Tag: Asian Games

  • Kepemimpinan Inspiratif Jokowi Membuahkan Sukses Asian Games 2018

    Kepemimpinan Inspiratif Jokowi Membuahkan Sukses Asian Games 2018

    Oleh: Muhammad Yamin
    Ketua Umum DPN Seknas Jokowi

    Hari-hari ini bangsa Indonesia merasa berbahagia dan penuh kebanggaan. Itu karena dalam ajang pesta olahraga Asian Games 2018, atlet-atlet kita telah meraih 23 medali emas, 15 perak, dan 27 perunggu. Dan kemungkinan besar bertambah lagi, karena beberapa cabang yang akan berlaga masih akan menyumbang medali.

    Prestasi ini jelas kebangsaan kita sebagai bangsa Indonesia. Apalagi bila dibandingkan dengan perolehan medali di Asian Games 2014, di masa pemerintahan SBY, Indonesia cuma di peringkat 17: dengan perolehan 4 medali emas, 5 perak, dan 11 perunggu.

    Pada masa pemerintah SBY bisa.dikatakan gagal dalam membangun olahraga, baik prestasi maupun sarananya. Kita ingat kasus Wisma Hambalang yang mangkrak pembangunannya, karena dana pembangunan wisma atlet itu dikorupsi oleh politisi Partai Demokrat dan kontraktornya. Bandingkan dengan Wisma Atlet Kemayoran yang sangat megah, dengan 10 tower dengan dicat warna warni, yang dibangun di masa pemerintahan Presiden Jokowi.

    Selain prestasi dan sarana olahraga, acara pembukaan Asian Games 2018 membuat kita semua terpukau. Bukan main bagusnya sehingga ang memuji, bahkan publik dan media internasional menyebut acara itu setingkat kelas Olimpiade. Akibat acara pembukaan yang sukses, hampir semua pertandingan cabang olahraha penontonnya membludak. Malah ada pertandingan tiketnya yang sold out. Bahkan untuk acara penutupan Asian Gamesz kabarnya sudah sold out.

    Beredar juga gosip Sandiaga Uno sudah memborong tiket, lantas membuangnya supaya acara penutupan terlihat kosong.. Tapi, saya tidak percaya gosip ini.

    Yang menarik, antusiasme terhadap Asian Games ini tidak hanya dirasakan di Jakarta, Palembang, dan daerah sekitarnya. Tapi, juga dirasakan hingga ke seluruh pelosok negeri.

    Menurut saya, sukses dan antusiasme ini tidak semata-mata karena persiapan teknis yang dilakukan pantia dan latihan para atlet. Lebih dari itu karena kepemimpinan Presiden Jokowi yang inspiratif dan merakyat dalam memimpin negara bangsa Indonesia. Hal ini menumbuhkan keyakinan bahwa negara ini bila dipimpin oleh orang yang tepat dan amanah, maka dipastikan Indonesia bisa maju dan disegani negara-negara lain. Seperti yang kia rasakan sekarang ini.

    Presiden Jokowi telah memimpin bangsa ini secara benar. Karenanya, mari kita pastikan Jokowi memimpin lagi untuk periode kedua atau #Jokowi2periode.

  • Prabowo – Megawati Nobar  Saksikan Silat Asian Games

    Prabowo – Megawati Nobar Saksikan Silat Asian Games

    Jakarta (SL) – Calon Presiden RI Prabowo Subianto, jiwa nasionalis menjemput Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat turun dari kendaraannya. Megawati dan Prabowo, berada di Padepokan Pencak Silat, Jakarta, Rabu (29/8) sama – sama akan menyaksikan pertandingan Pencak Silat. Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia itu sempat bersalaman dengan Megawati saat turun dari mobil . Nampak ikut menjemput Ketua Umum PDIP itu, Menteri Pendayagunaan aparatur Negara-Reformasi Birokrasi Syafruddin.

