Kategori: Uncategorized

  • Malioboro Yang Ramah Bak Surga Wisata Malam

    Malioboro Yang Ramah Bak Surga Wisata Malam

    Yogyakarta (SL) – Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dikenal dengan destinasi wisata internasional. Banyak tempat yang dapat dikunjungi dari kota budaya ini. Salah satunya Malioboro.

    Tepat pukul 22.32 WIB, awak media ini bersama tim traveling, tiba di Bandara Internasional Adi Sucipto DIY dari keberangakatan sekira pukul 20.56 WIB melalui Bandara Radin Inten II Branti, Lampung.

    Parade festival

    Saat tim ini berkunjung ke Malioboro DIY, Senin, (07/08/2018), sekira pukul 23.15 WIB, di sepanjang jalan itu beragam jajanan kuliner memanjakan hasrat wisatawan untuk mencicipinya. Tentu dengan merogoh kocek yang nilainya sangat ekonomis.

    Tidak hanya itu, beragam jasa ditawarkan. Mulai dari jasa guide (pemandu), dalam bentuk becak motor (bentor) dan becak gowes, hingga pijat refleksi. Semua yang dihadirkan di Malioboro penuh dengan keramahan dan kesantunan. Hal ini tentu saja membuat wisatawan begitu nyaman untuk berjalan kaki hingga larut malam.

    “Musisi jalanan terus beraksi”. Kutipan lirik lagu yang dilantunkan KLA Project ini sempat terbersit dalam benak tatkala menyaksikan aksi sejumlah seniman jalanan yang memberikan hiburan di sepanjang Malioboro. Mereka tampak begitu piawai dan trenggunas melantunkan serta memainkan beragam alat musik. Baik yang bergenre modern maupun tradisional.

     

    Bersama turis manca negara

    Sambil terus menelusuri sepanjang jalan Malioboro, awak media ini merasakan sensasi kebudayaan yang sangat mendamaikan.

    Paduan yang begitu sempurna. Keramahan, kebutuhan mendasar, hiburan, serta kepatuhan warga dalam menjaga keseimbangan tata ruang dan wilayah dari berbagai peraturan yang diterapkan oleh pemerintah melebur di Malioboro.

    Sekitar pukul 23.30 WIB, tim traveling coba untuk mencicipi kuliner burung dara goreng. Namun, pedagang menyampaikan khusus Selasa Wage sepanjang Malioboro hanya boleh berdagang hingga pukul 00.00 WIB.

    “Maaf mas, ini kebetulan masuk Selasa Wage. Jadi, hanya sampai jam 12 malam, aja. Pemerintah membatasi jam berdagang dan aktifitas lainnya, khusus untuk Selasa Wage saja,” ujar pedagang Sulastri yang juga sangat santun ini.

    Sambil menikmati hidangan kuliner burung dara goreng yang berbaur dengan iringan musik seniman Malioboro, malam itu terasa penuh keakraban dan persaudaran. Begitu nyaman dan menenangkan. Sekelompok turis mancanegara berbaur dengan warga setempat menyumbangkan beberapa lagu dari negara asalnya.

    Selain kuliner dan musisi jalannya, Malioboro juga menyajikan beragam pakaian hasil dari kerajinan seni Batik. Blangkon, tas, pakaian anak-anak hingga orang dewasa banyak dijajakan dengan harga yang juga sangat ekonomis.

    Hal yang dapat dipetik dari berwisata malam di Malioboro, yakni keramahan, ketertiban, kebersihan, ketersediaan sarana, serta keamanan menjadi satu kesatuan yang harus terpenuhi dalam pengelolaan satu wilayah destinasi wisata. (ardi)

  • Sumur Blok Utara Lombok Bisa Menghasilkan 936 Barrel / Hari

    Sumur Blok Utara Lombok Bisa Menghasilkan 936 Barrel / Hari

    Mataram – Eksplorasi cadangan minyak bumi oleh Easco Petroleum di Blok Utara Lombok, akhirnya membuahkan hasil. Empat sumur yang digali Easco menemukan cadangan minyak. Satu sumur dipastikan bisa menghasilkan 936 barrel minyak mentah sehari. Cadangan minyak di blok itu diperkirakan 1,5 miliar barrel.

    ‘’Sejak eksplorasi mulai dilakukan Easco, sudah delapan sumur yang digali. Tiga sumur sudah dipastikan kosong. Tapi minyak ditemukan pada empat sumur. Saat ini baru satu sumur yang dipastikan bisa menghasilkan 936 barrel minyak mentah per hari,’’ kata Kepala Dinas Pertambangan dan Energi NTB, Eko Bambang Sutedjo, di Mataram, Rabu (25/7/2012).

    Eksplorasi minyak di blok itu dimulai Easco pada 2006. Eksplorasi Easco kini masih dilanjutkan untuk mengetahui kapasitas pengeboran pada tiga sumur lain dalam kawasan seluas 6.000 meter persegi itu. Blok itu berada sedikitnya 25 mil dari pantai utara kabupaten Lombok Utara, NTB.

    Eko mengatakan, Wilayah Kerja blok itu dilelang Kementrian ESDM dengan nama resmi Java Nort East Basin. Cadangan minyak di blok itu diperkirakan karena masih satu alur dengan Blok Sangean, di Jawa Timur yang kini sudah mulai berproduksi.

    Eksplorasi minyak blok itu sudah dimulai sejak 1980-an silam. Namun tiga perusahaan gagal menemukan kapasitas cadangan yang ekonomis untuk dieksploitasi.

    Eksplorasi awal pada 1980-an dilakukan Amoco Petroleum, namun terhenti. Pada 1990-an, eksplorasi dilanjutkan British Petroleum, namun hasilnya serupa. Demikian juga dengan Gulf Petroleum Ltd yang memulai eksplorasi awal 2000-an, yang akhirnya menyerah.

    ‘’Easco yang menemukan cadangan minyak di empat sumur dari delapan sumur yang digali,’’ kata Eko.

    Menurut dia, pihaknya belum mengetahui kapan Easco akan memulai eksploitasi cadangan minyak di Blok Utara Lombok itu. Karena letaknya lebih dari 12 mil laut, maka pengelolaan kawasan itu kata Eko sepenuhnya menjadi kewenangan Kementrian ESDM. (detik.com)

  • Fokus Inovasi BI Berdayakan Ekonomi Syariah dalam Industri Pertanian Digital

    Fokus Inovasi BI Berdayakan Ekonomi Syariah dalam Industri Pertanian Digital

    Bandarlampung (SL) – Pertumbuhan financial technology (fintech) atau teknologi finansial (tekfin) yang mencapai digit 1.705 perusahaan pada 2017, tertinggi di ASEAN serta tertinggi keempat di dunia adalah kabar baik di tengah iklim ekonomi disruptif saat ini.

