Tag: Bandar Lampung

  • Lagi Masak Nenek Rohan Jadi Korban Peluru Nyasar Mirip Bayi Satu Tahun 2022 Lalu?

    Lagi Masak Nenek Rohan Jadi Korban Peluru Nyasar Mirip Bayi Satu Tahun 2022 Lalu?

    Bandar Lampung, sinarlampung.co-Seorang Ibu rumah tangga bernama Rohani (64) warga Jalan Purnawirawan Raya, Kelurahan Gedong Meneng, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung, mejadi korban peluru nyasar, Sabtu 27 Juli 2024, sekira pukul 10.30 WIb.

    Peluru nyasar menembus atap rumah, dan melukai bagian ibu jari tangan sebelah kiri. Saat itu Rohani sedang memasak didapur. Akibat luka sayatan peluru itu kemudian Rohani dilarikan ke rumah sakit terdekat. Informasi dilokasi kejadian menyebutkan saat korban sedang memasak di dapur dan sedang duduk. Tiba-tiba ada peluru nyasar menembus asbes rumah korban dan mengenai pergelangan tangan dekat ibu jari tangan korban.

    Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan dari beberapa orang saksi mata peristiwa tersebut. “Terdengar dua kali suara letusan. Namun tidak diketahui dari mana sumbernya. Kami kira suara knalpot motor. Namun selang kemudian banyak warga yang menuju rumah korban,” kata warga.

    Uji Balistik Proyektil

    Polisi akan melakukan uji balistik untuk mengetahui proyektil peluru nyasar yang mengenai pergelangan tangan nenek Rohani (64). Peristiwa tembakan peluru nyasar ini terjadi pada Sabtu 27 Juli 2024 pukul 10.30 WIB.

    Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadillah Astutik mengatakan proses uji balistik ini untuk mengetahui jenis apa proyektil yang mengenai pergelangan korban.

    “Pada peristiwa kemarin, anggota Polresta Bandar Lampung telah mengamankan proyektilnya sebagai barang bukti, masih akan diselidiki dahulu dari jenis senjata apa dan akan dilakukan uji balistik terlebih dahulu,”katanya, Minggu 28 Juli 2024.

    Menurut Umi peristiwa ini terjadi di Jalan Purnawirawan Raya, Kelurahan Gedong Meneng, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung. Peluru nyasar ini menembus asbes ruangan dapur saat dirinya tengah memasak. “Korban ini bernama Rohani berusia 64 tahun, peristiwa terjadi kemarin pagi, diwilayah Gedong Meneng. Jadi saat itu korban lagi masak, kemudian dia duduk dan saat itu ada peluru nyasar menembus atap dapur dan mengenai pergelangan tangannya,” ujarnya.

    Dia menjelaskan, peluru tersebut tidak menembus pergelangan korban. Meski begitu korban sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan. “Tidak menembus, tapi memang ada luka akibat peluru itu. Tadi langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan,” katanya.

    Bayi Satu Tahun Korban Peluru Nyasar Tahun 2022

    Medio Minggu 5 Desember 2022 lalu, peluru nyasar juga yang mengenai Ibrahim, bayi laki-laki berumur 1 tahun 9 bulan, di Jalan Pramuka, Kuripan, Teluk Betung Barat (TbB), Bandar Lampung. Kasusnya hingga kinipun belum terungkap. Setelah menerima laporan dari orang tua korban, aparat Polresta Bandar Lampung bergegas ke lokasi. Mereka menyisir radius 500 meter dari rumah korban di Jalan Pramuka, Kuripan, Teluk Betung Barat (TbB).

    Polisi mencari saksi yang mendengar suara tembakan untuk melacak dari mana peluru berasal namun tak berhasil. Diketahui, peluru mengenai atap kamar korban, melubangi plafon dari triplek, lalu bersarang di mata kaki kanan bagian dalam korban.

    Kapolresta Bandar Lampung, saat itu Kombes Ino Harianto, menjelaskan dari penyelidikan peluru jatuh secara vertikal. Saat ini, proyektil peluru telah dikeluarkan dan dibawa untuk uji balistik guna mengetahui asal usul amunisi tersebut.

