Tag: Bandar Lampung

  • Timsel Bawaslu Provinsi Lampung Buka Pendaftaran

    Timsel Bawaslu Provinsi Lampung Buka Pendaftaran

    Bandarlampung (SL) – Berdasarkan keputusan Bawaslu RI No. 0266/K.BAWASLU/HK.01.01/IV/2018, Tim Seleksi (Timsel) calon anggota Bawaslu Provinsi Lampung, membuka kesempatan bagi WNI (Warga Negara Indonesia) yang memenuhi persyaratan untuk mendaftarkan diri sebagai calon anggota Bawaslu Penambahan Provinsi Lampung masa tugas 2018-2023.

    Anggota Timsel Bawaslu Lampung, Yusdianto, mengatakan, penerimaan pendaftaran mulai tanggal 3 Mei sampai 9 Mei 2018, tanpa dipungut biaya alias gratis, dan sudah sesuai atas kewenangan yang diberikan oleh Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.

    “Kita mengundang seluruh putera dan puteri terbaik di Lampung untuk mendaftarkan diri,” kata Yusdianto, Kamis (26/4).

    Pengumuman selengkapnya dan formulir pendaftaran dapat diperoleh di Kantor Sekretariat Timsel dengan di Jalan Griya Utama No.14 Kelurahan Way Halim Permai, Kecamatan Sukarame, Kota Bandar Lampung, Kode Pos 35135 dengan telepon 082175336070.

    Atau mendaftar di Kantor Bawaslu Provinsi Lampung, dan juga dapat diakses lewat http://www.bawaslu.go.id

  • Perawat Unjuk Rasa Tuntut Proses Kasus Dugaan Penganiaan Oleh Keluarga Pasien

    Perawat Unjuk Rasa Tuntut Proses Kasus Dugaan Penganiaan Oleh Keluarga Pasien

    Bandarlampung (SL) – Uasi berunjukrasa dan berorasi di Tugu Adipura Tanjungkaeang, para pengurus Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Lampung menemui Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra, Hery Suliyanto, di  Ruang Rapat Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra, Kamis (26/4/2018). Mereka menyampaikan aspirasi dan laporan terkait penganiayaan yang dialami perawat Instalasi Gawat Darurat (IGD) di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) oleh keluarga pasien beberapa waktu lalu.

    Pada kesempatan itu Hery Suliyanto menjelaskan Pemerintah Provinsi Lampung akan berupaya dalam membantu menangani kasus ini. “Kawan-kawan PPNI tidak perlu takut atas kejadian seperti ini. Terlebih apabila kawan-kawan memiliki bukti kuat berupa dokumen untuk diberikan kepada aparat penegak hukum,” kata Hery.

    Hery menegaskan, bukti-bukti itulah yang akan di perjuangkan, dan semoga terdapat langkah terbaik dari aparat penegak hukum. “Oleh karena itu, PPNI tidak perlu khawatir. Dan tolong sampaikan kepada Fery dan perawat lainnya, untuk tetap bekerja sesuai dengan tugas dan poksinya,” ujarnya.
    Hery menyampaikan pemikiran kawan PPNI akan segera disampaikan kepada Gubernur Lampung.

    Dalam kesempatan itu, Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Lampung Dedy Afrizal menjelaskan aksi ini dalam rangka membentuk jiwa korsa sebagai bentuk kaderisasi dalam penguatan organisasi.

    “Pelaku pada kejadian seperti ini harus diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, karena kejadian itu merupakan bentuk dari pengeroyokan. Terlebih korban sedang dalam masa bertugas,” kata pria yang juga menjadi Ketua DPRD Lampung itu.

    Menurut Dedi, pihaknya ingin nama baik profesi dan nasib Fery terlindungi. “Fery tidak melakukan penyerangan, tetapi melindungi diri. Namun fery justru dilaporkan dan akan terkena pasal 352 KUHP dengan hukuman 3 bulan. Tetapi predikat terpidananya akan merusak harga diri profesi dan akan merusak mental para perawat,” ujarnya.

