia masih tinggi dalam mengonsumsi minuman bergula. Sebanyak 24 persen anak-anak, 41 persen remaja, dan 33 persen dewasa mengonsumsi satu porsi (250 ml) atau lebih minuman bergula per hari. Konsumsi ini dapat berakibat pada obesitas, penyakit diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit ginjal, sama halnya dengan kekurangan cairan. (Terasriau)

  • Sepenggal Sejarah Melayu Islam di Istana Siak

    Sepenggal Sejarah Melayu Islam di Istana Siak

    Riau (SL) – Istana siak menyimpan banyak bangunan bersejarah peninggalan Hindia Belanda dan kerajaan Melayu Islam. Salah satunya adalah Istana Siak Sri Indrapura.

    Kerajaan Siak Sri Indrapura didirikan oleh Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah pada 1723 M. Kerajaan Melayu Islam terbesar di Riau ini mengalami masa kejayaan pada abad ke-16 hingga ke-20. Istana Siak Sri Inderapura merupakan kediaman resmi Sultan Siak.

    Kerajaan ini adalah pecahan dari Kerajaan Melayu. Dua tokoh kerajaan kemudian berseteru, yaitu Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah (Raja Kecil) dan Sultan Suleiman yang dibantu oleh Bugis. Karena kalah, Sultan Abdul Jalil menyingkar dan berpindah-pindah tempat ke Johor, Bintang, Bengkalis, dan akhirnya pedalaman Sungai Siak, Buantan. Ibukota Kerajaan Siak pun sempat beberapa kali pindah, diantaranya di Buantan, Mempura, Senapelan, Mempura, dan terakhir di Kota Tinggi atau Siak Sri Indrapura.

    Kompleks istana Siak Indrapura memiliki luas sekitar 32.000 M², dan terdiri dari empat istana yaitu Istana Siak, Istana Baroe, Istana Padjang, dan Istana Lima. Bangunan Istana Siak memadukan gaya arsitektur Melayu, Timur Tengah, dan Eropa. Luasnya sekitar 1.000  M².

    Dinding istana berlapiskan keramik yang didatangkan langsung dari Prancis. Istana yang mendapat julukan Istana Matahari Timur ini terdiri dari dua lantai. Lantai pertama memuat 6 ruang sidang, ruang tamu kehormatan, 2 ruang tamu (untuk laki-laki dan perempuan), ruang sidang kerajaan yang juga berfungsi sebagai ruang pesta. Di lantai atas, terdapat 9 ruangan yang khusus digunakan untuk Sultan, serta satu buah ruang tamu kerajaan.

    Enam patung burung elang menghiasi puncak istana. Patung-patung ini melambangkan keberanian pihak istana. Sementara di bagian halaman, tersebar delapan buah senjata yang dulu digunakan sebagai pertahanan, yakni meriam. Di sisi kiri belakang istana, terdapat bangunan kecil yang dulu difungsikan sebagai penjara sementara.

    Di istana ini, wisatawan dapat melihat beragam koleksi benda-benda kerajaan, mulai dari kursi singgasana berlapis emas, payung kerajaan, tombal, brankas kerajaan, duplikat mahkota raja, hinga patung perunggu Ratu Wilhelmina. Sebagian benda-benda peninggalan kerajaan juga tersimpan di Museum Nasional Jakarta. (Terasriau)

  • Forwata Riau Akan Eksplore Wisata Rokan Hilir Dengan Kemping Part

    Forwata Riau Akan Eksplore Wisata Rokan Hilir Dengan Kemping Part

    Pekanbaru (SL)-Forum Wartawan Pariwisata ( Forwata ) Riau, kembali mengadakan event untuk mendorong pertumbuhan destinasi wisata yang di bumi Lancang Kuning. Event Kemping Part 2, ke Kabupaten Rokan Hilir Riau direnacakan jelang akhir tahun 2018.  Dipilihnya destinasi wisata Rokan Hilir, terungkap dalam rapat Pengurus Forwata Riau, Jumat (9/11/18) di Kedai Kopi Bengkalis Kota Pekanbaru.

    Dalam Rapat Pengurus yang berlansung santai, sejumlah program dan rancangan Forwata Kedepan di bicarakan, sesuai dengan keberadaan Forwata untuk membantu daerah untuk memprekenalkan Pariwisata Riau ke khalayak banyak, bahkan sampai ke tingkat Nasional.

    Ketua Porwata, Riau Didis Mardisna menyampaikan, dari sejumlah kegiatan dan Rancangan Program Forwata dalam waktu dekat, juga akan akan audiensi dengan instansi terkait. “Banyak program yang akan kita taja kedepan, baik yang di taja oleh Forwata sendiri atau bekerjasama dengan pihak lain seperti pemerintah, swasta dan pihak yang merasa terpanggil membesarkan Pariwisata di Riau, Namun yang terdekat kita akan melaksanakan Kemping ke Rokan Hilir,” kata Didis.

    Menurut Didis, sejumlah program Forwata Riau itu akan bisa terwujud tentunya dengan dukungan semua pihak yang terinspirasi untuk membesarkan Parwisata, karena secara substansi keberadaan Forwata Riau itu terdiri dari Kumpulan Wartawan yang peduli dengan Pariwisata itu sendiri. “Ya, untuk merealisasikan itu semua, kita juga jemput bola, akan bekerjasama dengan pihak lain, akan melakukan audiensi dengan lembaga penggerak Pariwisata yang ada di Riau,” katanya. (rls/dis)

  • Mandi di Tiga Waktu ini Bisa Membuat Mati Mendadak

    Mandi di Tiga Waktu ini Bisa Membuat Mati Mendadak

    (SL) – Mandi adalah sebuah usaha untuk membersihkan diri secara lahiriah atau fisik, namun ada beberapa waktu yang dilarang untuk melakukannya karena tidak baik untuk kesehatan bahkan bisa membuat mati mendadak.

    Berikut Tiga Waktu yang Bisa Membuat Kamu Mati Mendadak;

    1. 30 menit setelah Ashar

    Di waktu ini, darah dalam tubuh kamu sedang dalam kondisi panas. Jika kamu mandi di waktu ini, maka tubuh kamu akan terasa lelah dan letih karena peredarah darah terganggu. Bahkan tak menutup kemungkinan bisa membuat kamu mati mendadak.

    Agar aman mandi waktu ini, pastikan kamu beristirahat dulu karena biasanya waktu setelah Ashar orang-orang sudah lelah setelah seharian bekerja. Setelah lelah mulai hilang dan tubuh terasa tidak panas lagi, baru kamu bisa mandi.

    2. Setelah Maghrib

    Pukul 18.00 sampai 19.00, ini adalah waktu di mana kondisi jantung kamu sedang melemah. Karena jantung membutuhkan istirahat setelah dipakai bekerja seharian penuh. Jika mandi di waktu ini, akibatnya sangat buruk untuk kesehatan tubuh, seperti dapat menyebabkan paru-paru basah.

    3. Setelah Isya sampai jam 12 malam

    Di waktu ini, seharusnya tubuh kamu beristirahat total. Jantung kamu tidak akan siap menerima siraman air. Oleh sebab itu, mandi di jam-jam ini sangat berbahaya untuk kesehatan tubuh. Jika dipaksakan mandi pada jam ini, akibatnya dapat merusak jantung dan lebih parahnya lagi dapat menyebabkan gagal jantung.

    Bercermin dari kebiasaan Rasulullah, beliau biasanya suka mandi sebelum waktu subuh. Kebiasaan mandi di pagi hari memang sangat baik untuk kesehatan dan sudah terbukti secara ilmiah. (Aktaindonesia)