    Ayah korban, Rahmanuddin (29), menjelaskan anaknya sudah siuman pascaoperasi pengangkatan peluru. Untuk pengobatan anaknya ini, Rahman –sapaannya, mengatakan biayanya tidak ditanggung BPJS Kesehatan. “Alhamdulillah sudah mulai siuman dan sering tidur ditemani ibunya,” jelasnya di RS Urip Sumoharjo. Biaya pengobatan pakai umum, petugas di RS Urip Sumoharjo juga sempat bilang biaya ditanggung pribadi,” ujarnya.

    Meski begitu, untuk sementara dia tidak memikirkan masalah ini. Yang penting, anaknya segera pulih. “Doakan saja cepat sembuh. Sekarang sedang proses pemulihan,” katanya.

    Peluru Nyasar di TBU

    Sebelumnya Minggu 17 Desember 2023 sekira pukul 10.00 WIB, warga jalan Drs Warsito RT 1, Lingkungan 1, Gang Rajabasa Utama, Kelurahan Kupang Kota, Kecamatan Telukbetung Utara, Kota Bandar Lampung, digegerkan dengan penemuan proyektil peluru senjata api (senpi) di dalam kamar.

    Erni pemilik rumah mengatakan, pihaknya menemukan proyektil peluru nyasar tersebut berukuran setengah ibu jari masuk ke dalam kamar anaknya yang berwarna hijau. “Jadi kemarin itu cucu saya sedang tidur tiba-tiba saat bangun menemukan proyektil di atas kasur,” kata Erni pemilik rumah Senin 18 Desember 2023.

    Ia mengatakan, asbes dan plafon rumah juga bolong akibat proyektil nyasar tersebut. “Polisi langsung mengambil proyektil peluru yang nyasar tersebut dan hari ini polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP),” kata Erni. (Red)

  • Diduga Rebutan Lahan Parkir Seorang Pemuda Ditikam, Merintih Kesakitan Lari Masuk Ramayana

    Diduga Rebutan Lahan Parkir Seorang Pemuda Ditikam, Merintih Kesakitan Lari Masuk Ramayana

    Bandar Lampung, Sinarlampung.co – Diduga rebutan lahan parkir mobil di luar Ramayana Raja Basa, dua orang pemuda terlibat cekcok yang berujung pada salah satu dari keduanya menjadi korban penikaman, Sabtu sore 29 Juni 2024.

    Salah satu warga sekitar Adam menyaksikan seorang pria lari masuk mall Ramayana sembari merintih kesakitan dan meminta tolong serta melihat ada darah menetes dari bagian perut.

    “Sepertinya kena tujah itu karena ada darahnya, korban lari ke dalam (mall Ramayana-Red) minta tolong,”ujarnya.

    Sementara itu, salah satu petugas parkir yang enggan menyebutkan namanya mengatakan keributan itu di picu persoalan lahan parkir mobil di luar Ramayana yang mengakibatkan cekcok diantara keduanya yang berakhir salah satu dari pemuda yang bertikai itu mengeluarkan sebilah pisau dan menikam korban.

    “Itu informasinya karena rebutan parkir, entah ada yang ngambil lahan orang atau gimana gak tau. Setelah tertikam korban lari ke dalam,”katanya.

    Akibat kejadian itu seorang pemuda yang belum di ketahui identitasnya harul dilarikan ke Rumah Sakit Advent untuk menjalani pengobatan.

    Tepantau setelah kejadian, aparat kepolisian dari Polsek Kedaton sedang melakukan pengecekan dan mengumpulkan bahan keterangan serta saksi di lokasi kejadian. (*/Red)

  • Bedeng 4 Pintu di Raja Basa Terbakar 3 Orang Jadi Korban

    Bedeng 4 Pintu di Raja Basa Terbakar 3 Orang Jadi Korban

    Bandar Lampung, Sinarlampung.co — Sebuah rumah bedeng empat pintu di Jalan Indra Bangsawan, Kelurahan Rajabasa, Kecamatan Rajabasa terbakar, tiga orang jadi korban dan mengalami luka bakar, Rabu 12 Juni 2024 sekira pukul 19:00 WIB.