    Dedi menyampaikan kondisi ini sangat mengkhawatirkan. Untuk itu, hal ini harus dalam koridor hukum, dan tegak lurus dalam penegakan hukum. “Saya tidak memdukung mediasi damai, tetapi kami minta penegakan hukum kepada pelaku,” jelas Dedi.

    Sementara itu, Ketua DPD kota Balam PPNI Jupri Kartono, selaku Korlap pada aksi solidaritas perawat, menyampaikan ucapan terimakasih kepada Pemerintah Provinsi Lampung yang terlah menerima dan memfasilitasi audiensi terkait penganiayaan perawat.

    “Pada tanggal 27 maret 2018 telah terjadi penganiayaan terhadap perawat di RSUAM. Perawat tersebut dikeroyok dan tidak melakukan perlawanan saat sedang bekerja sesuai prosedur, namun justru ia yang dilaporkan,” terangnya.

    Untuk itu, dia mohon dukungan untuk bisa mengawal proses hukum sesuai dengan hukum yang berlaku. “Kami adalah satu profesi perawat. Kami ingin bekerja dengan nyaman. Jika kasus seperti ini tidak selesai dengan baik, maka kami akan khawatir karena tidak memiliki jaminan keamanan,” jelas Jupri. (trs/nt/*)

  • Proyek Pengembangan Bawang Merah Provinsi Lampung Rp7 Miliar Lebih Diduga Sarat Masalah

    Proyek Pengembangan Bawang Merah Provinsi Lampung Rp7 Miliar Lebih Diduga Sarat Masalah

    Bandarlampung (SL) – Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung didesak membatalkan tender proyek Fasilitasi Bantuan Pengembangan Kawasan Bawang Merah untuk kabupaten/kota milik Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Lampung tahun 2018. Sebab tender proyek itu banyak kejanggalan yang mengarah ke kedugaan tender kurung.

    Berdasarkan dokumen yang diperoleh Harian Pilar, tahun 2018 Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Lampung sedikitnya menggulirkan 8 (delapan) paket proyek Fasilitasi Bantuan Pengembangan Kawasan Bawang Merah masing-masing untuk Kabupaten Tulangbawang dengan nilai Rp779 juta, Tanggamus Rp799 juta, Pesisir Barat Rp1,5 Miliar, Lampung Timur Rp799 juta, Lampung Tengah Rp799 juta, Lampung Selatan Rp799 juta, Lampung Barat Rp1,5 Miliar, dan Kota Metro Rp389 Juta.

    Delapan paket proyek ini sedang dalam proses tender dan susah memasuki masa sanggah. Namun, dalam proses tender proyek-proyek ini ditemukan banyak kejanggalan. Mulai dari nilai penawaran peserta mayoritas sangat mendekati Harga Perkiraan Sendiri (HPS), peserta mayoritas sama, bahkan terdapat satu perusahaan yang memasukkan penawaran disemua paket proyek yang disinyalir hanya untuk pelengkap.

    Indikasi tender proyek itu dikondisikan mulai terlihat dari tender proyek Fasilitasi Bantuan Pengembangan Kawasan Bawang Merah untuk wilayah Pesisir Barat dan Lampung Barat dengan HPS masing-masing Rp1.558.592.000. Dari penelusuran Harian Pilar, diketahui dua proyek ini tendernya di menangkan oleh satu perusahaan yakni CV. Larasati Jaya dengan peserta tender mayoritas sama dan nilai penawaran sangat mendekati HPS, penurunnya kurang dari satu persen. Bahkan, dari belasan peserta tender yang mendaftar yang memasukkan penawaran hanya CV. Larasati Jaya sekaligus menjadi pemenang.

    Proyek Fasilitasi Bantuan Pengembangan Kawasan Bawang Merah di Kabupaten Lampung Barat dengan HPS Rp1.558.592.000 dimenangkan CV. Larasati Jaya dengan penawaran Rp 1.557.507.000 hanya turun Rp1 juta atau 0,06 persen dari HPS. Yang memasukan penawaran di tender proyek ini hanya CV.Larasati Jaya sendiri yang langsung menjadi pemenang.

