Tag: Bandar Lampung

  • Dukung Arinal-Chusnunia, DPP BNM Silaturahmi Ke Posko Tim Kerja Pemenangan

    Dukung Arinal-Chusnunia, DPP BNM Silaturahmi Ke Posko Tim Kerja Pemenangan

    Bandarlampung (SL) – Dewan Pimpinan Pusat Berantas Narkoba dan Maksiat (DPP BNM) bersilaturahmi Ke Posko Tim Kerja Pemenangan Arinal-Chusnunia yang beralamat dijalan Gatot Subroto No.7 Bumi Waras Bandar Lampung, Jumat (6/4) malam.

    Kedatangan rombongan DPP BNM tersebut disambut langsung oleh Ketua Tim Kerja Pemenangan H. Tony Eka Candra, didampingi Sekretaris Hidir Ibrahim, Kepala Sekretariat Bambang Purwanto, Yusro Hendra Perbasya, Benny HN Mansyur, Ujang Priyadi, Thomas Alfa Edison, Teddy Hermanto, Reza Fahlevi, Dona Furqon, Ust. Sofyan, Danny Mulyawati, Maulidya Herlita, Adrina Yustitia, Yudha Sukarya, serta turut hadir Pengurus teras DPD GRANAT Provinsi Lampung Rusfian dan Rachmad Cahya Aji.

    Dalam silaturahmi yang terjalin hangat dan erat hingga larut malam tersebut, selain berdialog tentang persoalan pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan perdaran gelap narkotika (P4GN) yang ada di Provinsi Lampung, juga sekaligus memberikan dukungan kepada pasangan calon Arinal Djunaidi-Chusnunia untuk menjadi Gubernur Lampung Periode 2019-2024 mendatang.

    Ketua Umum DPP BNM Fauzi Malanda RDB yang juga pendiri BNM didampingi Sekertaris Jenderal Dr. Adi Natamenggala dan rombongan menjelaskan, pihaknya bersama jajaran pengurus BNM hingga tingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) telah sepakat membulatkan tekad mendukung pasangan yang diusung Partai Golkar, PKB dan PAN, serta didukung oleh Partai Garuda, yakni Pasangan Arinal Djunaidi-Chusnunia untuk menjadi Gubernur Lampung Periode 2019-2024 nanti

    “Pak Tony ini adalah tempat saya bertanya, berguru, dan berdialog, serta yang mengajarkan saya berorganisasi. Berbicara tentang organisasi, kami sama-sama memerangi persoalan peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba, dan berbicara partai, saya dulu juga aktif di partai Golkar, sebab itu saya bersama seluruh jajaran BNM meyakini pilihan untuk Pilgub Lampung nanti kami pilih yang memiliki satu pemikiran, satu visi dan misi untuk membangun Lampung, jadi pada Pilgub Lampung 27 Juni 2018 mendatang, kami mendukung Pak Arinal Djunaidi dan Ibu Nunik,” ucap pendiri sekaligus Ketua Umum BNM ini berapi-api diiringi seruan dukungan jajaran pengurus DPP, DPC dan PAC BNM yang memenuhi ruangan Posko Tim Kerja Pemenangan.

    Sementara menyikapi hal tersebut, Ketua Tim Kerja Pemenangan Arinal-Chusnunia, H. Tony Eka Candra mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi tingginya atas kedatangan Pengurus DPP beserta jajaran DPC hingga PAC BNM ke Posko calon Gubernur Lampung nomor urut 3 tersebut, untuk memberikan dukungan sekaligus ikut ambil bagian untuk memenangkan pasangan calon Arinal Djunaidi – Chusnunia.

    Tony yang juga Ketua DPD Gerakan Nasional Anti Narkotika (GRANAT) Provinsi Lampung ini mengapresiasi Jajaran DPP BNM yang telah ikut serta memerangi kejahatan, peredaran gelap dan penyalagunaan narkoba.

    Tony menjelaskan, pengguna dan pecandu narkotika semakin hari jumlahnya semakin meningkat dan beragam, mulai lintas usia, lintas profesi dan status sosial.

