Kategori: Way Kanan

  • Pangdam II/Sriwijaya Kunjungi Kodim 0427/Way Kanan, Tegaskan Pentingnya Disiplin dan Profesionalisme

    Pangdam II/Sriwijaya Kunjungi Kodim 0427/Way Kanan, Tegaskan Pentingnya Disiplin dan Profesionalisme

     

    Way Kanan, sinarlampung.co – Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) II/Sriwijaya, Mayjen TNI Ujang Darwis, M.D.A., melaksanakan kunjungan kerja ke Markas Komando Distrik Militer (Makodim) 0427/Way Kanan, Sabtu (12/4). Kunjungan ini berlangsung di Jl. Mayjen TNI Ryacudu Km 2, Karang Umpu, Kecamatan Blambangan Umpu, Kabupaten Way Kanan.

    Kunjungan kerja ini merupakan bagian dari agenda Pangdam untuk meninjau langsung kondisi satuan jajaran Kodam II/Sriwijaya sekaligus mempererat hubungan komando dan silaturahmi dengan prajurit di wilayah tersebut.

    Setibanya di Makodim 0427/Way Kanan, Mayjen TNI Ujang Darwis disambut hangat oleh Pgs. Dandim 0427/Way Kanan, Letkol Inf M. Sofrianes Salam, S.Ag., M.Han., beserta jajaran Forkopimda Kabupaten Way Kanan dan seluruh prajurit.

    Dalam arahannya, Pangdam menyampaikan apresiasi atas dedikasi dan semangat para prajurit dalam menjaga stabilitas wilayah. Ia juga menekankan pentingnya meningkatkan profesionalisme, kedisiplinan, serta sinergi dengan pemerintah daerah dan masyarakat.

    “Terus jaga semangat, tingkatkan kedisiplinan, dan laksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab. Kodim adalah ujung tombak TNI AD di daerah, peran kalian sangat penting,” tegasnya.

    Selain memberikan pengarahan, Pangdam juga meninjau fasilitas Makodim dan menerima paparan terkait kondisi wilayah teritorial Kodim 0427/Way Kanan. Ia mengapresiasi kebersihan dan kerapian lingkungan satuan serta semangat luar biasa para prajurit

    “Kodim Way Kanan ini sudah termasuk rapi dan bersih. Saya terkesan dengan semangat para prajurit, yel-yel yang menggelegar, dan semangat juang yang tidak pernah pudar,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Mayjen Ujang Darwis mengingatkan seluruh prajurit untuk selalu menjaga nama baik satuan, menjauhi pelanggaran, serta menjaga keharmonisan dalam keluarga dan kehidupan sehari-hari.

    “Saya tekankan, jaga selalu kedisiplinan dan jangan lakukan pelanggaran karena itu akan menyulitkan kalian sendiri. Jaga nama baik satuan, keluarga, dan diri kalian,” pesannya.

    Sebagai penutup kunjungannya, Pangdam meninggalkan pesan dan kesan yang dijadikan pedoman bagi para prajurit Kodim 0427/Way Kanan dalam melaksanakan tugas:

    1. Pelihara dan jaga disiplin, loyalitas, dan profesionalisme.

    2. Jaga persatuan dan kekompakan dengan sesama aparat.

    3. Selalu dekat dengan masyarakat.

    4. Sukseskan program-program pemerintah.

    Kegiatan kunjungan berlangsung dalam suasana khidmat, penuh semangat, dan keakraban, mencerminkan soliditas serta loyalitas tinggi antara pimpinan dan prajurit di jajaran Kodam II/Sriwijaya. (Red/Okta)

  • Percakapan Kapolsek Iptu Luisyanto dengan Peltu Lubis Sebelum Kejadian, Ada Kode “Aman”

    Percakapan Kapolsek Iptu Luisyanto dengan Peltu Lubis Sebelum Kejadian, Ada Kode “Aman”

    Way Kanan, sinarlampung.co-Isi percakapan antara Kapolsek Negara Batin, AKP (Anumerta) Lusiyanto, dengan Pembantu Letnan Satu (Peltu) Lubis, sebelum arena sabung ayam digelar mencuat. Dalam percakapan tersebut, Peltu Lubis meminta izin untuk menggelar sabung ayam kepada Kapolsek Lusiyanto. Kapolsek Lusiyanto pun disebut memberikan izin dengan melontarkan kode ‘aman’ ke Peltu Lubis.

    Asisten Intelijen Kasdam II/Sriwijaya Kolonel Inf Yogi Muhamanto menyebutkan, hubungan Kapolsek Negara Batin AKP Anumerta Lusiyanto dan Komandan Pos Ramil Negara Batin Peltu Lubis sangat baik dan sama-sama mengetahui ada judi sabung ayam di wilayah mereka.

    Menurut Yogi, setiap ada jadwal gelanggang sabung ayam, Peltu Lubis selalu memberitahukan kepada Lusiyanto. “Saat Peltu Lubis minta izin menyelenggarakan gelanggang sabung ayam, Lusiyanto menjawab silakan, yang penting harus aman. Kata aman yang dimaksud adalah setoran uang. Jadi, memang ada setoran uangnya,” kata Yogi, seperti dikutip dari Kompas.

    Isu Setoran

    Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) II/Sriwijaya Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, pada Rabu malam, mengatakan, dirinya sudah mengetahui isu itu dari sejumlah unggahan media sosial. Eko mengungkapkan, bahwa berdasarkan pemeriksaan terhadap Peltu Lubis dan Kopka Basar, diakui terdapat kontrak atau kesepakatan dengan pihak Polsek terkait judi sabung ayam di daerah tersebut. “Pejabat Polsek Negara Batin (Kapolsek) dan Pejabat Pos Ramil Negara Batin (Peltu Lubis) memiliki hubungan baik,” kata Eko, seperti ditulis Kompas.

