Tag: Bandar Lampung

  • Redaktur Harian Tribun Lampung Nashrullah Wafat Diduga Jadi Korban Tabrak Lari

    Redaktur Harian Tribun Lampung Nashrullah Wafat Diduga Jadi Korban Tabrak Lari

    Bandarlampung (SL) – Innalilahi, redaktur Harian Tribun Lampung, Nashrullah Haqiyuddin (33) meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan lalu lintas saat mengendarai sepeda motor di dekat Bundaran Hajimena, Natar, Lampung Selatan, Jumat (8/6/2018) sekitar pukul 01.30 WIB.

    Rekan Almarhum, Yoso Muliawan, kepada Lampungpro.com mengatakan, Nasrullah diduga menjadi korban tabrak lari. Selain Nashrullah, dalam peristiwa itu masih ada satu korban lain. “Ada mobil yang menabrak dia. Sopirnya sedang dicari,” kata Yoso Muliawan.

    Jenazah Nasrullah dibawa ke RS Bhayangkara, Jalan Pramuka, Rajabasa, Bandar Lampung. Menurut Yoso, Almarhum rutin melewati rute tersebut karena rumahnya di Natar. “Dia pulang dari kantor pukul 12.00,” kata Yuso Muliawan.

    Sebelum meninggalkan kantor, Nashrullah masih sempat memposting berita Tribun Lampung di akun Facebooknya dengan berita ‘Krisdayanti Buka Puasa di Rumah Mayangsari’. Almarhum pernah meraih juara dua untuk kategori hardnews online yang digelar PT Perusahaan Gas Negara (Persero) pada Kompetisi Jurnalistik PGN (KJPGN) 2016.

    Pemimpin Redaksi Lampungpro.com, Amiruddin Sormin, yang pernah bersama Nashrullah meliput ke PT Semen Padang, Indarung, Sumatera Barat, menilai Almarhum merupakan sosok jurnalis yang gigih mencari berita. Selamat jalan Nashrullah, semoga khusnul khotimah. (PRO1)

  • Irjen Suntana Satukan Para Cagub Dalam Buka Puasa Bersama di Polda Lampung

    Irjen Suntana Satukan Para Cagub Dalam Buka Puasa Bersama di Polda Lampung

    Bandarlampung (SL) – Untuk kali kedua, Kapolda Lampung Irjen Pol Suntana menyatukan para kandidat Calon Gubernur Lampung, dalam satu kemasan acara. Kali kedua diacara buka puasa bersama Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur, dan elemen masyarakat, di aula GWS Polda Lampung, Rabu (6/6).

    “Kita menuju Demokrasi yang baik, siapapun cagub yang terpilih, itu juga ada takdir Allah. Suasana ini sejuk, damai, dijelang Pilgub Lampung. Kita ajak masyarakat pilihan boleh beda, tapi keamanan tetap terjaga,” kata Suntana, saat memberikan sambutan, yang dihadiri Pasangan Gubernur No 1 Ridho Fichardo tanpa Bahtiar Basri, Herman HN-Sutono, Arinal-Nunik, dan tanpa pasangan no 4.

    Menurut Kapolda, terpilih tidak terpilih adalah sebuah resiko, karena proses pemilihan. “Bagi yang terpilih silahkan tidak terlalu eforia. Karena jika eforia sudah mengganggu Kamtibmas maka kami akan ditindak tegas,” katanya.

    Yang tidak terpilih, lanjut Kapolda juga wajib tetap menjaga Jamtibmas. Jika ada yang tidak puas maka dengan menggunakan jalur yang ada, “Jangan gunakab cara cara anarkis, tidak sehat dan tidak santun. Suasana kebersamaan dan kesejukan, harus tetap terjaga, ” katanya.

    Sementara Ketua KPU Lampung Nanang Trenggono, juga menghimbau para pasangan Cagub untuk dapat mengendalikan tim sukses demi kelancaran Pilgub. “Kita hanya menghimbau, agar kontestan dan tim sukses untuk sama sama menjaga proses demokrasi untuk berjalan secara baik di Lampung, ” katanya.