    “Pengguna narkoba di Indonesia saat ini mencapai 5,9 juta jiwa, dan di Provinsi Lampung sekitar 117 ribu jiwa, 22 prosen diantaranya adalah para pelajar dan mahasiswa calon penerus generasi bangsa, dan sebagian lagi masih dalam usia produktif. Pengguna dan pecandu narkoba tersebut sebagian kecil saja yang dapat pulih kembali kepada kehidupan normal, karena sebagian berakhir dengan kematian dan sebagian lagi menjadi idiot dan akan menjadi beban keluarga, beban masyarakat sekaligus menjadi beban Bangsa dan Negara,” ujar Tony yang juga Ketua PD VIII KB FKPPI Lampung ini.

    Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi Lampung ini juga mengungkapkan, pasangan nomor urut 3 ini tak henti-hentinya terus mendapat tempat dihati masyarakat, karena sudah banyak mendapatkan dukungan, baik dari organisasi, lembaga, komunitas, paguyuban, maupun kelompok masyarakat yang datang langsung ke Pasko Tim Kerja Pemenangan.

    “Insya Allah apa yang menjadi harapan kita bersama, dapat diwujudkan oleh pasangan calon Arinal-Chusnunia. Mari kita sama-sama berjuang untuk memenangkan pasangan nomor urut 3 untuk Provinsi Lampung yang maju, adil, makmur, sejahtera, mandiri dan bermartabat, serta menjadi Provinsi yang sehat masyarakatnya dan bebas narkoba”, tandasnya. (*)

  • Cagub Lampung Herman HN dan M. Ridho Ficardo Enggan Bersalaman?

    Cagub Lampung Herman HN dan M. Ridho Ficardo Enggan Bersalaman?

    Bandarlampung (SL) – Pasangan Cagub Lampung nomor urut dua Herman HN-Sutono enggan bersalaman dengan paslon nomor urut satu M. Ridho Ficardo-Bachtiar Basri saat debat publik 1 Pilgub Lampung 2018, Sabtu (06/04/2018) malam di Novotel Bandar Lampung.

    Itu terjadi saat moderator Juwendra Ardiansyah memanggil satu persatu paslon. Paslon M. Ridho Ficardo- Bachtiar Basri terlebih dulu dipanggil dan duduk di kursi (panggung utama) yang disiapkan. Lalu moderator memanggil paslon nomor urut dua, Herman HN-Sutono, Ridho terlihat enggan melihat paslon Herman HN-Sutono.

    Herman HN hanya melambaikan tangan sembari tersenyum pada paslon Ridho-Bachtiar, kemudian duduk bersebelahan dengan Sutono. Sementara Bachtiar Basri membalas senyum.

    Pemandangan itu berbeda saat moderator memanggil paslon nomor urut tiga Arinal Djunaidi-Chusnunia Chalim (Nunik) dan paslon Jajuli, mereka saling bersalaman dan mengumbar senyum. (Red)

  • Mengenakan Jas Hitam, Herman HN-Sutono Tiba Perdana

    Mengenakan Jas Hitam, Herman HN-Sutono Tiba Perdana

    Bandarlampung (SL) – Pasangan Herman HN – Sutono tiba pertama kali di lokasi debat publik yang diselenggarkan KPU Lampung di Hotel Novotel Bandarlampung, Sabtu (7/4) malam.

    Herman – Sutono hadir dengan didampingi istri masing-masing dan petinggi DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Lampung. Diantaranya, Mingrum Gumay, Watoni Noerdin dan Yanuar Irawan.

    Herman – Sutono mengenakan setelan jas hitam-hitam. Kemudian, pada pukul 19.20 WIB Calon wakil Gubernur Ahmad Jajuli hadir di lokasi.

    Jajuli yang mengenakan baju putih itu, didampingi Ketua DPW PKS Lampung Ahmad Mufti Salim dan Wakil Ketua DPW Nasdem Edwin Hannibal serta beberapa petinggi partai pengusung.

    Selanjutnya, pasangan Arinal Djunaidi – Chusnunia Chalim tiba dilokasi sekira pukul 19.27 WIB.