    Menurut Eko, keduanya sama-sama mengetahui adanya tren judi sabung ayam di wilayah mereka, apalagi kegiatan judi itu sudah berjalan dalam waktu yang relatif lama, yakni sekitar setahun terakhir. “Judi sabung ayam memiliki daya tarik tinggi karena nilai profit yang menggiurkan. Info soal judi sabung ayam itu pasti sampai ke polsek dan tidak mungkin tidak ada profit yang diambil,” kata Eko.

    Kapendam Sriwijaya mengungkapkan, beberapa waktu belakangan, sebelum insiden penembakan, hubungan Pimpinan Polsek dan Pejabat Pos Ramil memburuk. “Info ini jadi bagian yang sedang diinvestigasi dan kita sedang menunggu hasil investigasi tersebut,” ujarnya.

    Namun, Eko menduga, kedua pihak juga sama-sama mendapat keuntungan dari perjudian tersebut. “Namanya saja sudah judi sabung ayam. Otomatis ada profitnya dong. Logikanya, kemungkinan ada kesepakatan di antara kedua pihak (kepolisian dan TNI),” kata Eko, seperti dikutip Kompas.

    Sehingga, dalam kasus ini, selain dua anggota TNI yang diduga pelaku penembakan tersebut, Kodam II/Sriwijaya mensinyalir ada pelaku lain dari kepolisian. ”Kalau terbukti bersalah, dua anggota TNI yang diduga pelaku penembakan itu pasti akan mendapatkan hukuman setimpal. Tapi kami harap, pihak lain yang terlibat juga harus diusut dan diberikan hukuman tegas,” tutur Eko.

    Kodam II/Sriwijaya berharap investigasi tidak hanya menyasar dua anggota TNI yang diduga menjadi penembak, tetapi juga kepada semua terduga pelaku, termasuk dari kepolisian. TNI menduga, aparat kepolisian mengetahui dan terlibat dalam judi sabung ayam yang menyebabkan seorang Kapolsek dan dua anggotanya meninggal dunia saat melakukan penggerebekan.

    Di waktu yang berdekatan dengan keterangan Kodam II/Sriwijaya, beredar video Tiktok dari akun @satr1a6_ yang diunggah pada Rabu 19 Maret 2025. Dalam video yang juga beredar di X (Twitter) menyebutkan, insiden tiga polisi tewas ditembak saat penggerebekan judi sabung ayam di Senin (17/3/2025) petang, dipicu oleh masalah setoran.

    Seperti yang disebutkan beberapa hal dalam video tersebut, di antaranya:
    – Polsek Negara Batin diduga sudah diberi jatah setoran judi sabung ayam Rp 1 juta per hari.
    – Selain itu, ada tambahan uang bensin, uang rokok, dan lain-lain sehingga total setoran mencapai Rp 2,5 juta per hari.
    – Namun, mereka diduga meminta setoran ditambah menjadi Rp 20 juta per hari.
    – Anggota TNI yang diduga mengelola lokasi judi sabung ayam tidak mampu menyanggupi permintaan tersebut.
    – Sehingga Kapolsek (disebutkan) mengancam akan membawa pasukannya menggerebek lokasi perjudian tersebut. (Red)

  • Selidiki Kematian Brigpol Erik Alniaro Polda Lampung Lakukan Diekshumasi

    Selidiki Kematian Brigpol Erik Alniaro Polda Lampung Lakukan Diekshumasi

    Way Kanan, sinarlampung.co-Polda Lampung membongkar makam Brigpol Erik Alniaro, anggota Banitreskrim Polsek Pakuan Ratu, Polres Way Kanan, yang tewas mencurigakan namun disebut meninggal dunia bunuh diri pada Selasa 7 Januari 2025 lalu. Pembongkaran makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Banjar Masin, Kecamatan Baradatu, Way Kanan, Senin 17 Maret 2025.

    Baca: Misteri Kematian Briptu Erik Alniaro di Way Kanan, Ayah Curiga Anaknya Dibunuh Polisi Akan Lakukan Eksumasi

    Ekshumasi dilakukan Tim dokter Inafis dan penyidik Polres Way Kanan dilakukan atas permintaan pihak keluarga yang merasa janggal atas kematian Eric. Ekshumasi dikawal Tim Mabes Polri itu dilakukan sekitar pukul 09.11 WIB, hadir pihak keluarga, serta ratusan masyarakat Kampung Banjarmasin.

    Proses itu dilakukan atas permintaan pihak keluarga yang mencurigai adanya kejanggalan dalam kematian Briptu EA, yang sebelumnya dikatakan meninggal karena bunuh diri dengan kondisi leher tergorok. Tim forensik dari Inafis dan penyidik Polres Waykanan terlihat bekerja di bawah pengamanan ketat.

    Pantauan di lokasi menunjukkan ratusan warga berkerumun di sekitar area pemakaman, menyaksikan proses pembongkaran yang berlangsung di bawah tenda khusus. Garis polisi dipasang untuk membatasi akses masyarakat, sementara tim medis dan penyidik sibuk melakukan tugasnya.

    Kasatreskrim Polres Waykanan, AKP Sigit Brazili menegaskan area makam harus steril selama proses ekshumasi berlangsung. “Kami meminta agar hanya tim Inafis dan penyidik yang berada di dalam garis polisi. Masyarakat harap menunggu di luar dan mempercayakan proses ini kepada kami,” ujar Sigit.

