Tag: Bandar Lampung

  • Lapor Bunda Eva, Jalan Raya Suban Butuh Perhatian

    Lapor Bunda Eva, Jalan Raya Suban Butuh Perhatian

    Bandar Lampung, (SL) – Beredar video dari warganet mengeluhkan kondisi kerusakan Jalan Raya Suban, Way Laga Kecamatan Panjang, arah Pasar Batusuluh, selasa (27/6).

    Dari video tersebut, terlihat kondisi jalan aspal yang tergerus akibat air dan mengakibatkan lubang di beberapa titik.

    “Bunda Eva ini lihat jalan rusak, arah Batu Suluh, masih Bandar Lampung. Jika hujan licin dan berbahaya, bisa menyebabkan kecelakaan.” keluh warga yang belum diketahui identitasnya itu.

    Warga juga menambahkan, setiap hari diperkirakan ribuan unit kendaraan yang melintas, di antaranya pekerja, pedagang dan anak sekolah. Namun, jika hujan mengalir mengakibatkan becek dan air mengalir sepanjang jalan akibat tidak adanya drainase.

    Tak hanya jalanan rusak, warga juga melaporkan banyak sampah rumah tangga menumpuk dibuang di pinggir jalan oleh masyarakat.

    “Ini dipinggir jalan juga banyak berserakan sampah yang dibuang masyarakat diduga TPA tidak resmi, ada juga tiang listrik ambruk.” Tandasnya.

    Dari penelusuran Google map, lokasi berada di jalan Raya Suban, Way Laga, Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung, berbatasan dengan Kabupaten Lampung Selatan. (Red/ Heny)

     

    Lihat Video DISINI

     

  • Walhi Ajak Generasi Muda Peduli Lingkungan

    Walhi Ajak Generasi Muda Peduli Lingkungan

    Bandar Lampung, (SL) – Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Lampung menggelar diskusi publik bertema “Suara Anak Muda Menghadapi Krisis Iklim” di Lapangan Kalpataru Kemiling Bandar Lampung, Minggu (4/6) petang.

    Diskusi yang diikuti para mahasiswa dan organisasi pecinta alam Lampung ini, mendorong keterlibatan kaum muda agar peduli terhadap isu lingkungan hidup ditengah krisis iklim yang terjadi.

    Diskusi membahas berbagai isu dan persoalan lingkungan hidup yang terjadi, termasuk di Provinsi Lampung.

    “Di Bandar Lampung ini Ruang Terbuka Hijau masih minim dibawah 10%, padahal pohon berperan aktif sebagai penyerap karbon yang mampu merusak lapisan ozon.” Ujar Dimas dari Organisasi Pecinta Alam SMKN 4 Bandar Lampung.

    Selain itu, diskusi juga membahas terkait pengelolaan sampah Bandar Lampung yang dianggap masih belum ideal.

    “Sosialisasi dan gerakan untuk memilah sampah plastik dan organik sebenarnya sudah dilakukan, namun menjadi sia-sia karena ketika dibuang di TPA, sampah kembali bercampur.” Ujar Raya salah seorang peserta diskusi.

    Sementara Aulia dari Teknik Lingkungan Itera, mengatakan bahwa butuh koordinasi semua pihak baik NGO dan organisasi lingkungan termasuk dukungan pemerintah agar persoalan lingkungan hidup di Lampung dapat diatasi.

    Koordinator kegiatan Diskusi, Jefri dari Walhi Lampung, mengatakan bahwa Pemerintah harus dapat menyelesaikan persoalan lingkungan yang ada.

    Terutama Kota Bandar Lampung, menurut Jefri, bahwa masifnya tambang atau pengerukan bukit dan pembangunan yang tidak mempertimbangkan Rencana Tata Ruang Tata Wilayah (RTRW), akan berakibat pada pengurangan Ruang Terbuka Hijau dan berdampak berkurangnya resapan air yang akhirnya akan menjadi penyebab banjir dan longsor.

    Selain itu, menurut Jefri, meski Bandar Lampung pernah mendapat predikat Kota Metropolitan Terkotor pada 2018 lalu, namun hingga saat ini belum ada progres yang dianggap berhasil terkait pengelolaan sampah.

    “Pengelolaan sampah ini sudah ada Peraturannya, namun implementasinya yang masih kurang baik. Dari diskusi yang pernah kami lakukan, yang menjadi persoalan yakni minimnya fasilitas kebersihan seperti moda transportasi angkut, SDM hingga tidak adanya zona Pembuangan Sampah Sementara sebelum dibawa ke TPA.” Ujar Jefri.

    Meski begitu, Jefri berharap untuk mengatasi persoalan sampah tersebut dibutuhkan kerjasama semua pihak, lintas sektoral dan lintas generasi.

    “Sebagai contoh, seperti Bank Sampah yang ada di Kemiling ini sebenarnya sudah bagus, tapi persoalannya tidak ada orang yang concern dan serius mengelolanya. Artinya dibutuhkan kerjasama yang baik antar semua pihak. ” Tutup Jefri. (Endra/red)

  • Satu Pelaku Majikan Kejam di Bandar Lampung Anak Buah Eva Dwiana di Keuangan

    Satu Pelaku Majikan Kejam di Bandar Lampung Anak Buah Eva Dwiana di Keuangan

    Bandar Lampung-Majikan kejam yang kerap menyiksa pembantu rumah tangga (PRT) di kediamannya di Jalan Pulau Legundi, ternyata melibatkan oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Bandar Lampung.

