Tag: banjir

  • Proyek Meikarta Sebabkan Banjir di Desa Sekitarnya

    Proyek Meikarta Sebabkan Banjir di Desa Sekitarnya

    Bekasi (SL) – Pintu masuk kawasan Central Park Meikarta di Jl Raya Boulevard Orange County Lippo Cikarang merupakan salah satu daerah langganan terdampak banjir saat hujan datang.

    Selain merendam badan jalan, genangan air juga merendam sejumlah rumah milik warga di Kp. Cibatu RT 11/05 Desa Cibatu, Kecamatan Cikarang Selatan.

    Salah seorang warga setempat, Heri Sugianto mengaku kondisi tersebut terjadi sejak akhir tahun 2017 lalu, tepatnya saat lahan kosong didepan rumah warga diurug oleh pengembang untuk dijadikan kawasan Central Park Meikarta . “Banjir baru terjadi ketika ada proyek Meikarta. Sebelum-sebelumnya mah nggak pernah banjir,” kata Heri Sugianto saat ditemui di kediamannya, Sabtu (12/01) kemarin.

    Kondisi terparah, sambungnya, terjadi pada tanggal 9 Januari 2019 lalu. Meski hanya diguyur hujan selama kurang lebih 2 jam, air bercampur lumpur justru menggenangi rumah warga dengan ketinggian mencapai hingga pinggang orang dewasa. “Kemarin yang paling parah sampai sepinggang orang dewasa. Padahal hujannya cuma sebentar,” ucapnya.

    Menurutnya, sumber persoalan dari banjir itu adalah kecilnya saluran pembuangan air yang berada tepat di rumah warga menuju danau Meikarta. Saluran air tersebut diduga tidak sebanding dengan debit air yang datang dari Perumahan Cibiru yang melewati Galeri Marketing Lippo Cikarang serta lahan IKIP/UNJ sehingga menggenangi jalan dan rumah warga. “Airnya kan kumpul disini semua dan mengalir lewat saluran air ke danau Meikarta. Tetapi karena saluran pembuangan airnya kecil dan jaraknya juga lumayan jauh akhirnya air berbalik dan naik ke rumah warga,” kata Heri.

    Meski kerap dikeluhkan, hingga saat ini belum ada tindak lanjut dari pihak Lippo Cikarang untuk menuntaskan persoalan tersebut. “Kami akan bertahan karena ini satu-satunya warisan orang tua kami. Kami hanya meminta pihak pengembang segera mencarikan solusi untuk menyelesaikan persoalan ini,” tegasnya.

    Ketua RT 11/05 Desa Cibatu Kecamatan Cikarang Selatan, Alam membenarkan adanya rumah warga yang terendam banjir saat hujan di lokasi tersebut. “Iya, ada beberapa rumah yang terkena banjir. Udah dari dulu kita laporan, gak tau udah berapa kalinya. Yang jelas kalo ke desa mah udah berkali-kali,” kata dia.

    Menurutnya persoalan itu tak kunjung tuntas karena memang belum ada tindak lanjut dari pihak Lippo Cikarang selaku pengembang Meikarta untuk mengatasinya.

    Sementara itu Kepala Desa Cibatu, H. Warta mengaku belum pernah menerima laporan adanya rumah warga yang terkena banjir di lokasi tersebut. “Saha nu laporan? Warga mana? Eweuh, eweuh laporan (Siapa yang laporan? Warga mana? Nggak ada, nggak ada laporan-red),” katanya saat dihubungi melalui telepon seluler.

    Informasi yang dihimpun dilapangan ada 5 rumah warga yang kerap terendam banjir di lokasi tersebut. Kelima rumah tersebut dihuni oleh 4 Kepala Keluarga (KK) yakni keluarga Abah Sadi (H. Sain), Wawan, Mindun dan Heri Sugianto.  (MediaIndonesia)

  • 120 Rumah di Pulau Rambai Terendam Banjir

    120 Rumah di Pulau Rambai Terendam Banjir

    Kampar (SL) – Pasca kembali dibukanya pintu pelimpah/spilway gate pada hari Minggu 9 Desember 2019 dengan ketinggian 5 pintu x 120 cm menjadi 5 pintu x 150 cm, maka mengakibatkan sebanyak 120 buah rumah di Pulau Rambai terendam banjir.