    Arinal – Nunik hadir didampingi beberapa petinggi partai koalisi, terlihat mengenakan baju putih-putih.

    Terakhir, pasang M Ridho Ficardo – Bachtiar Basri tiba dilokasi sekira pukul 19.30 WIB. Keduanya terlihat mengenakan baju kebesaran dengan warna biru muda.

    Ridho – Bachtiar hadir didampingi istrinya masing-masing dan pengurus partai koalisi.

  • Arinal Djunaidi-Chudnunia Chalim Paparkan Visi-Misi di Debat Publik 1 Pilgub Lampung

    Arinal Djunaidi-Chudnunia Chalim Paparkan Visi-Misi di Debat Publik 1 Pilgub Lampung

    Bandarlampung (SL) – Pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur, nomor urut tiga, Arinal Djunaidi-Chudnunia Chalim (Nunik) memaparkan visi misi di debat publik 1 Pilgub Lampung 2018, Sabtu (06/04/2018) malam di Novotel Bandar Lampung.

    Arinal mengatakan, Provinsi Lampung memiliki posisi yang strategis, sebagai lumbung pangan, lumbung ternak pemasok provinsi lain.

    “Bahkan komiditi coklat yang mendunia, Lampung miskin karena IPM rendah,” kata Arinal.

    Ketua DPD I Partai Golkar ini mengatakan,Lampung harus aman, penduduknya bisa berdaya saing maju.

    “Kami akan ciptakan pemerintah religus, kembangkan ifrastuktur, pemderdayaan perempuan lain-lain,” ucap Arinal.

    Calon Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim (Nunik) mengatakan, Kartu Petani berjaya untuk petani Lampung. Untuk ketersediaan pupuk, benih, kemudian hasil panen tidak merugikan petani.

    “Kemudian kami ada program kredit usaha tani. Selain itu nasib petani kami pikirkan, yaitu untuk anak petani kami berikan beasiswa untuk anak petani seluruh anak petani Lampung,” ucapnya. (Rls)

  • Dua Perwira TNI-AL Masuk Pengurus Hiswana Migas Lampung

    Dua Perwira TNI-AL Masuk Pengurus Hiswana Migas Lampung

    Bandarlampung (SL) – Dua perwira TNI angkatan Laut, Kolonel ( Laut ) Idham Faca dan Danyon 7 Marinir, Mayor (Mar) Kanang Budiraharjo masuk Jajaran Pimpinan DPC  Hiswana Migas Lampung.

    Masuk dua perwira TNI-AL itu ditetapkan dalam rapat pleno harian Hiswana Migas Lampung, dalam rangka memperkuat kepengurusan Hiswana Migas Lampung, Rabu Siang,4 April 2018 di jalan Dr. Harun II Nomor 06 Kotabaru.

    Kol ( Laut ) Idham Faca dan Mayor (Mar) Kanang Budiraharjo masuk ke dalam jajaran Pimpinan DPC Hiswanamigas Lampung karena selain berdinas Di TNI AL mereka juga sebagai Pengusaha SPBU. “Beliau beliau ini kan usahanya ada di bidang itu, ada kolonel dan lain lain nggak ada persoalan, syarat jadi pengurus adalah pengusaha, sepanjang pengusaha ya clear,” ujar Ketua Bidang SPBU DPC Hiswanamigas Lampung Doni Irawan kepada wartawan.

    Ketua DPC Hiswanamigas Lampung Budiono yang didampingi Doni Irawan menjelaskan meskipun jabatan Kol ( Laut ) Idham Faca dan Mayor (Mar) Kanang Budiraharjo masuk Jajaran Pimpinan DPC  Hiswana Migas Lampung statusnya masih aktif di TNI. “Di Organisasi Hiswanamigas ini tidak di gaji, tak ada tumpang tindih penggunaan uang negara, dan mereka ada izin pimpinan,” katanya.

    Dengan bertambahnya pengurus yang baru di struktur organisasi DPC Hiswanamigas di harapkan kedepannya dapat memperkuat organisasi.