    SA (35) anak kandung tersangka Oma itu bekerja di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Bandar Lampung. Tersangka dalam kasus majikan menganiaya hingga menelanjangi ART di kenal sosok tertutup dan jarang masuk kantor.

    Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana membenarkan salah satu tersangka tersebut merupakan anak buahnya. Eva mengaku baru tahu SA jarang masuk kantor setelah Inspektorat Kota Bandar Lampung melakukan penyelidikan.

    “Sudah didalami sama Inspektorat, mudah-mudahan cepat selesai. Apapun hasilnya mudah-mudahan yang terbaik ya. Yang jelas tim dari Inspektorat sudah ke sana, karena orangnya agak tertutup, di kantor juga jarang masuk,” kata Eva kepada wartaean di Bandar Lampung, Selasa 30 Mei 2023.

    Walikota memastikan SA bakal dikenakan sanksi tegas, apalagi yang bersangkutan kini sudah ditetapkan sebagai tersangka. Namun untuk prosesnya masih menunggu dari Inspektorat.

    “Kasusnya harus benar-benar di dalami. Kami juga tidak bisa langsung ambil tindakan karena ada hal-hal yang harus dipelajari,” ujarnya.

    Sementara Inspektur Kota Bandar Lampung, Roby Suliska Sobri membenarkan SA adalah ASN di BPKAD Bandar Lampung. Dan piihaknya masih menunggu proses hukum yang dilakukan oleh pihak kepolisian, baru nantinya diberikan sanksi displin. “Kami masih menunggu proses hukumnya karena harus menghormati kinerja kepolisian,” kata Roby.

    Roby juga mengimbau, kepada seluruh ASN di lingkungan Pemkot Bandar Lampung untuk menjaga prilaku baik di saat bekerja atau di luar instansinya. “ASN itu harus menjaga perilakunya baik saat bekerja maupun di luar kerja,” kata dia.

    Dalam kasus itu, Polresta Bandar Lampung telah menangkap SA (35) bersama ibunya SU (62) terkait kasus penganiayaan dua ART berinisial DL (23) dan DDR (15).

    DL dan DDR sebelumnya kabur dari rumah tersangka setelah mendapat penyiksaan dan pelecehan. Mereka dipukul dan ditendang hingga ditelanjangi dan direkam sebagai ancaman agar tak kabur dari rumah.

    Penyiksaan yang dialami kedua ART itu terjadi di rumah pelaku yang berada di Perumahan Nusantara, Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Sukabumi, Bandar Lampung.

    Selain DDR dan DL, terdapat 3 orang ART di rumah tersebut. Mereka tidak berani kabur karena diancam video rekaman saat mereka telanjang akan disebar sang majikan. (Red)

  • Heri CH Kecewa Lapor Baliknya ke Polda Lampung Ditolak Diduga Ada keterlibatan Mafia Tanah

    Heri CH Kecewa Lapor Baliknya ke Polda Lampung Ditolak Diduga Ada keterlibatan Mafia Tanah

    Bandar Lampung (SL)-Diduga ada keterlibatan mafia tanah, pemilik lahan Heri CH Burmelli (53) warga Kelurahan Bumi Raya, Kecamatan Bumiwaras, Bandar Lampung, didampingi Kuasa Hukum, Rojali Umar, kecewa laporan baliknya ke Polda Lampung ditolak petugas, Senin, 26 Desember 2022 siang.

    “Sayang laporan kami ditolak oleh penyidik dan disarankan untuk membuat pengaduan masyarakat, dengan alasan menunggu penyelesaian surat sertifikat lahan yang sedang diurus Heri CH Burmelli, di BPN,” kata Rojali di Mapolda Lampung.

    Mengenai kronologinya, Rojali Umar menerangkan, dari silsilah lahan seluas 9.254 meter persegi yang terletak di jalan Endro Suratmin, Kelurahan Korpri Jaya, Kecamatan Sukarame, Bandar Lampung, awalnya milik Budiharjo, (Pemilik pertama), kemudian lahan itu beralih kepemilikan menjadi milik RI Jaya (Pemilik kedua), setelah itu lahan tersebut dibeli oleh Heri CH Burmelli dari RI Jaya dengan bukti surat Seporadik.

    Artinya, lanjut Rozali, Heri CH Burmelli adalah pemilik ketiga atas lahan tersebut dan Heri CH Burmelli juga telah memenuhi kewajibannya membayar pajak atas lahan tersebut. Tapi saat Heri CH Burmelli hendak mengelola lahannya (membangun gubuk di atas lahan), Heri CH Burmelli dilaporkan dengan dugaan pengerusakan oleh pemilik pangkalan pasir yang menumpang usaha di lahan tersebut.

    Diketahui, pemilik usaha itu bernama, M Haeri (Bukan pemilk lahan) dan perkaranya ditindak lanjuti oleh penyidik bahkan sudah naik ketingkat sidik. Tidak hanya itu, Heri CH Burmelli juga kerap kali diteror oleh oknum aparat ketika hendak mengelola lahan.

