Kategori: Uncategorized

  • Repdem Desak Pemerintah Cabut Izin PT Lion Mentari Airlines

    Repdem Desak Pemerintah Cabut Izin PT Lion Mentari Airlines

    Jakarta (SL) – Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) menyatakan rasa belasungkawa atas kecelakaan tragis pesawat Lion Air JT-610, yang membawa 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak dan 2 bayi dengan 2 Pilot dan 5 FA yang jatuh di laut Karawang pada Senin (30/10/2018). Atas kejadian ini, pemerintah didesak untuk memberikan sanksi tegas terhadap perusahaan maskapai penerbangan tersebut.

    “Cabut izinnya dan berikan hak para korban semaksimal mungkin, ini sebuah tragedi kemanusian bukan kecelakaan biasa” ungkap Wanto Sugito Sekretaris Jenderal (Sekjen) Repdem Kamis sore (01/11/2018).
    Menurut Wanto Sugito, pemerintah jangan mau diintervensi oleh operator penerbangan dalam hal ini PT Lion Mentari Airlines jika dinyatakan bersalah berdasarkan hasil investigasi  Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
    Karena katanya lagi, berdasarkan data dan rekam jejak serta data Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyebutkan terdapat 317 kasus kecelakaan penerbangan sejak 2007 hingga 2017 maskapai penerbangan Lion Air.
    “Dan yang terbaru adalah Lion Air JT-610,  178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak dan 2 bayi dengan 2 Pilot dan 5 FA menjadi korban” terang Wanto Sugito yang akrab disapa Klutuk ini.
    Klutuk menegaskan kembali agar pemerintah harus memberikan sanksi tegas dan menghukum seberat mungkin operator penerbangan PT Lion Mentari Airlines. “Korban harus mendapatkan keadilannya seadil-adilnya,” tutup Klutuk. (suaraaktual)
  • Catatan Press Tour Sleman : Gairah Seribu Candi Dan Kebangkitan Masyarakat Pasca Letusan Merapi

    Catatan Press Tour Sleman : Gairah Seribu Candi Dan Kebangkitan Masyarakat Pasca Letusan Merapi

    Yogyakarta (SL)-Berjarak sekitar 15 Km dari pusat kota Yogyakarta. Kabupaten Sleman, yang terletak di kaki Gunung Merapi. Sleman memiliki udara yang sejuk dan bersih, juga sebagai pusat wisata di Yoyakarta. Selain banyak terdapat penginapan hotel baik melati sampai hotel berbintang, juga banyak terdapat Home Stay, di Desa Wisata. Bahkan Lereng Gunung Merapi hingga puncak, kini terdapat destinasi wisata sisa Letusan Gunung Merapi.

    Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman menyerahkan cinderamata batik kepada peserta Press Tour (foto/dok/ist)

    Sleman, dengan Merapi, menawarkan pemandangan yang tak kalah indah, beberapa lokasi bisa dijangkau menggunakan kendaraan, beberapa memerlukan jalan kaki. Selain Gunung Merapi, Desa Wisata, Wisata Agro, kini Sleman berselogan Seribu Candi. “Kabupaten Sleman dengan pendekatan sadar wisata kepada masyarakat dan pengusaha di Sleman kini menggagas sebagai kawasan wisata seribu candi. Kabupaten yang berbatasan dengan Kabupaten Klaten di Jawa Tengah ini kaya wisata dengan sejarah berupa candi,” kata Kadis Pariwisata Kabupaten Slemn, Hj. Sudarningsih di sela Soft Launching video promosi pariwisata Sleman di Joglo Plawang Resort, Sabtu (27/10/2018) malam.

    Meski yang paling terkenal sebelumnya adalah Candi Prambanan, kini banyak lagi ditemukan candi candi, yang diyakini sebagai pusat kerajaan abad 7-8 lalu itutersebar di sekitar Sleman. Bahkan, candi yang lokasinya paling tinggi di Jogja juga ada di Sleman. “Ya, kita memang sedang gencar melakukan promo pariwisata di Kabupaten Sleman. Yang sejak 2010 lalu, terkena letusan Gunung Merapi. Sejak itu, diperkirakan tiga sampai lima tahun baru bisa bangkit. Tapi ternyata, hanya satu dua tahun, Sleman mulai bangkit,” kata Kepala Badan Promosi Pariwisata Sleman (BPPS), Guntur Eka Prasetya, di dampingi Sekretaris Dra Esti Susilarti Mpd., dihadapan peserta Presstour Seribu Candi, di Hotel Joglo Pahayang, Sabtu, (27/10) Malam

    Rombongan Press Tour Seribu Candi, di gagas Badan Promosi Pariwisata Sleman, bersama Dinas Pariwisata, yang mengundang 10 Media, dari diberbagai wilayah Nusantara. Hadir Pimred Media siber sinarlampung.com Juniardi (Lampung), hariansinggalang Langgo Geni (Sumatera Barat), Mercy (Papua), Endro Efendi (Kalimantan Timur), Ivan Kurniawan (Jakarta), Daniel detakriau.com (Riau), Nadi (Inewstv) Yogakarta, Lanjar (Yogyakarta).

    Ketua BPPS Sleman menyerahkan cindera mata kepada Touris asal belanda (foto/dok/ist)

    Menurut Guntur, BPPS menggelar kegiatan press tour, sebagai bagian peningkatkan promosi pariwisata Kabupaten Sleman, acara dilaksanakan, pada Sabtu- Senin tanggal 27, 28, 29 Oktober 2018. “Ya, BPPS Kabupaten Sleman mengadakan prees tour, yang mengundang beberapa teman teman wartawan, yang ikut membantu mempromosikan wisata daerah, mereka sebagian Alumni Famtrip HPN 2017.

    Ada 10 media daerah, luar Jogja,” kata Guntur.

    Rombongan juga disambut hangat mantan ketua PHRI Sleman, yang juga pengelola Hotel Cakra Kusuma, yang dijadikan came bermalam peserta dan panitia Press Tour. “Kegiatan terjadwal sesuai jadwal acara. Selain mengujungi objek wisata, juga desa wisata, industri rakyat, hingga 1000 candi, ” katanya.

    Manager Hotel Cakra Kusumo, memberikan voucer dan sovernir Tshirt kepada Peserta Press Tour Seribu Candi 2018. (foto/dok/ist)

    Wartawan juga akan diajak melihat objek Wisata LAVA BANTAL’ yang masuk nominasi Anugerah Pariwisata Indonesia 2018. Mengunjungi Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo, Kunjungi Sentra Kerajinan Batik Berbah. Dan di ajak Dinner with 10 Hongarian Tourism Journalist @STIPRAM.

    Wisata Merapi

    Binarto, dari Himpunan Pemanadu Wisata Sleman, menjelaskan semua cerita dan sejarah objek wisata. (foto/dok/juniardi)

    Hari pertama, Sabtu (27/10),, rombongan dipandu Binarto yang akrab disapa Pak Bin, dari himpunan pemandu wisata, menuju wisata Gunung Merapi. Perkampungan dan Banker Gunung Merapi, yang pada tahun 2010 lalu, sempat hangus akibat awan panas, termasuk kehilangan juru kunci Gunung Merapi, Mba Marijan. “Sekarang diganti anaknya, Kliwon. Yang sejak dulu selalu bersama Mba Marijan, mengantar sesaji ke puncak gunung merapi,” kata Pak Bin, yang piawan dengan bahasa inggrisnya.

    Dari gerbang setiap pengunjung hanya membayar Rp3000 perorang, untuk masuk kawasan wisata Gunung Berapi. Kemudian menyewa mobil jeeb untuk menyusuri jalur larva eks letusan Gunung Merapi. Masing masing jeeb berisi tiga-empat orang penumpang yang wajib menggunakan helm, dan masker. Karena jalur yang dilalui adalah bebatuan, dan pasir. Melintasi jalan menanjak dan menurun, untuk menuju puncak eks Banker Merapi.

