Tag: Bandar Lampung

  • Perusahaan Pers Terverifikasi Harus Berikan Gaji Layak Dan Jamkes

    Perusahaan Pers Terverifikasi Harus Berikan Gaji Layak Dan Jamkes

    Bandarlampung (SL) – Peringatan Hari Buruh, 1 Mei 2018, harus dimaknai perusahaan pers dengan memberikan kesejahteraan bagi para pekerja media. Perusahaan media harus menggaji wartawan minimal sama dengan upah minimum provinsi serta memberikan jaminan sosial.

    Ketua AJI Bandar Lampung Padli Ramdan mengatakan perusahaan media memiliki kewajiban untuk memberikan kesejahteraan kepada para pekerjanya. Hal ini merupakan perintah UU Pers No.40 Tahun 1999 Pada 10 yang isinya perusahaan pers memberikan kesejahteraan kepada wartawan dan karyawan pers dalam bentuk kepemilikan saham dan atau pembagian laba bersih serta bentuk kesejahteraan lainnya.

    Dalam bagian penjelasan UU Pers, yang dimaksud dengan “bentuk kesejahteraan lainnya” adalah peningkatan gaji, bonus, pemberian asuransi dan lain-lain. “Asuransi ini mencakup jaminan sosial untuk kesehatan dan kecelakaan kerja,” kata Padli dalam rilis yang dikirimkan, Selasa (1/5/2018).

    Menurut Padli, memberikan kesejahteraan adalah salah satu syarat untuk mewujudkan profesionalisme jurnalis. Jika wartawan tidak digajih layak dan tidak mendapat jaminan sosial dari perusahaannya, maka pekerja media cenderung melakukan pelanggaran etika. Misalnya meminta uang kepada narasumber, bahkan melakukan pemerasan dan penyalahgunaan profesi.

    Berdasarkan data pada website Dewan Pers, di Lampung ada 56 media yang terdata, baik cetak, siber, dan penyiaran. Namun, dari jumlah tersebut hanya sebagian kecil yang sudah terverifikasi secara administrasi dan faktual. Masih banyak yang hanya terverifikasi administrasi saja.

    Padli menilai media yang sudah terverifikasi harus menggaji jurnalisnya secara lebih layak dan memberikan jaminan sosial. Syarat menjadi media yang terverifikasi adalah Dewan Pers yang profesional dan memberikan kesejahteraan kepada wartawannya.

    Koordinator Bidang Advokasi dan Ketenagakerjaan Rudiyansyah berharap kesejahteraan jurnalis selaras dengan kualitas berita yang dihasilkan yang dapak berdampak luas bagi publik. Perjuangan untuk menyejahterakan wartawan bisa dilakukan dengan membentuk serikat pekerja lintas media.

    Rudiyansyah meminta Dewan Pers menegur media yang sudah terverifikasi tapi masih menggaji wartawannya secara tidak layak. “Seharusnya media yang masih membayar upah wartawannya di bawah UMP, Dewan Pers bisa mencabut sertifikat terverfikasi yang sudah diberikan,” kata dia.

    Menurut Rudi, jika jurnalis sehat dan sejahtera maka perusahaan pers semakin kuat. Kesejahteran dan jaminan sosial menjadi kewajiban perusahaan pers untuk mewujudkan wartawan yang semakin profesional dan berkompeten.

  • Herman HN – Sutono Dukung Jokowi 2 Periode

    Herman HN – Sutono Dukung Jokowi 2 Periode

    Bandarlampung (SL) – Pasangan calon Gubernur (cagub) dan Wakik Gubernur (wagub) nomor urut 2, Herman HN – Sutono, mendukung kelanjutan pemerintahan Presiden Jokowi. Hal tersebut disampaikan langsung Herman HN – Sutono pada deklarasi Jokowi 2 periode yang diselenggarakan Seknas Jokowi di Tugu Adipura, Bandar Lampung (28/4).