    Hal tersebut terbukti saat Bupati Kampar yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar Drs Yusri,M.Si saat meninjau langsung banjir yang terjadi  di Dusun II Desa Pulau Rambai Kecamatan Kampar, Senin (10/12/18).

    Dengan menggunakan perahu yang disediakan Tagana Kampar melalui Dinas Sosial, Sekda Kampar didampingi beberapa Kepala Dinas antara lain Kadis Kesehatan Nurbit, MH, Kadis Sosial Amin Filda, Kadis Kominfo Arizon, Kepala BPNPD Kampar M Yasir menyeberangi derasnya arus sungai kampar menunju Pulau Rambai.

    Dilokasi banjir, Yusri melihat langsung kondisi rumah dan warga yang terkena banjir. Besama rombongan Dt Yusri meyambangi beberapa masyarakat yang lagi sakit kedalam rumahnya. Didampingi Kadis kesehatan, Yusri menegaskan agar Dinkes Kampar siap dalam membantu pengobatan warga, apabila diperlukan evakuasi segera lakukan baik ke Puskesmas maupun ke Rumah Sakit Umum.

    Pada kesempatan tersebut Yusri dan rombongan juga menyerahkan secara simbolis bantuan beras sesuai dengan kebutuhan daerah yang terkena banjir. Dengan harapan agar masyarakat bisa bersabar dan waspada.

    Sejauh ini pihak Tagana melalui Dinsos telah menyiapkan Perahu untuk penyeberangan sungai kampar, akan tetapi Yusri juga minta kepada masyarakat apabila tidak terlalu mendesak tidak usah menyeberang karena melihat kondisi sungai kampar yang sangat deras saat ini.

    Usai di Pulai Rambai, bersama Wakil Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto, SH mengantar Jenazah bocah usia 4 tahun korban banjir di pemakaman umum Desa Bukit Ranah Kecamatan Kampar. Dimana anak dari pasangan Zulhendri dan Leni tersebut tenggelam dan meninggal ditemukan warga sekitar pukul 11.30 wib di sungai kampar dibelakang rumahnya.

    Sambil takziah kerumah duka Desa Bukit Ranah, rombongan juga sekaligus meninjau banjir yang terdapat di Desa Bukit Ranah dan Desa  Ranah, dimana banjir melintasi jalan utama ranah dan menjadi objek untuk bermandi oleh masyarakat setempat.

    Kendati demikian, Wabup bersama Sekda juga berpesan agar masyarakat berhati-hati bersama anak dan keluarganya.

    Jangan terlena bermain air nanti malah menjadi bencana seperti yang dialami mantan anggota DPRD Kampar yang harus kehilangan putri kesayangannya. (net)

  • 4 Tewas dan 236 Mengungsi Akibat Banjir Longsor di Pacitan

    4 Tewas dan 236 Mengungsi Akibat Banjir Longsor di Pacitan

    Jawa Timur (SL) – Hujan lebat yang melanda wilayah Pacitan Provinsi Jawa Timur sehingga menyebabkan banjir dan longsor. Berikut laporan BPBD kepada Posko BNPB.

    1. Pada hari Jumat, 7 Desember 2018 pukul 20.30 WIB telah terjadi Banjir dan Longsor di wilayah Kabupaten Pacitan, sejumlah 236 jiwa mengungsi dan 4 (empat) jiwa dinyatakan hilang.

    Kronologi kejadian sore hari terjadi hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan.

    Pukul 20.30 WIB, air sungai meluap akibat tidak mampu menampung debit air dan mulai masuk ke pemukiman warga di Desa Purwoasri, Desa Kayen, Desa Kebonagung, Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan dengan ketinggian air antara 30 – 50 Cm.