    Herman-Sutono duduk di meja kursi paling kanan, dan bagian meja ujung kiri ada Arinal-Nunik, sementara M. Ridho Fichardo, yang terlambat hadir berada di meja sebelah Herman-Sutono. Hadir tokoh masyarakat, tokoh agama, Lampungsai, Fokmal, para pejabat utama Polda Lampung, dan Tim sukses pasangan Calon. (Juniardi)

  • Warga Keturunan Tionghoa di Lampung Sayangkan Sebutan “Mata Sipit” oleh Ridho

    Warga Keturunan Tionghoa di Lampung Sayangkan Sebutan “Mata Sipit” oleh Ridho

    Bandarlampung (SL) – Para pengusaha keturunan Tionghoa, Cines, di Lampung kaget menyayangkan atas ucapan pidato kampanye Calon Gubernur Pertahana M. Ridho Fichardo yang menyebutkan istilah “mata sipit” bahkan terkesan orang orang “mata sipit” di Lampung ini tidak berperan dalam kemajuan di Lampung. “Kami sangat menyayangkan ucapan itu keluar dari orang yang terhormat, dan tokoh di Lampung ini. Tanpa diartikan kami paham yang dimaksud orang “mata sipit” itu siapa.” kata Donni Irawan, salah seorang pengusaha keturunan di Bandar Lampung.

    Menurut Ketua Serikat Media Siber Lampung itu, jika boleh memilih mereka tidak minta dilahirkan dengan “mata sipit”, “Jika boleh milih kami ingin lahir dengan mata belok. Sipit kami ini kehendak tuhan. Seharusnya tidak perlu menyindir dengan sebutan mata sipit. Kenapa tidak langsung tunjuk hidung si A, si B, ” kata mantan anggota DPRD Lampung itu.

    Hal senada diungkapkan Ayung, warga Jalan Yossudarso, Bumi Waras. “Ya kami kaget, dan mau tidak mau tersinggung. Diejek mata sipit, dan disebut tak membangun di Lampung, ” kata Ayung, yang bekerja sebagai buruh itu.

    Ahau, warga Bumi Waras, juga menyesalkan ucapan Calon Gubernur Lampung itu. “Sepertinya tidak sedikit jumlah mata sipit di Lampung ini. dan bohong jika tidak ikut membangun di Lampung. Kami semua patuh hukum, bayar pajak ini dan itu, termasuk usaha yang legal, ” kata Ahau, pengusaha swasta ini.

    Bahkan, kata Ahau, bisa dikatakan geliat ekonomi di Lampung itu ada karena peran orang orang yang di sebut mata sipit. “Kami sejak lahir dan besar di sini, sudah jadi bagian, kok di ejek gitu sih, haiyaa, bisa moyung nanti, ” katanya.

    Asuk, warga Citra Gadren, juga heran dengan ucapan Calon Gubernur itu. “Kami heran juga dengan tudingan tudingan seperti itu. Kenapa bawa bawa mata sipit, Ini bisa menimbulkan penafsiran bisa sara juga, warga jadi ga nyaman, ” kata Asuk.

    Desy, warga Antasari, mengharapkan Calon Gubernur itu mencabut dan meralat ucapannya, dan minta maaf atas ucapan yang mungkin tidak sengaja itu. “Sebagai Tokoh itu yang teladan, bukan asal begitu. Jika ingin menyebut oknum mata sipit, bolehlah, bukan digeneral begitu, siapa juga tahu jika istilah mata sipit itu ya untuk warga kami tinghoa, cines, dan keturunan, ” katanya. (rel)

  • Saur on The Road Ridho-Bachtiar Tuai Respon Positif Masyarakat Lampung

    Saur on The Road Ridho-Bachtiar Tuai Respon Positif Masyarakat Lampung

    Bandarlampung (SL) – Kegiatan Sahur On The Road (SOTR) dari Tim Relawan Ridho-Bachtiar, menuai banyak respon postif dari masyarakat Kota Bandar Lampung. Pasalnya, sejak awal bulan ramadan, tim yang diketuai langsung oleh Budiman AS, terus berkomitmen untuk melayani dan membantu masyarakat yang hendak menjalankan ibadah puasa.

    “Alhamdulillah, sejak hari pertama hingga saat ini banyak masyarakat yang terbantu akan hadirnya Relawan Ridho-Bachtiar. Mereka bilang kegiatan ini sangat luar biasa karena dilakukan setiap hari tanpa jeda,” ujar Budiman AS, via ponselnya, Rabu (6/6).

    Lanjut, Ketua DPC Partai Demokrat Bandar Lampung ini, kegiatan SOTR bersama relawan dalam setiap harinya menyasar daerah atau lokasi yang berbeda-beda.  “Untuk Rabu dini hari tadi kami menyasar ke 3 titik lokasi diantaranya, RS Urip Sumoharjo, Pasar SMEP dan Pasar Pasir Gintung dengan menyiapkan 1500 paket nasi kotak beserta takjil untuk sore hari,” tukasnya.