    Menurut keterangan salah satu warga di sekitar lokasi kejadian, Septi mengatakan jika kejadian itu diduga berawal dari salah satu penghuni bedeng yang gas miliknya habis, kemudian mengganti gas tersebut. Saat sedang memasang gas di dapur terjadilah ledakan.

    “Jadi gas yang banyak itu meledak semua, karena memang di situ pangkalan gas,” terang Septi.

    Tak hanya menghanguskan bedeng 4 pintu itu saja, tambah Septi, api juga menyambar bangunan bedeng yang berada di sebelahnya.

    Akibat kejadian itu, lanjut Septi 3 orang yang masih satu keluarga menjadi korban dan mengalami luka bakar.

    “Ada korban luka bakar, yaitu bude yang sedang memasang gas itu. Sama ada 2 orang anak bude itu juga yang terkena luka bakar,” ucapnya.

    Septi menjelaskan, para korban dibawa langsung ke rumah sakit oleh masyarakat, “Infonya sih ada yang dibawa ke Rumah sakit Bayangkara dan juga ke Malahayati, ”Jelasnya.

    Sementara itu, Kabid Pemadaman Damkar Kota Bandar Lampung, Irman membenarkan tragedi kebakaran itu. “Iya bedeng 4 pintu terbakar. Ini kita di lapangan masih dalam pendinginan,”ujarnya.

    “Kabarnya ada korban tapi belum tahu berapa. Ini saya mau ke rumah sakit, ”tuturnya. (*)

  • Harga Komoditas di Pasar Tugu Stabil Kecuali Cabai dan Beras

    Harga Komoditas di Pasar Tugu Stabil Kecuali Cabai dan Beras

    Bandar Lampung, sinarlampung.co Harga sejumlah komoditas bahan pokok di Pasar Tugu Bandar Lampung terpantau dalam kondisi stabil. Terkecuali harga cabai dan beras yang terbilang masih tinggi sampai hari ini, Sabtu (28/10/2023).

    Pantauan wartawan, adapun rata-rata harga bahan pokok yang masih stabil, seperti telur dijual dengan harga Rp25.000-Rp26.000 per kg. Ayam dan ikan laut jenis baung kisaran harga Rp30.000 per kg. Bawang merah dijual Rp25.000 dan bawang putih Rp35.000 per kg.

    Menurut salah seorang pedagang, cabai merupakan komoditas dengan harga tertinggi di pasaran khususnya Pasar Tugu.

    “Ya kalo untuk harga yang lain masih stabil, paling yang tinggi sekarang ini cabai. Cabai kami jual Rp60.000 per kg. Itu cabai merah cabai, setan Rp70.000 malah. Ya memang dari pusat tinggi, jadi kami juga harus menyesuaikan harga jualnya. Sayuran juga masih standar paling yang naik buncis, buncis Rp30.000 per kg,” ujarnya.

    Selain cabai, lanjut pedagang, komoditas lain yang mengalami kenaikan harga yakni beras. Dia mengaku beras rata-rata saat ini sedang mengalami kenaikan harga.

    “Beras emang lagi naik sekarang kalo kami jual biasanya Rp12.000 itu sekarang jadi Rp15.000. Minyak masih diharga normal Rp15.000-Rp16.000,” imbuhnya. (Febri Ridho Munfashil/FKPI UIN RIL)

  • Penderita HIV di Lampung Capai 6.020, Tertinggi Bandar Lampung

    Penderita HIV di Lampung Capai 6.020, Tertinggi Bandar Lampung

    Bandar Lampung, sinarlampung.co – Jumlah penderita HIV di Provinsi Lampung saat ini diperkirakan mencapai 6.020. Dari jumlah itu, Kota Bandar Lampung menjadi penyumbang tertinggi Orang Dengan HIV (ODHIV) dengan 2.071 kasus.

    Angka ini hanya berdasarkan hasil tes atau pemeriksaan Voluntary Counseling and Testing (VCT). Masyarakat Lampung yang belum melakukan pemeriksaan HIV diyakini masih banyak. Sebab, berdasarkan estimasi Dinas Kesehatan (Diskes) Lampung pada tahun 2020, ODHIV diperkirakan mencapai 10.093 di provinsi ini.