    “Dari keterangan yang dihimpun, ternyata ada dua orang lagi yang mengakui lahan itu adalah milik mereka. Kabarnya memiliki sertifikat, namun belum melihatnya. Itu sebabnya, kita menduga ada keterlibatan mafia tanah dalam permasalahan ini. Sebab, tidak mungkin BPN selaku yang berwenang menerbitkan sertifikat mau mengurus permohonan Heri CH Burmelli, jika lahan tersebut sudah bersertifikat,” papar Rojali.

    Meski merasa dikecewakan, lanjut Rozali, pihaknya akan mengikuti saran penyidik untuk membuat surat pengaduan ke Kapolda, Irjen Pol. Akhmad Wiyagus dan Dirkrimum Polda Lampung, Kombes Pol. Reynold Hotagalung agar perkara bisa cepat ditangani dan segera diselesaikan.

    Sementara itu, Heri CH Burmelli memohon kepada Kapolda Lampung, Irjen Pol. Akhmad Wiyagus, bisa membantu menyelesaikan perkara lahan miliknya. “Saya percaya dan yakin dengan kinerja bapak Kapolda Lampung, Irjen Pol. Akhmad Wiyagus, karena beliau salah satu sosok pemimpin yang berhasil meraih penghargaan Hoegeng Award. Sebab itu, saya sangat berharap Kapolda Lampung bisa membantu menyelesaikan perkara lahan miliknya yang disengketakan mejadi jernih dan jelas hingga diketahui siapa pemilik lahan sesungguhnya,” ujarnya.

    “Diduga ada keterlibatan mafia tanah, pemilik lahan Heri CH Burmelli (53) warga Kelurahan Bumi Raya, Kecamatan Bumiwaras, Bandar Lampung, didampingi Kuasa Hukum, Rojali Umar, kecewa laporan baliknya ke Polda Lampung ditolak petugas, Senin (26/12/2022) siang.

    “Sayang laporan kami ditolak oleh penyidik dan disarankan untuk membuat pengaduan masyarakat, dengan alasan menunggu penyelesaian surat sertifikat lahan yang sedang diurus Heri CH Burmelli, di BPN,” kata Rojali Umar, saat di Mapolda Lampung.

    Mengenai kronologinya, Rojali Umar menerangkan, dari silsilah lahan seluas 9.254 meter persegi yang terletak di jalan Endro Suratmin, Kelurahan Korpri Jaya, Kecamatan Sukarame, Bandar Lampung, awalnya milik Budiharjo, (Pemilik pertama), kemudian lahan itu beralih kepemilikan menjadi milik RI Jaya (Pemilik kedua), setelah itu lahan tersebut dibeli oleh Heri CH Burmelli dari RI Jaya dengan bukti surat Seporadik.

    “Artinya, Heri CH Burmelli adalah pemilik ketiga atas lahan tersebut dan Heri CH Burmelli juga telah memenuhi kewajibannya membayar pajak atas lahan tersebut,”terangnya.

    Tapi, tambah bang Rojali panggilan akrabnya, saat Heri CH Burmelli hendak mengelola lahannya tersebut (membangun gubuk diatas lahan), Heri CH Burmelli dilaporkan dengan dugaan pengrusakan oleh pemilik pangkalan pasir yang menumpang usaha dilahan itu bernama, M Haeri (Bukan pemilk lahan) dan perkaranya ditindak lanjuti oleh penyidik bahkan sudah naik ketingkat sidik. Tidak hanya itu, Heri CH Burmelli juga kerap kali diteror oleh oknum aparat ketika hendak mengelola lahan.

    “Dari keterangan yang dihimpun, ternyata ada dua orang lagi yang mengakui lahan itu adalah milik mereka. Kabarnya memiliki sertifikat, tapi kita belum melihatnya. Itu sebabnya, kita menduga ada keterlibatan mafia tanah dalam permasalahan ini. Sebab, tidak mungkin BPN selaku yang berwenang menerbitkan sertifikat mau mengurus permohonan Heri CH Burmelli, jika lahan tersebut sudah bersertifikat. Meski kita kecewa atas pelayanan hari ini, tetapi kita akan mengikuti saran penyidik untuk membuat surat pengaduan ke pak Kapolda, Irjen Pol. Akhmad Wiyagus dan Pak Dirkrimum Polda Lampung, Kombes Pol. Reynold Hotagalung agar ini bisa cepat ditangani dan segera selesai,”ungkapnya.

    Sementara itu, Heri CH Burmelli memohon kepada Kapolda Lampung, Irjen Pol. Akhmad Wiyagus, bisa membantu menyelesaikan perkara lahan miliknya.

    “Saya percaya dan yakin dengan kinerja bapak Kapolda Lampung, Irjen Pol. Akhmad Wiyagus, karena beliau salah satu sosok pemimpin yang berhasil meraih penghargaan Hoegeng Award. Oleh sebab itu, harapannya, kepada bapak Kapolda bisa membantu menyelesaikan perkara lahan miliknya yang disengketakan mejadi jernih dan jelas hingga diketahui siapa pemilik lahan sesungguhnya,” kata dia.

