Tag: bakal calon Walikota Bandarlampung

  • Laskar Kota Lampung Dukung Iqbal Ardiansyah Jadi Walikota

    Laskar Kota Lampung Dukung Iqbal Ardiansyah Jadi Walikota

    Bandar Lampung, sinarlampung.co-DPC Laskar Lampung Kota Bandar Lampung menyatakan dukungan kepada Ketua KNPI Lampung Iqbal Ardiasyah untuk menjadi Walikota Bandar Lampung. Laskar Lampung Kota Bandar Lampung siapkomitmen mengawal proses Iqbal menuju Walikota Bandar Lampung priode 2024-2029. Pernyataan itu disampaikan oleh seluruh jajaran pengurus hinga PAC se Kota Bandar Lampung, saat menggelar makan siang bersama Iqbal Ardiansyah di RM. Alun-alun Kepayang, Rajabasa, Sabtu 20 Juli 2024.

    “Menurut kami sosok bung Iqbal sangat pantas memimpin kota Bandar Lampung kedepan, Pemimpin Muda, semangat dan penuh inovasi tentu sangat dibutuhkan Untuk Kota Bandar Lampung yang kita cinta ini. Kami akan menyiapkan strategi khusus untuk mengawal proses pencalonan Iqbal Ardiansyah sebagai Walikota Bandar Lampung.

    “Kami dari Jajaran DPC hingga tingkat PAC se-kota Bandarlampung sudah menyiapkan strategi dan akan all out dalam mengawal proses pencalonan Bung Iqbal Ardiansyah sebagai Walikota di Pilkada Bandarlampung,” kata Ketua DPC Laskar Lampung Destra Yudha, SH, M,Si, didampingi Sekretaris Wilson Anugrah, S.Kom, Bendahara Lia Marfina, S.Sos, MM beserta jajaran DPC dan PAC Kota Bandar Lampung.

    Iqbal Ardiansyah mengucapkan terimakasih atas Suport, Do’a dan dukungan dari kawan-kawan DPC Laskar Lampung Kota Bandar Lampung yang begitu solid dan kompak. “Secara eksistensi dan gerakan tentu Laskar Lampung sudah tidak di ragukan lagi. Ini suatu kehormatan dan kebanggaan sekaligus menciptakan semangat baru untuk saya dan kita semua, bersama-sama berjuang kedepannya,” kata Iqbal.

    Iqbal memohon doa agar langkah kedepan dapat berjalan lancar dan sesuai rencana, salah satu diantaranya yakni dalam waktu dekat segera mendapatkan rekomendasi dari partai politik.”Terimakasih atas kepercayaan nya untuk membersamai saya dalam proses mengabdikan diri kepada masyarakat Kota Bandarlampung yang insyallah terwujudkan, amin,” katanya.

    “Do’akan semoga dalam waktu dekat ini kita segera mendapatkan rekomendasi dari partai politik, kita yakin bahwa jalan menuju kemenangan itu ada pada kita, dan cita-cita kita mewujudkan Bandarlampung Bahagia dapat terealisasi, saya minta kedepan kita memiliki semangat perjuangan yang sama,” kata Iqbal. (Red)

  • Jika Memang Hak, Rekomendasi itu Tak akan Kemana!

    Jika Memang Hak, Rekomendasi itu Tak akan Kemana!

    Oleh: Ilwadi Perkasa

    Begitulah, rekomendasi partai memang maha penting saat ini bagi para bakal calon untuk mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum. Dan apa boleh buat, tiga bakal calon Walikota Bandarlampung, Eva Dwiana, Yusuf Kohar dan Rycko Menoza harus masuk dalam daftar “waiting” karena nama mereka tak masuk dalam daftar yang diumumkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kemarin.

    Seperti diketahui PDIP telah menepati janjinya mengumumkan 49 paslon untuk bersaing pada Pilkada 23 September 2020, Rabu (19/02). Seluruhnya petahana dan kader.

    Tapi bukankah, Eva Dwiana juga kader PDIP, apa sebab namanya tidak turut diumumkan partainya sendiri? Eva pasti bertanya-tanya, dan juga kita, tentunya. Dan, Herman HN, suami Eva, yang selama ini selalu direstui PDIP dalam setiap pencalonannya diduga juga akan heran, mengapa nama istrinya tidak turut diumumkan.

    Apakah ini sebagai tanda malapetaka? Tentu saja tidak, sebab masih ada kemungkinan, masih ada gelombang berikutnya. Jika memang hak, rekomendasi itu tak akan lari ke mana. Hal ini tentunya juga berlaku bagi Yusuf Kohar dan Rycko Menoza.

    Ya…sudah, kita tunggu saja!

    Sembari menunggu pengumuman PDIP berikutnya, ada beberapa point yang menarik untuk dicermati, terkait PDIP itu sendiri.

    Pertama, PDIP telah berubah dari kebiasaan lama selalu menerbitkan rekomendasi pada menit-menit akhir. Kedua, keputusan menjagokan kembali petahana dan kader internal membuktikan partai pemenang pemilu ini sangat percaya diri menghadapi Pilkada Serentak tahun ini.

    Dari dua point itu bisa disimpulkan, 49 paslon yang diumumkan pada gelombang pertama adalah spesial dengan kalkulasi petahana dan kader yang diusung diyakini menang. Sebaliknya, terhadap bakal calon internal lainnya, dapat diasumsikan masih perlu dimatangkan dengan tetap memperhitungkan kemungkinan menjagokan bakal calon eksternal partai.

    Narasi semacam itu sangat normatif dan logis jika dihubungkan dengan suasana pencalonan bakal calon di PDIP Bandarlampung yang rumit. Tiga nama calon walikota Bandarlampung, yakni Eva Dwiana (kader internal), Yusuf Kohar dan Rycko Menoza, sama-sama meyakini akan memperoleh restu PDIP. Sementara pada lapisan kedua, ada dua kader internal, Tulus Purnomo dan Wiyadi yang siap dipasangkan dengan bakal calon eksternal.

    Kerumitan ini tidak akan terjadi bila PDIP meyakini kadernya akan berjaya pada Pilkada Bandarlampung nanti. Barangkali, itulah sebabnya PDIP tidak buru-buru mengumumkan paslon kepala daerah untuk Pilkada Bandarlampung.(*)