    Menurut Sigit Brippol Erik merupakan bagian dari keluarga besar kepolisian, sehingga pihaknya akan memastikan penyelidikan berjalan secara profesional dan transparan. “Brigpol Erik adalah saudara kami. Kami berkomitmen untuk mengungkap fakta yang sebenarnya. Setelah proses selesai, kami akan memberikan informasi lebih lanjut,” katanya.

    Kepala Kampung Banjarmasin, Zubir dalam keterangan berharap tim dari Polda Lampung bekerja secara professional sesuai dengan sumpah profesi. “Tim forensik Polda, dibantu oleh tim Polres, telah menyelesaikan tugasnya. Harapan kami, serta masyarakat luas, semoga tim bekerja secara profesional sesuai dengan sumpah dan tanggung jawab mereka,” Kata Zubir yang juga merupakan paman korban.

    Zubir mengatakan kepolisian baru akan mengetahui hasil ekshumasi maksimal dalam waktu satu pekan ke depan. “Hasilnya nanti kita terima sesuai dengan fakta yang ada di lapangan, dimana menurut keterangan dari dokter maksimal satu minggu kedepan kita sudah mengetahui hasilnya” ujarnya.

    Brigpol Erik Alniaro merupakan anggota Unit Reskrim Polres Waykanan yang bertugas di Polsek Pakuanratu. Briptu Erick ditemukan oleh istrinya meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan pada Selasa 7 Januari 2025 di rumahnya yang berada di di Kampung Banjarnegara dengan posisi tertelungkup di bak mandi kamar tidurnya.

    Di jasad korban juga ditemukan luka menganga di leher, dan ditemukan ceceran darah yang menuju ke teras rumah. Namun saat itu polisi yang dikenal familiar tersebut dikatakan meninggal karena bunuh diri. Saat itu keluarga walaupun dengan berbagi kesedihan sepakat menguburkan almarhum. Namun karena terus dihantui berbagai pertanyaan akhirnya keluarga besar almarhum Erik meminta agar dilakukan ekshumasi pada jenazah Erik.

    Prosesi pemakaman dilaksanakan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Banjar Masin, Kecamatan Baradatu, kabupaten setempat, dimulai pukul 09.00 WIB dan selesai sebelum azan zuhur, pada Rabu 8 Januari 2025.

    Upacara pemakaman dipimpin oleh Kapolsek Baradatu, AKP Herwin Afrianto, sebagai Inspektur Upacara. Turut hadir Kapolres Way Kanan, AKBP Adanan Mangopang, beserta jajaran pejabat utama Polres Way Kanan, personel Polres dan Polsek, serta keluarga almarhum. Kapolres Way Kanan menyampaikan belasungkawa mendalam atas wafatnya Brigpol Erik Alniaro. (Red)

  • Tiga Anggota Polres Way Kanan Gugurnya di Arena Sabung Ayam, Gubernur Lampung Hingga DPR RI Sampaikan Bela Sungkawa

    Tiga Anggota Polres Way Kanan Gugurnya di Arena Sabung Ayam, Gubernur Lampung Hingga DPR RI Sampaikan Bela Sungkawa

    Bandar Lampung, sinarlampung.co-Ketua Komisi III DPR RI Dr Habiburokhman menyampaikan ucapan duka cita mendalam atas gugurnya tiga prajurit Polri akibat tertembak saat bertugas ulah oknum anggota TNI di wilayah hukum Kabupaten Way Kanan, Lampung, dan kontan viral menggegerkan jagat republik, Selasa 18 Maret 2025.

    Sebelumnya, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, Ketua DPRD Lampung Ahmad Giri Akbar, Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika, dan Danrem 043/Gatam Lampung Brigjen TNI M. Rikas Hidayatullah; berbelasungkawa.

    Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menyatakan peristiwa itu menjadi duka bagi seluruh masyarakat Lampung, khususnya bagi keluarga korban dan institusi kepolisian. “Atas nama pribadi, pemerintah, dan seluruh masyarakat Lampung, saya mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban. Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan serta kekuatan,” khatur gubernur.

    Mirza sapaannya, mengajak elemen masyarakat tetap jaga kondusifitas daerah di bulan suci Ramadan ini, tak terprovokasi isu liar yang dapat memperkeruh keadaan. “Bulan suci, saat tepat bagi kita semua pererat silaturahmi, saling menghormati, jaga kedamaian. Mari bersama kita percayakan penanganan kejadian ke aparat berwenang. Tetap jaga persatuan,” ujarnta,

    Gubernur Lampung ke-11 ini juga mengapresiasi langkah cepat kepolisian menangani situasi. Dia berharap seluruh masyarakat dukung penegakan hukum, tak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum terverifikasi. “Pemerintah Provinsi Lampung berkomitmen terus mendukung terciptanya keamanan dan ketertiban seluruh wilayah, mengedepankan sinergi masyarakat, aparat keamanan, dan pemerintah daerah. Mari kita bersama, jaga Lampung tetap aman damai, kondusif. Kita semua bersaudara, keamanan tanggung jawab bersama. Mari kita mendoakan para korban. Mari kita aktif jaga ketertiban, demi mewujudkan daerah tercinta ini harmonis sejahtera,” kata Gubernur.

    Selain menyampaikan duka mendalam atas tewas tertembaknya tiga polisi penggerebek tempat perjudian sabung ayam ‘Texas’ di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, itu, Ketua Komisi III DPR Habiburokhman, berharap pelaku dihukum seberat-beratnya.