    Cagub Herman HN mengatakan, Presiden Jokowi menaruh perhatian besar pada Lanpung. Ia menambahkan, Presiden Jokowi ikut membangun Lampung dengan proyek bandara Raden Inten, revitalisasi pelabuhan Bakauheni dan pembangunan jalan tol Sumatera. “Pembanguban bandara dan pembangunan jalan tol adalah kerja Presiden Jokowi di Lampung”, ujar Herman HN.

    Senada, cawagub Sutono mengatakan, Herman HN dan Presiden Jokowi sama-sama kader PDI Perjuangan. Ia menambahkan, dengan demikian, visi dan misi pembangunan keduanya sama. “Kami mendukung pemerintahan Presiden Jokowi 2 periode. Jika Herman HN – Sutono jadi Gubernur Lampung, pembangunan yang dilaksanakan Presiden Jokowi pasti selaras karena sama-sama diusung PDI Perjuangan.” tegas Sutono.

    Sementara, Dedi Mawardi, Sekjen Seknas Jokowi mengatakan, dukungan kepada Herman HN – Sutono pasti diberikan. Menurutnya, Seknas Jokowi sepenuhnya mendukung cagub dan cawagub Lampung nomor urut 2. “Seknas Jokowi sepenuhnya mendukung Herman HN – Sutono. Kami juga menyerukan kepada seluruh relawan Seknas Jokowi di Lampung untuk coblos nomor 2.” kata Dedi. (rls)

  • Staf KPU Diduga Terlibat Dukungan Kepada Cagub

    Staf KPU Diduga Terlibat Dukungan Kepada Cagub

    Bandarlampung (SL) – Oknum pegawai dan staf Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lampung diduga secara terang-terangan menyatakan diri mendukung petahana Gubernur Lampung, Ridho Ficardo. Hal itu terlihat dalam sebuah kegiatan olah raga bulutangkis, beberapa staff KPU mengenakan kostum kaos hitam bertuliskan BE 1 MRF (Mohammad Ridho Ficardo), dan terlihat dalam sebuah dokumentasi foto 4 orang, 2 diantaranya adalah staff KPU Lampung dan Bandar Lampung.

    Nama kedua staff KPU yang terlibat dalam dokumentasi foto tersebut adalah Jaka Pramana dari KPU Provinsi dipaling kanan disampingnya adalah Qistosi dari KPU Kota Bandar Lampung berfoto bersama Kordinator Kecamatan di Lampung Selatan.

    Menanggapi hal ini, Rakhmat Husein DC, Juru Bicara, Herman HN-Sutono menegaskan, semakin lama, kerjasama Ridho dan KPU semakin erat saja. Ini menunjukkan netralitas KPU dalam Pilkada Lampung sudah dicemari kepentingan petahana Gubernur Ridho Ficardo. “Kayaknya dia panik. Semua cara dipakai oleh petahana untuk menang. Padahal rakyat sudah tidak akan memilih dia. Rakyat sudah kapok,” ujarnya.

    Untuk itu Rakhmat Husein DC menegaskan akan segera menyusun laporan ke KPU Pusat demi kepentingan Pilkada Lampung yang bersih dan adil. “Hari ini kami susun laporan, besok kami menghadap KPU dan Bawaslu pusat. Sudah tidak mungkin berharap keadilan pada KPU dan Bawaslu di Lampung. Semua sudah dirangkul oleh Petahana,” ujarnya.

    Kepada rakyat Lampung, Rakhmat Husein DC menyerukan agar membuka mata dan telinga menyaksikan kecurangan yang dilakukan secara terbuka oleh Petahana dan KPU serta Bawaslu Lampung. “Biar rakyat jadi saksi kecurangan Pilkada yang dilakukan petahana, KPU, dan Bawaslu Lampung,” ujarnya.