    “Kami juga tadi habis rapat pleno harian, rapat kordinasi kepengurusan sekaligus evaluasi kinerja dan persoalan di dalam AD ART serta pengambilan keputusan di pleno,” kata Budiono.

    Sementara pasal 39 dan 55 Undang-Undang Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI. Dalam pasal 39 disebutkan, prajurit TNI dilarang jadi anggota partai politik dan ikut kegiatan politik praktis, kegiatan bisnis, serta kegiatan untuk dipilih jadi anggota legislatif dan jabatan politis lain. N

  • Penembak Warga Yang Viral di Medsos Roboh Ditembak Polisi

    Penembak Warga Yang Viral di Medsos Roboh Ditembak Polisi

    Bandarlampung (Sl) – TIM Resmob Polda Lampung melumpuhkan pelaku penembak warga yang videonya sempat Viralnya di mediasosial. Korban penembakan bernama Hendra Irawan (21), warga Jalan Kimaja Gang Bambu No.70 A Kelurahan Kedaton, Bandarlampung, pada 6 Februari 2018.

    Salah satu pelaku penembakan bernama Wahyu Agung (21) akhirnya meregang nyawa. Polisi menyebut pelaku dan petugas sempat baku tembak dengan aparat Tim II Resmob Jatanras Polda Lampung saat penangkapan di kediamannya Desa Lebak Danau, Jabung, Lampung Timur, Jumat (6/4/2018) dini hari sekira pukul 04.30 WIB.

    Ipda Riki, anggota Tim II Resmob Jatanras Polda Lampung mengatakan, pelaku sempat melakukan perlawanan dengan mengeluarkan tembakan ke arah petugas.

    “Sehingga dilakukan tindakan tegas untuk melumpuhkan pelaku,” kata Rikidi Rumah Sakit Bhayangkara, Jalan Pramuka, Rajabasa, Bandarlampung, Jumat (6/4/2018).

    Pelaku Wahyu meninggal setelah bagian dada kirinya terkena timah panas milik aparat. “Pelaku tewas dalam perjalanan ke RS Bhayangkara,” ujar Riki.

    Petugas juga menyita satu pucuk senjata api rakitan jenis revolver, empat butir amunisi yang terdiri dari dua butir amunisi utuh dan dua butir amunisi tanpa proyektil. Kemudian satu kunci letter T dan satu anak kunci. (*)

  • Pelayanan RSUDAM Masih “Buruk”

    Pelayanan RSUDAM Masih “Buruk”

    Bandarlampung (SL) – Permasalahan kesehatan di Provinsi Lampung seakan tidak kunjung selesai. Sebelum kematian ibu hamil di Kabupaten Tanggamus karena kurangnya perhatian pemerintah warga pun kerap mendapatkan pelayanan kurang baik di rumah sakit.

    Rahmadi warga Lampung Selatan menilai berobat di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM), administrasinya menyulitkan dan tidak langsung mendapatkan pelayanan.

    “Pelayanan yang diberikan pun sangat lambat, bahkan pasien dibiarkan cukup lama di ruang periksa. Seharusnya kalau sudah diruang periksa pasien langsung ditangani. Ini kan rumah sakit pemerintah. Setiap pasien berhak mendapatkan pelayanan segera,” katanya, Jumat (6/4).

    Jika pemerintahan Gubernur Ridho perduli terhadap masalah kesehatan, permasalahan ini tidak terjadi berulang-ulang. “Ini bukan saya aja. Pasien di luar antre lama karena di ruangan pasien tidak langsung ditangani. Gak tahu kenapa. Ada yang bilang setiap hari seperti ini,” tambahnya.

    Menurutnya untuk memperbaiki pelayanan kesehatan di rumah sakit pemerintah, maka gubernurnya harus punya komitmen untuk mengawal pelayanan kesehatan rakyat.

    “Kalau sudah bertahun-tahun gak ada perubahan, sudah saatnya mencari pemimpin yang baru yang dapat cepat menyelesaikan masalah ini,” ujarnya.