    Terdampak banjir :
    a.Dusun Jelok, Desa Kayen, Kecamatan Kebonagung, pengungsi di Rumah Warga (217 jiwa)
    b. Dusun Wetih, Desa Purwoasri, Kecamatan Kebonagung, pengungsi di Rumah Warga (4 jiwa)
    c. Dusun Krajan, Desa Sirnoboyo, Kecamatan Pacitan, pengungsi di Rumah Warga (3 jiwa)
    d. Dusun Jambu, Desa Sidomulyo, Kecamatan Kebonagung, pengungsi di Balai Desa Sidomulyo (12 jiwa)

    Terdampak Longsor terdapat 4 (empat) jiwa saat ini masih tertimbun longsor. Saat ini masih dilakukan proses evakuasi oleh Tim dari Basarnas. Lokasi pencarian dilakukan di Dusun Jambu, Desa Sidomulyo, Kecamatan Kebonagung, adapun identitas warga yang hilang adalah :
    a. Misgiman (L/62)
    b. Sogirah (P/46)
    c. Bogiyem (P/72)
    d. Katinem (P/58)

    Penanganan Darurat BPBD Pacitan menjadi komando untuk melakukan upaya darurat bersama TNI, Polri, Basarnas, Babinsa Babinkamtibmas, Tagana, Dinkes, Dinsos, Banser, potensi SAR dan relawan untuk melakukan evakuasi warga yang terdampak banjir dan longsor. Lebih dari 200 personel terlibat penanganan.

    Kegiatan BPBD Provinsi Jatim sesuai arahan Bapak Gubernur, Kalaksa BPBD Provinsi Jatim segera menuju lokasi ke Kabuoaten Pacitan mengirimkan bantuan berupa :
    – Personil Tim Reaksi Cepat BPBD 10 orang
    – Makanan siap saji 300 kaleng
    – Glangsing 2.000 lembar
    – Alat kebersihan
    – Baju layak pakai
    – Beras
    – Mie Instan

    (detakindonesia)

  • Selain Rawan Banjir, Tujuh Kecamatan di Wilayah Tulang Bawang Juga Rawan Longsor

    Selain Rawan Banjir, Tujuh Kecamatan di Wilayah Tulang Bawang Juga Rawan Longsor

    Tulang Bawang (SL) – Wilayah Tulangbawang selain rawan bencana banjir, pada tujuh kecamatan di wilayah tersebut juga termasuk daerah rawan longsor. “Untuk daerah yang terdapat rawan banjir terutama di tujuh kecamatan di Tulangbawang juga terdapat rawan longsor,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)  Tulangbawang Noermal didampingi sekertaris BPBD tulangbawang Abu Bakar Sidik, Minggu (2/12/2018).

    Dia mengatakan pihaknya sudah melakukan sosialisasi terhadap antisipasi bencana banjir serta tanah longsor. “Ada beberapa gejala yang harus diketahui warga untuk mewaspadai terjadinya bencana longsor tersebut seperti air sungai yang secara mendadak mengeruh, terjadinya retak pada tanah yang dapat mengakibatkan tanah longsor,” ujar dia.

    Untuk mengantisipasi hal tersebut BDBD Tulangbawang telah menyiagakan personel satgas bencana alam selama 24 jam. Dia menjelaskan, ada sekitar 23 personel satgas penanggulan bencana yang dipersiapkan dan selalu standbye ketika terdapat bencana yang sewaktu-waktu melanda. “Untuk Satgas memang kita siaga terus, karena mereka piket 24 jam secara bergantian untuk mengecek secara langsung debit ketinggian air di way Tulangbawang.

    Guna menghadapi musim penghujan ini BPBD Tulangbawang juga telah siap jika nantinya terjadi bencana Banjir diantaranya yakni menyiapkan berbagai logistik penangulangan korban bencana. “Untuk menghadapi hal tersebut kita sudah siapkan logistik untuk membantu para korban, jika sewaktu-waktu terjadi musibah banjir,” katanya. Dia juga mengatakan sejumlah logistik yang sudah disiapkan BPBD diantaranya, perahu karet, tenda pengungsian, serta mobil dapur umum dan tempat tidur portabel. ( Mardi)

  • Aceh Diguyur Hujan Lebat, 10 Desa Terendam Banjir

    Aceh Diguyur Hujan Lebat, 10 Desa Terendam Banjir

    Banda Aceh (SL)-Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang mengguyur sebagian Kabupaten Aceh Jaya pada siang kemarin telah menyebabkan luapan sungai Krueng Masen pada Minggu siang (25/11). Tercatat sekitar sepuluh Desa terendam banjir.