    Keduanya memang tidak terdengar membahas soal Pilpres, kata sumber Join Newa Network (JNN) . Mereka hadir semata memberi semangat tim Pencak Silat Indonesia yang diharapkan bisa meraih medali Emas perak atau perunggu.

    Prabowo selaku Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia, sejak Rabu (29/8) pagi tadi berada di Padepokan Pencak Silat. Begitu mendapat info Megawati tiba lantas menuju mobil Megawati yang tiba sekitar pukul 15.00 WIB dan sempat bersalaman.

    Keduanya berjalan menuju ruang pertandingan. Mereka tampak mengobrol sambil berjalan beriringan. Namun, tak terdengar (kabar) bila keduanya membicarakan Pilpres. ” Prabowo Enggan Bicara soal Pilpres , ” sebut sumber yang dekat mantan Wakapolri Syafruddin, kepada JNN.

    Sumber tadi hanya menyebut di belakan jedua tokoh ini , terliat para petinggi PDIP. Diantaranya Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan wasekjen Eriko Sotarduga, dan tak lama kemudian Puan Maharani, Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, tiba dan bersama ibundanya masuk ke dalam venue.

    Di pertemuan ini, Ketua Umum Gerindra , lebih memilih untuk memuji pencapaian para atlet pencak silat Indonesia di Asian Games 2018.

    Ini soal olahraga, bukan Pilpres, Olahraga, kok bicara Pilpres,” kata Prabowo di sela-sela pertandingan pencak silat di padepokan pencak silat, Jakarta, Rabu (29/8/2018).

    Kalungi medali emas, Prabowo Subianto, selaku Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) diberi kehormatan mengalungkan medali emas yang diperoleh atlet pencak silat Indonesia – Ayu Sidan Wilantari dan Ni Made Dwiyanti.

    Pada kesempatan ini, Prabowo juga mengalungkan medali perunggu kepada atlet dari Malaysia serta medali perak kepada atlet Thailand.

    Sedang Ayu Sidan Wilantari dan Ni Made Dwiyanti , dibeberi ucapan selamat sebagai pemenang dari nomor ganda putri sambil jabat tangan kepada kedua atlet tersebut. Dan bersama-sama dengan penuh semangat dan perasaan terharu menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan khidmat seraya menghormat kepada sang-sakang bendera Merah Putih.(JNN/NAS)

  • Presiden Saksikan Langsung Pesilat Indonesia Berjaya

    Presiden Saksikan Langsung Pesilat Indonesia Berjaya

    Jakarta (SL) – Setelah tiba dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Presiden Joko Widodo langsung menuju venue cabang pencak silat Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Rabu, 29 Agustus 2018, untuk menyaksikan pesilat-pesilat Indonesia berlaga.

    Tiba pukul 16.40 WIB, Presiden tampak disambut Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Prabowo Subianto dan Chef de Mission kontingen Indonesia Syafruddin. Selain itu tampak hadir juga Wakil Presiden Jusuf Kalla, Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri, dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.

    Pada kesempatan ini Presiden menyaksikan laga final nomor tarung kelas C 55-60 kilogram putra antara antara pesilat Indonesia Hanifan Yudani Kusumah melawan pesilat Vietnam Thai Linh Nguyen. Hanifan berhasil meraih medali emas setelah menundukkan lawannya dengan skor 3-2.

    Selepas itu, giliran pesilat putri Indonesia Wewey Wita tampil di final nomor tarung kelas B 50-55 kilogram putri melawan pesilat Vietnam Thi Them Tran. Pesilat Indonesia berusia 25 tahun itu berhasil mempersembahkan medali emas ke-14 dari cabang pencak silat untuk kontingen Indonesia di Asian Games 2018 ini setelah menyudahi perlawanan Tran dengan skor meyakinkan 5-0.

    Wewey langsung menghampiri tribun VVIP dan bersalaman dengan Presiden, Wapres, dan Prabowo. Ia kemudian melakukan selebrasi dengan berlari mengelilingi lapangan sambil membentangkan bendera Merah Putih.