    Menurutnya keberpihakan KPU dan Bawaslu Lampung pada pasangan calon Ridho-Bachtiar sudah menginjak-injak demokrasi yang berlangsung dalam Pilkada Lampung. “Sudah ketahuan ujung dari Pilkada Lampung pasti cacat secara hukum, politik dan moral. Kami tidak akan membiarkan rakyat Lampung terus menerus jadi korban pembodohan seperti ini,” tegasnya. (Rls/hus)

  • Tuntut Kenaikan Status PGSI Gelar Aksi di Pemprov Lampung

    Tuntut Kenaikan Status PGSI Gelar Aksi di Pemprov Lampung

    Bandarlampung (SL) – Ratusan guru swasta yang tergabung dalam Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI)  menggelar aksi di halaman Pemprov Lampung menuntut diangkat sebagai Aparatur Sipil Negera (ASN).

    Kesejahteraan guru swasta seakan tak mendapat perhatian pemerintah. Dengan tanggung jawab dan beban mengajar yang sama dengan guru ASN, rata-rata mereka hanya diberi gaji Rp200 ribu per bulannya.

    Jelas bukan tugas mudah untuk mencerdaskan anak bangsa, jika kesejahteraan tenaga pendidik berada dibawah standar.Menurut koordinator aksi, Asep Sudarsono, gaji guru swasta diserahkan sepenuhnya kepada kemampuan yayasan tempatnya mengajar.

    “Dari sekitar 1500 guru swasta, rata-rata gaji per bulannya, hanya Rp200 ribu, bahkan ada yang digaji hanya Rp50 ribu, meski ada juga yang digaji Rp500 ribu. Bergantung kemampuan yayasannya,”katanya

    Dalam orasinya, para guru menuntut agar pemerintah merevisi UU No.5 Tahun 2014 Tentang ASN.Alasannya, peraturan itu dinilai tidak fair, karena hanya memberikan ruang untuk guru honorer yang mengajar di sekolah negeri untuk diangkat sebagai ASN.

    Padahal dalam UU Tahun 14 Tahun 2005 maupun PP Tentang Guru, tak pernah secara jelas membedakan antara guru honorer swasta maupun negeri.

    Menyikapinya, Sekertaris Dewan (Sekwan) DPRD Provinsi Lampung, Kherlani yang menerima perwakilan massa aksi mengatakan pihak Pemprov selalu memperjuangkan pengangkatan ASN, terutama guru secara bertahap.

    “Pengangkatan ASN, diserahkan kepada pemerintah pusat, pemprov selalu mendukung sektor pendidikan. Jadi kita sama-sama tunggu hasil kajian pemerintah pusat,” katanya. (hl/bal/nt)

  • FMTL ‘Prihatin’ Ratusan Warga Bandarlampung Belum Menikmati Jalan Bagus dan Air Bersih

    FMTL ‘Prihatin’ Ratusan Warga Bandarlampung Belum Menikmati Jalan Bagus dan Air Bersih

    Bandarlampung (SL) – Forum Masyarakat Transparasi Lampung (FMTL) prihatin masih adanya warga Kota Bandarlampung yang belum tersentuh infrastruktur. Terutana Di wilayah Sukadanaham, Tanjungjarang Barat, yang terdapat seratusan warga belum menikmati jalan bagus dan air bersih.

    Di jalan ke perkampungan mereka, Gang Duren, Jl. Raden Imba Kesuma Ratu, masih tanah berbatu. Jika hujan, banyak kubangan air, becek, dan licin. Untuk mendapatkan air bersih, warga harus berjalan dua kilometer dari permukiman mereka.

    Sudah beberapa kali warga mengajukan perbaikan jalan dan penyediaan fasilitas air bersih. Terakhir, awal tahun ini (3/1/2018), warga juga sudah mengirimkan surat ke Walikota Bandarlampung. Namun, hingga kini, tak kunjung ditanggapi.

    Koordiantor FMTL Hary Kohar mengatakan, Kota Bandarlampung merupakan etalase Provinsi Lampung. Kenapa masih adanya warga yang belum menikmati jalan layak dan air bersih. “Kasihan warga harus jalan 2 km untuk mendapatkan air bersih,” katanya.

    Menurut Syech Hud Ismail, warga Kelurahan Sukadanaham, Minggu (29/4/2018), sudah puluhan tahun dan belasan kali, warga meminta pengaspalan jalan dan fasilitas kebutuhan air bersih.