    “Bangker ini dibuat oleh pemerintah untuk perlindungan sementara jika terjadi letusan gunung Berapi. Didalamnya terdapat pasilitas kamar mandi. Untuk menghindari awan panas. Tetapi sejak terjadi letusan, dan ternyata lahar panas juga mengalir, sehingga ada dua orang terjebak di dalam bangker. Karena panas dan bangker terbuat dari besi, mereka seperti di open. Sejak itu Bangker tidak digunakan lagi,” kata Pa Bin.

    Menyusuri jalur Lava Gunung Merapi. (foto/dok/juniardi)

    Saat Gunung Merapi meletus, selain mba Marijan, ada lebih dari 200 masyarakat, yang ikut menjadi korban, karena tidak mau turun, mengikuti jejak Mba Marijan. Dari Bangker, rombongan menuju tepi jalur larva jika meletus, atau aliran larva dingin, jika hujan deras. “Dan disana terdapat sebuah batu besar yang mungkin dari letusan. Batu itu terdampar, dan jika dilihat dari samping mirip kepala manusia. Dan sejak itu, daerah itu dikenal dengan kawasan Batu Alien,” cerita Pak Bin.

    Setelah beberapa menit, rombongan kembali melanjutkan wisaja jeep, menuju Musium Merapi. Sebuah rumah tua sisa bangunan yang rusak akibat awan panas, yang dijadikan tempat mengumpulkan barang barang, dan sisa sisa letusan. Mulai dari krangka ternah, kerangka kendaraaan, dan perabotan rumah tangga yang tersisa.

    Bangker Kali Adem, (foto/dok/ist)

    Ya, Kabupaten Sleman memiliki banyak daya tarik tersendiri terkait panorama alam yang dimilikinya. Kekayaan alam dan keindahan yang disajikan bahkan berhasil menarik perhatian banyak wisatawan lokal maupun mancanegara. Di kawasan Gunung Merapi kini banyak spot wisata yang berkolaborasi dengan destinasi wisata kuliner. “Sleman itu subur, makmur. kuliner, Desa Wisata. Karena dibangun dengan modal masyaralat yang sadar akan wisata. Manusia dibangun, dan pemerintah mempasilitasi,” kata Hesti.

    Menurut Hesti, selain pesona Seribu Candi, sekitar 24 destinasi wisata Sleman yang kini mulai dilirik wisatawan lokal, dan manca negara. Meski kebanyakan destinasi di bawah memiliki nama ‘Merapi’. “Disini, kita mendalami sejarah dan kedahsyatan Gunung Merapi di Museum Gunung Merapi. Selain melihat pemandangan Gunung Merapi yang indah, kita juga bisa mendapatkan banyak edukasi dan informasi sejarah mengenai gunung di perbatasan antara Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta ini,” katanya.

    Batu Alien (foto/dok/juniardi)

    Mengenai Gunung Merapi, lanjut Pak Bin, lihat aja diorama dan semua rekaman letusannya dalam satu abad terakhir, hingga yang terdahsyat dalam satu dekade terakhir, yaitu pada tahun 2010. Lokasi Jalan Kaliurang Km. 22, Banteng, Hargobinangun, Pakem, Hargobinangun, Pakem, Kabupaten Sleman disana ada sisi eksotik Gunung Merapi di Bukit Klangon, di Cangkringan menjadi salah satu spot untuk menikmati retakan di puncak Gunung Merapi. Dari sudut pandang ini, kita bisa melihat awan panas Merapi, atau yang biasa disebut ‘wedhus gembel’ yang keluar dari kubah lava.

    “Agrowisata Bhumi Merapi, bisa belajar bercocok tanam, beternak bahkan berkuda. Ada Lava Tour Merapi, yang kita lalu tadi menjelajahi aliran lava Merapi dengan menggunakan jeep, Selain menikmati rute berbatu. Jika waktu panjang, bisa ke Rumah Mbah Maridjan, juru kunci Merapi yang tersapu awan panas di dusun Kinahrejo, bunker Kali Adem. Bisa melihat Merapi dengan tenang ya di Kaliadem. Lokasinya yang cukup dekat dengan puncak Merapi, ada lagi Taman Gardu Pandang Kaliurang. Penghadang material Merapi di Sabo Bronggang,” cerita Pak Bin.

    Musium Gunung Merapi. (foto/dok/juniardi)

    Selain itu ada juga Bendungan Sabo Bronggang bisa dikatakan merupakan infrastruktur yang paling berjasa bagi warga karena fungsinya yang berguna untuk menahan aliran lahar dan material Merapi menuju ke kota-kota di sekitarnya. Sampai saat ini, meski sebagian besar sudah tertutup material, bendungan ini masih menjalankan fungsinya dengan baik.

    Tour Honda 70 ke Lava Bantal dan Bukit Teletabies

    Touring motor antik digagas Ketua BPPS, Dinas Pariwisata, dan IMI Sleman. (foto/dok/juniardi)

    Hari kedua, Minggu (28/10). rombongan Presstour menuju Lava Bantal yang berada di Berbah, Sleman, yang merupakan salah satu kawasan geoheritage yang ada di Yogyakarta. Rombongan bersamaan dengan kegiatan Touring club Motor Honda 70, dan Yamaha 80. Yang kemudian dilakukan proses pelantikan pengurus IMI Sleman, di bukit Teletabies.

    Sebelum menuju bukit, rombongan beristirahat di Lokasi penemuan candi, lalu ke Lava Bantal. Disebut Lava Bantal, karena bentuk bebatuan ditepi aliran sungai mirip bantal yang terjadi akibat lelehan lava erupsi gunung berapi yang bersentuhan langsung dengan air laut sehingga menyebabkan bentukan mineralnya tidak terpilah dengan baik, melainkan berbentuk geometri mirip bantal.

    Disini rombongan dimanjakan dengan pemandangan sungai dengan bebatuan besar di kedua sisinya. Air jernih mengalir diantara bebatuan terlihat menggoda untuk sekedar mencelupkan kaki merasakan kesegarannya. Sekilas, lava bantal mengingatkan pada sungai yang ada di pegunungan yang khas dengan bebatuan besar dan airnya yang masih jernih.

    Lava Bantal

    Selain pemandangan sungai, di sekitar lokasi juga terdapat padang rumput luas yang biasa digunakan penduduk sekitar untuk menggembalakan ternak. Meskipun hanya lokasi ini hanya berupa sungai dan padang rumput saja, tentu saja bagi orang yang sudah penat dengan kehidupan perkotaan setiap hari, pemandangan seperti ini bagaikan oase dan cukup untuk mengistirahatkan pikiran sejenak.

    Meskipun masih seadanya, fasilitas di kawasan Lava Bantal sudah cukup memadai seperti adanya area parkir, toilet, cafeteria, mushola, dan gazebo untuk para pengunjung beristirahat. Dan kini pengunjung juga bisa menjajal susur sungai seperti yang ada di kali suci. Para pengunjung akan dilengkapi dengan baju pelampung, pelindung kepala dan kelengkapan lainnya untuk menyusuri aliran sungai lava bantal menggunakan ban pelampung.

    Bukit dan Desa Teletabies

    Bukit Teletabies, bisa melihat Kampung Wisata Teletabis, dan dan tenggelamnya matahari. (foto/dok/juniardi)

    Dari Lava Bantal, perjalanan dilanjutkan ke jalur yang lebih tinggi, masih wilayah lereng Gunung Merapi. Disata juga melintasi desa unik atau Wisata Rumah Teletubbies atau Rumah Dome di Dusun Nglepen, Desa Sumberharjo, Kecamatan Prambanan. Desa Wisata atau dikeal dengan Desa Teletabies, dan bukit Teletabies yang diresmikan tahun 2017. Berbeda dengan bukit teletubbies Candi Abang, Bukit Teletubbies disini adalah bukit dimana wisatawan bisa melihat pemandangan rumah dome Desa Teletubbies dari atas bukit.

