Lampung Tengah, sinarlampung.co – Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mendampingi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengecek harga komoditas pangan di Pasar Baru Rumbia, Kabupaten Lampung Tengah, Jumat (27/10/2023).
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi ingin memastikan bahwa stabilitas harga dan inflasi dalam kondisi yang baik.
Turut pula mendampingi Presiden, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Kunjungan ke Pasar Baru Rumbia tersebut dilaksanakan seusai Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke SMK Negeri 3 Metro, dan peninjauan pembangunan ruas jalan Simpang Randu-Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah. (*)
Jawa Timur (SL)-Demi mewujudkan komitmennya terhadap kesejahteraan petani di Lampung, Gubernur Arinal Djunaidi membangun jaringan ke perusahaan multinasional pertanian PT. BISI International Tbk dan pengolahan industri kakao di Provinsi Jawa Timur, Kamis (5/3/2020).
Di PT. BISI International Tbk, Gubernur membidik pengembangan jagung dengan biaya ringan namun kualitas dan produktivitasnya cukup tinggi. Jenis jagung yang akan dikembangkan ini sebagai upaya Gubernur Arinal untuk mensejahterakan para petani di Provinsi Lampung melalui Program Kartu Petani Berjaya. Selain itu, kunjungan Gubernur ini sebagai upaya bersinergi dengan semua pihak dalam komitmennya membangun Lampung di Sektor Pertanian.
Kepala Bidang Produksi Perkebunan pada Dinas Perkebunan Provinsi Lampung Ir. Jabuk, MTA saat mendampingi Gubernur mengatakan kunjungan ke dua lokasi tersebut untuk bersinergi apa yang bisa dikerjasamakan dan bisa diterapkan di Provinsi Lampung.
Seperti di PT. BISI Internasional, kata Jabuk, Gubernur Arinal akan mengembangkan jenis jagung yang dengan luas lahan sekitar 4 ha dengan pemupukan yang hanya 500 kg/ha mampu menghasilkan pemasukan kurang lebih Rp 100 juta. “Jadi nanti akan diuji cobakan juga di Lampung dan Pak Gubernur mengharapkan akan membuat lokasi semacam itu juga di Lampung,” ujarnya.
Jabuk mengatakan setelah berhasil dilakukan, barulah menerapkannya kepada para seluruh petani di Lampung. “Gubernur meminta agar ini segera ditindaklanjuti di Lampung,” katanya.
Sedangkan dalam kunjungan di Industri Pengolahan Kakao, Jabuk mengatakan bahwa lokasi tersebut merupakan Desa Wisata Kakao yang juga mengolah kakao dari hulu sampai hilir. “Dari biji kakao para kelompok-kelompok tani dikumpulkan lalu dibeli, kemudian diolah menjadi produk dengan harga relatif lebih bagus berupa kakao yang dikonsumsi seperti berbentuk permen,” ujarnya.
Menurut Jabuk, Lampung memiliki potensinya besar dan untuk kakao sendiri memiliki produksi cukup tinggi. “Apalagi yang mengolah produk kakao itu sudah ada ditempat kita, kenapa kita tidak bisa seperti ini?” katanya.
Jabuk juga menyebutkan bahwa di Provinsi Lampung sendiri tinggal memadukan kakao dengan Sektor Pariwisata. (rls/red)
Tulang Bawang (SL) – Gubernur Lampung terpilih Arinal Djunaidi mempersiapkan pembangunan penghubung Bratasena, Tulangbawang dan Kabupaten Lampung Tengah. “Saya tadi lihat angkutan air mulai tahun depan akan naik menjadi Rp15 ribu. Ini tidak bisa karena tidak berimbang dengan penghasilan para petambak,” kata Arinal Djunaidi di Kampung Bratasena Adiwarna Kecamatan Denteteladas, Kabupaten Tulangbawang, Rabu (28/11).
Menurut dia, kebutuhan jembatan penghubung itu sudah keharusan sehingga dapat menunjang peningkatan masyarakat khususnya petambak di daerah setempat. “Alasan mendasar pembangunan jembatan penghubung dua kabupaten itu adalah pengiriman produksi hasil tambak,” ujarnya.
Masih kata dia, tanpa adanya jembatan itu tentu akan memperbesar biaya produksi. Selain itu, pembangunan jembatan juga akan memperlancar transportasi masyarakat, sehingga dapat menunjang peningkatkan perekonomian kerakyatan. Dia meminta perusahaan CP Prima dan Ketua Forsil dapat segera mengajukan kajian kebutuhannya, sehingga dapat segera dibawa ke Menteri PU. “Saya ingin perekonomian masyarakat di Lampung akan semakin meningkat,” ujar Gubernur Lampung terpilih. Menurut dia, perekonomian kerakyatan tidak akan bisa tercapai apabila tidak ada kerja sama antara pemerintah dengan masyarakatnya.