    “Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam Sejahtera. Atas nama Komisi III DPR RI, kami menyampaikan duka cita yang mendalam atas gugurnya tiga anggota Polri di Way Kanan, Lampung, yaitu Iptu Lusiyanto, Bripka Petrus Apriyanto, dan Bripda Ghalib Ganta. Kami berharap ya, agar pelakunya mendapat hukuman yang seberat-beratnya. Dan jika memang terjadi perencanaan terhadap pembunuhan maka pelaku layak untuk dihukum mati,” ujar Wakil Rakyat kelahiran Kota Metro, Lampung itu.

    Habib yang jua Waketum Partai Gerindra, Ketua Komisi Hukum DPR dan Ketua Fraksi Gerindra MPR RI itu menyebut alasannya adalah perbuatannya sangat leji. “Perbuatan pelaku sangat keji, ya, karena telah melenyapkan nyawa manusia, bahkan di bulan suci (Ramadan) ketika tiga anggota Polri tersebut menjalankan tugasnya memberantas kegiatan maksiat,” tandas dia.

    “Sekali lagi kami meminta pelaku dihukum setegas-tegasnya, dan seberat-beratnya. Demikian. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,” kata Habib, melalui video singkat, terakses Rabu 19 Maret 2025.

    Sementara Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melalui Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, mengumumkan bahwa Polri resmi menerbitkan Keputusan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) Anumerta kepada ketiga polisi tewas.

    Karo Penmas Brigjen Truno mengafirmasi, KPLB Anumerta diumumkan menimbang Polri sangat berduka atas gugurnya tiga anggota. Ketiganya meninggal dunia dengan luka di bagian kepala saat menjalankan operasi penggerebekan ke tempat sabung ayam itu.

    Dari lokasi ke klinik terdekat lalu ke RS Bhayangkara Polda Lampung di Rajabasa, Bandarlampung, jenazah ketiganya usai dipulasari lantas diserahkan ke pihak keluarga dan telah dikebumikan, Selasa. Polda diback up TNI terus menyelidiki dan menyidik kasus ini.

    Danrem dan Kapolda juga menyampaikan langsung ucapan duka kepada para istri korban di RS Bhayangkara Polda Lampung. “Mewakili seluruh jajaran Korem 043/Gatam, saya menyampaikan turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya atas gugurnya tiga personel Bhayangkara terbaik Polda Lampung yang meninggal dalam menjalankan tugas negara,” kata Kapolda.

    Selain kenaikan pangkat anumerta, ahli waris dari ketiga personel bakal menerima santunan belasungkawa. Kapolri juga menginstruksikan tiap Polda masing-masing wilayah menghelat salat gaib sebagai penghormatan terakhir. (Red)

  • Pangdam Sriwijaya Temukan Tiga Peluru Berbeda Dilokasi dan 20 Unit Mobil Status Dua TNI Masih Saksi

    Pangdam Sriwijaya Temukan Tiga Peluru Berbeda Dilokasi dan 20 Unit Mobil Status Dua TNI Masih Saksi

    Bandar Lampung, sinarlampung.co-Panglima Kodam Sriwijaya, Mayjend TNI Ujang Darwis mengatakan bahwa dua oknum TNI yang diduga terlibat dalam peristiwa penembakan tiga anggota Polres Way Kanan belum ditetapkan menjadi tersangka.

    Baca: Kapolda Sebut Empat Polisi Yang Ikut Rombongan Penggerebekan Sabung Ayam Melihat Oknum TNI Menembak Jarak Dekat Dengan Laras Panjang

    Keduanya saat ini hanya menjadi saksi dan masih menjalani pemeriksaan di Markas Komando Datasemen Polisi Militer (Denpom) II/3 Lampung. “Sekarang masih sebagai saksi, jadi jangan dibilang nanti sebagai tersangka dan sebagainya ya. Jadi baru saksi, kita mintai keterangan,” kata Panglima Kodam Sriwijaya, saat pers rilis di Mapolda Lampung, Rabu 19 Maret 2025.

    Menurut Ujang, penetapan tersangka untuk kedua oknum tersebut harus diperkuat dengan bukti yang cukup.”Karena untuk dia bisa menjadi tersangka itu butuh barang bukti, butuh saksi-saksi yang memperkuat dan nanti dari olah TKP seperti itu,” Ujarnya.

    Meski begitu, kata Ujang, jika nanti dari hasil penyelidikan ditemukan fakta dan bukti yang kuat untuk menetapkan keduanya menjadi tersangka maka pihaknya akan memberi sanksi sesuai aturan yang berlaku. “Itu masih berproses, namun kalau memang nanti sampai terbukti kita tetapkan dan hukumnya akan kita tegakkan,” jelasnya.

    “Dan dua orang ini posisinya saat ini masih berada di Denpom dan masih menjalani pemeriksaan yang dilakukan oleh personil saya baik dari Kodam maupun dari Denpom Lampung,” Tambahnya.

    Tiga Selongsong Peluru Berbeda

    Pangdam II Sriwijaya Mayjend TNI Ujang Darwis juga menyebut ada tiga jenis selongsong peluru yang berbeda yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP) penembakan tiga Polisi di Way Kanan itu.

    “Saya selaku Pangdam II Sriwijaya mengucapkan turut berbela sungkawa atas gugurnya tiga prajurit Bhayangkara dalam melaksanaan tugasnya. Kami sekali lagi dengan tulus ikhlas dari lubuk hati yang paling dalam ucapkan turut berbela sungkawa,” katal Ujang Darwis dikutip dari Breaking News, Metro TV, Rabu, 19 Maret 2025.