    Bukit Teletubbies sendiri merupakan fasilitas pendukung untuk melengkapi daya tarik wisata Rumah Dome atau Desa Teletubbies. Dari keterangan pengelola, disebutkan tedapat 80 bangunan berbentuk dome atau setengah lingkaran, dan ditempati oleh 71 KK. Bangunan-bangunan ini dibangun pascagempa yang melanda Yogyakarta 2006 silam. Wilayah di Nglepen ini menjadi salah satu yang terdampak paling parah. Rumah berbentuk setengah lingkaran ini disebut anti gempa, sehingga warga tak perlu takut rumah mereka ambles lagi jika ada gempa.

    “Sering mendengar nama Gunung Merapi. Tak heran. Gunung Merapi kini telah menjadi salah satu tujuan favorit banyak orang. Tempatnya yang tidak terlalu jauh dan biaya yang terjangkau menjadi faktor penyebab dikenalnya tempat wisata ini.  Besok kita baru ke Desa Wisata Buah Salak, dilanjutkan Tour de Seribu Candi Prambanan, Candi Boko, Candi tjo, Tebing Breksi, Candi Bubrah, Candi Sambisari,” katanya.

    Negeri Seribu Candi

    Candi Sambisari yaitu Candi yang sepenuhnya tersembunyi, ditemukan masyarakat di areal persawahan. (foto/dok/juniardi)

    Senin (29/10), sejak pukul 8.00, rombongan Press Tour Seribu Candi, mulai menyusuri candi. Meski tidak seluruhnya, tetapi sudah bisa menggambarkan bahwa hampir disetiap sudut Kabupaten Sleman, terdapat candi. Temuan temuan masyarakat beruba bebatuan bangunan Candi ditemukab, dan kemudian diserahkan kepada pemerintah.

    Sehingga, menunjukkan bahwa wilayah Sleman sebagai bagian dari pusat pemerintahan Kerajaan Mataram Kuno pada abad 7-8 lalu. Ada Candi Sambisari yaitu Candi yang sepenuhnya tersembunyi, Candi Abang, Istana Ratu Boko yang istimewa, Candi Ijo, candi tertinggi di Jogja.

    “Mayoritas candi yang ada di Sleman bercorak Hindu. Sebuah candi Hindu biasanya dipersembahkan untuk dewa tertentu. Pada masing-masing candi umumnya terdapat sebuah ruang berongga di tengahnya untuk menaruh patung dewa yang dijadikan persembahan. Mengunjungi sebuah candi merupakan keasikan tersendiri. Design bangunannya yang rumit dan terbuat dari batu cadas kadang membuat kita bertanya. Yah, itulah salah satu kelebihan manusia jaman dulu. Mampu membuat sesuatu yang mengagumkan tanpa bantuan teknologi,” kata Pak Bin, yang setia mendampingi Press Tour.

    Candi Sambisari merupakan sebuah candi paling unik di Jogja. Keunikan candi ini adalah letaknya yang berada di bawah permukaan tanah. Jadi, untuk menuju ke lokasi candi harus menuruni beberapa puluh anak tangga. Alih-alih naik seperti kebanyakan candi lainnya. Candi ini pertama kali ditemukan oleh seorang petani setempat pada tahun 1966. Untuk memperlihatkan semua bagian candi maka dilakukan penggalian tanah oleh otoritas terkait.

    Setelah semua bagian candi terlihat, bagian tanah di sekitar candi ditata sedemikian rupa hingga membentuk seperti tribun stadion yang dipenuhi rumput hijau. Candi ini merupakan candi Hindu yang dipersembahkan untuk Dewa Siwa. Lokasi candi ini berada di Dukuh Sambisari, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan

    Candi Ijo

    Pesona Ketinggian Candi Ijo, (foto/dok/juniardi)

    Rombongan juga mampir ke Candi Ijo merupakan salah satu candi yang terkenal sebagai candi tertinggi di Jogja. Bukan karena bangunannya yang menjulang, melainkan letaknya yang berada di bukit Gumuk Ijo dengan ketinggian 375m di atas permukaan air laut. Karena letaknya, Candi Ijo juga menjadi spot yang pas untuk menikmati sunset dari ketinggian. Bagi pecinta misteri dan sejarah, Candi Ijo juga masih menyimpan sejumlah pertanyaan yang belum terjawab.

    Juga ada tebing kekinian di Tebing Breksi, yang saat ini sedang dalam proses perbaikan. Tebing ini juga masuk Destinasi Wisata Nasional 2017. Taman Tebing Breksi menjadi salah satu destinasi wisata di Sleman yang menjadi rujukan banyak wisatawan. Bentuk tebing yang instagenik menjadikan lokasi ini sangat menarik untuk menjadi spot berfoto.

    Candi Prambanan

    Lokasi Candi Prambanan (foti/dok/ist)

    Candi Prambanan Tidak hanya melihat Candi Prambanan, dari destinasi wisata di Sleman yang satu ini, ternyata kita juga bisa melihat panorama sawah yang hijau, bahkan matahari terbenam yang indah dari ketinggian.

    Semua orang tentu tahu tentang candi yang satu ini. Gambarnya juga sering kita lihat di sampul buku-buku pelajaran. Candi Prambanan merupakan salah satu tempat wisata unggulan di Jogja.

    Candi ini merupakan monumen Hindu terbesar di Asia Tenggara. Lokasinya berada di wilayah Sleman bagian paling utara, berbatasan dengan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

    Areal Candi Prabanan, tidak sepenuhnya di wilayah Sleman, karena berbatasaan dengan Kabupaten Klaten. Dengan mengendari mobil golf, kami diantar berkeliling canti lainnya. Sekitar 2 km sebelum Candi Prambanan (dari arah Jogja) kita akan menemukan sebuah candi yang oleh masyarakat setempat diberi nama Candi Kalasan karna lokasinya berada di Desa Kalasan.

     

    Berbeda dengan beberapa candi lain di Sleman yang kebanyakan bercorak Hindu, Candi Kalasan merupakan sebuah candi bercorak Buddha. Hal itu bisa dilihat dari banyaknya stupa yang berada di bagian atas candi. Ratu Boko merupakan sebuah kompleks bekas istana. Di kompleks ini kita akan menemukan beberapa candi yang bentuknya sebenarnya tidak terlalu besar.

    Di bagian depan kita akan disambut oleh sebuah pintu gerbang yang bentuknya mirip stupa yang lazim kita jumpai pada candi-candi bercorak Buddha. Kompleks ini sendiri dikenal sebagai salah satu tempat untuk menikmati pemandangan sunset di Jogja

    Candi Prambanan menjadi bukti Indonesia begitu kaya akan pesona keindahan alam serta kuatnya nilai sejarah yang terbentuk di dalamnya. “Candi Prambanan adalah sebuah komplek candi Hindu yang terletak di perbatasan antara Yogyakarta dan Klaten, Jawa Tengah tepatnya di desa Bokoharjo dan Tlogo. Candi ini sudah dikukuhkan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO. Candi Prambanan menjadi salah satu peninggalan kerajaan hindu terbesar dan terindah di Asia Tenggara bersama candi Angkor Wat di Kamboja,” kata Albertus, sopir mobil golf, juga pemadu wisata areal Prambanan.

    Candi Prambanan. (foto/dok/ist)

    Dia menceritakan bahwa legenda candi prambanan.”Pernag nontot filem roro jonggrang, itu dikisahkan pada zaman dahulu kala terdapat dua kerajaan yang saling berdampingan yaitu kerajaan Pengging dan kerajaan Baka. Kerajaan Pengging merupakan kerajaan dengan wilayah yang subur serta rakyatnya yang hidup makmur. Kerajaan ini dipimpin oleh seorang prabu yang kuat bernama Damar Maya. Prabu Damar Maya memiliki seorang putra bernama Raden Bandung Bandawasa juga dieja sebagai Bondowoso,” katanya bersemangat.

    Sementara, kerajaan tetangganya yakni kerajaan Baka dipimpin oleh sosok raksasa yang memakan manusia bernama Prabu Baka. Meski perangainya yang menyeramkan, ternyata ia memiliki seorang putri cantik jelita bernama Roro Jonggrang.