    Dengan demikian, kreasi membagikan makanan gratis lengkap dengan air minum kepada masyarakat menjadi ajang menyalurkan aspirasi, kepedulian, dan dakwah bagi Relawan Ridho-Bachtiar .

    Kata Budiman, SOTR Ini sarana untuk menjalin tali kasih dan sarana dakwah dalam rangka syiar ramadan. Dengan berbagi rezeki kepada mereka yang kurang mampu. Ini semua dalam rangka ibadah.

    Selain itu, SOTR juga sebagai jembatan untuk meraih pahala di bulan ramadan yang penuh keberkahan. “Dengan harapan kegiatan ini bisa membantu mengurangi kesulitan mereka yang sedang begadang di luar rumah, karena pekerjaan menjaga keamanan, menunggu sahur, dan berbagai sebab lainnya,” tandasnya. (N)

  • Herman HN – Sutono Yakin Menang Pilgub

    Herman HN – Sutono Yakin Menang Pilgub

    Bandarlampung (SL) – Pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 2, Herman HN – Sutono yakin dapat memenangkan Pilgub Lampung 2018.

    Hal tersebut diutarakan calon Gubernur (cagub) Herman HN di sela acara buka puasa bersama Paslon di Graha Wiyono Siregar, Polda Lampung (6/6). Menurutnya kemenangan Herman HN – Sutono dalam Pilgub Lampung 2018 tidak akan dilakukan dengan cara curang.

    “Kalah, menang dalam Pilgub itu biasa. Mau menang harus bersih, dan jangan mengalahkan calon lain dengan cara curang”, ungkap Herman HN.

    Ia menjelaskan, praktek curang dalam Pilgub adalah politik uang dan bagi-bagi sembako. “Herman HN – Sutono tidak bagi-bagi uang atau sembako selama kampanye”, tegas cagub Lampung ini.

    Senada, calon Wakil Gubernur (cawagub), Sutono, mengatakan, ia yakin dapat menang dalam Pilgub. “Tim pemenangan, partai pengusung dan pendukung, serta relawan Herman HN – Sutono terus bekerja ke pelosok desa menggalang suara rakyat hingga hari pemilihan”, jelas Sutono.

    Cawagub Herman HN ini menambahkan, memenangkan Pilgub bukan semata untuk meraih angka hitungan perolehan suara TPS. “Pilgub adalah kontestasi gagasan membangun dan menyejahterakan rakyat. Kami yakin menang karena rakyat sudah lihat rekam jejak dan bukti kerja Herman HN – Sutono”, tegasnya. (rls)

  • Ini Pernyataan Ridho Terkait Ucapan “Mata SIpit” Yang Jadi Viral

    Ini Pernyataan Ridho Terkait Ucapan “Mata SIpit” Yang Jadi Viral

    Bandarlampung (SL) – Ridho Ficardo menegaskan situasi pilgub Lampung agak berbeda kali ini. Dengan vulgarnya Ridho Paslon No 1 ini mengatakan, ada cukong mata sipit yang berniat membajak demokrasi.

    “Meski dari sisi survey elektabilitas kita masih yang tertinggi, tapi kita tidak mau mendahului takdir, saya tetap berharap seluruh tim bekerja keras menggalang dukungan dari masyarakat untuk memastikan kemenangan kita kedepan,” katanya seusai buka bersama Kapolda Lampung.

    Selain itu, Ridho juga mengapresiasi inisitif pak Kapolda mengumpulkan semua paslon dalam kegiatan buka puasa bersama, mengingat kondisi saat ini ada semacam gangguan yang dapat mengubah arah suara rakyat dalam memilih pemimpin yang diinginkan.

    “Saya melihat adanya gangguan dari oknum cukong bermata sipit dan berambut panjang yang berusaha dari awal membeli semua partai, mengarahkan, dan membajak demokrasi,” tegasnya.

    “Masyarakat Lampung ini sangat plural, terdiri dari berbagai ras dan suku, tidak hanya masyarakat Lampung, suku Jawa ada, keturunan Bali juga banyak, Tionghoa, India, Batak, dan lain sebagainya, jangan sampai hanya mengikuti keinginan satu orang,” paparnya

    Menurut Ridho, pernyataannya tersebut merujuk pasa satu orang, bukan pada golongan tertentu, jadi masyarakat jangan salah persepsi.