    Sehubungan dengan kejadian tersebut maka sedang berlangsung joint Investigation antara Polda dengan Kodam. Bahkan Kodam mengeluarkan tim dari Pomdam termasuk Denpom Lampung. “Kami berharap segera selesai hasil investigasi sehingga nanti bisa kita sampaikan apa yang terjadi sebenarnya,” Ujarnya.

    “Kemudian juga bagaimana penyebabnya kejadian, sementara temuan barang bukti di lapangan jenis selongsongnya ada tiga. Artinya ada tiga jenis senjata di TKP. Untuk kedua oknum masih aktif di TNI.Dan yang bersangkutan menyerahkan diri setelah kejadian,” Katanya.

    Banyak Mobil Tertinggal Dan Banyak Bekas Tembakan

    Ada sebanyak 20 unit mobil dari beragam merek yang tertinggal di lokasi penggerebekan sabung ayam di Way Kanan, dan dijadikan barang bukti, Rabu 19 Maret 2025.

    Di lokasi kejadian gelanggang sabung ayam terlihat banyak bekas air mineral, kandang ayam hingga kayu tempat ayam diadu berserakan. Bahkan warung milik penjual makanan terlihat bekas diobrak-abrik hingga berserakan tak beraturan. Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan memasang garis polisi.

    Kondiso mobil terlihat ada yang ada di dalam areal gelanggang dan ada yang di luar gelanggang.

    Berikut daftar mobil yang jadi barang bukti  diantaranya;

    1.Toyota Innova abu-abu BE-139*ALN,

    2. Daihatsu Terios putih G-131*AN,

    3. Pajero Sport BE-104*ASC,

    4. Toyota Avanza Hitam BG-130*ND,

    5. Daihatsu Terios putih B-272*SRS

    6. Daihatsu Taft hitam BE-155*KP

    7. Daihatsu Sigra BG-198*YH

    8. Toyota Avanza Hitam BE-131*WV

    9. Toyota Hilux hitam BE-1*AS

    10. Toyota Innova abu-abu BE-142*HQ

    11. Toyota Fortuner BE-137*B

    12. Mitsubishi Colt hitam BG-879*KL

    13. Toyota Avanza Hitam BE-156*KT

    14. Toyota Agya Putih BE-143*RE

    15. Toyota Kijang Innova G-161*SG

    16. Toyota Rush putih B-124*CIL

    17. Mitsubishi El 300 Hitam BG-914*YB

    18. Daihatsu Ayla silver B-224*KIF

    19.Toyota Fortuner abu-abu BG-130*KR

    20. Toyota Fortuner putih BG-189*KA. (Red) 

  • Kapolda Sebut Empat Polisi Yang Ikut Rombongan Penggerebekan Sabung Ayam Melihat Oknum TNI Menembak Jarak Dekat Dengan Laras Panjang

    Kapolda Sebut Empat Polisi Yang Ikut Rombongan Penggerebekan Sabung Ayam Melihat Oknum TNI Menembak Jarak Dekat Dengan Laras Panjang

    Bandar Lampung, sinarlampung.co-Kapolda Lampung, Irjen Helmy Santika mengungkapkan ada empat anggota Polisi yang ikut dalam penggerebekan arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Negara Batin, Way Kanan, yang melihat oknum TNI menembak tiga anggota Polisi dari jarak dekat dengan menggunakan senjata laras panjang.

    Baca: Kapolsek Negara Batin dan Dua Anggota Resrim Polres Way Kanan Tewas Baku Tembak di Arena Sabung Ayam Milik Oknum TNI

    Baca: Tragedi Arena Sabung Ayam Way Kanan Dansubramil Negara Batin Diamankan POM II/SWJ Satu Brimob Dicari?

    Baca: Tim Gabungan Pangdam Sriwijaya dan Korem 043/Gatam dan Polda Lampung Selidiki Penembakan Tiga Polisi di Way Kanan, Peltu Lubis Menyerahkan Diri

    “Kami juga sudah memeriksa 13 anggota Polres Way Kanan yang melakukan pembubaran itu. Ada 4 saksi yang melihat oknum itu melakukan penembakan dengan senjata laras panjang. Keempat anggota Polri itu mengaku dengan jelas melihat oknum TNI menembaki polisi dari jarak dekat. Senjata yang digunakan bukan pistol, tapi senjata laras panjang,” kata Irjen Helmy Santika saat konferensi pers di Mapolda Lampung, didampingi Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Ujang Darwis, Rabu 19 Maret 2025.

    Kapolda menyebutkan Tim Join Investigasi TNI-Polri telah memeriksa 14 saksi yang ada di TKP sabung ayam, baik warga sipil maupun polisi yang bertugas. Jarak antara oknum TNI itu dengan polisi juga bervariasi. “Ada yang dari jarak 6 meter, ada yang 13 meter, ada yang 5 meter. Bahkan di antara saksi itu ada yang kenal, maka cepat diketahui bahwa itu adalah oknum tadi,” ujar Kapolda.

    Dari hasil olah TKP, tim investigasi menemukan 13 selongsong peluru berbagai jenis. Terdiri dari dua butir selongsong dengan ukuran 9 mm (pistol). Kemudian 3 butir selongsong ukuran 7.62 mm dan 8 butir kaliber 5.56 mm.

    Sementara dari hasil autopsi tiga anggota Polri yang gugur, proyektil peluru yang menyasar tubuh korban juga kondisinya berbeda-beda. Ada yang bentuknya penyok tapi masih utuh satu kesatuan, ada yang pecah jadi serpihan serpihan kecil.