    Sebagai pemilik lahan, Heri merasa resah dengan oknum yang kerap mendatangi, melarang, hingga melaporkannya atas dugaan pengrusakan di lahan milik sendiri. Mirisnya, menurut dia, orang yang melaporkannya adalah pemilik pangkalan pasir bernama, M Haeri yang jelas bukan pemilik lahan dan laporannya ditindaklanjuti oleh petugas. Sebaliknya, saat dirinya selaku pemilik lahan melapor balik, petugas justru menolaknya.

    “Pertanyaan saya, kenapa pihak lawan enteng bikin laporan dengan alasan ada sertifikat yang nyata-nyata diragukan keabsahannya. Tidak bayar pajak dan banyak kejanggalan lainnya. Bahkan puluhan tahun lahan dibiarkan terlantar. Sementara pihak saya memiliki hak riwayat atas lahan secara runut dan selalu membayar PBB nya selama ini,” imbuhnya. (Red)

  • Terpilih Jadi Duta Anak, Queena Akan Hadiri Hari Anak Sedunia di Manado Wakili Bandar Lampung

    Terpilih Jadi Duta Anak, Queena Akan Hadiri Hari Anak Sedunia di Manado Wakili Bandar Lampung

    Bandar Lampung (SL)-Siswi SMPN 01 Bandar Lampung, Queena Atigha Zahra berhasil terpilih menjadi Duta Anak Kota Bandar Lampung 2022 sekaligus menjadi salah satu anak yang diutus ke Tomohon, Manado mewakili Bandar Lampung pada acara Hari Anak Sedunia pada 18-20 November 2022 mendatang.

    Sementara terbaik lainnya, Mutiara Chandra Kinara dari SMPN 1 Bandar Lampung sebagai Runner Up 1. Salwa Alia Putri dari SMPN 14 sebagai Runner Up 2. Lalu, Oliv Brighita Putri Floreta dari SMPN 4 katagori Duta Anak Kreatif. Amanda Rayna Adilia dari SMPN 2 katagori Duta Anak Berbakat dan Qiranzha Al-Khalifah Rodi dari SMP IT Nurul llmu Aini katagori Duta Anak Favorit.

    Kegiatan yang diklaim pertama kali di Bandar Lampung ini, diikuti kurang lebih 40 finalis dari SMP Negeri dan swasta. Salah satu finalis yang berhasil meraih gelar terbaik adalah Queena dan resmi dinobatkan menjadi Duta Anak Kota Bandar Lampung. Sebelumnya, Wali Kota Eva membuka kegiatan tersebut di Hotel Bukit Randu 12 November Kemarin.

    Dikesempatan itu, Wali Kota Eva diwakili Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Tole Dailami mengatakan, setiap pemilihan selalu diiringi harapan yang besar pada setiap peserta. Maka terpilih atau tidaknya sudah konskuensi masing-masing.

    Menurutnya, bukan menang atau kalah karena dari 40 anak-anak menjadi utusan merupakan Duta Anak Kota Bandar Lampung. Menang atau kalah bukan menjadi hal yang utama. Melainkan tampilnya anak-anak pada pemilihan ini memiliki tujuan jangka panjang yang sangat berguna dan menjadi bekal pengetahuan yang bermanfaat dikemudian hari.

    “Selamat pada anak yang telah menjadi terbaik, kepada yang belum berhasil jangan putus asa semoga ke depan akan menjadi lebih baik lagi. Jadikanlah acara ini sebagai pengalaman dan bekal untuk menghadapi masa depan,” pesannya.

    Eva meyakini, kegiatan adalah momentum yang nantinya bisa menjadi kenangan yang baik bagi semua. “Semoga Allah SWT Yang Maha Esa selalu memberikan bimbingan pada kita semua,” katanya sembari menutup acara.

    Anggota Forum Duta Anak (FDA) Dikukuhkan

    Diketahui sebelumnya, telah dikukuhkan anggota Forum Duta Anak (FDA) Kota Bandar Lampung oleh Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindugan Anak (DP3A), Eka Apriana.

    Dikatakan Eka, kegiatan Pemilihan Duta Anak akan digelar satu tahun sekali, yakni setiap 12-13 Nobember. Tak hanya tingkat SMP saja, kegiatan ke depan akan melibatkan siswa-siswa SD kelas 6. “Anak SD kelas enam juga akan ada acara serupa,” ucap dia.

    Diharapkan, kegiatan dapat bermanfaat terutama bagi peserta pemilihan dapat memberi contoh bagi anak-anak di Bandar Lampung dan Kabupaten/Kota lainnya Serta bisa memberikan konstribusi kebaikan.

    “Dengan Forum ini, anak-anak akan membawa visi dan misi tentang sosialisasi anak dan kekerasan terhadap anak serta membawa program-program Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindugan Anak,” jelasnya.

    Di kesempatan yang sama, perwakilan dewan juri Hapsah menjelaskan tentang proses pemilihan sebelum pengumuman 15 besar. Disebutkan, bahwa peserta mengikuti tahapan seleksi selama beberapa hari. Alhasil, dari total keseluruhan, 40 peserta yang berhasil menjadi finalis.