    Hal senada disampaikan oleh, Rahmadi warga Tanggamus yang mengaku kecewa dengan kepemimpinan Ridho-Ficardo karena tidak perduli terhadap rakyat kecil. Menurutnya, di Bandar Lampung saja masyarakat tidak tertangani, apalagi di pedesaan seperti di Kabupaten Tanggamus.

    “Warga Tanggamus selama ini sudah sering menjadi korban pelayanan kesehatan buruk. Ibu hamil meninggal kemarin itu bukan satu-satunya. Rakyat Lampung, sudah sangat mendesak memilik pemimpin baru yang bisa memperbaiki pelayanan kesehatan sampai di desa-desa,” kata dia.

    Sejumlah pelayanan buruk dibidang kesehatan sempat tercatat media massa. Pada 11 Oktober 2017, seorang pasien harus pindah rumah sakit lantaran tidak diberikan pelayanan dan ditelantarkan. Hal ini diungkapkan Muhammad Marwan Supriyadi keluarga pasien atas nama Muhammad Arshaka Arrasidi, warga Sukamaju Kecamatan Sidomulyo Lampung Selatan.

    Anaknya sakit menderita panas tinggi dan diare berlendir. Meski telah dirawat di RSU Bob Bazar, Kalianda selama 5 hari 4 malam, namun belum juga sembuh. Hasil Laboratorium yang diberikan rumah sakit menunjukkan trombosit menurun setiap harinya.

    Karena semakin kuatir maka pasien dipindahkan ke RSUDAM, Bandarlampung dengan harapan mendapatkan penanganan lebih baik. Akan tetapi sesampainya di RSUDAM, Bandarlampung pasien dibiarkan selama dua jam bahkan tidak ada pemeriksaan dari dokter di IGD. Setelah menunggu lama, akhirnya pasien pun memutuskan untuk pindah dan tetap diminta biaya adminsitrasi oleh rumah sakit daerah tersebut.

    Pada 20 September 2017 seorang ibu seorang asal Lampung Utara bernama Delvasari, terpaksa menggendong jenazah bayinya menggunakan angkutan umum, karena tidak diperkenankan mendapatkan pelayanan mobil ambulans dari RSUDAM.

    Pada, 4 Januari 2015, Winda Sari (25), seorang pemulung korban kecelakaan lalu lintas, harus pulang secara paksa dari (RSUDAM). Korban pulang akibat selama seminggu diterlantarkan di rumah sakit milik pemerintah Provinsi Lampung dan menggelandang di Bandar Lampung.

    Bahkan pasien harus pulang menggunakan sebuah gerobak dan sempat dirawat ulang sejak ‘diusir’ pihak RSUAM. Namun akhirnya Winda mengembuskan nafas terakhirnya 21 Januari petang.

    Sebagian permasalahan tersebut menjadi ketakutan masyarakat Lampung untuk berobat di rumah sakit daerah milik Provinsi Lampung.

    “Saya takut jika harus berobat di RSUDAM karena pelayanannya sudah terlalu buruk dan tidak ada pembenahan dari pemerintah setempat. Gubernur kayaknya cuek aja setiap hari ada pasien terlantar dan mati karena pelayanan kesehatan memburuk,” kata Riki warga Kota Bandarlampung. (red).

  • Lampung Berduka, Pendiri Himpunan Mahasiswa Islam Wafat

    Lampung Berduka, Pendiri Himpunan Mahasiswa Islam Wafat

    Bandarlampung (SL) – Kabar duka, satu lagi tokoh Provinsi Lampung H Yusuf Djaiz SE (79) meninggal dunia. Ayahanda anggota DPR RI Almuzzammil Yusuf itu merupakan salah satu tokoh pendiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), yang wafat di Rumah Sakit Bumi Waras, Bandarlampung, Kamis (5/4) malam.

    Almarhum dibawa ke rumah duka di Desa Kurungan Nyawa Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran. “Rencananya, hari ini almarhum dimakamkan di di Negerisakti Pesawaran,” ujar Humas Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sabiqul Iman.