    Untuk mengungkap senjata jenis apa yang dipakai, Polri dan TNI masih terus melakukan pendalaman. Kapolda menyebutkan pemeriksaan forensik yang dilakukan kepada jenazah korban juga akan mengungkap hal tersebut.

    Mulai dari jenis senjata, hingga jarak tembak antara pelaku dengan korban. “Kami terus mendalami senjatanya itu merek apa, kemudian apakah itu senjata pabrikan atau rakitan. Ini harus kita uji. Karena semua fakta peristiwa harus didukung dengan alat bukti,” ujarnya.

    Sementara Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Ujang Darwis mengatakan kasus ini masih terus diinvestigasi bersama Polda Lampung. Terkait senjata yang digunakan pelaku, ia mengaku sampai saat ini masih dicari. “Nanti kita cari dulu senjatanya, nanti dicek, uji balistiknya apakah sesuai atau tidak,” kata Pangdam.

    Polda Tetapkan Satu Tersangka Judi Sabung Ayam

    Kapolda Lampung mengatakan pihaknya juga telah menetapkan satu orang tersangka dalam kasus judi ayam di Kampung Karang Manik, Negara Batin, Way Kanan. Tersangka berinisial Z warga sipil yang peserta judi sabung ayam.

    Kasus itu dibagi menjadi dua klaster. Pertama kasus judi, kedua kasus penembakan yang menewaskan tiga anggota Polri. Dalam hal ini, Z ditetapkan tersangka kasus tindak pidana perjudian. Sementara kasus penembakan polisi belum ada tersangka. “Z ini ditetapkan tersangka karena merupakan pemain yang turut hadir saat peristiwa penggerebekan,” kata Helmy Santika.

    Kapolda Lampung menjelaskan penggerebekan sabung ayam oleh anggota Porles Way Kanan karena adanya undangan oleh oknum TNI melalui WA dan Facebook untuk menyaksikan sabung ayam tersebut.

    Mendapatkan informasi adanya perjudian itu, Kapolres Way Kanan memerintahkan jajarannya untuk bisa menindaknya dalam konteks pembubaran. “Lalu pada 17 Maret 2025 pada sore hari, anggota Polres Way Kanan melakukan penindakan yang dipimpin Kapolsek Negara Batin, AKP Anumerta Lusiyanto,” Ujar Kapolda.

    Setibanya di lokasi, anggota Polres Way Kanan yang bertugas langsung memberikan tembakan peringatan, guna membubarkan massa di lokasi. Namun di saat yang bersamaan, juga terdengar beberapa kali letusan, hingga diketahui mengenai tiga anggota yang turut terkena letusan tembakan.

    Sedangkan anggota lainnya, berusaha untuk evakuasi korban sambil melindungi. Tim gabungan sudah memeriksa 14 orang warga sipil, untuk mendalami terhadap peristiwa tersebut. Tim juga sudah mengumpulkan alat bukti di lokasi di kawasan Letter S Register 44.

    Dari keterangan tersangka Z, ia mengakui mendapat undangan sabung ayam dari oknum TNI yang diduga terlibat. Z juga mengetahui adanya lapak perjudian sabung ayam di Way Kanan dari temannya yakni I, P, L, R, dan IW yang kini masih jadi saksi dan pencarian. (Red)

  • Tragedi Arena Sabung Ayam Way Kanan Dansubramil Negara Batin Diamankan POM II/SWJ Satu Brimob Dicari?

    Tragedi Arena Sabung Ayam Way Kanan Dansubramil Negara Batin Diamankan POM II/SWJ Satu Brimob Dicari?

    Bandar Lampung, sinarlampung.co-Dua anggota Koramil Negara Batin, Kodim Way Kanan, yaitu Dansubramil Negara Batin, Peltu Lubis dan anggota Subramil Kopka Basarsyah, ditangkap Denpom TNI-AD. Peltu Lubis selaku pemilik lapak sabung ayam, dan Basrsyah kini menjadi tahanan Denpom.

    Baca: Tim Gabungan Pangdam Sriwijaya dan Korem 043/Gatam dan Polda Lampung Selidiki Penembakan Tiga Polisi di Way Kanan, Peltu Lubis Menyerahkan Diri

    Baca: Kapolsek Negara Batin dan Dua Anggota Resrim Polres Way Kanan Tewas Baku Tembak di Arena Sabung Ayam Milik Oknum TNI

    Mereka diduga terlibat dalam kasus penembakan tiga anggota polisi Polres Way Kanan saat penggerebekan arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Senin 17 Maret 2025 sekira pukul 16.50 WIB. Ketiga anggota polisi yang meninggal adalah Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto, Bripka Petrus Apriyanto, dan Bripda M. Ghalib Surya Nanta, anggota Satuan Reskrim Polres Way Kanan.

    Lubis lebih dulu menyerahkan diri ke Kodim Way Kanan, sementara Basarsyah dijemput Tim POM TNI-AD di rumahnya di Way Kanan. Aksi penjemputan sempat menjadi tontotan warga dan kerabat. Dan vidionya beredar luas di media sosial. Terlihat sejumlah aparat Denpom mendatangi sebuah rumah yang dipenuhi orang. Dari dalam rumah lalu keluar dua petugas Denpom membawa seorang pria berambut cepak mengenakan kaos loreng. Pria ini diduga adalah Kopka Basarsyah digiring petugas POM menuju mobil.

    Informasi lain menyebutkan sebelum kejadian, sempat terjadi komunikasi yang memanas antar dua istitusi itu. HIngga akhirnya Bassyar terang-terangan memposting rencana laga adu ayam  di gelanggang Senin 17 Maret 2025 itu di media sosial. Disusul postingan dukungan dari rekannya anggota Brimob.  Bahkan saat gelanggang adu ayam dibuka lokasi itu dijaga beberapa anggota TNI, PM, dan anggota Polri lainya.