    “Siapa orangnya, saya yakin kita semua sudah tahu. Jadi jangan baper, apa lagi sampai kuper, kalau kuper nanti ditanya ecommerce nggak tahu,” pungkas Ridho sambil bercanda. (red)

  • Profesor Sunarto: Kesaksian Terdakwa Kasus “Black Campaign” Bisa Jadi Tolak Ukur Tingkat Nasional

    Profesor Sunarto: Kesaksian Terdakwa Kasus “Black Campaign” Bisa Jadi Tolak Ukur Tingkat Nasional

    Bandarlampung (SL) – Saksi ahli yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum Profesor Sunarto menilai putusan hakim akan menjadi tolak ukur tingkat nasional.

    Sunarto mengungkapkan dalam menangani permasalahan saat pilkada tersebut, jika hakim membuat keputusan keliru, maka akan berdampak fatal. “Permasalahan ini menjadi contoh di tingkat nasional,” kata Sunarto, Rabu (6/6).

    Perbuatan ketiga terdakwa ini merupakan kegiatan yang dinilai sebagai bentuk pelanggaran dalam aturan pemilu. Karena, semestinya konsep kampanye menjadi sebuah program pendidikan di masyarakat, dan bukan untuk menjatuhkan salah satu paslon. “Dalam keterangan saya sebagai saksi saya berpatokan pada pasal 187, ini termasuk dalam pelanggaran kampanye,” ujarnya.

    Mendengar hal itu, salah satu Penasehat Hukum Isnan Cs menanyakan apakah pelanggaran ini masuk dalam kategori Black Campaign.

    Menanggapi itu, Akademisi Hukum Unila itu menjelaskan bahwa Black Campaign merupakan sesuatu yang dilarang saat pelaksanaan kampanye, mengingat pembagian selebaran itu diindikasi berisi untuk menjatuhkan salah satu calon gubernur – wakil gubernur Lampung periode 2019-2024. “Black Campaign ini ada dalam bahasa yang bersifat umum di masyarakat. Tapi yang jelas selebaran tersebut adalah barang yang dilarang dalam pelaksanaan masa kampanye,” pungkasnya. (TM/RM)

  • Buruh Pembangunan Lahan Parkir Ambulan di RSUD Abdoel Moeloek Belum Terima Upah

    Buruh Pembangunan Lahan Parkir Ambulan di RSUD Abdoel Moeloek Belum Terima Upah

    Belum memperoleh hak secara penuh selama sepekan lebih, buruh pembangunan lahan parkir ambulan menyebut pihak Rumah Sakit Umum Abdoel Moeloek (RSUAM) Provinsi Lampung tutup mata atas kesulitan para pekerja kasar tersebut.

    “Upah kami (buruh) selama delapan hari kerja belum dibayarkan. Kalau ditotal sudah mencapai Rp10 juta lebih. Padahal kami butuh sekali uang itu,” ujar Budi, perwakilan buruh bangunan di RSUAM Provinsi Lampung kepadaharianmomentum.com, Selasa (5/6).

    Budi mengatakan, dari 20 pekerja, baru tiga orang yang menerima haknya secara penuh, sementara sisanya hanya diberikan ‘pinjaman’ sebesar Rp100 ribu. Bahkan dua orang lainnya sama sekali tidak menerima upah maupun pinjaman.

    Menurut Budi, pihaknya sudah memprotes langsung baik ke Arisdianto selaku mandor maupun pihak RSUAM. Namun, Budi mengatakan, menurut Arisdianto pihak vendor PT Raja Mandala belum membayarkan upah tersebut. Sementara pihak RSUAM menyatakan sudah melakukan pembayaran secara penuh kepada vendor.

    “Kami dijanjikan vendor akan dilakukan pembayaran hari ini (Selasa, 5/6) pada pukul 10.00 WIB. Tapi kami tunggu-tunggu malah tidak ada yang datang. Pihak RS yang kami temui menjanjikan akan membantu menyelesaikan masalah ini dan berjanji akan menghubungi saya hari ini juga, tapi ya sama saja. Hingga malam pun tidak ada kabar,” jelas Budi.

    Budi mengatakan, proyek pembangunan tersebut sudah dihentikan sejak Selasa pekan lalu. Alasan penghentian tersebut, kata Budi, atas instruksi Aris selaku mandor yang mengatakan proyek dihentikan sampai kekurangan upah tersebut dibayarkan.

    Namun, sejak itu juga Arisdianto tidak dapat dihubungi dan tidak pernah datang ke proyek, ataupun berusaha untuk menyelesaikan permasalahan tersebut kepada para buruh.