    Kemungkinan angka itu terus bertambah dikarenakan belum maksimalnya upaya pencegahan serta penanggulangan HIV & AIDS yang memadai di Provinsi Lampung. Demikian penjelasan Konsorsium Penggiat HIV Lampung (Distrik Task Force) saat kunjungan ke Sekretariat Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandarlampung, Kamis (19/10/2023).

    Terkait kondisi ini, Koordinator Konsorsium Mulyadi mengungkapkan kekhawatirannya, bahwa pemerintah gagal mencapai target three eliminasi HIV tahun 2030. Di mana dalam target three eliminasi atau three zero elimination tersebut adalah tidak ada lagi kasus HIV baru (Zero New Infection), tidak ada kasus kematian akibat AIDS (Zero Dead with AIDS), dan tidak ada lagi stigma dan diskriminasi (zero stigma and discrimination). Hal ini disebabkan melihat kondisi penanggulangan HIV & AIDS yang dilakukan pemerintah saat ini.

    Sementara itu, Alfajar, selaku paralegal konsorsium menyampaikan, salah satu faktor yang membuat HIV ini menjadi sesuatu yang berbeda dengan penyakit yang lainnya, adalah stigma dan diskriminasi di masyarakat yang dialami oleh penderita HIV.

    Sehingga, membuat masyarakat yang berisiko HIV takut untuk memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan untuk mengetahui status HIV-nya. Padahal HIV tidak menular dengan mudah begitu saja. Bentuk stigma dan diskriminasi yang sangat serius salah satunya adalah tindakan kekerasan yang dialami orang dengan HIV.

    Berdasarkan pendokumentasian kasus yang dilakukan Wahana Cita Distrik Bandar Lampung Januari hingga Juni 2023, setidaknya terdapat 13 catatan kasus kekerasan yang beragam. Kasus itu baik kekerasan berbasis gender, kekerasan oleh pasangan intim, diskriminasi di layanan pendidikan, hingga pelayanan kesehatan tak sesuai standar pelayanan terkait dengan ODHIV.

    Gaya Lentera Muda Lampung selaku Organisasi berbasis komunitas berhasil mendapatkan testimoni dari 77 orang dari komunitas berisiko terinfeksi HIV di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung Barat, dan Lampung Tengah.

    Diketahui, 45 orang pernah mengalami stigma, 36 orang mendapat diskriminasi, dan 44 orang pernah direndahkan oleh orang terdekat mereka.

    Kondisi lebih memprihatinkan di mana 37 orang pernah mengalami kekerasan dan 57 orang menyatakan tidak merasa aman dari kekerasan fisik oleh lingkungannya (Data terpilah pengamatan Tabik Pun For Seruit, POP GAYLAM 2023).

    Data berbeda disajikan oleh Jaringan Indonesia Positif Lampung melalui Program Stigma Index. Didapatkan, 2 responden yang pernah mengalami diskriminasi di pelayanan kesehatan.

    Kondisi serupa juga didapatkan oleh petugas penjangkau untuk transgender PKBI Riau yang menemukan 1 orang transgender pernah mengalami kekerasan.

    Kondisi yang lebih memprihatinkan diboleh OPSI Jambi. Didapatkan setidaknya 579 orang pekerja seks perempuan yang pernah mengalami kekerasan oleh pasangan intimnya.

    Rachmad Cahya Aji, selaku Advokasi Officer Program CSSHR (Community System strengthening – Human Right) Wahana Cita Indonesia), berharap pemerintah dapat peduli dan menjadikan prioritas dalam upaya penanggulangan HIV.

    Karena apabila kasus ini didiamkan maka tidak akan mustahil jumlah infeksi baru HIV di Provinsi Lampung khususnya di Kota Bandarlampung akan terus bertambah dan tidak terkendali.

    Sementara itu, Ketua AJI Bandar Lampung, Dian Wahyu Kusuma dan Koordinator Divisi Advokasi dan Ketenagakerjaan, Derri Nugraha, berkomitmen untuk membantu menyuarakan aspirasi komunitas dan bersama dalam mengadvokasi pemerintah untuk pemenuhan hak asasi manusia termasuk pada komunitas.