    Kabar duka atas meninggalnya tokoh H Yusuf Djaiz (79) memberikan kenangan tersendiri bagi Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Lampung.

    “Saya merasa sangat kehilangan tokoh panutan, semasa aktif sebagai pengurus olahraga maupun wakil rakyat, almarhum sangat aktif layaknya orangtua sekaligus teman berdiskusi. Selain tentunya menjadi narasumber pemberitaan,” kenang Ketua PWI Lampung Supriyadi Alfian, Jumat (6/4).

    Selain sebagai narasumber berita kata dia, Almarhum juga menjadi guru yang selalu membimbing teman teman wartawan supaya bisa menulis berita yang baik, sekaligus mengerti tentang setiap tangkai olahraga.

    “Bang Yusuf Djaiz adalah tokoh yang sangat luwes dan tegas. Semasa saya menjadi wartawan olahraga era ’87 hingga ’90-an beliau selalu menjadi narasumber utama,” tegas Supriyadi Alfian.

    Semasa menjadi anggota Dewan Perwakilan Provinsi Lampung maupun Direktur Bank Lampung, Yusuf Djaiz juga sangat dekat dengan wartawan.

    “Kami khususnya wartawan angatan 90-an merasa sangat kehilangan, karena beliau tidak hanya menjadi narasumber namun juga guru yang selalu membimbing semua generasi muda,” sambung PU harianmomentum itu.

    Almarhum meninggalkan delapan anak. Aktivis dan politisi senior itu pernah menjadi anggota DPRD Lampung periode 1999-2004 dari Partai Golkar. (jun).

  • LBH Bandarlampung Buka Pendidikan Paralegal 2018

    LBH Bandarlampung Buka Pendidikan Paralegal 2018

    Bandarlampung (SL) – Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandar Lampung akan melaksanakan Pendidikan Paralegal 2018, Kamis (12/4/2018) hingga Minggu (15/4/2018), pekan depan.

    Pendidikan Paralegal ini tertuju khusus kepada petani, nelayan, dan mahasiswa.

    Mengambil tema “Perluasan Akses Keadilan bagi Masyarakat Miskin dalam Pemenuhan Hak atas Bantuan Hukum di Lampung”, Pendidikan Paralegal akan berlangsung di Wisma Universitas Lampung.

    LBH Bandar Lampung telah membuka pendaftaran peserta mulai 1 April 2018. Masa pendaftaran masih berjalan hingga Selasa (10/4/2018) pekan depan.

    “Kami akan mengumumkan kelulusan peserta Pendidikan Paralegal pada (Rabu) 11 April 2018,” ujar Kodri Ubaidillah, ketua pelaksana kegiatan, melalui rilis, Jumat (6/4/2018).

    Adapun syarat menjadi peserta, antara lain:

    1. Membuat makalah dengan tema “Konsep Bantuan Hukum Struktural, Kelautan, dan Perikanan” serta “Hak atas Tanah dan Resolusi Konflik Pertanahan di Lampung”

    2. Menyertakan curriculum vitae (CV) atau biodata diri

    3. Melampirkan fotokopi ijasah/transkrip dan identitas (KTP/KTM)

    4. Menyertakan pas foto ukuran 3×4 sebanyak 3 lembar

    5. Membuat surat pernyataan tidak dalam ikatan dinas PNS/Polri/TNI/BIN

    6. Membuat surat pernyataan bersedia mengikuti seluruh rangkaian Pendidikan Paralegal 2018 di atas materai 6000.

    Sementara sejumlah nama yang akan menjadi pembicara, antara lain:

    1. Asfinawati (Ketua YLBHI)

    2. Rahma Mary (Ketua Bidang Manajemen Pengetahuan YLBHI)

    3. Taufik Basari (mantan Direktur Hukum dan Advokasi YLBHI)

    4. Bahrein (mantan Direktur Advokasi YLBHI)

    5. Rocky Gerung (akademisi filsafat UI dan aktivis HAM)

    6. Nur Hidayati (Ketua Eksekutif Nasional Walhi)

    7. Ivan Coff (aktivis P2D)

    8. Robertus Robet (akademisi sosiologi UNJ)

    9. Andik Hardiyanto (Merdesa Institute)

    10. Wahrul Fauzi Silalahi (mantan Direktur LBH Bandar Lampung)

    11. Wahyu Sasongko (akademisi Fakultas Hukum Unila)

    12. Juwendra Asdiansyah (mantan Ketua AJI Lampung)

    13. Sukron (Pertuni) (Rls)

  • FKPS Layangkan Somasi ke Dinas Pendidikan Bandarlampung

    FKPS Layangkan Somasi ke Dinas Pendidikan Bandarlampung

    Bandarlampung (SL) – Para pelaku seni yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pekerja Seni (FKPS) Kota Bandar Lampung mengaku telah melayangkan somasi kepada dinas pendidikan Kota Bandar Lampung, Senin (2/4). Somasi dilayangkan atas dasar ketidakprofesionalan panitia dalam menyelenggarakan Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), tingkat Kota Bandar Lampung.

    Salahsatu anggota Forum, Gunawan mengatakan, somasi dilakukan karena panitia telah melanggar aturan atau dasar hukum pelaksaaan lomba FLS2N 2018, karena menjadikan juri perlombaan yang tidak sesuai kompetensinya.

    Bukan hanya itu, pihak Disdik yakni Kepala Bidang Pendidikan Dasar yang menjadi ketua panitia lomba FLS2N, Eka Afriana, disebut-sebut telah berbohong akan mengulang lomba pada Kamis (5/4). Namun kenyataannya, sampai hari ini (Jum’at, 6/4), perkataan adik ipar Walikota (non aktif) Herman HN untuk pengulangan lomba tidak dilaksanakan.

    “Kami sudah bertemu pihak disdik, sekaligus melayangkan somasi ke kabid dikdas ibu Eka, Senin kemarin. Dia berjanji lomba akan diulang, pada hari kamis kemarin. Kenyatannya tidak ada, akhirnya kami melayangkan somasi ke disdik hari ini,” kata Gunawan kepada tribun, Jum’at (6/4).

    Gunawan menjelasakan, somasi ditandatangani sekitar lima puluh orang yang terdiri dari orang tua peserta lomba FLS2N serta para penggiat dan pencinta seni. Tuntutannya meminta panitia mengulang lomba FLS2N seperti yang terjadi di Bandung, Jawa Barat.

    Kepala Seksi Kurikulum Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung Harsono mengatakan aspirasi FKPS akan disampaikan kepada atasnnya. Namun sebelumnya ia sudah bertemu kabid, dan tidak ada pembicaraan menyangkut lomba yang akan diulang.

    “Apa yang menjadi aspirasi akan disampaikan kepada kabid, dan memang tidak ada pembicaraan soal lomba FLS2N akan diulang,” kata Harsono, saat menerima perwakilan FKPS, di kantor disdik, Jum’at (6/4).

    “Tuntutan kami jelas lomba FLS2N diulang, karena tidak sesuai aturan ada di julak FLS2N tahun 2018, karena juri tidak memiliki kompetensi sesuai yang diatur dalam ayat 1-4 juklak itu. Dan kabid dikas sudah menyanggupinya, makanya kami ke dikdas meminta komitmen dia, tapi hari ini dia tidak ada,” tutupnya.

    Diketahui Dinas pendidikan dan kebudayaan Kota Bandar Lampung menggelar lomba FLS2N tingkat SMP Se-Bandar Lampung di SMPN 16 Bandar Lampung, Rabu (28/3).

    FLS2N yang mempertandingkan lima tangkai lomba menuai protes orang tua peserta lomba. Pasalnya sejumlah juri di lima tangkai perlombaan yang dipertandingkan tidak memiliki berkompeten, sesuai petunjuk pelaksaan (juklak) lomba FLSN tingkat Sekolah menengah pertama tahun 2018 yang diterbitkan kementerian pendidikan dan kebudayaan nasional.

    Seperti lomba tari tradisional jurinya bukan ahli tari melainkan sosok penyanyi, juri lomba musik tradisonal, jurinya dari ahli dancer. (*)