    Merujuk data nomor seluler aktif di Indonesia hingga mencapai agregat 350 juta nomor lintas operator, dan saat semua orang telah akrab dengan telepon cerdas, kini bukan masanya lagi menggunakannya hanya sebatas untuk komunikasi voice dan komunikasi data belaka, bermedsos ria misalnya, tapi telah menggejala untuk kegunaan yang lebih produktif, berbisnis.

    Maraknya lahir platform aplikasi penjualan daring, e-dagang (e-commerce), yang konsisten tumbuh 1,8 persen per tahun dan penetrasi industrinya mencapai 49 persen, jadi bagian fenomena disrupsi digital dimana Indonesia jadi rupa model negara yang “keduluan” kehadiran tamu bernama Revolusi Industri 4.0.

    Dengan penetrasi supercepat era data raksasa, intelijensia buatan, machine learning, otomasi robotik, dan tergantikannya tenaga manusia dengan sumber daya teknologi digital yang lebih efisien, harus dipandang sebagai peluang.

    Kesuksesan GoJek, misal, dengan valuasi Rp8,7 triliun dan membukukan kontribusi Rp1,7 triliun ke seluruh mitranya pada 2017, mampu membelalakkan mata dunia.

    Sehingga, secara responsif, sebagai instrumen makroprudensial negara, Bank Indonesia (BI) turut berkepentingan berdiri di garda terdepan dengan menggelontorkan program layanan inovatif, UKM Go Digital.

    Demikian disampaikan Kepala Divisi Teknologi Finansial (Kadiv Tekfin) Departemen Kebijakan Dan Pengawasan Sistem Pembayaran (DKSP) Bank Indonesia Susiati Dewi, saat berbicara pada Seminar Digital Solution for Farming Industry, yang diorganisir Bank Indonesia (BI) kantor perwakilan Lampung, di Ballroom Hotel Swiss-bel, Telukbetung, Bandarlampung, Jum’at (3/8/2018), kemarin.

    Membawakan materi inovasi layanan keuangan Syariah dalam peningkatan produktivitas pertanian di era digital, Susiati mampu membius ratusan peserta seminar yang merupakan rangkaian Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Sumatera 2018 itu, dengan paparan komunikatifnya.

    Susiati mengatakan, jika dibandingkan, tetap lebih banyak untung daripada ruginya, atas moncernya pertumbuhan fintech ini. Sebagai pengampu teknologi baru berbasis internet, fintech makin ke sini makin memanjakan end-usernya termasuk petani dan rakyat perdesaan.

    “Kini nasabah bank termasuk nelayan dan petani, lebih banyak punya pilihan transaksi perbankan dan layanan keuangan yang all in, serba digital. Semua serba lebih cepat dan kaya metode, rangkaian transaksinya makin pendek, makin inklusif. Petani, kini bisa langsung connect dengan pemasok pakan, pabrik pupuk, dan pembeli produk,” terang dia.

    “Secara inklusi keuangan, terkait penetrasi ruang lingkup produk dan jasa perbankan termasuk yang berdimensi syariah, kami juga terus memonitor tumbuh kembang akun rekening aktif yang untuk kategori nasabah usia dewasa saja mencapai total 49 persen dari total nasabah,” ujar wanita berhijab ini.

    Susiati menjelaskan, BI juga melakukan sejumlah fasilitasi ihwal digital farming. Mulai pemanfaatan teknologi digital, teknologi drone, melajukan replikasi dan duplikasi pilot percontohan industri tekfin untuk perluasan skala nasabah atau coverage konsumen, dan mempertajam keterpaduan input basis data sebagai sumber daya kebijakan.

    “Guna memperpendek rantai pasok, dalam upaya mempertemukan penjual dan pembeli, BI sudah masuk ke klaster-klaster pertanian. Tetapi kami belum bisa masuk ke skala yang lebih end-to-end,” akunya, di hadapan dua ratusan peserta seminar.

    “Melalui pendekatan syar’i, berbasis enam poin pembiayaan syariah yang telah baku, kami optimis skema bagi hasil khas syariah yang diterapkan dalam pola kolaboratif pertanian digital ini, ke depan akan lebih masif. Misalnya 40 persen untuk investor, 20 persen petani, 20 persen untuk pemilik platform,” imbuh Susiati.

    Ditambahkan dia, kini BI tengah menguji coba pilot percontohan digital farming ini di Jambi, Jawa Barat, dan Kalimantan Barat.

    Bagaimana cara BI mempercepat implementasinya? “Berbasis komunitas, fintech lebih efektif. Mengorganisir petani, mendekatkannya pada fintech, mengajak serta investor masuk, hingga timbul akad karena berbasis syariah, ada imbal hasil dan seterusnya, itu yang kami lakukan,” paparnya.

    “Menjadi bagian optimisme kami, kerja keras membumikan ekonomi digital syariah ini ke depan bakal mampu menyasar 51 persen masyarakat unbanking kita,” harapnya.

    “Kendala tentu ada. Itu tantangan bagi proses pengembangannya, yang harus disulap jadi peluang dan potensi luar biasa bagi upaya pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ini kalau kita sepakat, Indonesia bakal jadi the big economy dunia. Indonesia satu juta fintech, kenapa tidak?” pungkasnya, disambut aplaus peserta.

    Bersama Susiati, hadir CEO i-Grow Andreas Senjaya, CEO i-Fishery Gibran Huzaifah, Ketua Umum Yayasan Desapolitan Indonesia (Desindo) Zaidirina, dan CEO Darmajaya Corporation Davit Kurniawan, sebagai narasumber seminar yang dimoderatori doktor agrobisnis Fakultas Pertanian (Faperta) Unila, Hanung Ismono itu. [red/mzl]

  • Teknologi Agrobisnis Presisi, Aras Baru i-Grow Tingkatkan Valuasi

    Teknologi Agrobisnis Presisi, Aras Baru i-Grow Tingkatkan Valuasi

    Bandarlampung (SL) – Sebagai pelaku usaha rintisan (start-up) berbasis agrobisnis digital, pengalaman mencari klaster pemodal justru langkah paling mudah dalam skim kolaborasi antarpemangku yang ditaja perusahaan start-up bertumbuh, i-Grow.

    Buah keseriusan menapaki tahap demi tahap pemuliaan proses kreatif lazimnya sebuah start-up ini, seolah ingin mematahkan keluh kesah banyak orang yang masih coba bertahan jadi pebisnis konvensional, atau yang akibat efek disrupsi berusaha transformatif ke ranah digital, di tengah sulitnya akses dan ketiadaan agunan memperoleh modal.