    “Kita ga minta lebih, yang penting keringat kita dibayar. Kekurangan upah itu segera diselesaikan karena ini sudah dekat waktu lebaran. Kami juga masih punya keluarga di rumah yang butuh untuk dibiayai,” ungkapnya.

    Saat dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Kepala Bagian Humas RSUAM, Akhmad Syafri mengaku tidak mengetahui terkait proyek pembangunan lahan parkir ambulan tersebut. Sejak dilakukan lelang, segala sesuatu terkait hal tersebut sudah diserahkan kepada pihak ketiga selaku penyelenggara proyek.

    “Kita tidak tahu, itu kan dari Pemda yang lelang proyek. Kita tahunya beres saja. Pemenangnya siapa aja saya tidak tahu, jadi saya ga bisa komentar,” kata Syafri.

    Namun, Syafri berjanji untuk berusaha menjembatani permasalahan ini dengan menghubungi pejabat pembuat komitmen (PPK) dari proyek tersebut untuk meminta vendor segera melakukan penyelesaian pembayaran upah buruh. (red)

  • Jendral (pur) Fachrul Rozi Kukuhkan Kepengurusan Bravo 5 Lampung

    Jendral (pur) Fachrul Rozi Kukuhkan Kepengurusan Bravo 5 Lampung

    Bandarlampung (SL) – Pengurus Bravo 5 Lampung resmi dikukuhkan dan dilantik oleh Ketua Umum Bravo 5, Jenderal TNI (Pur) Fachrul Rozi, di Sheraton Hotel Bandarlampung, Rabu petang (6/6/2018).

    Pelantikan pengurus Bravo 5 Lampung ditandai dengan penyerahan pataka dan penyematan pin oleh Ketua Umum Bravo 5 Jendral (pur) Fachrul Rozi kepada Andi Desfiandi.

    Fachrul Rozi mengaku bangga dengan pengurus Bravo 5 Lampung yang memiliki semangat dan komposisi SDM yang berkualitas. “Pada Pilpres yang lalu pak Jokowi meraih suara 53 persen, kalau saya lihat pengurus Bravo 5 Lampung yang memiliki semangat dan kualitas SDM yang mumpuni 2019 sepertinya harus lebih tinggi,” kata Fachrul Rozi.

    Dia juga menceritakan mengapa Bravo 5 muncul kembali setelah 2014 mendukung Jokowi kemudian setelah Jokowi presiden Bravo 5 menghilang. “Baru beberapa tahun yang lalu kami berkumpul, mengevaluasi apakah Pak Jokowi pantas kami dukung kembali. Hasil evaluasi kami dan melihat hasil kerja Pak Jokowi,  akhirnya kami mendukung Jokowi dua periode,” kata Fachrul Rozi.

    Usai pelantikan, Ketua Bravo 5 Lampung Andi Desfiandi mengatakan Bravo 5 Lampung  harus bekerja keras untuk memenangkan Jokowi dua periode untuk Indonesia yang lebih baik. “Bravo 5 Lampung harus berjuang untuk memenangkan Pak Jokowi dua periode yang kerja, kerja, kerja,” kata Andi Desfiandi. (red)

  • Foto Selfie Dengan Arinal Kepala Pekon Divonis Penjara 1 Bulan

    Foto Selfie Dengan Arinal Kepala Pekon Divonis Penjara 1 Bulan

    Bandarlampung (SL) – Kepala pekon (desa) di Gisting, Tanggamus, divonis 1 bulan oleh majelis hakim karena diduga terlibat kampanye pasangan calon nomor urut 3. Arinal Djunaidi – Chusnunia (Nunik).

    Ketua Bawaslu Lampung Fatikhatul Khoiriah (Khoir) mengatakan putusan ini dibacakan majelis hakim dalam sidang putusan, Rabu 6 Juni 2018. “Putusan untuk Kepala Pekon Gisting 1 bulan, untuk jelasnya hubungi staf yang ikut persidanngan,” kata Khoir. Dalam persidangan terdakwa masih pikir-pikir.

    “Vonis penjara satu bulan, terdakwa masih pikir-pikir,” ujarnya.

    Kepala pekon Gisting Atas, BF (Bambang Fernando) kata dia diduga terlibat kampanye pasangan calon nomor urut 3 Arinal Djunaidi – Chusnunia (Nunik).  “Yang bersangkutan hadir dalam acara kampanye, kemudian melakukan foto-foto dengan mengangkat simbol jari tiga bersama calon gubernur nomor 3,” ujarnya. (rls)