    Mengelilingi areal Candi Prambanan dan sekitarnya. (foto/dok/ist)

    Suatu hari, Prabu Damar Maya berniat memperluas daerah kekuasannya. Satu-satunya cara yang bisa dilakukan adalah merebut kerajaan Baka. Sejak saat itu, pertempuran antara kerajaan Pengging dan Baka tak terelakkan. Dalam pertempuran tersebut prabu Damar Maya sempat mengalami kekalahan, namun ia tidak menyerah. Agar perang dapat berakhir maka ia mengutus putranya, Bandung Bondowoso untuk melawan prabu Baka.

    Bandung Bondowoso yang memiliki kesaktian berhasil mengalahkan prabu Damar Maya hingga terbunuh. Melihat kekalahan tersebut, patih Gupala dari kerajaan Baka memutuskan untuk pergi meninggalkan medan pertempuran dan kembali ke kerajaan. Sesampainya di kerajaan, patih Gupala memberitahukan kematian prabu Damar Maya pada putrinya, Roro Jonggrang. Roro Jonggrang seketika terkejut dan sedih.

    Lokasi Candi Prambanan. (foto/dok/juniardi)

    Di saat yang bersamaan Bandung Bondowoso menyerbu kerajaan Baka dan melihat Roro Jonggrang yang berada di dalam. Saat itu juga Bandung Bondowoso terpikat dan jatuh cinta akan kecantikan yang dimiliki Roro Jonggrang. Ia pun langsung meminang Roro Jonggrang untuk menjadi istrinya, namun Roro Jonggrang tidak serta merta menerimanya. Roro Jonggrang bersedia menikahi Bandung Bondowoso dengan syarat Bandung Bondowoso harus membuat seribu candi dan dua sumur yang sangat dalam. Bandung Bondowoso pun menyanggupinya.

    Ia meminta bantuan pada balatentara yang semuanya adalah makhluk halus untuk membangun seribu candi dan dua sumur seperti yang disyaratkan oleh Roro Jonggrang. Berkat bantuan para makhluk halus, Bandung Bondowoso hampir menyelesaikan semua bentuk bangunan candi dan sumur. Tinggal satu bangunan candi yang belum selesai dan masih dikerjakan.

    Melihat hal ini Roro Jonggrang bingung dan mencari cara untuk menggagalkannya. Akhirnya Roro Jonggrang membangunkan semua gadis untuk menumbuk padi yang membuat ayam pun berkokok mengira hari sudah pagi. Mendengar kokokan ayam tersebut, para makhluk halus segera menghentikan pekerjaan mereka. Bandung Bondowoso pun gagal memenuhi syarat meskipun kurang satu candi.

    Tak pelak ia murka dan mengutuk semua gadis yang berada di sekitar kerajaan Baka tidak akan memiliki suami. Sedangkan Roro Jonggrang dikutuk menjadi arca. Arca Roro Jonggrang dapat dilihat sampai sekarang yang dikelilingi oleh candi Sewu.

    Sebagai candi Hindu termegah di tanah Jawa, candi Prambanan menyimpan pesona dan misteri yang melebur menjadi satu. Sebuah mahakarya dari abad ke-9 sebagai manifestasi dari konsep Trimurti. Candi prambanan merupakan simbol dari tiga dewa Hindu utama yang dipuja, yakni Brahma, Wisnu dan Siwa. Ciri khas dari setiap bangunannya adalah bentuknya yang ramping dan tinggi menjulang sebagai bagian dari pemujaan terhadap dewa yang mendiami kahyangan.

    Sayangnya beberapa abad yang lalu candi ini sempat ditinggalkan karena beberapa faktor. Faktor kuat yang mendasari hal tersebut adalah letusan gunung Merapi sehingga pusat pemerintahan kerajaan dipindahkan ke Jawa Timur. Namun beberapa ratus tahun setelahnya candi Prambanan dipugar oleh para arkeolog Belanda mulai dari Theodor van Erp, P.J.Perquin, De Haan, dan van Romondt. Selama perjalanannya candi Prambanan mengalami renovasi pada bagian-bagiannya.

    Candi Prambanan. (foto/dok/juniardi)

    Candi Prambanan terdiri dari beberapa kompleks. Strukturnya sendiri berpijak pada arah mata angin dimana para dewa bersemayam. Ada beberapa kompleks candi yang dapat dikunjungi seperti

    1. Trimurti

    Kompleks candi utama yang dipersembahkan untuk 3 dewa yakni dewa Brahma, Wisnu dan Siwa. Candi Siwa lah yang memiliki bangunan paling tinggi dibanding dua lainnya dengan tinggi sekitar 47 meter dan lebar 34 meter. Terdapat puncak mastaka yang diberi mahkota dengan bentuk menyerupai wajra bermakna halilintar atau intan. Di dalam candi Siwa akan dijumpai arca Siwa Mahadewa sebagai perwujudan dewa tertinggi.

    Sedangkan pada dua candi lainnya yakni candi Brahma dan Wisnu memiliki perbedaan pada peletakannya. Candi Brahma terletak di sebelah selatan, sedangkan candi Wisnu berada di sebelah Utara. Kedua candi memiliki tinggi dan lebar yang sama masing-masing 20 m x 30 m.

    2. Wahana

    Wahana dalam bahasa Sansekerta berarti kendaraan. Candi ini memiliki beberapa candi yang dipersembahkan untuk kendaraan yang ditunggangi oleh ketiga dewa di atas yakni candi Nandi, candi Angsa dan candi Garuda. Candi Nandi sebagai persembahan pada wahana dewa Siwa, candi Angsa sebagai wahana dewa Brahma dan candi Garuda sebagai wahana dewa Wisnu.

    3. Patok

    Kompleks ini sendiri terbagi ke dalam beberapa candi yang berukuran lebih kecil. Ada candi Apit yang memiliki ukuran setara dengan candi Perwara. Kemudian terdapat candi Kelir yang berjumlah 4 candi berukuran kecil yang memiliki fungsi seperti pelinggih untuk meletakkan sesaji. Terakhir ada 4 candi bernama candi Patok yang lebih menyerupai miniatur tanpa tangga dengan tinggi 2 meter.

    4. Perwara

    Perwara berarti para pengawal atau pelengkap. Candi ini tersusun atas 44 candi pada baris pertama, kemudian 52 candi pada baris kedua, 60 candi pada baris ketiga serta 68 candi pada baris keempat. Candi ini dibangun sebagai bentuk bakti pada raja yang dianggap sebagai keturunan dewa. Namun, beberapa sejarawan menganggap candi-candi yang ada di kompleks ini melambangkan empat kasta dalam sistem pembagian masyarakat saat itu.

    Keempat kasta tersebut adalah Brahman (para rohaniawan dan pendeta), Ksatria (kepala dan anggota pemerintahan yang memiliki gelar, Waisya (orang yang memiliki pekerjaan seperti pedagang, petani dan sebagainya) serta Sudra (para pelayanan bagi ketiga kasta atau dikatakan kasta paling rendah).

    Candi Ijo. (foto/dok/ist)

    Candi Prambanan pun menjadi tujuan wisata utama ketika berada di Yogyakarta. Setiap harinya ada ribuan pengunjung yang memadati setiap kompleksnya. Candi Prambanan menjadi tempat yang tepat untuk menyaksikan pagelaran kolosal spektakuler bertajuk sendratari Ramayana yang sudah dikenal hingga mancanegara.