    Sebagai pihak yang sukses mempertemukan kumpulan pemangku pertanian dalam satu platform, i-Grow berupaya gigih meningkatkan derajat kolaboratifnya sebagai kata kunci.

    Mulai jejaring pemilik modal berpenghasilan stabil sehingga bisa berinvestasi menaik bertahap, petani berkemampuan khusus (skill farmer), para pembeli (off-taker) sebagai end-user sekaligus pemangku hilir, hingga mitra pemilik lahan yang kini tercatat 2.800 hektare tersebar di Sumatera, Jawa, Bali, dan Sulawesi.

    Koordinasi ketat antarpemangku, terbukti hebat mengkonsolidasikan platform aplikasi teknologi digital i-Grow, yang hingga kini telah menautkan sedikitnya 28 komoditas pertanian unggulan dalam menu saji layanan produk platformnya di layar ponsel pintar kita.

    CEO i-Grow Andreas Senjaya menjelaskan hal ini saat presentasi makalah Precision Agriculture Technology dalam Optimalisasi Lahan Pertanian di Indonesia, selaku pembicara Seminar Digital Solution Digital Solution for Farming Industry, yang dihelat Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Lampung, di Ballroom Hotel Swiss-bel, Bandarlampung, Jum’at (3/8/2018).

    Berupaya meningkatkan valuasi hasil, saat yang sama tetap sigap mempertahankan performa platform tepercaya, pada praktiknya kembali pada prinsip apa yang dibutuhkan pasar.

    “Baru-baru ini kita dihebohkan dengan kelangkaan telur massal. Segera kami sikapi dengan menyediakan jalur pemasok, tetap dengan harga kompetitif. Tahun lalu, ramai isu garam impor, kami segera gerak cepat hingga punya mitra pemilik tambak garam di Jawa Barat yang mampu mencukupi kebutuhan mitra off-taker kami,” jelas Andreas, technopreneur bertubuh jangkung ini.

    Berbicara di hadapan dua ratusan peserta asal mahasiswa Ilmu Komputer Unila dan Institut Teknologi Sumatera (Itera), pelaku start-up, komunitas GenBI Lampung, utusan ponpes, konsultan pendamping desa, hingga para pegiat Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) se-Lampung, Andreas tampil memukau.

    Menurut dia, memasuki kiprah tahun kelima, kini i-Grow tengah mengujicoba serius konsep green house, sebagai ujud teknologi terapan pertanian agrobisnis secara presisi.

    “Kebaikan teknologi berperan disana. Pernah kebayang nggak, menanam tomat di gunung pasir? Nah, itu kami coba, ternyata bisa. Selagi kita mau berusaha, ada aja jalannya,” kata dia.

    Kini, lanjut dia, setelah empat tahun fokus tahap finalisasi perkuatan permodalan dan stakeholder penanaman, tahun 2018 ini i-Grow memasuki lompatan fokus baru, yakni meniti upaya optimalisasi hasil dengan pemanfaatan teknologi agrobisnis dan teknologi digital.

    “Bapak Ibu pernah lihat orang menanam di kontainer? Itu salah satu solusi i-Grow menjawab kebuntuan petani atas ketiadaan maupun keterbatasan lahan,” ujar Andreas.

    “Ini juga sedang kami coba. Dengan memanfaatkan teknologi pengganti drone yang masih terkendala suplai baterai terbatas, kami ganti dengan kamera sensorik guna kontrol ketat detail progres penanaman,” terang dia.

    “Kapasitas unsur mineral dalam tanah, juga nutrisi tanaman, lebih presisi deteksinya menggunakan teknologi ini. Termasuk, urusan identifikasi hama penyakit,” tambahnya.

    Berikutnya, masih lanjut pengampu plaform digital yang sukses mengkonsolidasikan sekitar 10,5 juta tanaman komoditas agrobisnis dalam satu genggaman gawai berbasis Android ini, pihaknya juga tengah berinovasi serius melakukan pengembangan platform block chain sebagai daya dukung tanpa putus.

    “Kami percaya, ide kreatif selama itu smart, hasilnya pun tak kalah smart. Karenanya kami senantiasa mendasarkan diri pada informasi kredibel sebagai sumbu kebijakan. Agar apa?”

    “Kami punya misi, dan itu terus kami perjuangkan, agar petani digital kita, beroleh angka keekonomian produknya paripurna. Satuan harga per komoditas pertaniannya tidak terpengaruh tingkat laju inflasi,” tutupnya.

    Paparan yahud Andreas, senada dengan harapan panitia, yang mendatangkannya bersama pengampu start-up budidaya perikanan, CEO i-Fishery Gibran Huzaifah, untuk berbagi kisah sukses yang diharapkan mampu menginspirasi petani baik konvensional maupun digital di bumi agrobisnis, Lampung.

    Selain keduanya, juga hadir berbicara, Ketua Umum Yayasan Desapolitan Indonesia (Desindo) Zaidirina dan CEO Darmajaya Corporation yang juga pegiat Krakatau Digital Movement (KDM) Lampung, Davit Kurniawan.

    Selaku tuan rumah, Bank Indonesia menghadirkan narasumber Kepala Divisi Teknologi Finansial (Kadiv Tekfin) Departemen Kebijakan Dan Pengawasan Sistem Pembayaran (DKSP) BI Susiati Dewi.

    Berlangsung interaktif, seminar yang dimoderatori akademisi Faperta Unila Hanung Ismono itu, rangkaian even syar’i terbesar Sumatera tahun ini, Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Sumatera 2018 yang dipusatkan pula di Lampung Walk, Bandarlampung, dan akan berakhir Minggu (5/8/2018), besok. [red/mzl]

  • Jadikan Teknologi Digital, Sahabat Budidaya Perikanan

    Jadikan Teknologi Digital, Sahabat Budidaya Perikanan

    Bandarlampung (SL) – Masih adanya mispersepsi terhadap eksistensi teknologi yang dianggap sebagai substitusi produk atau layanan, butuh pembetulan. Fenomena lahirnya GoJEK sebagai platform aplikasi transportasi publik digital terbesar di Asia, dan jadi pionir penyelesai masalah hilirisasi kebutuhan transportasi publik, dengan sendirinya mematahkan pendapat tersebut.

    Kini teknologi lebih dipandang sebagai bentuk evolusi produk atau layanan. Seperti ponsel, terus meningkat model, jenis, ulititas, hingga kapasitas teknologinya yang berkemampuan jadi digital assistant penggunanya.

    Itu pula yang muaranya melatari kelahiran platform aplikasi digital akuakultur asal Bandung, Jawa Barat, i-Fishery.