    Sementara, Proyek Fasilitasi Bantuan Pengembangan Kawasan Bawang Merah di Kabupaten Pesisir Barat dengan HPS Rp1.558.592.000 dimenangkan CV. Larasati Jaya dengan penawaran Rp 1.557.409.000 hanya turun Rp1,1 juta atau 0,07 persen dari HPS. Yang memasukkan penawaran pada tender proyek ini kembali perusahaan yang sama yakni CV. Larasati Jaya dengan penawaran Rp1.557.409.000 sekaligus sebagai pemenang, dan CV. Vini Vidi VIci dengan penawaran Rp 1.544.720.000 yang disinyalir hanya sebagai pelengkap.

    Indikasi ‘tender kurung’ proyek ini semakin terlihat dari peserta tender yang mayoritas sama diantaranya CV. Vini Vidi VIci, CV. Larasati Jaya, Lang Buana, CV.Angkasa Jaya Teknik, CV. Johan Nusantara, Wibawa Mukti, CV. Tani Jaya, CV. Bangun Karya, CV.Purna Jaya, CV. Pesanggem Mitra Abadi, CV. Mitra Tani Utama, PT. Agro Kimia Asia, CV. Teguh Wijaya, Teguh Wijaya, CV. Megawanainti, CV. Xerofit, CV. Surya Mandiri Utama, PT. Alfarindo Gemilang Jaya, CV. Adis Putra Mandiri.

    Indikasi tender kurung juga ditemukan pada tender proyek yang sama untuk Kabupaten Tulangbawang dengan HPS Rp779.296.000 dimenangkan oleh CV.Banyumas Gemilang Sakti dengan penawaran Rp776.960.000,00 hanya turun Rp2,3 juta atau 0,2 persen dari HPS. Dalam tender proyek ini terdapat dua perusahaan yang memasukkan penawaran dan sama-sama sangat mendekati HPS yakni CV. Vini Vidi VIci dengan penawaran Rp764.360.000 dan CV. Banyimas Gemilang Sakti dengan penawaran Rp776.960.000 sekaligus sebagai pemenang.

    Kemudian, proyek Fasilitasi Bantuan Pengembangan Kawasan Bawang Merah di Kabupaten Tanggamus dengan HPS Rp779.296.000 dimenangkan CV. Terbaya Gemilang dengan penawaran Rp776.600.000 hanya turun Rp2,6 juta atau 0,3 persen dari HPS. Menariknya pada tender proyek ini kembali hanya CV. Vini Vidi VIci yang memasukkan penawaran Rp 764.360.000 dan CV. Terbaya Gemilang dengan penawaran Rp 776.600.000 sekaligus sebagai pemenang.

    “Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 04 tahun 2015 tentang pengadaan barang dan jasa sangat jelas mengatur indikator-indikator persekongkolan dalam tender, diantaranya peserta tender mayoritas sama dan bergantian menjadi pemenang, nilai penawaran pemenang tender sangat mendekati Harga Perkiraan Sendiri (HPS). Nah jika ditemukan indikator-indikator itu maka patut diduga tender itu dikondisikan,” ujar Tim Kerja Institute on Corruption Studies (ICS), Apriza, saat dimintai tanggapannya, Selasa (24/4/2018).

    Menurutnya, jika ditemukan mayoritas nilai penawaran pemenang tender proyek-proyek itu hanya turun 0,06 persen dari HPS maka patut diduga tender itu dikondisikan. Apa lagi jika peserta yang memasukkan penawaran perusahaan itu-itu saja.”Perpres itu jelas menyebutkan salah satu indikator persekongkolan dalam tender itu penawaran mayoritas mendekati HPS, kalau penawaran pemenang tender itu kurang dari satu persen penurunnya maka wajar jika di curigai dikondisikan.Karena percuma ditender jika penurunannya cuma seperti itu,” cetusnya.