    Candi lainnya, yang juga menjadi objek wisata Sleman, adalah Candi Barong yang berada di kawasan bukit yang sama dengan Istana Ratu Boko. Lokasi candi ini berada di sebelah tenggara dari Ratu Boko. Candi ini juga merupakan sebuah candi bercorak Hindu yang dibangun sekitar abad 9 dan 10 pada masa Kerajaan Medang periode Mataram. Di sekitar candi ini terdapat beberapa bangunan bersejarah lain seperti Candi Miri, Candi Dawangsari, dan Candi Sumberwatu

    Lalu ada Candi Sari, yang merupakan candi bercorak Buddha yang lokasinya tidak jauh dari Candi Sambisari dan Candi Kalasan. Ketiga candi ini berada di kecamatan yang sama yakni Kalasan. Candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke-8 dan 9 pada masa Kerajaan Mataram Kuno. Di bawah masing-masing stupa candi terdapat ruangan bertingkat dua yang diperkirakan digunakan sebagai tempat meditasi para biksu pada masanya

    Ada Candi Banyunibo, yang pada bagian atas candi ini terdapat sebuah stupa yang menandakan bahwa candi ini merupakan sebuah candi bercorak Buddha. Candi ini terlalu tinggi dan berada di sebuah kompleks taman yang asri. Lokasi candi ini tidak terlalu jauh dari 3 tiga candi lain di Kecamatan Prambanan yakni Ratu Boko, Candi Ijo dan Candi Barong. Dalam perjalanan ke Ratu Boko kita akan melewati sebuah perempatan.

    Kiri ke Ratu Boko, kanan ke Candi Ijo. Sedangkan jika mengambil jalan yang lurus kita akan sampai ke Candi Banyunibo. Lalu, ada Candi Gebang yang merupakan sebuah candi mungil yang berada di Dusun Gebang, Kelurahan Wedomartani, Ngemplak. Candi ini merupakan sebuah candi bercorak hindu yang diperkirakan dibangun pada abad ke-8 pada masa Kerajaan Mataram Kuno. Ukuran candi ini hanya 5,25 × 5,25 meter dengan tinggi 8 meter.

    “Yang terpenting adalah, hanya dengan hitungan satu tahun pasca letusan gunung Merapi 2010 lalu, Sleman sudah cepat bangkit. Terdapat 29 Desa yang kini menjadi Desa Wisata. Partipasi masyarakat yang tinggi, dan peran pemerintah memberikan semangat, Kita bangun adalah bagaimana masyarakat dan sumber daya manusianya, sadar wisata. Sehingga Sleman mampu menjadi tuan rumah yang baik.” kata Guntur. (juniardi)

  • Investasi Lemah, BKPM: Eksekusi dan Implementasi Visi Presiden Kurang

    Investasi Lemah, BKPM: Eksekusi dan Implementasi Visi Presiden Kurang

    Jakarta (SL) – Tren investasi untuk Indonesia di 2018 kurang menggembirakan. Banyak yang menyalahkan kondisi eksternal seperti perang dagang dan tekanan mata uang. Namun Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong menyangkal. Pihaknya mengakui di tahun 2017 tidak ada terobosan atau reformasi ekonomi yang berarti.

    “Akhirnya konsekuensinya investasi tahun berikutnya tidak optimal. Saya sampaikan apa adanya saja. Karena menurut saya harus ada introspeksi supaya kebijakan ke depan lebih nendang,” papar Thomas. Menurut Thomas, lesunya investasi di 2018 mencerminkan upaya yang kurang berhasil dilakukan pemerintah pada 12 bulan sebelumnya.

    “Jangan buang badan, yang disalahkan eksternal, jadi harus menyikapi ini dengan leluasa,” imbuhnya, Selasa (30/10/2018). Jadi sekarang, lanjut Thomas, kami sedang menggodok beberapa upaya terobosan untuk mengembalikan momen positif tren investasi.

    “Mengakui bahwa, maaf, menurut saya eksekusi dan implementasi dari visi Presiden masih kurang,” tegasnya. Dalam rilis BKPM melalui akun twitter resmi @bkpm, Selasa (30/10/2018), disebutkan nilai investasi didominasi pulau Jawa, yakni sebesar 56.8% dari seluruh nilai investasi di Indonesia.

    Sementara Sumatera berkontribusi terbesar kedua terhadap nilai investasi di Indonesia (16,4% atau Rp 87,7 T), disusul oleh Kalimantan (12,4%, Rp 66,4 T) dan Sulawesi (6,5%, Rp 35,0 T). Untuk di pulau Jawa sendiri, 16,5% total investasi di Indonesia terealisasi di Jawa Barat, lebih besar dari seluruh nilai investasi di Sumatera.

    Kemudian diikuti oleh Jakarta (15,9%), yang lebih besar dari Kalimantan. Disusul Banten (8,6%), Jawa Tengah (7,8%), dan Jawa Timur (6,8%), ketiganya diatas nilai investasi di Sulawesi.(lampung.co)

  • ForMata Telusuri Keunikan dan Sejarah Seribu Candi di Sleman

    ForMata Telusuri Keunikan dan Sejarah Seribu Candi di Sleman

    Sleman (SL) – Mengakhiri rangkaian presstour yang digelar Badan Promosi Pariwisata Sleman (BPPS), sepuluh perwakilan awak media, yang tergabung dalam ForMATA, diberi kesempatan mengunjungi dan menelusuri keunikan serta mengguak historis seribu Candi.

    Setelah menjelajahi beberapa destinasi wisata alam dan wisata buatan di Sleman, sepuluh orang awak media dari berbagai Provinsi menjelajahi candi-candi yang tersebar di kabupaten Sleman.

    Namun sebelum mengunjungi beberapa candi, rombongan presstour bersilaturahmi di kantor Dinas Pariwisata Sleman. Di sana, rombongan diterima Kepala Dinas Pariwisata, Sudarningsih dan beberapa staff.

    Dalam kesempatan tersebut, Sudarningsih menjelaskan besarnya potensi wisata Sleman, baik seni budaya, wisata alam hingga keindahan seribu Candi.

    “Banyaknya candi yang tersebar di wilayah Sleman, maka Sleman juga dikenal dengan kota seribu candi” jelas Sudarningsih, Senin (29/10/2018).

    Seusai beramah tamah dengan Kepala Dinas Pariwisata Sleman, perjalanan dilanjut dengan mengunjungi agrowisata salak di kecamatan Turi. Kemudian dilanjutkan dengan mengunjungi seribu Candi.

    Beberapa candi yang dikunjungi antara lain Candi Sambisari, Candi Ijo dan Candi Prambanan maupun Candi Lumbung dan Candi Bubrah.

    Melihat keindahan dan keunikan cerita di balik misteri yang menyelimuti candi, rombongan awak media merasa kagum dan bangga akan kekayaan budaya Sleman.

    “Tidak salah jika Sleman mendapat julukan Seribu Candi. Karena di sini kita dapat menemukan candi-candi itu di berbagai kawasan. Keindahan candi ini harus kita promosikan, bukan hanya wisatawan domestik namun juga wisatawan mancanegara” ajak Aznil Fajri, jurnalis asal Riau ini.

    Sementara Sekretaris BPPS, Esty Susilarty menuturkan, dengan rangkaian presstour ini diharapkan destinasi Sleman semakin dikenal dan tingkatan kunjungan wisatawan terus meningkat. (SuaraIndonesia)

  • Sport Touring Motor Antik  Jalur Lereng Merapi Ikut Promosikan Obyek Wisata Sleman

    Sport Touring Motor Antik Jalur Lereng Merapi Ikut Promosikan Obyek Wisata Sleman

    Sleman (SL) – Ratusan penggemar motor antik merk Yamaha Bebek keluaran tahun 1973 sampai 1983, mengikuti kegiatan sport tourism, “Dolan Sleman Dadi Tuman”, Sleman insan wisata rider 2018, Minggu (28/10).

    Kegiatan turing “Sleman Insan Wisata Rider” (Sleider) ini berlangsung Minggu (28/10/2018), yang dilepas oleh Kepala Dinas Pariwisata Sleman Sudarningsih dari Blue Lagoon, Widodomartani, Ngemplak, Sleman, menuju Monumen Plataran, Candi Kedulan, Lava Bantal, melewati perkampungan rumah Dom Teletubies dan finish di Bukit Teletubies Prambanan.

    Hal ini menjadi salah satu bagian dari sport tourism, yang juga sebagai salah satu bentuk strategi untuk mempromosikan destinasi wisata yang ada di Kabupaten Sleman.