    Ada seratusan warga yang menandatangani surat permohonan perbaikan jalan dan pengadaan air bersih. Surat ditandatangani Ketua Lk 4 Baharudin, Lurah Sukadaham A. Antoni, dan Camat Tanjungkarang Barat Nurzuraida Wati.

    “Semoga para pemangku kepentingan tersentuh hatinya untuk memperbaiki jalan dan membuat fasilitas sosial air bersih,” kata Syech Hud Ismail, keluarga besar Bikers Subuhan Lampung. (pho)

  • BNM RI Apresiasi Polres Bandarlampung Amankan 23 Orang Pesta Narkoba

    BNM RI Apresiasi Polres Bandarlampung Amankan 23 Orang Pesta Narkoba

    Bandarlampung (SL) – Dewan Pimpinan Pusat Brantas Narkotika dan Maksiat (DPP BNM RI) mengapresiasi jajaran Polresta Bandar Lampung yang telah mengamankan 23 orang terduga penyalahgunaan narkoba di Kelurahan Lebak Budi Bandar Lampung.

    “Kami berharap kepada jajaran Kepolisian untuk tidak ada nilai tawar terhadap pengguna barang haram di pesta itu. Nah ini suatu langkah positip Polresta Bandar Lampung dengan sigap melakukan penangkapan. Kami meyakini dari penangkapan itu tentunya aparat berwajib dapat melakukan pengembangan dan mencari tahu asal usul barang yang mereka dapat,” ucap Ketum BNM RI, Fauzi Malanda, Minggu 29 April 2018.

    Fauzi berharap kepada aparat Kepolisian di Polres Polres untuk mengawasi pesta rakyat di wilayah hukumnya, alaaamnua kata dia, jika di Bandar Lampung saja sudah seperti ini, dapat dibayangkan di kabupaten/kota lainnya.

    “BNM RI akan selalu mengawal penegakan hukumnya. Kami minta Kepolisian tidak memberi izin keramaian di malam hari. Bila terjadi pelanggaran, bubarkan kegiatan dimaksud. Kami BNM RI mendukung aparat penegak hukum di nusantara ini,” ucapnya.

    BNM RI juga sangat menyayangkan masih rapuhnya mental pejabat ASN, contohnya kata dia, telah diamankannya oknum Kabid SDM Pol PPLampung Timur, yang diamankan aparat Kepolisian di daerah Sekampung Udik, Lampung Timur yang diduga menggunakan dan membawa barang haram jenis sabu, yang diamankan pasa Sabtu lalu.

    “Nah jika sudah seperti ini, yang kita kasihani adalah keluarganya, istri dan anaknya. Ini contoh masih rendahnya moral para pejabat sipil di daerah ini pada khususnya di nusantara pada umumnya,” imbuhnya.

    Diketahui, jajaran Polres Lampung Timur
    pada Sabtu 28 April 2018, mengamankan oknum Kabid SDM Pol PP Lampung Timur, berinisial IP di Kecamatan Sekampung Udik Lampung Timur.

    IP diduga memiliki dan sedang menggunakan narkoba jenis sabu. (Red)

  • Kasus Kematian Yogi Andhika Masuk Proses Penyidikan

    Kasus Kematian Yogi Andhika Masuk Proses Penyidikan

    Bandarlampung (SL) – Penanganan kasus kematian  Yogi Andhika, sopir pribadi Bupati Lampung Utara Non akti Agung Ilmu Mangku Negara, yang diduga akibat penganiayaan berat naik status ke proses penyidikan. Kasus yang sebelumnya ditangani Polres Lampung Utara kini, ditangani Ditkrim Umum Polda Lampung. Senin, (30/4) saksi ibu korban, diminta keterangan di Polda Lampung.

    Berdasarkan surat pemberitahuan perkembangan penyelidikan (SP2hp), nomor B/293/IV/Ditreskrimum tertanggal 24 April 2018, yang menyatakan setelah dilakukan penyelidikan ditemukan bukti permulaan yang cukup bahwa telah terjadi tindak pidana pengeroyokan dan penganiayaan yang mengakibatkan matinya seseorang.

