Tag: Bambang Soesatyo

  • PWI Pusat Bersama Panitia HPN Gelar Pertemuan Dengan Ketua MPR RI dan Menteri Koperasi UKM Secara Virtual

    PWI Pusat Bersama Panitia HPN Gelar Pertemuan Dengan Ketua MPR RI dan Menteri Koperasi UKM Secara Virtual

    Jakarta (SL)– Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat dan Panitia Pusat Hari Pers Nasional (HPN) 2021 melakukan pertemuan secara Virtual dengan Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo dan Menteri Koperasi UKM Teten Masduki, Selasa 12 Januari 2021.

    Dalam pertemuan ini Ketua Umum PWI Pusat, Atal S Depari langsung meminta kesedian baik Ketua MPR RI dan Menteri Koperasi UKM untuk hadir pada rangkaian acara HPN 2021 yang akan dilaksanakan dari tanggal 7 – 9 Februari 2021 di Ibukota Jakarta.

    Meski dilakukan secara virtual pertemuan ini berlangsung hangat dan penuh keakraban. Ketua Umum PWI Pusat menghaturkan rasa terima kasih atas sambutan baik dari Ketua MPR-RI Bambang Soesatyo dan Menteri Koperasi UKM Teten Masduki.

    Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo dalam pertemuan ini mengatakan, pers adalah komponen yang sangat penting di dalam negara demokrasi seperti Indonesia, jadi momentum HPN 2021 ini sangat  dia dukung untuk tetap dilaksanakan meski di tengah masa pandemi covid-19.

    “Atas undangan PWI, saya siap hadir baik secara aktual maupun virtual, asalkan jangan lupa untuk tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat,” ujar Bambang Soesatyo yang juga tercatat pernah berkiprah menjadi wartawan di beberapa media.

    Usai melakukan pertemuan virtual dengan Ketua MPR, Panitia HPN langsung melakukan pertemuan virtual dengan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.

    Seperti halnya Ketua MPR, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki di awal pertemuan virtual ini langsung menyambut baik rencana PWI Pusat dan Panitia HPN 2021 untuk melakukan HPN secara virtual.

    “Meskipun secara virtual, saya wajib mendukung dan ikut serta pada Hari Pers Nasional 2021. Melalui PWI saya menitipkan agar di masa pandemi saat ini UMKM senantiasa berjuang agar terus dapat bertahan demi kelangsungan hidup. UMKM saat ini juga dituntut untuk dapat beradaptasi dan berinovasi secara digital,” harap Teten Masduki.

    Teten juga menaruh harapan besar agar para UMKM harus bisa beradaptasi di tengah perubahan perilaku konsumsi masyarakat saat ini.

    Sementara itu Ketua Panitia HPN 2021 Auri Jaya mengatakan bahwa Peringatan HPN 2021 lokasi puncaknya tetap dilaksanakan di Ancol sesuai rencana awal, dan ini sesuai dengan permintaan Gubernur DKI beberapa waktu yang lalu.

    “HPN kali ini akan dicanangkan sebagai HPN pertama yang di selenggarakan secara virtual oleh PWI Pusat dan di ikuti secara serentak oleh seluruh PWI Provinsi, PWI Kabupaten dan Kota serta konstituen Dewan Pers lainnya, seperti SMSI, AMSI, ATVSI, ATVLI, SPS, PRSSNI, PPPI, SGP, PFI, dimana ditargetkan akan diikuti oleh sepuluh ribu wartawan dari seluruh Indonesia secara virtual,” ujar Auri Jaya.

    Langkah ini diambil akibat pandemi covid 19 yang belum memperlihatkan tanda-tanda akan berakhir dalam waktu dekat. Untuk itu PWI Pusat lewat Panitia HPN berinovasi peringatan HPN dikemas dalam bentuk virtual,” ujarnya.

    Selain Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari dan juga Ketua Panitia HPN Auri Jaya, pertemuan virtual ini juga dihadiri Sekjen PWI Pusat Mirza Zulhadi, Wakil Sekjen PWI Pusat Marthen Selamet Ketua Bidang Kerjasama Antar Lembaga Abdul Aziz, Ketua Bidang Pendidikan Nurjaman Mokhtar, Ketua Bidang Pembinaan Daerah Akmad Munir, Bendahara Umum M Ihsan, Wakil Bendahara Umum Dar Edi Yoga, Sekretaris Panitia HPN Kesit B Handoyo, Ketua Bidang Bakti Sosial HPN M Nasir, serta Penanggung Jawab Humas HPN Mercys Charles Loho.

  • Bangsoet : Dari Profesi Wartawan Dapat Jadi Apapun

    Bangsoet : Dari Profesi Wartawan Dapat Jadi Apapun

    Jakarta (SL) –  Ketua DPR Bambang Soesatyo yang pernah menjadi wartawan mengungkapkan, profesi wartawan membuka ruang sangat luas untuk penyandang profesinya menjadi apapun. “Karena wartawan punya akses kepada siapapun dan dapat bertanya tentang apapun,” kata Bambang dalam acara peluncuran buku karyanya “Dari Wartawan ke Senayan,” Kamis,25/10, di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta.

