Tag: Asia Sentinel

  • Partai Demokrat Secara Resmi Laporkan Sejumlah Media Penyebar Fitnah ke Dewan Pers

    Partai Demokrat Secara Resmi Laporkan Sejumlah Media Penyebar Fitnah ke Dewan Pers

    Jakarta (SL) – Partai Demokrat secara resmi melaporkan sejumlah media yang turut menyebarkan fitnah dengan menukil pemberitaan media asing, Asia Sentinel ke Dewan Pers, Senin (24/9).

    Wasekjen Demokrat Andi Arief menjabarkan bahwa dua kelompok media yang dilaporkan. Pertama, adalah media yang secara mentah-mentah mengutip Asia Sentinel tanpa melakukan prinsip cover both side atau keberimbangan berita.

    “Media yang dilaporkan MetroTV, JPNN, Beritasatu, Suara Pembaharuan, dan Seword. Tapi Seword tidak dianggap media resmi oleh Dewan Pers,” ujar Andi Arief dalam keterangan tertulisnya, Selasa (25/9).

    Sementara kelompok kedua adalah media yang melakukan cover both side dan klarifikasi kepada Partai Demokrat.

    “Media-media itu adalah Detik.com, Kompas.com, Cnn.com, Inilah.com, Jakartapost.com, dll,” sambungnya.

    Sejumlah fakta dibawa Demokrat ke Dewan Pers, termasuk tangkapan layar dari pemberitaan media-media tersebut.

    Dalam laporan tersebut, sambung Andi, Dewan Pers menyepakati ada sejumlah media yang berpotensi melanggar dan akan segera diproses.

    “Antara lain JPNN, Beritasatu, Suara Pembaharuan, dan Metro TV,” tukasnya.

    Asia Sentinel sebelumnya telah memuat artikel yang menyudutkan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Asia Sentinel telah meminta maaf ke SBY. Media yang konon berbasis di Hongkong juga telah menghapus artikel tersebut. (rm/net)

  • Asia Sentinel Akhirnya Minta Maaf Ke SBY, Partai Demokrat Dan Rakyat Indonesia

    Asia Sentinel Akhirnya Minta Maaf Ke SBY, Partai Demokrat Dan Rakyat Indonesia

    Jakarta (SL) – Media Hongkong, Asia Sentinel, mengakui kesalahan dan meminta maaf atas munculnya artikel berita berjudul “Indonesia’s SBY Government: Vast Criminal Conspiracy”, atau “Pemerintahan SBY: Konspirasi Kriminal Terbesar”.

    “Kami secara tidak adil mewariskan banyak tuduhan terkait dengan gugatan yang sedang berlangsung mengenai dampak dari Bank Century. Kami mengakui bahwa kami tidak mencari komentar yang adil dari orang-orang yang disebutkan dalam artikel itu dan bahwa artikel itu hanya satu sisi dan melanggar praktik jurnalistik yang adil,” demikian pernyataan Asia Sentinel dalam artikel berjudul “Apology to President Yudhoyono and the Democrat Party of Indonesia,” yang dimuat portal tersebut Rabu (19/9).

    Dalam pernyataannya Asia Sentinel mafhum berita tersebut membuat SBY meradang. Mereka juga mengakui berita telah dihapus dari laman webnya.

    Artikel berita berisi tuduhan terhadap SBY terkait kasus Century beredar pada 10 September 2018 ditulis pemimpin redaksi Asia Sentinel John Berthelsen. Dalam artikel disebut terjadi pencurian dana sebesar Rp 12 miliar dolar AS atau setara Rp 177 triliun yang dicuci melalui bank-bank internasional di era Pemerintahan SBY.

    “Kami lebih lanjut ingin meminta maaf sepenuhnya dan tegas kepada mantan Presiden Yudhoyono, Partai Demokrat, dan siapa saja yang dihina oleh artikel tersebut dan lebih dari itu kepada rakyat Indonesia untuk penghinaan yang mungkin kami timbulkan dengan pemberitaan itu. Kami sangat menyesalkan rasa sakit yang telah diakibatkan oleh penghakiman (berita) tersebut,” masih tertulis dalam pernyataan tersebut.

    “Asia Sentinel ingin menyatakan rasa hormat yang tinggi kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang telah melayani negaranya dengan perbedaan dan secara luas dihormati sebagai negarawan Asia,” demikian pernyataan Asia Sentinel.

  • Hasil Investigasi Tim Partai Demokrat Terbukti MetroTV “Bohong” Soal Asia Sentinel

    Hasil Investigasi Tim Partai Demokrat Terbukti MetroTV “Bohong” Soal Asia Sentinel

    Jakarta (SL) – Tim Investgasi Partai Demokrat yang dipimpin Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan melakukan penelusuran langsung ke Hongkong atas media Asia Sentinel yang telah memfitnah Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono.

    Firnah dari Asia Sentinel kemudian juga disebar dan diviralkan oleh media-media nasional, diantara yang getol adalah MetroTV. Bahkan MetroTV menyebut Asia Sentinel sebagai pers yang kredibel.

    Hasil investigasi setelah menelusuri alamat yang tertera, ternyata tidak ditemukan kantor Asia Sentinel. Begitupula setelah bertemu dengan Dewan Pers Hongkong juga tidak ada Asia Sentinel sebagai pers yang teregister. Begitula dengan Asosiasi Wartawan Hongkong juga tidak mengenal Asia Sentinel.