    Kemudian, peserta mengikuti pembekalan dan edukasi, dilanjutkan dengan pre test (tes sebelum edukasi) dan post test (tes setelah edukasi) pada tanggal 7 November 2022 lalu. Materi edukasi yang disampaikan yakni tentang hak anak, UU Perlindungan Anak, isu anak Kota Bandar Lampung dan bagaimana anak-anak menjadi pelopor dan pelapor. Setelah semua tahapan selesai, barulah acara Pemilihan Duta Anak digelar.

    “Kami juga mengalami kesulitan saat menentukan karena melewati proses yang luar biasa sehingga menurut kami semua anak-anak hebat. Kami juga harus mengikuti peraturan yang telah ditetapkan Dinas P3A untuk menentukan 15 besar. Dan terakhir adalah menentukan satu anak yang menjadi perwakilan untuk menghadiri Hari Anak lnterasional di Tomohon Manado,” paparnya.

    Sehingga apapun hasilnya, kata Hapsah, semua adalah hasil kerja keras bersama. Dia juga menghimbau walaupun sebagian peserta tidak terpilih menjadi 15 besar, semuanya tetap menjadi bagian dari Duta Anak. “Saya berharap ada penguatan kapasitas agar betul-betul menjadi wakil anak-anak yang ada di Kota Bandar Lampung,” tandasnya.

    Dewan Juri lainnya, Teti Herawati menuturkan, Pemilihan Duta Anak merupakan upaya untuk mencari anak berbakat dan cikal bakal generasi yang memperjuangkan hak-hak anak khususnya di Kota Bandar Lampung di masa depan. “Ini akan menjadi role model dalam menyuarakan hak-hak dan aspirasi di DPR atau pemerintahan,” kata dia.

    Sementara M. Saddam yang juga dewan juri dari Disdikbud Kota Bandar Lampung, mengatakan persiapan tahun depan pelaksanakan Pemilihan Duta Anak akan lebih matang lagi. Karena itu, sebelum waktunya datang, pihak peserta harus melakukan pelatihan.

    “Diharapkan ke depan peserta lebih banyak dari ini. Oleh karenanya, diharapkan setiap sekolah bisa mengirimkan perwakilan, mempersiapkan dan mensosialisasikan untuk pembekalan mereka,” pungkasnya. (Heny)

  • Riana Sari Arinal Serahkan Santunan Paket Sembako dan Uang Tunai ke 250 Penyandang Tuna Netra

    Riana Sari Arinal Serahkan Santunan Paket Sembako dan Uang Tunai ke 250 Penyandang Tuna Netra

    Bandar Lampung (SL)-Ketua Umum Persatuan Komunitas Disabilitas (PKD) Provinsi Lampung, Riana Sari Arinal, bekerjasama dengan Radar Lampung Group berbagi berkah berupa pemberian santunan kepada penyandang tuna netra, bertempat di lapangan Radar Lampung Kedaton, Kamis 28 April 2022.

    Santunan yang diberikan berupa paket sembako dan uang tunai kepada 250 penyandang tuna netra di Provinsi Lampung, hasil kolaborasi dari para donatur. Santunan yang diberikan berupa paket sembako dan uang tunai kepada 250 penyandang tuna netra di Provinsi Lampung, hasil kolaborasi dari para donatur.

    Riana Sari Arinal menjelaskan bahwa Persatuan Komunitas Disabilitas Provinsi Lampung dibentuk dengan tujuan untuk membina, menyiapkan anak, remaja, dan orang dewasa dengan keterbatasan fisik, mental intelegensi dan sensori, agar dikemudian hari dapat hidup sebagai anggota masyarakat yang mandiri serta berkontribusi positif dalam pembangunan. Termasuk di dalamnya para penyandang tuna netra.

    “Kami yakin dan percaya bahwa semua orang, terutama penyandang disabilitas, mempunyai peran penting, bakat, serta potensi yang luar biasa. Menjadi tugas kita yang diberikan anugerah kesempurnaan untuk mendorong agar potensi saudara-saudara kita ini dapat terasah dengan baik,” ujarnya.

    Riana Sari juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama, bahu-membahu, dan bergandengan tangan, mewujudkan Lampung yang inklusif dan ramah disabilitas. “Hal ini pasti tidak semudah membalikkan telapak tangan, tetapi dengan semangat dan kerjasama kita semua, Insya Allah ini dapat diwujudkan,” katanya.

    Riana Sari Arinal juga menegaskan bahwa membantu penyandang disabilitas bukanlah semata-mata tugas dari pemerintah saja, namun juga merupakan tugas dari seluruh stakeholder dan masyarakat yang dianugerahi rezeki berlebih.

    Sementara itu, Direktur Radar Lampung Group, Ardiansyah mengungkapkan bahwa kegiatan ini sudah berlangsung hampir 20 tahun dan dilaksanakan tiap tahunnya di bulan Ramadhan oleh Radar Lampung.