    Dalam acara yang dihadiri berbagai tokoh politik nasional dan sesepuh wartawan itu, Bamsoet, pangggilan Bambang Soesetyo, juga mengungkapkan, dia merintis karier wartawan dari kasta paling bawah, yaitu reporter baru.”Waktu itu karena masih pake mesin tik, kalau satu dua alenea tulisan kita dianggap sudah tidak bagus, langsung disobek oleh redaktur,” katanya disambung tertawa hadirin.

    Demikian juga kehidupan ekonominya yang sekarang dicapainya dengan tidak mudah dan kerja keras. Dia merintis bisnisnya dari paling bawah pula, yaitu dari jual beli sayur dan telor di Pasar Induk, Kramat Jati, Jakarta. Waktu ditugaskan meliput di Pasar Induk, Bamsoet mengetahui dari pedagang mereka mengambil barang dari Bekasi. Lantas Bamsoet menawarkan diri untuk ikut memasok juga. Para pedagang menyetujui sepanjang harganya lebih murah atau sama dari pemasok lainnya.

    Dengan kedaraan umum dan kedaraan back terbuka sewaan, Bamsoet bolak-balik Bekasi Pasar Induk. “Bekasi waktu itu masih jauh, belum ada jalan tol seperti sekarang,” papar Bamsoet. Walhasil dia harus kerja keras bangun lebih pagi dan waktu luang dipakai untuk mengurus bisnisnya.

    Untuk modal Bamsoet terpaksa mengadaikan jam tangan dan beberapa barang miliknya, sebab awalnya semua harus bayar kontan. Setelah dipercaya baru kemudian boleh konsinyasi. Dari sana usaha terus melaju sampai sekarang.

    Harus Transparan

    Dalam wawancara dengan wartawan setelah acara, Bamsoet menegakasn, DPR sebagai lembaga perwakilan rakyat harus dibuat transparan dan responsif. “ Bukan eranya lagi DPR ekslusif dan tertutup,” tuturnya.
    Menurut dia, demokrasi , menutut partisipasi publik.

    Bambang menerangkan, banyak yang bertanya kepada dirinya setelah menjadi ketua DPR mau kemana, termasuk apakah mau menjadi ketua umum Golkar, Bamsoet menjawab,”Saya belum berpikir ke arah seperti itu.

    Selama ini Bamsoet memang dikenal produktif menulis buku. Kali ini bukunya ditertbitkan oleh Gramedia Kompas dan dibantu sunting oleh beberapa wartawan senior.Hadir dalam acara peluncuran buku itu,antara lain, Ketua Umum Nasdem Surya Paloh, pengusaha Chaerul Tanjung, tokoh pemuda Yapto Suryosumarno, budayawan Hardi, tokoh pers Artides , Iskadi SK, Panda Nababan dan sejumblah anggota DPR dari lintas partai.* (rls)

  • Ketua DPR RI Apresiasi AKBIKEFEST 2018

    Ketua DPR RI Apresiasi AKBIKEFEST 2018

    Serang (SL) – Ketua DPR RI Bambang Soesatyo memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan Anyer Krakatau Bike Festival 2018 (AKBIKEFEST 2018). Sebagai bagian dari Anyer Culture Festival, acara ini tidak hanya diikuti komunitas bikers dari Indonesia, melainkan juga bikers dari luar negeri yang hadir sebagai tamu undangan.

    “Mengambil tema ‘Bikers Camp and Beach Festival’, para peserta yang jumlahnya mencapai seribu lima ratus orang dapat menikmati dua keindahan sekaligus, pantai Anyer dan gunung Krakatau. Kegiatan ini sekaligus menjadi ajang promosi wisata yang efektif dalam memajukan potensi pariwisata di Anyer dan sekitarnya,” ujar Bamsoet saat menutup acara AKBIKEFEST 2018 di Serang, Banten, Sabtu malam (20/10/18).

    Hadir dalam acara tersebut antara lain Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, Kapolda Banten Brigjen Tedy Minahasa Putra, Ketua Harley Davidson Club Indonesia Nanan Soekarna, Kadis Pariwisata Provinsi Banten Eneng Rachmawati serta Komunitas Iron Tiger Bikers Club Kuching Malaysia yang dipimpin Dato Sri Rijal.

    Acara yang digagas empat komunitas bikers, yaitu Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) Bandung, Bikers Brotherhood 1%, Barbeque Ride dan Increase Indonesia ini menggelar berbagai kegiatan, seperti bikers camp, food stall, motorcycle exhibition, race on the beach dan local culture performance. Tak hanya itu, AKBIKEFEST 2018 juga melakukan bakti sosial penggalangan dana untuk korban musibah gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, serta khitanan massal bagi warga sekitar Anyer.

    “Kesamaan hobi bermotor harus dijadikan alat untuk mempererat persaudaraan dalam bingkai kehidupan berbangsa dan bernegara. AKBIKEFEST 2018 menjadi bukti bahwa semangat persaudaraan tersebut telah dibangun atas dasar kesetaraan, tanpa memandang perbedaan dalam status sosial,” tutur Bamsoet.