    Dengan tambahan 2 emas ini, kontingen Indonesia semakin memantapkan posisinya di klasemen perolehan medali sementara dengan 30 medali emas, 22 medali perak, dan 35 medali perunggu.

    Jakarta, 29 Agustus 2018
    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

    Bey Machmudin

  • KPK Ingatkan Pejabat Dapat Tiket Asian Games Harus Lapor

    KPK Ingatkan Pejabat Dapat Tiket Asian Games Harus Lapor

    Jakarta (SL) – KPK mengimbau kepada para penyelenggara negara yang menerima atau meminta tiket gratis dalam pagelaran Asian Games 2018 untuk melaporkan hal tersebut kepada KPK. KPK mengimbau agar para pegawai negeri dan penyelenggara negara jika ada yang menerima tiket gratis Asian Games 2018 agar segera melaporkan pada KPK paling lambat dalam waktu 30 hari kerja.

    “Kami sudah mendapatkan informasi bahwa ada oknum oknum pejabat tertentu yang diduga menerima tiket tersebut atau ada juga yang berupaya untuk meminta pada pihak-pihak lain tiket Asian Games itu,” kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di gedung KPK Jakarta, Senin (28/8).

    KPK memandang permintaan mendapatkan tiket gratis itu bukanlah perbuatan yang patut yang dilakukan oleh para pejabat atau penyelenggara negara. “Karena itu jika ada yang sudah menerima maka kami ingatkan agar itu wajib dilaporkan pada KPK dalam waktu 30 hari kerja sesuai dengan ketentuan di UU No. 30 tahun 2002 tentang KPK dan UU No. 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi ada risiko administrasi dan risiko pidana jika gratifikasi yang diterima tersebut tidak dilaporkan pada KPK paling lambat 30 hari kerja,” ungkap Febri.

    Apalagi menurut Febri, masyarakat harus membeli tiket untuk menonton pertandingan Asian Games. “Jadi sebagai bentuk upaya pencegahan tindak pidana korupsi kami imbau agar jika ada pihak-pihak yang menerima tiket Asian Games 2018 ini dan diduga itu berhubungan dengan jabatannya karena masyarakat secara luas harus membeli dengan nilai yang tidak sedikit. Jangan sampai jabatan disalahgunakan untuk mendapatkan fasilitas-fasilitas gratis,” tambah Febri.

    Menurut Febri, salah satu pimpinan KPK ketika ingin menonton Asian Games juga membeli tiket seperti masyarakat. “Karena kami melihat hal tersebut haruslah dipisahkan dari jabatan kecuali undangan-undangan yang memang bersifat resmi dan kedinasan seperti undangan dalam acara pembukaan atau undangan yang secara resmi ditujukan kepada instansi. Tapi kalau ada oknum oknum pejabat meminta dan menerima tiket Asian Games tersebut secara gratis maka kami ingatkan kami imbau agar segera melaporkan kepada KPK,” jelas Febri.

    Laporan juga bisa dilakukan melalui aplikasi “online” atau daring yang bisa diakses di telepon selular masing-masing dan juga di laman KPK atau melaporkan secara langsung ke KPK.

    Gratifikasi menurut penjelasan Pasal 12 B UU No. 20 Tahun 2001 berarti pemberian dalam arti luas yang mencakup uang, barang, rabat, komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma dan fasilitas lainnya.Dalam waktu maksimal 30 hari kerja, KPK akan melakukan analisis apakah gratifikasi tersebut menjadi milik penerima atau milik negara. (net/joe)

  • Jonatan Christie Juara, Indonesia Sabet Emas ke-23

    Jonatan Christie Juara, Indonesia Sabet Emas ke-23

    Jakarta (SL) – Pebulutangkis tunggal putra Jonatan Christie sukses menyumbang medali emas pertama Indonesia dari cabang bulutangkis Asian Games 2018 usai menaklukkan wakil Taiwan Chou Tien Chen 21-18, 20-22, dan 21-15 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (28/8).

