Tag: Bakso Son Haji Sony

  • PHRI Prihatin 19 Gerai Bakso Sony Segera Hengkang, Pemda Cuek dan Sebut Tak Pengaruhi PAD

    PHRI Prihatin 19 Gerai Bakso Sony Segera Hengkang, Pemda Cuek dan Sebut Tak Pengaruhi PAD

    Bandar Lampung (SL) – Pengusaha Bakso dan Mie Ayam Son Haji Sony menyatakan hengkang dari Bandar Lampung dan memfokuskan perkembangan usahanya di luar kota melalui banner yang dipasang di seluruh gerainya. Hilangnya kuliner khas bakso yang jadi ikon Bandar Lampung hampir 40 tahun viral dan jadi gunjingan masyarakat Lampung.

    Sejak Sabtu (03/07/2021) kemarin, hampir seluruh outlet Bakso Son Haji Sony memasang poster pemberitahuan bakal tutup dan dipindah alihkan ke luar kota.

    Kami dari management Bakso Son Hajisony ingin memberitahukan bahwa Bakso Son Haji Sony akan memfokuskan perkembangan usaha di luar Kota Bandar Lampung dan outlet yang ada di Kota Bandar Lampung mungkin akan segera ditutup dan dipindah alihkan ke luar kota,” tulis dalam poster tersebut.

    Terima kasih atas dukungan & kepercayaan pelanggan selama 40 tahun terakhir,” tambahnya.

    Masyarakat menduga penyebab dari tutupnya semua gerai Bakso Son Hajisony yang beradi di Kota Bandar Lampung akibat dari penyegelan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung terkait pajak.

    “Belum tau pasti, kami hanya diminta untuk memasang pengumuman ini di 19 gerai yang ada di Bandar Lampung,” katanya salah karyawan yang mengaku belum mengetahui pasti kapan rencana penutupan gerai tersebut.

    Hingga saat ini, pihak Manajemen dari Bakso Son Haji Sony belum menjawab panggilan telepon wartawan terkait konfirmasi hengkangnya semua outlet Son Haji Sony di Kota Bandar Lampung.

    Sementara Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Lampung Friandi Indrawan menilai, hal ini imbas dari polemik antara pemkot dengan dunia usaha.

    Dan ini juga akibat kesewenang-wenangan pemkot yang dilakukan melalui Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) yang menyegel enam gerai Bakso Sony karena tak maksimal menggunakan tapping box.

    “Salah satu usaha kuliner yang sudah 40 tahun merintis usahanya di Bandar Lampung hingga memiliki belasan gerai, karena ada permasalahan dengan BPPRD, mereka tutup,” kata Friandi, Sabtu (3/07/2021).

    Menurut Friandi, kibatnya, pemkot tidak hanya akan kehilangan Pendapatan Asli Daerah (PAD), namun juga akan kehilangan ikon wisata kuliner Bandar Lampung.

    “Kalau bukan rasa sakit hati, Bakso Sony gak akan hengkang ke luar Lampung. Dan buka di Jakarta, Palembang, dan Bandung. Mereka sudah punya nama jadi tidak sulit untuk bangun ditempat lain,” kata dia.

    Friandi menjelaskan, Bakso Sony sudah puluhan tahun menyumbang PAD Bandar Lampung. Seharusnya, pemkot menjadikan para pelaku usaha sebagai mitra yang sejajar.

    “Bakso Sony itu sudah puluhan tahun dan sudah menyumbang PAD yang bisa dikatakan cukup besar, walaupun disinyalir kata pemkot memiliki masalah tapping box ataupun hal lainnya,” ujarnya.

    Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Bandar Lampung Yanwardi mengatakan penutupan gerai Bakso Son Haji Sony merupakan hak dari pemilik usaha. Yanwardi menyatakan hal itu tidak akan mempengaruhi PAD Bandar Lampung.

    “Penutupan gerai Bakso Son Haji Sony merupakan hak dari pemilik usaha. Itu hak mereka ya untuk menutup gerai atau bagaimana, kita tidak ada komentar mengenai hal tersebut,” kata Yanwardi.

    Yanwardi menegaskan jika penutupan seluruh gerai Bakso Son Haji Sony di Bandar Lampung itu tidak akan berpengaruh apapun pada PAD Bandqr Lampung.  “Gak ada kok, gak akan mempengaruhi pendapatan PAD kita,” jelasnya. (Red)

  • Tunggak Pajak, 5 Gerai Bakso Sony, Bakso Lapangan Tembak Senayan dan Bakso Ngalam Ditutup Sementara

    Tunggak Pajak, 5 Gerai Bakso Sony, Bakso Lapangan Tembak Senayan dan Bakso Ngalam Ditutup Sementara

    Bandar Lampung (SL) – Tim Pengendalian Pemeriksaan dan Pengawasan Pajak Daerah (P4D) Pemkot Bandar Lampung menyegel dan menutup sementara lima gerai Bakso Son Haji Sony yang berada di Bandar Lampung, Selasa 15 Juni 2021. Kelimanya gerai itu ada di Jalan ZA Pagar Alam, Jalan Sultan Agung, Jalan Ratu Dibalau, Jalan Sultan Agung, Jalan Endro Suratmin, dan di Jalan Pangeran Antasari.

    Tim P4D menutup kelima gerai lantaran dianggap tidak maksimal dalam penggunaan tapping box, dan bahkan ada yang menyatakan tak ingin memasang tapping box.

    Ketua Tim P4D Bandar Lampung M. Umar mengatakan penutupan sementara lima gerai itu karena bertentangan dengan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2018, dan Perwali Nomor 43 Tahun 2018.

    “Penyegelan ini juga merupakan tindak lanjut dari Perwali dan rekomendasi dari BPK dan KPK, sejak 2018 penggunaan tapping box sudah disampaikan. (Upaya) Persuasif sudah cukup, maka kini pemerintah melaksanakan penegakan hukum. Kalau sudah menyelesaikan dan mengikuti aturan, maka akan dibuka kembali,” katanya.

    Inspektur Bandar Lampung itu menyebutkan pelaksanaan penyegelan ini juga dalam rangka edukasi kepada masyarakat, untuk memberikan bantuan koreksi. Berupa melihat langsung, apakah pembayaran yang dilakukan sudah masuk ke tapping box atau tidak.

    “Jadi konsumen harus lihat, apakah dimasukan tapping box atau tidak. Kalau tidak, minta untuk hidupkan tapping box dulu baru bayar. Jadi membantu pemerintah melakukan pengawasan,’ sarannya.

    Umar juga menjelaskan, manajemen Son Hajisony sudah diberikan kesempatan untuk menyelesaikan dan menjalankan aturan sesuai perda dan perwali. “Sudah diberikan surat peringatan dan diberi waktu tiga hari, tetapi tidak dijalankan.  Maka tim turun. Akan ada tim yang berjaga setiap hari. Bagi saya, jika tapping box dipasang secara optimal dan transparan, maka pendapatan yang masuk akan kembali ke masyarakat,” kata dia.

    Selain lima gerai bakso tersebut, Tim P4D juga menutup dua tempat makan lainnya, yakni Bakso Lapangan Tembak Senayan yang berada di Mal Central Plaza, dan Bakso Ngalam yang ada di Mal Kartini, karena sudah menunggak pajak sejak Maret 2021.

    Salah satu kasir Bakso Son Hajisony yang berada di Jalan Ratu Dibalau, Angga, mengaku pihaknya memasang tapping box sejak pertama buka.  “Sejak awal kita pakai kok mesin tapping box. Kalau perihal ada mesin lain, saya tidak tahu kalau begitu,” kilahnya. (Red)