    Dalam perjalanannya, para pelaku usaha rintisan (start-up) budidaya perikanan baik perikanan darat, perikanan pantai/laut, maupun pertambakan udang ini menjadi sangat dekat dengan keseharian hidup pembudidaya ikan, para nelayan, dan petambak udang. “Nyemplung”, atau sekadar berlama-lama di bibir kolam memonitor tumbuh kembang ikan, jadi bagian hidup mereka.

    Demikian petikan testimoni CEO i-Fishery Gibran Huzaifah, milenial sukses yang didapuk jadi salah satu pembicara Seminar Digital Solution in Farming Industry, yang digelar Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan (KPw) Lampung, di Ballroom Hotel Swiss-bel, Bandarlampung, Jum’at (3/8/2018).

    Gibran, sapaan karibnya, tidak sendiri. Hadir bersamanya, bos start-up pertanian agrobisnis digital, CEO i-Grow Andreas Senjaya. Juga ada Kepala Divisi Teknologi Finansial (Kadiv Tekfin) Departemen Kebijakan Dan Pengawasan Sistem Pembayaran (DKSP) BI Susiati Dewi, Ketua Umum Yayasan Desapolitan Indonesia (Desindo) Zaidirina, dan bos start-up WarungTetangga.id, CEO Darmajaya Corporation Davit Kurniawan.

    Dalam presentasinya berjudul Smart Feeder System dalam rangka Peningkatan Efisiensi Budidaya Perikanan itu, Gibran mengatakan, sebagai pelaku lapangan, pihaknya melakukan apa yang seharusnya start-up lakukan, membasiskan diri pada validitas data yang dirangkum dalam basis data seluruh unsur hulu-hilir budidaya.

    Tumbuhnya kepercayaan dari para mitra pembudidaya, jadi modal investasi sosial mereka dalam mengkapitalisasi sumber daya dan pengembangan platform

    “Pengalaman berbudidaya ikan di Lampung, kita tahu mayoritas biaya 90 persen tersedot di pakan. Sementara untuk udang berkisar 50 persen komponen biayanya habis di pakan. Detailnya kami pelajari betul, sampai kami tahu, bisa memetakan, hari apa, jam berapa, dimana saja, kolam ikan yang sedang banjir pakan, atau yang sedang dilanda kelangkaan,” papar dia.

    “i-Fishery bahkan telah bisa jadi asisten para pembudidaya, kami kasih tahu bahwa kolam Bapak terpapar polutan, atau terlalu banyak nutrisi larut serta pakan rusak, misalnya,” tegasnya pula.

    “Tantangannya sungguh berat, Bapak Ibu. Hingga kini, masih saja kami temui anak muda yang bilang, kalau menekuni pertanian, menggeluti budidaya perikanan itu sama sekali nggak keren,” ucap Gibran tergelak, disambut tawa peserta seminar.

    Secara platform, kata dia, i-Fishery bukan hanya sekadar ambil posisi meringankan, namun lebih pada tugas memvalidasi daftar kebutuhan tahapan pembudidayaan ikan dan udang mitra.

    “Dengan teknologi, i-Fishery ikut membantu pembudidaya ngasih makan ikan, dengan terapan teknologi sensor gerak, vibrasi, yang hasilnya bisa jelas dirasakan. Kami bisa mengakselerasi proses pemanenan dibawah waktu normal, dengan biaya yang lebih efisien, jumlah panen yang lebih banyak,” terangnya.

    “Poinnya terkoordinasi. Teknologi kami dilengkapi basis algoritma spesifik yang terukur pada kolam yang berbeda dan yang pasti, mengenyangkan,” tandasnya, lagi-lagi tergelak.

    “Kebetulan kami telah hadir di Lampung. Seperti di Metro, mitra kami disana ada yang mulanya hanya mengikutkan 10 kolam, kini telah berkembang hingga 176 kolam,” akunya.

    Pria berbadan tinggi kurus ini menambahkan, ribuan titik kolam ikan milik para mitra pembudidaya, kini telah ter-cover i-Fishery. Mulai dari Lampung, Sumatera Selatan, hingga Nusa Tenggara Barat (NTB).

    Dirinya menceritakan, konsep learning by doing dengan sendirinya menyatu dengan keseharian para penggiat start-up unik ini. “Kami nggak canggung lagi dengan segala jenis ikan, mulai lele, nila, patin, udang vanname, dan lainnya,” ungkap Gibran.

    Dengan nada berkelakar, dia mengklaim barangkali hanya i-Fishery lah satu-satunya start-up di dunia yang bisa mengidentifikasi ikan sakit.

    “Platform kami dilengkapi selain teknologi satelit, juga basis data prakiraan cuaca, analisa perilaku ikan, hingga prediksi akurat hasil panen per kolam. Juga, secara otomatis kami terbentuk karakternya sebagai konsultan perikanan. Contoh, hari ini, siapa market leader pakan ikan di Lampung kami tahu, dimana saja jejaring pasarnya kami pun tahu. Semacam itulah,” bebernya.

    Menyinggung akses perbankan dan inklusi keuangan pembudidaya termasuk skema pembiayaan syariah, Gibran mengakui perikanan budidaya termasuk sektor dengan risiko perbankan tinggi. Karenanya, pihaknya selain didukung sindikasi modal jejaring perbankan dan asuransi, juga mengandalkan diri pada analisis credit-scoding serta validasi berbasis manajemen informasi per algoritma.

    “Tiada yang tanpa risiko. Dengan kemampuan teknologi kami yang mampu memprediksi kapan panen, berapa ton hasilnya, kami relatif yakin, sejauh ini minimal kami sukses hasil,” tandas dia.

    “Kami bangga bisa berguna bagi banyak orang. Membantu peternak ikan, pembudidaya udang, memutus rantai pasok, memutus tengkulak. Dengan berbasis data, monitoring ketat, dan sensor lapangan,” ungkapnya kembali.

    “Pada akhirnya, teknologi apalagi teknogi digital jadi bagian solusi produk atau layanan publik. Kami telah buktikan itu. Dari teknologi satu ke evolusi teknologi lainnya, disitulah banyak muncul value yang pertambahannya bisa ditemukan, bisa semakin berguna bagi kita,” tutup Gibran, disahuti aplaus peserta.

    Diketahui, seminar kaya success story yang dipandu moderator Hanung Ismono, pakar agrobisnis Faperta Unila itu, bagian rangkaian even syar’i terbesar Sumatera tahun ini, Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Sumatera 2018 yang dipusatkan pula di Lampung Walk, Bandarlampung, dan akan berakhir Minggu (5/8/2018), besok. [red/mzl]

  • Nikmati Permainan dan Kuliner Tradisional di Festival Pasar Lambung

    Nikmati Permainan dan Kuliner Tradisional di Festival Pasar Lambung

    Banda Aceh (SL) – Setelah sukses menggelar Pasar Lambung beberapa waktu silam, Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Aceh kali ini akan menggelar Festival Pasar Lambung yang akan diagendakan pada 28-29 Juli 2018 di Desa Lambung Kec. Meuraxa, Kota Banda Aceh.

