Tag: Arogan

  • Buat Aturan Sendiri dan Kerap Bicara Mesum ke Pegawai, Kaur Umum BPN/ATR Bandarlampung Minta Dievaluasi

    Buat Aturan Sendiri dan Kerap Bicara Mesum ke Pegawai, Kaur Umum BPN/ATR Bandarlampung Minta Dievaluasi

    Bandarlampung, sinarlampung.co Aprianto, Kaur Umum Badan Pertanahan Nasional/Agraria dan Tata Ruang (BPN/ATR) Bandarlampung diduga membuat aturan sendiri tanpa sepengetahuan Kepala Kantor setempat. Hal ini menimbulkan ketidaknyamanan bagi para pegawai di instansi setempat dalam menjalankan tugas dan memberikan pelayanan terhadap masyarakat.

    Salah satu sumber tim media menyebut, Aprianto terkesan semaunya dalam mengatur tempat pelayanan maupun jam kerja. Selain itu, cara komunikasi Apriyanto terhadap staf maupun pegawai lainnya disebut kurang beretika dan terkesan arogan.

    “Saya semenjak ada Bapak Ariyanto merasa sudah tidak nyaman lagi dalam menjalankan aktivitas melakukan pelayanan terhadap masyarakat yang akan mengurus surat-menyurat BPN Kota Bandar Lampung,” ungkap sumber kepada media.

    Sumber menjelaskan, Apriyanto sebelumnya bertugas di BPN Lampung Utara. Namun kemudian dimutasi ke Bandarlampung. Pemindahan tersebut, kata sumber, bukan tanpa alasan. Aprianto pernah membuat ulah saat masih berdinas di BPN Lampung Utara.

    “Dalam mengatur jadwal kerja maupun membuat aturan selalu mengatasnamakan kepala kantor, kami yang hanya pegawai kecil tidak bisa berbuat apa-apa,” ucapnya.

    Tak hanya itu, Apriyanto juga disebut kurang beretika dalam berbicara. Dirinya kerap mengucapkan kata-kata kurang sopan yang mengarah ke perkataan mesum dan pornografi di hadapan pegawai dan staf.

    “Yang lebih miris lagi saya lihat, beberapa hari yang lalu saat tanggal merah hari raya Idhul Adha, ada beberapa orang yang kerja dari pukul 07.00. Wib sampai dengan Pukul 19.00 WIB, tanpa di kasih makan siang apalagi uang lembur, dengan alasan diperintah oleh Kepala Kantor, malah pernah dia ngomong, Ibu Kepala itu apa kata dia,” sebutnya.

    Begitu juga disampaikan sumber lainnya, jika oknum pegawai BPN yang bisa disapa Ari ini, dalam membuat aturan sudah di luar batas dan bukan aturan kantor atau aturan baku tenaga kerja.

    “Jadi saya berharap kepada kementrian tenaga kerja dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja Provinsi Lampung untuk melakukan pemantauan dan jika terbukti telah menyalahi aturan agar di lakukan tindakan supaya hal ini tidak terulang kembali,” ujarnya.

    Dia juga berharap kepada Kakanwil BPN Provinsi Lampung melalui Kepala Kantor ATR BPN Kota Bandar Lampung agar segera mengambil tindakan tegas dan melakukan evaluasi terhadap oknum yang bernama Ariyanto tersebut.

    “Jangan sampai membuat pelayanan kantor yang sebelumnya sudah bagus menjadi stigma buruk di mata masyarakat maupun ATR BPN Provinsi Lampung dan kementerian ATR BPN pusat yang di pimpin oleh Bapak Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang saat ini sedang giat-giat melakukan perubahan menjadi tercoreng oleh oknum-oknum orang seperti Ariyanto” harapnya.

    Demikian juga di katakan pegawai lainnya, oknum yang bernama Ariyanto juga arogan dan intervensi terhadap pegawai hanya bisa menyuruh dalam mengerjakan sesuatu namun tidak memberikan contoh yang baik.

    “Kerja nya hanya merokok dan duduk-duduk dan bisa nya hanya marah-marah, kemarin dia memindahkan salah satu petugas yang biasa di loket ke bagian lain, namun kami keteteran karena banyak pemohon, lalu kami minta agar di tambah petugas, tapi malah ngomong nya di suruh bubarin saja loket nya, padahal dia sendiri yang memindahkan salah satu petugas yang ada di loket,” keluhnya.

    Dikatakan nya, sebelum adanya oknum tersebut, semua pegawai staf dan petugas lain nya dalam melayani pemohon yang akan membuat sertifikat atau lainnya, semua kompak termasuk dengan Kasubag-kasubag.

    “Namun semenjak ada pak Ari semua pecah dan saling adu, temperamen dan selalu mengancam kepada staf-staf, malah Pak Ari bicara ‘tunggu jika Bu kakan sudah pensiun tanggal 1 Agustus nanti kamu orang siap-siap saya akan buat gebrakan,” kata pegawai tersebut menirukan suara oknum tersebut.