    Pertarungan sengit sudah tersaji sejak awal pertandingan. Masing-masing pemain saling mengejar angka sempat bermain imbang 8-8, Jonatan berhasil menutup pertengahan gim pertama dengan skor 11-8.

    Memasuki interval kedua, Chou Tien Chen tampil lebih tenang dan memaksa Jonatan melakukan kesalahan sendiri. Pemilik peringkat enam dunia ini berhasil memangkas jarak bahkan sempat unggul 16-15.
    Meski demikian, Jonatan berhasil membalikkan keadaan dengan menutup gim pertama dengan skor 21-18 berkat kesalahan pukulan Chou Tien yang keluar di sisi lapangan.
    Chou Tien mencoba bangkit di gim kedua dengan memaksa reli-reli panjang. Pebulutangkis berusia 28 ini sempat unggul 2-0 karena kesalahan-kesalahan penempatan bola yang dilakukan Jonatan.

    Jonatan sempat tertinggal dengan selisih lima angka di pertengahan gim kedua namun berhasil bangkit dan memangkas jarak. Hanya saja Chou Tien lebih unggul dan berhasil mengakhiri interval kedua dengan skor 11-8.
    Tertinggal jauh membuat Jonatan bermain lebih agresif dan memaksa pertandingan deuceusai menyamai skor 20-20. Sayang, pebulutangkis 20 tahun itu gagal melakukan pengembalian di net sehingga kalah 20-22.

    Di gim ketiga Jonatan terlihat memiliki stamina yang lebih prima daripada Chou Tien. Jonatan tidak memberi Chou Tien kesempatan untuk menemukan ritme permainan hingga bahkan unggul sampai 17-9.Chou Tien sempat bangkit hingga mendekat 14-18. Permainan agresif Chou Tien sempat membuat Jonatan kesulitan. Namun, Jonatan mampu bangkit dan meraih kemenangan 21-15 di gim terakhir sekaligus merebut medali emas di tunggal putra Asian Games 2018.

    Ini jadi emas pertama Indonesia di cabang bulutangkis Asian Games 2018, dan emas pertama dari tunggal putra sejak Taufik Hidayat pada Asian Games 2006.Indonesia dipastikan mendapat dua medali emas dari cabang bulutangkis setelah Kevin Sanjaya/Marcus Gideon bertemu sesama penghuni pelatnas Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di final ganda putra.

    (cnnindonesia)

  • Pencak Silat Sumbang Emas ke-14 untuk Indonesia

    Pencak Silat Sumbang Emas ke-14 untuk Indonesia

    Jakarta (SL) – Keping medali emas dari cabor pencak silat kembali bertambah. Kali ini giliran Yola Primadona Jampil dan Hendy yang menyumbangkan emas bagi Indonesia, usai memperoleh angka tertinggi di nomor seni ganda putra dengan 580 poin. Torehan ini menjadi emas ke-14 untuk kontingen Indonesia.
    Bertempat di Padepokan Silat TMII, Jakarta, Senin (27/8/2018), Yola Primadona dan Hendy berhasil mengalahkan Tran Duc Danh dan Hong Quan dari Vietnam yang duduk di peringkat dua dengan raihan 562 poin.
    Berkat kemenangan ini, pencak silat sejauh ini sudah sumbang dua medali untuk Indonesia. Sebelumnya, Puspa berhasil menyumbang emas lewat nomor tunggal seni putri. Adapun, dengan torehan ini Indonesia untuk sementara menyamai perolehan emas Iran di posisi empat klasemen perolehan medali Asian Games 2018.
  • Presiden Bertemu Komunitas dan Atlet Panahan di Bogor

    Presiden Bertemu Komunitas dan Atlet Panahan di Bogor

    Bogor ( Sl) – Pesiden Joko Widodo bertemu dengan komunitas dan atlet panahan di halaman belakang Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 7 Juli 2018. Para atlet panahan ini adalah peserta kejuaraan Archery Bogor Open 2018 yang berasal dari berbagai daerah.