    Kepala Dinas Pariwisata Sleman Sudarningsih mengungkapkan, sport tourism, memang terbukti efektif dalam mempromosikan serta menggaet wisatawan.

    “Kegiatan sport tourism ini, selalu kita kombinasikan dengan kegiatan wisata. Tentunya kita memanfaatkan destinasi wisata yang kita miliki. Baik destinasi yang sudah sudah dikenal maupun destinasi yang baru dibuka,” ujarnya.

    Ia mengaku Pemkab Sleman mendukung kegiatan seperti yang dilaksanakan komunitas motor antik ini. “Kolaborasi antara Pemkab, dengan berbagai komunitas dalam kegiaan sport tourism merupakan kegiatan yang sangat positif,” ungkap Sudarningsih.

    Kadispar Sleman mengakui, banyak destinasi baru di Sleman ini, tentunya membutuhkan promosi agar dikenal oleh khalayak luas.

    Sementara Ketua Pelaksana Menurut Estu Jalu, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dinas Pariwisata Sleman, khususnya Badan Promosi Pariwisata Sleman (BPPS) yang telah memberikan kemudahan untuk mengadakan kegiatan turing ini, yang sekaligus mempromosikan obyek wisata di Sleman.

    Lebih lanjut Estu mengatakan, kegiatan ini juga dalam rangka Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober. “Yang jelas semangat pemuda sangat kita utamakan, meskipun turing ini kita menggunakan motor tua, tetapi kita tetap semangat, semangat muda seperti sumpah pemuda,” ujarnya.

    Estu mengingatkan kegiatan seperti ini mengutamakan kebersamaan dan persaudaraan.”Jadi, di sini mengutamakan saling kerjasama, seperti halnya bila satu anggota ada yang mogok di jalan, kita bisa saling membantu,” tambahnya. (mimbar.id)

  • Promosikan Destinasi Wisata BPPS Sleman Lounching Video Promosi Pariwisata

    Promosikan Destinasi Wisata BPPS Sleman Lounching Video Promosi Pariwisata

    Sleman (SL) – Guna memperkenalkan potensi wisata dan budaya Sleman, Badan Promosi Pariwisata Sleman (BPPS) berkomitmen terus mempromosi seluruh destinasi wisata yang di Sleman. Sehingga diharapkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Slemam akan selalu meningkat.

    “Kami akan selalu membantu Dinas Pariwisata Sleman untuk mempromosikan destinasi wisata di Sleman, baik yang sudah terkenal maupun yang belum serta yang kami inisiasi untuk menjadi destinasi wisata,” kata Ketua BPPS, Guntur Eka Prasetya, saat Soft Launching Video Pariwisata Sleman di Joglo Plawang Resort, Sabtu (27/10/2018) malam.

    Guntur menambahkan, bentuk promosi wisata ini dapat dilakukan dari segala aspek. Contohnya dengan informasi Teknologi atau video ini. Selain itu dengan mengelar table top ke beberapa daerah hingga pameran ke luar negeri.

    Dengan promosi ini, baik di dalam negeri maupun luar negeri, pihaknya berharap bisa mendatangkan banyak wisatawan, baik domestik maupun dari mancanegara. Dimana tentunya promosi yang dilakukan adalah promosi yang positif.

    “Namun meski kami badan promosi pariwisata, dalam melakukan kegiatan promosi ada kalanya kami bergantian dengan Dinas Pariwisata Sleman,” terang Guntur.

    Terkait dengan target jumlah wisatawan, Guntur enggan menyebut angka. Ia menegaskan, bahwa BPPS berkomitmen dan mensuport Dispar Sleman untuk mendatangkan wisatawan sebanyak mungkin ke Sleman. (Lanjar Artama)

  • Dispar Sleman dan BPPS Kolaburasi “Gencar” Promosi Wisata

    Dispar Sleman dan BPPS Kolaburasi “Gencar” Promosi Wisata

    Sleman (SL) – Potensi pariwisata Sleman yang besar mendorong Dinas Pariwisata dan Badan Promosi Pariwisata Sleman (BPPS) giat melakukan promosi wisata. Salah satu langkah yang dilakukan dalam promosi ini yakni dengan mengelar Presstour yang digelar selama tiga hari yakni 27-29 Oktober 2018.

    Sebanyak 10 jurnalis dari 10 media dari berbagai daerah di Indonesia mengikuiti Presstour yang diadakan Badan Promosi Pariwisata Sleman. Kesepuluh perwakilan media tersebut antara lain berasal dari Pekanbaru, Padang, Lampung, Jogja, Jawa Timur, Kalimantan dan Papua Barat.

    Rangkaian Presstour ini diawali dengan mengunjungi lava tour Merapi dilanjutkan gala dinner sekaligus soft launching video promosi pariwisata Sleman. Awak media berkesempatan mengunjungi beberapa destinasi wisata, antara lain Lava Bantal. Pada hari ketiga peserta Presstour akan mengunjungi seribu candi.

    Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Sudarningsih mengungkapkan, bahwa Sleman memiliki potensi wisata yang besar. Mulai dari wisata budaya, alam, sport tourism, wisata buatan dan yang tidak kalah menariknya Sleman ini memiliki seribu candi.

    “Selain itu, Sleman juga memiliki 31 desa wisata yang menawarkan keanekaragaman seni dan budaya serta alamnya yang asri. Dari 31 desa wisata ini, 7 di antaranya masuk dalam kategori mandiri, 12 berkembang dan 10 tumbuh,” terang Sudarningsih di sela Soft Launching video promosi pariwisata Sleman di Joglo Plawang Resort, Sabtu (27/10/2018) malam.

    Sudarningsih juga menjelaskan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sleman sebesar Rp 780 miliar pertahun, sektor pariwisata memberikontribusi sekitar 23 persen atau sekitar Rp 200 juta.

    Sementara itu, Ketua Badan Promosi Pariwisata Sleman (BPPS), Guntur Eka Prasetya mengatakan, BPPS berkomitmen mempromosikan destinasi wisata yang ada di Sleman.

    “Berbagai upaya promosi kami lakukan, seperti mengikuti pameran, mengadakan travel dialog dan dengan mengelar presstour serta melaunching video promosi ini,” terangnya. (Lanjar)

  • Media Siber Sinarlampung.com Hadiri Press Tour Promosi Objek Wisata Daerah Sleman

    Media Siber Sinarlampung.com Hadiri Press Tour Promosi Objek Wisata Daerah Sleman

    Yogjakarta (SL)-Media siber sinarlampung.com, bersama sembilan media, se-Indobesia, tiba di Yogyakarta menghadiri undangan Badan Promosi Pariwisata Sleman (BPPS), Daerah istimewa Yogyakarta, dalam rangka kegiatan press tour, peningkatkan promosi pariwisata Kabupaten Sleman. Acara dilaksanakan, pada Sabtu- Senin tanggal 27, 28, 29 Oktober 2018.

    “Ya, Badan Promosi Pariwisata Sleman (BPPS) Kabupaten Sleman mengadakan prees tour, yang mengundang beberapa teman teman wartawan, yang ikut membantu mempromosikan wisata daerah, mereka sebagian Alumni Famtrip HPN 2017. Ada 10 media daerah, luar Jogja,” kata Kepala BPPS Sleman, Guntur Eka Prasetya, di dampingi Sekretaris Dra Esti Susilarti Mpd.

    Hadir dintaranya Langgo Geni, media singgalang.com (Sumatera Barat), Mercy, Papua (media), Endro Kalimantan (media) , Ivan Jakarta (media), Daniel Riau (media), Aik Yogakarta (media), hy Jawa Tengah, Anwar.

    Pihak BPPS memfasilitasi tiket perjalanan darat atau pesawat ekonomi non-Garuca dari Padang-Yogyakarta PP, transpot lokal, hotel, makan dan pasilitas lain. “Kegiatan terjadwal sesuai jadwal acara. Selain mengujungi objek wisata, jug desa wisata, industri rakyat, hingga 1000 candi, ” katanya.