    “Saya berharap supaya Bu Kakan melakukan evaluasi kerja dan menampung keluhan dari pada semua staf, sehingga ada langkah-langkah dari pimpinan supaya dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat tetap terjaga dengan baik,” harapnya.

    Sementara itu Ariyanto yang juga menjabat Kaur umum BPN Kota Bandar Lampung yang sebelumnya pernah bertugas di BPN Kabupaten Lampung Utara ketika di konfirmasi terkait masalah tersebut, mengatakan jika aturan yang diterapkan sesuai dengan arahan pimpinan kepala kantor, adanya penyegaran, seperti bagian parkir yang di depan di pindahkan ke belakang ataupun sebaliknya.

    “Maupun dengan bagian lain nya, mungkin mereka kaget saja ketika di pindahkan, terkait dengan ada nya saya melakukan intervensi dan mengancam itu tidak ada, memang kebetulan ibu akan pensiun bulan depan, namun bahasa-bahasa gebrakan itu tidak ada,” ucapnya menyangkal, ketika di konfirmasi melalui telepon seluler, Jumat, 28 Juni 2024.

    Terpisah Kepala BPN Bandar Lampung Djudjuk Tri Handayani ketika dikonfirmasi terkait permasalahan tersebut, membenarkan jika oknum bernama Ariyanto sudah dia dengar dan dirinya selaku Kepala Kantor BPN Kota Bandar Lampung akan mengambil langkah tegas terkait dengan keluhan dari beberapa pegawai dan staf yang ada di kantor nya.

    “Mohon maaf pak, baru sempat respon, Oya terkait dengan keluhan pegawai, saya juga sudah mendapatkan informasi, jika Ariyanto ini kerja nya cuman duduk dan merokok, dan ini menjadi tanggung jawab saya untuk mengambil langkah tegas,” ujarnya.

    “Saya minta tolong ini jangan dulu di publikasikan, karena ini intern kami, akan saya selesaikan dulu, jika nanti masih ada di kemudian hari keluhan dari pegawai saya, tolong arahkan ke saya,” pungkasnya. (***)

  • Hardik Wartawan MNCTV di Ruang Rapat Gubernur Lampung Arinal Djunaidi Mengaku Preman?

    Hardik Wartawan MNCTV di Ruang Rapat Gubernur Lampung Arinal Djunaidi Mengaku Preman?

    Bandar Lampung (SL)-Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menghardik wartawan MNCTV Andreas saat sedang mensute gambar dalam Rapat Koordinasi Pilkada Forkopimda, Penyelenggara Pemilu, dan Pemimpin Redaksi Media Cetak, TV dan online, di ruang rapat utama, Gedung Pemprov Lampung, Rabu 24 Juni 2020.

    “Hei kamu jangan dulu merekam saya ini lagi pusing, bisa enggak. Saya ini juga preman. Dahulunya mantan preman,“ Kata Arinal dengan nada tinggi, dan sontak peserta rapat yang dihadiri Kapolda, Utusan Korem, Kabinda, Utusan Kejaksaan, dan para pejabat Lingkungan Provinsi Lampung terdiam, termasuk KPU dan Bawaslu, serta pimpinan media.

    Andreas yang sedang mengambil gambar gubernur itu sempat kaget, dan tak menyangka dihardik di muka umum itu. “Ya peristiwanya memang benar, tapi memang sebelumnya gubernur minta media menungu di luar ruangan rapat. Tapi saya dan beberapa kawan lain masih ada di dalam ruangan, termasuk Abung wartawan analisisi. Kebetulan saya waktu itu ambil gambar gubernur lagi pemaparan. dan dia langsung menegur dan mempertanyakan masih ada wartawan di dalam ruangan,” kata Andreas.

    Adres mengaku kaget dirinya dibentak saat mengambil. “Saya juga menyayangkan sikap Gubernur seperti itu pada media, arogan sekali,” kata Andreas.

    Aksi arogan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dengan membentak Wartawan MNC TV Andreas serta mengaku preman menuai kritik. Meski Dihadapan Forkopimda Arinal tak segan membanggakan diri sebagai preman.

    “Harusnya Gubernur Lampung tidak berkata demikian. Kalau pun memang sedang pusing jangan bawa-bawa ke ranah pekerjaan. Harus bisa menempatkan posisi dia sebagai pejabat publik. Sebagai kepala daerah,” kata Taufik, Sekretaris Ikatan Wartawan Online (IWO) Lampung, Kamis 25 Juni 2020.

    Apalagi, kata Taufik, Arinal bukan sekali ini saja membentak wartawan. Namun dahulu juga pernah melakukan hal serupa dan mengaku preman. “Tidak sepatutnya Gubernur Lampung berkata kasar. Harus bisa membedakan audiensnya siapa saja disana. Dan bersikaplah selayaknya Pejabat Publik,” katanya. (red)