    “Kesimpulan kami apa yang disampaikan MetroTV bahwa Asia Sintenal adalah pers yang kredibel, kami pastikan hasil investigasi kami buktikan tidak,” kata Hinca Pandjaitan melalui rekaman video.

    “@Metro_TV yang menyatakan media tersebut kredibel adalah bohong,” ujar politisi Demokrat, Cipta Panca Laksana, yang memposting video hasil investigasi.

    Kadiv Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menegaskan hasil investigasi ini semakian kuat dugaan ada pihak yang menyerang Partai Demokrat karena mendukung Prabowo.

    “Semakin kuat dugaan kami atas konspirasi yg terjadi menyerang Demokrat krn dukung Prabowo,” kata Ferdinand Hutahaean di akun twitternya.

    Apa kepentingan MetroTV memviralkan berita fitnah Asia Sentinel? Tim kami yg dipimpin Sekjen @hincapandjaitan berdiskusi dgn Asosiasi Journalis di Hongkong. Fakta temuan, mereka juga tidak mengenal dan tidak mengetahui Asia Sentinel.

    Semakin kuat dugaan kami atas konspirasi yg terjadi menyerang Demokrat krn dukung Prabowo. pic.twitter.com/tHG6DxnLVL
    Apa kepentingan @Metro_TV @MetroTVNewsRoom menyebarkan berita dgn menjadikan sesuatu yg abal2 menjadi referensi utama bahkan menyebut yg abal2 dgn sebutan kredibel?

    Fakta lapangan di Hongkong Pres Council dan Journalis tdk mengenal Asia Sentinel. Kita ketemu di pengadilan. pic.twitter.com/xobtMtqllp. (rls)

  • Asia Sentinel Hapus Berita Tentang SBY, Demokrat Tetap Tempuh Jalur Hukum

    Asia Sentinel Hapus Berita Tentang SBY, Demokrat Tetap Tempuh Jalur Hukum

    Jakarta (SL) – Partai Demokrat menegaskan akan tetap menempuh langkah hukum terhadap media Asia Sentinel yang memuat berita tuduhan terhadap Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono.

    Upaya hukum tetap dilakukan meskipun Asia Sentinel belakangan sudah menghapus berita yang diterbitkan pada 12 September lalu itu.

    “Dengan dihapusnya berita itu, justru membuat kami semakin yakin bahwa itu adalah berita propaganda untuk menyudutkan SBY dan Partai Demokrat di tahun politik ini,” kata Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean seperti dikutip Kompas.com, Sabtu (15/9)

    Ferdinand mengatakan, saat ini Partai Demokrat masih terus merumuskan langkah hukum seperti apa yang akan ditempuh.
    Semalam, menurut dia, SBY dan elite Partai Demokrat sudah menggelar rapat perdana untuk membahas permasalahan ini.

    “Pasti Partai Demokrat akan melakukan langkah yang tepat dan terukur,” kata dia.
    Ferdinand menambahkan, Partai Demokrat sudah melakukan komunikasi dengan pihak terkait, termasuk dengan pihak Asia Sentinel.

    Namun, Demokrat sama sekali tidak meminta media tersebut untuk menghapus berita yang menyudutkan SBY.

    Asia Sentinel, media asal Hong Kong, pada Rabu (12/9/2018), memuat artikel soal dugaan konspirasi kejahatan keuangan di era pemerintahan SBY.

    Pada artikel yang ditulis editor yang juga pendiri Asia Sentinel, John Berthelsen, disebut bahwa Bank Century digunakan untuk merampok uang negara.

    Menurut tulisan tersebut, Century direkayasa sebagai bank gagal pada 2008. Berita yang berjudul “Indonesia’s Vast Criminal Conspiracy’  terbit pada 11 September 2018. Artikel itu mengulas hasil investigasi setebal 488 halaman terkait kasus bailout Bank Century.

    Hasil investigasi itu termaktub dalam berkas gugatan yang diajukan Weston Capital International ke Mahkamah Agung Mauritania bulan lalu.

    Dalam beritanya, John menuding pemerintah SBY telah melakukan konspirasi kriminal terbesar dengan mencuri dana USD 12 miliar dari pembayar pajak dan mencucinya melalui bank-bank internasional. Kasus itu disebut melibatkan 30 pejabat dan sejumlah lembaga keuangan internasional.

    Menurut Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan, John telah menulis berita yang tidak benar dan dia bangun dari opini pribadi. Hinca mengatakan John mengambil berita dari materi gugatan yang sama sekali tidak menyebut SBY ataupun Partai Demokrat.

    Hinca Panjaitan seperti dikutip Tempo.co mengatakan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam kasus Century telah menunjukan tidak ada aliran dana ke Partai Demokrat ataupun SBY. Begitu pula hasil Panitia Khusus Hak Angket Bank Century di DPR serta proses hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

    Berita yang menjadi heboh dan viral di tengah berita-berita politik menjelang Pilpres 2019 ini berdasarkan pantauan Kanigoro.com sudah tidak bisa diakses lagi melalui link https://www.asiasentinel.com/politics/indonesia-sby-government-criminal-conspiracy/ (kg/net)