    Wartawan juga akan diajak melihat objek Wisata LAVA BANTAL’ yang masuk nominasi Anugerah Pariwisata Indonesia 2018. “Mengunjungi Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo, KunjungSentra Kerajinan Batik Berbah. Dan di ajak Dinner with 10 Hongarian Tourism Journalist @STIPRAM.

    “Hari terkhir baru je Desa Wisata Buah Salak, dilanjutkan Tour de Seribu Candi Prambanan, Candi Boko, Candi tjo, Tebing Breksi, Candi Bubrah Candi Sambisari. Kita akan bangkitkn kembali wisata Sleman Yogyakarta,” tambah Hesti. Rls

    Berikut

    Jadwal PRESS TOUR BPPS KABUPATEN SLEMAN 27-29 Oktober 2018 1.

    Sabtu, 27 Okober 2018, check in di hotel: “The Tjakra Kusuma l Kaliurang Km 5 (kawasan UGM), makan siang Kunjungan Desa Wisata Pentingsari, Tour de Merapi. Welcome Dinner bersama BPPS dan Dinas Pariwisata, Soft Launching video promosi pariwisata BPPS @Joglo Plawang, Donokerto, Turi.

    Minggu, 28 Oktober 2018 Pukul 07.00 Sampai Lokasi sleider 2018-peserta Presstour menjadi Bagian dari ‘Sleider 208′ dilanjutkan Objek Wisata LAVA BANTAL’ yang masuk nominasi Anugerah Pariwisata Indonesia 2018.

    Lalu Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo, KunjungSentra Kerajinan Batik Berbah, Dinner with 10 Hongarian Tourism Journalist @STIPRAM.

    Senin, 29 Oktober 2018. Pukul 08.00: Desa Wisata Buah Salak, dilanjutkan Tour de Seribu Candi Prambanan, Candi Boko, Candi tjo, Tebing Breksi, Candi Bubrah Candi Sambisari.

    Sumber panitia BPPS Sleman.

  • James Riady Akui Tak Punya Izin, Meikarta Harus Dibongkar

    James Riady Akui Tak Punya Izin, Meikarta Harus Dibongkar

    Jakarta (SL)-Chairman Lippo Group James Riady secara tidak diduga mengakui belum mengantungi izin Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Bahkan James seolah bersalah dan menyatakan permintaan maaf di tengah deru pembangunan dan pemasaran proyek Meikarta yang tak pernah berhenti.

    “Mohon maaf kalau ada kekurangan, semua akan dilengkapi. Fokusnya adalah bagaimana memikirkan 11 juta defisit rumah (angka backlog 7,6 juta, red),” ujar James kepada awak media usai talkshow BTN Golden Property Awards di Hotel Raffles Jakarta, Senin (11/9) lalu.

    Dia berharap seluruh pihak baik pemerintah maupun masyarakat menyadari bahwa masalah yang sebenarnya dihadapi adalah terkait kebutuhan dasar akan perumahan. Dia pun mencontohkan hunian di Meikarta yang harganya sekitar Rp7 juta per meter persegi. Dengan nilai jual per unit mulai Rp120 juta, seharusnya harga ini bisa dijangkau para pekerja khususnya masyarakat berpenghasilan rendah

    Pernyataan James ini seperti sebuah pengakuan yang jujur sekaligus mengklarifikasi ketidakjelasan izin proyek Meikarta selama ini. Di satu pihak ada yang mengatakan proyek itu ilegal karena belum mengantungi Amdal maupun IMB. Di sisi lain iklan Meikarta gencar di sejumlah media cetak mainstream setiap hari 5 halaman full colour.

    Belum lagi di sejumlah televisi iklan Meikarta tak pernah henti, ditambah iklan di media online, baliho-baliho, marketingnya begitu agresif di sejumlah mall. Kabarnya sampai akhir tahun 2017 dana untuk iklan itu sudah disediakan sebesar Rp2,7 triliun. Lippo Group si empunya proyek raksasa itu begitu percaya diri dan royal. Karena disinyalir pengembang raksasa itu sudah mengantungi dana tunai sebesar Rp278 triliun untuk pengembangan proyek seluas 500 hektare tersebut.

    Disemprit Ombudsman

    Mengapa tetiba James menyampaikan permintaan maaf atas perizinan Meikarta yang belum rampung? Bukan kah sebelumnya Lippo Group dengan gagah perkasa tak mengacuhkan permintaah Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar agar proyek itu dihentikan sampai perizinan rampung?

    Setiap himbauan, larangan, perintah penghentian seperti diacuhkan Lippo Group. Bak anjing menggonggong kafilah berlalu. Setiap himbauan, larangan dan perintah penghentian proyek dijawab dengan guyuran iklan di media massa. Money talks, Lippo seolah ingin mengatakan uang yang berbicara.

    Ternyata Lippo Group mulai merunduk dan secara terbuka mengakui kesalahannya sehingga harus meminta maaf, setelah diundang diskusi terbuka oleh Ombudsman pada Jumat (8/9) lalu. Kesalahan itu adalah membangun dan memasarkan produk sebelum memiliki izin Amdal dan IMB

    Komisioner Ombudsman Alamsyah Saragih menilai iklan Meikarta begitu bombastis namun melanggar aturan, alias ilegal. Alamsyah menilai iklan yang disiarkan oleh Lippo merupakan bagian dari pemasaran. Tindakan ini melanggar Undang-undang Nomor 20/2011 tentang Rumah Susun.

    Dalam Pasal 42 ayat (2) UU Nomor 20 Tahun 2011 disebutkan, pemasaran dapat dilakukan jika pengembang telah memiliki kepastian peruntukan ruang, hak atas tanah, status penguasaan rumah susun, perizinan pembangunan rumah susun, serta jaminan pembangunan rumah susun dari lembaga penjamin.

    “Bagi kami sekali lagi itu adalah marketing dan tidak boleh dilakukan sebagaimana di UU Nomor 20/2011. Itu salah,” kata Alamsyah di kantornya. Dalam diskusi terbuka dengan Ombuds, manajemen Lippo menyatakan telah mengajukan izin Amdal) pada Mei 2017 kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi sebagai pertimbangan untuk penerbitan IMB.

    Namun, saat proses kajian hampir selesai, tetiba Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat merekomendasikan untuk menghentikan kajian atas dasar Peraturan Daerah (Perda) Nomor 12/2014. Selain itu, Deddy Mizwar menambahkan pihak pengembang Meikarta ternyata sudah memasarkan fasilitas yang ada di calon kota baru tanpa disertai rekomendasi dan izin dari Pemprov Jawa Barat.

    Untuk itu, Demiz mengimbau kepada pihak pengembang untuk memperhatikan tiga kewenangan pemerintah yang tidak boleh dilanggar. Pertama, tidak melampaui kewenangan. Kedua, prosedur yang harus ditempuh dengan baik. Ketiga, substansinya tidak ditambah-tambah. Kalau ketiga hal ini dilakukan dengan baik maka akan selamat dalam jalur hukum.

    Deddy mengatakan bila setiap pembangunan infrastruktur atau fisik, tidak memperhatikan tata ruangnya sendiri, maka bencana akan terjadi. “Apa jadinya kalau tata ruang dilanggar? Keberlanjutan pelestarian lingkungan akan terganggu karena tata ruang sesungguhnya dibuat untuk itu, untuk menjaga keberlangsungan lingkungan,” paparnya.

    Kantungi IPPT

    Direktur Informasi Publik Meikarta Danang Kemayan Jati mengakui studi Amdal memang belum terbit. Dengan begitu, secara otomatis, IMB pun belum dipegang. Namun, sebenarnya lahan Meikarta seluas 84,6 dari total 500 hektare sudah dibebaskan sepenuhnya.

     “Areal 84,6 hektare ini kami sudah punya izin prinsip sampai Izin Peruntukan Penggunaan Tanah (IPPT) dengan peruntukkan apartemen, rumah sakit, sekolah dan sebagainya. Kami kirim dokumen Amdal pada Mei 2017,” ujar Danang saat diskusi terbuka di Ombudsman.