    Jika dari delapan paket proyek itu, lanjutnya, peserta yang memasukkan penawaran adalah perusahaan yang sama ditambah perusahaan pememang saja, maka hal itu sangat janggal.”Disemua paket proyek itu yang memasukkan penawaran hanya CV. Vini Vidi VIci dan perusahaan pemenang? Jika seperti itu jangan-jangan CV. Vini Vidi VIci itu hanya pelengkap saja sebagai formalitas sementara pemenang sejatinya sudah di tentukan dari awal. Parah jika seperti itu,” tandasnya.

    Sesuai perpres pengadaan barang dan jasa, lanjutnya, Kelompok Kerja ULP harus membatalkan tender atau menyatakan tender gagal jika ditemukan indikator-indikator persekongkolan dalam tender. Jika proses itu tetap dilanjukan maka harus dilaporkan ke Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).”Saran saya Kelompok Kerja ULP harus membatalkan tender itu, itu amanat Perpres dan agar tidak ada masalah di kemudian hari. Jika masih diteruskan maka laporkan ke LKPP atau laporkan ke KPK yang saat ini sedang melakukan pengawasan di Lampung,” pungkasnya.

    Sementara, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Lampung, Edi Yanto, hingga berita ini diturunkan belum berhasil dikonfirmasi.(hpr/nt/Mar)

  • Ustad Solmed Ajak Pilih Pemimpin Yang Berpihak Pada Rakyat

    Ustad Solmed Ajak Pilih Pemimpin Yang Berpihak Pada Rakyat

    Bandarlampung (SL) – Penceramah kondang Ustadz Soleh Mahmoed (Solmed) mengajak masyarakat untuk memilih calon gubernur dan calon wakil gubernur Lampung yang berpihak kepada rakyat.

    Hal ini disampaikan oleh suami April Jasmine ini dalam kampanye terbuka terbatas di Lapangan Sawah Brebes, Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung, Kamis, 26 April 2018.

    “Rp7,5 triliun itu harus habis bukan dihabisi. Bagaimana caranya? Itu harus dihabisi untuk kepentingan rakyat. Uang Rp7,5 triliun itu bukan lima tahun Ibu tapi satu tahun. Uang rakyat tersebut harus dihabisi untuk rakyat juga, bukan dipakai sendiri. Menghabisinya dengan program untuk kesejahteraan rakyat,” ungkapnya.

    Solmed mengungkapkan alasannya memilih pasangan calon nomor tiga Arinal Djunaidi – Chusnunia karena pengalaman dan banyaknya program untuk masyarakat. “Inilah kenapa juga menjadi pertimbangan saya memilih Arinal Djunaidi karena punya pengalaman, punya wawasan dan mudah-mudahan Lampung Berjaya. Aamiin,” ujarnya.

    Menurutnya, memilih gubernur dan wakil gubernur yang memiliki banyak program untuk masyarakat.

    “Makanya ibu bapak cari programnya yang banyak untuk masyarakat. Kenapa cari gubernur yang programnya harus banyak karena duitnya juga akan digunakan untuk rakyat. Jadi gubernur itu berat bukan cuma rindu yang berat. Rindu itu berat tapi yang lebih berat itu megang jabatan. Karena yang dijaga gubernur itu uang rakyat,” tuturnya.

    Adapun calon Gubernur Lampung Arinal Djunaidi – Chusnunia memiliki sembilan program utama. Pertama yaitu Kartu Petani Berjaya, peningkatan ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja baru, percepatan perbaikan infrastruktur jalan dan pemeliharaannya, jaminan keamanan bagi seluruh lapisan masyarakat, penyediaan listrik bagi desa-desa yang belum terjangkau, peningkatan layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat, peningkatan kualitas pendidikan dasar, menengah, dan tinggi.

    Kemudian perlindungan anak dan pemberdayaan Ibu Rumah Tangga dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga dan kemudahan layanan administrasi pemerintah bagi seluruh masyarakat.(rel)

  • PWI Waykanan Konferensi Pilih Ketua Baru

    PWI Waykanan Konferensi Pilih Ketua Baru

    Bandarlampung (SL) – Puluhan insan pers dari berbagai media sekabupaten Way Kanan hari ini Rabu (25/4/2018) melakukan pemilihan pemimpin organisasi kewartawanan yang tergabung dalam PWI untuk periode tahun 2018 hingga 2021 mendatang.

