Tag: Arinal Djunaidi – Chusnunis Cahlim

  • Arinal-Nunik Siap Jaga Fungsi Lahan Tani

    Arinal-Nunik Siap Jaga Fungsi Lahan Tani

    Lahan Pertanian (Foto/Dok/Jun)

    Bandar Lampung (SL) – Potensi Lampung sebagai salah satu provinsi penopang pangan nasional, membuat pemerintah memberikan tantangan baru. Target produksi beras selama dua tahun ke depan ditambah satu juta ton. Sehingga produksi beras Lampung dalam dua tahun mendatang diperkirakan mencapai empat juta ton.

    Faktanya, banyak pertanian khususnya sawah mengalami penurunan akibat berubah fungsi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung dalam tiga tahun terakhir, terjadi penurunan luasan lahan sawah. Pada 2012 luas lahan sawah di Lampung 456.725 hektar (ha).
    Kemudian, 2013 lahan sawah di Lampung berkurang 60.223 ha menjadi 396.502 ha. Selanjutnya, pada tahun 2014 luasan lahan sawah di Lampung kembali mengalami penurunan 27.140 ha menjadi 369.362 ha.

    Calon wakil gubernur Provinsi Lampung Arinal Djunaidi menyatakan Lampung yag telah dicanangkan sebagai lumbung pangan nasional harus bisa mempertahankan lahan sawah.

    “Jangan sampai alih fungsi lahan pertanian terjadi karena dijual atau beragam masalah lainnya,” kata dia saatkampanye dialogis di Pringsewu, Kamis, 1/3/2018.

    Sebagai anak petani, dirinya berkomitmen untuk membantu para petani dalam mempertahankan lahan sawah, sebab apa seluruh masyarakat bergantung kepada petani dalam urusan pangan. Jika tidak ada petani, hari ini tidak bisa memakan beras yang enak dan fenomena alih fungsi lahan pertanian sudah banyak terjadi, Lampung harus bisa mempertahankannya.

    Lahan Pertanian (Foto/Dok/Jun)

    “Jika sulit mendapatkan pupuk, saya bersama pasangan saya calon wakil gubernur Lampung Chusnunia Chalim telah mempersiapkan Kartu Pertani Berjaya untuk mempermudah petani mendapatkan kebutuhan ladangnya salah satunya pupuk,” uucapnya.

    Apa bila terjual anak petani tidak akan lagi bisa menimkati mengolah lahan pertanian dan akhirnya bekerja disektor swasta.

    “Jika dijual, anak-anak muda tidak ingin bekerja disawah dan dampak buruknya penambahan pengangguran,” kata dia.
    Lampung sebagai daerah penyangga pangan harus dipertahankan, oleh sebab itu dirinya menggandeng Chusnunia Chalim atau biasa disebut mba nunik untuk menjadi wakil dalam pemilihan kepala daerah 2018.

    Tugas sebagai wakil gubernur dipercayakan kepada Nunik karena sosoknya yang cerdas, jadi legislatif di usia muda, berpendidikan dan dekat di hati rakyat. Nunik jelas punya keberpihakan yaitu membawa rakyat sejahtera dengan program yang ada.

    Harapan masa depan Lampung bisa terwujud saat ada relasi dan komunikasi yang baik antara pempimpin dan rakyat. Pemimpin itu saling meluruskan, rakyat juga harus mengingatkan apa yang lupa dikerjakan oleh pemimpin.

    “Jadi pemimpin punya kewajiban meningkatkan harkat hidup dan menjadikan rakyat bisa merdeka di negeri sendiri,” kata Arinal Djunaidi yang maju dalam pilgub didukung oleh Partai Golkar, PAN dan PKB.

    Arinal Djunaidi, calon Gubernur nomor tiga yang berpasangan dengan Chusnunia Chalim menyatakan dirinya teringat masa kecil juga memiliki mimpi besar bisa sekolah dan punya prestasi.

    Sosok anak petani, kelahiran Way Kanan dan besar di Bandar Lampung ini tak lupa asal dirinya, dari desa yang berkesempatan sekolah atau menempuh pendidikan terbaik.

    “Saya tidak pernah membayangkan jadi calon Gubernur. Manusia boleh bercita cita, ada bekal baik dari ayah saya, bakat memimpin sudah ada. Insya Allah terpilih, berkat doa dan dukungan semua, ” kata dia. (rls)

  • ARINAL – NUNIK : LAMPUNG HARUS MENJADI KOTA HIJAU

    ARINAL – NUNIK : LAMPUNG HARUS MENJADI KOTA HIJAU

    Arinal – Nunik Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Lampung 2018 (Foto/Dok/Google)

    Bandarlampung (SL)-Dalam penafsirannya kota hijau yakni sebuah kota yang erat dengan lingkungan dan infrastruktur hijau yang menjadi penyeimbang lingkungan.
    Pada saat ni kota-kota di Indonesia berkembang ke arah pembangunan fisik sehingga tak jarang timbul banyak masalah seperti kepadatan bangunan, kepadatan guna lahan bahkan penurunan kualitas lingkungan.