    Dalam pertemuan, hadir perwakilan komunitas antara lain OPSI Lampung, SSG Lampung, JOB Lampung, IPPI Lampung, Komapi Lampung, PKBI Lampung, Gaya Lentera Muda Lampung, KDS Paradise Support, JIP Lampung dan Wahana Cita Indonesia. (*)

  • Stop Proyek Tower Indosat di Campang Jaya, Perkim Balam: Biar Kita Sama-sama Enak

    Stop Proyek Tower Indosat di Campang Jaya, Perkim Balam: Biar Kita Sama-sama Enak

    Bandar Lampung, sinarlampung.co – Pembangunan tower Base Transceiver Station (BTS) milik PT Indosat Tbk yang berada di wilayah RT 6, Kelurahan Campang Jaya, Kecamatan Sukabumi, Kota Bandar Lampung terpaksa diberhentikan sementara. Hal itu diduga dipicu adanya terkait izin yang belum rampung dan kini masih proses.

    Hal tersebut disampaikan salah seorang pekerja bernama Jajang. Dia mengaku didatangi oleh pihak Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Kota Bandar Lampung di lokasi pembangunan tower.

    Kepada Jajang dan pekerja lainnya, salah seorang pegawai dari dinas terkait bernama Gani menghimbau pengerjaan tower dihentikan sementara, sebelum surat izin pembangunan keluar.

    “Iya tadi ada beberapa orang datang ke sini katanya dari Dinas Perkim, sekitar 10 orang lah. Kami disuruh berhenti dulu kerjanya sementara. Katanya jangan dulu kerja kalau izinnya belum keluar. Ya saya ngikut aja apa kata pemerintah sini,” kata Jajang saat ditemui di lokasi, Selasa (17/20/2023).

    Jajang mengatakan belum tahu sampai kapan dirinya dan pekerja lainnya dipanggil untuk bekerja kembali pasca pemberhentian. Sembari menunggu izin rampung, Jajang mengatakan ia beserta rekan-rekannya berencana akan pulang kampung terlebih dahulu.

    “Ya mau gimana kalo disuruh berhenti ya berhenti dulu. Kita pulang kampung dulu aja ke Sumedang. Cuman tadi saya izin di hari terakhir ini saya pasang coran dulu (untuk pondasi pagar keliling tower). Ya udah katanya daripada ini nanti kebalik,” kata Jajang menirukan ucapan pegawai Dinas Perkim Bandar Lampung.

    Menurut Jajang semua pekerja yang terlibat dalam proyek pembangunan tower BTS di Campang Jaya berasal dari Sumedang, Jawa Barat.

    Lebih jauh, Jajang menjelaskan jika dirinya merupakan pekerja yang digaji per hari oleh pihak ketiga pelaksana pembangunan proyek tower BTS milik PT Indosat tersebut. Jajang menyebut pelaksana proyek tower BTS adalah PT. Westline. “Itukan yang bayar bukan langsung dari perusahaan utama (Indosat) tapi pihak ketiga, PT Westline,” kata Jajang.

    Jajang juga sempat menyebut pihak ketiga yang tengah mengurus perizinan adalah Arif. Namun Jajang tidak menjelaskan rinci posisi Arif di pihak rekanan atau pelaksana pembangunan tower sebagai apa.

    Di luar keterangan Jajang, berdasarkan video yang diterima sinarlampung.co, salah satu pegawai Dinas Perkim Bandar Lampung menghimbau para pekerja agar pekerjaan tower diberhentikan sementara. Adapun pekerjaan boleh dilanjutkan ketika urusan perizinan benar-benar tuntas.

    “Sementara diberhentikan dulu. Sampe izinnya apa udah masuk. Izin PPG-nya masuk, lulus uji apa enggak, baru nanti bisa dikerjakan lagi ya. Sementara distop dulu, karena takutnya nanti bergejolak. Biar kita sama-sama enak,” ucap salah satu pegawai Dinas Perkim kepada para pekerja.