    Tiba di halaman belakang Istana Bogor pukul 14.30 WIB, Presiden yang didampingi Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, tampak mengenakan kaos berwarna abu dibalut jaket Asian Games merah. Kedatangan Kepala Negara pun langsung disambut meriah tepuk tangan para atlet panahan yang hadir.

    “Sore hari ini saya sangat berbahagia bisa bertemu dengan komunitas pemanah, klub-klub pemanah, anak-anak yang jago-jago memanah. Saya sudah berlatih lama tapi sampai saat ini juga levelnya gak naik-naik. Sulit ternyata, tidak gampang,” ucap Presiden mengawali arahannya.

    Presiden pun menceritakan pengalamannya ikut ambil bagian kejuaraan panahan ini tahun lalu. Tahun 2017, Presiden ikut ambil bagian di nomor ronde nasional eksekutif melawan 30 peserta, salah satunya Menteri Pemuda dan Olahraga, atlet-atlet panahan yang ikut bertanding di PON, serta tiga Srikandi panahan Indonesia.

    “Saat Bogor Open setahun yang lalu saya sebenarnya sangat deg-degan karena dilihat orang banyak, ini jangan-jangan enggak kena nanti. Tapi alhamdulillah dapat nilai dikit-dikit enggak apa-apa,” ujarnya.

    Di tengah arahannya, Presiden kemudian spontan melepas jaket Asian Games yang dikenakannya. Dirinya berniat memberikan jaket itu untuk satu orang yang beruntung.

    “Tapi ini saya lihat kok saya pakai jaket sendiri. Saya lepas saja ya. Satu mau saya berikan ini. Mau saya berikan jaket saya,” kata Presiden yang sontak membuat para atlet yang hadir bersemangat.

    Seorang atlet dari Papua beruntung ditunjuk Presiden untuk maju ke depan. Presiden pun secara langsung menyerahkan jaketnya dan meminta sang atlet untuk langsung mengenakannya.

    Presiden kemudian memberikan satu lagi jaket untuk seorang ibu dari Palembang dan satu orang atlet muda asal Semarang.

    “Jadi bapak sudah, anak sudah, ibu sudah,” ujar Kepala Negara yang kemudian disambut tepuk tangan semua yang hadir.

    Tidak hanya itu, Presiden juga kemudian memberikan tantangan bagi yang bisa membacakan Pancasila. Dua orang atlet muda pun tampil ke depan. Ternyata Presiden menyiapkan hadiah sepeda untuk mereka berdua.

    Di akhir arahannya, Presiden pun berpesan agar para atlet terus giat berlatih, terutama para atlet muda.

    “Terus berlatih, ikut kompetisi-kompetisi. Kita harapkan nanti bibit-bibit muda atlet-atlet pemanah kita akan muncul di waktu yang akan mendatang,” pungkasnya. (rls) (lebih…)

  • Fakta Menarik Asian Games di Indonesia Tahun 2018

    Fakta Menarik Asian Games di Indonesia Tahun 2018

    Tangerang (SL) – Tahun 2018 ini menjadi penting bagi Indonesia untuk menunjukkan kiprahnya bagi dunia. Sebuah kompetisi olahraga Asian Games akan diglear di dua kota di Indonesia, yakni Jakarta dan Palembang. Kegiatan itu akan berlangsung pada 18 Agustus hingga 2 September 2018.  Asian Games sendiri merupaan sebuah perlombaan olah raga yang telah lama digagas. Pertama kali, event ini diselenggarakan pada tahun 1951 di India.