    Ardiansyah menjelaskan bahwa dirinya sengaja menyantuni para penyandang tuna netra tiap tahunnya karena dengan bergaul bersama mereka, memberikan rasa semangat dan optimis. “Itulah yang membuat Radar Lampung di tengah-tengah berbagai tantangan selama ini, masih tetap eksis berdiri sampai hari ini. Ini berkat doa saudara-saudara kita yang hadir pada pagi hari ini,” terangnya

    Ardiansyah juga meminta perhatian pemerintah, mengulurkan tangan membantu penyandang tuna netra di Lampung agar mandiri secara ekonomi. Selain itu, dirinya juga mengutarakan keinginannya untuk memberi bantuan berupa hunian tetap kepada penyandang tuna netra.

    “Saya berharap kepada pemerintah kota atau pemerintah provinsi, mau membantu membangun perumahan bagi penyandang tuna netra. Saya yang akan menyumbangkan lahannya di pinggiran-pinggiran 1 hektare. Pemerintah bantu bangun fisiknya, saya yang bantu siapkan lahannya,” tutupnya.

    Hadir dalam kegiatan anggota DPD RI Jihan Nurlela, Kadis Sosial Provinsi Lampung, Kadis PPPA Provinsi Lampung, Sekretaris Dinas Kominfotik Provinsi Lampung, Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kota Bandar Lampung, serta mantan Walikota Bandar Lampung. (red)

  • Wanita Asal Bandar Lampung Melahirkan di Pasar Cendrawasih

    Wanita Asal Bandar Lampung Melahirkan di Pasar Cendrawasih

    Kota Metro(SL)-Seorang ibu pengunjung melahirkan di Pasar Cendrawasih, Kota Metro. Perempuan bernama Arniati (29) warga Jalan Purnawirawan, Kelurahan Gedong Meneng, Bandar Lampung itu melakukan persalinan, di bantu petugas medis Polres Kota Metro, yang cepat datang menolong, Senin 14 Februari 2022 sekira pukul 9.00.

    Wanita hamil tua itu sebelumnya sempat tetderngar menjerit kesakitan di atas lapak dagangan yang kosong, lantai 2, Pasar Cendrawasih. Para pedagang yang mengetahui kondisi korban cepat menghubungi pihak kepolisian. Dengan sigap, seorang petugas medis dibantu PNS Polres Kota Metro, dan ibu ibu pedagang membantu persalinan darurat. Kemudian beberapa petugas kepolisian datang membawa korban kerumah sakit untuk perawatan leboh lanjut.

    Bahkan vedio persalinan di Pasar itu viral di media sosial. Dalam video menunjukkan proses evakuasi wanita melahirkan mendadak tersebut di lantai dua Pasar Cendrawasih, kota metro. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari sejumlah pedagang pasar cendrawasih, kejadian itu sekitar pukul 09.00. Pedagang sekitar mendengar jeritan wanita kesakitan, saat di dekati suara jeritan, ternyata wanita akan melahirkan.

    Dilokasi, ada pedagang wanita membantunya dan kondisi sudah ramai. Informasinya, saat melahiriakn bisa dibilang normal dan cepat, kemudian ada petugas medis dan polisi dari polsek metro pusat, mengevakuasi wanita itu ke RS AMC. Diketahui, wanita melahirkan di pasar tersebut bernama Arniati (29) warga Jalan Purnawirawan, Kelurahan Gedong Meneng, Bandar Lampung. Saat ini, Arniati masih dalam perawatan insentif di Rumah sakit AMC Kota Metro. (Red)

  • Waspada Tak Pandang Covid-19 Aksi Pencurian Marak di Bandar Lampung

    Waspada Tak Pandang Covid-19 Aksi Pencurian Marak di Bandar Lampung

    Bandar Lampung (SL)-Kawanan pencuri beraksi sebuah rumah sekaligus warung milik Nova Firmansyah (40), di Jalan Pagar Alam, Gang Putra LK II, RT/RW 002 Kelurahan Langkapura, Kecamatan Langkapura. Pelaku menggasak satu unit sepeda motor, berikut STNK, uang tunai Rp1,3 juta, Hanphone, rokok 40 bungkus, Sabtu 18 April 2020, dini hari.

    Aksi pencurian baru dikethaui pemilik rumah, saat dia akan menunaikan shalat subuh. Nova Firmansyah mengaku saat  bangun tidur dan akan sholat subuh melihat motornya sudah ada tidak ada di dalam rumah. “Lalu saya periksa bagian dalam rumah. Selain motor, banyak barang lain yang digondol, seperti tas, dompet beserta uang senilai 1,3 juta, rokok sekitar 40 bungkus, handphone, STNK mobil dan kuncinya. Sehingga kerugian mencapai sekitar 15 juta rupiah,” kata Nova, di Polres Bandar Lampung.

    Nova mengaku sangat dirugikan atas kasus pencurian yang menimpanya. Apalagi saat ini kondisi warung sedang sepi karena wabah corona. “Saya sudah melaporkan kejadian ke Polisi. Saya merasa kerugian, ditengah wabah Covid-19 yang membuat perkonomian anjlok ditambah lagi dengan musibah ini,” katanya Nova yang berharap pelaku dapat segera di tangkap.