Sebagai Ketua Umum Forum Komunikasi Petani Lampung Berjaya, dia mengaku akan mengakomodir dan tetep peduli terhadap masyarakat di wilayah Denteteladas. “Meski saya belum dilantik, saya hadir apalagi 69 persen warga Denteteladas ini memilih saya sebagai Gubernur Lampung,” katanya.
Jadi, kelak pembangunan jembatan akan menjadi prioritas utama. “Tidak ada alternatif lain, karena dengan pemberlakuan angkutan air yang ada akan sangat memberatkan masyarakat,” katanya.
Untuk itulah, dia meminta Hanan A Razak dan Supriyadi Alfian yang notabene calon anggota legislatif pusat serta Provinsi Lampung. “Dua calon legislatif ini merupakan perpanjangan tangan saya untuk perkembangan wilayah Denteteladas ini,” katanya.
Arinal pun mengharapkan legislator ini terpilih dan merancang segala kebutuhan yang diperlukan masyarakat di Kampung Bratasena Adiwarna Kecamatan Denteteladas. Diketahui, Supriyadi Alfian merupakan calon legislatif Provinsi Lampung nomor urut 4 dan Hanan A Razak Partai Golkar untuk DPR RI. (etalaseinfo)
Bandarlampung (SL)-Panitia Khsusus (Pansus) SGC DPRD Kabupaten Tulangbawang mengeluarkan sedikit 45 catatan rekomendasi, dan menemukan dugaan pelanggaran UU, Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) dan kerugian negara selama 20 tahun perusahaan gula terbesar se asia tenggara beserta perusahaan yang beroperasi di Lampung.
Berdasarkan laporan kerja dan kesimpulan Pansus yang diketuai Novi Marzani BMY,S.Sos,MH. Dari Partai Gerindra tertanggal, 10 November 2017 itu, akan memanggil para owner SGC, diantaranya Gunawan Yusuf (pemilik perusahaan), Lee Couhault (pemilik perusahaan) dan Arinal Djunaidi (mantan Kadis Kehutanan Provinsi Lampung).
Selain itu tertulis juga nama yang akan dipanggil , yang lainnya yang akan dipanggil yakni Fauzi Toha (Site Director SGC), Heru Sapto Handoko (Manager Administrasi SGC), Joyo Winoto (mantan Menteri Agraria), Poedjono Pranyono (mantan Gubernur Lampung), Oemarsono (mantan Gubernur Lampung), BPPM Kabupaten Tulang Bawang, Kantor Pajak Kotabumi, Lampung Utara, Andy Achmad Sampurnajaya (mantan Bupati Lampung Tengah), Abdurrachman Sarbini (mantan Bupati Tulang Bawang), Kepala Kantor BPN Tulang Bawang, Kepala Kantor Wilayah BPN Lampung.
“Perlu memang para pihak tersebut untuk menyelesaikan persoalan terkait HGU SGC. Selain itu, juga terkait penyerobotan tanah warga, tanah ulayat dan lahan konservasi berikut lahan cadangan transmigrasi,” katanya, tertulis dalam laporan Pansus SGC, Senin (13/11).
Dalam laporan kerja Pansus ditemukan fakta berdasarkan kajian data-data yang disampaikan masyarakat kecamatan Gedong Meneng dan Dente Teladas yaitu selama lebih dari 20tahun hak atas tanah di wilayah tersebu telah dikuasai melalui HGU PT ILBM, PT ILP, dan PT ILCM.
Atas hal itu berdampak pada masyarakat dirugikan secara berkelanjutan karena tidak dapat tersentuh pembangunan dan bantuan program-program pemerintah daerah maupun pusat. Terlebih program sertifikasi nasional yang dicanangkan pusat. Padahal, sesuai isi laporan, masyarakat telah tinggal dan bermukim secara turun temurun sebelum hadirnya pabrik dan perusahaan gula yang ada di SGC. “Berapa Ha atas tanah di wilayah tersebut merupakan hak masyarakat sepenuhnya,” tegas Novi Marzani.
Untuk diketahui bersama bahwa pembentukan Pansus SGC DPRD Kabupaten Tulangbawang resmi dibentuk setelah diputuskan dalam rapat paripurna tertanggal 31 Juli 2017 yang dipimpin Ketua DPRD Kabupaten Tulangbawang Sopi,i.
Seluruh fraksi di DPRD tersebut mengutus wakil diantaranya fraksi Gerindra Novi Marzani dan Sondang Rajagukguk, Fraksi Nasdem Fery Rudi Yansirona dan Ahid Hatianto. Lalu fraksi PKS dan Hanura Kamal dan Maryanto. Sementara fraksi PKD Hairul dan Zainudin. PDI Perjuangan Edi Saputra dan Bambang Sumedi, fraksi PAN Holil dan Mukhlas Ali sedangkan fraksi Golkar Hi.Munzir. (nt/red)