    Dalam Festival kali ini, GenPI Aceh menyiapkan berbagai macam perlombaan permainan tradisional anak-anak seperti Geunteut Trieng, Geunteut Bakmeuria, Bruk Jangkrik, Gaseng Boh Karet, Patok Lele, Bakiak Batok dan Weng, serta makanan-makanan khas tradisional yang tentunya menjadi ciri khas Pasar Lambung itu sendiri.

    “Kali ini kita coba membangkitkan kembali semangat Pasar Lambung dengan menaikkan sedikit tingkatannya menjadi festival, di mana akan sangat banyak agenda yang dipersiapkan untuk menarik minat pengunjung, mulai dari tema, permainan, perlombaan, makanan hingga pengisi acara nantinya,” ujar Aulia Munizar selaku Juragan Pasar Lambung, Jumat (27/7/2018).

    Tidak hanya itu, ia menambahkan, akan ada penampilan yang tidak kalah seru dari beberapa pengisi acara seperti Reva Band, Sandrea Band, Meegari, HDCoustic, Orang Utan Squad, Tereza, Arya Violin, dan masih banyak lainnya yang akan semakin memecah keseruan festival.

    Kali ini, Festival Pasar Lambung akan dibarengi dengan Kopdar 6.0 yang akan diadakan pada 29 Juli di Pasar Lambung. Agenda rutin ini juga ikut ambil bagian dengan tujuan ingin mengajak seluruh anggota GenPI Aceh serta masyarakat untuk saling sharing tentang perlombaan bergengsi yang diikuti oleh Aceh di tingkat nasional dalam agenda Anugerah Pesona Indonesia (API).

    Kopdar 6.0 kali ini mengangkat tema “Konten Creator dan Peluang Bisnis di Era Digital” yang akan diramaikan oleh Christian Bong selaku founder @indomusikgram.

    “Pada Kopdar 6.0 nanti kita akan mengadakan talkshow inspiratif bersama founder @indomusikgram, Christian Bong,” ungkap Aulia.

    Sementara itu, Ketum GenPI Aceh, Reyhan Gufriansyah berharap, dengan adanya festival ini, masyarakat akan semakin ramai untuk mengunjungi destinasi digital dan sekaligus memberikan manfaat dalam berbagai segi, baik kreativitas juga ekonomi yang bisa dirasakan masyarakat sekitar pasar.

    “Untuk itu, panitia festival mengajak seluruh masyarakat dengan membawa keluarganya ikut berpartisipasi, karena acara ini gratis tiket masuk ke lokasi acara,” sebut Reyhan.

    Panitia juga telah menyebarkan lebih dari 50 undangan kepada berbagai lintas komunitas di Banda Aceh untuk hadir dan ikut serta meramaikan festival yang didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh ini. (Acehnews)

  • Festival Krueng Aceh Akan Meriahkan Pekan Kebudayaan Aceh ke-7

    Festival Krueng Aceh Akan Meriahkan Pekan Kebudayaan Aceh ke-7

    Banda Aceh (SL) – Salah satu kegiatan Festival Seni dan Budaya yang akan digelar di Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) VII, pada 13 hingga 14 Agustus mendatang, yakni Festival Krueng Aceh. Sebuah atraksi wisata air yang akan mengambil lokasi di bantaran Sungai Krueng Aceh, salah satu sungai kebanggaan masyarakat Aceh di jantung Kota Banda Aceh.

    Plt. Kepala Disbudpar Aceh, Amiruddin mengatakan, atraksi wisata air ini diharapkan menjadi hiburan bagi masyarakat yang hadir selama berlangsungnya PKA VII.

    Hajatan Pekan Kebudayaan Aceh ke VII akan berlangsung 5 hingga 15 Agustus 2018 di Kota Banda Aceh, dimana tahun ini mengusung tema “Aceh Hebat dengan Adat Budaya Bersyariat” yang akan diikuti oleh seluruh jajaran pemerintah Kabupaten/Kota se-Aceh dan sejumlah tamu undangn lainnya baik dari dalam dan luar negeri.

    “Festival Krueng Aceh yang dipersiapkan khusus kepada pengunjung PKA diharapkan, tidak hanya menjadi daya tarik wisata dan memperkenalkan Kota Banda Aceh sebagai Ibukota Provinsi Aceh, tapi juga menjadi hiburan menarik dan unik bagi setiap pengunjung,” ujar Amiruddin di sela-sela kesibukannya melakukan persiapan PKA, Rabu (1/8/2018).

    Menurut Amiruddin, atraksi wisata air ini juga akan melibatkan partisipasi masyarakat dengan sederetan agenda pendukung lainnya, seperti Lomba Perahu Hias, Lomba Perahu Karet Landing Craft Rubber, Lomba Memasak, Lomba Mewarnai, Lomba Fotografi, Atraksi Air (Tactical on the Sea), Sajian 1000 Cangkir Kopi Gratis, Bersih-Bersih Sungai dan Panggung Budaya (Tari dan Musik).

    Kepala Bidang Pemasaran Disbudpar Aceh, Rahmadhani juga ikut menghimbau masyarakat untuk mengambil bagian dalam memeriahkan Festival Krueng Aceh 2018.

    “Festival Krueng Aceh 2018 akan meriah dan menjadi kesan tersendiri bila masyarakat mengambil bagian di dalamnya, sekaligus memenangkan hadiah menarik lainnya. Panitia menyediakan total hadiah sebesar Rp10 juta bagi pemenang yang berhasil keluar sebagai juara untuk perahu dengan dekorasi terbaik,” sebut Rahmadhani.

    Rahmadhani berharap, Festival Krueng Aceh 2018 akan berjalan sukses dan peserta festival diminta untuk berpartisipasi secara fair dan tetap mengutamakan keselamatan diri, sekaligus menjaga ketertiban dan kebersihan lingkungan.

    Bagi masyarakat yang ingin ikut serta dalam Lomba Perahu Hias dapat langsung menghubungi penanggung jawab kegiatan di nomor handphone 085216668138 atau 081269366933, baik untuk pendaftaran lomba dan informasi acara lainnya. (Acehnews)

  • Pejabat ‘Korup’ Identik Selingkuh

    Pejabat ‘Korup’ Identik Selingkuh

    Perselingkuhan terjadi bagi pejabat dengan rekan kerja sekantor sering kali terjadi. Bahkan kasus ini bukan cerita baru terjadi. Dibeberapa SKPD dan BUMN di Medan, terjadi bahkan telah menjadi rahasia umum. Namun kasus tersebut sulit diungkap karena bukti bukti berupa dokumentasi dan saksi. Salah seorang pejabat di kantor Pemprosu berinisial S bahkan menjadikan hari kerja sebagai hari menyenangkan.