    Pantauan di lokasi pembangunan tower, di hari terakhir pemberhentian, tampak para pekerja tengah menyelesaikan pengecoran pondasi pagar pembatas. Terlihat juga pagar pembatas berbahan seng sudah berdiri sebagian. Sedangkan menurut informasi dari pekerja, ketinggian tower sudah mencapai 40 meter selama 12 hari pengerjaan. (Tam)

  • Polisi Pastikan Proses Penyidikan Anggota DPRD Lampung Tabrak Balita Hingga Tewas Tetap Jalan

    Polisi Pastikan Proses Penyidikan Anggota DPRD Lampung Tabrak Balita Hingga Tewas Tetap Jalan

    Bandar Lampung-Satlantas Polresta Bandar Lampung memastikan proses hukum penyidikan perkara anggota DPRD Lampung, Okta Rijaya yang menabrak bocah usia lima tahun hingga tewas di Jalan Antara, Kelurahan Sukajawa, Tanjung Karang Barat, Bandar Lampung terus berjalan.

    Penyidik Unit Lakalantas saat ini masih melengkapi alat bukti dalam perkara tersebut. “Kami terus melakukan gelar perkara. Hasil sementara ada beberapa alat bukti yang perlu dilengkapi kembali, hasilnya nanti akan kami kabarkan,” kata Kasatlantas Polresta Bandar Lampung, Kompol Ikhwan Syukri, Senin 7 Agustus 2023.

    Menurut Ikhwan, pihaknya belum menerima laporan terkait kabar perdamaian, jadi  Sehingga polisi masih akan melaksanakan tugas penyidikan sesuai aturan.

    “Sampai saat ini kami belum menerima laporannya, jadi kami selaku penegak hukum bidang lalu lintas akan melaksanakan tugas penyidikan sesuai aturan,” ujar Ikhwan Syukri.

    Ikhwan, menjelaskan peristiwa yang terjadi pada Selasa 1 Agustus 2023 malam, pelapor atas nama kepolisian. Pihak keluarga korban hingga kini masih syok, sehingga polisi memprioritaskan perkara tersebut tetap dilakukan penyidikan.

    Sebelumnya, anggota DPRD Lampung, Okta Rijaya, juga warga Jalan Antara, Sukajawa, Tanjung Karang Barat, Bandar Lampung sudah menjalani pemeriksaan srlama 14 jam di Satlantas Polresta Bandar Lampung. (Red)

  • Sumur Putri Jadi Saksi Keganasan Letusan Krakatau 1883

    Sumur Putri Jadi Saksi Keganasan Letusan Krakatau 1883

    Bandar Lampung (SL) – Desa Wisata Sumur Putri yang berlokasi di Kecamatan Teluk Betung Selatan (TBS), Kota Bandar Lampung, diklaim menjadi salah satu saksi dan bukti sejarah dahsyatnya letusan Gunung Krakatau pada Tahun 1883.

    Saking dahsyatnya, letusan itu membuat gelombang tsunami yang dahsyat pula, akibatnya kapal Belanda De Brow yang kala itu tengah berlayar pun ikut terseret dan terdampar di lokasi yang saat ini menjadi objek wisata unggulan di Kota Bandar Lampung itu.

    Hal tersebut sebagaimana cerita Ketua Ketua Pokdarwis Desa Wisata Sumur Putri, Sugiono kepada sinarlampung.co, Sabtu, 15 Juli 2023.

    “Letusan dahsyat gunung Krakatau pada tahun 1883 mengakibatkan adanya tsunami dan meninggalkan jejaknya di desa wisata alam dan budaya Sumur Putri. Kapal Belanda De Brow pernah terdampar di daerah ini. Beberapa bagian bangkai kapal De Brow bisa kita temui,” ujar Sugiono.

    Menurut Sugiono, pelampung dan besi merupakan sisa bagian bangkai kapal De Brow. Namun sisa puing tersebut telah diangkut dan diamankan di masa Wali Kota Herman HN.

    Fakta mengejutkan lainnya di lokasi wisata tersebut, menurut Sugiono, adalah penemuan satu peti uang logam, perak, dan kuningan tertulis tahun 1824 dan 1825.