    Pelaksanaan kegiatan konferensi cabang tersebut berlangsung di gedung Balai wartawan Solfian ahmad Provinsi Lampung .

    Ketua PWI Lampung Supriadi Alfian mengatakan mereka yang berprofesi sebagai wartawan agar terus meningkatkan etika serta profesionalisme saat menjalankan tugas sehari hari.

    Terkait pemilihan ketua wilayah untuk PWI kabupaten Way Kanan, Supriyadi mengatakan bahwa dalam berorganisasi hendaklah memilih pemimpin yang berkwalitas sehingga dapat membawa nama besar persatuan wartawan ini benar benar lebih baik dan terus baik kedepan.

    Pada pelaksanaan koferkab ke IV PWI Way Kanan di ketahui terdata 19 anggota yang telah mempunyai hak suara, “Pada hari ini sedianya akan menggunakan hak nya guna memilih ketua organisasi kewartawanan untuk masa tiga tahun kedepan yakni periode 2018-2021,” katanya. (rel)

  • Revan Raih 5th Best Speaker Dan 1st Best Reply Speaker Lomba Debat Bahasa Inggris Tingkat Nasional Universitas Indonesia

    Revan Raih 5th Best Speaker Dan 1st Best Reply Speaker Lomba Debat Bahasa Inggris Tingkat Nasional Universitas Indonesia

    Bandarlampung (SL) – Verlantra Arivandy Mahardika Subing atau yang biasa di sapa Revan siswa SMA Negeri 2 Bandar Lampung kembali mengukir prestasi yang membanggakan karena berhasil keluar sebagai 5th Best Speaker (pembicara terbaik ke lima) dan 1st Best Reply Speaker (peringkat pertama pembicara pengulang terbaik) dalam lomba debat bahasa inggris tingkat nasional tahun 2018.

    Prestasi membangakan ini menjadi sejarah tersendiri bagi Lampung karena pada tahun ini ada siswanya mampu meraih dua prestasi sekaligus dalam ajang debat Asean Law Students Association – Universitas Indonesia (ALSA – UI) yang dilaksanakan dikampus itu beberapa hari yang lalu.

    Keberhasilan Revan dan kawan-kawannya kembali akan dicoba pada pelaksanaan National School Debating Championship (Lomba Debat Bahasa Inggris Nasional) yang diselenggarakan Kementrian Pendidikan Nasional bulan Agustus tahun ini juga di Bengkulu. “Alhamdulilah team kami mampu menjadi 5th Best Speaker dan saya bisa menjadi 1st Best Reply Speaker, bahkan sepulang dari UI kami akan berlatih lebih keras untuk berlaga di tanah Raflesia Bengkulu.” ujar Revan.

    Tahun ini ajang bergensi itu diikuti 42 sekolah dari berbagai provinsi serta beberapa sekolah internasional. Sedangkan Lampung yang diwakili SMA Negeri 2 Bandar Lampung mengirimkan dua team yakni Team A terdiri dari Verlantra Arivandy Mahardika Subing (Revan), M Daffa dan Meuthia sedangkan Team B terdiri dari Chantika, Rumaisha serta Fadil. Untuk pelatih dipercayakan pada Chasogi, Caca dan Tim Debat Teknokrat

    Dari dua team yang diterjunkan, team SMA Negeri 2 Bandar Lampung A dibabak awal mampu mengalahkan sekolah-sekolah favorit dan diunggulkan untuk menang. Dihari pertama serta Ronde pertama mampung mengalahkan SMA Negeri Samarinda, keesokan harinya pada Ronde ke dua para peserta terlihat cukup menegangkan karena lawan yang dihadapi merupakan salah satu sekolah favorif yakni SMA Negeri 70 Jakarta, namun berkat ketenangan dan percaya diri alhamdulilah Revan, Dafa dan Meutia mampu mengalahkannya.