    Pria yang bertubuh kurus tinggi ini selalu membawa salah seorang staf nya sendiri keluar kota. Perselingkuhan ini terjadi antara atasan dengan bawahan karena setiap hari selalu bertemu, curhat bahkan memberi materi yang lebih. Puluhan anggota S mengetahui, termasuk salah seorang supir pribadi S di kantor Gubernur.

    Dapat dikatakan jadwal masuk kantor mereka selama seminggu hanya beberapa hari saja. Bahkan ketika tidak ada tugas luar kota, mereka selalu pergi mengajak makan siang di Belawan.

    Wanita yang berstatus istri orang ini mengalami perubahan dari sisih ekonomi. Dahulu ketika masuk kantor hanya naik sepeda motor, setelah mengenal lebih akrab dengan atasanya yang ketika itu menjabat salah satu Kepala Biro. Wanita yang tinggal di kabupaten

    Deli Serdang itu sudah mengenderai mobil sedan mewah. Uang masuk setiap hari mengalir deras, menjadikan hubungan mereka layaknya romeo dan julie. Terjadi lagi bagi salah seorang Direksi di BUMN di Medan.

    Pria berwajah biasa ini menjadi salah satu Direksi sangat disegani, berinisial PK. Beberapa bawahanya sudah tahu kelakukan PK sering “menggarap” wanita cantik gadis dan istri orang dari beberapa bagian di kantornya. Karena sering terjadi komunikasi dan jabatan yang dinaikan kemudian ditempat dibagian paling “basah”.

    Sampai suatu hari, SP berhasil menaklukan seorang gadis berwajah cantik sebut saja Mei. Sebagai bawahan Mei diam diam ternyata tidak dapat menolak ajakan kencan sang Direksi di hotel di Medan.

    Kehidupan Mei juga mengalami perubahan yang sangat draktis sejak menjadi wanita simpananya. Memiliki rumah dan mobil mewah, bahkan tabungan defosito milik Mei sudah cukup untuk masa depanya jika suatu saat hari perpisah dengan PK. Karena perbedaan usia PK dengan Mei sekitar 30 tahunan.

    SP pada saat itu berusia 53 tahun sedang Mei berusia 27 tahun. Gadis berwajah cantik, dengan tubuh yang aduhai “mengkal” itu membuat PK sampai lupa diri. Meski akhirnya kedua insan ini harus berpisah selamanya karena salah satu diantara mereka telah meninggal dunia.

    Se indah dan semanis apapun kisah dan perjalanan perselingkuhan itu akan menyakitkan dibelakang hari. Wanita simpanan ataupun wanita “gelap” itu terlena karena bujuk rayuan materi uang dan jabatan yang selalu dan setiap hari dikucurkan sanga pria “pemburu” seks.

    Kedua pejabat ini akhirnya memiliki trik recort “merah”. Uang yang selama ini diberikan kepada wanita wanita yang mau jadi pemuas nafsunya itu ternyata didapat dengan cara korupsi uang negara dan uang perusahaan negara. Proses langkah kedua adalah hanya catatan sang Khalid, Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa. Melalui lembaran demi lembaran akan dibuka dan dimintai pertanggung jawaban. Pejaba “Korup” identik bersama selingkuhan di Medan.

    Kisah lain juga terjadi seorang pejabat pempropsu. Pria berkulit putih sebut saja SH ini pun telah lama menjadi sorotan publik. Kasusnya gonta ganti wanita menjadi kebiasaan buruknya.

    Sebagai kepala SKPD di pemprovsu dengan posisi paling basah ini selalu menggunakan pengawal pribadi dari salah satu anggota. Kemana pun SH pergi pengawal berbadan tegap selalu ada disampingnya, kecuali sedang bersama wanita simpananya di kamar hotel.

    Bahkan kasus yang sempat menimpah dirinya belum lama ini harus melakukan yang dilarang dalam agama dilakukan karena tidak menghendaki keturunan. Menyakitkan bagi wanita simpanan nikmat bagi pria pemuas syahwat. Akhirnya mendapat ketentuan lain dari Tuhan karena SH kembali terkena suatu pidana.

    Meski lolos dari jeratan hukum, tapi tidak sedikit pula uang yang harus dikeluarkan untuk membebaskan dirinya dari segala tuntutan. Hanya tinggal menunggu rahasia illahi saja yang belum turun sebagai bukti azab bagi seorang pejabat korup yang identik memiliki wanita selingkuhan.

    Sudah banyak kasus perselingkuhan para pejabat yang terjadi di Indonesia. Ada beberapa penyebab mengapa para pejabat korup memiliki selingkuhan?

    1. Kekuatan uang yang dimiliki oleh pejabat menjadi alasan utama melakukan perselingkuhan dengan cewek lain. Para pejabat “Korup” umumnya memiliki uang berlimpah, berpikir bahwa ia dapat “membeli” wanita- cantik dengan uang yang dimiliki.
    2. Pejabat “Korup” terkenal licik memiliki wanita simpanan sebagai media pencucian uang hasil korupsi. Banyak pejabat yang melakukan tindak korupsi dan melakukan pencucian uang melalui para wanita dengan mudah menerima pria melalui uang (ane ga judge semua cewek itu matrealistis) memudahkan para pejabat koruptor untuk memberikan uang korupsi kepada wanita. Modus yang biasa di lakukan memberikan uang “lebih” sebagai upah atas service yang diberikan padahal uang tersebut bagian dari pencucian uang. Modus kedua adalah menikah siri dengan wanita lain.
    3. Biasanya kecil Pejabat “Korup” hidup dalam kekurangan dan memprihatinkan, dan tidak pernah pacaran saat masih muda. Pada saat punya kedudukan dan kekayaan dirinya ingin balas dendam karena sudah punya kekuasaan dan kekayaan.

    Kosongnya iman bagi para pejabat, sesungguhnya menjadi salah satu faktor yang sangat penting. Jika memang iman seseorang kokoh dan kuat maka ia tidak akan muda goyah melakukan korupsi yang kemudian dihambur–hamburkan bersama wanita selingkuhan. (radaronline)

  • Informasi Terkini Operasional Lion Air Group untuk Penerbangan dari dan Menuju Pekanbaru

    Informasi Terkini Operasional Lion Air Group untuk Penerbangan dari dan Menuju Pekanbaru

    SIMPANG TIGA (SL) – Lion Air (kode penerbangan JT), WingsAir (kode penerbangan IW), Batik Air (kode penerbangan ID) member of LionAir Group menyampaikan informasi terbaru sehubungan dengan layanan operasional dari dan menuju Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau (PKU) telah beroperasi normal kembali.