    Ketua Dewan Pembina Motor Besar Indonesia (MBI) ini berharap melalui acara tersebut image pengendara motor besar yang sering dinilai ugal-ugalan dan arogan di jalan, bisa dihapuskan. Para bikers yang tergabung dalam berbagai komunitas harus mampu menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas.

    “Ingatlah untuk selalu menerapkan save zero accident, no strobo, no sirine, dan senantiasa menjadi pelopor taat berlalu lintas,” ajak Bamsoet.

    Legislator Dapil Jawa Tengah VII yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen ini juga meminta para bikers maupun seluruh peserta yang hadir dalam acara AKBIKEFEST 2018 bisa menjadi duta wisata yang mengabarkan keindahan Anyer dan gunung Krakatau. Sehingga, dapat kembali mengangkat destinasi wisata Anyer yang pernah melegenda.

    “Sektor pariwisata sebenarnya mempunyai spektrum fundamental pembangunan yang lebih luas dari sekadar penggerak ekonomi maupun penghasil devisa. Ia bisa menjadi nation branding yang menguatkan identitas suatu bangsa,” terang Bamsoet.

    Karenanya, Ketua Badan Bela Negara FKPPI ini menaruh harapan besar kepada pemerintahan Provinsi Banten agar kembali membangkitkan sektor pariwisata di daerahnya. Terlebih, Presiden Jokowi sudah menetapkan Tanjung Lesung, salah satu wilayah di Banten, sebagai bagian dari 10 destinasi prioritas pengembangan pariwisata ‘The New Bali’.

    “DPR RI bersama pemerintah melalui Kementerian PUPR sudah membangun berbagai proyek infrastruktur di Banten mulai dari jalan, bendungan, hingga jembatan gantung. Kita menyadari Banten punya potensi pariwisata yang luar biasa, mulai dari wisata bahari, alam, seni, budaya kreatif dan kuliner. Panjang pantainya saja mencapai 560 kilometer,” jelas Bamsoet.

    Wakil Ketua Umum KADIN ini mengajak masyarakat dan jajaran pemerintah kabupaten/kota di lingkup Provinsi Banten untuk mendukung langkah Presiden Jokowi yang menargetkan 20 juta kunjungan wisatawan ke Indonesia pada tahun 2019. Angka tersebut ekuivalen dengan Rp 280 triliun yang bisa menjadi devisa negara.

    “Tidak semua daerah memiliki pantai. Banten sebagai salah satu daerah yang memiliki pantai dan berbagai potensi pariwisatanya harus bisa memanfaatkan untuk kemakmuran rakyat serta berkontribusi bagi peningkatan pariwisata nasional. Jangan biarkan potensi yang besar ini tidak tergali secara maksimal,” pungkas Bamsoet. (red)

  • DPR RI Hearing Dengan Penyelenggara Pilkada Bersama Menkumham Dan Kemendagri Terkait Caleg Koruptor

    DPR RI Hearing Dengan Penyelenggara Pilkada Bersama Menkumham Dan Kemendagri Terkait Caleg Koruptor

    Jakarta (SL) – Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyatakan pertemuan KPU, Bawaslu, Menkumham, Kemendagri, dan Kejagung hanya untuk meminta penjelasan PKPU mengenai larangan caleg koruptor dalam pemilu 2019.

    “DPR hanya memberikan catatan jika PKPU itu melanggar UU. Bahwa seseorang tidak boleh di hukum dua kali. Kalau dia sudah pernah di hukum kemudian di hukum lagi secara politik bagaimana?” tegas Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Kamis (5/7).

    Menurut politisi Golkar itu, dalam UUD 1945, negara menjamin hal dasar warganya untuk dipilih dan memilih. Ketentuan tersebut bisa dicabut hanya melalui keputusan pengadilan yang mencabut hak politik seseorang.

    “Jadi, itulah beberapa catatan yang akan kita konsultasikan, karena bagi DPR ini adalah menjadi preseden buruk bagi perjalan bangsa ini ke depan,” pungkasnya.

    Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo berpendapat, sesuai dengan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) bahwa KPU memang memiliki kemandirian dalam membuat PKPU. Sehingga, sah saja katanya, jika memang KPU menghendaki untuk melarang mantan napi koruptor menjadi caleg.

    Hanya saja lanjut politisi PDIP itu, jika ada pihak-pihak yang tak sepakat dengan ketentuan tersebut silakan gugat ke Mahkamah Agung (MA). Dimana ada mekanisme hukum yang diberikan negara untuk menggugat PKPU.

    Pada dasarnya pakta integritas kata Tjahjo, adalah komitmen dari seluruh partai politik untuk mencalonkan kader terbaiknya. “Jadi, kalau ada pakta integritas. Kalau saya pengalaman jadi sekjen partai tidak ada yang mantan-mantan napi itu dicalonkan. Nggak ada. Inikan hanya mengingatkan kembali,” pungkasnya. (Lintaslpg)