    Pencuri Santroni Rumah Karyawan Lampost

    Aksi pencurian juga terjadi di kediaman Winarko (36), warga Jalan Pangeran Antasari, Gang Waru, Kelurahan Kalibalau Kencana, Sabtu, 18 April 2020. Pelaku menggasak tiga unit ponsel editor lampungpost, bernilai sekitar Rp8 juta. Saat korban tidur, dan istrinya pergi ke warung sekitar pukul 06.30 WIB.

    Pulang dari warung, sang istri membangunkan Winarko dan menanyakaan dimana ponsel. “Pas istri datang ngebangunin dan minta ke mana ponsel. Pas saya cek memang sudah enggak ada. Saya langsung berpikir ada masuk rumah dan mengambil HP pas saya tidur dan istri ke warung,” ujar Winarko, Minggu, 19 April 2020. “Saya juga sudah melihat CCTV, terlihat ada orang yang masuk ke rumah,” katanya.

    Ewin, sapaan akrab korban, telah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Tanjungkarang Timur dengan nomor laporan TBL / B / 171 / IV / 2020 / LPG / Resta Balam / Sek Tkt. “Usai laporan, polisi mengecek TKP. Saya harap sih bisa ketangkap pelakunya. Saat ini di tengah-tengah suasana korona ini, masyarakat lagi susah,” katanya.

    Curi Motor di Halaman Masjid

    Sementara aksi pencurian di kota Bandar Lampung dengan modus ojek online kerap terjadi. pelaku menggunakn helm ojek online. pelaku beraksi di Parkiran Masjid Jami Al Ansor, Perum Bukit Kemiling Permai, Kecamatan Kemiling, Senin 13 April 2020 malam. Aksi kejahatan kedua pelaku terekam CCTV. Awalnya keduanya hendak mencuri motor jenis Kawasaki KLX namun gagal.

    Setelah gagal mencuri motor Kawasaki KLX, dua pelaku lantas menggasak Honda Beat biru dengan nomor polisi BE 2965 ACH. Ekekustor di masjid tersebut dibonceng kawannya menggunakan baju biru, celana jeans, dan helm Gojek berwarna hitam dan dominan hijau.

    Pecah Kaca Nasabah Bank BRI

    Aksi pencurian pecah kaca menimpa Suhaili, warga Umbulkunci, Telukbetung Timur. Uangnya Rp70 juta raib di jalan RE Ikan Kerapu, Pesawahan, Telukbetung Selatan, pada Rabu 8 April 2020 pagi. Terekaman cctv korban memarkirkan mobilnya di perempatan jalan hendak membeli pakan burung. Kemudian muncul dua orang mengendarai sepeda motor, pria yang dibonceng menggunakan kaos putih dan helm Gojek berwarna hijau putih.

    Pria yang menggunakan helm tersebut turun dari sepeda motor dan beberapa meter dari mobil korban berjalan kaki menyambangi mobil memecahkan kaca dan membawa kabur plastik dari dalam mobil yang isinya uang Rp.70 juta.

    Kapolresta Bandar Lampung Kombespol Yan Budi Jaya mengakui pencurian motor kembali muncul kendati dalam dua pekan ini ada beberapa kasus terungkap. Kapolres memerintahkan jajaran fungsi intel, melakukan deteksi dini, kemudian fungsi reskrim jika menemukan pelaku.

    Dan ketika beraksi jangan ragu untuk “menembak” pelaku, apalagi sampai membahayakan petugas dan masyarakat. “Saya sudah perintahkan, jangan segan ambil tindakan tegas, terukur dan terarah, kalau membahayakan, fungsi represif kita perkuat lagi,” katanya.

    Yan Budi juga meminta masyarakat mempersempit ruang gerak pelaku. Caranya, yakni semua sepeda motor yang diparkir agar ditambahkan kunci pengamanan, atau ganda. “Kita harap masyarkatat juga, pasang kunci pengaman ganda, motor jangan sembarang parkir, kalau ada kejadian segera melapor, semakin cepat melapor semakin mempermudah aparat mengejar pelaku,” katanya. (red)

  • Kenaikkan Harga Telur Ayam Ras Dorong Inflasi 0,47 Persen di Bandar Lampung

    Kenaikkan Harga Telur Ayam Ras Dorong Inflasi 0,47 Persen di Bandar Lampung

    Bandar Lampung (SL)-Tingkat inflasi di Kota Bandarlampung per Desember 2019 naik tipis 0,47 yang dipicu oleh gejolak harga berbagai komoditi pada Desember 2019, utamanya pada kelompok bahan makanan. Berdasarkan hasil pemantauan harga oleh BPS, pada bulan ini terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 139,26 pada bulan November 2019 menjadi 139,92 pada Desember 2019.

    Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung menyebutkan, sepuluh komoditi yang memberikan andil inflasi terbesar selama bulan Desember 2019 adalah telur ayam ras 0,11 persen; bawang merah 0,11 persen; cabai merah 0,08 persen; tomat sayur 0,05 persen; pasir 0,04 persen;
    angkutan antar kota 0,04 persen; jeruk 0,03 persen; pasta gigi 0,02 persen; daging ayam ras 0,02 persen; dan emas perhiasan 0,02 persen.