    Hal dimaksud didasari dengan Laporan Polisi No : LP/B-239/III/2018/Polda LPG/SPKT Res LU,  tanggal 20 maret 2018, tentang tindak pidana pengeroyokan dan penganiayaan yang mengakibatkan meninggalnya seseorang sebagaimana dimaksud dalam pasal 170 KUHP dan pasal 351 ayat (3) KUHP; Surat perintah penyelidikan nomor : SP. Lidik/83/III/2018/Reskrim tanggal 20 maret 2018; serta SP2HP A1 No: B/158/III/2018 tanggal 21 Maret 2018 perihal pemberitahuan perkembangan hasil penelitian laporan, yang ditandatangani Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Lampung, Selaku Penyidik, AKBP Bobby P. Marpaung.

    Hal ini juga diperkuat dengan surat pemberitahuan yang ditujukan kepada Kepala Kejaksaan Tinggi Provinsi Lampung dengan nomor : SPDP/55/IV/2018/Ditreskrimum, perihal dimulainya proses penyidikan, sejak Selasa, (24/04/2018).

    Guna memperoleh serta menguatkan keterangan dan bukti-bukti terkait pengungkapan kasus meninggalnya Yogi Andhika yang sebelumnya diduga kuat mengalami pengeroyokan dan penganiayaan berat, Polda Lampung memanggil Fitria Hartati beserta Lilian Rosita, yang merupakan ibunda dan kakak tertua almarhum Yogi Andhika. “Kami diundang untuk memberikan keterangan langsung dihadapan penyidik Polda Lampung terkait meninggalnya adik kami Yogi Andhika,” tutur Lilian Rosita bersama Fitria Hartati, yang saat mendatangi Mapolda Lampung, Senin, (30/04/2018), didampingi Penasihat Hukumnya, Rudi Hermanto.

    Dijelaskan Lilian Rosita, Tim Penyidik telah melakukan pemeriksaan dan meminta keterangan secara rinci guna pengungkapan tuntas kasus dimaksud. “Saya berharap kasus ini dapat secepatnya dituntaskan,” katanya. (ardi)

  • TK IT Baitul Janah Kembali Pertahankan Juara Drum Band se-Sumbagsel

    TK IT Baitul Janah Kembali Pertahankan Juara Drum Band se-Sumbagsel

    Bandarlampung (SL) – TK IT Baitul Jannah sukses mempertahankan Tropi Bergilir Gubernur Lampung atas kejuaran drum band TK pramandiri se-Sumbagsel di GOR Saburai, Kota Bandarlampung, Minggu (29/4/2018).

    Senin pagi (30/4/2018), Kepala Sekolah TK IT Baitul Janah Ani Sahanah, S.E., M.Pd.menyerahkan penghargaan tersebut kepada Ketua Yayasan Baitul Janah Ir. Sugirianto disaksikan para siswa dan wali murid.

    Selain berhasil mempertahankan kembali Tropi Bergilir Gubernur Lampung, Drum Band Gita Bahana Yunior TK IT Baitul Janah juga berhasil meraih enam kategori juara lainnya.

    Keenam kategori juara tambahan tersebut adalah Juara Harapan Pertama Favorit, Juara Kedua Colour Guard, Juara Pertama Visual Effect, Juara Pertama Analisa Musik, Juara Pertama General Effect, dan Juara Pertama Konser.

    Abi Giri, panggilan Ir. Sugirianto, mengucapkan selamat kepada para siswa, guru, dan wali murid yang telah mendukung kegiatan sehingga bisa menjuarai berbagai ketegori perlombaan drum band.

    Dia juga berharap prestasi dapat dipertahankan lagi tahun depan agar Tropi Bergilir Gubernur Lampung bisa jadi tropi tetap bagi TK IT Baitul Janah. “Kita selalu ersyukut agar ditamba nikmatnya,” ujar Abi Giri.

    Dua pekan lalu, di Pasar Seni Ancol (11-12/4/2018), TK IT Baitul Jannah meraih juara umum Konser Drum Band se-Jabotabek Plus. Empat piala dibawa pulang Gita Bahana Yunior ke sekolahan yang berada di Kemiling, Bandarlampung.