    Bandar Udara dinyatakan aman (safety) untuk proses mendarat dan lepas landas pesawat. Seluruh penanganan penerbangan yang mendarat dan berangkat dilakukan sesuai prosedur dengan menggunakan jadwal terbaru.

    Lion Air Group memberikan penjelasan terkait penundaan kedatangan dan keberangkatan Pesawat (delayed) dikarenakan cuaca buruk dan kabut (bad weather and fog) di Pekanbaru dengan jarak pandang kurang dari 500 meter, yang tidak memenuhi kualifikasi keselamatan penerbangan.

    Lion Air Group memutuskan untuk menunda operasional beberapa penerbangan dengan alasan mengutamakan faktor keselamatan dan keamanan seluruh penumpang dan kru. Lion Air Group telah menginformasikan secara jelas kepada pelanggan yang tekena dampak dan selalu memperbarui sesuai perkembangan.

    Lion Air Group akan meminimalisir dampak yang timbul agar operasional penerbangan Lion Air Group lainnya tidak terganggu. (rls)

  • Memaksimalkan Potensi Pasar Tiongkok Lion Air Hubungkan Zhengzhou dengan Destinasi “eksotis” Denpasar dan Manado

    Memaksimalkan Potensi Pasar Tiongkok Lion Air Hubungkan Zhengzhou dengan Destinasi “eksotis” Denpasar dan Manado

    BADUNG (SL) – Tiongkok semakin menarik perhatian untuk dikunjungi salah satunya melalui Zhengzhou. Keunikannya pernah menjadi ibukota negara dan sekarang sebagai jantung kereta api modern. Kota ini menyuguhkan beragam tujuan wisata hits, mulai dari sejarah, pertanian dan perkebunan hingga atraksi. Tak heran, bila selalu memberikan sejumlah kejutan bagi pelancong.

    Beralih ke Indonesia, bagi turis asal Negeri Tirai Bambu terus memperlihatkan minat melakukan perjalanan dengan mengunjungi ke Bali dan Sulawesi Utara (Sulut).

    Bali sudah sangat terkenal karena sebagai primadona destinasi di Indonesia, tidak lepas dari petonsi wisata. Keunggulan dan kekhasan Pulau Dewata telah dipelihara turun-temurun sehingga menjadi daya tarik tersendiri di kalangan traveler.

    Sementara Sulut, tersohor dengan kegiatan bahari, budaya, kuliner dan pegunungan. Dijuluki sebagai Bumi Nyiur Melambai yang juga mendorong distribusi wisatawan untuk menuju berbagai destinasi memukau di Manado dan sekitarnya. Berdasarkan potensi yang dimiliki ketiga tujuan wisata ternama itu, Lion Air menawarkan cara bepergian yang lebih mudah, cepat dan nyaman.

    Lion Air (kode penerbangan JT)member of Lion Air Group telah meluncurkan penerbangan perdana charter yang sekaligus menghubungkan dua destinasi dalam negeri Bali dan Sulut menuju Zhengzhou. Kehadiran dua layanan penerbangan dari Manado dan Denpasar, diharapkan terus mempermudah perjalanan bagi wisatawan antarnegara serta mampu mendorong pertumbuhan perdagangan, pasar pariwisata, logistik dan industri lainnya.

    Selain itu, Lion Air Group senantiasa mendukung program Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menargetkan jumlah kunjungan 17 juta turis asing melalui semangat “Indonesia Incorporated”, yang merupakan upaya memperkuat unsur 3A (Atraksi, Amenitas dan Aksesibilitas).

    Penerbangan Lion Air nomor JT 2653 lepas landas dari Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali (DPS) tepat waktu (on time) pukul 16.10 WITA dan mendarat dengan sempurna pada 23.00 CST (current local time in China – Tianjin Municipality) di Bandar Udara Internasional Xinzheng Zhengzhou (CGO) yang terletak di 37 km tenggara dari pusat kota Zhengzhou, provinsi Henan, Republik Rakyat Tiongkok.

    Sebaliknya, Lion Air menggunakan nomor JT 2652 bertolak dari Xinzheng Zhengzhou pada 23.55 CST dan tiba di Denpasar pada 06.45 WITA. Layanan ini untuk tahap awal memiliki frekuensi terbang satu kali setiap Senin dan Selasa dalam sepekan.

    Untuk inaugural flight tujuan Zhengzhou di hari yang sama yaitu bernomor JT 2793, pesawat mengudara pada pukul 17.35 WITA dari Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara (MDC) dan mendarat pada 23.00 CST. Sedangkan tujuan Manado, penerbangan bernomor JT 2792 terbang dari Zhengzhou pukul 23.55 dan sudah tiba di Sam Ratulangi Airport pukul 05.20 WITA. Rute ini dilayani satu kali setiap Senin, Selasa, Kamis dan Sabtu setiap minggunya.

    Dalam kenyamanan penerbangan, para pelancong akan lebih menikmati perjalanan udara sekitar 6 jam 40 menit Zhengzhou ke Denpasar dan 6 jam waktu tempuh dari Zhengzhou menuju Manado dengan menggunakan pesawat generasi terbaru. Lion Air akan mengoperasikan Boeing 737 MAX 8 (189 kursi kelas ekonomi). Boeing 737-800NG (189 kursi kelas ekonomi) dan Boeing 737-900ER (215 kursi kelas ekonomi).

    Kehadiran rute baru tujuan Zhengzhou kini menambah kota tujuan internasional Lion Air dari Bali setelah Wuhan Tianhe, Guangzhou Baiyun, Jinan Yaoqiang, Shanghai Pudong, Chongqing Jiangbe, Changsha Huanghua, Hangzhou Xiaoshan, Chengdu Shuangliu dan Nanchang Changbei. Untuk jaringan dari Manado menyusul kesuksesan destinasi yang sudah terbangi yaitu Changsha Huanghua, Shanghai Pudong, Guangzhou Baiyun, Shenzhen Bao’an dan Changzhou Benniu.

    Peresmian dua rute secara langsung (direct flight) ini sebagai bagian strategis dalam memaksimalkan pasar penerbangan internasional di Tiongkok, khusus segmen traveling and tourism. Di samping itu menjadi bentuk kesungguhan Lion Air dalam menjawab dari tingginya minat wisatawan asing menuju Sulut dan Bali serta permintaan pasar domestik untuk bisa eksplor di Zhengzhou.