    Informasiyang diperoleh Dialeksis.com, Senin (26/11), dari BPBA menyebutkan, 10 Desa yang terendam meliputi Desa Masen, Babah Dua, Panton Krueng, Suak Beukah, Ujong Rimba, Gampong Baro, Lamtengoh, Alue Gajah, Gunong Cut, dan Krueng Tho.

    Sejak banjir terjadi sekitar 37 KK atau 184 warga telah mengamankan diri ke tempat lebih aman. Para pengungsi ini adalah warga dari Desa Masen, Kecamatan Darul Hikmah, Kabupaten Aceh Jaya.

    Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Aceh Jaya terus memantau debit air dan melakukan monitoring daerah rawan banjir serta mendata korban terdampak banjir yang ada di kecataman tersebut. Hingga dini hari debit air belum berdampak surut dan masih tergenang. (Dialeksis)

  • Kabupaten Aceh Utara Dilanda Banjir, Warga Butuh Bantuan

    Kabupaten Aceh Utara Dilanda Banjir, Warga Butuh Bantuan

    Aceh (SL) – Meluapnya air yang di Akibat oleh hujan deras yang terjadi beberapa hari ini mengakibatkan runtuh tanggul di Desa Blang Panyang, Kecamatan Samudra, Kabupaten Aceh Utara, Sabtu (17/11/2018). Pria bernama Khaidir salah seorang warga yang tinggal di Desa tersebut mengatakan, runtuhnya tanggul yang menghantam seluruh rumah warga di Desa Blang Panyang dikarenakan akibat tidak mampu lagi menampung air.

    “Saat ini masyarakat di beberapa desa yang berdekatan sangat ketakutan akibat air terus mengalir ke permukiman warga. Ini adalah sebuah musibah yang terjadi lagi di desa Kita yang juga sebelumnya pernah terjadi beberapa waktu lalu,” ujar Khaidir.

    Detik-detik runtuhnya tanggul yang begitu dahsyat, mengakibatkan air yang terus mengalir sampai ke kota dan juga merendam Masjid Kecamatan Samudra.

    “Masyarakat saat ini sangat membutuhkan pertolongan darurat supaya tidak menimbulkan korban jiwa akibat banjir yang terjadi,” pungkasnya. (lensawarga)

  • BPBD Siagakan Perahu Karet Bantu Penyeberangan Jalan Putus KM20 Jalur Lampung-Bengkulu di Krui

    BPBD Siagakan Perahu Karet Bantu Penyeberangan Jalan Putus KM20 Jalur Lampung-Bengkulu di Krui

    Pesisir Barat (SL) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar), menerjunkan satu unit perahu karet untuk membantu masyarakat melakukan penyeberangan di lokasi jalan putus Jalan Lintas Barat (Jalinbar) KM 20 Pekon Mandirisejati Kecamatan Krui Selatan, Rabu (7/11).

    Kepala BPBD, Syaifullah, mengatakan bahwa upaya diterjunkannya perahu karet di titik tersebut bertujuan untuk membantu masyarakat yang hendak menyeberang dari masing-masing arah.

    “Petugas mulai membantu masyarakat menyeberang sejak pagi dan hingga saat ini masih berlanjut,” ungkap Iful.

    Menurutnya, perahu karet tersebut akan tetap disiagakan dan dioperasikan di lokasi tersebut jika memang kondisi air memungkinkan.

    “Kalau memang banjirnya besar dan arusnya kuat, perahu karet akan dihentikan sementara untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” pungkasnya. (jpnews)

  • Luapan Sungai Waymahnai Hambat Progres Jembatan Permanen

    Luapan Sungai Waymahnai Hambat Progres Jembatan Permanen

    Pesisir Barat (SL) – Meluapnya air Sungai Waymahnai Pekon Mandirisejati Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar) tidak hanya mengakibatkan jalan putus Jalinbar KM 20 kembali terputus, namun juga membuat pengerjaan pembangunan jembatan permanen dititik tersebut terhambat.

    Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 7 PJN II Lampung, Rolli Ekoanto, ketika dikonfirmasi di lokasi, Rabu (7/11), mengatakan akibat hujan deras yang mengguyur membuat tembok penahan tanah (Raitening) untuk operit jembatan rusak disebabkan tergerus air dengan arus yang deras. “Raiteningnya sudah tidak berdiri tegak lagi dikarenakan tergerus air dengan arus yang kuat,” ujar Rolli.