    Sementara enam kelompok pengeluaran mengalami inflasi, yaitu kelompok bahan makanan yang mengalami inflasi sebesar 1,29 persen; kelompok kesehatan 0,60 persen; kelompok sandang 0,55 persen; kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan 0,37 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,16 persen; dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,08 persen. Sementara, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga tidak mengalami inflasi maupun deflasi.

    Inflasi Kota Bandar Lampung menempati peringkat ke-29 dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya. Dari 82 kota, 72 kota mengalami inflasi dan 10 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Batam sebesar 1,28 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Watampone sebesar 0,01 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 1,88 persen, dan deflasi terendah terjadi di Bukittinggi dan Singkawang masing-masing sebesar 0,01 persen.(iwa)

  • Bandar Lampung Kian Rentan Banjir, Yuhadi akan Panggil Dinas PU, Yusuf Kohar Prihatin Minta Camat Lurah Fokus pada Tupoksi

    Bandar Lampung Kian Rentan Banjir, Yuhadi akan Panggil Dinas PU, Yusuf Kohar Prihatin Minta Camat Lurah Fokus pada Tupoksi

    Bandar Lampung (SL)-Bandar Lampung kian rentan bencana banjir dan hingga kini belum ada solusi  untuk mengatasi banjir tak kembali datang lagi di musim penghujan berikutnya.  Alih-alih mengatasi, luasan bencana banjir malah meluas. Ketua Komisi III DPRD Kota Bandarlampung H. Yuhadi akan menyoal masalah ini. Ia segera akan memanggil pihak terkait, terutama Dinas Pekerjaan Umum.
    Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Bandarlampung dan sekitarnya Sabtu malam (28/12/2019), hingga Minggu dini hari (29/12), membanjiri jalan di Bandarlampung dan pemukiman warga.
    Ketua Komisi III DPRD Kota Bandarlampung H. Yuhadi, yang mendapat laporan warga langsung turun lapangan. Minggu (29/12), meski hari libur tidak berlaku baginya. Mendapat laporan dari warga Pematang Wangi Kecamatan Tanjungsenang, Yuhadi langsung turun ke lapangan. Ia sempat berdialog dengan warga. Dari warga, Yuhadi memperoleh informasi komplek perumahan di Kelurahan Pematang Wangi itu selalu banjir jika hujan deras.
    Guyuran hujan pada akhir pekan di bulan penghabisan tahun ini telah menggenangi jalan-jalan protokol kota dan pemukiman penduduk. Sebagian wilayah pemukiman dan jalan terendam hingga 30 cm. Langganan genangan air cukup tinggi terjadi di Jl Kartini tepatnya depan Hotel Horison Bandarlampung dan Mall Kartini. Selain itu, genangan air juga terjadi di dekat SPBU Tanjungkarang. Ketinggian air di depan Hotel Horison cukup tinggi hingga 50 cm. Meski genangan air tinggi tapi masih ada petugas yang bertugas mengatur jalan.
    Selain itu genangan air juga terjadi di sejumlah titik di Jl. Pangeran Antasari. Laporan dari warga di Jl. Imam Bonjol tepatnya dekat Gg. Kulit juga terjadi genangan air. Begitu juga di sekitar Lungsir Jl Diponegoro juga terjadi genangan air. Sebuah pohon kering dekat SDN 1 Langkapura tumbang. Pohon kering yang tumbang menjorok ke jalan Imam Bonjol.
    Setelah tidak turun hujan cukup lama saat hujan turun, jalan-jalan menjadi tergenang air. Kawasan yang terpantau tergenang air yakni berada kawasan Kedaton, Rajabasa, Tanjungkarang Pusat, dan Telekbetung Utara dan Langkapura. Arus lalu lintas kendaraan terpaksa melambat untuk menghindari lubang jalan yang tertutup air.

    Yusuf Kohar Prihatin,  Minta Camat dan Lurah Fokus pada Tupoksi

    Tak tampak aparat kecamatan dan kelurahan yang turun ke lapangan pada malam itu. Hal ini dikritik Wakil Walikota Bandar Lampung M Yusuf Kohar,  Ia mengatakan, seharusnya seluruh camat dan lurah menjadikan persoalan banjir sebagai tugas pokok utamanya saat ini. “Inilah jadinya kalau camat dan lurah tidak profesional, tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Setoplah terlibat main politik-politik atau aksi dukung mendukung itu. Malu sama warga. Lebih baik jadi pejabat yang berguna untuk masyarakat ketimbang jadi tim sukses,” tegasnya.

    Dia mengatakan, meski tak diberdayakan Walikota, ia tiap malam apalagi hujan deras langsung ke lapangan untuk memantau situasi kota. “Saya selalu turun ke lapangan jika hujan deras, seharusnya camat dan lurah juga demikian. Jangan nunggu perintah,” tegasnya.
    Menurutnya, persoalan banjir yang kias meluas tak lepas dari buruknya penataan kota. “Drainase kota buruk. Air tak mengalir tak semestinya, malah jalanan berubah jadi kali besar.  Sungai-sungai kita juga sangat kotor. Sebagai wakil walikota saya minta maaf dengan banjir ini. Semoga pemerintahan kota ke depan bisa lebih baik lagi,” pungkasnya. (iwa)