    Lagi-lagi ketegangan kembali terlihat diraut ketiga siswa SMA Negeri 2 Bandar Lampung itu manakala harus berhadapan dengan SMA favorit dari dua tim Sma Denpasar Bali , yakni Sman 1 Denpasar A dan Sman 4 Denpsar A baik di ronde ke tiga maupun ronde ke empat. Akan tetapi berkat latihan yang serius selama satu bulan terakhir serta kepiawaian dalam mengolah kata dan tak kalah penting memiliki perbendaharaan ilmu pengetahuan yang mumpuni akhirnya dua SMA dari Denpasar itu mampu mereka taklukan. Apalagi mengingat semua mosi dalam lomba bahasa inggris ini adalah All Impromptu (hanya diberi waktu 30 menit untuk mempersiapkan smuanya dan siswa tidak tahu sebelum hari H) ditambah pada ronde 4 Team Revan berhasil menaklukan 4 Denpasar A pada motion EU dan Israel.

    Memasuki ronde ke lima nampaknya “dewi fortuna” belum berpihak pada Lampung dan mereka harus mengakui keunggulan SMA Negeri 2 Tanggerang Selatan A. Meskipun kalah di ronde ke lima, prestasi tetap saja menjadi catatan sejarah tersendiri karena baru tahun ini Debaters Lampung berhasil menunjukan giginya di ajak yang digelar sejak 22 tahun lalu atau sejak pertama kali diadakan tahun 1996.

    Saat pengumuman Breaking Announcment, SMA N 2 Bandar Lampung A berhasil meraih Breaking #3, dan siswa yang bernama Verlantra Arivandy Mahardika Subing atau yang kerap disapa Revan mampu meraih 5th Best Speker dan 1st Best Reply Speaker.

    Revan akan kembali berlomba pada NSDC Nasional yang akan dihelat pada Agustus di Bengkulu, semoga Revan dapat terus mempertahankan pencapaiannya serta dapat berkembang lebih baik lagi.

  • BNM RI Segera Memiliki Ambulance Untuk Masyarakat

    BNM RI Segera Memiliki Ambulance Untuk Masyarakat

    Bandarlampung (SL) – Ambulance ini tujuannya untuk membantu masyarakat yang ekonominya lemah namun karena lingkungan sehingga terlibat narkoba, serta kemungkinan datang ke BNM RI meminta untuk diantar ke tempat rehabilitasi narkoba di Kalianda.

    Saat ini Kalianda terbesar nomor dua di Indonesia setelah di Bogor.

    “Ide ini berawal sejak kami (BNM RI) berdiri, banyak sekali orang tua yang datang ke kantor kita untuk meminta dan menyerahkan anaknya untuk direhab, itulah dasar kami menyediakan kendaraan,” kata Ketum BNM RI, Fauzi Malanda, Rabu 25 April 2018, malam.

    Fauzi berujar, untuk jumlahnya Ambulancenya satu unit, rencananya bulan depan (Mei) mobil itu sudah mulai beroperasi. Kemudian kata dia, kendaraan ini juga akan digunakan untuk kegiatan baksos pada masyarakat, seperti sosialisasi bahaya narkoba dengan gratis para masyarakat sebagai bentuk bakti sosial.

    “Untuk tenaga medis kita tidak sulit. Kebetulan sekjen dan wasekjen kita adalah dokter. dr. Adi Napanggala dan dr. Padli Hendar,” imbuhnya.

    Lantas dari mana dana pembelian Ambulance?.

    “Kami himpun dana dari pengurus dan donatur. Kamipun masih menerima donatur yang ingin menyumbangkan dana untuk kepentingan umat. Yang tujuannya tidak lain untuk menyelamatkan anak bangsa dari bahaya narkoba,” ujar Fauzi.

    Fauzi mengaku, sebagai pengurus BNM RI tidak lelah untuk berbuat menyelamatkan generasi muda dari narkoba. Iapun menghimbau pada pengelola tempat hiburan agar tidak melampaui jam operasional yang ditetapkan pemerintah.