    Faktanya Indonesia pernah menjadi tuan rumah bagi Asian Games di masa pemerintahan presiden Soekarno, yakni pada tahun 1962. Pada masa itu Indonesia berhasil menjadi runer up dengan perolehan medali emas sebanyak 21 medali, 26 medali perak, dan 30 perunggu. Fakta berikutnya, Indonesia kembali menjadi tuan rumah bagi Asian Games di tahun ini. Di 2018 ini kita mengusung tema Energy of Asia.

    Energy of Asia diharapkan dapat memberikan semangat bagi para atlet, terutama atlet Indonesia untuk berjuang sekuat tenaga demi mengharumkan nama bangsa.  Nantinya akan ada 40 cabang olahraga yang akan digelar dan menyemarakkan Asian Games 2018. Kompetisi Asian Games ini juga akan lebih meriah karena diikuti oleh 12.000 orang atlet dari berbagai negara. Acara sebesar Asian games ini juga akan dihadiri oleh 5.000 orang awak media yang akan meliput secara langsung.

    Berbicara mengenai Asian Games 2018, tidak lengkap rasanya jika tidak membicarakan 3 maskot super lucu yang akan mewakili Asian Games kali ini. Faktanya 3 maskot tersebut dipilih melalui proses panjang yakni melalui sayembara yang diadakan oleh kemenpora. Sayembara itu dibuka lewat online yang diikuti oleh 59 peserta individu maupun perusahaan. Sebelum mngadakan sayembara, sebenarnya Kemenpora sudah punya maskot untuk Asian Games 2018 kali ini yang diberi nama Drawa. Namun, sayangnya Drawa banyak mendapatkan kritik dari netizen karena dinilai terlalu sederhana. Lalu diadakanlah sayembara untuk mendapatkan maskot yang sesuai untuk Asian Games 2018 dan dapat mewakili budaya Indonesia.

    Seperti yang telah kita lihat saat ini, maskot Asian Games 2018 terlihat lebih istimewa. Ketiganya merupakan hewan khas Indonesia. Yakni, burung cendrawasih, rusa bawean dan badak bercula satu. Seperti yang kita tahu, Burung Cendrawasih merupakan burung asli Papua, Sementara Rusa Bawean menjadi binatang khas Pulau Bawean yang terkenal dengan larinya yang kencang. Satu lagi, yakni badak bercula yang menjadi hewan yang dilindungi keberadaannya karena hampir punah. Badak bercula satu ini dapat ditemukan di daerah Ujung Kulon. Tak lupa ketiga hewan tersebut mengenakan baju khas Indonesia. Ketiganya dikemas dengan tampilan yang menarik dan kesan ramah sehingga tampak menggemaskan dipandang.

    Faktanya, ketiga maskot tersebut dibuat dengan makna yang mendalam. Ketiganya juga memiliki nama, burung cendrawasih diberi nama Bhin Bhin, Rusa Bawean dengan nama Atung, dan badak bercula satu dengan nama Kaka. Ketiganya jika digabungkan menjadi Bhineka Tunggal Ika. Sebuah semboyan yang tidak asing lagi bagi rakyat Indonesia. Mengisyaratkan tentang rakyat Indonesia yang berbeda-beda tetapi tetap satu jua.

    Fakta menarik tentang Asian Games lainnya, selalama 17 kali terselenggara baru kali ini Asian Games akan diadakan di dua kota. Indonesia merupakan negara pertama yang menggelar Asian games di dua kota. Asian games akan berpusat di Jakarta dan Palembang, ada pula kota pendukung yakni Banten, Jawa Barat, dan Lampung.

    Sebenarnya faktanya Asian Games 2018 kali ini akan diadakan di Vietnam. Namun, negara tersebut mengundurkan diri dan Indonesia mengajukan diri sebagai tuan rumah bagi Asian Games. Penyelenggaraan Asian Games juga sebenarnya tidak dijadwalkan di tahun ini, melainkan tahun depan. Namun, Indonesia di tahun depan akan sibuk mempersiapkan Pemilu sehingga Asian Games dimajukan di tahun 2018 ini.

