Tag: Air Terjun Curup Way Kawat

  • Tiga Santri Pondok Pesantren Assunah Tewas Tenggelam di Air Terjun Curup Way Kawat Way Kanan

    Tiga Santri Pondok Pesantren Assunah Tewas Tenggelam di Air Terjun Curup Way Kawat Way Kanan

    Way Kanan (SL) –Tiga santriwati pondok Pesantren Assunah Kampung Bumi Baru, Blambangan Umpu, Way Kanan, tewas tenggelam saat berwisata di curup air terjun Way Kawat, Kampung Gunung Sangkaran, Blambangan Umpu, Way Kanan, Kamis 22 Juli 2021.

    Korban tewas adalah Tsuroyya (16), warga Kampung Bumi Baru, Blambangan Umpu, Hanisah Al -Atsarriyah (15) satri asal Seputihraya, Lampung Tengah, dan Aulia Ramadhani (14) warga asal Tanjungmakmur, Sinar Peninjauan, OKU, Sumsel, satu rekannya Soffiyah (12) warga asal Kemiling, Bandar Lampung selamat.

    Informasi di lokasi kejadian menyebutkan hari itu, para korban bersama teman tenannya berjumlah 13 santri mengendarai mobil Kijang BE-1536-WY dikemudikan Zainul Fikar tiba di lokasi air terjun pukul 8.30 WIB.

    Mereka berwisata turun ke bawah curup untuk berenang. Sopir, Zainul Fikar sempat memberi arahan agar tidak berenang ke tengah curup karena airnya dalam. Setelah memberi arahan tersebut, Zainul Fikar pergi ke mobil yang berjarak sekitar 3 meter dari tempat permandian.

    Belum lama Zainul nyantai dekat mobil, santri lain berlari melaporkan bahwa ada santri yang tenggelam. Zainul dan rekannya Dirman kemudian berusaha menolong, namun hanya berhasil menyelamatkan Soffiyah. Zainul kemudian bersama warga melakukan pencarian, dan berhasil menemukan para korban namun sudah meninggal.

    Kapolsek Blambanganumpu, Kompol Edy Saputra, membenarkan kasus santri tewas tenggelam tersebut. “Ya benar, sekitar pukul 08.20 WIB, 13 santriwati datang ke Curup Way Kawat dengan mobil kijang warna merah nopol BE 1536 WY,” kata Edy Saputra.

    Namun, kata Edy, tak lama mereka sampai ada santri yang memberitahukan empat temannya tenggelam. Kemudian Zainul bersama rekannya, Dirman, langsung terjun ke air untuk menolong dan berhasil menyelamatkan santriwati bernama Sofiyyah.

    Setelah Sofiyyah Ash Sholimah berhasil ditarik ke atas, Dirman mendapatkan cerita dari santriwati lainnya bahwa masih ada tiga orang lainnya di dalam air. Kemudian, Dirman meminta bantuan kepada warga sekitar.

    Sebanyak tujuh warga datang ke lokasi untuk membantu pencarian tiga korban yang masih di dalam air dengan cara menyelam. “Karena masih ada tiga santriwati yang belum ditemukan, ia meminta bantuan masyarakat sekitar. Akhirnya ketiga korban ditemukan. Empat korban tersebut sempat di bawa ke Klinik Ramik Ragom dan tiga santriwati dinyatakan meninggal dunia. Hanya, Sofiyyah yang selamat,” kata Kapolsek. (red)