    “Ini perlu pengawasan instansi terkait seperti pariwisata dan perizinan. Dapat kita bayangkan jika waktunya panjang tanpa ada batasan, ini memberikan peluang para pengedar menjual barang haram (narkoba) itu,” paparnya.

    Selain dari itu kata Fauzi, baiknya pemerintah mengawasi salon yang diduga menjadi ajang prostitusi, salon plus yang diduga banyak beredar di Bandarlampung menyediakan kamar karaoke dan pijat.

    “Yang jadi pertanyaan, itu izinnya kamar karaoke atau salon. (temuan) ini berdasarkan penelusuran kami di lapangan,” ucapnya.

    Untuk itu, pihaknya mwminta pemerintah mengawasi hal itu.

    “Jangan lelah mengawasi peredaran narkoba dan salon yang diduga tempat maksiat. Instansi terkait sebagai perpanjanganan tangan pemerintah harus tegas mengawasi dan menindak narkoba dan maksiat. Jika tidak maka akan terkena azab,” ujarnya. (Red)

  • Herman HN : Pilgub Lampung Akan Damai dan Demokratis Tanpa Politik Uang

    Herman HN : Pilgub Lampung Akan Damai dan Demokratis Tanpa Politik Uang

    Bandarlampung (SL) – Politik uang merupakan pelanggaran serius dalam gelaran Pilkada serentak Indonesia. Praktek bagi-bagi uang dan sembako dalam Pilkada merupakan kecurangan.

    Hal tersebut disampaikan oleh calon Gubernur (cagub) Lampung nomor urut 2, Herman HN, dalam obrolan santai yang dilaksanakan Polda Lampung. Menurutnya, jika praktek curang politik uang dibiarkan, konflik antar pendukung cagub sulit diredam.

    “Saya mendapat banyak laporan dari relawan, banyak praktek bagi-bagi uang di desa-desa. Bagi-bagi sembako juga terjadi.” ungkap Herman HN.

    Cagub nomor urut 2 ini mengatakan, peran Polri dan Bawaslu sangat besar dalam mencegah dan menindak praktek curang bagi-bagi sembako dan uang dalam Pilgub Lampung 2018. Menurutnya, Polri dan Bawaslu harus pro aktif menindaklajuti laporan masyarakat tentang politik uang.

    “Saya berharap Bawaslu tegas memberi sanksi pada praktek bagi-bagi uang dan sembako. Kita juga meminta Polda Lampung memproses hukum pelaku kecurangan Pilgub Lampung tersebut.” kata Herman HN.

    Senada, calon wakil Gubernur (cagub) Lampung, Sutono, mengatakan, tim Herman HN – Sutono akan terus mencegah terjadinya praktek bagi-bagi uang dan sembako dalam Pilgub Lampung 2018. Ia menambahkan, masyarakat butuh pembangunan dan kesejahteraan, bukan politik uang.

    “Herman HN – Sutono yakin menang tanpa main curang dengan politik uang”, tegas Sutono.

  • Irjen Suntana : Laporan Wartawan Bukan Ditolak

    Irjen Suntana : Laporan Wartawan Bukan Ditolak

    Bandarlampung (SL) – Kapolda Lampung Irjen Pol Suntana meminta para jurnalis yang tergabung dalam Aliansi Pers Peduli Demokrasi (APPD), melengkapi bukti permulaan, terkait pelaporan Direktur Rakata Institute Eko Kuswanto, atas dugaan membatasi kerja jurnalis, dan melecehkan profesi wartawan.

    “Perlu dicarikan bukti-bukti lainnya. Jatuhnya Polda berhutang,” kata Kapolda Lampung seperti dikutip Lampung Post, Senin (23/4).

    Suntana menjelaskan, memang ada proses konsultasi usai ke SPKT, apa yang dilaporkan harus sesuai fakta, baru dibuat LP, kalau belum harus didalami dahulu.

    Kata Kapolda, tidak benar jika laporan tersebut ditolak, penyidik masih membutuhkan alat bukti lainnya, agar pasal-pasal yang disangkakan bisa memenuhi unsur. Karena pada laporan pertama, masih baru terdapat unsur dugaan.