    Oleh karena itu, dibutuhkan perhatian khusus untuk pengembangan kualitas lingkungan melalui pengembangan kota hijau dengan berfokus kepada peningkatan kualitas lingkungan, penambahan Ruang Terbuka Hijau (RTH), dan diterapkannya unsur infrastruktur hijau sebagai unsur utama kota hijau.

    Calon gubernur Provinsi Lampung Arina Djunaidi menyatakan Lampung harus bisa menjadi kota hijau, apa lagi sebagian wilayah ini merupakan hutan yang masih dilindungi.

    “Pembangunan di Provinsi Lampung harus menggunakan konsep kota hijau, karena ini merupakan penyeimbang lingkungan kita,” ucapnya.
    Kota hijau ini sebagai bentuk upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan, apa lagi saat ini kerusakan hutan di

    Lampung sudah mencapai 60 persen dan untuk menutupi itu perlu solusi yang baik.
    Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut tiga Arinal-Chusnuniah Chaliam atau yang biasa disapa Nunik menawarkan konsep pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan.

    “Pembangunan ramah lingkungan harus diutamakan, sehingga lingkungan tetap terjaga,” katanya.
    Selain itu, pembangunan RTH harus tetap mempertahankan pohon yang masih baik, harus bisa terlihat baik meskipun sudah cukup usang.
    “Setiap daerah harus memiliki ruang terbuka hijau lebih dari dua, selain untuk ruang bermain anak ini juga harus dimanfaatkan untuk mencegah banjir,” kata dia.

    Hal senada disampaikan, calon wakil gubernur Lampung Chusnunia Chalim mengatakan RTH sangat penting selain untuk taman bermain anak, itu juga merupakan wilayah resapan air sehingga pembangunannya harus benar-benar matang.

    “Jangan menebang pohon yang sudah ada dan juga pembangunannya harus menggunakan konsep ruang hijau yang artinya harus ada celah untuk resapan air,” ucapnya.
    Pasangan yang diusung Partai Golkar, PKB dan PAN ini mengungkan bahwa dirinya optimis dengan konsep pembangunan infrastruktur yang mengedepankan kelestarian lingkungan, Lampung akan menjadi kota hijau. (rel)

  • Tim Koalisi Pemenangan Arinal-Nunik Beri Bantuan Kepada Korban Banjir Di Lamtim

    Tim Koalisi Pemenangan Arinal-Nunik Beri Bantuan Kepada Korban Banjir Di Lamtim

    Tim Koalisi GOLKAR, PKB, PAN. Pemenangan ARINAL-NUNIK Saat Menyerahkan Bantuan Kepada Korban Banjir (Foto/Dok/Jun)

    Lampung Timur (SL)-Tim koalisi GOLKAR, PKB, PAN. Pemenangan ARINAL-NUNIK wilayah Lampung Timur menyerahkan Bantuan Kepada Korban Banjir di Desa Pasar Sukadana, Kecamatan Sukadana dan Desa MulyoAsri Kecamatan Bumi Agung Kabupaten Lampung Timur.

    Ketua Tim Pemenangan Arinal – Nunik Wilayah Lampung Timur Azwar Hadi mengatakan bantuan ini diberikan sebagai rasa prihatin kita kepada warga yang terkena musibah korban banjir.

    “Iya ini kita berikan bantuan kepada korban banjir yang ada di Sukadana dan Bumi Agung sebagai bentuk kepedulian Bapak Arinal dan Mbak Nunik sebagai Cagub – Cawagub Lampung 2019-2024 ini.

    Azwar Hadi menambahkan pihaknya juga meminta doa restu kepada masyarakat Lampung Timur Agar ARINAL-NUNIK Terpilih sebagai Cagub – Cawagub Lampung mendatang.

    “Kami Tim Koalisi (PKB, Golkar dan PAN)  Arinal-Nunik meminta doa restu dan dukungan kepada masyarakat Lampung Timur untuk kemenangan Arinal-Nunik sebagai Cagub-cawagub Lampung yang mendapat Nomor Urut 3,” Ujarnya.

  • Petani Lampung Selatan Butuh Kepastian Distribusi Pupuk

    Petani Lampung Selatan Butuh Kepastian Distribusi Pupuk

    Ilustrasi Petani Saat Memberi Pupuk (Foto/Dok/Google)

    Lampung Selatan (SL)-Sabtu, (22/02/18) Petani di Karang Anyar, Jati Agung Lampung Selatan berharap pemimpin yang terpilih dalam Pilgub Lampung 2018 bisa membantu petani kecil di sawah tadah hujan agar lebih produktif.

    Ilik , petani desa Pal Putih menyatakan hal tersebut saat berdialog bersama dengan Arinal Djunaidi, calon Gubernur Lampung nomor urut tiga.

    “Kita berharap Pak Arinal dan mbak Nunik bisa memimpin Lampung. Ingat juga masalah pertanian seperti terjaminnya distribusi kebutuhan pupuk, juga bibit yang dibutuhkan petani,” kata Ilik.