    “Pernah waktu itu pas penggalian kolam ikan, ditemukan satu peti uang logam perak dan kuningan tertulis tahun 1824 dan 1825,” ujarnya.

    Lebih jauh Sugiono menjelaskan, Sumur Putri merupakan wisata yang terbentuk secara alami dan sudah ada jauh sebelum desa wisata berdiri. Sementara, desa wisata terbentuk pada tahun 2015 lalu.

    Paling unik dari Sumur Putri menurut Sugiono adalah airnya yang tak pernah kering dan dipercaya memiliki khasiat luar biasa bagi pengobatan.

    “Khasiat sumur putri bisa mengobati orang yang sedang sakit secara spontan. Bahkan waktu saya SD ada orang yang gak bisa jalan berobat menggunakan air ini kemudian langsung bisa jalan,” kenang Sugi.

    Di sisi lain, Sumur Putri merupakan objek wisata bernuansa alam di Bandar Lampung yang cocok untuk berphoto ria dan nyaman untuk beristirahat.

    “Waktu berkunjung ke sini tidak ada batasan. Wisatawan bisa setiap waktu berkunjung ke sini (Sumur Putri, red),” ujar pria yang hobi traveling ini.

    Sugi berharap, di lokasi wisata tersebut agar ada penambahan wahana permainan alam, seperti permainan dan outbound, supaya Sumur Putri semakin diminati pengunjung.

    “Dampaknya bisa menambah masukan ekonomi warga karena bisa usaha di wilayah wisata ini,” pungkas Sugi.

    Diketahui, desa wisata alam dan budaya Sumur Putri berlokasi di tiga kelurahan yaitu Sumur Putri, Sukarame 2, dan Negeri Ologading.

    Dikutip dari buku cerita Legenda Sumur Putri. Cerita ini berkisah tentang Putri Raja yang bertapa di sebuah tempat di dekat Kali Akar, Bandarlampung. Entah beberapa lama dalam pertapaan itu Putri Raja menghilang.

    Lalu, di tempat pertapaan Putri Raja itu muncul sumber air. Sumber air itu kini menjadi sebuah sumur yang dikenal dengan Sumur Putri. Ada beberapa hikmah yang dapat diambil dari legenda itu, antara lain rasa persaudaraan, sabar, dan cinta lingkungan. (Heny)

  • Sisi Unik Hutan Kera, Punya Fasilitas Bekas Jepang dan Belanda 

    Sisi Unik Hutan Kera, Punya Fasilitas Bekas Jepang dan Belanda 

    Bandar Lampung (SL) – Satu lagi destinasi wisata di Lampung yang perlu diketahui dan cocok untuk dikunjungi, yakni Taman Wisata Hutan Kera (TWHK) Bandar Lampung.

    Wisata Fauna tersebut berada di Kota Bandar Lampung tepatnya di Jalan Dr. Ciptomangunkusumo, Sumur Batu, Kecamatan Teluk Betung Utara.

    Meski kalah populer dibanding taman wisata lainnya, Hutan Kera memiliki daya tarik dan keunikan sendiri yang jarang diketahui orang.

    Selain menyuguhkan suasana hutan yang berbeda, destinasi wisata satu ini ternyata memiliki nilai sejarah. Bahkan ada beberapa sarana dan prasarana di sana yang dipercaya bekas peninggalan penjajahan jepang dan belanda.

    Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Taman Wisata Hutan Kera (TWHK) Lampung, Abu Mansur menceritakan sedikit tentang sejarah Hutan Kera.

    Menurut Mansur, asal usul nama “Hutan Kera” diambil dari jenis hewan yang menjadi ciri khas dari wisata itu sendiri, yakni primata berjenis kera (Macaca Fascicularis) atau monyet ekor panjang.

    Pada tahun 1993 lalu, seorang warga melepas satu ekor kera di kawasan hutan tersebut. Lalu seorang warga Teluk Betung kemudian melepas satu ekor lagi. Seiring berjalannya waktu, jumlah kera di kawasan hutan tersebut bertambah hingga 200 ekor hingga saat ini.