    Sementara pasca kejadian Tim Gabungan Kodam II/SWj, POM II/SWJ, Korem 043/Gatam, Polda Lampung melakukan olah TKP dipimpin Dirreskrimum Kombes Pol Pahala. Beberapa mobil masih berada di lokasi kejadian, lokasi terpencil sudut Desa, di kawasan Register 44, Way Kanan.

    Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika mengatakan saat kasusnya masih dalam tahap pengembangan. “Tim gabungan dari Polda dan Pomdam Sriwijaya dan Danrem 043/Gatam masih terus bekerja untuk membuat terang peristiwa ini,” kata Kata Helmy Santika yang bersana Danrem menggunakan helikopter datang kelokasi kejadian, Selasa 18 Maret 2025

    Helmy Santika menjelaskan bahwa peristiwa ini bermula dari upaya pembubaran kegiatan sabung ayam di wilayah Way Kanan, pada Senin 17 Maret 2025. Saat hendak mundur setelah pembubaran, terjadi beberapa kali letusan senjata yang mengakibatkan gugurnya tiga anggota Polri, termasuk Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto. “Dalam situasi yang gelap saat itu, anggota lainnya fokus untuk mengevakuasi rekan-rekannya yang menjadi korban,” katanya.

    Helmy Santika, menyebutkan jenis senjata yang digunakan untuk menembak ketiga anggota polisi tersebut masih belum diketahui. “Untuk jenis senjata yang digunakan, kami belum dapat memastikan. Kami masih menunggu hasil uji balistik terhadap proyektil yang telah dikeluarkan dari jenazah korban,” kata Kapolda.

    Kunjungi Rumah Duka TNI-Polri Pastikan Transparan

    Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika dan Danrem 043 Garuda Hitam Brigjen Rikas Hidayatullah menemui keluarga korban tiga anggota Polri yang gugur tertembak dalam bertugas. Keduanya memastikan kasus ini akan transparan.

    “Kita akan mengungkap ini secara terang dan secara transparan. Untuk itu, saya juga menggandeng Pak Komandan Korem dan dari Pomdam Sriwijaya kita bekerja bersama-sama, bergabung untuk melakukan penyelidikan tentang peristiwa ini,” katanya.

    Danrem 043 Garuda Hitam Brigjen Rikas Hidayatullah memastikan pihaknya akan menindak tegas anggota TNI jika terbukti terlibat dalam peristiwa tersebut. “Kami pastikan hasil investigasi nanti akan sangat transparan. Apabila memang ada indikasi atau memang terbukti, nanti akan kita proses sesuai dengan apa yang telah dilakukan. Kami mohon waktu dan bersabar karena sampai sekarang kita akan melanjutkan investigasi ini, sehingga betul-betul dapat kita ketahui apa yang sebenarnya terjadi,” kata Danrem. (Red)

  • Penyataan Polda Lampung Soal 3 Polisi Tewas Saat Grebek Sabung Ayam Way Kanan

    Penyataan Polda Lampung Soal 3 Polisi Tewas Saat Grebek Sabung Ayam Way Kanan

    Lampung Selatan,Sinarlampung.co — Kabid Humas Polda Lampung Kombes Yuni Iswandari mengonfirmasi insiden tewasnya tiga personil polisi yang sedang melakukan penggrebekan judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin.

    Berita Terkait : Grebek Sabung Ayam Diduga Milik oknum TNI 3 Polisi Way Kanan Tewas Tertembak?

    Kombes Yuni menjelaskan kepada media, bahwa insiden berawal dari 17 personel kepolisian dari Polres Way Kanan tengah melakukan penggerebekan di lokasi sabung ayam yang kemudian mereka diserang dengan tembakan dari orang yang tidak dikenal, yang mengakibatkan tiga anggota polisi tewas.

    Berita Terkait : Kapolsek Negara Batin dan Dua Anggota Resrim Polres Way Kanan Tewas Baku Tembak di Arena Sabung Ayam Milik Oknum TNI

    “Saat kejadian, tiga anggota kami terkena tembakan di bagian kepala, dan kami sedang melakukan evakuasi jenazah menuju Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung untuk proses autopsi,” kata Kombes Yuni, Senin 17 Maret 2025.

    Lanjutnya, Kapolda Irjen Helmi Santika saat ini sedang dalam perjalanan ke lokasi kejadian untuk memastikan keamanan anggota lainnya dan pihaknya juga kini tengah berfokus pada pengamanan anggota yang tersisa dan mencari pelaku penyerangan ini.

    Diketahui insiden ini menjadi perhatian serius dan sedang dalam penyelidikan lebih lanjut, adapun ketiga anggota yang gugur adalah Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto, Bripka Petrus, dan Bripda Ghalib.  (*/Red)

     

  • Kapolsek Negara Batin dan Dua Anggota Resrim Polres Way Kanan Tewas Baku Tembak di Arena Sabung Ayam Milik Oknum TNI

    Kapolsek Negara Batin dan Dua Anggota Resrim Polres Way Kanan Tewas Baku Tembak di Arena Sabung Ayam Milik Oknum TNI

    Way Kanan, sinarlampung.co-Kapolsek Negara Batin, Iptu Lusiyanto, bersama dua anggota Reskrim Polres Way Kanan Bripka Petrus, Bripda Ghalib, tewas saat melakukan penggerebekan lokasi sabung ayam, di Umbul Umbul Naga, Kampung Karang Manik (Kawasan Register 44,red), Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Senin 17 Maret 2025 sekira pukul 16.30.

