Surabaya, sinarlampung.co – Kejadian nahas menimpa seorang balita di Surabaya, Jawa Timur, pada Selasa, 24 Desember 2024, sekitar pukul 15.30 WIB. Balita bernama Risky Alia berusia 3,5 tahun, warga Babaran, Wiyung, Surabaya, terseret arus selokan saat bermain hujan di sekitar tempat tinggalnya.
Detik-detik kejadian tersebut terekam kamera CCTV dan viral di media sosial. Dalam video yang beredar, Risky Alia tampak bermain hujan bersama seorang anak perempuan, AM (6) dan temannya DF (3). Rekaman CCTV menunjukkan hujan saat itu masih cukup deras.
Anak perempuan yang lebih besar terlihat mendekati selokan terbuka di samping rumah warga. Dia tampak menunjuk sesuatu ke arah arus air selokan yang cukup deras, kemudian diikuti oleh korban. Namun, saat korban mendekat, anak perempuan itu tidak menyadari keberadaannya karena melihat ke arah lain.
Risky, yang berjalan mendekati selokan, diduga tidak memahami keberadaan lubang tersebut dan langsung terseret arus. Anak perempuan itu awalnya tidak menyadari kejadian tersebut, hingga balita lain yang berdiri di belakangnya menangis panik setelah melihat korban hanyut. Keduanya kemudian terlihat berlari ketakutan meninggalkan lokasi.
Setelah menerima laporan, tim gabungan polisi, TNI, Basarnas, BPBD, dan keluarga korban segera melakukan pencarian. Namun, hingga malam hari, korban belum ditemukan, sehingga pencarian dilanjutkan pada Rabu, 25 Desember 2024, pukul 07.00 WIB.
“Dari keterangan pengasuhnya yang juga Budhe korban, korban hanyut di selokan selebar sekitar 50 cm. Saat itu, dia bermain dengan kakaknya, AM, dan balita lain, DF,” kata Kapolsek Wiyung, Kompol Agus Sumbono, seperti dilansir dari detik.com, Selasa, 24 Desember 2024.
Pantauan hari ini, petugas BPBD Surabaya melakukan penyusuran sungai di Perumahan Royal Residence sejak pukul 08.00 WIB menggunakan perahu karet. Anggota keluarga korban juga ikut menelusuri sungai.
Orangtua asuh korban, Wibi Harianto (50), mengatakan bahwa keluarga terus melakukan pencarian hingga dini hari. “Sampai subuh tadi baru pulang, sekitar pukul 04.00 WIB. Enggak ada yang bisa tidur. Cari di selokan, tapi dalamnya enggak sampai 50 cm,” ujarnya, seperti dilansir kompas.com, pada Rabu, 25 Desember 2024.
BPBD Surabaya kemudian memperluas area pencarian hingga ke sungai sekitar Perumahan Royal Residence. Wibi meminta untuk ikut dalam perahu karet saat pencarian. “Ya namanya orangtua, kepikiran kalau enggak ikut. Orangtua kandung korban sekarang bekerja di Malaysia,” jelasnya.
Petugas berencana melanjutkan pencarian selama satu pekan ke depan. Namun, Wibi berharap anak asuhnya bisa segera ditemukan. (***)