    Meski demikian, Rolli belum bisa memastikan raitening tersebut masih bisa digunakan atau tidak.

    “Kalau memang raiteningnya pecah, ya harus mulai dari awal lagi. Begitu juga kalau tidak, kita harus nambah kerjaan untuk membuat raitening yang bobotnya sangat berat tegak lagi,” tambahnya.

    Tidak hanya itu, kerugian lainnya yang dialami oleh perusahaan pelaksana PT. Sang Bima Ratu, yakni hilangnya mata bor besar yang juga terbawa arus sungai.

    “Mata bornya hilang dibawa arus, dan tidak ditemukan lagi,” lanjut Rolli.

    Menurut Rolli, pihaknya belum bisa memastikan angka kerugian yang dialami. “Yang jelas musibah ini membuat pengerjaan pembangunan jembatan permanen terhenti total, dan belum bisa dipastikan kapan bisa dilanjutkan,” tandasnya. (jpnews)

  • Bupati Pesisir Barat Tinjau Korban Banjir Mandirisejati

    Bupati Pesisir Barat Tinjau Korban Banjir Mandirisejati

    Pesisir Barat (SL) – Bupati Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar) Agus Istiqlal terjun langsung meninjau korban banjir di Pekon Mandirisejati Kecamatan Krui Selatan, Selasa (6/11/2018), sekira pukul 22.30 WIB.

    Dilokasi, Agus Istiqlal melalui Pj. Peratin setempat menyerahkan bantuan karpet dan makanan pokok yang disiapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial (Dinsos).

    “Ini musibah, saya berharap agar warga yang terdampak banjir bisa sabar. Bantuan makanan mudah-mudahan secepatnya disalurkan kepada masyarakat,” ujar Agus.

    Orang nomor satu di Pesibar itu juga memerintahkan agar mobil pemadam kebakaran (Damkar) segera disiagakan dilokasi untuk mempercepat surutnya air dengan cara disedot. “Selain itu juga disiagakan perahu karet, dan dapur umum,” tukasnya.

    Bupati juga menyempatkan meninjau lokasi jalan putus yang kini kondisinya sangat parah dengan dorongan arus air yang sangat kuat.

    Sekedar diketahui jumlah rumah warga yang terendam banjir diperkirakan mencapai sekitar 70 KK, dan sejauh ini warga mengungsi dan menyelamatkan barang rumah tangganya ke sanak saudaranya yang area pemukimannya lebih tinggi. (suarapedia)

  • Sungai Cipatujah Tasik Malaya Meluap Dua Orang Dikabarkan Tewas

    Sungai Cipatujah Tasik Malaya Meluap Dua Orang Dikabarkan Tewas

    Tasikmalaya (SL) – Hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan meluapnya aliran sungai Cipatujah, Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Jabar), Selasa (6/11/2018). Ruas jalan Cipatujah menuju, Ciheras, Pameungpeuk atau Garut Selatan, lumpuh total. Lumpuhnya arus jalan tersebut menyusul putusnya jembatan Pasanggrahan.

    Menurut laporan masyarakat jembatan putus akibat arus air yang deras dari hulu sungai Pasanggrahan. Ketinggian air mencapai 30 cm – 1,8 Meter. Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Indra, menyampaikan akibat bencana tersebut 2 Orang meninggal dunia dan 50 Kepala Keluarga (KK) terdampak bencana.

    Area yang terkena dampak bencana meliputi Desa Ciheras dan Desa Ciandum Kecamatan Cipatujah Desa Cikupa dan Desa Ciawi di Kecamatan Karangnunggal serta Desa Cikuya di Kecamatan Culamega.

    “Upaya yang dilakukan oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Tasikmalaya telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk penanganan jembatan yang putus. Memberikan bantuan dan melakukan evakuasi korban banjir/warga yang terjebak banjir ke tempat yang lebih aman dan TRC BPBD Kabupaten Tasikmalaya menyediakan alat transportasi untuk membantu warga (ke sekolah),”jelas Indra. (Detikkasus)