    Keempat piala yang berhasil diraih kategori “Colour Guard Terbaik”, “Mayoret Terbaik”, “Field Commander Terbaik”, dan Juara Pertama Konser Drum Band se-Jabotabek.

    Ketua Yayasan Ir. H. Sugirianto membagikan piagam kepada anak-anak yang ikut drum band di TK Baitul Jannah, Selasa (17/4/2018). Perlombaannya di Pasar Seni Ancol (11-12/4/2018).

    Pada tahun sebelumnya, 2017, TK IT Baitul Jannah juga meraih juara umum pada perlombaan yang sama. Di Bandarlampung, Gita Bahana Yunior juga kerap meraih juara.

    Kepala Sekolah TK IT Baitul Jannah Ani Sahanah, S.E., M.Pd.I. yang mendampingi para siswa yang ikut drum band berharap para siswa dapat terus berprestasi. Masih ada perlombaan-perlombaan tingkat lokal. (pakho)

  • Arinal, Nunik, Jajuli Satu Visi Soal Transparasi APBD

    Arinal, Nunik, Jajuli Satu Visi Soal Transparasi APBD

    Bandarlampung (SL) – Arinal Djunaidi, Chusnunia Chalim dan Ahmad Jajuli mendorong tranparansi dalam proses tawar menawar pembahasan anggaran pemerintah belanja daerah (APBD) antara eksekutif dan legislatif saat sesi tanya jawab dalam debat publik sesi dua di Hotel Novotel Bandar Lampung, Sabtu Malam (28/4/2018).

    “Penyusunan APBD kita bahas bersama. Dalam prosesnya harus transparan dilakukan dengan e-planing dan e-budgeting dengan pihak legislatif dan eksekutif,” kata Calon Gubernur Lampung Nomor 3 Arinal Djunaidi dalam pemaparannya. Sementara itu, Calon Wakil Gubernur Lampung Nomor 3 Chusnunia Chalim menambahkan bahwa kunci pentingnya adalah keterbukaan.

    “Dari bawah sampai atas harus transparan disitu semua pihak dilibatkan. Ruang gelap dalam pembahasan APBD harus dihilangkan,” kata Nunik. Sementara Calon Gubenur dan Wakil Gubernur Lampung nomor 4, Mustafa-Ahmad Jajuli mengatkan transparansi harus didorong. “Perencanaan harus disiplin dari bawah. E Budgeting harus dilaksanakan secara transparan,” kata Ahmad Jajuli. (rls)

  • Pengakuan Dokter Cantik Calon DPD RI 2019 Tentang Senator

    Pengakuan Dokter Cantik Calon DPD RI 2019 Tentang Senator

    Bandarlampung (SL) – Diantara 31 calon anggota DPD yang sudah menyerahkan berkas dukungan ke KPU Lampung, dr.Jihan Nurlela termasuk salah satu kandidat yang banyak menarik perhatian. Selain masih muda, berusia 24 tahun, berprofesi sebagai dokter, cantik, dan ternyata belakangan diketahui, dr.Jihan adalah adik Hj.Chusnunia Chalim,Ph.D yang juga Ketua DPW PKB Provinsi Lampung.

    Diwawancarai awak media, Sabtu, 28 April 2018 di Pizza Hut, Bandarlampung, dr.Jihan Nurlela berkisah tentang masa kecilnya. Menempuh pendidikan di sekolah dasar Sumberrejo, lalu di SMP Waway Karya, membuat dirinya memahami kehidupan warga desa. Khususnya tentang suasana perdesaan dan terbatasnya sarana pendidikan serta kesehatan masyarakat.

    “Saya bersyukur merasakan pernah sekolah di desa, di desa itulah saya tahu problem utama masyarakat. Antara lain soal keterbelakangan. Terutama di bidang pendidikan dan kesehatan,” kata Jihan.