    Danang memaparkan, seperti membangun rumah-rumah di Lippo Cikarang, saat akan membangun proyek di Meikarta, Lippo juga mengajukan Amdal di Kabupaten Bekasi. Dalam proses studi tersebut, kondisinya masih normal yakni Lippo diharuskan melengkapi beberapa dokumen. “Namanya menyusun Amdal kami kan enggak sendiri, tapi sama konsultan,” jelas dia.

    Danang melanjutkan, Amdal kawasan sendiri sudah ada. Perusahaan sudah mengantongi Amdal kawasan sejak 1984. Saat itu, Amdal yang keluar adalah untuk kawasan industri. Kemudian ketika ada perubahan, Lippo mengikuti aturan dengan mengubah peruntukkan dan mengajukan kembali studi Amdal.

    Jadi, Amdal untuk bangunan di atas lahannya, seperti apartemen dan rumah sakit untuk proyek Meikarta, masih dalam proses. Studi Amdal ini memakan waktu lama karena membutuhkan sidang rekomendasi dari para ahli, hingga beberapa kali. Biasanya proses Amdal memakan waktu 2-3 bulan. Mengingat dokumen Amdal sudah diajukan sejak Mei 2017, Lippo berasumsi paling lama Agustus 2017 studinya sudah selesai.

    Terlebih lagi, menurut dia, Lippo sudah mulai bisa membayar IMB setelah 3 bulan proses studi Amdal berjalan. Dengan mempertimbangkan perkembangan proses tersebut, Lippo kemudian memutuskan untuk melakukan soft launching Meikarta pada 17 Agustus.

    Namun di ujung proses studi Amdal, muncul rekomendasi dari Pemprov Jawa Barat untuk menghentikan kajian yang dikeluarkan berdasarkan Perda Jawa Barat Nomor 12/2014. “Sampai kemudian muncul ramai Perda. Terus terang selama mengembangkan Lippo Cikarang kami tidak paham Perda itu. Kami kembangkan di satu desa tidak sampai lintas Kabupaten. Apalagi izin lokasi sudah ada,” kisah Danang.

    Sanksi Meikarta

    Sangat jelas, bahwa dalam proses pengurusan izin dan proses pembangunan serta pemasaran Meikarta telah merendahkan kedaulatan negara dan pelanggaran prosedur yagn berlaku. Anehnya sama sekali Presiden Jokowi tak memiliki komentar.

    Termasuk media massa mainstream seperti kehilangan daya kritisnya sehingga seperti membebek dengan miliaran iklan yang digelontorkan Lippo Group. Mereka asik menikmati kue iklan di tengah Meikarta yang tidak mematuhi prosedur perizinan.

    Celakanya, media massa itu seperti mengalami kehilangan ideologi dan kehilangan keberpihakan atas penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance—GCG). Lantas apa sanksi bagi korporasi yang membangun perumahan tapi tak memiliki izin Amdal dan IMB?

    Pada dasarnya sanksi tidak dimilikinya AMDAL oleh pelaku usaha tidak diatur secara tegas di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 27/1999 tentang Amdal.  Namun di dalam pasal 36 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32/2009 tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (UU No. 32/2009) dinyatakan bahwa setiap usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki Amdal wajib memiliki izin lingkungan.

    Selanjutnya ditentukan bahwa Menteri, gubernur, atau bupati/walikota wajib menolak setiap permohonan Izin lingkungan apabila permohonan izin tidak dilengkapi dengan Amdal (pasal 37 ayat (2) UU No. 32/2009). Lebih lanjut dengan tanpa adanya izin lingkungan terancam dengan pidana penjara paling singkat 1 tahun dan paling lama 3 tahun dan denda paling sedikit Rp1 miliar dan paling banyak Rp3 miliar (pasal 108 UU No. 32/2009).

    Kesimpulannya, tanpa adanya Amdal tidak mungkin dapat memiliki izin lingkungan sehingga terancam dengan pidana sebagaimana diatur di dalam pasal 108 UU No. 32/2009.

    Sementara pengaturan mengenai IMB diatur lebih lanjut dalam PP No. 36/2005 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28/2002 tentang Bangunan Gedung (“PP 36/2005”). Setiap orang atau korporasi yang ingin mendirikan bangunan gedung harus memiliki IMB yang diberikan oleh pemerintah daerah (Pemda) melalui proses permohonan izin (Pasal 14 ayat [1] dan [2] PP 36/2005).

    Bagaimana jika pemilik rumah atau properti tidak memenuhi kewajiban persyaratan pembangunan seperti tidak memiliki IMB?

    Pemilik rumah atau proeprti dalam hal ini dapat dikenai sanksi administratif dikenakan sanksi penghentian sementara sampai dengan diperolehnya IMB gedung (Pasal 115 ayat [1] PP 36/2005). Pemilik bangunan gedung yang tidak memiliki IMB gedung dikenakan sanksi perintah pembongkaran (Pasal 115 ayat [2] PP 36/2005). Selain sanksi administratif, pemilik bangunan juga dapat dikenakan sanksi berupa denda paling banyak 10% dari nilai bangunan yang sedang atau telah dibangun (Pasal 45 ayat [2] UUBG).

    Lippo Group bukan tak paham akan peraturan di atas, bahkan sangat paham. Sehingga lebih memilih melanggar aturan, sebagaimana telah menjadi track record Lippo Group. Dalam hal ini, Lippo Group lebih suka melanggar aturan dan membayar denda ringan ketimbang mengikuti aturan yang berlaku, karena memang Lippo Group terkenal cacat GCG.

    Semoga ke depan Lippo Group bisa tampil dengan GCG, mematuhi aturan, dan tak lagi mendewa-dewakan money talks. Karena tak semua orang bisa dibeli.(nusantaranews)

  • KPK Lakukan Pemeriksaan Silang Sembilan Tersangka Kasus Suap Meikarta

    KPK Lakukan Pemeriksaan Silang Sembilan Tersangka Kasus Suap Meikarta

    Jakarta (SL)-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai memeriksa para tersangka suap pengurusan izin proyek pembangunan Meikarta, di Cikarang, Kabupaten Bekasi. Sembilan tersangka itu masing-masing diperiksa sebagai saksi untuk tersangka lainnya.

    “Para tersangka dalam kasus dugaan suap terkait izin proyek Meikarta mulai akan diperiksa hari ini dalam kapasitas sebagai saksi untuk tersangka yang lain,” kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah lewat pesan singkat, Senin (22/10).

    Kembilan tersangka dalam kasus dugaan suap proyek Meikarta, hunian masa depan milik Lippo Group itu adalah Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin, Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro.

    Kemudian pegawai Lippo Group Henry Jasmen, dua konsultan Lippo Group yaitu Taryudi dan Fitra Djaja Purnama, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bekasi Jamaludin.

    Lalu Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi Sahat M Nohor, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bekasi Dewi Tisnawati, serta Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Kabupaten Bekasi Neneng Rahmi.

    Febri menambahkan para tersangka tersebut akan menjalani pemeriksaan silang. Namun, Febri belum memberikan rincian apa saja yang akan dikorek dari para tersangka suap proyek Meikarta. “Pemeriksaan untuk tersangka lainnya. Pemeriksaan silang,” ujarnya.

    Meikarta merupakan salah satu proyek prestisius milik Lippo Group. Penggarap proyek Meikarta, PT Mahkota Sentosa Utama merupakan anak usaha dari PT Lippo Cikarang Tbk. Sementara PT Lippo Cikarang Tbk adalah anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk.

    Secara keseluruhan, nilai investasi proyek Meikarta ditaksir mencapai Rp278 triliun. Meikarta menjadi proyek terbesar Lippo Group selama 67 tahun grup bisnis milik Mochtar Riady itu berdiri.

    Dalam kasus dugaan suap izin proyek pembangunan Meikarta ini, Neneng dan anak buahnya diduga menerima suap Rp7 miliar dari Billy Sindoro. Uang itu diduga bagian dari fee yang dijanjikan sebesar Rp13 miliar terkait proses perizinan Meikarta, proyek prestisius milik Lippo Group. (net/jun)