    “Kera di sini rata-rata sudah jinak asal tidak mengagetkan kera bersahabat dengan semua pengunjung. Kita bisa langsung interaksi memberi makan,” kata Mansur kepada sinarlampung.co, Jumat 14 Juli 2023.

    Mansur menambahkan, waktu terbaik untuk mengunjungi wisata yang memiliki luas 3 hektar itu adalah sepanjang hari (pagi-sore, red).

    Punya Bunker Sumber Mata Air Peninggalan Belanda dan Goa Jepang

    Bunker sumber mata air dan sebuah goa di wisata Taman Hutan Kera menjadi wahana yang bisa dikunjungi para wisatawan karena nilai sejarahnya.

    Dua aset tersebut dipercaya menjadi bukti jejak penjajahan Jepang dan Belanda di Lampung pada masa lalu.

    Dijelaskan Mansur, bahwa Bunker sumber mata air itu dulunya dipakai untuk mengisi lokomotif dari gudang agen Teluk Betung di zaman penjajahan Belanda. Uniknya, sampai saat ini Bunker tersebut masih bertahan dan berfungsi sampai sekarang.

    “Mata airnya bersih mengalir selama 24 jam dengan tiga jalur. Saat ini bunker dikunci untuk menjaga sumber air tetap bersih,” ujar Mansur.

    Selanjutnya, sebuah gua di lokasi wisata yang merupakan bekas peninggalan penjajahan Jepang. Gua ini memiliki panjang sekitar 3 km, dari Taman Wisata Hutan Kera sampai Ketapang Kuala, Panjang, Telukbetung Selatan, Bandar Lampung.

    Menurut Mansur, di masa penjajahan, goa ini dipergunakan tentara Jepang untuk melarikan ke Pelabuhan Panjang bila terjadi sesuatu.

    “Waktu saya kecil sering juga masuk sejauh 20-30 meter ke dalam gua Jepang sekarang gak ada lagi yang berani karena takut ada ular dan hewan berbahaya lainnya,” ucap pria asli Gunung Sugih itu.

    Dibalik keunikannya, diakui Mansur wisata yang berdiri sejak 1995 itu, perlu peningkatan dan perhatian, terlebih soal sarana dan prasarana yang masih sangat terbatas.

    “Di sini baru ada dua rumah pohon. Masih perlu bantuan dana untuk menambah fasilitas seperti tempat duduk di bawah pohon, gazebo, dan perbaikan toilet serta fasilitas lainnya,” pungkas Mansur. (Heny)

  • Tabrakan Diri ke Kereta Api, Pria di Balam Tewas di Tempat

    Tabrakan Diri ke Kereta Api, Pria di Balam Tewas di Tempat

    Bandar Lampung (SL)-Seorang pria tanpa identitas tewas setelah nekad menabrakkan diri ke kereta api Babaranjang yang tengah melintas. Peristiwa tragis itu terjadi di palang pintu perlintasan kereta api Jalan Kamboja Raya, Kekurahan Enggal, Bandar Lampung, sekitar pukul 08.00 WIB, Minggu 2 Juli 2023.

    Menurut keterangan polisi, kejadian bermula saat kereta babaranjang lokomotif 3076 melaju dari arah Garuntang menuju stasiun Tanjung Karang. Saat sedang melintas di palang pintu, tiba-tiba seorang pria berjalan di jalur rel kereta api dan tabrakan pun tak terelakkan. Disebutkan, pria tanpa identitas itu langsung meninggal di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

    “Saat melintas di TKP, kereta babaranjang menabrak pria tanpa identitas yang sedang berjalan di jalur rel,” ujar Kanit Gakkum Satlantas Polresta Bandar Lampung, Ipda Gunawan, melansir Lampung Geh, Minggu 2 Juli 2023.

    Akibat tabrakan itu, korban mengalami luka sobek bagian pinggul sebelah kiri, patah kaki sebelah kanan, luka robek belakang kepala, luka robek bagian dahi. Pasca kejadian, korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Abdoel Moeloek Bandar Lampung.

    Dikatakan Gunawan, korban diduga sengaja alias bunuh diri dengan cara menabrakkan diri ke kereta api. Terkait motifnya, polisi masih saat ini masih melakukan pendalaman. (*)