    Informasi dilokasi kejadian menyebutkan, Tim Samapta Polres Mesuji, dipimpin Ipda Engga, bersama anggota Sat Samapta, dibup-up anggota Reskrim, beserta Kapolsek dan anggota Polsek Negara Batin, melakukan penggerebekan area judi sabung ayam, yang diduga dikendalikan oleh oknum anggota TNI Kopral Kepala (Kopka) Basar dan Pembantu Letnan Satu (Peltu) Lubis.

    Petugas yang datang melakukan penggerebekan sempat membuang tembakan, dan membuat para pemain sabung ayam kocar-kacair. Suara tembakan terdengar begitu riuh, tidak diketahui pasti pistol mana yang mengenai Kapolsek dan dua bintara Reskrim Polres Way Kanan itu. Kabar lain menyebutkan pasca suara tembakan peringatan polisi ada suara tembakan balasan yang mengenai angota Polisi.

    Tubuh Kapolsek, dan dua anggota Polisi itu ditemukan ditempat terpisah, dengan luka tembak dibagian kepala. Sementara oknum TNI yang diduga pemilik lokasi sabung ayam hingga kini tidak diketahui keberadaannya.

    “Kabatnya Samapta Polres Way Kanan dan Polsek Negara Batin melakukan penggerebekan area perjudian sabung ayam pada senin sore, lokasi penggerebekan di desa Karang Manik (Kawasan Registet 44), kecamatan Negara Batin,” kata sumber sinarlampung.co di Way Kanan.

    Penggerebekan pada pukul 16.30 WIB, di pimpin Ipda Engga Samapta Polres Way Kanan. “Saat penggerebekan terjadi, terdengar letusan tembakan yang tidak di ketahui arahnya, tembakan tersebut mengenai Kapolsek dan dua anggota lainnya, Kapolsek dan dua anggota meninggal dunia di lokasi kejadian,” katanya.

    Jasad ketiga anggota Polri itu kemudian dimasukkan kantung enazah. Kemudian diangkut dengan mobil ambulan dari Puskesmas Gisting Jaya. Situasi dilokasi masih belum kondusif, jajaran kepolisian dari Polsek dan Polres Way Kanan masih siaga.

    Anggota DPDR Kabupaten Way Kanan Dapil III Negera Batin, Aswir membenarkan kabar wafatnya tiga anggota Polres Way Kanan di lokasi sabung ayam kawasan Register 44 itu. “Ia benar ada kejadian itu, tapi itu baru kabar ya dan kejadiannya di Umbul Naga, Register 44, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan,” ujar Aswir, dikofirmasi wartawan Senin 17 Maret 2025 malam.

    Menurutnya, saat ini kondisi masih panas dan pihaknya belum bisa mendekat. Aparat kepolisian sedang menuju lokasi kejadian. “Sementara baru informasi ini yang kita terima, Kapolsek Negara Batin dan dua anggota reskrim Polres Way Kanan meninggal dunia. Apakah ini sudah A1 atau belum nanti jelasnya langsung konfirmasi dengan pihak kepolisian saja ya,” jelas Aswir.

    Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Yuni Iswandari membenarkan peristiwa tersebut. “Benar terjadi peristiwa penembakan terjadi dengan kronologis yakni 17 personel polri polres Way Kanan mendatangi tempat sabung ayam, saat di tkp langsung ditembaki oleh orang tak dikenal sehingga 3 personel gugur dalam tugas,” katanya, Senin 17 Maret 2025.

    Menurutnya, saat ini ketiga jenazah anggota tersebut dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung untuk dilakukan proses autopsi. “Jenazah sedang dievakuasi untuk dibawa ke RS Bhayangkara Polda Lampung untuk diautopsi dan Kapolda langsung menuju TKP dan kini kita dalam fokus mengamankan anggota yang lain,” kata Yuni Iswandari.  (Red)

  • Grebek Sabung Ayam Diduga Milik oknum TNI 3 Polisi Way Kanan Tewas Tertembak?

    Grebek Sabung Ayam Diduga Milik oknum TNI 3 Polisi Way Kanan Tewas Tertembak?

    Way Kanan, Sinarlampung.co – Penggerebekan arena sabung ayam sekira pukul 16.50 WIB di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan berubah insiden berdarah, tiga anggota polisi dilaporkan tewas setelah ditembak dalam operasi tersebut.

    Tiga anggota kepolisian yang gugur adalah, Kapolsek Negara Batin, IPTU Lusiyanto (MD), Bripka Petrus dan Bripda Ghalib. Berdasarkan informasi, Penggerebekan ini dilakukan oleh Polres Way Kanan yang dipimpin oleh IPDA Engga, dengan dukungan anggota Sat Samapta serta Kapolsek Negara Batin dan jajarannya.

    Dengan sasaran operasinya adalah lokasi sabung ayam yang diduga dimiliki oleh anggota TNI, Kopka Basar dan PELTU Lubis. Informasi awal mengenai kejadian ini tersebar luas di grup WhatsApp, dengan laporan yang menyebutkan bahwa Kapolsek dan anggota Polres Way Kanan ditembak saat penggerebekan judi sabung ayam.

    Namun, hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian setempat belum memberikan keterangan resmi terkait peristiwa tersebut.

    Peristiwa ini menimbulkan kehebohan di kalangan masyarakat dan aparat keamanan. Hingga kini, belum diketahui secara pasti kronologi detail kejadian dan pelaku penembakan. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kejadian yang mengakibatkan gugurnya tiga personel mereka. (*/Red)