    Namun demikian, diakui Mbak Lala, panggilan akrab Jihan Nurlela yang baru menamatkan pendidikan di Fakultas Kedokteran Unila 2017 ini, dirinya merasa sangat beruntung. Sebab, kakaknya, Hj.Chusnunia, Ph.D lebih dulu sukses menyelesaikan study hingga program doktoral di University of Malaya dan tergolong moncer dalam karier di jalur politik. Sehingga, membuat Jihan merasa lebih mudah menapaki jenjang sekolah maupun ketika berusaha menempuh jalan politik.

    Sudah sejak lulus SMP, dirinya mengikuti jejak sang kakak. Yakni, meneruskan ke SMA Mayong, Jepara sekaligus memperkaya khasanah keagamaan di Ponpes Al Hidayah, Lasem.

    Bedanya, dibanding jalur partai politik seperti kakaknya, Jihan merasa jauh lebih nyaman ketika masuk jalur perseorangan sebagai langkah awal untuk mengabdi di tengah masyarakat.

    “Lebih sreg dan nyaman di jalur perseorangan seperti DPD, bukan berarti anti partai politik, hanya agar bisa lebih luas berkiprah. Bisa lintas parpol dan tidak melulu bersifat partisan,” ujar dia.

    Diketahui, Nunik, sapaan akrab Hj.Chusnunia, Ph.D. Rampung di strata satu dengan gelar Sarjana Hukum Islam (S.HI), Bupati Lampung Timur yang kini maju sebagai calon wakil gubernur Lampung 2018 nomor urut tiga ini memilih berkiprah di politik mulai dengan bergabung di Partai Kebangkitan Bangsa.

    Aktif di PKB, jadi anggota DPR RI dalam rentang usia yang masih sangat muda, Nunik tetap menempuh pendidikan di UI dan Unas untuk meraih gelar Master Ilmu Politik dan Master Kenotariatan. Sementara Jihan Nurlela, memilih konsen di bidang kesehatan. Kuliah di fakultas kedokteran.

    “Jadi dokter itu jadi cita-cita aku sejak kecil,” ucap dia.

    Menjadi dokter, selama ini sangat terkenal memiliki diktum yang memang sering dicita-citakan anak kecil namun sulit diwujudkan. Selain butuh pemahaman dan kecerdasan, kuliah kedokteran masuk kategori mahal di banding kuliah di jurusan lain.

    “Aku anak Kiai di kampung, petani yang bisa dibilang biasa saja tapi bisa selesai kuliah di kedokteran, tentu sebuah kebanggaan tersendiri,” katanya.

    Pilihan jadi calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari dapil Lampung pada Pemilu 2019 ini tentu bukan keputusan sederhana. Melainkan, sebuah permenungan yang cukup lama. Selain tekad untuk mengamalkan ilmu dan demi bermanfaat bagi masyarakat.

    Menurut Lala, selama ini ada kesan DPD itu hanya jadi lahan buangan. “Calon yang sudah kalah di Pilkada, sudah pensiun atau mulai tersingkir di kursi parpol, baru maju di DPD. Padahal mestinya tidak boleh main-main. DPD itukan lembaga negara yang punya kewenangan sebagai utusan daerah, harusnya orang yang punya komitmen dan semangat untuk mengabdi,” kata dia.

    Pernah ikut di Simposium and Dry Workshop Managemant of Fluid Therapy membuat Lala semakin yakin, ilmu kedokteran selama ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

    “Intinya sih, kita butuh percepatan pemahaman, butuh regulasi, kesadaran pemerintah baik di eksekutif maupun legislatif yang di dalamnya ada orang yang, minimal tahu dasar-dasar ilmu kesehatan,” kata dia yang mengaku bakal konsen di bidang kesehatan masyarakat dengan tetap menekuni dan mendalami profesi dokter.

    Dengan jadi DPD, terlebih di usia yang masih tergolong muda, menurut dia, bisa meningkatkan kapasitas keilmuan diri sekaligus mengabdi di tengah masyarakat. “Tagline saya, tidak muluk-muluk. Cukup masyarakat sehat terutama masyarakat desa jangan sampai banyak kasus stunting,” pungkasnya.(*)