    Lion Air memproyeksikan angka pertumbuhan segmen pariwisata akan terus tumbuh dengan ditopang peran maskapai serta berbagai inisiasi para pihak. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Bali menunjukkan kedatangan wisman ke Bali pada Mei 2018 tercatat mencapai 528.512 kunjungan, dengan yang datang melalui bandar udara yaitu 526.281 kunjungan.

    Jumlah wisman ke Bali pada Mei 2018 naik 2,27% dari periode April 2018. Jika dibandingkan secara tahun ke tahun, mengalami kenaikan 8,00%. Menurut asal negara, prosentase wisman terdiri dari Tiongkok (23,32%), Australia (19,27%), India (8,18%), Inggris (4,60%) dan Amerika Serikat (4,13%).

    Sebagai informasi, data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara April 2018 merilis wisman yang datang ke Sulut didominasi dari Tiongkok 8.753 orang atau 86,54%, kemudian Jerman 213 orang (2,11%), Amerika 198 orang (1,96%), Hongkong 115 orang (1,14%) dan Singapura 101 orang (1,00%).

    Perkembangan wisman pada triwulan pertama 2018 mencapai 29.413 orang. Angka ini meningkat dibandingkan jumlah 17.941 orang pada triwulan pertama 2017.

    Informasi Jaringan Penerbangan Lion Air Group di Denpasar, Bali

    Rute Lion Air Frekuensi Terbang
    Denpasar – Soekarno-Hatta Tangerang 14 kali per hari
    Denpasar – Solo/ Surakarta 2 kali per hari
    Denpasar – Bandung 3 kali per hari
    Denpasar – Yogyakarta 1 kali per hari
    Denpasar – Surabaya 4 kali per hari
    Denpasar – Makassar 3 kali per hari
    Denpasar – Lombok 2 kali per hari
    Denpasar – Kupang 1 kali per hari
    Denpasar – Changsha Huanghua, Tiongkok 1 kali per hari
    Denpasar – Wuhan Tianhe, Tiongkok 1 kali per hari Senin, Rabu, Jumat, Minggu
    Denpasar – Nanchang Changbei, Tiongkok 1 kali per hari
    Denpasar – Guangzhou Baiyun, Tiongkok 1 kali per hari Senin, Selasa, Kamis, Sabtu
    Denpasar – Hangzhou Xiaoshan, Tiongkok 1 kali per hari
    Denpasar – Shenzhen Bao’an, Tiongkok 1 kali per hari
    Denpasar – Shanghai Pudong, Tiongkok 1 kali per Senin, Selasa, Kamis, Sabtu
    Denpasar – Xi’an Xianyang, Tiongkok 1 kali per hari
    Denpasar – Jinan Yaoqiang, Tiongkok 1 kali per Selasa, Kamis, Rabu, Jumat
    Denpasar – Chengdu Shuangliu, Tiongkok 1 kali per hari
    Denpasar – Chongqing Jiangbei, Tiongkok 1 kali per hari
    Denpasar – Zhengzhou Xinzheng, Tiongkok 1 kali per Senin, Rabu, Jumat, Minggu
    Rute Batik Air
    Denpasar – Soekarno-Hatta Tangerang 5 kali per hari
    Jakarta Halim Perdanakusuma – Denpasar 1 kali per hari
    Denpasar – Surabaya 1 kali per hari
    Denpasar – Perth, Australia 2 kali per hari
    Denpasar – Kuala Lumpur, Malaysia 1 kali per hari
    Denpasar – Kuala Lumpur – Chennai, India 1 kali per hari
    Rute Wings Air
    Denpasar – Semarang 1 kali per hari
    Denpasar – Malang 1 kali per hari
    Denpasar – Waingapu 1 kali per hari
    Denpasar – Lombok 3 kali per hari
    Denpasar – Bima 2 kali per hari
    Denpasar – Maumere 1 kali per hari
    Denpasar – Labuan Bajo 3 kali per hari
    Denpasar – Labuan Bajo – Ende 1 kali per hari
    Denpasar – Maumere – Kupang 1 kali per hari
    Denpasar – Tambolaka 1 kali per hari
    Rute Malindo Air
    Denpasar – Kuala Lumpur, Malaysia 4 kali per hari
    Denpasar – Brisbane, Australia 1 kali per hari
    Denpasar – Melbourne, Australia 1 kali per hari

     

    Informasi Jaringan Penerbangan Lion Air Group di Manado

    Rute Lion Air Frekuensi Terbang
    Manado – Soekarno-Hatta Tangerang 1 kali per hari
    Manado – Makassar 3 kali per hari
    Manado – Makassar – Soekarno-Hatta 1 kali per hari
    Manado – Makassar – Denpasar 1 kali per hari
    Manado – Balikpapan 1 kali per hari
    Manado – Balikpapan – Bandung 1 kali per hari
    Manado – Sorong 1 kali per hari
    Manado – Sorong – Jayapura 1 kali per hari
    Manado – Surabaya 2 kali per hari
    Manado – Surabaya – Soekarno-Hatta 1 kali per hari
    Manado – Changzhou Benniu, Tiongkok 1 kali per hari Selasa, Kamis, Sabtu
    Tianjin Binhai, Tiongkok – Manado 1 kali per hari Senin, Kamis, Sabtu
    Manado – Tianjin Binhai 1 kali per hari Rabu, Jumat, Minggu
    Manado – Changsha Huanghua, Tiongkok 1 kali per hari Senin, Rabu, Jumat
    Manado – Guangzhou Baiyun, Tiongkok 1 kali per hari Selasa, Kamis, Sabtu
    Manado – Shanghai Pudong, Tiongkok 1 kali per hari Selasa, Kamis, Sabtu
    Manado – Shenzhen Bao’an, Tiongkok 1 kali per hari Selasa, Sabtu
    Manado – Zhengzhou Xinzheng 1 kali per hari Selasa, Kamis, Sabtu
    Rute Batik Air
    Manado – Soekarno-Hatta Tangerang 6 kali per hari
    Rute Wings Air
    Manado – Gorontalo 2 kali per hari
    Manado – Gorontalo – Palu 1 kali per hari
    Manado – Luwuk 1 kali per hari
    Manado – Luwuk – Palu 1 kali per hari
    Manado – Melangguane 1 kali per hari
    Manado – Miangas 1 kali per hari Minggu
    Manado – Tahuna 1 kali per hari
    Manado – Ternate 3 kali per hari
    Manado – Ternate – Labuha 1 kali per hari
    Manado – Ternate – Morotai 1 kali per hari
    Manado – Galela 1 kali per hari
    Manado – Kao 1 kali per hari
    Manado – Ambon 1 kali per Senin, Rabu, Jumat, Minggu