    Sebelumnya, Polda Lampung dikabarkan menolak laporan dugaan pelecehan profesi Jurnalis yang dilakukan oleh Direktur Eksekutif Rakata Institute Eko Kuswanto.

    Polda beralasan penolakan laporan yang diajukan oleh aliansi pers Lampung peduli demokrasi tersebut, tidak memenuhi unsur pelecehan sesuai dengan materi pengaduan. Pelaporan itu disampaikan Erlan, wartawan dari biinar.com bersama puluhan wartawan di Lampung, Senin (23/4). (lp/tim)

  • Yustin : Pesan Pak Ridho Gerakan Lampung Membaca Adalah Investasi Pendidikan

    Yustin : Pesan Pak Ridho Gerakan Lampung Membaca Adalah Investasi Pendidikan

    Bandarlampung (SL) – Duta Baca Provinsi Lampung, Yustin Ridho Ficardo, tak bosan-bosannya untuk terus  mengingatkan kepada seluruh orangtua, agar menanamkan minat baca pada anak dengan cara membaca buku minimal 15 sampai 30 menit sehari. Yustin mengatakan bahwa sesuai pesan Ridho Ficardo bahwa Gerakan Lampung Membaca adalah investasi pendidikan.

    Hal itu disampaikan Yustin, saat menghadiri acara Lomba Mewarnai Anak tahun 2018, di Mal Bumi Kedaton (MBK), dalam rangka kegiatan Gebyar IGTKI se-Kecamatan Kemiling, Kota Bandar Lampung, dan Hari Kartini serta Hardiknas, Selasa (24/04).

    Kata Ibu tiga orang anak ini, di era kepemimpinan M Ridho Ficardo sebagai Gubernur Lampung, beliau (Ridho) terus menggerakakan program ‘Gerakan Lampung Membaca’. Program ini tidak lain untuk upaya mewujudkan pembangunan sumber daya manusia Lampung yang cerdas dan berkualitas, hingga mengarah ke desa bahkan pelosok wilayah.

    “Pak Ridho pernah berpesan, bahwa hakikat dari pembangunan indonesia adalah membangun manusia Indonesia seutuhnya, Gerakan Lampung membaca adalah salah satu investasi untuk meningkatkan pengetahuan dan kualitas pendidikan di Lampung,” papar Yustin.

    Lanjut Yustin, untuk menumbuhkan minat baca itu harus di biasakan dan harus diusahakan. Untuk itulah orangtua wajib mengikuti pola perkembangan, potensi, hingga memotivasi, serta mendidik anak ditengah arus globalisasi yang kian hari semakin pesat.

    Menurut istri Gubernur Lampung (non aktif) ini, jika anak-anak di ibaratkan sebagai bibit, maka peran orangtua bukan hanya menyiram. Namun dibutuhkan tanggung jawab untuk membantu bibit tersebut tumbuh dengan baik

    Ibu dari 3 orang anak ini juga mengatakan, dalam proses menumbuhkan, kita dapat mengikuti perkembangannya serta tahu bagaimana memperlakukannya dengan tepat pada setiap fase, dari mulai biji, batang, daun, hingga berbuah.

    “Kita semua sepakat satu hati satu tekad, yaitu memberikan yang terbaik bagi anak-anak kita,” ucap Yustin.

    “Anak-anak akan tumbuh sesuai potensi yang mereka miliki, tugas kita sebagai orangtua adalah menumbuhkan motivasi dan tahu cara menyiapkannya,” jelasnya lagi.

    Dalam kegiatan itu, Yustin Ridho Ficardo, menyambut baik dan sangat mengapresiasi kegiatan Lomba Mewarnai Anak 2018 yang diselenggarakan oleh IGTKI Kecamatan Kemiling.

    Selain disertai dengan kegiatan mewarnai, acara ini juga diisi dengan mendongeng. Hal itu dilakukan, agar anak-anak penerus masa depan Provinsi Lampung, bisa meningkatkan imajinasi hingga minat baca.(NN)