    Arinal Djunaidi bersama Chusnunia Chalim calon Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung nomor urut tiga di beberapa kesempatan dialog bersama petani menyatakan komitmen untuk bisa membuat kebijakan yang menguntungkan bagi petani Lampung.

    Lampung sebagai lumbung pangan nasional, harus bisa menjadi rujukan kebijakan tata kelola pertanian yang bisa memberikan kesejahteraan bagi rakyat.

    “Saya komitmen, jaminan kelancaran distribusi pupuk bagi petani kita kuatkan. Jangan lagi ada pupuk palsu beredar, tidak boleh itu,” kata Arinal Djunaidi.

    Pasangan nomor urut tiga sendiri telah menyiapkan Kartu Petani Berjaya untuk memastikan ketersediaan pupuk, juga bibit agar pertanian Lampung lebih baik lagi ke depan. Melalui sistem yang diterapkan dalam Kartu Petani Berjaya ini, petani Lampung bisa mengakses aneka kebutuhan pertanian, bisa mendapatkan jaminan kredit untuk membeli hewan ternak seperti ayam, bebek juga kambing.

    “Kita sudah siapkan Kartu Petani Berjaya. Petani Lampung harus terjamin kebutuhan pupuk, benih untuk pertanian produktif,” kata Arinal Djunaidi. (Rls)

  • Arinal-Nunik Sebut Kondisi Sekolah Di Lampung Belum Baik

    Arinal-Nunik Sebut Kondisi Sekolah Di Lampung Belum Baik

    Arinal – Nunik Calon Gubernur & Calon Wakil Gubernur Lampung (Foto/Dok/Google)

    Bandarlampung (SL) – Lingkungan dan sekolah seharusnya menjadi tempat pembelajaran anak agar memiliki kekuatan spritual, keagamaan, pengendalian diri, dan keterampilan yang diperlukan saat terjun di masyarakat.

    Namun, saat ini banyak sekolah yang memprihatinkan. Terlebih bila berbicara tetang kekerasan terhadap anak di lingkungan sekolah. Kekerasan terhadap anak di sekolah kerap mewarnai pemberitaan media cetak dan elektronik di Indonesia.

    Pasangan nomor urut tiga Arinal Djunaidi-Chusnunis Cahlim yang maju sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung bertekad untuk menjadikan Lampung sebagai wilayah ramah anak.

    “Anak-anak merupakan penerus generasi masa depan bangsa ini, sehingga kita harus menjaga mereka,” kata Arinal Djinaidi, Jumat (23/2/2018).

    Bagaimana itu semua bisa terwujud, tentunya membutuhkan peran serta seluruh masyarakat baik itu dari lingkungan bermain dan juga sekolah.

    Yang paling utama ada sekolah, sebab separuh dari waktunya selalu dihabiskan di sekolah oleh sebab itu peran serta guru sangat mencegah terjadi kekerasan terhadap anak.

    “Sekolah adalah benteng pertahanan, guru harus melindungi anak dari tindak kekerasan,” ucapnya.

    Hal senada disampaikan pasangannya, calon Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim yang menyatakan berkomitmen mendorong terwujudnya lebih wilayah yang ramah anak di Lampung.

    Sejumlah wilayah di Lampung memang telah dicanangkan sebagai wilayah ramah anak, tapi masih ada yang belum tersebut dan oleh sebab itu peran semua pihak untuk mewujudkannya.

    “Salah satu contoh Pemkab Lampung Timur telah mencanangkannya Desa Labuhanratu VII di Kecamatan Labuhanratu sebagai desa yang ramah anak,” kata perempuan yang biasa disapa Nunik.

    Di desa tersebut pernah terjadi kasus kekerasan terhadap seorang anak, dengan dicanangkannya desa tersebut itu sebagai upaya dari pemkab agar kasus kekerasan menimpa anak tidak terulang kembali.

    Sebelumnya cuti dari bupati Lampung Timur, Nunik telah mencanangkan 24 desa dari total 264 desa agar menjadi desa yang ramah terhadap anak. Sejumlah syarat untuk menjadi desa yang ramah anak secara bertahap pun terus dipenuhi.

    “Kita harus lebih bekerja keras, cepat, giat agar desa-desa di Provinsi itu ramah terhadap anak,” kata dia.

    Selain itu, kepada orang tua untuk memenuhi hak-hak anaknya seperti tidak memaksakan keinginan orang tua wajib dikuti anaknya, contohnya memaksakan anak dalam hal memilih warna.

    “Jangan memaksakan anak kita meniru kita semuanya misalnya bapaknya suka warna kuning anaknya harus suka warna kuning padahal anaknya suka warna hitam biarkan anak berkreasi dan memaksimalkan potensinya,” ujar dia.

    Berdasarkan data BPS pada tahun 2016 dari 8.205.141 penduduk Lampung 2.722.910 adalah anak-anak. Artinya, 30 persen penduduk Lampung adalah anak-anak, berkaitan dengan kasus kekerasan yang terjadi di Lampung hingga September 2017, 64,42 persen korbannya anak-anak.(rls/ilc-1)