    Adanya Asian games 2018 ini, menjadi pekerjaan serius pemerintah dalam memberikan yang terbaik demi terselenggaranya acara ini dengan lancar dan sukses. Untuk itu, beberapa arena olahraga diperbaiki agar sesuai dengan standar Internasional. Tak tanggung-tanggung, pemerintah menggelontorkan dana sebanyak 3 triliun yang dialokasikan untuk penyelenggaraan Asian Games 2018.

    Fakta menarik lainnya, Pemerintah mempercepat pembangunan MRT Jakarta. Selain itu, di Palembang juga ada pembangunan monorel sepanjang 25 KM sebagai akses untuk para peserta Asian Games. Sejumlah arena olahraga, seperti Stadion Gelora bung Karno tak luput dari perbaikan. Tampiannya akan dipermegah dan dipercntik lagi karena nantinya akan digunakan untuk pertandingan Asian Games 2018.

    Fakta lainnya, cabang olahraga pada Asian Games yang terselanggara di tahun ini lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya. Fakta menarik lainnya juga ada pada angka 18. Asian Games ke-18 akan terselenggara di Indonesia di tahun 2018. Selain itu, demi menunggu terselenggaranya Asian Games, ada jam penghitung mundur yang ditempatkan di bundaran HI, Jakarta serta Stadion Jaka Baring Palembang. Jam itu yang akan menandai Asian Games tinggal berapa lama lagi pelaksanaannya. Selain itu, Presiden Jokowi akan melakukan Countdown untuk Asian Games 2018, yakni pada 18 Agustus di Monas 2018. Sedangkan di Palembang akan diselenggarakan di Benteng Kuto Besak. Pembukaan acara tersebut digelar dengan cara unik yakni dengan memanah target yang menandai perhitungan mundur dimulai.

    Fakta menarik lainnya, sejumlah musisi ternama akan menyemarakkan berlangsungnya Asian Games 2018. Akan ada lagu bertema Asian Games yang dinyanyikan oleh penyanyi ternama Indonesia. Dengan kehadiran bintang-bintang tersebut diharapkan akan memeriahkan suasana Asian Games 2018.

    Pada Asian Games 2018 yang akan terselenggara nanti, telah disiapkan 462 medali yang akan diperebutkan oleh para atlet. Ada pula cabang olah raga baru yang dipertandingkan, salah satunya adalah pencak silat. Selain itu, paralayang juga termasuk kedalam cabang olahraga yang dipertandingkang. Dengan dimasukkan cabang tersebut yang  tentunya tidak asing lagi bagi atlet Indonesia, kita berharap besar bisa memperoleh medali lewat cabang olahraga tersebut.

    Rupanya begitu semarak ya Asian Games 2018 kali ini. Terutama bagi Indonesia yang akan mengulang sejarah dengan menjadi tuan rumah Asian games untuk kedua kalinya. Moment ini disambut dengan suka cita oleh rakyat Indonesia.

    Penyambutan Asian Games ini juga ta lepas pula dengan penyambutan para atlet yang berasal dari berbagai negara yang nantinya akan datang ke Indonesia. Mengenai hal ini, telah disiapkan wisma atlet. Seperti wisma atlet yang berada di kawasan Kemayoran yang dibangun untuk Asian Games 2018. Selain itu, Kementerian Parawisata juga ikut mendorong industri pariwisata untuk menyiapkan paket-paket wisata dengan tema Asian Games. Paket wisata itu dibuat menarik supaya dapat diminati oleh atlet, ofisial dan pendukungnya yang berasal dari berbagai negara untuk berwisata di indonesia.

    Wah, fakta menarik bukan? Ternyata di samping sebagai ajang kompetisi olahraga, Asian Games juga dapat memberikan dampak positif bagi Indonesia. Yakni lebih memperkenalkan Indonesia di mata internasional. Jadi, sebagai rakyat Indonesia kita patut mendukung terselenggaranya Asian Games 2018 supaya bisa berjalan dengan lancar. (tngst/RN)

  • Indonesia-Tiongkok Promosikan Asian Games

    Indonesia-Tiongkok Promosikan Asian Games

    Bogor (SL) – Bhin Bhin, Atung, dan Kaka adalah tiga maskot hasil karya anak bangsa yang diusung Indonesia dalam Asian Games 2018. Ketiganya merupakan cerminan dari tiga energi atau kekuatan yang berbeda yang semuanya berpadu menjadi satu dalam ajang olahraga tertinggi se-Asia.

    Bhin Bhin, seekor burung Cenderawasih, merupakan representasi dari strategi. Dalam perwujudannya sebagai maskot, ia mengenakan rompi dengan motif Asmat khas Papua.

    Sementara Atung merupakan seekor rusa bawean yang merepresentasikan kecepatan. Atung mengenakan sarung dengan motif tumpal dari Jakarta.

    Adapun wujud Kaka, diambil dari badak bercula satu. Tentu saja ia mewakili representasi kekuatan. Kaka tampak mengenakan pakaian tradisional dengan motif bunga khas Palembang.

    Ketiganya muncul dalam rangkaian penyambutan kunjungan Perdana Menteri Republik Rakyat Tiongkok, Li Keqiang, ke Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin, 7 Mei 2018.

    Saat memberikan pernyataan pers bersama selepas pertemuan bilateral, Presiden Joko Widodo mengapresiasi dukungan dan partisipasi RRT dalam penyelenggaraan Asian Games mendatang. Ia juga mengajak seluruh negara-negara peserta menjadikan Asian Games sebagai ajang memperkukuh persahabatan.

    “Marilah kita jadikan Asian Games 2018 ini tidak hanya ajang perhelatan olahraga, namun juga sebagai energi Asia untuk perdamaian dan persahabatan kita,” kata Presiden.

    Menanggapi hal itu, PM Li Keqiang, yang turut memberikan pernyataan dalam kesempatan yang sama, mendoakan agar penyelenggaraan Asian Games 2018 di Indonesia pada Agustus mendatang dapat terselenggara dengan sukses.

    Tampak satu momen di mana Kaka, yang berarti kekuatan, diserahkan oleh PM Li kepada Presiden Joko Widodo di mana pada saat yang bersamaan, Presiden telah memegang Bhin Bhin di tangan kirinya. Setelahnya, Presiden Joko Widodo memberikan maskot Atung yang berarti kecepatan kepada PM Li untuk kemudian berfoto bersama.

    “Sekarang kita mengangkat simbol (maskot) dari Asian Games dan mengharapkan bahwa Asian Games bisa sukses,” tutur PM Li.

    Bogor, 7 Mei 2018
    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

    Bey Machmudin

  • AJO Indonesia Support Persiapan Asian Games

    AJO Indonesia Support Persiapan Asian Games

    Tanggamus (SL) – Aliansi Jurnalistik Online Indonesia (AJO Indonesia) sebagai organisasi profesi yang didalam nya tergabung para Pemilik dan Pimred media-media online Indonesia akan memberikan support penuh untuk memberitakan persiapan Asian Games serta Prestasi atlet-atlet Indonesia untuk membangun energi positif bagi para atlet.

    AJO Indonesia akan mengawal Asian Games sebagai momen nasional  bangsa ini mengenyampingkan perbedaan politik demi kejayaan bangsa dan negara melalui event internasional untuk memgharumkan nama Indonesia.

    Begitu juga di Tanggamus, AJO Indonesia di wilayah Tanggamus akan selalu siap di garda terdepan menindak lanjuti segala sesuatu yang menjadi kebijakan AJO Indonesia pusat, apalagi untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia. (Tim)